cover
Contact Name
Yudhi Nugroho Adi
Contact Email
library@tekomuniversity.ac.id
Phone
+628128000110
Journal Mail Official
library@telkomuniversity.ac.id
Editorial Address
Jl. Telekomunikasi - Ters. Buah Batu Bandung 40257 Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
eProceedings of Engineering
Published by Universitas Telkom
ISSN : 23559365     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.34818/eoe.v9i5.18452
Merupakan media publikasi karya ilmiah lulusan Universitas Telkom yang berisi tentang kajian teknik. Karya Tulis ilmiah yang diunggah akan melalui prosedur pemeriksaan (reviewer) dan approval pembimbing terkait.
Articles 798 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019" : 798 Documents clear
Perancangan Sistem Halal Modul Manufacturing Berbasis Enterprise Resource Planning Menggunakan Odoo Pada Industri Kosmetik Dengan Metode Asap (studi Kasus: Cv. Skin Solution Beauty Care Indonesia) Karina Febriyana; Ari Yanuar Ridwan; Warih Puspitasari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Permintaan produk kosmetik halal di Indonesia semakin meningkat seiring dengan bertumbuhnya masyarakat Muslim. Di dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), tahun 2015-2035, industri kosmetik menjadi industri andalan. Dengan banyaknya permintaan produk kosmetik halal, tercatat di Kementerian Perindustrian, industri kosmetik nasional naik 7,36% pada triwulan I tahun 2018. Kosmetik halal diestimasikan akan menempati 11% dari total pasar halal global. Untuk mendukung penerapan industri halal perlu penerapan halal supply chain management (HSCM) yang didukung dengan sistem informasi halal yang terintegrasi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perancangan sistem informasi halal manufacturing berbasis Enterprise Resource Planning (ERP) yang dapat mendukung halal supply chain management. Penelitian ini menggunakan metode Accelerated SAP (ASAP) yang merupakan metode untuk implementasi software ERP, tujuan metode ini untuk mempercepat implementasi karena memiliki roadmaps yang terdefinisi jelas dan efisien. Sistem ERP dapat mengintegrasikan informasi dan prosesproses antar bagian dalam suatu perusahaan, masing-masing sub sistem terintegrasi dengan sebuah database terpusat. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya perancangan sistem informasi halal manufacturing yang disesuaikan dengan proses bisnis industri kosmetik di Indonesia dan Sistem Jaminan Halal untuk membantu industri-industri kosmetik dalam meningkatkan kinerja produksi agar tersistem, terintegrasi, menghasilkan pelaporan sesuai standar halal LPPOM MUI dan mendukung penerapan industri halal di Indonesia. Kata kunci: Accelerate SAP (ASAP), ERP, Kosmetik, Manufacturing, Halal Supply Chain Management (HSCM) Abstract Demand for halal cosmetic products in Indonesia is increasing along with the growth of the Muslim community. In the National Industrial Development Master Plan (RIPIN), in 2015-2035, the cosmetics industry became a mainstay industry. With the requested amount of halal cosmetic products, it was requested at the Ministry of Industry, the national cosmetic industry rose 7.36% in the first quarter of 2018. Halal cosmetics will be estimated at 11% of the total global halal market. To support the implementation of the halal industry, halal supply chain management (HSCM) needs to be implemented which is supported by an integrated halal information system. Therefore, it is necessary to design halal information systems based on Enterprise Resource Planning (ERP) that can support halal supply chain management. This study uses the Accelerated SAP (ASAP) method, which is a method for implementing ERP software, the destination method for implementation that has a clear and efficient defined roadmap. ERP systems can integrate information and processes between parts of the company, each integrated sub-system with a centralized database. The results of this study are that there is a design of a halal manufacturing information system designed with the cosmetics industry process in Indonesia and Halal Assurance System to help cosmetic industries improve production performance so that it is integrated, produces according to LPPOM MUI's halal standards and supports the use of halal industries in Indonesia. Keywords: Accelerate SAP (ASAP), ERP, Cosmetics, Manufacturing, Halal Supply Chain Management (HSCM)
Pengembangan Kontrol Pencahayaan Terpusat Dengan Logika Fuzzy Untuk Menunjang Kebutuhan Efisiensi Energi Rumah Pintar Dewa Buana Muharmadin; Reza Fauzi Iskandar; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Era globalisasi menjadi alasan utama pengembangan Rumah Pintar yang sangat pesat. Permintaanakan rumah yang nyaman menjadi prioritas utama, selain nyaman dibutuhkan pula rumah yangefisien dalam penggunaan energi. Terkadang kita lupa mematikan lampu hal ini salah satu penyebabkonsumsi energi yang terbuang percuma. Karena itu Rumah Pintar muncul sebagai solusi untukmasalah efisiensi tersebut. Pada perancangan Rumah Pintar dilakukan pengukuran dua parameterdata yaitu pembacaan tingkat cahaya menggunakan Light Dependent Resistor (LDR) dan pembacaantingkat daya menggunakan watt meter. Tingkat pencahayaan ruangan akan dikontrol menggunakankontrol logika fuzzy di set poin 120 lux dan watt meter sebagai alat penunjang dalam pembacaanefisiensi energi dan tingkat pencahayaan yang dihasilkan. Pada rancangan ini sensor cahayadiletakkan di bidang kerja atau 0.75 meter dari lantai di empat titik ruangan. wattmeter diletakkandi dekat sumber tegangan sebagai pengukur daya lampu. Dan kontrol aktuasi serta pengolahan datadilakukan oleh koordinator atau otak sistem ini. Untuk memudahkan mobilitas komunikasi datadigunakan zigbee nirkabel sebagai perantara. Pada percobaan dilakukan karakterisasi tiap sensorcahaya. Dilakukan pengukuran daya tiap waktu dari sistem saat tidak menggunakan kontrol logikafuzzy dan saat menggunakan kontrol logika fuzzy. Dari percobaan yang dilakukan saatmenggunakan kontrol logika fuzzy dihasilkan efisiensi sebesar 7.75% dibandingkan ketika tidakmenggunakan kontrol logika fuzzy dan dihasilkan efisiensi sebesar 15.56% dibandingkan ketikakondisi lampu menyala penuh. Kata Kunci: Rumah Pintar, kontrol logika fuzzy, pencahayaan, efisiensi. Abstract The era of globalization became the main reason in the development of Smart Home. Demand forcomfortable homes is a top priority, besides being convenient, home is also an efficient use of energy.Sometimes we forget to turn off the light this is one cause of energy consumption is wasted. Smart Hometherefore emerged as a solution to the efficiency problem. In the design of Smart Home, the measurementof two data parameters is the reading of the light level using Light Dependent Resistor (LDR) and also thewattmeter which in turn the room lighting level will be controlled using the fuzzy control at 120 lux andwatt meter set points as supporting tools in reading energy efficiency and the level of illuminationproduced. In this design the light sensor is placed in the work plane or 0.75 meters from the floor at thefour-point room. The wattmeter is placed near a voltage source as a lamp power meter. And actuationcontrol and data processing is done by coordinator or brain of this system. To facilitate datacommunication mobility is used wireless zigbee as an intermediary. In the experiments conductedcharacterization of each light sensor, the measurement of data transfer delay using a wireless zigbeewhich shows that the system does not process data in real-time but has a delay of 868 ms. Performedpower measurements every time from the system when not using fuzzy controls and while using fuzzycontrols. From the experiments performed while using the fuzzy control it generated an efficiency of 7.75% compared to when not using the fuzzy control and generated an efficiency of 15.56% compared towhen room at full lights. Keywords: Smart Home, fuzzy control, illumination, efficiency.
Analisis Dan Perancangan Manajemen Keamanan Informasi Pada Direktorat Sistem Informasi Universitas Telkom Dengan Indeks Keamanan Informasi (kami) Pada Area Tata Kelola, Pengelolaan Risiko Dan Kerangka Kerja Pengelolaan Keamanan Informasi Dhuwi Ambar Wati; Avon Budiyono; Rokhman Fauzi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Pada era globalisasi digital Teknologi Informasi semakin pesat. Hal tersebut dapat mempermudah dan memperlancar Institusi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Institusi harus dapat menjaga keamanan asset informasi. Direktorat Sistem Informasi (SISFO) sudah menerapkan teknologi informasi untuk menunjang kegiatan dan pengolahan data setiap hari, namun informasi yang dimiliki belum dilindungi dengan baik. Maka akan muncul risiko keamanan informasi yang dapat mengancam keamanan asset informasi, sehingga perlu dilakukan evaluasi keamanan informasi pada Direktorat Sisfo. Standar yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Indeks Keamanan Informasi (KAMI) yang mengacu pada ISO 27001 yaitu alat evaluasi yang dapat menganalisa gambaran kondisi kesiapan progam kerja keamanan informasi. Hasil penilaian Indeks KAMI Direktorat Sisfo dengan Kategori Sistem Elektronik tergolong tinggi dan status kesiapan untuk area tata kelola, pengelolaan risiko dan kerangka kerja pengelolaan keamanan informasi berada pada level II dimana bernilai 111 dari 357 dimana merupakan kondisi dasar penerapan kerangka kerja dimana proses pengamanan berjalan tanpa dokumentasi atau dokumen resmi. Dan merupakan kondisi dasar penerapan kerangka kerja dimana proses pengamanan berjalan tanpa dokumentasi atau dokumen resmi. Direktorat Sisfo belum siap dalam penerapan sistem manajemen keamanan informasi sehingga Direktorat harus melakukan perbaikan dengan peningkatan kontrol keamanan yang terdokumentasi untuk penerapan sistem manajemen keamanan informasi yang efektif dan efisien. Kata kunci : Indeks Keamanan Informasi (KAMI), ISO/IEC 27001, Tingkat Kematangan, Direktorat Sistem Informasi. Abstract -- In the era of digital globalization, Information Technology is getting faster. This can facilitate and facilitate the Institution in carrying out its duties and functions. Institutions must be able to maintain the security of information assets. The Directorate of Information Systems (SISFO) has implemented information technology to support activities and data processing every day, but the information that is owned is not well protected. Then an information security risk will emerge that can threaten the security of information assets, so that it is necessary to evaluate information security at the Sisfo Directorate. The standard used in this study uses the Information Security Index (US) which refers to ISO 27001, an evaluation tool that can analyze the picture of the condition of information security work program readiness. The results of our assessment of the Sisfo Directorate with the Electronic System Category are high and the readiness status for the area of governance, risk management and information security management framework is at level II worth 111 from 357 which is the basic condition for implementing a framework where the security process runs without official documentation or documents. The Sisfo Directorate is not yet ready for the implementation of an information security management system so that the Directorate must make improvements with documented security control improvements for the implementation of an effective and efficient information security management system. Keywords: Keamanan Informasi (KAMI) Index, ISO/IEC 27001, maturity level, Directorate Information Systems
Implementasi Semantic Search Pada Open Library Menggunakan Metode Latent Semantic Analysis (studi Kasus: Open Library Universitas Telkom) Ivana Azharyani; Dana Sulistyo Kusumo
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakOpen Library Telkom University mengalami pertumbuhan yang pesat baik dari sisi jumlah maupunkekayaan kontennya. Sebagai konsekuensinya, dibutuhkan metode pencarian yang mampu memberikanhasil yang lebih akurat. Pencarian berbasis metadata sudah memberikan tambahan opsi, namun jugamasih memiliki kelemahan tidak dapat menemukan dokumen yang memiliki kemiripan. Kelemahan inibisa diatasi oleh pencarian semantik dengan memahami maksud dari pencari dan makna kontekstualistilah, seperti yang ditampilkan dalam data pencarian dengan mengkombinasiakan Latent SemanticAnalysis (LSA) dan weighted tree similarity. Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang dibagun mampumemberikan informasi relevan dengan rata-rata nilai precision dan recall yang baik. Nilai rata-rataprecision 57.1181868% dan nilai rata-rata recall 85.0848178%. Hasil nilai rata-rata recall sudah baikkarena hampir mendekati 100% artinya tingkat keberhasilan sistem dalam menemukan dokumen yangrelevan. Sehingga dapat disimpulkan, metode LSA dan weigted tree mampu memberikan dokumen yangrelevan kepada penggunanya serta ketepatan antara kueri masukkan dengan hasil pencarian dokumen.Kata Kunci: latent semantic analysis, weighted tree similarityAbstractThe Telkom University Open Library promotes rapid growth in terms of both the amount and wealth of itscontent. As a consequence, a search method is needed that is able to provide more accurate results. Searchbased on metadata has provided additional options, but also has the disadvantage of not being able to finddocuments that have a similarity. This weakness can be overcome by semantic search with the intent andpurpose of contextual terms, as referred to in search data by combining Latent Semantic Analysis (LSA)and weighted tree similarity. Based on the test results, the built system is able to provide relevantinformation with an average value of precision and good memory. The average precision value is57.1181868% and the average recall value is 85.0848178%. The results of the average value of 100%withdrawal means the level of success in finding relevant documents. Detachable, the LSA method and theweigted tree provide relevant documents for its users as well as the accuracy between the queries providedwith the document search results.Keywords: latent semantic analysis, weighted tree similarity
Perancangan Dan Realisasi Antena Mikrostrip Celah Pita-ganda 2,4 Ghz Dan 5,8 Ghz Untuk Drone Evan Benedick Nathaniel; Heroe Wijanto; Edwar Edwar
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bekembangnya teknologi pada saat ini membuat semuanya terasa lebih mudah dan efesien dalam mengerjakan sesuatu, begitu halnya teknologi komunikasi, khususnya dalam pemantauan dan pengintaian menggunakan drone saat ini. Membuat drone membutuhkan alat transmisi yaitu antena. Pada pembuatan drone sebelumnya masih banyak menggunakan antena berjenis cavity yaitu cloverleaf dan monopole yang berdimensi cukup besar. Selain dimensi cukup besar, antena pada umumnya masih menggunakan singleband yang menyebabkan bentuk dari drone sendiri tidak terlihat sederhana karena membutuhkan jarak untuk antena Tx dan Rx. . Untuk mengatasi masalah tersebut, antena mikrostrip yang memiliki dimensi kecil dan menggunakan antena dual band untuk menyederhanakan bentuk drone menjadi pilihan yang tepat untuk digunakan pada drone. Pada penelitian ini dirancang dan direalisasikan susunan antena mikrtostrip celah pita-ganda untuk drone. Dengan menggunakan patch rectangular bercelah pada antena. Untuk mengatasi nilai bandwidth yang rendah, digunakan teknik pencatuan proximity coupled dan menggunakan metode Wilkinson untuk membagi sinyal masukan menjadi beberapa sinyal keluaran dengan fasa yang sama. Realisasi antena menggunakan bahan FR-4. Antena yang dihasilkan mempunyai polarisasi linier dengan polaradiasi unidireksional, bekerja pada frekuensi 2,4 dan 5,8 GHz dengan bandwidth pada frekuensi 2,4 GHz selebar 171 MHz dan pada frekuensi 5,8 GHz selebar 643,6 MHz. Drone dirancang dengan dimensi 9 cm x 6 cm x 0.16 cm, dan mempunyai massa 27 gram. Kata kunci : Antena, Mikrostrip, Rectangular Patch, Dual band, Drone Abstract The development of technology at this time makes everything feel easier and efficient in doing something, as well as communication technology, especially in monitoring and reconnaissance using current drones. Making a drone requires a transmission device, namely an antenna. In making the previous drone there were still many using cavity type antennas, namely cloverleaf and monopole which had quite large dimensions. In addition to the large enough dimensions, the antenna generally still uses singleband which causes the shape of the drone itself to not look simple because it requires distance for Tx and Rx antennas. . To overcome this problem, microstrip antennas that have small dimensions and use dual band antennas to simplify the shape of the drone are the right choice for use on drones. In this research, a double band double band micrtostrip antenna for drones was designed and realized. By using a rectangular patch on the antenna. To overcome the low bandwidth value, the proximity coupled technique is used and use the Wilkinson method to divide the input signal into several output signals with the same phase. Realization of the antenna using FR-4 material. The resulting antenna has linear polarization with unidirectional polaradiation, works at frequencies 2.4 and 5.8 GHz with bandwidth at a frequency of 2.4 GHz as wide as 171 MHz and at a frequency of 5.8 GHz as wide as 643.6 MHz. Drones are designed with dimensions of 9 cm x 6 cm x 0.16 cm, and have a mass of 27 grams Keywords: Antenna, Microstrip, Rectngular Patch, Dual band, Drone
Analisis Antena Mikrostrip Mimo 8×8 Dengan Patch Berbentuk Segitiga Pada Frekuensi 15 Ghz Raihan Anshari; Levy Olivia Nur; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi khususnya pada bidang telekomunikasi menuntut kemajuan pada perangkat guna mendukung perkembangan teknologi tersebut. Pada saat ini fifth generation (5G) sedang dikaji oleh ITU. Teknologi 5G membutuhkan antena dengan menggunakan sistem MIMO karena diharapkan dapat meningkatkan data rate, mengurangi latency dan terhubung ke berbagai perangkat. Salah satu kandidat frekuensi untuk teknologi 5G adalah 15 GHz. Pada penelitian ini membahas antena untuk komunikasi 5G yang bekerja pada frekuensi 15 GHz. Desain perancangan menggunakan patch segitiga akan dianalisis dan pada saat single patch akan dibandingkan dengan patch persegi panjang, dan patch lingkaran. Analisis dalam bentuk array dan MIMO hanya terfokus pada patch berbentuk segitiga. Bahan yang digunakan adalah Duroid Roger 5880 dengan 𝜺𝒓= 2,2 serta ketebalan bahan 1,575 mm. Pada tugas akhir ini hasil yang didapatkan adalah bahwa pada antena single patch segitiga diperoleh bandwidth sebesar 4,063 GHz dengan gain 6,323 dB, sementara patch lingkaran diperoleh bandwidth sebesar 1,003 GHz dengan gain 5,056 dB, sedangkan pada patch persegi panjang diperoleh bandwidth sebesar 1,172 GHz dengan gain 6,605 dB. Selain itu penambahan teknik array 1×2 dapat meningkatkan gain antena patch segitiga menjadi 9,128 dB. Untuk antena MIMO 8×8, nilai mutual coupling tertinggi yang diperoleh adalah sebesar -39,685 dB. Patch segitiga yang disusun secara array 1×2 dan MIMO 8×8 menghasilkan pola radiasi unidireksional. Kata Kunci: MIMO, Antena mikrostrip, Patch segitiga, single patch, Array. Abstract The development of communication and information technology specifically in the telecommunications sector requires equipment to support the development of these technologies. At present the fifth generation (5G) is currently being reviewed by ITU. 5G technology requires an antenna using the MIMO system because it is expected to increase data speed, reduce latency and connect to various devices. One candidate for the Frequency for 5G technology is 15 GHz. In this final project discuss the antenna for 5G communication that works at a frequency of 15 GHz. Design designs using patch triangles will be analyzed and when single elements will be compared to rectangular patch, and circular patch. Analysis in the form of arrays and MIMO only focus on patch triangles. The material used is Duroid Roger 5880 with 𝜺𝒓 = 2,2 and a material thickness of 1,575 mm. In this final project, the results obtained are in the triangular single patch antenna, obtained bandwidth 4,063 GHz with a gain of 6,323 dB, while the circle patch obtained a bandwidth of 1,003 GHz with a gain of 5,056 dB, while the rectangular patch obtained a bandwidth of 1,172 GHz with a gain of 6,605 dB. In addition, 1 × 2 array technique can increase the gain of the triangular patch antenna to 9,128 dB. For 8 × 8 MIMO antennas, the ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 3200 2 highest mutual coupling value obtained is -39,685 dB. The triangular patch arranged in an array of 1 × 2 and MIMO 8×8 can obtained a unidirectional radiation pattern. Keywords: MIMO, Microstrip antenna, Triangular patch, Single patch, Array.
Implementasi Dan Analisis Performansi Sistem Monitoring Aquarium Dengan Media Komunikasi Instant Messaging Line Berbasis Internet Of Things Gendhis Azzukhruf Dynastuti; Rendy Munadi; Gustommy Bisono
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi setiap waktunya berkembang sangat pesat, Internet of Things (IoT) hadir untuk memudahkan dan memenuhi kebutuhan manusia dalam melakukan kegiatannya. Dalam penelitian ini, dilakukan sebuah perancangan sistem monitoring bendungan menggunakan microcontroller yang telah terintegrasi dengan chip wireless. Sistem ini menciptakan teknologi remote controlling dengan jaringan internet sebagai penguhubung antara server dan client menggunakan protokol MQTT. Sistem ini di desain untuk petugas bendungan dalam memonitor ketinggian level air menggunakan media komunikasi instant messaging yaitu berupa notifikasi. Dari hasil pegujian Sistem monitoring bendungan dapat berfungsi dengan baik. Serta user berhasil mendapatkan informasi mengenai ketinggian air dari aplikasi pesan instan. Dari pengujian dan analisis waktu pengukuran sensor menunjukan waktu pengukuran pada jarak semakin tinggi dengan error rate 2% pada jarak terjauh, apabila jarak semakin jauh. Analisa delay pengiriman MQTT menunjukan berdasarkan data delay rata-rata status berbahaya mengalami delay paling besar yaitu 448744,9608 microsecond, sedangkan nilai rata-rata throughput dari status siaga memiliki nilai yang paling tinggi yaitu 160,1392157 bps. Memory Usage dari Heroku server dengan maksimum penggunaan memory 23.1 MB. Response time pada Heroku server paling lama adalah 991 ms, sedangkan rata-ratanya adalah 863 ms dan yang tercepat adalah 703 ms. Pada pengujian dan Analisa keseluruhan sistem ini didapat rata-rata delay sebesar 220.377 millisecond, dimana dapat dikategorikan Good menurut standar ITU-T G.1010 dengan rentang waktu delay 150 – 300 ms. Sedangkan rata-rata Throughput yang diperoleh yaitu 227.9383 bps. Kata Kunci : IoT, Wireless, mikrokontroler, pesan instan. Abstract The development of technology every time is growing very rapidly, the Internet of Things (IoT) is here to facilitate and fulfill human needs in carrying out their activities. In this study, a dam monitoring system was designed using a microcontroller that has been integrated with a wireless chip. This system creates remote controlling technology with an internet network as a connection between server and client using the MQTT protocol. This system is designed for dam officers to monitor water level heights using instant messaging communication media in the form of notifications. From the results of testing the dam monitoring system can function properly. And the user can get information about water level from the instant messaging application. From the testing and analysis of the measurement time the sensor shows the ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 4016 measurement time at a higher distance with a 2% error rate at the farthest distance, if the distance is farther away. Analysis of MQTT delivery delay shows that based on the average data delay the dangerous status has the highest delay of 448744,9608 microseconds, while the average value of throughput from standby status has the highest value of 160.1392157 bps. Memory Usage from the Heroku server with a maximum memory usage of 23.1MB. The longest response time on the Heroku server is 991 ms, while the average is 863 ms and the fastest is 703 ms. In testing and analyzing the whole system, the average delay is 220,377 milliseconds, which can be categorized as Good according to the ITU-T G.1010 standard with a delay of 150 - 300 ms. While the average Throughput obtained is 227.9383 bps. Key Word : IoT, Wireless, Microcontroller, Instant Messaging.
Perancangan Perbaikan Pelayanan Pada App My bluebird Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Fitra Akbarokah; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Blue Bird Group adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi. Blue Bird Group merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi yang terkenal di Indonesia. Layanan yang paling dikenal masyarakat dari Blue Bird Group adalah jasa transportasi taksi. Semakin hari nama dari Blue Bird Group semakin besar, dan ini memacu Blue Bird Group untuk terus menjadi jasa transportasi terbaik dan memberikan kemudahan transportasi offline bagi masyarakat dalam beraktifitas seharihari.Namun,Mybluebird mulai di tinggalkan di sebabkan munculnya pesaingan yang bergerak di bidang jasa yang sama namun lebih baik karena menggunakan system online pada jasa mereka dan itu menyebabkan pengaruh besar untuk Blue Bird Group, jasa transportasi offline Taksi Blue Bird mulai ditinggalkan oleh masyarakat dan beralih ke transportasi online lain seperti GO-JEK dan Grab. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi penigkatan kualitas layanan aplikasi Mybluebird setelah melakukan penelitian sebelumnya menggunakan metode kano dan di dapatkan 15 true customer needs untuk mendapatkan rekomendasi menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). QFD berguna untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik layanan serta mempertimbangkan kemampuan perusahaan. QFD dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah QFD Iterasi Satu (House of Quality) untuk mengidentifikasi true customer needs dan menentukan karakteristik teknis prioritas. Tahap kedua adalah QFD Iterasi Dua (Part Deployment) untuk menentukan critical part prioritas berdasarkan karakteristik teknis prioritas. Berdasarkan QFD Iterasi Satu, diperoleh 19 karakteristik teknis prioritas yang harus dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Berdasarkan QFD Iterasi Dua, diperoleh 8 critical part prioritas untuk perbaikan layanan aplikasi Myblubird. Perumusan rekomendasi disusun berdasarkan hasil pengolahan data, analisis, brainstorming dengan perusahaan dan melakukan benchmarking terhadap pesaing perusahaan. Kata Kunci: House of Quality, Mybluebird, Part Deployment, Quality Function Deployment (QFD)
Analisis Performansi Pengaruh Non Linearitas Four Wave Mixing (fwm) Pada Sistem Komunikasi Jarak Jauh Berbasis Dwdm Tiara Mustika; Akhmad Hambali; M. Irfan Maulana
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkembangan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) terus mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Teknologi dari sistem komunikasi serat optik yang berkembang sangat pesat adalah teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM). DWDM mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dari teknologi terdahulu. Akan tetapi dibalik kelebihan yang dimiliki DWDM, terdapat kekurangan yang sangat mempengaruhi kinerja teknologi tersebut seperti efek non linearitas fiber yaitu Four Wave Mixing (FM). Pada pembuatan tugas akhir ini, dibuat pemodelan link DWDM pada perangkat lunak untuk mengetahui pengaruh dari FWM tersebut, dan terdapat dua skenario simulasi. Pada skenario pertama, variabel-variabel input yang dirubah adalah bitrate link dan jarak link. Pada skenario kedua yang dirubah adalah daya transmitter. Bitrate 10 Gbps dengan jarak dengan jarak 200 km memiliki performansi terbaik dengan q-Factor 3. Bitrate 40 Gbps dengan jarak 100 km memiliki performansi Q-factor 3,224. Bitrate 100 Gbps bahwa performansi terbaik pada jarak 100 km. Pengaruh daya transmitter pada bitrate 10 Gbps memiliki performansi terbaik pada skenario sebelumnya bahwa performansi terbaik pada link dengan daya transmitter 0 dBm dengan daya q-factor sebesar 3,37157. Pengaruh daya transmitter pada bitrate 40 Gbps , Perubahan pada daya transmitter pada link yang mengalami performansi terbaik pada skenario sebelumnya bahwa performansi terbaik pada link dengan daya transmitter 0 dBm dengan daya q-factor sebesar 4,0113. Pengaruh daya transmitter pada bitrate 100 Gbps, performansi terbaik pada skenario sebelumnya bahwa performansi terbaik pada link dengan daya transmitter -2.9 dBm dengan daya q-factor sebesar 2,43272. Kata Kunci : Dense Wavelength Division Multiplexing, Four Wave Mixing, Bit Error Rate, Qfactor Abstract Nowadays, The development of the Optical Fiber Communication Systems (SKSO in indonesian) continued to progress from year to year. Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) is one of technology of optical fiber communication systems which grows so fast. DWDM also has several advantages over previous technology. Besides the advantages of DWDM, there are deficiencies which greatly affect the performance of these technologies such as nonlinearity effects Four Wave Mixing (FWM). In this final assigment, there is a modelling of DWDM link was made from software that use the determine the effect of the FWM. And there are also two simulation scenario. In first scenario, the variable input that are changed is the bitrate links and link distance. The second scenario, the variable that is changed is the transmitter power. A 10 Gbps bitrate with a distance of 200 km has the best performance with q-Factor 3. A 40 Gbps bitrate with a distance of 100 km has a Q-factor performance of 3,224. Bitrate of 100 ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 3451 2 Gbps that the best performance at a distance of 100 km. The effect of transmitter power on 10 Gbps bitrate has the best performance in the previous scenario that the best performance on a link with 0 dBm transmitter power with q-factor power of 3.37157. Effect of transmitter power at 40 Gbps bitrate, Changes in transmitter power on the link that experiences the best performance in the previous scenario that the best performance on the link with transmitter power is 0 dBm with a q-factor power of 4.0113. The effect of transmitter power on 100 Gbps bitrate, the best performance in the previous scenario that the best performance on the link with transmitter power is -2.9 dBm with q-factor power of 2.43272. Keyword: Dense Wavelength Division Multiplexing, Four Wave Mixing, Bit Error Rate, Q-fact
Pengaruh Bit Rate Terhadap Area Cakupan Di Ruang Ber-reflektor Dengan Komunikasi Cahaya Tampak Lisa Charisa Batara; Kris Sujatmoko; Brian Pamukti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknologi komunikasi merupakan teknologi yang memiliki perkembangan sangat cepat dan pesat. Salah satu teknologi komunikasi adalah teknologi komunikasi nirkabel. Visible Light Communication (VLC) adalah komunikasi nirkabel yang sedang dikembangkan, karena VLC memiliki kecepatan yang cepat , user friendly dan lebih efisien dalam penggunaan energi. Dalam tugas akhir ini, dilakukan analisis perbandingan bit rate dalam VLC, menggunakan bermacam-macam bit rate. Bit rate yang digunakan adalah 0,5 Gbps, 1 Gbps, 2 Gbps, dan 3 Gbps. Penelitian ini menggunakan satu buah lampu Light Emitting Diode (LED) dengan daya sebesar 2 W, dan menggunakan modulasi On Off Keying - Non Return to Zero (OOK-NRZ) pada simulasi yang akan di lakukan. Penelitian ini dilakukan dalam ruangan tertutup dengan menggunakan kaca sebagai reflektor di sisi kiri ruangan. Berdasarkan hasil simulasi, jarak terjauh dan luas area cakupan untuk 0.5 Gbps adalah 4.7878 m dengan luas 20.52 m2 , 1 Gbps sejauh 4.7331 m dengan luas 18.84 m2 , 2 Gbps dengan nilai jarak terjauh 4.4738 m dengan luas 16 m2 , dan pada 3 Gbps mendapatkan jarak terjauh 4.0726 m dan luas cakupan senilai 14.56 m2 . Kata kunci : Visible Ligth Communication, On Off Keying-Non Return to Zero, Bit Error Rate Abstrack Communication technology is a technology that has a very fast and rapid development. One of communication technology is wireless communication technology. Visible Light Communication is a wireless system that is being developed, because VLC has fast speed, user friendly and more efficient in energy use. In this final task research, a bit rate comparison analysis conducted in VLC, using various bit rates. The Bit rates used are 0.5 Gbps, 1 Gbps, 2 Gbps, and 3 Gbps. This research uses a single lamp of Light Emitting Diode (LED) with a power of 2 Watt and the modulation of On Off Keying-Non Return to Zero (OOK-NRZ) on conducted simulation. This research conducted in a 5x5x4 m closed room using mirror as a reflector on the one side of the room. Based on simulated results, the farthest and wide range coverage area for 0.5 Gbps is 4.7878 m with an area of 20.52 m2 , 1 Gbps as far as 4.7331 m with an area of 18.84 m2 , 2 Gbps with the farthest distance value 4.4738 m with an area of 16 m2 , and at 3 Gbps get The farthest distance is 4.0726 m and the coverage area is worth 14.56 m2 . Keywords: Visible Ligth Communication, On Off Keying-Non Return to Zero, Bit Error Rate