cover
Contact Name
Aisyah Ratnaningtyas
Contact Email
aisyah.ratnaningtyas@esaunggul.ac.id
Phone
+6221-5674223
Journal Mail Official
aisyah.ratnaningtyas@esaunggul.ac.id
Editorial Address
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510 Indonesia
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 19077483     EISSN : 25283227     DOI : https://doi.org/10.47007
Jurnal Psikologi published by Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul. This journal is an open access, peer-reviewed, this journal dedicated to the publication of research in all aspects of psychology scopes. Jurnal Psikologi is published two times a year and accepts original research articles featuring well-designed studies with clearly analyzed and logically interpreted results. Jurnal Psikologi uses an online submission and peer review platform, which allows authors to track the progress of their manuscript and enables shorter processing times. Only submissions made through this platform are accepted, with submitting authors required to create an Account. Please read the author guidelines carefully. Author who wants to submit their manuscript should obey the Article Template. The editors will only accept the manuscripts which meet the assigned format. Jurnal Psikologi, publishes research and innovative ideas on psychology. The Jurnal Psikologi is published by Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul with coverage the fields on: Clinical Psychology Educational Psychology Developmental Psychology Industrial and Organizational Psychology Social Psychology Psychological Testing
Articles 78 Documents
PROFIL PSYCHOLOGICAL WELL BEING MAHASISWA REGULER PROGRAM STUDI PSIKOLOGI SEMESTER 1 DI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mariyanti, Sulis
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 15, No 2 (2017): JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v15i2.20

Abstract

AbstractThe University's policy of imposing mandatory counseling to students of EsaUnggul University starting from 2nd semester students who have a GPA <2.00 is one of the preventive ways to identify stressfull problems by students, both academic and non academic and find solutions from the beginning, so that students are able to complete their studies on time. The amount of psychological stress experienced by students as a result of the demand to adjust to the new situation is one indicator of the psychological well-being level and is usually greater experienced by students at the beginning of the lecture. First semester students will be able to undergo a transition period well needed a very important thing that is psychological well being. The purpose of this study is the availability of psychological profile profilewell being a new student in the psychology department and the factors that influence it. This research is descriptive quantitative research, with saturated sampling method which involves all students of psychology semester one study program is 51 regular students, using psychological well-being scale scale reliability value of coefficient (α) = 0,86. From the results of the categorization of students visible semester 1 (one) tend to have more psychological well being low (51%). Other findings suggest that sex, family status, family economic conditions, shelter, and dating status do not affect the psychological well being of the student. Keywords: psychological well being, semester 1, psychology student AbstrakKebijakan Universitas yang memberlakukan konseling wajib kepada para mahasiswa Universitas Esa Unggul yang dimulai dari mahasiswa semester 2 (dua) yang memiliki IPK <2,00 merupakan salah satu cara preventif untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dirasakan stressfull oleh mahasiswa, baik akademik maupun non akademik serta menemukan solusi sejak awal, agar mahasiswa mampu menyelesaikan studinya dengan tepat waktu.  Besarnya stress psikologis yang dialami mahasiswa sebagai akibat tuntutan untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru merupakan salah satu indikator dari level psychological well-being dan biasanya lebih besar dialami mahasiswa pada awal perkuliahan. Mahasiswa semester satu akan mampu menjalani masa transisi dengan baik dibutuhkan suatu hal yang sangat penting yaitu psychological well being. Tujuan penelitian ini adalah tersedianya profil kondisi psychological well being mahasiswa baru di prodi psikologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif, dengan metode sampling jenuh yang melibatkan seluruh mahasiswa prodi psikologi semester satu berjumlah 51 mahasiswa reguler, menggunakan alat ukur  psychological well-being scale nilai koefisien reliabilitas  (α)= 0,86. Dari hasil kategorisasi terlihat mahasiswa semester 1 (satu) cenderung lebih banyak yang memiliki psychological well being rendah (51%). Temuan yang lain menunjukkan bahwa jenis kelamin, status keluarga, kondisi ekonomi keluarga, tempat tinggal, dan status berpacaran tidak mempengaruhi psychological well being mahasiswa. Kata kunci : psychological well being, semester 1, mahasiswa psikologi
PENGARUH METODE GLASS ANALYSIS TERHADAP SELF-EFFICACY MEMBACA DAN READING LEVEL (STUDI PADA SALAH SATU SISWA KELAS 3 SD DENGAN KESULITAN MEMBACA DI SEKOLAH INKLUSI DI TANGERANG SELATAN) Khasanah, Nurul
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 18, No 02 (2020): Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v18i02.30

Abstract

This study aims to examine the effect of the glass analysis method on reading self-efficacy and reading levels in grade 3 elementary school students who have difficulty in reading. Glass analysis is one method of reading for students who experience reading difficulties,  focuses on decoding. Glass analysis intervention was investigated to prove its effect on self-efficacy reading and reading levels. Self-efficacy is a person's belief in his ability to master tasks. The results of the effort are reading level, which is a proof of the success of the effort that has been achieved by students in reading skills.  Determination of the sample using non probability sampling with purposive sampling technique. The subject consists of two, one experimental subject and one comparison subject. The experimental subjects received glass analysis intervention, while the comparison subjects described the reading and reading self-efficacy level of grade 3 elementary school students. The research variables were measured using two instruments, The Reader Self-Perception Scale (33 items) and informal reading tests. The data of the study were analyzed using paired-sample t test, so that the results obtained that glass analysis has not been able to influence reading self-efficacy (z = -1.0 and p> 0.05) and reading level (z = -1.0 and p> 0 ,05).Keyword: Glass Analysis, Self-Efficacy Membaca, Reading Level
PERBEDAAN KEPUASAN KERJA DITINJAU DARI LOCUS OF CONTROL PADA KARYAWAN DI BPR KEMBANG PARAMA MAGELANG Maharani, Keba Dinta; Soetjiningsih, Christiana Hari
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 17, No 01 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v17i01.11

Abstract

The aim of this research is to find differences of job satisfaction on employees in terms of internal locus of control and external locus of control. This study was performed on 60 employees at BPR Kembang Parama Magelang. The author uses the comparative method of two samples. In addition, the author uses t test as a method of data analysis. The measurement of job satisfaction uses nine aspects, named pay, promotion, supervisor, additional allowance, achievement, procedure and operating procedure, collegeus, job description, and communication. While the measurement of locus of control use three aspects, named internality, powerful others, and chance. This study states that there are not differences in job satisfaction on employees who have an orientation at internal locus of control with employees who have an orientation at external locus of control with a significance value of = 0,739 so that the hypothesis in this study is rejected. Keywords : Job Satisfaction, Locus of Control, Employees
PENGARUH REGULASI EMOSI TERHADAP COPING PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA Anwar, Amanah
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 16, No 02 (2018): Jurnal Psikologi
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v16i02.2

Abstract

Penyelesaian studi tepat waktu mahasiswa memerlukan coping, yaitu proses pengelolaan diri secara kognitif dan perilaku terus menerus yang diupayakan untuk dapat melebihi tuntutan lingkungan secara eksternal dan internal. Pengelolaan diri secara kognitif dilakukan dengan mengendalikan emosi seseorang. Regulasi emosi melibatkan kesadaran yang dapat mengatur   dari proses yang tidak disadari menjadi lebih disadari. Pengaturan napas secara ritmik dalam senam dapat mengatur emosi menjadi stabil dan dapat bertahan lebih lama. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh regulasi emosi terhadap coping penyelesaian studi mahasiswa. Partisipan adalah 66 mahasiswa (10 fakultas, 8 prodi, pada perguruan tinggi swasta X di Jakarta Barat). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan proporsional stratified random sampling. Instrumen ukur adaptasi dari the Way of Coping Questionnaire dari Lazarus (1992), dan revisi Difficulties in Emotion Regulation Scale (DERS) dari Lembaga Riset dan Pengukuran Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara Jakarta. Hasil analisis regresi dengan uji Anova terhadap variabel regulasi emosi dan coping penyelesaian studi setelah melakukan senam menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari regulasi emosi terhadap coping penyelesaian studi (F = 11.192 p < 0.01).  Sumbangan regulasi emosi terhadap coping penyelesaian studi sebesar 14.9 % sedangkan sisanya 85.1 % dipengaruhi faktor lain (R Square = 0.149). Hasil analisis regresi uji t menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari regulasi emosi terhadap coping penyelesaian studi (t = 3.345, p < 0.01). Walaupun demikian, pengaruh signifikan dan positif (Beta = +0,386) dari regulasi emosi terhadap coping penyelesaian studi harus diinterpretasi secara hati-hati. Kata-kata kunci: regulasi emosi, coping penyelesaian studi, mahasiswa.
PENGARUH SANCTIFICATION TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN: PERAN MEDIASI OLEH POSITIVE DYADIC COPING Sindoro, Lidwina Florentiana; Sari, Yudiana Ratna
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 20, No 01 (2022): Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v20i01.201

Abstract

The research about protective factors in marital satisfaction guides the researchers to observe spouse spirituality factors in marriage. The research aims to understand the mediation positive dyadic coping effect that bridges positive sanctification of marriage effect and marital satisfaction. Mediation analysis with SPSS macro PROCESS results direct effect sanctification of marriage on marital satisfaction (F(1, 122) = 11.091, p < 0.05)). Sanctification of marriage has proven positive and significant to predict marital satisfaction as a dependent variable (c = 1.307, p < 0.000). The more the person understands marriage as the revelation of God, the marital satisfaction increases. Indirect effect demonstrates a significant result (a*b = 0.76, 95% CI [0.18, 1.41]) with effect size as 0.168. Therefore, positive dyadic coping is a significant mediator between sanctification of marriage and marital satisfaction. The more the person has a notion that marriage is God’s revelation, that person uses the positive dyadic coping more often, the marital satisfaction of that person increases
PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TRAINING TERHADAP TARAF KECEMASAN DAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA PENDERITA HIPERTENSI PRIMER Lutfi, Srifianti
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 17, No 2 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v17i2.48

Abstract

sofianurkemala1981@gmail.comAbstractThis research is aimed to get description of the effect of Progressive Muscle Relaxation (PMR) Training toward the anxiety level and blood pressure of primary /essential hypertension patient. PMR is a systematic technique to attain a deep relaxation state. PMR was developed by Edmund Jacobson (1930), especially to help individual with anxiety that is strongly connected with muscle tension. He found that muscle can be relaxed by tense it in the beginning for few seconds and then release it. Anxiety, in this case anxiety state (A-state) is a temporary emotional condition or human condition which is variated in intensity and fluctuation for the whole of the time. This condition is signed by subjectivity, the acceptance of feeling of tense and fear consciously and also followed by or associated with the arousal of autonomic nervous system.  Meanwhile, hypertension is a medical condition which is signed by the excalation of blood pressure chronically (in a long time) in artery. Subject in this research is primary hypertension patient, which is 3 patients that characterized by : women between 40 until 50 years old, are not having another treatment except medicine from the doctor. These subjects are characterized by the researcher based on certain consideration/ criteria, and also found incidentally. This research is an experimental research using time series design. Subject is given PMR for 2 weeks long in succession, 2 times a day. Blood pressure of the subject is measured every two days when the researcher do the visit/ monitor. The measurement of anxiety is conducted before and after the treatment using STAI from Spielberger. During the relaxation training process, interview and observation is  conducted. Subject is also asked to make daily record during the training process as a supportive data. The result of the research shows that the measurement of STAI has differences in obtained score before and after the treatment, which is in Subject 1, from the score  11 becomes 1, Subject 2 from the score 11 becomes 3, meanwhile Subject 3 from the score 12 becomes 11. For the amount of blood pressure, based on the measurement before and after the given treatment, there is an alteration of classification toward Subject 1 and 3,  from hypertension stage 2 becomes hypertension stage 1. Subject 2 has no alteration of the classification which is remain at hypertension stage 1. Nevertheless, quantitatively there is descention of the amount of blood pressure in Subject 2. From the result of this research, concluded that Progressive Muscle Relaxation Training affects anxiety level to Subject 1 and 2, and Progressive Muscle Relaxation Training affects the classification of amount of blood pressure to Subject 1 and 3. Keywords : Progressive muscle relaxation training (PMR), anxiety, hypertension     ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) Training terhadap taraf kecemasan dan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi primer. PMR merupakan teknik sistematis untuk mencapai keadaan relaksasi yang mendalam. PMR dikembangkan oleh Edmund Jacobson (1930), dan teknik ini khususnya dapat membantu individu dengan kecemasan yang secara kuat dikaitkan dengan ketegangan pada otot. Ia menemukan bahwa suatu otot dapat dirilekskan dengan diawali meregangkannya untuk beberapa detik dan kemudian melemaskannya. Kecemasan, dalam hal ini state anxiety (A-state) merupakan  kondisi emosional sesaat atau kondisi manusia yang bervariasi dalam intensitas dan fluktuasinya sepanjang waktu. Kondisi ini ditandai oleh subjektivitas, penerimaan perasaan tegang dan takut secara sadar dan disertai oleh atau diasosiasikan dengan aktifnya atau bangkitnya sistem syaraf otonom. Sedangkan hipertensi merupakan kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama) di dalam arteri. Subjek pada penelitian ini adalah penderita hipertensi primer, yaitu berjumlah 3 orang dengan karakterisitk wanita berusia antara 40 hingga 50 tahun, tidak sedang menjalani terapi apapun, terkecuali obat-obatan. Subjek penelitian ditentukan peneliti berdasarkan pertimbangan/ kriteria tertentu, dengan menggunakan subjek yang ditemukan di lapangan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian time series design. Subjek mendapatkan perlakuan berupa PMR yang dilakukan selama 2 minggu berturut-turut, sebanyak 2 kali sehari. Tekanan darah subjek diukur setiap 2 hari sekali saat peneliti melakukan kunjungan/ monitoring. Pengukuran kecemasan juga dilakukan sebelum dan sesudah treatment dengan STAI dari Spielberger. Selama proses pelatihan relaksasi, dilakukan juga wawancara dan observasi. Subjek juga diminta untuk membuat catatan harian selama proses pelatihan sebagai data penunjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengukuran STAI ada perbedaan skor yang diperoleh sebelum dan sesudah treatment, yaitu pada subjek 1 dari skor 11 menjadi 1, Subjek 2 dari skor 11 menjadi 3, sedangkan subjek 3 dari skor 12 menjadi 11. Untuk jumlah tekanan darah, berdasarkan pengukuran sebelum dan sesudah diberikan PMR, terjadi perubahan klasifikasi dari hipertensi stage 2 menjadi hipertensi stage 1 yang terjadi pada subjek 1 dan 3. Untuk subjek 2 tidak terjadi perubahan klasifikasi, yaitu tetap di hipertensi stage 1, meskipun secara kuantitatif terjadi penurunan jumlah tekanan darah. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa PMR memberikan pengaruh terhadap penurunan taraf kecemasan pada subjek 1 dan 2, dan PMR berpengaruh terhadap klasifikasi jumlah tekanan darah pada subjek 1 dan 3. Kata kunci : Progressive muscle relaxation training, kecemasan, hipertensi
PERANCANGAN ONLINE TEST UNTUK MENGUKUR MINAT CALON MAHASISWA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Khairina, Shafira Qonita; Yulianto, Aries
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 19, No 02 (2021): Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v19i2.133

Abstract

Calon mahasiswa sering kali bimbang saat memilih program studi dikarenakan banyaknya pilihan dan kurangnya eksplorasi mengenai program studi. Hal ini juga terjadi pada calon mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) yang hendak memilih salah satu dari 10 program studi yang tersedia. Saat individu telah mengetahui dan mengenali minat dirinya, maka akan mempermudah dalam menentukan karier melalui pemilihan program studi yang tepat. Holland membagi minat menjadi 6 tipe yaitu: Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional (RIASEC). Sayangnya, saat ini belum tersedia tes yang dapat mengukur minat calon mahasiswa UPJ yang kemudian dapat digunakan untuk mengetahui program studi mana yang cocok. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun sebuah tes minat untuk calon mahasiswa UPJ yang diadministrasikan secara online. Peneliti juga melakukan studi awal pengujian psikometri terhadap tes minat tersebut. Administrasi online ini memanfaatkan Google Form yang dihubungkan dengan Google Sheet untuk membuat sistem skoring dan interpretasi hasil. Tes minat ini terdiri dari 30 nomor soal berformat forced-choice, dimana setiap pada nomor peserta memilih salah satu dari dua pernyataan yang masing-masing mewakili tipe minat yang berbeda. Dari hasil pengujian reliabilitas tes-retes, ada 33% peserta yang skornya konsisten setelah dites kembali dalam jangka 1 minggu. Untuk reliabilitas konsistensi internal setiap 6 tipe, diperoleh diperoleh koefisien Alpha antara 0,012 hingga 0,611. Sedangkan untuk pengujian validitas, tidak ditemukan perbedaan IPK antara mahasiswa yang hasil tes minatnya sesuai dengan rekomendasi program studi dengan mahasiswa yang hasil tes minatnya tidak sesuai dengan rekomendasi program studi. Pengembangan tes minat online ini akan dilanjutkan agar dapat diperoleh hasil yang memuaskan.
GAMBARAN TUGAS PERKEMBANGAN MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Safitri, Safitri
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 16, No 1 (2018): JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v16i1.25

Abstract

AbstractInitial guidance with established structured Advisors (PAs) is not easy to recognize the personal issues involved in the learning process. The PAs have not fully served the role of mentor who must be able to understand his psychosocial guidance. For that we need more specific data especially on the task of student development. The purpose of this study is to see how the picture and the different tasks of the development of psychology students from each generation. The research method is quantitative descriptive and inferential different test result of student development task. Responde is a student of regular psychology and parallel EU Unggul Unggul force of 2015-2017. Measuring tool uses Student Development Assignment (ITP-PT) from Universitas Pendidikan Indonesia. The result of the research shows that the highest average of development task is psychology student of parallel 2016 which is 5,74 and the lowest is 2016 regular psychology student that is 5,50. The lowest aspect of the majority is aspect 2 (the basis of ethical behavior), and the highest aspect 7 (self-acceptance and development). There are 3 aspects that have below average values for each force ie aspect 2 (ethical behavioral basis), 3 (emotional maturity) and 4 (intellectual maturity), which is an internal aspect of the student. And there are 2 aspects above average for each force that is aspect 6 (social role as man and woman), and 7 (self acceptance and development), which is external aspect. The test result is different between aspect of developmental task of student with force, difference of developmental task of psychology student of each generation with value of sig (p) 0,0 Keywords: developmental tasks, students, academic advisors AbstrakBimbingan tahap awal dengan para Penasehat Akademik (PA) yang telah dibuat terstruktur tidak mudah mengenali permasalahan pribadi yang terkait dalam proses pembelajaran. Para PA belum sepenuhnya menjalani peran sebagai mentor yang harus dapat memahami psikososial bimbingannya. Untuk itu dibutuhkan data yang lebih spesifik terutama mengenai tugas perkembangan mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran dan perbedaan tugas perkembangan mahasiswa psikologi dari tiap angkatan. Metode penelitian adalah kuantitatif deskriptif dan inferensial uji beda hasil tugas perkembangan mahasiswa. Responde adalah mahasiswa psikologi reguler dan paralel Universitas Esa Unggul angkatan 2015-2017. Alat ukur menggunakan Inventori Tugas Perkembangan mahasiswa (ITP-PT) dari Universitas Pendidikan Indonesia. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata tugas perkembangan paling tinggi adalah pada mahasiswa psikologi 2016 paralel yaitu 5,74 dan terendah mahasiswa psikologi 2016 reguler yaitu 5,50. Aspek terendah mayoritas adalah aspek 2 (landasan perilaku etis), dan tertinggi aspek 7 (penerimaan diri dan pengembangannya).Ada 3 aspek yang mempunyai nilai dibawah rata-rata untuk setiap angkatan yaitu aspek 2 )landasan perilaku etis), 3 (kematangan emosional) dan 4 (kematangan intelektual), yang merupakan aspek internal dari mahasiswa. Dan ada 2 aspek diatas rata-rata untuk setiap angkatan yaitu aspek 6 (peran sosial sebagai pria dan wanita), dan 7 (penerimaan diri dan pengembangannya), yang merupakan aspek eksternal. Hasil uji beda antara aspek tugas perkembangan mahasiswa dengan angkatan, menunjukkan ada perbedaan tugas perkembangan dari mahasiswa psikologi tiap angkatan dengan nilai sig (p) 0,0 Kata kunci : tugas perkembangan, mahasiswa, penasehat akademis
RESISTANCE TO CHANGE MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS ESA UNGGUL YANG MENGIKUTI PERKULIAHAN ONLINE Sulis, Mariyanti
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 18, No 02 (2020): Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v18i02.108

Abstract

AbstrakDengan teknologi internet yang semakin canggih, beberapa institusi pendidikan termasuk Universitas Esa Unggul mulai menyesuaikan diri dengan mengembangkan pola pembelajaran online/daring yang dinilai lebih efektif dan efisien, tidak hanya bagi dosen tetapi juga bagi para mahasiswa. Perubahan pola pembelajaran dari yang konvensional dengan menggunakan tatap muka penuh berganti dengan pola pembelajaran yang menggunakan pembelajaran jarak jauh atau yang dikenal dengan pembelajaran online tampaknya menuai beragam respon maupun sikap dari para mahasiswa psikologi yang mengikuti materi kuliah online maksimal 3 materi kuliah online di setiap semester. Setiap perubahan akan diikuti oleh ketidaknyamanan sehingga ada yang bersikap tidak mendukung dan menolak perubahan atau dikenal dengan istilah resistance to change, namun ada pula mahasiswa yang merasa beruntung dengan diterapkannya perkuliahan online. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui profil resistance to change mahasiswa psikologi yang mengikuti perkuliahan online. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan sampel 87 mahasiswa psikologi UEU yang pernah mengikuti perkuliahan tatap muka dan online minimum satu semester. Skala Resistance To Change (RTC) disusun berdasarkan acuan dari Oreg (2008) dengan 42 item valid dan nilai reliabilitas 0,97. Hasil penelitian menunjukkan lebih banyak mahasiswa psikologi yang rendah RTC nya (61%) atau lebih banyak yang menerima perubahan pola pembelajaran konvensional menjadi online. Mahasiswa yang rendah RTC nya adalah yang berstatus bekerja, belum menikah, berjenis kelamin laki-laki. Kata kunci: Resistance To Change, Pola Belajar Online, Mahasiswa Psikologi
HUBUNGAN KETERLIBATAN PENGASUHAN AYAH DENGAN MASKULINITAS MAHASISWA PRIA UNIVERSITAS “X” DI JAKARTA BARAT Wijaya, Yeny Duriana
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 15, No 1 (2017): JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v15i1.16

Abstract

AbstractAt the University "X" there are some male students who are not yet showing in accordance with the type of masculine roles. The development of masculine role or type of masculinity that is not right yet highly influenced by the lack of proper parenting also from their parents. One of them is the lack of involvement of fathers in childcare care. Dad has a big contribution in defining the role of the kind of boy (masculinity or femininity). This study aimed to see whether there was a relationship between parenting involvement of fathers with male student masculinity University "X" in West Jakarta. Subjects were male students at the University "X" early adult age is between 18-40 years. Sampling with random cluster sampling, as many as 254 students.Quantitative data analysis using simple regression analysis. The result showed that there was no significant relationship between parenting involvement of fathers with masculinity male students, with a value of p = 0.092 (p> 0.05). These results indicate that the involvement of parenting fathers are not directly related to masculinity in male students. Keywords: student male, masculinity, fathers parenting involvement AbstrakDi Universitas “X” ada beberapa mahasiswa pria yang belum menampilkan sesuai dengan peran jenis maskulin.Perkembangan peran jenis maskulin atau maskulinitas yang belum tepat sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang kurang tepat juga dari orang tuanya.Salah satunya adalah kurangnya keterlibatan pengasuhan ayah dalam pengasuhan anak.Ayah mempunyai kontribusi yang besar dalam menetapkan peran jenis anak (maskulinitas atau femininitas).Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara keterlibatan pengasuhan ayah dengan maskulinitas mahasiswa pria Universitas “X” di Jakarta Barat. Subjek penelitian adalah mahasiswa pria di Universitas “X” yang berusia dewasa awal yaitu antara  18-40 tahun. Pengambilan sampel dengan cluster random sampling, sebanyak 254 mahasiswa. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis regresi sederhana.Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengasuhan ayah dengan maskulinitas mahasiswa pria,dengan nilai p=0,092 (p>0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa keterlibatan pengasuhan ayah tidak berhubungan langsung dengan maskulinitasnya pada mahasiswa pria. Kata kunci : mahasiswa pria, maskulinitas, keterlibatan pengasuhan ayah