cover
Contact Name
Desy Ayu Irma Permatasari
Contact Email
desyayu_permatasari@udb.ac.id
Phone
+6282226572949
Journal Mail Official
dutapharma@udb.ac.id
Editorial Address
Prodi S1-Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Jl. KH Samanhudi, No.93 Sondakan, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah. Kode Pos 57145. Telp : (0271) 712826
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Duta Pharma Journal
ISSN : 28307054     EISSN : 2829811X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Duta Pharma Journal berisikan hasil penelitian di bidang Farmasi sebagai upaya untuk memberikan informasi mengenai perkembangan ilmu farnasi yang didasarkan pada bukti. Penelitian dalam jurnal ini mencakup berbagai aspek ilmu farmasi, yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat, sejawat tenaga kesehatan dan membantu memecahkan masalah serta memberikan inovasi terbaru di dunia farmasi dalam mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. Duta Pharma Journal merupakan kumpulan jurnal publikasi dari berbagai aspek ilmu Farmasi,seperti Ekstrak dan Standarisasi Herbal, Teknologi dan Formulasi Sediaan Farmasi, Analisis Farmasi, Kimia Farmasi, Mikrobiologi Farmasi, Penentuan aktivitas Farmakologis dari Natural Product serta Farmasi Klinis dan Komunitas.
Articles 34 Documents
HUBUNGAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL FAMILI ZINGIBERICEAE TERHADAP KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN LEBAK rahma rahmawati
Duta Pharma Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.553 KB)

Abstract

Obat tradisional sebagai pengobatan yang turun temurun masih dilestarikan oleh penduduk desa maupun kota. Tanaman yang dihasilkan beraneka ragam manfaatnya tidak hanya dimanfaatkan untuk pengobatan, masyarakat memanfaatkan untuk menunjang pembangunan kesehatan di setiap daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan jenis famili zingibericeae, penyakit yang ditangani dan melihat hubungan penggunaan obat tradisional famili zingibericeae dengan karakteristik sosiodemografi pada masyarakat di Kabupaten Lebak. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif menggunakan survei kuesioner, pada Februari-Maret 2022. Sampel penelitian masyarakat di Kabupaten Lebak diwakili 4 Kecamatan sebesar 100 responden yang pernah menggunakan Obat Tradisional Famili Zingibericeae, pengambilan data dengan metode purposive sample sesuai kriteria inklusi. Analisis data dilakukan dengan uji chi square. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa yang menggunakan obat tradisional famili zingibericeae adalah perempuan 62%, usia 46-65 tahun 54%, Pekerjaan Ibu rumah tangga 35% dan Pendidikan terakhir SD sebesar 44%, Jenis famili zingibericeae yang digunakan masyarakat ialah Jahe 36% dan kunyit 24% dengan keluhan penambah nafsu makan 30% dan batuk 24%. Terdapat hubungan antara cara penggunaan dengan pekerjaan nilai signifikansi 0,002 dan selain itu tidak ada hubungan antara faktor penggunaan dengan karakteristik Jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendidikan karena hasil signifikansi didapat >0,05 Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian ialah masyarakat menggunakan obat tradisional famili zingibericeae untuk mengobati berbagai jenis keluhan atau penyakit ringan hingga berat. Kata kunci: Penggunaan, Famili Zingibericeae, Kab.Lebak
PENETAPAN KADAR FLAVONOID DAN UJI AKTIVITAS PENGHAMBAT ENZIM α-AMILASE EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI AKAR KERSEN (Muntingia calabura L.) SECARA IN VITRO dicky wahyudi dicky
Duta Pharma Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.169 KB)

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik dan ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah. Salah satu strategi penting dalam menurunkan kadar gula dalam darah adalah dengan menghambat enzim yang menghidrolisis karbohidrat seperti α-amilase. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek penghambatan ekstrak batang kersen terhadap aktivitas enzimα-amilase sebagai kandidat anti diabetes. Hasil fraksi dari ekstrak etanol batang kersen tersebut dievaluasi potensi penghambatannya terhadap enzimα-amilase dengan menggunakan metode spektrofotometri Uv-Vis serta menggunakan amilum sebagai substrat dan dihitung nilai IC50 nya. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol, ekstrak etil asetat dan ekstrak n-heksan yang diuji memiliki tidak memiliki kemampuan menghambat aktivitas enzim α-amilase. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh nilai IC50 ekstrak 686,861 µg/mL, n-heksan 39,794 µg/mL, etil 762,968 µg/mL dan air 422,169 µg/mL. Tingkat kekuatan inhibisi terhadap enzim α-amilase ialah sangat aktif jika IC50 ≤ 25 μg/mL, aktif jika 25 μg/mL < IC50 ≤ 50 μg/mL, kurang aktif jika 50 μg/mL < IC50 ≤ 100 μg/mL dan tidak aktif jika IC50 > 100 μg/mL. Sehingga dapat diketahui bahwa ekstrak etanol akar kersen (Muntingia calabura L) dikategorikan tidak aktif sebagai inhibitor enzim α-amilase. Kata kunci: akar kersen, enzim, flavonoid, α-Amilase, fraksi
PENETAPAN KADAR ALKALOID TOTAL DALAM EKSTRAK ETANOL BUNGA LAWANG (Illicium verum Hook.f) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Devia Danila
Duta Pharma Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.249 KB)

Abstract

Bunga lawang (Illicium verum Hook.f) merupakan herba yang dimanfaatkan sebagai rempah makanan, wewangian, hingga insektisida. Namun belum ada penelitian mengenai kandungan alkaloid yang terdapat dalam ekstrak etanol bunga lawang (Illicium verum Hook.f). Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar alkaloid total dalam ekstrak etanol bunga lawang (Illicium verum Hook.f). Ekstrak etanol bunga lawang dibuat dari simplisia yang telah diserbukkan dengan ditambah etanol 96% lalu dimaserasi selama 2×24 jam di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung, kemudian disaring dan dipisahkan antara ampas dan filtrat sampel. Ampas yang diperoleh diekstraksi kembali dengan etanol yang baru dengan jumlah yang sama sebanyak 2 kali. Ekstrak etanol yang diperoleh kemudian dikumpulkan dalam wadah, dipekatkan dalam rotary evaporator dan cairan penyarinya diuapkan hingga diperoleh ekstrak etanol yang kental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan alkaloid total dalam ekstrak etanol bunga lawang yaitu 35,04 mg/g dengan presentase 3,50 %.
Gambaran Angka Lempeng Total Bakteri Pada Blemish Balm Cream Lokal Yang Beredar Di Kota Samarinda Virjinia Dela Audita Rosihan
Duta Pharma Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.447 KB)

Abstract

Kosmetik adalah kebutuhan sandang yang dianggap penting bagi sebagian masyarakat. Salah satunya ialah Blemish Balm Cream. BB Cream adalah kosmetik dekoratif yang mengandung bahan antioksidan dan tabir surya yang dipakai dalam jangka waktu lama dan akan ada peluang terjadinya kontaminasi bahkan akan semakin meningkat seiring dengan lamanya pemakaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka lempeng total bakteri Blemish Balm Cream lokal yang beredar di Kota Samarinda. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode pemeriksaan Angka Lempeng Total (ALT). Analisis data penelitian menggunakan analisis univariate, sampel penelitian adalah 10 BB Cream merk lokal yang berada di Kota Samarinda dengan teknik sampling yaitu Total Sampling. Setiap 1 sampel ditimbang 10 gr dan dilakukan pemeriksaan angka lempeng total dengan pengenceran 101 sampai 104, sehingga setiap 1 sampel dilakukan 4 kali percobaan maka didapatkan 40 kali unit percobaan. Hasil penelitian didapatkan 80% sampel terkontaminasi bakteri dengan rata-rata ALT 1,0 × 102 CFU/mL. ALT tertinggi terdapat pada sampel BB01 yaitu 3,9 × 102 CFU/mL dan ALT terendah terdapat pada sampel BB10 yaitu 1,0 × 101 CFU/mL. Kesimpulan penelitian ini didapatkan 10 sampel (100%) memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh BPOM No. 12 Tahun 2019 dengan standar angka lempeng total < 103 koloni/mL.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL JANTUNG PISANG NANGKA, AMBON, DAN TANDUK (Musa Paradisiaca sp.) MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) Ahwan abdul
Duta Pharma Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.983 KB)

Abstract

Penyakit degeneratif dapat disebabkan oleh radikal bebas, namun dapat dilawan secara alami oleh tubuh dengan antioksidan. Natural antioxidant dapat diperoleh dari tumbuhan, buah-buahan dan biji-bijian seperti pada jantung buah pisang. Jantung buah pisang yang memiliki kandungan senyawa fenolik, berpotensi memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan jantung pisang nangka, ambon dan tanduk, serta untuk mengetahui perbedaan nilai aktivitas antioksidan. Penelitian dilakukan bersifat eksperimental dan diuji secara kuantitatif. Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) secara spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 517 nm dan Operating Time (OT) selama 30 menit. Penelitian ini menggunakan kontrol positif vitamin C dengan konsentrasi 5 ppm, 7,5 ppm, 10 ppm, 12,5 ppm dan 15 ppm. Sampel yang digunakan yaitu ekstrak etanol kental jantung pisang nangka, ambon, dan tanduk dengan konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm dan 400 ppm. Hasil uji aktivitas antioksidan dinyatakan dengan nilai IC50, pada Vitamin C 8,25±0,05 µg/mL (antioksidan kuat), jantung pisang nangka 276,54±8,19 µg/mL (antioksidan lemah), ambon 136,04±2,30 µg/mL (antioksidan sedang), dan tanduk 111,22±1,76 µg/mL (antioksidan sedang). Hasil uji aktivitas antioksidan dilanjutkan dengan analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis menunjukkan p-value < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol jantung pisang nangka, ambon, dan tanduk.
Analisis Pengaruh Tempat Penyimpanan Terhadap Kadar Protein Pada Ikan Patin Safitri Indah Lestari; Ganea Qorry Aina; Dini Indriaty Yusran
Duta Pharma Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.219 KB)

Abstract

Ikan Patin (Pangasius sp.) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang berhasil didomestikasikan. Daging ikan patin memiliki kandungan kalori dan protein yang cukup tinggi sehingga banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Jumlah total produksi ikan patin sampai tahun 2014 adalah 403.132,80 ton dengan rata-rata peningkatan produksi tahunan sebesar 30,73%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tempat penyimpanan terhadap kadar protein pada ikan patin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode Kjeldahl. Variabel pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu kadar protein pada ikan patin yang dianalisa dengan variasi tempat yang berbeda. Sampel yang digunakan adalah daging fillet ikan patin segar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kadar protein tertinggi terdapat pada kulkas freezer dengan rata-rata sampel 1 sebesar 12,22%, sampel 2 sebesar 12,36%, dan sampel 3 sebesar 12,19% dan rata-rata kadar protein terendah terdapat pada kulkas bawah sampel 1 sebesar 10,04%, sampel 2 sebesar 10,06%, dan sampel 3 sebesar 9,97%. Dari hasil uji statistik terdapat pengaruh tempat penyimpanan terhadap kadar protein (F hitung > F tabel) denga nilai p < 0.05, dimana dari ketiga perlakuan tersebut penyimpanan di freezer memiliki nilai kadar protein tertinggi dibanding dengan penyimpanan di chiller dan kulkas bawah, dan perlakuan daging ikan yang tidak disimpan didalam kulkas (kontrol) adalah yang paling tinggi kadar proteinnya dibanding ketiga penyimpanan tersebut.
Analisa Kadar Vitamin C dan β-karoten pada Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L) Segar dan Olahan dengan Metode Spektrofotometer UV-VIS Imroatun Hasanah; Ganea Qorry Aina; Maria Eka Suryani
Duta Pharma Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.629 KB)

Abstract

Seiring dengan meningkatnya akan kebutuhan cabai merah semakin meningkat seiring dengan semakin beragamnya jenis menu masakan yang memakai cabai merah. Hampir semua orang mengkonsumsi cabai, baik yang berbentuk segar ataupun olahan. Cabai olahan diantaranya berupa cabai giling kasar dan cabai giling halus. Cabai olahan merupakan hasil olahan cabai baik yang dikeringkan di rebus maupun di goreng menggunakan mesin giling dengan penambahan bahan-bahan lain seperti gram dan air. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental. Teknik sampling pada penelitian ini adalah non random sampling.Sampel pada penelitian ini adalah cabai keriting merah segar dan olahannya yaitu cabai kering, bubuk, goreng dan rebus.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8-30 juli 2022 di Laboratorium Kimia Air dan Lingkungan UPTD Laboratorium Kesehatan. Berlandaskan penelitian yang sudah dilaksanakan didapatlah hasil uji one way anova memperoleh nilai signifikan (p-value) dengan besaran 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diartikan bahwasanya terdapat pengaruh yang signifikansi antara perlakuan pada cabai segar, cabai goreng, cabai rebus, cabai kering dan cabai bubuk terhadap vitamin C dan β-Karoten. Kemudian dilanjutkan uji Post Hoc Multiple Comporation LSD (Least Significant Difference).Hasil LSD didapat bahwasanya nilai signifikan (p-value) semua perlakuan yaitu cabai segar, cabai goreng, cabai rebus, cabai kering, dan cabai bubuk dengan besaran 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 serta ditandai dengan tanda (*) pada masing-masing- masing- masing masing perlakuan sehingga dapat di simpukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan diantara tiap tiap perlakuan terhadap vitamin C dan β-Karoten.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Ani Kristiyani; Pilar Tesalonika Wahyukurnia; Aloysia Yossy Kurniawaty; Yosua Adi Kristariyanto
Duta Pharma Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v3i1.2382

Abstract

Telah ditemukan beberapa antibiotik yang berasal dari tumbuhan, salah satunya daun kemangi. Ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang memiliki manfaat sebagai antibakteri yaitu flavonoid, tannin, fenol dan minyak atsiri. Bakteri yang diujikan dalam artikel yaitu bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri Staphylococcus aureus menyebabkan penyakit pada kulit seperti mastitis, dermatitis. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak daun kemangi terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan review artikel adalah pencarian jurnal dari tahun 2011-2021 dengan bahasa Indonesia menggunakan google scholar serta sesuai kriteria inklusi dan ekslusi yang ditentukan. Hasil pencarian jurnal diperoleh sejumlah 9 jurnal, dan disimpulkan bahwa ekstrak daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
PENETAPAN KADAR ALKALOID TOTAL DALAM EKSTRAK ETANOL DAUN MINT (Mentha Piperita L.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Devi Ifantri; Ellsya Angeline Rawar
Duta Pharma Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v3i1.2408

Abstract

Daun mint (Mentha piperita L.) merupakan herba yang banyak digunakan dalam industri obat tradisional untuk produksi minyak atsiri. Daun mint memiliki aktivitas farmakologi seperti antimikroba. Senyawa kimia yang terkandung dalam daun mint adalah tanin, flavonoid, asam fenolat, triterpene, vitamin C dan provitamin A, mineral fosfor, besi, kalsium, dan kalium. Penetapan kadar alkaloid dalam ekstrak etanol daun mint belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar alkaloid total dalam ekstrak etanol daun mint (Mentha Piperita L.) dengan metode spektofotometri UV-Vis. Penentuan kadar alkaloid total ekstrak etanol daun ini ditentukan berdasarkan nilai absorbansi yang diukur dengan panjang gelombang 273 nm menggunakan standar kafein. Hasil penetapan kadar alkaloid total yang diperoleh pada ekstrak etanol daun mint sebesar 30,28 mg/g dengan persentase 3,03 %.
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KAYU CENDANA (Santalum album L.) TERHADAP KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MODEL SEPSIS Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Anis Hudriyah; Supri Hartini; I Gede Andika Sukarya
Duta Pharma Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v3i1.2482

Abstract

Sepsis merupakan kondisi klinis yang akut dan berbahaya yang disebabkan oleh serangan mikroorganisme (bakteri). Dalam penanganan sepsis membutuhkan biomarker, salah satunya adalah C-Reactive Protein (CRP) yang dapat meningkat ketika terjadinya infeksi. Ekstrak kayu cendana mengandung senyawa antibakteri dan antiinflamasi yang dapat mendenaturasikan protein pada bakteri. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui efek atau pengaruh ekstrak kayu cendana (Santalum album L.) terhadap kadar CRP tikus putih model sepsis Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen murni. Sampel penelitian ini menggunakan tikus putih sebanyak 27 ekor yang dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, model sepsis MRSA, dan model sepsis MRSA yang diberi ekstrak kayu cendana. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Imunologi, Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Kaltim. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat untuk mengukur efek atau pengaruh pemberian ekstrak kayu cendana terhadap kadar CRP tikus putih model sepsis MRSA. Hasil penelitian didapatkan dan dianalisis dengan uji statistik Mann-Whitney menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna (penurunan) pada kadar CRP tikus putih model sepsis yang diberi ekstrak kayu cendana dengan nilai p value 0,040. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak kayu cendana terhadap kadar CRP pada tikus putih model sepsis MRSA. Kata Kunci: Sepsis, Kayu Cendana, C-Reactive Protein (CRP)

Page 3 of 4 | Total Record : 34