cover
Contact Name
Gerson Frans Bira
Contact Email
gersonbira@yahoo.co.id
Phone
+6281246616131
Journal Mail Official
jaspeternakanunimor20@gmail.com
Editorial Address
Jln. Eltari Km. 9, Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. 85613.
Location
Kab. timor tengah utara,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JAS (Journal of Animal Science)
Published by Universitas Timor
ISSN : -     EISSN : 25021869     DOI : https://doi.org/10.32938/ja.v7i3
Journal of Animal Science (JAS) memuat tulisan-tulisan yang berkaitan dengan hasil penelitian, artikel ulas balik (review), dan laporan kasus dalam bidang Ilmu Peternakan yang mencakup Produksi Ternak, Nutrisi dan Makanan Ternak, Reproduksi Ternak, Pemuliaan Ternak, Kesehatan Hewan, Teknologi Hasil Ternak, Sosial Ekonomi Peternakan.
Articles 38 Documents
Karakteristik Fisik dan Organoleptik Sosis Broiler yang Diproses Menggunakan Ragam Tepung Sebagai Substitusi Tapioka Gracia Septiani Rawang
JAS Vol 8 No 4 (2023): Journal of Animal Science (JAS) - Oktober 2023
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v8i4.4779

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penggunaan ragam tepung sebagai pengganti tapioka terhadap daya ikat air, susut masak, dan organoleptik sosis broiler. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas P1 = tapioka 100%; P2 = tapioka 75% + tepung talas 25%; P3 = tapioka 75% + tepung ubi jalar ungu 25%; P4 = tapioka 75% + tepung sorgum 25%. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap daya ikat air, susut masak, rasa, dan tekstur sedangkan pada warna berpengaruh nyata (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan tepung talas, tepung ubi jalar ungu, dan tepung sorgum menghasilkan sosis dengan karakteristik fisik, tekstur, dan rasa yang sama dengan warna yang bervariasi. Perlakuan terbaik didapatkan pada penggunaan tepung talas (P2).
Aktivitas Antioksidan Yoghurt Susu Sapi yang difortivikasi dengan Ekstrak Sawi Hutan (Elephantopus scaber L) Aristo Kurniawan Sio
JAS Vol 8 No 4 (2023): Journal of Animal Science (JAS) - Oktober 2023
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v8i4.5341

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan yoghurt susu sapi yang difortifikasi dengan ekstrak sawi hutan (Elephantopus scaber L) dengan volume yang berbeda yaitu 0 mL, 20 mL, 30 mL, dan 40 mL. Pengujian skrining fitokimia menunjukkan bahwa terdapat senyawa flavonoid, saponin, dan polifenol pada tanaman sawi hutan yang merupakan kelompok senyawa antioksidan. Parameter aktivitas antioksidan dan diukur dengan nilai IC50 yang artinya besarnya konsentrasi larutan uji yang mampu menurunkan 50% absorbansi DPPH. Metode yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah menggunakan metode Donkor. Susu sapi yang akan digunakan dipasteurisasi selama 30 menit pada suhu 85-90ºC dan diturunkan suhunya sampai suhu mencapai 40-45ºC. Starter bakteri ditambahkan ke dalam susu pasteurisasi sesuai perlakuan dengan populasi 1x107 CFU/mL. Setelah inokulasi, dilakukan inkubasi selama 16 jam pada suhu 37ºC sampai terbentuk koagulan. Selanjutnya ditambahkan ekstrak sawi hutan (E. scaber L) sesuai perlakuan yaitu 0 mL, 20 mL, 30 mL, dan 40 mL/250 mL yoghurt dan selanjutnya yoghurt dianalisis. Hasil analisis menunjukan bahwa yoghurt susu sapi yang difortifikasi dengan ekstrak sawi hutan (E. scaber L) memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat (<50 pmm). Kemampuan aktivitas antioksidan terbaik yaitu pada yoghurt susu sapi yang difortifikasi 40 mL ekstrak sawi hutan yaitu 12,89 ppm diikuti 30 mL sebesar 21,35 ppm dan 20 mL sebesar 32,69 ppm. Semakin banyak ekstrak yang ditambahkan pada yoghurt semakin meningkat pula nilai total fenolik dan aktivitas antioksidannya.
Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Babi Grower yang diberi Ransum Mengandung Silase Limbah Sawi Putih (Brassica pekinensia L) Yusuf Aome; I Made S. Aryanta; Tagu Dodu; Ni Nengah Suryani
JAS Vol 9 No 1 (2024): Journal of Animal Science (JAS) - Januari 2024
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v9i1.5392

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan silase limbah sawi putih (Brassica pekinensia L) dalam ransum terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik babi grower. Ternak yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi peranakan landrace fase grower yang berumur 3-4 bulan dengan bobot badan awal berkisar 29-52 kg dan rataan 36 kg (KV = 17,72%). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah R0: 100% ransum basal, R1: 90% ransum basal + 10% silase limbah sawi putih, R2: 85% ransum basal + 15% silase limbah sawi putih, dan R3: 80% ransum basal + 20% silase limbah sawi putih. Variabel yang diteliti adalah konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,.05) terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Disimpulkan bahwa penggunaan silase limbah sawi putih (Brassica pekinensia L) dalam ransum basal pada level 10%, 15%, dan 20% memberikan pengaruh yang sama terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik ternak babi fase grower.
Karakteristik Peternak, Sifat dan Proses Adopsi Inovasi Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Ture Simamora; Ody Wolfrid Matoneng
JAS Vol 9 No 1 (2024): Journal of Animal Science (JAS) - Januari 2024
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v9i1.5429

Abstract

Kabupaten TTU merupakan salah satu sentra pengembangan sapi potong di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Usaha sapi potong di TTU masih dikelola secara tradisional dan belum mengarah pada bisnis peternakan. Populasi sapi di Kabupaten TTU sebanyak 98.631 ekor mengalami peningkatan cukup tinggi pada tahun 2022 sebanyak 117.784 ekor atau 19.42%. Kendala utama yang dihadapi oleh peternak saat ini adalah terbatasnya kemampuan dalam penyediaan pakan hijauan pada saat musim kering yang bisa mencapai 7-8 bulan dalam setahun. Oleh karena itu, usaha sapi potong yang berbasis lahan kering memerlukan inovasi teknologi terutama di bidang pembibitan dan pakan dalam mendukung keberlanjutan usaha sapi potong. Kompetensi teknis peternak sapi potong di Kabupaten TTU masih perlu ditingkatkan karena pengelolaannya masih bersifat tradisional. Upaya percepatan adopsi inovasi perlu dilakukan dengan terlebih dahulu menganalisis proses adopsi inovasi pada peternak sapi potong. Dalam hal ini, penelitian dilakukan untuk menganalisis karakteristik peternak, dukungan penyuluhan, sifat inovasi, dukungan lingkungan usaha, proses dan tingkat adopsi inovasi sapi potong, serta menganalisis pengaruh karakteristik peternak, dukungan penyuluhan, sifat inovasi, dukungan lingkungan usaha terhadap proses dan tingkat adopsi inovasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi inovasi peternakan terhadap inseminasi buatan dan silase pada kelompok peternak berada pada kategori tinggi untuk penerapan inseminasi buatan, namun dalam penerapan pakan buatan atau silase yang masih rendah sehingga perlu untuk ditingkatkan sosialisasi untuk peningkatan minat peternak dalam mengadaptasi pakan buatan sebagai solusi pakan jangka panjang dan untuk menjawab kesulitan pangan di Kabupaten TTU pada musim kemarau.
Analisis Kelayakan Rumah Potong Hewan Aspek Teknis dan Teknologi di Kota Metro Provinsi Lampung Rohmatul Anwar
JAS Vol 9 No 1 (2024): Journal of Animal Science (JAS) - Januari 2024
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v9i1.5833

Abstract

Kelayakan sebuah Rumah Potong Hewan dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain aspek teknis dan aspek teknologi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Rumah Potong Hewan yang ada di Kota Metro sudah memenuhi standar kelayakan yang sesuai dengan ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Kementerian Pertanian Republik Indonesia No.13/Permentan/Ot.140/1/2010 dilihat dari aspek teknis dan aspek teknologi. Penelitian ini menggunakan metode survey dan pengamatan langsung yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2023. pengamatan dilakukan dengan melihat secara langsung proses pemotongan hewan dan penanganan daging. Dari pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil yang layak. Hal ini tergambar dari kriteria kelayakan yang telah dipenuhi oleh Rumah Potong hewan Kota Metro. 50 kriteria standar kelayakkan teknis yang ditetapkan pemerintah, Rumah Potong Hewan Kota Metro sudah memenuhi 44 kriteria yang ada. Sedangkan untuk aspek teknologi, ada 14 kriteria yang ditetapkan, dan Rumah Potong Hewan Kota Metro sudah memenuhi 11 kritera. Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Potong Hewan Kota Metro sudah layak dan memenuhi kesejahteraan hewan dan pengelolaan daging yang cukup baik.
Pengaruh Getah Tumbuhan Biduri (Calotropis gigantea) terhadap Uji Organoleptik Dangke Susu Kerbau Mangonar Lumbantoruan
JAS Vol 9 No 1 (2024): Journal of Animal Science (JAS) - Januari 2024
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v9i1.5851

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh getah biduri (Calotropis gigantea) pada uji organoleptik dangke susu kerbau. Metode yang digunakan adalah metode non parametrik dengan menggunakan Uji Kruskall Wallis dengan 30 panelis. Perlakuan yang digunakan adalah konsetrasi getah yang berbeda yang diberikan yaitu P1: 500 ml susu kerbau + 2,0 ml getah biduri, P2: 500 ml susu kerbau + 2,5 ml getah biduri, P3: 500 ml susu kerbau + 3,0 ml getah biduri. Parameter penelitian yang diamati yaitu warna, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi getah yang berbeda memberikan pengaruh terhadap rasa namun tidak pada warna, aroma, dan tekstur pada dangke susu kerbau. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan getah biduri sebagai koagulan dalam pembuatan dangke yang terbaik adalah pada perlakuan penggunaan 2,0 ml getah biduri dalam 500 ml susu kerbau.
Pengaruh Jenis Koagulan yang Berbeda terhadap Uji Organoleptik Dadih Susu Kerbau Untung Pardosi
JAS Vol 9 No 1 (2024): Journal of Animal Science (JAS) - Januari 2024
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v9i1.5858

Abstract

Penelitian yang dilakukan ini tujuannya untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis koagulan yang berbeda pada uji organoleptik dadih susu kerbau. Metode yang digunakan adalah metode non parametric dengan menggunakan Uji Kruskal Wallis dengan 25 panelis. Perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi sari jeruk lemon yang berbeda yang diberikan yaitu P1: 300 ml susu kerbau + 15 ml sari jeruk lemon, P2: 300 ml susu + 12 ml sari buah nanas, P3 : 300 ml susu + 6 ml perasan daun pepaya. Parameter yang diamati terdiri dari warna, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengaruh koagula yang berbeda memberi pegaruh yang sama terhadap uji warna, rasa, dan aroma dadih tetapi memberi pengaruh yang berbeda pada uji tekstur. Panelis lebih menyukai dadih kerbau dengan koagulan menggunakan nanas.
Identifikasi Lexicon (Bahasa Sensori) dalam Pengembangan Profil Greek Yoghurt Menggunakan Panelis Terlatih Muhammad Habbib Khirzin; Anis Usfah Prastujati; Dewiarum Sari; Salvian Setyo Prayitno; Dewi Purwati
JAS Vol 9 No 1 (2024): Journal of Animal Science (JAS) - Januari 2024
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v9i1.6129

Abstract

Penentuan bahasa sensori untuk produk pangan baru merupakan hal yang penting untuk mengetahui seberapa dekat sifatnya dengan produk komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode (quantitative descriptive analysis) QDA terhadap identifikasi lexicon (bahasa sensori) sensori greek yoghurt yang berbahan dasar susu sapi. Pelaksanaan metode QDA dimulai dari mendeksripsikan produk, penentuan standar atribut, pelatihan panelis, pengujian atribut dan focus group discussion (FGD). Data hasil pengujian dianalisis menggunakan spider web dan principal component analysis (PCA). Hasil pengujian deskriptif antara produk greek yoghurt komersial dengan greek yoghurt uji adalah pada komersial 1 (biokul greek) memiliki atribut antara lain: rasa asin, rasa asam, rasa aftertaste sepat, aroma cheesy, aroma lactid acid, aroma cottage cheese, warna broken white, tekstur thick, dan tekstur grainy. Sampel komersial 2 (heavenly blush) memiliki atribut antara lain: rasa manis dan asam, aroma strawberry yogurt, aroma lactid acid, aroma strawberry ice cream, aroma strawberry milky, aroma strawberry candy, warna milky white, tekstur grainy, tekstur smooth, tekstur liquid. Sedangkan pada greek yoghurt uji memiliki atribut antara lain: rasa manis dan asam, aroma cheesy, aroma strawberry yogurt, aroma lactid acid, aroma milky orange, aroma strawberry milky, warna broken white, tekstur thick, tekstur grainy, dan tekstur smooth.

Page 4 of 4 | Total Record : 38