cover
Contact Name
Risko
Contact Email
risko@physics.untan.ac.id
Phone
+6285750630630
Journal Mail Official
manfishjournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia.
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Manfish Journal
ISSN : 27212815     EISSN : 27212939     DOI : https://doi.org/10.31573/manfish.v2i3
Marine Science, Aquaculture, Fishery Product Processing, Capture Fisheries, Marine Biology, Oceanography, Fishery Biotechnology, Marine and Coastal, Remote Sensing, Conservation
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 58 Documents
KARAKTERISASI MUTU FISIK DAN MAKRONUTRISI FILLET IKAN JEBUNG (Abalistes stellaris) Duanti Rahmi Lastri; Yudha Perdana Putra
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 1 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.65 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i01.30

Abstract

Ikan Jebung (Abalistes stellaris) merupakan salah satu komoditas ikan karang yang memiliki nilai ekonomis rendah dan belum termanfaatkan potensinya secara maksimal. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai ekonomisnya adalah dengan mengembangkan produk fillet Ikan Jebung yang mudah dan praktis untuk dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menkarakterisasi mutu fisik dan kandungan nutrisi dari fillet Ikan Jebung. Karakter mutu fisik yang diukur meliputi tekstur, pH, daya ikat air dan susut masak fillet, sedangkan mutu kimia yang diukur meliputi kadar protein, lemak, abu, dan air. Hasil pengujian menunjukkan bahwa fillet Ikan Jebung memiliki tekstur padat dan keras dengan nilai hardness sebesar 174,83 gf. Nilai derajat keasaman fillet Ikan Jebung sebesar 4,29 dengan nilai daya ikat air sebesar 62,08% dan susut masak sebesar 31,05%. Kandungan nutrisi dari fillet Ikan Jebung adalah kadar protein sebesar 16,44%, lemak sebesar 2,08%, dan abu sebesar 1,52% dengan kandungan air sebesar 78,98%.
STUDI TINGKAT KETERURAIAN PEWARNA TEKSTIL MENGGUNAKAN LAKASE MURNI DARI Marasmiellus palmivorus Ragil Putri Widyastuti; Sri Harjati Suhardi; Dani Permana; Khomaini Hasan; Edwan Kardena; Agus Jatnika
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 1 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.26 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i01.35

Abstract

Pewarna di dalam limbah tekstil menjadi salah satu aspek penting karena sulit didegradasi. Enzim lakase yang berasal dari jamur pelapuk putih Marasmiellus palmivorus terbukti efektif dalam mendegradasi beberapa jenis pewarna tekstil. Lakase murni diujikan pada pewarna tekstil dengan metode uji cepat atau High Throughput Screening (HTS). Sampel pewarna yang digunakan yaitu 14 pewarna jenis azo, anthrakuinon dan disperse. Uji cepat dilakukan pada suhu ruang menggunakan microplate titer dengan perbandingan sampel dan enzim 1:1 selama 24 jam dengan konsentrasi pewarna 150ppm. Sampel yang diamati merupakan campuran pewarna dan enzim murni dengan aktifitas spesifik 2,49 U/mg. Metode HTS memperlihatkan Procion Blue H-GN dan Levafix Blue E-Ra Gran positif terdekolorisasi oleh lakase. Screening dekolorisasi pewarna oleh kultur jamur M. palmivorus pada medium PDA juga dilakukan dengan hasil 7 pewarna terdekolorisasi yaitu Telon Blue AFN, Telon Red AFG, Isolan Silver N, Telon Blue BRL, Levafix Blue PN-3R, Procion Blue H-GN dan Levafix Blau E-Ra Gran. Dua warna yang positif terdegradasi oleh lakase dan kultur jamur diukur perubahan konsentrasinya berdasarkan nilai absorbansinya menggunakan spektrofotometer. Konsentrasi pewarna Levafix Blue E-Ra Gran turun hingga 86 ppm setelah 24 jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode HTS berhasil memperlihatkan sifat dekolorisasi berbagai pewarna tekstil dengan cepat dan terbukti dengan berubahnya konsentrasi pewarna setelah pengujian.
DINAMIKA POPULASI IKAN LAYANG (Decapterus russelli) DI PERAIRAN SELAT MALAKA Reza Alnanda; Isdradjad Setyobudiandi; Mennofatria Boer
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 1 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.93 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i01.37

Abstract

Potensi perikan di Selat Malaka memiliki nilai yang tinggi. salah satunya adalah ikan layang (Decapterus russelli). Ikan layang merupakan salah satu ikan target oleh nelayan yang mendaratkan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Medan. Tingginya tingkat pemanfaatan ikan layang di khawatirkan akan mengganggu keberlanjautan sumberdaya ikan, sehingga dibutuhkan pengelolaan berdasarkan informasi boologi dan dinamika populasi ikan layang di Selat Malaka. Sampel didapat dari hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Medan. Selama penelitian sampel ikan terdiri dari 543 jantan dan 342 Betina. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan layang alometrik negatif. Ukuran ikan pertama kali tertangkap (Lc) ikan jantan adalah 161.42 mm dan untuk ikan betina adalah 154.65 mm. Ukuran pertama kali matang gonad (Lm) ikan jantan adalah 183 mm dan ikan betina 210 mm. Estimasi parameter pertumbuhan parameters L∞, K, dan t0 adalah 229 mm, 1.1/bulan dan -0.551. Kematian alami (M), Kematian Penangkapan (F) dan Kematian total (Z) adalah 0.97/tahun, 1.11/tahun dan 2.08/tahun. Tingkat eksploitasi adalah 0.53/tahun.
PENGARUH PERBEDAAN METODE SEX REVERSAL MENGGUNAKAN TEPUNG TESTIS SAPI TERHADAP MASKULINISASI IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) Rizal Akbar Hutagalung
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 1 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.387 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i01.39

Abstract

Nila jantan terbukti mempunyai laju pertumbuhan lebih tinggi daripada ikan nila betina sehingga budidaya ikan nila yang efektif adalah budidaya ikan nila monosex jantan dengan menerapkan sex reversal pada kegaitan awal pemeliharaan larva. Bahan alami yang terbukti mengadung hormon metyl testosterone alami adalah testis sapi yang telah diekstrak menjadi tepung. Penelitian ini bertujuan agar mengetahui metode yang paling efektif dalam aplikasi sex reversal pada larva nila. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode rancangan acak lengkap menggunakan 3 perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan metode sex reversal pada penelitian ini adalah metoda oral (A) dengan dosis 9%/ kg pakan, dipping (B) 9 % / Liter air dan kontrol tanpa adanya perlakuan, yang diaplikasikan pada 100 ekor larva ikan nila berumur 7 hari. Pengamatan berlangsung selama 50 hari setelah aplikasi dipping (30 Jam) dan 55 hari pemberian pakan selama pemeliharaan larva ikan. Pengamatan persentase kelamin jantan dilakukan secara visual dengan mengamati organ urogenital ikan ukuran 3-5 cm pada akhir pemeliharaan didapatkan bahwa rata rata hasil ikan jantan terbaik pada perlakuan dipping yaitu 88,56 % diikuti perlakuan oral 77,3 % dan perlakuan kontrol mendapatkan persentase jantan 31%. Sedangkan SR terbaik pada perlakuan oral yaitu 95,5 % diikuti perlakuan perendaman 93,3% dan perlakuan kontrol 80%.
ESTIMASI STOK KARBON SEDIMEN PADA AREA PADANG LAMUN DI KEPULAUAN SPERMONDE, SULAWESI SELATAN Yushra Yushra; Galih Setyo Adiguna; Lukas Wibowo Sasongko; Ragil Putri Widyastuti
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 1 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.549 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i01.41

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengestimasi stok karbon dalam sedimen pada ekosistem padang lamun di kepulauan Spermonde, khususnya di Pulau Bonetambung dan Pulau Lae-Lae, Makassar. Pengambilan sedimen dilakukan pada area padang lamun dengan menggunakan sediment core berdiameter 5 cm dan kedalaman alat sampai 30 cm. Luasan tutupan lamun diperoleh dari analisis citra satelit Landsat-8 dan kondisi lamun yaitu dengan menggunakan petak contoh berukuran 100cm x 100cm. Hasil analisis citra landsat-8 didapatkan luasan tutupan ekosistem padang lamun di Pulau Bonetambung yakni 14.18 ha dimana didapatkan 4 kategori tutupan lamun yaitu sangat padat (0.2 ha), padat (0.7 ha), sedang (6 ha) dan jarang (7 ha). Sedangkan pada Pulau Lae-Lae diperoleh luasan ekosistem padang lamun yakni 5,04 ha dan didapatkan 3 kategori tutupan lamun yaitu jarang (0,36 ha), sedang (3,42 ha) dan padat (1,23 ha). Hasil analisis contoh sedimen didapatkan pada Pulau Bonetambung dan Pulau Lae- Lae didominasi oleh tipe sedimen pasir kasar. Didapatkan nilai rerata kandungan karbon sedimen pada ekosistem padang lamun yaitu di Pulau Bonetambung 9,6 MgCha-1 pada kedalaman 0-30 cm sedangkan di Pulau Lae-Lae diperoleh 8,98 MgCha-1. Total Stok karbon sedimen pada area padang lamun Pulau Bonetambung yaitu 136,08 MgC atau setara dengan 503,5 MgCO2 e sedangkan di Pulau Lae-Lae didaptkan 44,86 MgC atau setara dengan 165,9 MgCO2 e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekosistem lamun berperan sangat penting dalam menjaga stok karbon di laut sehingga perlu mendapat perhatian untuk konservasinya.
APLIKASI FUNGI RIZOSFER SEBAGAI PUPUK HAYATI PADA BIBIT KELAPA SAWIT DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN Galih Setyo Adiguna; I Nyoman P Aryantha
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 1 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.663 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i01.43

Abstract

Tandan kosong kelapa sawit memiliki komposisi kimia berupa selulosa 45,95 %, hemiselulosa 22,84 %, lignin 16,49 %, minyak 2,41 %, dan abu 1,23 %. Selama ini pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit sangat terbatas yaitu sebagai sumber kalium setelah proses pembakaran. Proses pembakaran tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat menimbulkan polusi udara karena menghasilkan abu terbang (fly ash). Untuk mengurangi pencemaran lingkungan perlu dilakukan penanganan TKKS, contohnya diolah menjadi pupuk hayati. Secara alami limbah TKKS mengalami dekomposisi. Namun, dekomposisi ini memerlukan waktu yang sangat lama. Proses ini dapat dipercepat menggunakan mikroorganisme fungi untuk mendegradasi selulosa dan lignin yang ada dalam TKKS. Perlunya pengelolaan tanda kosong sawit yang ramah lingkungan mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini dengan tujuan umum : mengembangkan pupuk hayati padat menggunakan fungi rhizosfir dan limbah TKKS sebagai bahan baku. Metode pada penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimental. Fungi rhizosfir yang dipilih sebagai agen pupuk hayati adalah yang memiliki kemampuan mendegradasi selulosa, melarutkan fosfat, bersifat antagonist terhadap Ganoderma boinense. Dipilih 3 isolat fungi rhizosfir dengan kinerja terbaik memenuhi kriteria di atas. Isolat L1 adalah yang mempunyai kemampuan mendegradasi selulosa tertinggi dengan indeks selulase = 2,92. Sementara itu, isolat E1 adalah fungi yang memiliki kemampuan dalam melarutkan fosfat. Sedangkan isolat E2 memiliki kemampuan tertinggi dalam menghambat pertumbuhan G. boninense. Ketiga isolat tersebut dijadikan agen pupuk hayati untuk diujikan ke anakan tanaman kelapa sawit secara tunggal dan kombinasi. Hasil penelitian diperoleh Pertumbuhan tinggi tananam terbaik pada perlakuan penambahan Fungi kode E2 (T3) dengan tinggi 19,87 ± 1,61 cm, Berdasarkan hasil analisis DNA ITS, isolat E1 teridentifikasi sebagai Talaromyces pinophilus (100 %), E2 sebagai Trichoderma viride (100 %) dan L1 sebagai Acremonium cellulolyticus (100 %).
KELIMPAHAN JENIS PLANKTON DI PERAIRAN MUARA SUNGAI PANGKEP SULAWESI SELATAN Nurfadilah Nurfadilah; Chair Rani; Muhammad Lukman
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.483 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.111

Abstract

Kualitas air mempunyai peranan penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan dan kehidupan ekosistem laut dan pesisir di perairan akan tetapi seringkali mengalami ketidak stabilan diakibatkan karena perubahan struktur dan tingkat kelimpahan plankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persentasi kelimpahan plankton, dominansi jenis plankton pada lokasi pengamatan dan membandingkan persentasi kelimpahan di muara sungai dan perairan pulau. Sampel plankton kemudian dianalisa untuk komposisi jenis, dan persentasi kelimpahan jenis pada setiap lokasi. Hasil menunjukkan bahwa komposisi jenis tertinggi di dapatkan di muara sungai Labakkang (0,67%) dan Pangkep (60%), sedangkan persentasi kelimpahan tertinggi didapatkan jenis Chetoceros di muara Labakkang, Barru dan Pangkep sedangkan perairan pulau persentasi kelimpahan plankton jauh lebih rendah dari muara sungai.
FERMENTASI TEPUNG LIMBAH RUMPUT FERMENTASI TEPUNG LIMBAH RUMPUT LAUT (Gracillaria Sp) DENGAN KONSORSIUM BAKTERI DARI SALURAN PENCERNAAN IKAN BANDENG (Chanos-Chanos) SEBAGAI BAHAN PAKAN IKAN BANDENG (Chanos-Chanos) Umi Risalatul Muawanah; Nuhman Nuhman; Is Yuniar
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.038 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.116

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi tepung limbah rumput laut (Gracilaria sp) dengan menggunakan konsorsium bakteri dari saluran pencernaan ikan bandeng (Chanos chanos) sebagai pakan ikan dan pengaruhnya terhadap FCR, SR, SGR dan GR pada ikan uji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratoris, dengan teknik pengambilan data melalui observasi langsung dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) karena selain unit perlakuan maka semua faktor dibuat homogen atau dihomogenkan. Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan, 4 ulangan sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Perbandingan untuk pakan 1000 gr adalah dengan menggunakan konsorsium bakteri sebanyak 10 : 70 gram dimana 10 gram merupakan konsorsium bakteri dan 70 gram tepung limbah rumput laut. Tidak ada pengaruh pemberian pakan tepung limbah rumput laut terfermentasi konsorsium bakteri dari saluran pencernaan ikan bandeng (Chanos chanos) pada SGR (spesifik grow rate) ikan bandeng. Hasil dari pemeliharaan selama 30 hari tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan mutlak pada ikan bandeng. Pada pakan yang ditambah tepung limbah rumput laut yang terfermantasi dengan konsorsium bakteri saluran pencernaan pada ikan bandeng terdapat bakteri yang belum spesifik. Bakteri yang ada di saluran pencernaan ikan bandeng diduga menghambat metabolisme pada ikan dan ada yang membantu proses metabolisme pada ikan. Kata kunci: Fermentasi limbah, Gracillaria Sp, Bakteri Chanos chano, RAL. AbstrackThis study aimed at determining the effect of seaweed flour fermentation (Gracilaria sp) by using a consortium of bacteria from the digestive system of milkfish (Chanos chanos) as its feeds and its effect on FCR, SR, SGR and GR in tested fish. The method used in this study was a laboratory experimental research, with data collection technique was through direct observation using a Completely Randomized Design (CRD) because in addition to the treatment units, all factors were made homogeneous or being homogenized. This study used 6 treatments, 4 replications so that there were 24 experimental units. The ratio for 1000 gr of feed used a bacterial consortium of 10:70 grams in which 10 grams were a bacterial consortium and 70 grams were seaweed waste flour. There was no effect of giving feeds made of seaweed waste fermented by a bacterial consortium from the digestive system of milkfish (Chanos chanos) on the SGR (specific growth rate) of milkfish. The results of 30 days of rearing did not show a significantly different effect on absolute growth in milkfish. In the feed added with seaweed waste flour fermented with a consortium of digestive system bacteria in milkfish, there were bacteria that are not yet specific. The bacteria in the digestive tract of milkfish were assumed to inhibit the fish metabolism and some helpedin fish metabolism processes.Keywords: Waste fermentation, Gracillaria Sp, Chanos chanos bacteria, CRD
PERBANDINGAN KOMPOSISI KIMIA, ASAM LEMAK, ASAM AMINO IKAN TOMAN (Channa micropeltes) DAN IKAN GABUS (Channa Striata) DARI PERAIRAN KALIMANTAN BARAT Evi Fitriyani; Nani Nuraenah; Ika Meidy Deviarni
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.857 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.121

Abstract

Ikan toman (Channa micropeltes) dan ikan gabus (Channa striata) salah satu ikan ekonomi penting lokal dari perairan Kalimantan Barat yang bisa dipercaya sebagai penyembuh luka karena memiliki kandungan albumin dan protein yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi komposisi dari ikan toman dan ikan gabus dari Kalimantan Barat diantaranya kandungan proksimat, kalsium (Ca), zat besi (Fe) fosfor (F), asam amino dan asam lemak. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ikan gabus dan ikan toman dari perairan Kalimantan Barat mempunyai potensi sebagai sumber albumin dan memiliki kandungan asam amino yang tinggi, hal ini dilihat dari hasil analisis kandungan albumin dari ikan toman sebesar 3,6147 gr/dL dan ikan gabus sebesar 3,3076 gr/dL. Hasil analisis kandungan gizi ikan toman dan ikan gabus meliputi kadar air sebesar 72,16% dan 77,84%, protein sebesar 24,75% dan 20,21%, abu sebesar 1,65% dan 1,13%, lemak sebesar 0,89% dan 0,20%, karbohidrat sebesar 0,55% dan 0,62%, kalsium (Ca) sebesar 69,0 mg/kg dan 11,04 mg/kg, fosfor (F) sebesar 0,457% dan 0,532% dan zat besi (Fe) sebesar 0,17 mg/kg dan 3,40 mg/kg. Kandungan asam lemak jenuh yang tertinggi pada ikan toman dan ikan gabus adalah kandungan asam palmitat dan kandungan asam lemak tak jenuh yang tertinggi pada ikan toman dan ikan gabus adalah asam oleat. Komposisi asam amino pada ikan toman dan ikan gabus yang diidentifikasi terdapat 16 jenis asam amino terdiri dari asam amino non esensial yaitu asam glutamate dan asam amino esensial yaitu lisin.
KOMPOSISI PROKSIMAT DAN AKTIVITAS ENZIM PROTEASE LIPASE IKAN TOMAN (Channa micropeltes) UKURAN YANG BERBEDA ASAL KALIMANTAN BARAT Wahyu Wira Pratama; Happy Nursyam; Anik Martinah Hariati; Rizal Akbar Hutagalung
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.462 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.122

Abstract

Ikan toman (Channa micropeltes) merupakan ikan perairan tawar yang banyak dijumpai di daerah hulu perairan Provinsi Kalimantan Barat dengan berbagai variasi ukuran. Selain memiliki gizi tinggi, ikan toman diketahui memiliki kandungan protein albumin yang tinggi pula sehingga potensial untuk dikembangkan. Namun karena sedikitnya informasi tentang ikan toman sehingga kegiatan pengembangan masih menghadapi berbagai kendala seperti tingginya tingkat mortalitas, sulitnya beradaptasi dengan pakan buatan, dan pertumbuhan yang lambat. Untuk itu perlu suatu upaya mendasar mengetahui mekanisme pencernaan ikan toman berbagai variasi ukuran sehingga dapat menentukan pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi proksimat dan aktivitas enzim protease dan lipase ikan toman berdasarkan variasi ukuran. penelitian dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan ikan toman hasil tangkapan alam yang dikategorikan dalam 4 variasi ukuran yaitu bobot 4-5 gram (B1), 6-14 gram (B2), 15-34 gram (B3), 35-300 gram (B4). Berdasarkan hasil pngujian kadar air tertinggi terdapat pada B1 sebesar 80,5%, kadar protein dan lemak tertinggi terdapat pada kelompok B4 sebesar 16,8% dan 1,7%, kadar abu tertinggi terdapat pada kelompok B2 sebesar 2,0%, karbohidrat tertinggi terdapat pada kelompok B1 sebesar 3,1%. Aktivitas enzim protease tertinggi terdapat pada bobot 4-5 gram (B1) sebesar 0,531µmol tirosin/mg enzim menit, sedangkan aktivitas enzin lipase tertinggi terdapat pada bobot 35-300 gram (B4) sebesar 222,1 µmol asam lemak/g enzim menit .