cover
Contact Name
Risko
Contact Email
risko@physics.untan.ac.id
Phone
+6285750630630
Journal Mail Official
manfishjournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia.
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Manfish Journal
ISSN : 27212815     EISSN : 27212939     DOI : https://doi.org/10.31573/manfish.v2i3
Marine Science, Aquaculture, Fishery Product Processing, Capture Fisheries, Marine Biology, Oceanography, Fishery Biotechnology, Marine and Coastal, Remote Sensing, Conservation
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL" : 10 Documents clear
KELIMPAHAN JENIS PLANKTON DI PERAIRAN MUARA SUNGAI PANGKEP SULAWESI SELATAN Nurfadilah Nurfadilah; Chair Rani; Muhammad Lukman
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.483 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.111

Abstract

Kualitas air mempunyai peranan penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan dan kehidupan ekosistem laut dan pesisir di perairan akan tetapi seringkali mengalami ketidak stabilan diakibatkan karena perubahan struktur dan tingkat kelimpahan plankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persentasi kelimpahan plankton, dominansi jenis plankton pada lokasi pengamatan dan membandingkan persentasi kelimpahan di muara sungai dan perairan pulau. Sampel plankton kemudian dianalisa untuk komposisi jenis, dan persentasi kelimpahan jenis pada setiap lokasi. Hasil menunjukkan bahwa komposisi jenis tertinggi di dapatkan di muara sungai Labakkang (0,67%) dan Pangkep (60%), sedangkan persentasi kelimpahan tertinggi didapatkan jenis Chetoceros di muara Labakkang, Barru dan Pangkep sedangkan perairan pulau persentasi kelimpahan plankton jauh lebih rendah dari muara sungai.
FERMENTASI TEPUNG LIMBAH RUMPUT FERMENTASI TEPUNG LIMBAH RUMPUT LAUT (Gracillaria Sp) DENGAN KONSORSIUM BAKTERI DARI SALURAN PENCERNAAN IKAN BANDENG (Chanos-Chanos) SEBAGAI BAHAN PAKAN IKAN BANDENG (Chanos-Chanos) Umi Risalatul Muawanah; Nuhman Nuhman; Is Yuniar
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.038 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.116

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi tepung limbah rumput laut (Gracilaria sp) dengan menggunakan konsorsium bakteri dari saluran pencernaan ikan bandeng (Chanos chanos) sebagai pakan ikan dan pengaruhnya terhadap FCR, SR, SGR dan GR pada ikan uji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratoris, dengan teknik pengambilan data melalui observasi langsung dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) karena selain unit perlakuan maka semua faktor dibuat homogen atau dihomogenkan. Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan, 4 ulangan sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Perbandingan untuk pakan 1000 gr adalah dengan menggunakan konsorsium bakteri sebanyak 10 : 70 gram dimana 10 gram merupakan konsorsium bakteri dan 70 gram tepung limbah rumput laut. Tidak ada pengaruh pemberian pakan tepung limbah rumput laut terfermentasi konsorsium bakteri dari saluran pencernaan ikan bandeng (Chanos chanos) pada SGR (spesifik grow rate) ikan bandeng. Hasil dari pemeliharaan selama 30 hari tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan mutlak pada ikan bandeng. Pada pakan yang ditambah tepung limbah rumput laut yang terfermantasi dengan konsorsium bakteri saluran pencernaan pada ikan bandeng terdapat bakteri yang belum spesifik. Bakteri yang ada di saluran pencernaan ikan bandeng diduga menghambat metabolisme pada ikan dan ada yang membantu proses metabolisme pada ikan. Kata kunci: Fermentasi limbah, Gracillaria Sp, Bakteri Chanos chano, RAL. AbstrackThis study aimed at determining the effect of seaweed flour fermentation (Gracilaria sp) by using a consortium of bacteria from the digestive system of milkfish (Chanos chanos) as its feeds and its effect on FCR, SR, SGR and GR in tested fish. The method used in this study was a laboratory experimental research, with data collection technique was through direct observation using a Completely Randomized Design (CRD) because in addition to the treatment units, all factors were made homogeneous or being homogenized. This study used 6 treatments, 4 replications so that there were 24 experimental units. The ratio for 1000 gr of feed used a bacterial consortium of 10:70 grams in which 10 grams were a bacterial consortium and 70 grams were seaweed waste flour. There was no effect of giving feeds made of seaweed waste fermented by a bacterial consortium from the digestive system of milkfish (Chanos chanos) on the SGR (specific growth rate) of milkfish. The results of 30 days of rearing did not show a significantly different effect on absolute growth in milkfish. In the feed added with seaweed waste flour fermented with a consortium of digestive system bacteria in milkfish, there were bacteria that are not yet specific. The bacteria in the digestive tract of milkfish were assumed to inhibit the fish metabolism and some helpedin fish metabolism processes.Keywords: Waste fermentation, Gracillaria Sp, Chanos chanos bacteria, CRD
PERBANDINGAN KOMPOSISI KIMIA, ASAM LEMAK, ASAM AMINO IKAN TOMAN (Channa micropeltes) DAN IKAN GABUS (Channa Striata) DARI PERAIRAN KALIMANTAN BARAT Evi Fitriyani; Nani Nuraenah; Ika Meidy Deviarni
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.857 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.121

Abstract

Ikan toman (Channa micropeltes) dan ikan gabus (Channa striata) salah satu ikan ekonomi penting lokal dari perairan Kalimantan Barat yang bisa dipercaya sebagai penyembuh luka karena memiliki kandungan albumin dan protein yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi komposisi dari ikan toman dan ikan gabus dari Kalimantan Barat diantaranya kandungan proksimat, kalsium (Ca), zat besi (Fe) fosfor (F), asam amino dan asam lemak. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ikan gabus dan ikan toman dari perairan Kalimantan Barat mempunyai potensi sebagai sumber albumin dan memiliki kandungan asam amino yang tinggi, hal ini dilihat dari hasil analisis kandungan albumin dari ikan toman sebesar 3,6147 gr/dL dan ikan gabus sebesar 3,3076 gr/dL. Hasil analisis kandungan gizi ikan toman dan ikan gabus meliputi kadar air sebesar 72,16% dan 77,84%, protein sebesar 24,75% dan 20,21%, abu sebesar 1,65% dan 1,13%, lemak sebesar 0,89% dan 0,20%, karbohidrat sebesar 0,55% dan 0,62%, kalsium (Ca) sebesar 69,0 mg/kg dan 11,04 mg/kg, fosfor (F) sebesar 0,457% dan 0,532% dan zat besi (Fe) sebesar 0,17 mg/kg dan 3,40 mg/kg. Kandungan asam lemak jenuh yang tertinggi pada ikan toman dan ikan gabus adalah kandungan asam palmitat dan kandungan asam lemak tak jenuh yang tertinggi pada ikan toman dan ikan gabus adalah asam oleat. Komposisi asam amino pada ikan toman dan ikan gabus yang diidentifikasi terdapat 16 jenis asam amino terdiri dari asam amino non esensial yaitu asam glutamate dan asam amino esensial yaitu lisin.
KOMPOSISI PROKSIMAT DAN AKTIVITAS ENZIM PROTEASE LIPASE IKAN TOMAN (Channa micropeltes) UKURAN YANG BERBEDA ASAL KALIMANTAN BARAT Wahyu Wira Pratama; Happy Nursyam; Anik Martinah Hariati; Rizal Akbar Hutagalung
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.462 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.122

Abstract

Ikan toman (Channa micropeltes) merupakan ikan perairan tawar yang banyak dijumpai di daerah hulu perairan Provinsi Kalimantan Barat dengan berbagai variasi ukuran. Selain memiliki gizi tinggi, ikan toman diketahui memiliki kandungan protein albumin yang tinggi pula sehingga potensial untuk dikembangkan. Namun karena sedikitnya informasi tentang ikan toman sehingga kegiatan pengembangan masih menghadapi berbagai kendala seperti tingginya tingkat mortalitas, sulitnya beradaptasi dengan pakan buatan, dan pertumbuhan yang lambat. Untuk itu perlu suatu upaya mendasar mengetahui mekanisme pencernaan ikan toman berbagai variasi ukuran sehingga dapat menentukan pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi proksimat dan aktivitas enzim protease dan lipase ikan toman berdasarkan variasi ukuran. penelitian dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan ikan toman hasil tangkapan alam yang dikategorikan dalam 4 variasi ukuran yaitu bobot 4-5 gram (B1), 6-14 gram (B2), 15-34 gram (B3), 35-300 gram (B4). Berdasarkan hasil pngujian kadar air tertinggi terdapat pada B1 sebesar 80,5%, kadar protein dan lemak tertinggi terdapat pada kelompok B4 sebesar 16,8% dan 1,7%, kadar abu tertinggi terdapat pada kelompok B2 sebesar 2,0%, karbohidrat tertinggi terdapat pada kelompok B1 sebesar 3,1%. Aktivitas enzim protease tertinggi terdapat pada bobot 4-5 gram (B1) sebesar 0,531µmol tirosin/mg enzim menit, sedangkan aktivitas enzin lipase tertinggi terdapat pada bobot 35-300 gram (B4) sebesar 222,1 µmol asam lemak/g enzim menit .
Kandungan Logam Berat di Perairan Pulau Tunda Kabupaten Serang Banten Agung Setyo Sasongko; Ferry Dwi Cahyadi; Lio Yonanto; Rifqi Saeful Islam; Nur Fidya Destiyanti
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.401 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.132

Abstract

Pencemaran logam berat di perairan laut dapat berdampak buruk bagi manusia maupun biota laut. Pencemaran logam berat sering terjadi di wilayah pesisir maupun pulau-pulau kecil yang berpenghuni seperti di Pulau Tunda. Pulau Tunda merupakan obyek wisata pulau kecil di Kabupaten Serang yang memiliki ekosistem pesisir lengkap seperti lamun, terumbu karang dan mangrove sehingga cukup sering dikunjungi wisatawan untuk memancing, snorkeling, diving, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi kandungan logam berat di sekitar perairan Pulau Tunda. Metode yang digunakan adalah dengan mengambil sampel sebanyak tiga kali periode sampling dan antar samplingnya satu bulan, lalu di setiap lokasi diambil tiga sampel air dan analisis logam berat dilakukan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Laboratorium Pengujian Air Provinsi Banten. Hasilnya menunjukan bahwa perairan di sekitar pulau tunda belum terkontaminasi oleh Besi (Fe) dan Mangan (Mn), akan tetapi kandungan Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), Timbal (Pb) dan Seng (Pb) berada diatas ambang batas baku mutu. Kata Kunci : logam berat, kualitas air, pulau tunda
KERAGAMAN JENIS IKAN PADA ALIRAN DRAINASE LAHAN GAMBUT KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Lalu Panji Imam Agamawan; Muh. Herjayanto; Bambang Kurniadi
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.379 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.158

Abstract

Parit Sembin, Parit Derabak, dan Parit Cabang Kiri digunakan untuk irigasi pertanian dan aktivitas domestik. Saluran air juga merupakan media hidup bagi beberapa jenis ikan. Keberadaan jenis ikan di Parit Sembin, Parit Derabak, dan Parit Cabang Kiri belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis ikan dan struktur komunitas ikan di ketiga paerit tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2019. Jenis ikan yang ditemukan adalah Rasbora sp, Trichopsis sp, Barbodes sp, trichogaster leeri, Osteacillus vittatus, Demogenys sp, Kryptoterus sp, Anabas testudineus, Trichogaster pectoral, Channa striata sebanyak 1.617 individu. Nilai Indeks Keanekaragaman jenis ikan di Parit Sembin, Derabak, dan Cabang Kiri tergolong rendah. Nilai Indeks Keseragaman di Parit Sembin dan Derabak tergolong sedang dan Nilai Indeks Keseragaman di Parit Cabang Kiri tergolong rendah. Nilai Indeks Dominansi Parit Sembin dan Derabak tergolong rendah dan Nilai Indeks Dominansi Parit Cabang Kiri tergolong tinggi.
Air Limbah Budidaya Lele dengan Total Dissolved Solid (TDS) berbeda untuk Media Budidaya Daphnia sp Baruna Kusuma; Rima Oktavia Kusuma; Joni Johanda Putra; Ren Fitriadi
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.732 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.168

Abstract

Catfish farming waste contains a lot of organic materials which also contain phytoplankton. One of the organic materials is in the form of dissolved solids / Total Dissolved Solid (TDS). The content of TDS and Phytoplankton can be used as an alternative growth medium for Daphnia sp. Daphnia sp. is a type of cladocera for fish natural food. Catfish culture waste produces different TDS values ​​depending on the cultivation method and the food given to catfish. This study tested catfish culture waste containing different TDS for Daphnia sp. Treatment Media of catfish culture wastewater with 4 treatments of TDS value of 33, 66, 84 and 110 ppm with 3 replications. Daphnia with a density of 20 individuals / L was reared in an aquarium size 60x30x35 cm filled with 50 L of well water with a TDS content of 100 ppm. Treatment of feeding catfish culture wastewater at a dose of 0.5 L per day. Daphnia sp. and 3.5 L of sifon once a week. Water quality tests (DO, pH, temperature, TDS) were carried out every day as secondary data. The results of the analysis of the growth statistical test of Daphnia sp. showed no significant difference. This means that aquaculture wastewater with TDS values ​​of 33 ppm, 66 ppm, 84 ppm, and 110 ppm results in the growth of Daphnia sp. which is just as good. This is because the phytoplankton that grow in wastewater with TDS values ​​of 33, 66, 84, 110 ppm can meet the feed needs of Daphnia sp. during cultivation. From the results of the water quality test the DO and pH values ​​during the study were in good standard conditions for cultivation. The TDS that was observed every day for one week increased this was due to the dissolved solids content of Daphnia sp. The temperature observed during the study fluctuated very large, where at night the temperature was 20 0C while during the day it was 27.5 0C. This drastic temperature fluctuation led to the proliferation of Daphnia sp. not maximal.
Pengaruh Metode Pengeringan Kerupuk Udang Windu (Paneaus monodon) Terhadap Daya Kembang dan Nilai Organoleptik Teguh Setyo Nugroho; Uji Sukmawati
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.959 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.170

Abstract

Pengeringan kerupuk dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode pengeringan matahari (penjemuran) dan pengeringan oven. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dua jenis cara pengeringan (matahari vs oven) terhadap mutu kerupuk udang windu(Paneaus monodon). Agar di dapatkan kadar air kerupuk yang relatif sama (kadar air ≤ 12%), maka sebelum dilakukan percobaan dilakukan penelitian pendahuluan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan terdiri dari 2 yaitu perbedaan metode pengeringan matahari dan pengeringan oven. Parameter uji yang diukur adalah daya kembang kerupuk, dan uji organoleptik terhadap penampakan, warna, bau, tekstur dan rasa kerupuk. Analisis data menggunakan Analisa Varian (ANAVA) pada selang kepercayaan 95% dan penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode Multi Criteria Analyisis (MCA). Pada percobaan pendahuluan, metode pengeringan matahari didapatkan persamaan regresi y = 26,50e-0,45x, yang artinya untuk mencapai kadar air ≤ 12% (simulasi model) dibutuhkan waktu penjemuran selama ± 1 (satu) hari atau 8 (delapan) jam. Pengeringan menggunakan penjemuran oven didapatkan persamaan regresi y = 51,11e-0,33x, yang artinya untuk mencapai kadar air ≤ 12% dibutuhkan waktu pengovenan selama ± 5 (lima) jam. Hasil rerata daya kembang kerupuk dengan metode penjemuran matahari adalah sebesar 358,94 % dengan standar deviasi 5,93%. Daya kembang rerata daya kembang dengan metode di oven adalah sebesar 285,56 % dengan standar deviasi 6,76%. Hasil uji F (α 0,05) antara perlakuan pengeringan matahari dengan oven memberikan pengaruh beda nyata terhadap parameter daya kembang dan rasa; memberikan pengaruh tidak beda nyata terhadap parameter penampakan, tekstur, bau, dan warna.
Evaluasi Keberlanjutan Mata Pencaharian Nelayan Gillnet Melalui Pendekatan Teknik Rapfish Belvi Vatria
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.869 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.171

Abstract

Small-scale fisheries development will be more effective if it focuses on strengthening fishermen's livelihoods. The main focus of the sustainable livelihood approach is to improve livelihoods by bringing together all elements of development for poverty alleviation. However, the problem that arises is that the implementation of the evaluation of the sustainability of small-scale fisheries development becomes difficult to analyze when faced with multi-dimensional conditions that affect it. Especially when faced with the condition of integrating all ecological, human, physical, financial, social, economic, and institutional data. Therefore, we need an evaluation technique that can integrate all the information comprehensively. One of the sustainability evaluation techniques with a quantitative approach is the Rapfish technique. The purpose of this study was to evaluate the sustainability of the livelihoods of Gillnet fishermen in Kayong Utara Regency, West Kalimantan Province through the Rapfish technique approach. The evaluation results show that the sustainability status of the livelihoods of Gillnet fishermen represented by the captain and crew is quite sustainable, although, with different MDS scores, they are still in the same range. Eleven sensitive attributes were found that influenced the sustainability status, namely: the threat of natural disasters, other natural resources, expected education, number of children, ice conditions, added value processing, remittances from migrants, social structure, leadership, trust/honesty, and support. /participation. This sensitive attribute is a driving factor or an inhibiting factor for the sustainability of the livelihoods of Gillnet fishermen
Studi Hidroksiapatit Dari tulang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yang Diisolasi Dengan Metode Kalsinasi termal dan Hidrolisis Alkali Kristina Novalina Nainggolan; Yudha Perdana Putra; Vivin Primadini
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.516 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.173

Abstract

Hidroksiapatit adalah komponen mineral utama penyusun tulang dan gigi. Dalam dunia medis, hidroksiapatit banyak digunakan sebagai bahan pelapis implan tulang dan bahan pengisi untuk menggantikan tulang yang diamputasi. Tulang ikan nila merupakan salah satu bahan baku yang berpotensi sebagai sumber hidroksiapatit alami. Penelitian ini difokuskan pada isolasi hidroksiapatit dari tulang ikan nila dengan metode kalsinasi termal dan hidrolisis alkali. Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 (empat) tahapan yaitu : (1) isolasi hidroksiapatit dari tulang ikan nila dengan metode kalsinasi termal dan hidrolisis alkali; (2) mengukur kandungan proksimat (kadar protein, lemak, air, dan abu) berdasarkan SNI 01-2354.4-2006, SNI 01-2354.3-2006, SNI 01-2354.2-2006 dan SNI 01-2354.1-2006; (3) mengukur kandungan fosfor dalam hidroksiapatit dari tulang ikan dengan metode kompleks biru-molibdem; dan (4) mengukur kandungan kalsium dalam hidroksiapatit dari tulang ikan nila menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Rendemen hidroksiapatit tulang ikan nila yang diperoleh melalui metode kalsinasi termal dan hidrolisis basa berturut-turut adalah 6,15 ± 0,80 dan 4,81 ± 0,56. Kandungan proksimat (air, abu, protein, dan lemak) hidroksiapatit tulang ikan nila yang diperoleh melalui metode kalsinasi termal berturut-turut adalah : 1,43 ± 1,11; 94,31 ± 3,34; 0,39 ± 0,38; dan 0,08 ± 0,04. Sedangkan yang diperoleh melalui metode hidrolisis basa berturut-turut adalah : 3,12 ± 0,88; 86,09 ± 4,19; 1,04 ± 0,37; 0,75 ± 0,69. Kandungan kalsium dan fosfor hidroksiapatit tulang ikan nila yang diperoleh melalui metode kalsinasi termal dan hidrolisis basa relatif sama, yaitu kalsium berkisar 10,48 – 10,65 % dan fosfor berkisar 6,06 – 6,28 %; dengan molar rasio berkisar pada 1,29 – 1,36

Page 1 of 1 | Total Record : 10