cover
Contact Name
Desy Ayu Irma Permatasari
Contact Email
desyayu_permatasari@udb.ac.id
Phone
+6282226572949
Journal Mail Official
dutapharma@udb.ac.id
Editorial Address
Prodi S1-Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Jl. KH Samanhudi, No.93 Sondakan, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah. Kode Pos 57145. Telp : (0271) 712826
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Duta Pharma Journal
ISSN : 28307054     EISSN : 2829811X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Duta Pharma Journal berisikan hasil penelitian di bidang Farmasi sebagai upaya untuk memberikan informasi mengenai perkembangan ilmu farnasi yang didasarkan pada bukti. Penelitian dalam jurnal ini mencakup berbagai aspek ilmu farmasi, yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat, sejawat tenaga kesehatan dan membantu memecahkan masalah serta memberikan inovasi terbaru di dunia farmasi dalam mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. Duta Pharma Journal merupakan kumpulan jurnal publikasi dari berbagai aspek ilmu Farmasi,seperti Ekstrak dan Standarisasi Herbal, Teknologi dan Formulasi Sediaan Farmasi, Analisis Farmasi, Kimia Farmasi, Mikrobiologi Farmasi, Penentuan aktivitas Farmakologis dari Natural Product serta Farmasi Klinis dan Komunitas.
Articles 34 Documents
ANALISIS RHODAMIN-B PADA LIP CREAM YANG BEREDAR DI APLIKASI BELANJA ONLINE SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI rofi'atul fauziah; Yetti Hariningsih; Vevi Maritha
Duta Pharma Journal Vol. 1 No. 1 (2021): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.748 KB) | DOI: 10.47701/djp.v1i1.1188

Abstract

Lip cream adalah salah satu jenis lipstik yang memiliki karakteristik liquid dan diaplikasikan pada bibir untuk menentukan bentuk dan memberi warna serta perlindungan terhadap lingkungan sekitar bibir. Rhodamin-B adalah zat warna sintetis yang memiliki bentuk serbuk kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahi panjang gelombang maksimal dari Rhodamin-B, kondisi optimum metode analisis Rhodamin-B secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi serta mengetahui kadar Rhodamin-B pada sampel lip cream yang beredar di aplikasi belanja online. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Terpadu STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun. Penelitian ini menggunakan 3 sampel lip cream yang dijual di aplikasi belanja online. Penentuan panjang gelombang maksimal dilakukan pada rentang panjang gelombang 400-800 nm. Penetuan kondisi optimum dilakuakan pada panjang gelombang maksimal terpilih, fase diam kolom C18, panjang kolom 250 mm, ukuran partikel 5 μm, detektor visible, laju alir 1 ml/menit, volume injeksi 20 μL, dan komposisi fase gerak menggunakan methanol: air: asetonitril. Sampel lip cream di ekstraksi selama 2 jam, kemudian di saring dan di injeksikan pada kolom KCKT. Hasil penelitan penentuan Panjang gelombang maksimal Rhodamin-B adalah 554 nm, kondisi optimum KCKT untuk analisis Rhodamin-B laju alir 1 ml/menit, volume injeksi 20 μL, panjang gelombang 554 nm dengan fase gerak methanol: asetonitril: air (47:47:6), fase diam kolom C18, suhu 25 oC, serta memenuhi syarat kesesuaian sistem. Kandungan Rhodamin-B yang terdapat pada sampel lip creambuntuk sampel A sebesar 2,023 ± 0,1880, sampel B sebesar 1,100 mg/L ± 0,0177 dan sampel C sebesar 5,101 mg/L ± 0,531. Kata kunci: Rhodamin-B, lip cream, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP BAKTERI Lactobacillus acidophillus dian yuliana; Yetti Hariningsih; Kuncara Nata Waskita
Duta Pharma Journal Vol. 1 No. 1 (2021): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.984 KB) | DOI: 10.47701/djp.v1i1.1189

Abstract

Lactobacillus acidophillus merupakan bakteri gram positif dalam rongga mulut penyebab karies gigi. Salah satu pilihan terapi yaitu menggunakan antibiotik namun dapat menimbulkan resistensi sehingga diperlukan alternatif lain dengan memanfaatkan tanaman sebagai antibakteri seperti daun alpukat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan fraksi daun alpukat dengan konsentrasi 25%, 50% dan 100% terhadap bakteri Lactobacillus acidophillus. Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan fraksinasi cair-cair menggunakan pelarut n-heksan. Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara in vitro dengan metode difusi cakram disk dan membandingkan zona hambat yang terbentuk dari masing-masing perlakuan dengan kontrol positif yaitu Klindamisin dan kontrol negatif yaitu DMSO 10%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol dan fraksi daun alpukat memiliki respon hambatan yang kuat, kontrol positif sangat kuat dan kontrol negatif lemah. Berdasarkan Uji One Way Anova, ekstrak etanol dan fraksi daun apukat menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dari masing-masing perlakuan dengan nilai signifikasi (p=<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophillus pada konsentrasi 100% dengan rata-rata 16,91±0,15mm, fraksi etanol 13,56±0,38mm dan fraksi n-heksan 12,39±0,30mm. Ekstrak etanol memberikan daya hambat paling baik dengan rata-rata 16,91±0,15mm. Kata Kunci: Aktivitas Antibakteri, Daya Hambat, Ekstrak Etanol Daun Alpukat, Fraksi Daun Alpukat, Lactobacillus acidophillus.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Actinomyces sp. dan Lactobacillus acidophilus Widriyatul Lianah; Novi Ayuwardani; Yetti Hariningsih
Duta Pharma Journal Vol. 1 No. 1 (2021): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.459 KB) | DOI: 10.47701/djp.v1i1.1190

Abstract

Bakteri Actinomyces sp. dan Lactobacillus acidophilus merupakan bakteri yang paling dominan di saluran akar gigi dan dalam rongga mulut serta sangat berperan dalam terjadinya karies gigi. Pencegahan karies gigi menggunakan obat kumur dengan zat aktif Chlorhexidine dalam jangka panjang tidak dianjurkan karena efek samping yang sangat merugikan sehingga diperlukan alternatif dari bahan alam yang berpotensi antibakteri yaitu seledri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol seledri pada konsentrasi 12,5%; 25%; 50%;100% terhadap bakteri Actinomyces sp dan Lactobacillus acidophilus. Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara in vitro dengan metode difusi cakram disk serta membandingkan zona hambat yang terbentuk dari masing-masing perlakuan dengan kontrol positif obat kumur “Minosep”. Hasil menunjukkan ekstrak etanol seledri memiliki respon hambatan kategori kuat terhadap bakteri Actinomyces sp dan Lactobacillus acidophilus. Uji One way Anova menunjukan adanya perbedaan yang signifikan dari masing-masing perlakuan yang dibuktikan dengan nilai (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol seledri memiliki aktivitas antibakteri terhadap Actinomyces sp dan Lactobacillus acidophilus dengan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) masing-masing 12,5% dengan rata-rata zona hambat 10,21 mm dan 10,79 mm. Kata Kunci : Aktivitas antibakteri, ekstrak etanol herba seledri, Actinomyces sp, Lactobacillus acidophilus,daya hambat.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN PENYAKIT PENYERTA DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT INAP DI RSUD KOTA MADIUN Ajeng Setyaning Tyas; Rahmawati Raising; Riska Ratnawati
Duta Pharma Journal Vol. 1 No. 1 (2021): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.192 KB) | DOI: 10.47701/djp.v1i1.1191

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah secara kronik. Pembiayaan kesehatan di Indonesia semakin meningkat, maka perlu analisis efektivitas biaya untuk memutuskan pemilihan obat yang efektif secara manfaat dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antihipertensi yang paling cost-effective di RSUD Kota Madiun. Penelitian dilakukan secara retrospektif terhadap rekam medik pasien. Aspek pengambilan data meliputi data terapi dan biaya pengobatan. Data yang diperoleh diolah dengan analisis descriptive. Efektivitas pengobatan diukur berdasarkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang mencapai target, sedangkan efektivitas biaya dilihat berdasarkan nilai ACER dan ICER.Hasil penelitian menunjukkan persentase efektivitas terapi obat A (ACEI dan CCB) sebesar 98% sedangkan obat B (ARB dan CCB) sebesar 90%. Rata-rata total biaya antihipertensi obat A (ACEI dan CCB) sebesar Rp.3.738.972,22 dan obat B (ARB dan CCB) sebesar Rp.4.170.392,72. Kelompok obat A (ACEI dan CCB) lebih cost-effective dengan nilai ACER sebesar Rp.38.152,77 dibandingkan obat B (ARB dan CCB) sebesar Rp.46.337,68 pada pasien hipertensi rawat inap di RSUD Kota Madiun. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kelompok terapi A (ACEI dan CCB) memiliki efktivitas terapi yang tinggi dengan biaya lebih rendah. Harapannya rumah sakit dapat mempertahankan anggaran obat untuk penyakit hipertensi secara efektif dan efisien. Kata Kunci : Hipertensi, Efektivitas Biaya, Antihipertensi Kombinasi
Analisis Logam Cd, Cr, Cu dan Pb Pada Air Sumur di Sekitar Kampus Universitas Duta Bangsa Surakarta Menggunakan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS) Tika Handes; Dessy Ayu Irma Permatasari; Muladi Putra Mahardika
Duta Pharma Journal Vol. 1 No. 1 (2021): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.54 KB) | DOI: 10.47701/djp.v1i1.1192

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Air sumur salah satu dari sumber mata air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, mencuci dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada kandungan logam Cd, Cr, Cu dan Pb serta konsentrasi logam tersebut pada air sumur di sekitar kampus Universitas Duta Bangsa Surakarta. Penelitian ini merupakan deskriptif eksperimen yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi secara kualitatif dan kuantitatif. Identifikasi kuantitatif menggunakan alat spektofotometri serapan atom (AAS). Pengambilan sampel dilakukan pada jarak 3 titik yaitu jarak 100 meter (sampel A), jarak 200 meter (sampel B), dan jarak 500 meter (sampel C).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam pada air sumur A kadar logam Cd sebesar 0,0007 mg/L, logam Cr 0,0001 mg/L, logam Cu 0,003 mg/L dan logam Pb 0,051 mg/L. Pada air sumur B kadar logam Cd sebesar 0,0001 mg/L, logam Cr 0,0026 mg/L, logam Cu 0,001 mg/L. dan logam Pb 0,008 mg/L. Pada air sumur C kadar logam Cd sebesar < 0,00002 mg/L, logam Cr 0,0025 mg/L, logam Cu <0,00029 mg/L dan logam Pb 0,009 mg/L. Berdasarkan permenkes Nomor 32 tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air maka kadar logam-logam tersebut masih dalam batas persyaratan sehingga air sumur di sekitar kampus Universitas Duta Bangsa Surakarta layak dikonsumsi dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Kata kunci : Air Sumur, Logam Cd, Logam Cr, Logam Cu, Logam Pb
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb, Cd, DAN Hg PADA AIR MINUM ISI ULANG DEPOT AIR MINUM (DAM) DI KECAMATAN TANGEN MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM Qonitaatun Nur Hidayah; Muladi Putra Mahardika; Desy Ayu Irma Permatasari
Duta Pharma Journal Vol. 1 No. 1 (2021): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.13 KB) | DOI: 10.47701/djp.v1i1.1193

Abstract

Depot air minum isi ulang merupakan badan usaha yang bergerak dibidang pengelolaan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pengelolaan tidak semua depot dikelola dengan baik terutama tentang kualitas air minum yang aman bagi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat dan kadar Pb, Cd, dan Hg beserta mengetahui kualitas air minum isi ulang yang diperoleh dari depot air minum isi ulang yang berada Kecamatan Tangen berdasarkan pada PERMENKES No. 492/MENKES/Per/IV/2010. Metode yang digunakan untuk analisis sampel adalah spektroskopi serapan atom. Parameter dari penelitian ini berupa parameter fisika yang meliputi : bau, rasa, dan suhu. Sedangkan parameter kimia berupa pH, logam Pb, Cd, dan Hg. Air minum isi ulang diperoleh dari tiga tempat yang berada di Kecamatan Tangen (Lokasi I, II, dan III). Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter fisika dan parameter kimia berupa pH memenuhi standar untuk ketiga lokasi. Parameter Pb yang melebihi standar kualitas air minum yang berasal dari lokasi I,II, dan III secara berturut-turut sebesar 0,35 mg/L; 0,17 mg/L; dan 0,05 mg/L. Parameter Cd telah memenuhi standar kualitas air minum. Parameter Hg yang diperoleh dari lokasi I melebihi standar yaitu 0,0024 mg/L dan untuk lokasi II dan III telah memenuhi standar kualitas air minum. Kata Kunci : Air minum isi ulang, logam berat, spektroskopi serapan atom
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAN FRAKSI N-HEKASAN, FRAKSI ETIL ASETAT, FRAKSI AIR DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 Ponco Harum Anggraini Harum
Duta Pharma Journal Vol. 1 No. 2 (2021): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.918 KB) | DOI: 10.47701/djp.v1i2.1209

Abstract

Daun kersen (Muntingia calabura L.) mengandung banyak flavonoid yaitu flavon, flavanon, dan flavan sehingga dapat menjadi antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya hambat ekstrak dan fraksi N-Heksan, fraksi Etil Asetat, fraksi Air Daun Kersen (Muntingia calabura L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 serta untuk mengetahui fraksi teraktif untuk menghambat bakteri. Pengujian ekstrak dan fraksi dilakukan dengan menggunakan metode difusi dan dilusi pada sampel ektrak yang dimaserasi dengan etanol 96% kemudian dilanjutkan proses fraksinasi. Pengujian dengan metode difusi menggunakan konsentrasi 1%,5%,10%,15%,20% menggunakan kontrol positif ciprofloxacin 0.5% dan metode dilusi konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, 0,195% dan 0,098%. Hasil pengujian aktifitas antibakteri menunjukan ekstrak, fraksi N-Heksan, Etil Asetat, dan Air memiliki daya hambat terhadap bakteri. Fraksi teraktif pada penelitian ini adalah fraksi Etil Asetat dengan daya hambat fraksi etil asetat pada konsentrasi 20% dengan rata– rata zona hambat sebesar 11,6 mm. Hasil uji dilusi Fraksi Etil Asetat dengan KBM pada konsentrasi 12.5%.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIDIABETES ORAL KOMBINASI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KOTA MADIUN TAHUN 2020 Hikmah Wuryandari Siti Masruruoh
Duta Pharma Journal Vol. 1 No. 2 (2021): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.854 KB) | DOI: 10.47701/djp.v1i2.1211

Abstract

ABSTRAK Pembiayaan kesehatan di Indonesia semakin meningkat salah satunya diabetes melitus tipe 2. Diabetes melitus tipe 2 merupakan peningkatan kadar gula darah akibat cacat dalam sekresi insulin, maka diperlukan analisis efektivitas biaya untuk memutuskan pemilihan obat yang efektif secara manfaat dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antidiabetes oral kombinasi yang paling cost-effective di RSUD Kota Madiun. Penelitian dilakukan secara retrospektif terhadap data rekam medik pasien. Pengambilan data meliputi data terapi dan biaya pengobatan. Data yang diperoleh diolah dengan analisis descriptive. Efektivitas pengobatan diukur berdasarkan penurunan gula darah sewaktu (GDS) yang mencapai target sedangkan efektivitas biaya dilihat berdasarkan nilai ACER dan ICER. Hasil penelitian menunjukkan persentase efektivitas terapi obat A (metformin glimepiride) sebesar 98% sedangkan obat B (metformin acarbose) sebesar 94%. Rata-rata total biaya antidiabetes obat A (metformin glimepiride) Rp. 4.676.823,- dan obat B Rp. 5.302.005,-. Kelompok obat A (metformin glimepiride) lebih cost-effective dengan nilai ACER sebesar Rp. 47.722,- dibandingkan obat B (metformin acarbose) sebesar Rp. 56.404,- pada pasien diabetes melitus tipe 2 rawat inap di RSUD Kota Madiun. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kelompok terapi A (metformin glimepiride) memiliki efektivitas terapi yang paling tinggi dengan biaya lebih rendah. Harapannya rumah sakit dapat mempertahankan anggaran obat untuk penyakit diabetes melitus tipe 2 secara efektif dan efisien. Kata kunci : Diabetes melitus tipe 2, Efektivitas Biaya, Antidiabetes Oral Kombinasi ABSTRACT Health financing in Indonesia is increasing, one of which is type 2 diabetes mellitus. Type 2 diabetes mellitus is an increase in blood sugar levels due to defects in insulin secretion, so a cost analysis is needed to decide on the selection of effective and cost effective drugs. This study aims to determine the most cost-effective combination oral antidiabetic in RSUD Kota Madiun. The study was conducted retrospectively on the patient's medical record data. Data collection includes data on therapy and treatment costs. The data obtained were processed by descriptive analysis. The effectiveness of the treatment was measured based on the decrease in blood sugar while reaching the target while the cost effectiveness was measured based on the ACER and ICER values. The results showed that the percentage of therapeutic effectiveness of drug A (metformin glimepiride) was 98%, while drug B (metformin acarbose) was 94%. The average total cost of antidiabetic drug A (metformin glimepiride) is Rp. 4,676,823, - and drug B Rp. 5.302,005,-. Drug group A (metformin glimepiride) is more cost-effective with an ACER value of Rp. 47,722,- compared to drug B (metformin acarbose) of Rp. 56,404, - in patients with type 2 diabetes mellitus hospitalized at the Madiun City Hospital. The conclusion of this study was that group A (metformin glimepiride) had the highest therapeutic effectiveness with the lowest cost. It is hoped that the hospital can maintain a drug budget for type 2 diabetes mellitus effectively and efficiently. Keywords : Type 2 diabetes mellitus, Cost Effectiveness, Combination Oral Antidiabetic
ANALISIS RASIONAL DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN ASMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA MADIUN ayusta puspita sari
Duta Pharma Journal Vol. 1 No. 2 (2021): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.194 KB) | DOI: 10.47701/djp.v1i2.1216

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia penyakit asma masuk dalam sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian, prevalensi asma di Indonesia mencapai 2,4% dari seluruh penduduk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionlitas dan efektivitas pada pasien asma rawat inap yang dilakukan dengan menggunan metode total sampling. Rasionalitas penggunaan obat pada pasien asma rawat inap di RSUD Kota Madiun menunjukkan ketepatan pasien 31 (100%). Rasionalitas penggunaan obat pada pasien rawat inap di RSUD Kota Madiun menunjuukan ketepatan dosis sebanyak 30 pasien, dan ketidak tepatan dosis sebanyak 1 pasien. Efektivitas penggunaan obat pada pasien rawat inap di RSUD Kota Madiun menunjukkan keefektivitasan sebanyak 30 pasien, dan ketidakefektivitasan sebanyak 1 pasien. Hubungan antara rasionalitas dengan efektivitas dengan nilai korelasinya 1,000 menunjukkan termasuk dalam kategori hubungan yang sempurna. Kata kunci: Asma, Rasionalitas, Efektivitas ABSTRACT In Indonesia, asthma is included in the top ten causes of morbidity and mortality, the prevalence of asthma in Indonesia reaches 2.4% of the entire population of Indonesia. This study aims to determine the rationality and effectiveness of hospitalized asthma patients using the total sampling method. The rationale for the use of drugs in hospitalized asthma patients at the Madiun City Hospital shows the accuracy of patients 31 (100%). The rationale for the use of drugs in hospitalized patients at the Madiun City Hospital shows the accuracy of the dose as many as 30 patients, and the inaccurate dose of 1 patient. The effectiveness of the use of drugs in hospitalized patients at the Madiun City Hospital showed effectiveness as many as 30 patients, and ineffectiveness as many as 1 patient. The relationship between rationality and effectiveness with a correlation value of 1,000 shows that it is included in the category of a perfect relationship. Keywords: Asthma, Rationality, Effectiveness
EVALUASI EFEKTIVITAS ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS DI RAWAT INAP RSUD KOTA MADIUN Eka Fitri Ayu Lestari
Duta Pharma Journal Vol. 1 No. 2 (2021): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.923 KB) | DOI: 10.47701/djp.v1i2.1217

Abstract

ABSTRAK Peristiwa penyakit hipertensi komplikasi pasien gagal ginjal kronik sampai saat ini sering terjadi dan meningkat. Data yang diperoleh dari IRR (2017), penyakit hipertensi merupakan penyakit penyerta yang paling banyak pada pasien gagal ginjal kronik dengan nilai persentasenya sebesar 51%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan antihipertensi tunggal dan kombinasi di RSUD Kota Madiun. Penelitian dilakukan secara retrospektif yaitu dari data rekam medik pasien. Beberapa aspek data yang diambil meliputi usia, jenis kelamin dan data terapi antihipertensi yang diterima pasien. Data yang diperoleh diolah dengan analisis descriptive. Efektivitas pengobatan diukur berdasarkan penurunan tekanan darah yang mencapai target <140/90 mmHg sesuai guideline JNC VIII. Hasil penelitian tersebut menunjukkan persentase efektivitas terapi antihipertensi yang mampu mencapai target tekanan darah pada pengobatan tunggal adalah golongan ARB (irbesartan) persentase sebesar 100% dengan rata-rata turunnya tekanan darah dibawah target paling banyak yaitu ±127/73 mmHg, sedangkan terapi antihipertensi kombinasi yaitu golongan Diuretik Loop + CCB sebesar 100% dengan rata-rata turunnya tekanan darah dibawah target paling banyak yaitu ±129/79 mmHg. Kesimpulan dari penelitian ini pola pengobatan pasien hipertensi dengan gagal ginjal kronis di rawat inap RSUD Kota Madiun tahun 2020 terapi secara tunggal yaitu golongan ARB dan ACE Inhibitor, pada terapi kombinasi yaitu ARB + CCB, Diuretik Loop + CCB dan ACE Inhibitor + CCB. Pemberian antihipertensi kombinasi pada pasien hipertensi dengan gagal ginjal kronis menunjukkan perbandingan yang lebih efektif karena penurunan tekanan darah yang mencapai target lebih besar dibanding pemberian secara tunggal. Kata kunci: Hipertensi dengan Gagal Ginjal Kronis, Antihipertensi Tunggal dan Kombinasi, Efektivitas Antihipertensi ABSTRACT The incidence of hypertension complications of patients with chronic kidney failure until now is common and increasing. Data obtained from IRR (2017), hypertension is the most common comorbid disease in patients with chronic kidney failure with a percentage value of 51%. This study aims to determine the effectiveness of the use of single and combination antihypertensives in RSUD Kota Madiun. The study was conducted retrospectively, namely from the patient's medical record data. Some aspects of the data taken include age, gender and data on antihypertensive therapy received by patients. The data obtained were processed by descriptive analysis. The effectiveness of the treatment was measured based on the decrease in blood pressure that reached the target <140/90 mmHg according to the JNC VIII guidelines. The results of this study indicate that the effectiveness of antihypertensive therapy that is able to achieve the target blood pressure in a single treatment is the ARB group (irbesartan) with a percentage of 100% with an average decrease in blood pressure below the target at most, which is ±127/73 mmHg, while the combination antihypertensive therapy, namely the Loop Diuretic + CCB group, was 100% with an average drop in blood pressure below the target at most, which was ±129/79 mmHg. The conclusion of this study is the treatment pattern of hypertensive patients with chronic kidney failure in inpatients at the RSUD Kota Madiun in 2020, single therapy, namely the ARB and ACE Inhibitor groups, in combination therapy, namely ARB + ​​CCB, Loop Diuretics + CCB and ACE Inhibitor + CCB. The administration of combination antihypertensives in hypertensive patients with chronic renal failure showed a more effective comparison because the reduction in blood pressure that reached the target was greater than the single therapy. Keywords: Hypertension with Chronic Kidney Failure, Single and Combination Antihypertensives, Antihypertensive Effectiveness

Page 1 of 4 | Total Record : 34