cover
Contact Name
Ikhwannur Adha
Contact Email
ikhwannur.adha@upnyk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jigpangea@upnyk.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Geologi Jl. Padjajaran, Sleman, Yogyakarta, Indonesia. 55283
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Geologi pangea
ISSN : 2356024X     EISSN : 2987100X     DOI : https://doi.org/10.31315
Jurnal Ilmiah Geologi Pangea (JIG Pangea) is an Indonesian scientific journal published by the Geological Engineering Department, Faculty of Mineral and Technology, UPN "Veteran" Yogyakarta. The journal receives Indonesian or English articles. Those articles are selected and reviewed by our professional editors and peer reviewers. The published article in JIG Pangea covers all geoscience and technology fields including Geology, Geophysics, Petroleum, Mining, and Geography. The subject covers a variety of topics including : geodynamics, sedimentology and stratigraphy, volcanology, engineering geology, environmental geology, hydrogeology, geo-hazard and mitigation, mineral resources, energy resources, medical geology, geo-archaeology, applied geophysics and geodesy.
Articles 185 Documents
FASIES FORMASI LEMAT DAERAH BELALANGAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BATANG ASAM, KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT, PROVINSI JAMBI Bambang Triwibowo
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v6i2.5278

Abstract

Sari – Secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat (UTM – WGS84 zona 48S) 269400-272500mT dan 9868800-9872000 mU. Sedangkan secara administratif daerah penelitian masuk ke dalam wilayahKecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.Satuan bentuk lahan daerah penelitian, antara lain Satuan Bentuk Lahan Perbukitan Bergelombang BerlerengSedang (S1), Satuan Bentuk Lahan Perbukitan Sesar Bergelombang (S2), Satuan Bentuk Lahan PerbukitanHomoklin Berlereng Miring (S3) dan Satuan Bentuk Lahan Tubuh Sungai (F1).Stratigrafi daerah penelitian dapat dibagi menjadi lima satuan batuan dari tua ke muda, antara lain SatuanMetapsamit Mentulu berumur Perm, Satuan Konglomerat Lemat berumur Oligosen Atas, SatuanBatupasirkerikilan – vulkanik Lemat berumur Oligosen Atas, Satuan Batulempung – vulkanik Benakat berumurOligosen Atas – Miosen Bawah dan Satuan Batupasir – vulkanik Benakat berumur Oligosen Atas – MiosenBawah.Struktur geologi yang berkembang berupa kekar, sesar dengan arah relatif Timurlaut – Baratdaya danTenggara – Baratlaut.Hasil analisis fasies yang dilakukan pada tiap satuan batuan, antara lain Satuan Konglomerat Lemat dijumpai elemen arsitektural berupa SG (Sediment gravity flow deposits) dan SB (Sand bedforms). SatuanBatupasirkerikilan-vulkanik Lemat dijumpai elemen arsitektural berupa CH (Channel), SG (Sediment gravityflow deposits), SB (Sand bedforms), FF (Floodplain fines) dan GB (Gravel bedforms). Satuan BatulempungvulkanikBenakat dijumpai elemen arsitektural berupa FF (Floodplain fines). Satuan Batupasir-vulkanikBenakat dijumpai elemen arsitektural berupa FF (Floodplain fines), SB (Sand bedforms), GB (Gravel bedforms)dan CS (Crevasse splay). Kata-kata Kunci : fasies, elemen arsitektural, Formasi Lemat.
GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING FORMASI WONOSARI DAERAH GUNUNG RANGGAS DAN SEKITARNYA KECAMATAN TAMBAKREJO, KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR Raka Aditia Rizti
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1720.963 KB)

Abstract

SARI - Daerah penelitian terletak pada wilayah selatan Kabupaten Blitar, secara administratif termasuk dalam wilayah Gunung Ranggas dan sekitarnya, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Secarageografis terletak pada koordinat 629000mE – 634000mE dan 9087000mN – 9082000mN dengan luasan 25km2 (5 km x 5 km) yang meliputi desa Ngeni, Gununggede, dan Kedungjati yang mempunyai skala1 : 10.000. Secara geomorfik, daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan bentukan asal, yaitu bentukanasal Struktural yaitu perbukitan homoklin (S21), bentuk asal Karst terdiri dari sub satuan geomorfik perbukitankarst (K10), bentuk asal Fluvial terdiri atas sub satuan geomorfik tubuh sungai (F2), dataran limpah banjir (F3)dan dataran alluvial (F1). Secara stratigrafi daerah telitian ini terbagi menjadi empat satuan batuan yaitu Satuanbreksi Mandalika yang berumur Kala Oligosen Akhir – Miosen Awal, satuan anggota tuf mandalika yangberumur kala Oligosen Akhir – Miosen Awal. Satuan batugamping Wonosari yang berumur Kala Miosen Akhir– Plistosen dengan zonasi blow (N16 – N22) dari sampel batuan LP 17 dan LP 18 pada lintasan penampangstratigrafi terukur, Satuan batugamping Campurdarat yang berumur kala Miosen Tengah – Miosen Akhir,Satuan endapan alluvial Kala Holosen. Struktur geologi yang berkembang pada daerah telitian yaitu sesarnormal Nyamil dan Sesar normal Ranggas. Penampang stratigrafi terukur dan litofasies asosiasi fasies padaFormasi Wonosari diantaranya adalah asosiasi fasies Wackestone and Packstone Restricted Circulation MarinePlatform Dan asosiasi fasies Bafflestone and Framestone Organic Buildup.Kata-kata kunci : batugamping, Wackstone, Packstone, Bafflestone, Framestone
GEOLOGI DAN PALEOKLIMAT BERDASARKAN FOSIL ORBULINA UNIVERSA PADA FORMASI LEDOK DAN MUNDU DAERAH SUMBEREJO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN JAPAH, KABUPATEN BLORA, JAWA TENGAH Anindya Wiguna Putri
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v7i2.5225

Abstract

SARI – Lokasi penelitian terletak di Desa Sumberejo dan sekitarnya, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, JawaTengah. Penelitian ditujukan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian serta mengetahui paleoklimatyang terekam pada Formasi Ledok dan Mundu. Pengamatan singkapan, pengukuran stratigrafi terukur danpengukuran struktur dilakukan untuk mendapatkan data geologi, sedangkan paleoklimat didapatkan dengananalisa fosil foraminifera planktonik khususnya spesies Orbulina universa sebagai parameter penunjuk iklimsehingga menghasilkan tren perubahan iklim.Geomorfologi daerah telitian berupa Punggungan Homoklin Terkikis, Dataran Denudasional, PunggunganAntiklin, Lembah Homoklin, dan Tubuh Sungai. Dengan satuan batuan dari yang paling tua hingga yang palingmuda yaitu satuan batugamping Bulu, satuan batulempung-karbonatan Wonocolo, satuan batugamping Ledok,satuan batupasir-karbonatan Ledok, satuan napal-lempung Mundu dan satuan endapan aluvial. Struktur geologiyang berkembang berupa lipatan dengan orientasi Baratlaut – Tenggara serta sesar mendatar kiri denganorientasi Utara Baratlaut – Selatan Tenggara.Pada Formasi Ledok dan Mundu terekam jejak iklim berdasarkan hasil analisa spesies penciri iklim danpengukuran ukuran rata-rata diameter cangkang Orbulina universa, didapatkan lima pola yang menunjukkankenaikan dan penurunan suhu, daerah telitian memiliki kondisi paleoklimat dengan suhu maksimum 140C dantermasuk kedalam iklim transisi dengan suhu antara 100C – 180C. Pola pada Formasi Ledok memilikiperbedaan pada Formasi Mundu dimana kondisi iklim pada Kala Miosen Akhir – Pliosen Awal pada FormasiLedok memiliki suhu lebih tinggi daripada Kala Pliosen Awal yang terekam pada Formasi Mundu. Trenperubahan iklim yang terjadi menunjukkan tren pendinginan (trend cooling).Kata-kata kunci : Geologi, Paleoklimat, Ledok, Mundu, Orbulina universa
GEOLOGI, ALTERASI, DAN MINERALISASI TIMAH PRIMER BLOK LEMBAH JAMBU, KECAMATAN TEMPILANG, KABUPATEN BANGKA BARAT, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Miftah Mufikin Ali
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SARI - Blok Lembah Jambu secara administrasi terletak pada Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat,Provinsi Bangka Belitung. Secara geografis lokasi penelitian berada pada koordinat UTM 48N 576500 mE –578000 mE dan 9768400 mN– 9770400 mN. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi kondisi geologi,mengetahui pola persebaran alterasi dan mineralisasi, mengetahui hubungan antara litologi, alterasi,mineralisasi, serta struktur geologi, mengetahui karakteristik tipe endapan dan untuk mengetahui sejarah danproses geologi pada lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan pemetaan geologi permukaan dan soilsampling dengan menggunakan bor auger. Analisa yang dilakukan adalah analisa petrografi, analisamineragrafi, analisa ASD (Analitycal Spectral Devices), dan Analisa XRF (X-Ray Fluorosence).Susunanstratigrafi lokasi penelitin dari yang berumur tua ke muda secara berurutan adalah Satuan BatupasirTanjunggenting (Trias Awal-Trias Tengah), Satuan Microgranit Klabat (Trias Akhir-Jura Awal), Satuan GranitKlabat (Trias Akhir-Jura Awal),), dan Satuan Endapan Alluvial (Kuarter). Himpunan mineral ubahan di lokasipenelitian berdasarkan hasil dari analisa ASD merupakan hasil dari proses hidrotermal yang terdiri dari limazonasi himpunan mineral yaitu Tourmaline + Chlorite, Tourmaline + Kaolinite ± Phengite, Kaolinite + Kuarsa ±Illite ± Muscovite, Kaolinite ± Phengite ± Kuarsa dan Kuarsa + Kaolinite ± Palygorskite. Mineralisai TimahPrimer dijumpai dalam mineral kasiterit (SnO2) yang terdapat pada urat-urat berlembar kuarsa, minerallempung dan oksida serta dijumpai dalam lode. Kontrol struktur geologi menjadi faktor yang paling pentingdalam proses alterasi dan mineralisasi. Struktur yang berkembang dalam menggontrol mineralisasi timah primeradalah kekar dan sesar mendatar kiri dengan arah baratlaut-tenggara, dimana pada zona sesar ini terdapatmineralisasi Sn dengan kadar tinggi. Berdasarkan parameter karakteristik tipe endapan di lapangan dankemudian dilakukan analisa laboratorium, tipe endapan pada lokasi penelitian adalah tipe endapan greisendalam fase pengendapan urat. Kata kunci : Greisen, Alterasi, Mineralisasi Sn, Urat
INKLUSI FLUIDA DAN TIPE DEPOSIT MINERAL DI ARINEM CISEWU, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT Heru Sigit Purwanto
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sari - Kabupaten Garut, terutama daerah Arinem dan sekitarnya secara umum disusun oleh batuan beku yangberasal dari aktivitas magmatik tua dan gunung api muda Papandayan, hal ini menyebabkan adanya adanyapotensi cebakan mineral bijih. Daerah Arinem Cisewu dan sekitarnya merupakan daerah alterasi danmineralisasi diantaranya emas, tembaga, plumbum dan zink ( Heru Sigit dkk, 2019). Keberadaan satuanbatuan hasil dari proses vulkanisme purba berupa sedimen vulkanik dan intrusi, serta proses – proses geologilainnya yang mendukung terjadinya proses deposit mineral bijih. Lokasi penelitian menunjukan adanyakeberadaan struktur geologi yang mengontrol potensi endapan mineral bijih di daerah tersebut. Daerahtelitian termasuk dalam Ijin Usaha Pertambangan Perusahaan Tambang Aneka Tambang dan terdapat jugatambang rakyat yang sudah tutup mereka mengambil bijih emas, tembaga dan galena. Penelitain sebelumnyamenunjukkan bahwa daerah telitian dan sekitarnya merupakan tipe deposit Epithermal Low Sulfidation yangsecara umum keberadaannya pada urat-urat kuarsa (Antam, 2016 & Heru Sigit dkk,2019). Penelitian inimerupakan kelanjutan untuk mengetahui temperatur mineralisasi dan zona alterasi, disamping litologi danstruktur yang ada di daerah telitian. Metode secara umum penelitian adalah pemetaan geologipermukaan,sedangkan untuk mengetahui temperatur dengan menggunakan analisa fluid inclusion pada contohurat kuarsa yang diambil pada daerah telitian, Penelitian ini peneliti terdapat 4 sampel urat kuarsa akan tetapiyang bagus untuk dianalisa adalah 2 sampel yang diinterpretasikan dapat mewakili temperatur kehadiranmineralalisasi di daerah telitian, Hasilnya menunjukkan bahwa mineralisasi di daerah telitian diinterpretasikandengan temperatur berkisar antara 231OOC – 420C. Kata-kata kunci : mineral bijih, alterasi, mineralisasi, epithermal low sulfidation, inklusi fluida, urat kuarsa 
GEOLOGI DAN STUDI MINERALISASI DAERAH PASLATEN, KECAMATAN TATAPAAN, KABUPATEN MINAHASA SELATAN, SULAWESI UTARA Hari Wiki Utama
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1515.386 KB)

Abstract

SARI – Daerah penelitian merupakan volcanic terrain yang dikontrol oleh kelurusan struktur-struktur berarah relatif NWSE,SE-NW dan N-S. Stratigrafi daerah telitian disusun oleh satuan lava andesit terubah (Miosen Tengah), satuan lavaandesit (Pliosen) dan satuan endapan alluvial (Holosen – Resen). Struktur geologi berupa kekar, sesar mendatar dan sesarturun. Sesar-sesar berkembang baik pada Satuan lava andesit terubah, yaitu sesar berarah : NE – SW, SE – NW dan sesaryang relatif berarah N – S, hal ini sebagai jalur bagi fluida hidrotermal naik ke permukaan sehingga mempengaruhisebaran alterasi dan mineralisasi. Alterasi di daerah penelitian dibagi menjadi tiga zona, yaitu : zona kuarsa – serisit – pirit± klorit (tipefilik), zona kaolinit –monmorilonit –klorit –kuarsa ± pirit (tipe argilik) dan zona klorit – kalsit ± epidot ± pirit(tipe propilitik). Mineralisasi daerah penelitian terjadi pada urat kuarsa (vein hingga veinlet), breksi hydrothermal danstockwork. Terdapat tiga tekstur bijih mineralisasi, yaitu : tekstur pengisian (crustiform-colloform, cockade, breccia,triangular, comb structure, sacharoidal drusy, vuggy quartz, massive silica/quartz/chalcedonic, crystal gradation),tekstur pergantian (cross cutting) dan tekstur eksolusi (inclusion). Mineralisasi logam ditandai dengan keberadaan uratkuarsa yang mengandung mineral pembawa bijih logam Cu, Zn, Pb, Au dan Ag. Mineralisasi di daerah penelitian dibagimenjadi dua fase, fase hipogen dan fase pengkayaan supergen. Evaluasi berdasarkan karakteristik alterasi dan mineralisasidaerah penelitian merupakan tipe endapan epithermal sulfidasi rendah. Kata-kata Kunci: Stratigrafi, Struktur Geologi, alterasi hidrothermal, dan mineralisasi.
GEOLOGI DAN HUBUNGAN LITOFASIES, LINGKUNGAN PENGENDAPAN DENGAN ROCK TYPE BATUAN KARBONAT, FORMASI NGIMBANG, LAPANGAN “MRF”, BLOK “ADH”, CEKUNGAN JAWA TIMUR UTARA Muhammad Rizki Fitraldi
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sari - Lapangan MRF, pada Blok ADH berada di Cekungan Jawa Timur Utara. Blok ADH Terdiri dari 14sumur dimana 4 sumur diantaranya yang terdapat pada Lapangan MRF merupakan fokus penelitian ini. SumurMRF-1 sampai MRF-4 pada penelitian ini merupakan sumur vertikal. Data well log dan data core menjadi datautama yang digunakan pada penelitian ini. Dari ke-4 sumur hanya 1 Sumur yang tidak memiliki data core yaituSumur MRF-1. Penelitian ini dilakukan untuk melihat karakteristik reservoar batuan karbonat dalam AnggotaBatugamping CD pada Formasi Ngimbang dan keterkaitan fasies terhadap rock typenya. Crossplot porositas danpermeabilitas yang diambil dari data routine core analysis (RCA) dilakukan untuk melihat hubungan antaraporositas dan permeabilitas pada batuan dan menjadi dasar pembagian rock typing. Konsep reservoir qualityindex (RQI) dan flow zone indicator (FZI) digunakan dalam metode rock typing ini. Pembagian rock type akanmelihat dari baik buruknya laju alir fluida dalam batuan yang direpersentasikan dari nilai FZI dan RQI. NilaiFZI dan RQI di korelasikan dengan well log dan kedalaman sehingga dapat diketahui persebaran rocktypenya.Berdasarkan hasil penelitian didapat 4 rock type, dimana kualitas batuan reservoar terbaik adalah rocktype 1 sedangkan rock type 4 mewakili kualitas batuan reservoar terburuk. Setiap rock type akan terdiri daribeberapa fasies secara acak sehingga suatu fasies tertentu tidak mewakili rock type tertentu. Kata-kata Kunci : Cekungan Jawa Timur Utara, Rock Type, FZI, RQI, Formasi Ngimbang, AnggotaBatugamping CD
GEOLOGI DAN PENENTUAN KUNCI FOTO GEOLOGI, IDENTIFIKASI DATARAN BEKAS RAWA DAN GUNUNG API PURBA DI DESA SELOHARJO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN KRETEK, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Flandy Turagan
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v6i2.5273

Abstract

Sari - Dalam penelitian diperlukan metode, persiapan dan perencanaan yang tepat agar penelitian dapat berjalansesuai rencana dan tepat sasaran, terlebih penelitian dengan basik pemetaan geologi. Hasil yang diharapkanbahwa yang akan dipetakan nantinya sesuai dengan rencana dan mengurangi timbulnya kesalahan-kesalahandalam pemetaan. Tahap interpretasi awal atau kerja studio sangat dibutuhkan guna mengetahui kondisi geologidan menyusun rencana lintasan. Dalam interpretasi menggunakan foto udara. Kajian interpretasi mencangkupinterpretasi pola pengaliran, geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi.Penelitian ini dilakukan di daerah Seloharjo dan Sekitarnya, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DaerahIstimewa Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan dibagi atas tiga tahap, yaitu tahap akusisi merupakanperolehan data awal yang dipakai sebagai dukungan penelitian ini yaitu kajian pustaka, pemetaan geologi,permecontohan dan kunci foto geologi, tahap analisis merupakan penelaahan dan penguraian atas data hinggamenghasilkan simpulan akhir dan tahap sintesa merupakan hasil dari analisis sehingga menjadi kesatuan yangselaras dalam membangun model yang didapatkan.Berdasarkan hasil interpretasi dan pengamatan di lapangan, maka dapat diketahui geologi daerah penelitian. Dalam interpretasi pola pengaliran menghasilkan geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi. Akhirnya hasilinterpretasi pola pengaliran dan geomorfologi dikaitkan, sehingga menghasilkan stratigrafi dan struktur geologidi daerah penelitian.Kata-kata Kunci : Geologi, kunci foto, rawa purba, gunung api purba.
GEOLOGI DAN STUDI FASIES SATUAN BATUGAMPING WONOSARI, DAERAH PULEREJO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BAKUNG, KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR Syaifullah Fadhil Yuflih
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3725.58 KB)

Abstract

SARI – Daerah penelitian secara administrasi terletak di Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Provinsi JawaTimur. Secara geografis daerah penelitian menempati koordinat X: 610171,178mE – 619171,178mE dan Y:9080251,217mN – 9089251,217mN, dengan luas daerah penelitian 81 km (9x9 km)Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan bentuk asal. Satuan bentuk asal Struktural terdiri dariempat satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik perbukitan struktural (S1), satuan geomorfik lembah struktural(S2), satuan geomorfik garis gawir sesar (S3), dan satuan geomofik perbukitan lipatan (S4). Satuan bentuk asaldenudasional terdiri atas satu satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik bukit terisolir (D1). Satuan bentuk asalfluvial terdiri atas satu satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik tubuh sungai (F1). Satuan bentuk asal marineterdiri dari dua satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik tebing terjal dan takik pantai (M1) dan satuan geomorfikdataran pantai (M2). Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan analisis laboratorium, stratigrafi daerah penelitiandibagi menjadi empat satuan batuan tidak resmi dengan urutan dari tua ke muda sebagai berikut: satuan batupasirtufanNampol (Miosen Awal) ditindih secara selaras oleh satuan batugamping Wonosari (Miosen Tengah) dansatuan endapan Aluvial-sungai menjemari dengan satuan endapan Aluvial-pantai (Holosen).Untuk membagi jenis fasies yang ada pada daerah penelitian, penulis melakukan analisis fasies berdasarkanlitofasies yang dapat digunakan sebagai data untuk mengelompokkan dan menginterpretasi asosiasi fasies danlingkungannya. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan data lapangan yang dikombinasikan dengananalisis petrografi, analisis etsa, analisis profil, dan pendekatan fasies dalam literatur yang sesuai dengan pola fasiesdaerah penelitian. Penulis membagi fasies daerah penelitian menjadi 22 (dua puluh dua) litofasies.Litofasies yang sudah dibagi kemudian dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) asosiasi fasies, yaitu: asosiasi fasiesNapal, Mudstone, Wackestone, Packstone, Grainstone, Rudstone, Bindstone, asosiasi fasies Mudstone, Wackestone,Packstone, asosiasi fasies Coral Wackestone, Coral Packstone, Grainstone, Floatstone, Rudstone, dan asosiasifasies Framestone, Bafflestone, Bindstone. 2Kata-kata Kunci : satuan batupasir-tufan Nampol, satuan batugamping Wonosari, litofasies, asosiasi fasies,restricted platform, open platform
KEUNIKAN SISTEM PETROLEUM ANTIKLIN LEDOK BLORA JAWA TIMUR Hafiz Hamdalah
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v7i2.5220

Abstract

SARI – Lapangan Ledok merupakan lapangan tua, ditemukan pada tahun 1893 (BPM), kondisi saat ini fulldeveloped (depleted Reservoir), terletak ± 11 km sebelah utara-barat laut kota Cepu. Struktur Ledok merupakanantiklin berarah Timur-Barat dengan luas lapangan: panjang 2,5 km dan lebar 1,25 km. Keunikan sistempetroleum Antiklin Ledok perlu dan menarik untuk dilakukan, mengingat kerapatan sumur maupun usiaeksploitasi yang sudah sejak tahun 1893 sampai dengan sekarang (lebih dari satu abad). Bagaimana keberadaandan pengembangan minyak di daerah ini, khususnya lapisan produktif pada zona dangkal yang sebagian dikelolasebagai tambang rakyat. Hasil kajian diperoleh gambaran sebagai berikut; batuan induk berasal dari beberapaformasi, antara lain Formasi Ngimbang dan Kujung, sedangkan batuan reservoar berada di Formasi Ngrayong,Bulu, dan Wonocolo, jebakannya berupa tutupan struktur antiklin yang terbentuk pada umur Miosen dan PlioPlistosen,Lapisan penutupnya berupa batuan impermeabel di antara/intra Formasi Ngrayong, Bulu danWonocolo. Migrasi berlangsung sejak Miosen Akhir dan Plio-Plistosen sampai sekarang, baik secara vertikaldan mengalir menuju jebakan secara horisontal melalui lapisan reservoarnya. Sumur-sumur yang berdekatanjaraknya ternyata mengambil minyak dari lapisan yang berbeda, sehingga masih dimungkinkan untukmenambah sumur produksi yang berada di antara sumur-sumur tersebut.Kata-kata Kunci: Sistem Petroleum, Tambang Rakyat, reservoir, Antiklin Ledok

Page 4 of 19 | Total Record : 185