cover
Contact Name
Ikhwannur Adha
Contact Email
ikhwannur.adha@upnyk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jigpangea@upnyk.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Geologi Jl. Padjajaran, Sleman, Yogyakarta, Indonesia. 55283
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Geologi pangea
ISSN : 2356024X     EISSN : 2987100X     DOI : https://doi.org/10.31315
Jurnal Ilmiah Geologi Pangea (JIG Pangea) is an Indonesian scientific journal published by the Geological Engineering Department, Faculty of Mineral and Technology, UPN "Veteran" Yogyakarta. The journal receives Indonesian or English articles. Those articles are selected and reviewed by our professional editors and peer reviewers. The published article in JIG Pangea covers all geoscience and technology fields including Geology, Geophysics, Petroleum, Mining, and Geography. The subject covers a variety of topics including : geodynamics, sedimentology and stratigraphy, volcanology, engineering geology, environmental geology, hydrogeology, geo-hazard and mitigation, mineral resources, energy resources, medical geology, geo-archaeology, applied geophysics and geodesy.
Articles 185 Documents
GEOLOGI DAN STUDI LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI PATIAYAM DAERAH PEGANDAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN MARGOREJO DAN JEKULO KABUPATEN PATI DAN KUDUS, JAWA TENGAH Agung Hidayat
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.597 KB)

Abstract

Sari - Kompleks Gunung Patiayam diinterpretasikan oleh peneliti-peneliti terdahulu sebagai “KubahPatiayam”. Hal itu karena kedudukan perlapisan batuan yang miring ke segala arah mengikuti arah umum kemiringanlerengnya. Secara geomorfik, daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan bentuk lahan yaitu Subsatuan GeomorfikLembah Subsekuen (S1), Subsatuan Geomorfik Perbukitan Terkikis (D1), Subsatuan Geomorfik Dataran Nyaris,Substatuan Geomorfik Dataran Alluvial (F1), Subsatuan Geomorfik Tubuh Sungai (F2) dan Subsatuan Bukit SisaVulkanik (V1). Pola pengaliran yang berkembang pada daerah telitian yaitu subdendritik dengan stadia geomorfologiyang telah mencapai tahapan dewasa. Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari lima satuan batuan, dari tua ke muda adalah Satuan batulempungPatiayam berumur Miosen Tengah - Miosen Akhir (N.14-N.16), yang diendapkan secara menjari dengan Satuanbatupasir-tufan Patiayam berumur Miosen Akhir (N.16-N.17), Satuan konglomerat Patiayam berumur Pliosen, Satuantuf Muria berumur Plistosen, dengan hubungan stratigrafi yang selaras, serta endapan aluvial berumur Holosen yangdiendapkan tidak-selaras dengan satuan yang berada di bawahnya.Analisis fasies pada Formasi Patiayam menunjukkan asosiasi fasies Gravel Bars and Bedforms (GB), SandyBedforms (SB Channel (CH), Overbank Fines (OF), dan Laminated Sand Sheet (LS), maka lingkungan pengendapanFormasi Patiayam pada daerah penelitian dibagi menjadi dua yakni darat pada lingkungan Sungai Meander (Channels –Point Bar) dan Delta Plain pada lingkungan Transitional Lower Delta Plain.Kata – kata kunci : Kubah Patiayam, fasies, lingkungan pengendapan. 
KOMPOSISI MIKROSKOPIS BATUBARA SEAM WARA, FORMASI WARUKIN, DAERAH TANJUNG, KABUPATEN TABALONG, KALIMANTAN SELATAN Adi Ilcham
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SARI - Secara umum batubara mempunyai karakteristik komposisi maseral yang hampir sama. Hal inidisebabkan karena bahan pembentuk batubara (tumbuhan) serta parameter kondisi pengendapannyayang relatif sama (tropis) walaupun letaknya terhampar luas di wilayah Indonesia dengan kondisigeologi yang beragam. Salah satu lokasi keterdapatan batubara adalah di daerah Tanjung, KabupatenTabalong, Kalimantan Selatan termasuk dalam Cekungan Barito. Formasi pembawa batubara didaerah Tanjung adalah Formasi Warukin yang berumur Miosen Tengah-Awal sasaran penelitianadalah pada Seam Wara, dengan rata-rata komposisi maseral batubara untuk grup maseral vitrinite83,28% (vol.), liptinite 8,49% (vol.) dan inertinite 4,1% (vol.) serta rata-rata kehadiran mineral matter5,13 % (vol.). dengan rata-rata Reflektan Vitrinite random (Rr) 0,34%. Hasil analisis terhadapreflektansi batubara menunjukkan hasil Rank Batubara Tanjung adalah Sub-Bituminus. Kandunganliptinit pada batubara Seam Wara yang relatif tinggi (rata-rata 8,49 % Vol.) menunjukkan potensiuntuk pemanfaatan proses pencairan batubara menjadi minyak.Kata-kata kunci: maseral, vitrinite, liptinite, inertinite, reflektan vitrinite, mineral matter, subbituminus,pencairanbatubara. 
Potensi Cadangan Bauksit Daerah Desa Raba, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat Jummanto Nalayo
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sari - Secara administratif daerah telitian masuk wilayah Desa Raba, Kecamatan Menjalin, KabupatenLandak, Provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis terletak pada koordinat 109oo18’22.2” BT - 10921’04” BT odan 0o29’18” LU - 030’55.7” LU, atau pada koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) WGS 84 zona 49 N, X = 311500 mT – 316500 mT dan Y= 54000 mU– 57000 mU , dengan luas ± 1500 Ha yang tercakup dalampeta rupa bumi BAKOSURTANAL lembar Singkawang dengan skala 1: 250.000.Sumberdaya bauksit di daerah penelitian berdasarkan hasil perhitungan cadangan dengan menggunakanmetode area of influence didapatkan jumlah cadangan bauksit sebesar 2517.358 ton. Dari hasil analisa kimiabijih bauksit didapatkan kadar rata-rata Al2O3 40,92 %, T-SiO2 31,43 %, Fe2O3 9,32 %, dan TiO2 0,56 %.Berdasarkan grafik hasil analisa kimia tersebut terlihat bahwa terjadi 2 fungsi yang saling berlawanan yaituantara SiO2 dan Al2O3. Kedua senyawa kimia tersebut memainkan peran utama di dalam kualitas bauksit. KetikaSiO2 tinggi maka Al2O3 rendah, begitu pula sebaliknya. Kadar rata-rata Al2O3 daerah telitian termasuk ke dalambauksit golongan C (kelas rendah). Kata-kata kunci: potensi, cadangan, bauksit, kadar
GEOLOGI DAN STUDI LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI NGRAYONG DAERAH MULYOAGUNG DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SINGGAHAN, KABUPATEN TUBAN, PROVINSI JAWA TIMUR Jevon Albern Telaumbauna
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1399.22 KB)

Abstract

SARI - Daerah penelitian termasuk dalam Zona Rembang. Secara adminstratif terletak pada wilayah Desa Mulyoagungdansekitarnya,KecamatanSinggahan,KabupatenTuban,ProvinsiJawaTimur.Secarageografis,terletakpadakoordinat582502mT-589213mTdan9236278mU-9230081mUproyeksiUTMZona49Southern,denganskalapeta1:15.000danluas41,54km. Geomorfologi daerah penelitian terdiri dari. Punggungan Lipatan (S1), Lembah Antiklin(S2) dan Lembah Sinklin (S3) Perbukitan Lapies (K1) dan Perbukitan Karst (K2). Pola pengaliran yang berkembangadalah trellis, recurved trellis, paralel, dan subparalel. Stratigrafi yang ada di daerah penelitian dengan urutan yangpaling tua hingga ke muda adalah Satuan batupasir Ngrayong, Satuan batugamping Bulu, Satuan napal Wonocolo,Satuan batugamping Ledok, Satuan napal Mundu Awal, dan Satuan batugamping Paciran. Struktur geologi yangberkembang pada daerah penelitian adalah perlipatan dan sesar. Perlipatan terdiri dari Antiklin Kumpulrejo, Sinkiln,dan Antiklin Gegunung. Sesar terdiri dari Sesar Tiwiyan, Sesar Gegunung. Semua struktur di atas terbentuk pada kalaPlio-Pleistosen. Analisis profil dan interpretasi litofasies (aspek fisik) serta didukung oleh aspek kimia dan biologi padaSatuan batupasir Ngrayong menunjukkan asosiasi batuan pada lingkungan shoreface (muka pantai), tepatnya padamiddle shoreface. Kehadiran batugamping packstone, baik sebagai selingan maupun sisipan menandakan lingkunganmiddle shoreface yang berasosiasi dengan sub-lingkungan inner ramp pada lingkungan pengendapan batuan karbonat.Kata-kata kunci : Mulyoagung, shoreface, Formasi Ngrayong2
GEOLOGI DAN STUDI PENGARUH LITOLOGI TERHADAP KUALITAS AIRTANAH DAERAH SIDOREJO, KECAMATAN LENDAH, KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Yuni Khoiroh
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.223 KB)

Abstract

SARI - Daerah penelitian secara administratif meliputi Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, DaerahIstimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian secara universal tranverse mercator (UTM) pada koordinat 413000 mE–417000 mE dan 9122000mN–9128000mN, sedangkan secara geografis terletak pada koordinat S 7053‟30”-S 07056‟30” dan E 110013‟0”-E 11014‟30” yang mencakup 4x6 km2. Daerah penelitian dibagi menjadi 3 bentuk asal, yaitu Satuan bentuk asal Struktural berupa subsatuan geomorfik perbukitan homoklin (S1) dan lerenghomoklin (S2), Satuan bentuk asal Fluvial berupa subsatuan geomorfik dataran aluvial (F1) dan tubuh sungai(F2), Satuan bentuk asal Vulkanik berupa subsatuan geomorfik dataran fluvio vulkanik (V1), dengan polapengaliran subdendritik. Statigrafi daerah penelitian dibagi menjadi 4 satuan batuan dengan urutan paling tua kemuda adalah Satuan kalkarenit Sentolo (Miosen Akhir-Pliosen Awal), Satuan batugamping-bioklastik Sentolo(Pliosen Awal), satuan endapan vulkanik Merapi Muda (Plistosen-Resen), dan satuan endapan aluvial (Holosen-Resen). Terdapat struktur antiklin dengan penamaan Upright Horizontal Fold. Litologi daerah penelitiandidominasi oleh kalkarenit 16,83 % (high porosity), batugamping bioklastik 15,78 % (high porosity), endapanvulkanik material lepas hasil dari erosi batuan yang lebih tua juga memiliki tingkat kemampuan menyimpan airyang baik 4-20 % (low-high porosity), dan endapan aluvial 4-20 % (low-high porosity) sehingga berdasarkanurutan stratigrafinya tersebut, sistem akuifer di daerah penelitian merupakan sistem akuifer dengan porositasantar butir (intergranular). Pada daerah penelitian dapat disimpulkan keterdapatan airtanah pada material lepasmemiliki sumber airtanah yang paling potensial dibandingkan dengan litologi yang mengandung karbonatanyang akan berpengaruh terhadap ketinggian MAT dan kualitas airtanah. Berdasarkan hasil dari analisishidrokimia daerah penelitian terdiri atas empat tipe hidrokimia : Kalsium Bikarbonat Ca(HCO3)2, NatriumBikarbonat (NaHCO3), Kalsium Klorida (CaCl2) , dan Natrium Klorida (NaCl). Berdasarkan klasifikasi tipekimia air airtanah daerah penelitian termasuk ke dalam Area 5 (Tipe Kalsium Bikarbonat), dimana kekerasankarbonat (alkalinitas sekunder) >50% yang artinya airtanah didominasi oleh alkali tanah dan asam lemah. Hasilanalisis kualitas airtanah daerah penelitian baik secara fisika dan kimia, sebagian besar kualitas airtanah di daerahpenelitian masih layak konsumsi, namun dibeberapa daerah terdapat airtanah yang tidak layak konsumsi yaitukarena kadar DHL, TDS, Ca, Mg, Na, NO3, dan Cl yang melebihi standar baku mutu air seperti daerah Tuksono,Ngentakrejo, Jatirejo, Tubin dan Kuwarakan. Daerah Tuksono dan Ngentakrejo merupakan daerah yang palingtidak layak dikonsumsi airtanahnya, oleh karena itu airtanah yang akan dikonsumsi harus dilakukan WaterTreatment seperti Distilasi, Sand Filter, dan Water Softener sebelum di konsumsi. Kata kunci : Universal Tranverse Mercator, Upright Horizontal Fold, high porosity, low-high porosity,intergranular, Water Treatment, Distilasi, Sand Filter, Water Softener
FASIES FLUVIAL FORMASI LEMAT, DAERAH LUBUK LAWAS, KECAMATAN BATANG ASAM, KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT, PROVINSI JAMBI Daryono S K
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v6i2.5277

Abstract

Sari – Secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat (UTM-WGS84 zona 48 S) 270250-273350mTdan 9874380mU. Sedangkan secara administratif daerah penelitian masuk ke dalam wilayah Kecamatan BatangAsam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Berdasarkan analisis aspek-aspek geomorfologi padadaerah penelitian dibagi menjadi lima satuan bentuk lahan, antara lain satuan bentuk lahan perbukitan sesarbergelombang (S1), perbukitan homoklin berlereng miring (S2), perbukitan homoklin berlereng landai (S3),tubuh sungai (F1), gosong tepi sungai (F2). Stratigrafi daerah penelitian dapat dibagi menjadi enam satuanbatuan dari tua ke muda yaitu Satuan Metabatupasir Mentulu, Satuan Batupasir-kuarsa Lemat, SatuanKonglomerat Lemat, Satuan Batupasir-kerikilan Lemat, Satuan batulanau Benakat. Struktur yang berkembangpada daerah penelitian berupa kekar dengan tegasan baratlaut-tenggara dan timurlaut- baratdaya. Terdapat tigapola sesar yaitu sesar berarah timurlaut-baratdaya, sesar yang berarah baratlaut-tenggara, dan sesar yang relatifberarah barat barat laut-timur tenggara. Analisis fasies dilakukan pada masing-masing satuan batuan FormasiLemat. Satuan Batupasir-kuarsa Lemat dijumpai elemen arsitektural berupa channel (CH), sand bedform (SB), floodplain (FF), lateral accretion (LA). Satuan Konglomerat Lemat dijumpai elemen arsitektural sedimentgravity flows (SG) dan gravel bar (GB), sand bedform (SB). Satuan Batupasir-kerikilan Lemat dijumpai elemenchannel (CH), lateral accretion (LA), dan floodplain (FF), sedangkan pada Satuan Batulanau Benakat dijumpaielemen abandoned channel FF(CH). Kata-kata Kunci : Formasi Lemat, Fasies, Fluvial
GEOLOGI DAN PENGARUH INTRUSI TERHADAP KUALITAS BATUBARA SEAM A1 DAN A2 FORMASI MUARA ENIM DAERAH TAMBANG AIR LAYA, KECAMATAN LAWANG KIDUL,KABUPATEN MUARA ENIM, PROVINSI SUMATERA SELATAN Adhimas Permana Putra
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1338.472 KB)

Abstract

ABSTRACK - Intrusion is one of reasons that caused difference of coal rank. Changes in coal rank due to bypressure and temperature which occurs in particular time and pressure by intrusion. In order to determine coalrank, which can be done by ProximateAnalyzing( Chemistry Test, ASTM). Which determining percentage ofmoisture, volatile matter, fixed carbon, and ash with a certain method at general coal laboratory. Effect ofintrusion in coal rankis not too extensive, it only affect the area that have direct contact to the intrusion. Thecloser the coal to the intrusion, the more possibility of better rank than the coal that further to the intrusion.Key words : intrution, coal rank.
MINERALISASI URANIUM DI DAERAH AMPALAS DAN SEKITARNYA, KECAMATAN KALUKKU, KABUPATEN MAMUJU, PROVINSI SULAWESI BARAT Yusufa Kholifa Ardha
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v7i2.5224

Abstract

SARI – Daerah penelitian terletak pada koordinat UTM 721100 mE – 723100 mE dan 9702300 mS – 9705300mS pada zona 50S. Tepatnya pada daerah Ampalas dan sekitarnya, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju,Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi, mengindentifikasi adanyamineralisasi uranium serta mineral pembawa uraniumnya, serta mengetahui tipe endapan uranium pada lokasipenelitian. Penelitian dilakukan dengan pemetaan geologi permukaan. Analisa yang dilakukan antara lainanalisa petrografi, analisa XRF (X-Ray Fluoroscence) dan analisa mineragrafi. Geomorfologi pada daerahpenelitian dibagi menjadi 2 bentukasal yaitu struktural dan fluvial. Bentukasal strukural terdiri dari satuanbentuklahan Perbukitas Struktural (S1), sedangkan bentukasal fluvial terdiri dari saruan bentuklahan DataranAluvial (F1) dan Tubuh Sungai (F2). Stratigrafi pada daerah penelitian tersusun dari tiga satuan batuan yangberumur Miosen Tengah – Akhir, yaitu Satuan Leusitit Adang, Satuan Syenit Leusit Adang dan Satuan LeusititAutunit Adang. Serta terdapat satu endapan yaitu Endapan Aluvial yang berumur Holosen. Berdasarkan hasilanalisa XRF, didapatkan kadar uranium yang berkisar dari 14,2 – 10480 ppm. Mineral pembawa uranium yangteridentifikasi berupa autunit. Dari hasil pengamatan mineragrafi didapatkan mineral logam yang hadir berupapirit. Berdasarkan hasil analisa geokimia, lingkungan tektonik daerah penelitian berupa volcanic-arc basaltdengan karakteristik calc alkaline basalt. Tipe endapan uranium pada daerah penelitian berdasarkan IAEA(2018) disimpulkan masuk ke volcanic related deposits dengan subtipe structure-bound deposits.Kata-kata kunci : Ampalas, uranium, mineralisasi
GEOLOGI DAN PERHITUNGAN CADANGAN HIDROKARBON BERDASARKAN METODE VOLUMETRIK ZONA A & B, FORMASI TANJUNG BAWAH, LAPANGAN X, CEKUNGAN BARITO BERDASARKAN DATA BAWAH PERMUKAAN Bhrawijaya Bhirawa Ajie
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1065.795 KB)

Abstract

SARI - Cekungan Barito merupakan cekungan hidrokarbon yang potensial di Indonesia. Sistem petroleum yangberkembang di dalamnya masih merupakan suatu hal yang menarik bagi kalangan industri perminyakan denganadanya fakta bahwa dimensi cekungan yang besar. Cekungan Barito terletak di Indonesia bagian barat, tepatnyaberada di Kalimantan Selatan. Bagian utara cekungan ini berbatasan dengan tinggian Kuching, bagian timurberbatasan dengan tinggian Meratus, bagian barat berbatasan dengan tinggian Schwaner, dan bagian selatanberbatasan dengan laut Jawa.Lapangan X, Cekungan Barito merupakan lapangan minyak dan gas bumi milik PT. Pertamina EP. Berdasarkanhasil pengamatan kondisi geologi bawah permukaan menggunakan data bawah permukaan pada lapangan Xdiinterpretasikan variasi litologi secara vertikal berupa konglomerat, batupasir, serpih, batulempung, danbatubara. Mengacu stratigrafi regional pada interval telitian termasuk dalam Formasi Tanjung. Fokus penelitianterdapat pada interval 1015m (zona A) dan 950m (zona B) dengan variasi litologi berupa konglomerat,batupasir, dan serpih yang termasuk Formasi Tanjung Bawah. Asosiasi fasies yang didapatkan pada intervaltelitian adalah debris flow fan delta dan sheetflood fan delta dan secara variasi litologi berada pada mid fan.Lingkungan pengendapan diinterpretasikan berupa lingkungan darat, lebih tepatnya pada tepi cekungan akibatpemekaran yang mengalami kontak dengan tubuh air berupa wilayah lakustrin. Struktur geologi daerah telitiandapat digambarkan dari peta struktur kedalaman yaitu berupa sesar naik yang memanjang sepanjang daerahtelitian dengan arah timur laut-barat daya. mengakibatkan terbentuknya suatu jebakan hidrokarbon dengan jenisjebakan struktur.Hasil analisa petrofisika pada zona reservoar yang telah ditentukan sebelumnya menyatakan pada reservoar zonaA nilai rata-rata volum lempung 49%, porositas 13,65 %, dan saturasi air 43,41%. Sedangkan pada zona B nilairata-rata volum lempung 48%, porositas 15%, dan saturasi air 65%. Dari sebaran data tersebut dilakukan cutoffuntuk menentukan ketebalan netpay. Ketebalan netpay digunakan untuk melakukan perhitungan cadangandengan metode volumetric dan didapatkan cadangan pada reservoar zona A sebesar 21,75 MMbbl dan reservoarzona B sebesar 2,47 MMbbl.Kata-kata Kunci: Geologi, Cekungan Barito, Formasi Tanjung, Perhitungan Cadangan Hidrokarbon
GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG DAERAH DESA TURUS DAN SEKITARNYA, KECAMATAN KEMIRI, KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH Christoporus Galih Gaharu
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sari – Penelitian ini secara administratif dilakukan di Desa Turus dan sekitarnya, Kecamatan Kemiri,Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini seperti pemetaan geologipermukaan, penampang stratigrafi terukur, analisis paleontologi, analisis petrografi, analisis kestabilan lereng,dan pembuatan peta rawan bencana dan penanggulangannya. Ditemukan tiga satuan bentuk lahan di daerahpenelitian berupa satuan bentuk lahan perbukitan bergelombang tinggi, satuan bentuk lahan perbukitanbergelombang lemah, dan satuan bentuk lahan dataran aluvial. Daerah penelitian terdiri dari tiga satuan batuandari tua ke muda adalah satuan breksi Halang dengan umur Miosen, satuan batupasir Halang dengan umurMiosen-Pliosen dan yang terakhir satuan batupasir-tufan Halang dengan umur Miosen-Pliosen. Struktur geologipada daerah penelitian berupa kumpulan kekar gerus dengan orientasi tegasan barat-timur, sesar mendatar kanandengan arah tegasan barat daya-timur laut, dan sesar mendatar kiri dengan arah tegasan barat daya-timur laut.Analisis kestabilan lereng daerah penelitian menggunakan metode kesetimbangan batas dengan analisiskeruntuhan untuk tanah menggunakan metode lingkaran Mohr dan untuk batuan menggunakan metode Hoekdan Brown. Untuk analisis nilai faktor keamanan, peneliti menggunakan metode Morgenstern dan Price. Setelahmenganalisis data menggunakan software Dips 6.0 didapatkan nilai faktor keamanan pada tiap lereng. Lerengtanah1 mendapatkan nilai faktor keamanan 0,69 dan termasuk dalam kelas kritis. Lereng tanah 2 mendapatkannilai faktor keamanan 1,613 dan termasuk dalam kelas stabil. Lereng tanah 3 mendapatkan nilai faktorkeamanan 1,906 dan termasuk dalam kelas stabil. Lereng tanah 4 mendapatkan nilai faktor keamanan 0,72 dantermasuk dalam kelas kritis. Lereng tanah 5 mendapatkan nilai faktor keamanan 1,462 dan termasuk dalamkelas labil. Lereng tanah 6 mendapatkan nilai faktor keamanan 1,5 dan termasuk dalam kelas labil. Lerengbatuan 1 mendapatkan nilai faktor keamanan 3,63 dan termasuk dalam kelas stabil.Peta tingkat kerawanan bencana longsor dibuat mengguakan software ArcGis dengan parameterparametersebagaiberikut;curahhujan,tebaltanah,jenistanah,kelerengan,faktorkeamanan,tipebatuandanjarakdari struktur sesar. Pembobotan terhadap tiap parameter berdasarkan Rawan Bencana Indonesia 2015.Pembagian tingkat kerawanan bencana tanah longsor dibagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendahdengan dominasi tingkat kerawanan bencana longsor pada daerah penelitian adalah rendah. Kata-kata kunci : Purworejo, lereng, longsor.

Page 1 of 19 | Total Record : 185