cover
Contact Name
I Kadek Widiantana
Contact Email
kadekwidiantana@gmail.com
Phone
+6285792165259
Journal Mail Official
ejournalkalangwan@gmail.com
Editorial Address
UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar Jl. Ratna No.51, Tonja, Kec. Denpasar Utara Kota Denpasar, Bali 80237
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra
ISSN : 1979634X     EISSN : 26860252     DOI : https://doi.org/10.25078/kalangwan
Core Subject : Education,
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra merupakan jurnal ilmiah yang memiliki misi memperluas kajian bidang bahasa dan sastra daerah sebagai referensi dalam mewujudkan pendidikan bahasa dan sastra daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya lokal Nusantara. Penguatan pendidikan bahasa dan sastra daerah penting untuk dioptimalkan, tidak hanya di lingkungan keluarga maupun pendidikan formal saja, tetapi juga melalui kajian-kajian ilmiah hasil penelitian maupun hasil pemikiran yang mengacu pada kaidah-kaidah ilmiah. Tujuannya adalah untuk menjadikan pendidikan bahasa dan sastra daerah sebagai landasan dalam mewujudkan masyarakat yang bermartabat, cerdas, humanis dan berwawasan multikultural.
Articles 105 Documents
AJARAN KESUSILAAN DALAM GAGURITAN DHARMA PRAWERTI Putu Sanjaya
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.307 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v7i2.1584

Abstract

Gaguritan Prawerti Dharma is a literary work that contains the teachings of the Hindu religious morals namely Dasa Sila, Mala Tri, Tri Yadnya, Catur Prawerti, Catur Varna, Catur Paramitha, Sad Varga, Tri Parartha, and Daiwi and Asuri Sampad. The Hinduism contained in Gaguritan Prawerti Dharma teaches that every person should always make the moral teachings as a guide in any behavior that could be realized life in safety and peace. In addition Gaguritan Prawerti Dharma should teach humans which in this case is the Hindus, to be able to refrain from any wild desire. Gaguritan Dharma Prawerti containing Dharma teachings of morality really appropriate and relevant when used as a guideline for behavior. Current state of society who tend to behave the hedonistic, consumerist, materialistic, and pragmatic, if not matched by affirmation teachings of morality in every individual would bring the society to destruction and chaos. Thus why the moral teachings in life should always be upheld.
STRUKTUR FORMA GEGURITAN SUDDHAMALA Kadek Dedy Herawan; I Ketut I Ketut
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.201 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v8i1.1585

Abstract

Struktur forma Geguritan Suddhamala terdiri dari : kode bahasa dan sastra yaitu geguritan ini ini yakni menggunakan 182 bait (pada) pupuh dan terdiri atas 22 bait Pupuh Sinom, 46 bait Pupuh Ginada, 51 bait Pupuh Durma, 18 bait Pupuh Semarandana, 30 bait Pupuh Pangkur dan 15 bait Pupuh Dangdang Gula.Ragam bahasa yang digunakan dalam geguritan Suddhamala ini menggunakan Bahasa Bali Alus, Bahasa Bali Madya, dan Bahasa Bali Kasar. Gaya bahasa yang digunakan dalam geguritan Suddhamala menggunakan majas litotes, perumpamaan, antitesis, pleonasme, hiperbola dan antonomasia. Geguritan Suddhamala memiliki tema mayor yaitu ajaran penyucian, kemudian tema minornya adalah pendidikan karakter. Pesan moral atau amanat yang terdapat dalam Geguritan Suddhamala adalah sebagai manusia hendaknya selalu berbhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbuat baik, hormat kepada semua orang, bersyukur serta menjalankan ajaran dharma untuk bisa menyucikan/menyadarkan diri sendiri atau orang lain.
RELEVANSI SUSASTRA HINDU DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER I Made Arsa Wiguna
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.763 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v7i2.1586

Abstract

This paper aims to present the idea of the relevance of Hindu’s literature with character education which is currently being encouraged to raised up back in the learning process. Education in general and religious education is basically aimed at forming good character. But today there’s a phenomenon of moral degradation among teenagers, although there’s also the others which has a good moral and character. One of the effort that can be choose to support character education is by reviving religious literature. Literature in Indonesia has existed since the entry of Hindu’s influence to the archipelago. Even in the range of X century, King Dharmawangsa Teguh initiated a project known as “mangjawaken byasamata” or to translating to the Java language the teachings of Bhagavan Vyasa. Hindu’s literature nowadays is still well preserved especially in Bali. Bali as the savior of Hindu’s literature and not only protecting literary works but also developed forms of other literary works. Hindu’s literature to support the efforts of the character education is Sarasamuccaya and Canakya Nitisastra. The values in it, is still relevant in today’s life and a valuable asset for character education. Its need to practice and accustom these teachings so that the purpose of education to humanize humans, and to realize humans could be achieved.
SEGMENTAL DAN SUPRA SEGMENTAL DALAM KIDUNG MALAT COWAK DI DESA PADANGBULIA I Gusti Made Swastya Dharma Pradnyan
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.638 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v7i2.1587

Abstract

Malat Cowak a traditional literary works shaped hymn often sing Padangbulia society. This kidung serves as a companion religious ceremonie’s such as, pitra yadnya and manusia yadnya. But when song, chants significant they can only be interpreted by readers based on the dictionary meaning only. As an active reader, a work of literature, especially the kidung, various kinds of theories and methods in the process of interpretation of the meaning. One way is to analyze the sound system that ties each end of words in one verse. Study of the sound system in linguistics is based on the study of phonology. Science that examines the sound system can be done with two analysis: analysis of segmental and suprasegmental.
AUDIOBOOK SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF DALAM REVITALISASI MASATUA BALI I Gusti Ngurah Agung Wijaya Mahardika
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/kalangwan.v7i2.1588

Abstract

The advancement of technology has brought changes in the use of Balinese language for the Balinese. The Balinese language has been set aside in numerous domains of life. To conserve and preserve the existence of Baline language, steps need to be taken in accommodating said advancement of technology to attract the younger generation interest. This paper discusses the idea to use audiobook as a medium to revitalize the masatua Bali (Balinese story telling) tradition as a form of language exposure to the young learners. The use of satua Baliaudiobook should follow the six principles of delivering audio materials and abide to the systematic steps of pre-listening, while listening, and post-listening steps. This steps would ensure the attainment of multiple benefits of the satua Baliaudiobook, namely, exposure of Balinese language to the young learners, fostering the noble values in satua Bali, and at the same time improving the quality of emotional relationship between the parents and the children
WACANA PUNAHNYA BAHASA DAERAH DALAM PERGAULAN GLOBALISASI I Nyoman Temon Astawa
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.509 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v7i1.1589

Abstract

Wacana akan punahnya suatu bahasa dicemaskan oleh banyak pihak, hal ini berangkatdari keprihatinan akan matinya banyak bahasa. Ada alasan mendasar mengapa kepunahan suatubahasa sangat dikhawatirkan. Bahasa memiliki jalinan yang sangat erat dengan budaya sehinggakeduanya tidak dapat dipisahkan. Karena begitu eratnya jalinan antara bahasa dan budaya, tanpabahasa budayapun akan mati. Hal ini bisa terjadi karena bahasa adalah penyangga budaya;sebagian besar budaya terkandung didalam bahasa dan diekspresikan melalui bahasa, bukanmelalui cara lain. Ketika berbicara tentang bahasa, sebagian besar yang dibicarakan adalahbudaya.
PERANAN KEARIFAN LOKAL PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PENDIDIKAN I Kadek Marsiana Putra; Kadek Aria Prima Dewi PF
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.203 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v8i1.1590

Abstract

Permainan tradisional yang semakin hari semakin hilang di telan perkembangan jaman, sesungguhnya menyimpan sebuah keunikan, kesenian dan manfaat yang lebih besar seperti kerja sama tim, olahraga, terkadang juga membantu meningkatkan daya otak. Berbeda dengan permainan anak jaman sekarang yang hanya duduk diam memainkan permainan dalam layar monitor dan sebagainya.Secara tidak langsung anak-anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional. Namun sayangnya seiring kemajuan jaman, permainan yang bermanfaat bagi anak ini mulai ditinggalkan bahkan dilupakan.Anak-anak terlena oleh televisi dan video game yang ternyata banyak memberi dampak negatif bagi anak-anak, baik dari segi kesehatan, psikologis maupun penurunan konsentrasi dan semangat belajar.Menguatnya arus globalisasi di Indonesia yang membawa pola kehidupan dan hiburan baru, mau tidak mau, memberikan dampak tertentu terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Termasuk di dalamnya berbagai macam permainan tradisional anak.
WACANA IDA RATU GEDE MAS MACALING DALEM NUSA PENIDA KLUNGKUNG I Made Dian Saputra
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.458 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v8i1.1591

Abstract

Masyarakat Hindu di Bali memandang waktu sebagai sebuah hal yang penting. Waktu atau Kala hadir sebagai ruang yang dihubungkan dengan mitos magi. Hubungan tersebut dapat dilihat pada mitos Sasih Keenem yang diyakini merupakan fase waktu datangnya epidemi atau wabah. Seringkali mitos Sasih Keenem juga dihubungkan dengan wacana Ida Ratu Gede Mas Mecaling sebagai sosok magi penebar wabah dan bencana dijagat Bali. Menariknya, citra Ida Ratu Gede Mas Mecaling Dalem Nusa Penida justru seolah-olah menjadi mitos hidup dan “sesembahan” bagi mereka para balian, pengiring, dan penekun ilmu kebatinan. Belakangan marak sekali orang-orang ngayat (memuja) beliau sebagai objek pemujaan, dan lebih menariknya beragam versi wacana magi tentang beliau berkembang dalam masyarakat. Atas dasar tersebut, menjadi menarik hal tersebut dikaji dalam tulisan ilmiah berikut sehingga menemukenali nilai dan makna dalam lingkar kajian wacana magi.
PENGGUNAAN DONGENG DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PADA ANAK DI TK DHARMA PRAJA4.2 DONGENG YANG DIBERIKAN PADA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) DHARMA PRAJA Ni Made Anggreni
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.993 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v8i1.1592

Abstract

Pendidikan masa awal kanak-kanak ditantang untuk memperkenalkan anak-anak kepada dunia untuk masa depan mereka, suatu dunia yang akan terus meningkat menjadi multikultural dan banyak suku. Metode dongeng adalah salah satu alat yang kuat untuk meningkatkan suatu pemahaman diri dan orang lain. Kekuatan utama dari strategi dongeng adalah menghubungkan rangsangan melalui penggambaran karakter. Dongeng memiliki potensi untuk memperkuat imajinasi, memanusiakan individu, meningkatkan empeti dan pemahaman, memperkuat nilai dan etika, serta merangsang proses pemikiran kritis dan kreatif. Mendongeng dapat dijadikan sebagai media pembentukan karakter pada anak usia dini. Dengan mendongeng akan memberikan pengalaman belajar bagi anak usia dini. Metode mendongeng dapat memberikan sejumlah pengalaman yang dibutuhkan dalam perkembangan kejiwaan anak. Dengan dongeng akan memberikan wadah bagi anak untuk belajar berbagai emosi dan perasaan serta belajar nilai-nilai karakter. Anak akan belajar pada pengalaman-pengalaman sang tokoh dalam dongeng, setelah itu memilah mana yang dapat dijadikanpanutanolehnyasehinggamembentuknyamenjadi sebuahkarakteryangbaik. TK Dharma praja merupakan salah satu TK yang masih menggunakan dongeng sebagai salah satu metode pembelajarannya. Walaupun TK ini berada di Kota Denpasar. Kota Denpasar merupakankotayangdihuniolehmasyarakatmultietnisdanagama,akantetapi paragurudiTK ini tetap mempertahankan tradisi dongeng ini sebagai upaya dalam pembentukan karakter anak.
PENTINGNYA PELESTARIAN BAHASA BALI PADA PENDIDIKAN FORMAL Ni Kadek Santya Pratiwi; Putu Santi Oktarina
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.03 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v8i2.1593

Abstract

Pelestarian Bahasa Bali pada pendidikan formal sedang gencar dicanangkan oleh pemerintah. Bahasa Bali sebsgai salah satu bahasa dan perekam budaya bali sangat penting untuk dipelihara. Pemeliharaan bahasa bali juga diharapkan untuk mempertahankan taksu bali. Kehadiran materi pelajaran bahasa Bali sangat penting dan memiliki peran strategis dalam pelestarian budaya dan bahasa Bali, dan juga memiliki peran strategis dalam pelestarian unsur kebudayaan nasional Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Analisis datanya disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Dari analisis yang penulis lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa dunia pendidikan memang merupakan salah satu wadah yang paling tepat untuk melaksanakan pembinaan, pengembangan, dan pelestarian bahasa, aksara, dan sastra Bali, di samping lembaga-lembaga formal dan informal lainnya. Melalui lembaga pendidikan sekolah, para generasi muda akan memperoleh pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh tenaga pendidik yang berkompeten dalam bidang itu. Dengan memberikan latihan-latihan secara intensif siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam memahami bahasa Bali dengan baik, serta terampil membaca dan menulis aksara Bali sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

Page 6 of 11 | Total Record : 105