cover
Contact Name
Mochamad Ziaul Haq
Contact Email
em_zya@yahoo.com
Phone
+6285221766621
Journal Mail Official
integritas.terbuka@gmail.com
Editorial Address
Jalan Ambon No. 25, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
ISSN : -     EISSN : 2985301X     DOI : https://doi.org/10.59029/int
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies (INT) is an open access journal that includes multidisciplinary, interdisciplinary, and transdisciplinary religious studies in the field of interfaith dialogue and peace studies. Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies is part of the Open Integrity Program, an experiential and interactive program that uses the wisdom of the Open Integrity approach. The program is designed to develop skills, knowledge, and attitudes that bring to life the values of wisdom from different faiths and religions to build peace in a contemporary pluralistic world. This scientific journal (INT) focuses on an in-depth study of religious beliefs and traditions as well as interfaith dialogical relationships that influence contemporary social realities in the social dynamics of society, including: (1) research focused on the uniqueness in religious beliefs and traditions found in religious texts and best-practices of social aspects of religious experience and practice in society; (2) research that builds a broader awareness and understanding of the potential for promoting peace that is evident in dialogue between people of different faith traditions.
Articles 14 Documents
Konsep Toleransi Beragama Perspektif Integritas Terbuka (Analisis Dialog Para Agamawan pada Channel Youtube Jeda Nulis) Abdul Wasik; Gerardette Philips
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies Vol. 1 No. 1 (2022): Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
Publisher : Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.998 KB) | DOI: 10.59029/int.v1i1.1

Abstract

Era tekhnologi yang berkembang begitu pesat mampu memberikan kemudahan bagi kita untuk mendakwahkan ajaran Islam yang rahmatallil’alamin. Nilai-nilai Islam yang indah harus sampai pada masyarakat muslim dipenjuru dunia termasuk nilai-nilai toleransi beragama di tengah-tengah masyarakat multicultural. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep toleransi beragama melalui dialog antar agama yang dilakukan Habib Ja’far dengan tokoh agama lainnya pada channel youtube Jeda Nulis melalui pendekatan integritas terbuka. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif desktiptif dan studi pustaka. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa konsep toleransi beragama adalah wujud nilai seluruh agama yang tujuannya bukan menarik seseorang untuk meninggalkan agama dan kepercayaannya. Melainkan dapat memberikan ruang terhadap agama lain untuk memperlihatkan keindahan tradisi dan kepercayaannya. Dialog antar agama akan membawa para pengikut agama memahami satu sama lain, menghargai perpektif niali-nilai agama masing-masing dan mencegah masyarakat yang memiliki perbedaan agama terhindar dari konflik agama atau saling menyerang satu sama lain. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dialog antar agama yang dilakukan merupakan upaya untuk mendidik diri sendiri dalam menghargai satu sama lain serta memperkuat iman seseorang untuk teguh terhadap kepercayannya.
Kronologi Turunnya Al-Qur’an Perspektif Orientalis: Studi Pemikiran Sir William Muir dan Gustav Weil Dena Agustina; Devya Devya; Dewi Sinta Setiawati Arafah
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies Vol. 1 No. 1 (2022): Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
Publisher : Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.692 KB) | DOI: 10.59029/int.v1i1.2

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah membahas mengenai kronologi turunnya Al-Qur’an yang dikaji oleh tokoh orientalis yakni Sir William Muir dan Weil Gustave. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif melalui studi pustaka dan analisis isi. Hasil dan pembahasan penelitian ini adalah Menurut Weil Gustav Al-Qur’an diturunkan dalam 4 periode, yakni: Pertama periode Mekah awal, yaitu dari turunnya wahyu pertama hingga masa hijrah ke Abisinia (tahun 615 M). Kedua, periode Mekah pertengahan, yaitu dari akhir periode pertama hingga saat kembalinya Nabi Muhammad Saw. Dari Thaif (tahun 620 M), Ketiga, periode Mekah akhir, yaitu dari akhir periode kedua hingga peristiwa hijrah (September 622 M), dan keempat, periode Madinah. Sedangkan menurut Sir William Muir mengkategorikan turunnya Al-Qur’an dalam enam periode, diantaranya: Pertama, diturunkannya surat rapsodi. Kedua, diturunkannya empat surat di dalam kitab suci Al-Qur’an yang menurut analisisnya sebagai surat-surat pembukaan atau awal masa kenabian dari Nabi Muhammad Saw. Ketiga, diturunkannya surat berisi nilai–nilai kebangkitan. Keempat, diturunkannya surat-surat yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an sudah mengarah kepada cerita Yahudi, pendeta, rabi dan kisah orang–orang Arab. Kelima, diturunkannya surat-surat yang berisi tentang penghapusan larangan. Keenam, turunnya surat-surat setelah turunnya nabi Muhammad yang berjumlah dua puluh satu surat.
Kritik Hadis Menurut Pemikiran G.H.A Juynboll dan Joseph Schacht Gian Nitya Putri; Hilda Meylani; Icha Agustina
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies Vol. 1 No. 1 (2022): Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
Publisher : Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.879 KB) | DOI: 10.59029/int.v1i1.3

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas dua pemikiran tokoh orientalisme, yaitu G.H.A. Juynboll dan Joseph Schacht terkait kritik hadis. Metode penelitian yang dipakai bersifat kualitatif dengan studi pustaka dan analisis deskriptif. Pembahasan dalam penelitian meliputi biografi Juynboll, pemikiran orientalisme Juynboll, biografi Joseph Shacht, pemikiran orientalisme Joseph Schacht, dan pemikiran serta produk kritik hadis Juynboll dan Joseph Schacht. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Pemikiran Juynboll dan Joseph Schacht selaras atas pandangan orientalismenya yang menilai hadis cenderung palsu karena dapat dibuat sebagai alat legitimasi tokoh agama dan menyandarkannya kepada nama dengan otoritas tinggi Nabi Muhammad SAW. Kemudian, Joseph membuat produk atas jawaban dari pemikirannya tersebut dengan menggunakan teori common link yang kemudian dikembangkan oleh Juynboll.
Integritas Terbuka dalam Pengembangan Inklusivisme Beragama Masyarakat Kampung Susuru Hendi Suhendi; Mohammad Taufiq Rahman
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies Vol. 1 No. 1 (2022): Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
Publisher : Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.382 KB) | DOI: 10.59029/int.v1i1.4

Abstract

Masyarakat Kampung identik dengan kehidupan tradisional dan homogen baik dari etnis, budaya maupun agama. Masyarakat Kampung yang kental dengan sikap ‘‘curiga’’ jika ada pendatang dengan keyakinan agama berbeda. Sikap umum tersebut tidak berlaku untuk Kampung Susuru. Meskipun Kampung Susuru secara geografis berada terpencil dari kampung lainnya tetapi memiliki relasi sosial yang baik dengan sesama warga yang berbeda agama. Inklusivisme beragama warga Kampung Susuru menjadi nilai khas yang sangat berharga karena merupakan modal besar dalam mencipatakan kerukunan antar umat beragama yang berdampak tehadap kedamaian dan keamanan Kampung. Contoh wujud kerukunan tersebut dapat dilihat dari praktek ibadah mereka, dimana setiap warga yang berbeda agama saling menghormati dan membantu dalam pelaksanaan ibadah warga lain yang berbeda agama. Selain itu kebiasaan gotong royong diantara warga dalam mebangun tempat ibadah merupakan penegasan dari sikap inklusivisme mereka. Untuk meningkatkan inklusivisme tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan integritas terbuka yakni sikap keterbukaan terhadap klaim kebenaran, mempertahankan keunikan setiap agama dan respon terhadap relativisme yang dapat kembangkan melalui sepuluh tahapan pembelajaran yaitu membangun kesadaran: nilai-nilai ku dan nilai dalam dirimu, membangun keterhubungan nilai dan spiritual diri, membangun keterhubungan dari pohon kehidupan, merumusakan mimpi, , membangun keterhubungan hidup dengan orang lain, membangun karakter damai dari pikiran damai, membangun dialog antar iman yang lebih baik, membangun keterbukaan, membangun keterhubungan dalam dialog antar agama dan melakukan perubahan secara terbuka.
Islamic Approaches in Multicultural and Interfaith Dialogue M Aris Rofiqi; Mochamad Ziaul Haq
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies Vol. 1 No. 1 (2022): Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
Publisher : Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.705 KB) | DOI: 10.59029/int.v1i1.5

Abstract

Humans are created with diverse ethnic, religious, and cultural backgrounds. Thus, dialogue experience has become a part of the experiences in daily life. Dialogue expresses an important aspect of human beings, such as listening and responding sincerely to each other and building bonds between them. It emphasizes different perspectives, attitudes, and openness. Similarly, Interreligious dialogue refers to a positive relationship with reciprocity and cooperation among followers of different religions. This dialogue communicates thoughts and hearts between different faiths people to build a common goal. In building interfaith dialogue, several approaches can be applied where the participants can become open, accept and respect different truths. The purpose of dialogue in Islam is not to change one's beliefs but to open up space and opportunities for others to express their religious beliefs and practices. Islam teaches that every human being has the right to choose and practice his religion. Dialogue can be realized without having to change our faith, we can even hold on to our faith. This research applies qualitative methods through contextual analysis.
Religious Pluralism in Indonesia's Multicultural Society Engkos Koswara; R.F. Bhanu Viktorahadi
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies Vol. 1 No. 1 (2022): Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
Publisher : Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.119 KB) | DOI: 10.59029/int.v1i1.6

Abstract

Indonesia is a multi-ethnic, multicultural and multi-religious nation where religions are developed and adhered to and are inseparable from a plural society. Sociologically, religious pluralism is a fact that we are different, diverse, and plural in terms of religion. The existence of these religions is a particular challenge that each religious believer must face because pluralism is already around us, and not no one can refuse it again. In such conditions, tolerance and interfaith dialogue of religious adherents are the primary capital in maintaining the integrity of plural and multicultural religious communities.
Musik dan Papua: Mengkaji Transformasi Konflik Intranegara dari Kearifan Budaya Rizky Aditya Ramadhan; Gisella Silvia Aurora Yahya; Lourdes Maria Retno Putri Bintang
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies Vol. 2 No. 1 (2023): Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
Publisher : Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.085 KB) | DOI: 10.59029/int.v2i1.7

Abstract

Kawasan Papua telah mengalami konflik sosial dan politik antara masyarakat lokal dan pemerintahan Indonesia. Namun, sejumlah LSM telah mengajukan gagasan bahwa musik Papua memiliki signifikansi untuk upaya pertahanan perdamaian lokal. Artikel ini menganalisis peran gagasan yang sama berdasarkan pengertian Foucaultian mengenai musik bersama sebuah teori middle-range yang berbasis CRT menyangkut rasisme struktural. Analisisnya kemudian dipaparkan dalam pendekatan teoritis Johan Galtung mengenai transformasi konflik dalam rangka menyelesaikan konflik yang berbasis kekerasan. Penelitian ini menganalisis 12 musik yang menekankan Papua sebagai bagian dari liriknya dan melakukan sebuah analisis kualitatif mengenai kontennya. Penelitian menemukan bahwa makna yang terkandung dalam musik tersebut dapat digunakan sebagai mekanisme pendukung utama dalam rangka menggerakan upaya transformasi konflik bagi seluruh pihak yang terlibat dalam konflik Papua sehingga bias menjari pertimbangan implikatif pada ranah akademik, pemerintahan, serta masyarakat sipil.
Globalisasi dan Alienasi: Dampak Media Sosial Terhadap Keterasingan Manusia Mumu Munajah; Neneng Gina Agniawati; Suci Indah Sari
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies Vol. 2 No. 1 (2023): Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
Publisher : Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.494 KB) | DOI: 10.59029/int.v2i1.8

Abstract

Kehadiran media sosial dapat menciptakan alienasi pada penggunanya. Sebaliknya, alienasi dapat menjadi pemicu penggunaan media sosial yang berlebihan. Karena alienasi muncul bila hubungan sosial dengan orang lain kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji alienasi pengguna yang merujuk pada mereka yang mencari tempat kenyamanan di mana mereka merasa dihargai dan didengarkan, khususnya melalui media sosial. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dengan proses pengumpulan data secara literatur. Hasil penelitian ini bahwa media sosial bagi mereka yang mengalami alienasi hidupnya kembali mental serta rasa percaya diri, sekalipun berbincang dengan orang yang tidak dikenal secara langsung, namun hanya dengan tutur kata yang baik dan sopan mereka sudah bisa merasa didengarkan dan dihargai. Selain itu pula dampak baiknya seluruh masyarakat menjadi cepat tanggap melihat seluruh berita hangat yang disajikan media masa.
Agama dan Budaya di Pusaran Globalisasi Kontemporer Wulan Hastuti; Muhammad Yusuf Wibisono; Mohammad Taufiq Rahman
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies Vol. 2 No. 1 (2023): Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
Publisher : Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.062 KB) | DOI: 10.59029/int.v2i1.9

Abstract

Globalisasi bukanlah hal yang asing lagi di masyarakat. Sebab, banyak sekali produk-produk globalisasi yang banyak dinikmati guna mempermudah kehidupan sehari-hari. Misalnya, kecanggihan perangkat teknologi. Namun, dalam prosesnya globalisasi tidak diterima dengan mudah begitu saja di masyarakat, kendati saat perubahan baru yang berasal dari globalisasi ini diterima, tentunya membutuhkan waktu yang tidaklah singkat, melainkan melalui serangkaian proses yang amat panjang. Tulisan ini berupaya menggali dan menelusuri proses terbentuknya eksistensi kebudayaan, yakni eksistensi dari globalisasi yang dalam prosesnya mengalami dinamika dan dialektika khususnya dengan dimensi agama. Metode penelitian ini ialah kualitatif deskriptif dengan pendekatan kepustakaan. Adapun temuan yang berhasil didapatkan bahwa sebuah kebudayaan itu bersifat dinamis, dan kenyataan tersebut terjadi melalui proses-proses kebudayaan yang bersifat alamiah, dinamika kebudayaan juga bisa terjadi dengan bantuan peristiwa alam yang melanda manusia. Misalnya, globalisasi yang semakin dekat dengan agama berkat adanya wabah pandemi Covid-19 yang baru saja terjadi.
Upaya Menanggulangi Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Generasi Muda di Indonesia Agung Bayuseto; Apriliandi Yaasin; Asep Riyan
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies Vol. 2 No. 1 (2023): Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
Publisher : Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.543 KB) | DOI: 10.59029/int.v2i1.10

Abstract

Globalisasi merupakan fenomena yang telah berdampak besar, khususnya telah berdampak negatif terhadap kalangan kaum muda di Indonesia. Oleh karena itu, agama Islam sebagai agama yang mengajarkan moralitas kehidupan tentu memiliki sudut pandang dalam menganalisis dampak negatif globalisasi. Artikel ini menjelaskan bagaimana respon Islam terhadap globalisasi khususnya terhadap pemuda muslim di Indonesia. Metode penulisan artikel ini adalah studi kepustakaan (literature review). Artikel ini berargumen bahwa perkembangan pengetahuan dan teknologi harus selaras dengan ajaran agama agar para pemuda muslim mampu menyeimbangkan serta membedakan antara yang hak dan yang batil. Oleh karena itu, pemuda muslim selain menerima arus globalisasi tetapi juga harus memperkuat ajaran agamanya sehingga mampu membekali diri dengan akhlak yang luhur dan juga pengamalan ajaran agama yang baik.

Page 1 of 2 | Total Record : 14