cover
Contact Name
Muliyadi
Contact Email
muliyadi@poltekkespalembang.ac.id
Phone
+6289662115214
Journal Mail Official
jkkep@poltekkespalembang.ac.id
Editorial Address
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palembang Jl. Merdeka No.76-78 Palembang
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Merdeka
ISSN : 2809302X     EISSN : 28092791     DOI : https://doi.org/10.36086/jkm.v2i2
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM) merupakan jurnal yang dipublikasikan oleh Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan kementerian kesehatan Palembang. Jurnal ini menerbitkan artikel penelitian dan pengembangan bidang keilmuan keperawatan, Lingkup Pulikasi Jurnal meliputi isu-isu terkait keperawatan dasar dan dasar keperawatan, manajemen kepemimpinan keperawatan, keperawatan medikal bedah, keperawatan gawat darurat, keperawatan kritis, keperawatan perioperative, keperawatan keluarga, keperawatan komunitas, keperawatan gerontik, keperawatan holistik, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa maupun keilmuan keperawatan spesifik lainnya, pada lingkup nasional maupun global.
Articles 77 Documents
Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Aromaterapi Lavender Untuk Menurunkan Nyeri Post Sectio Caesarea Ratna Ningsih; Adelia Adelia
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.693 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i1.1213

Abstract

Latar Belakang : Masalah pada persalinan sectio caesarea memiliki nyeri lebih tinggi sekitar 27,3% dibandingkan persalinan normal hanya 9%. Nyeri pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang persepsi nyerinya bersifat sangat subyektif. Tujuan: Membandingkan masalah nyeri pada kedua pasien Post Sectio Caesarea dengan teknik relaksasi nafas dalam dan aromaterapi lavender. Metode: Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan pasien post sectio caserea dengan teknik relaksasi nafas dalam dan aromaterapi lavender. Subjek studi kasus dua pasien dengan inisial Ny.E berusia 26 tahun, dan Ny.K berusia 25 tahun. Asuhan keperawatan dilakukan pada salah satu rumah sakit swasta Palembang, serta proses pengambilan asuhan keperawatan tanggal 05−07 April 2021. Hasil: Pengkajian didapatkan pada Ny. E skala nyeri 6, sedangkan Ny. K skala nyeri 7, kedua pasien menyatakan nyeri bertambah parah ketika bergerak. Intervensi berfokus utama diagnosis nyeri memiliki tujuan nyeri menurun. Pemberian implementasi tidak terdapat perbedaan pada kedua pasien, hasil evaluasi pada Ny. E dan Ny. K dapat menurunkan skala nyeri. Saran: diharapkan menerapkan teknik relaksasi nafas dalam disertai aromaterapi lavender pada pasien post sectio caesarea serta dikembangkan lagi dan menjadi pembelajaran untuk penelitian selanjutnya.
Penerapan Metode Swaddling Untuk Meminimalkan Nyeri Pada Neonatus dengan Asfiksia Selama Pemasangan infus Eva Oktaviani; Bambang Soewito; Tri Ulfa Amelda
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.318 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i1.1217

Abstract

Latar Belakang : Asfiksia Neonatorum adalah keadaan gawat bayi yang tidak dapat bernapas spontan, sehingga dapat menurunkan kadar oksigen dan merupakan kasus terbanyak kedua di Ruangan Melati RSUD Dr Sobirin Kabupaten Musi Rawas. Bayi dengan Asfiksia memerlukan perawatan khusus, sehingga akan menempatkan bayi pada posisi harus mendapatkan tindakan yang banyak menimbulkan stres dan menyakitkan seperti pemasangan infus. Nyeri yang terjadi pada periode kritis bayi menyebabkan stres akut dan mengakibatkan komplikasi jangka pendek dan panjang, sehingga diperlukan tindakan nonfarmakologis untuk meminimalkan nyeri yaitu dengan metode swaddling. Tujuan dari penelitian adalah menerapkan intervensi keperawatan metode swaddling pada neonatus dengan asfiksia untuk meminimalkan nyeri selama pemasangan infus. Metode : Metode penelitian adalah studi kasus dengan jumlah subjek sebanyak 2 orang bayi, dengan kriteria inklusi asfiksia neonatorum ringan-sedang dan akan dilakukan pemasangan infus. Penerapan metode swaddling dengan menggunakan bedong bayi. Nyeri diukur dengan menggunakan skala NIPS. Hasil : Hasil yang diperoleh pada subjek pertama dengan kategori skala nyeri ringan (2), dan subjek kedua dengan kategori skala nyeri ringan (2). Kesimpulan : Penerapan metode swaddling dapat dijadikan sebagai bagian dari asuhan perkembangan pada bayi selama prosedur invasif
Asuhan Keperawatan Pasien Stroke Non Hemoragik Dengan Masalah Pola Nafas Tidak Efektif, Nyeri Akut dan Gangguan Mobilitas Fisik Jaza Khoirul Amalia; Danang Tri Yudhono
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.603 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i2.1225

Abstract

Latar Belakang : Stroke Non Hemorragic merupakan problem sereberal akibat penyumbatan aliran darah ke otak yang berdampak pada problem nyeri kepala, sesak nafas dan penurunan aggota gerak. Tindakan non-farmakologis untuk mengatasi nyeri kepala yaitu dengan terapi murottal, mengatasi sesak napas yaitu dengan head up dan mengatasi penurunan anggota gerak dengan ROM (Range of Motion). Tujuan: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan asuhan keperawatan pasien stroke dengan masalah gangguan pola nafas, nyeri akut dan gangguan mobilitas fisik. Metode: penelitian studi kasus pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup pengkajian, diagnosa, rencana keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi. Subjek studi kasus berjumlah satu orang dengan diagnose stroke non hemoragik yang ditentukan secara purposive sampling. Hasil Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama tiga hari berupa manajemen jalan nafas dengan pemberian posisi head up, manajemen nyeri dengan terapi murrotal al quaran dan dukungan mobilisasi dengan pemberian ROM (range of motion) didapatkan penurunan sesak nafas, nyeri dan peningkatan anggota gerak bagian kanan. Kesimpulan: Intevensi keperawatan head up, terapi murrotal dan Range Of Motion mampu memperbaiki masalah pola nafas, nyeri dan mobilitas pasien stroke non hemoragik.
Manajemen Jalan Nafas Pasien Heptocellurar Carsinoma Dengan Masalah Pola Nafas Tidak Efektif Kurnia Apryani Saputri; Danang Tri Yudhono
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.653 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i2.1226

Abstract

Latar Belakang : Hepatocellular carcinoma (HCC) merupakan pertumbuhan sel yang berlangsung tidak normal pada bagian hati yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sel dalam hati. Masalah Pola nafas tidak efektif dapat terjadi karena keterbatasan pengembangan diafragma, penurunan energi. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen jalan nafas pada pasien Hepatocellular carcinoma dengan masalah pola nafas tidak efektif. Metode: Menggunakan study kasus pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup pengkajian, penentuan diagnosa, penentuan intervensi keperawatan, implementasi hingga evaluasi pada tahun 2022 dengan subyek partisipan penelitian satu orang dengan diagnosa Hepatocellurar carcinoma dan mengalami pola nafas tidak efektif. Penelitian dilaksanakan 13-15 januari 2022, bertempat di RSUD Dr. Margono Soekarjo. Data dikumpulkan melalui format pengkajian, observasi, wawancara dan pemeriksasan dan data sekunder rekam medis. Analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Hasil: Hasil penelitian pasien mengalami Pola nafas tidak efektif yang disebabkan keterbatasan pengembangan diafragma dan penurunan energi. Hasil implementasi manajemen jalan nafas selama tiga hari perawatan menunjukkan terjadinya penurunan frekuensi nafas dan tidak adanya dispnea. Kesimpulan: Manajemen jalan nafas efektif diberikan untuk mengatasi masalah pola nafas tidak efektif. Penelitian menyarankan untuk penetapan standar manajemen jalan nafas bagi pasien dengan hepatocellurar carcinoma.
The Asuhan Keperawatan Pasien Tumor Paru Dengan Masalah Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif: Studi Kasus Ray Hannif Fadillah; Tri Sumarni
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.829 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i2.1236

Abstract

Latar Belakang: Kasus kanker paru di Indonesia pada tahun 2020 berada di urutan ketiga dengan jumlah 34.783 kasus (8,8% dari total kasus). Masalah yang dapat terjadi pada pasien tumor paru adalah bersihan jalan nafas tidak efektif karena suplai oksigen (O2) ke otak dan jaringan terhambat. Metode: penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian yaitu pasien tumor paru Tn. W dengan gangguan kebutuhan dasar oksigenasi bersihan jalan nafas tidak efektif di Ruang Edelweis Atas RSUD Kardinah Kota Tegal. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam karya ilmiah ini melalui wawancara, pengamatan, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Hasil: Hasil menunjukkan terdapat perkembangan kondisi pasien sebelum dan sesudah implementasi ditandai dengan frekuensi pernapasan 20x/menit, sesak napas berkurang, dan dahak berkurang. Kesimpulan: Kesimpulan dari studi kasus ini yaitu masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif dapat terselesaikan.
Subjective Well-Being Penduduk Usia Produktif Usia Produktif Indonesia Tahun 2007-2014: Analisis Data Longitudinal Indonesian Family Life Survey Faiza Yuniati; Rizki Sri Haryanti
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.322 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i1.1242

Abstract

Latar Belakang : Kesejahteraan subyektif merupakan penilaian seseorang terhadap kepuasan hidupnya secara keseluruhan. Tujuan studi ini untuk menguji validitas konstruk kesejahteraan subyektif, serta mengetahui perubahan skor kesejahteraan subyektif penduduk usia produktif Indonesia tahun 2007 ke 2014. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi kohort retrospektif menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS). Penelitian ini memantau penduduk usia 15-57 tahun pada IFLS4 (tahun 2007) yang kemudian dilakukan pengukuran ulang pada IFLS5 tahun 2014. Sampel penelitian ini sebanyak 8.920 orang. Konstruk kesejahteraan subyektif dibangun dari delapan indikator yang diusulkan. Uji konstruk kesejahteraan subyektif menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil : Dari analisis diperoleh hasil bahwa delapan indikator mempunyai validitas yang baik (SLF>0,3) untuk mengukur kesejahteraan subyektif. Rata-rata skor kesejahteraan subyektif penduduk usia produktif tahun 2007 sebesar 1,04 dan meningkat sebesar 0,77 poin pada tahun 2014. Kesimpulan : Pengukuran kesejahteraan subyektif dapat menjadi informasi yang melengkapi indikator kesejahteraan objektif yang mencerminkan keberhasilan pembangunan suatu bangsa.
Hubungan Antara Religiusitas dengan Perilaku Mencegah HIV Pada Warga Jemaat GBKP di Kabupaten Karo Elysabeth Sinulingga; Agung Waluyo; Sri Yona; Tris Eryando
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.003 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i1.1245

Abstract

HIV dan AIDS sampai saat ini angka yang positif selalu meningkat, vaksin AIDS juga belum ada, obat yang diminum hanya mengurangi virus, belum ada obatnya. Oleh karena itu perlu mencegah penyebaran HIV/AIDS pada komunitas warga GBKP di Kabupaten Karo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS di Komunitas Warga GBKP Metode: Desain penelitian ini adalah korelasi dengan cross sectional. Populasinya komunitas gereja GBKP yang memenuhi kriteria inklusi, besar sampel 420 responden yang diambil dengan accending sample. Variabel independent adalah tingkat religiusitas dan variable dependennya perilaku pencegahan HIV/AIDS. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan uji korelasi chi Square. Hasil: Dari hasil uji korelasi diperoleh nilai p=0,0005. Kesimpulan: Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Bounding Attachment Pada Masa Nifas Italia Italia; Erni Novita Sari
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.792 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i1.1248

Abstract

Latar Belakang. Menurut WHO (World Health Organization), di seluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Bounding adalah ikatan antara ibu dan bayi dalam masa awal neonatus, sedangkan attachment adalah sentuhan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan bounding attachment adalah pengetahuan, pendidikan, umur, paritas, peran petugas kesehatan dan dukungan suami. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan bounding attachment pada masa nifas. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang sedang menjalani perawatan di praktik bidan mandiri Misni Herawati Palembang dengan jumlah sampel sebanyak 25 responden dengan menggunakan metode accidental sampling. Analisis menggunakan analisis univariat (distribusi tiap variabel) dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan varibel dependen. Hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi responden yang melakukan bounding attachment pada kategori baik sebanyak 16 responden (64%), peran petugas kesehatan pada kategori baik sebanyak 13 responden (52%), paritas tinggi sebanyak 14 responden (56%), responden yang mendapat dukungan suami sebanyak 17 responden (68%). Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang bermakna antara peran petugas kesehatan (pvalue = 0,004), paritas (p value = 0,017) dan dukungan suami (pvalue = 0,010) dengan bounding attachment pada ibu nifas. Kesimpulan: Bounding attachment berhubugan dengan paritas ibu dan dapat ditingkatkan melalui peran petugas kesehatan dan dukungan suami.
Hubungan Ansietas Terhadap Mekanisme Koping Praktek Klinik Mahasiswa Keperawatan STIKes Bani Saleh Pada Masa Pandemi Covid-19 Syifa Rahmawati; Nur Miladiyah Rahmah; Yusrini Yusrini
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.362 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i1.1256

Abstract

Introduction: Clinical practice is mandatory for nursing students to achieve competency targets during lectures. Clinical practice during the COVID-19 pandemic is a new challenge for nursing students that can cause anxiety, and that can affect students' coping mechanisms during clinical practice. Objective: The purpose of the study was to determine the relationship between anxiety and coping mechanisms in nursing students who carried out clinical practice during the COVID-19 pandemic. Methods: This research design is a correlation study with a cross sectional design. The study population was 141 nursing students who carried out clinical practice during the COVID-19 pandemic, using the accidental sampling technique with a sample of 110 respondents. This study used the ZSAS questionnaire for anxiety and The Brief Cope questionnaire for coping mechanisms. Results: The results of the study students were not anxious (56.4%) and used adaptive coping mechanisms (51.8%). Bivariate analysis found that there was a relationship between anxiety and coping mechanisms. The result of p-value 0.039, p value <α(0.05). Conclusion: research shows that the majority of nursing students are not anxious and have adaptive coping mechanisms during clinical practice during the COVID-19 pandemic. Keywords: Anxiety; Covid-19; Clinical Practice; Coping Mechanism; Nursing Students
Asuhan Keperawatan Pasien Skizofrenia Dengan Masalah Waham Kebesaran: Studi Kasus Fani Try Oktaviani; Ita Apriliyani
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.889 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i2.1257

Abstract

Latar Belakang: Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang bersifat kronis yang ditandai dengan gangguan komunikasi, gangguan realitas (Waham). Gangguan proses pikir waham ini adalah gejala positif dari skizofrenia dan biasanya orang yang memiliki gejala tersebut akan melakukan hal-hal yang sesuai dengan jenis wahamnya. Tujuan penelitian untuk melakukan asuhan keperawatan SP 1 dan 2. Metode: Proses penulisan artikel ilmiah ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode deskriptif yang diambil dari kehidupan serta pengalaman pribadi penulis. Untuk mengumpulkan data yang berupa artikel, menggunakan beberapa database yaitu Science Direct dan Google Search, penulis juga menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi mulai dari artikel terbitan 5 tahun terakhir dan buku 10 tahun terakhir serta artikel fulltext dengan sumber yang terpercaya. Penulis menganalisa dan mengangkat judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. H Dengan Waham Kebesaran Di Wisma Abiyasa Rsj. Prof. Dr. Soerojo Magelang”. Hasil: Klien pada kasus menunjukkan skizofrenia kronik dengan gejala menonjol adalah waham yang menetap. Klien dengan waham dapat dilakukan pelatihan atau terapi SP untuk proses persiapan pulang dan pengembalian kepada masyarakat. Kesimpulan: Proses keperawatan pada pasien psikiatrik terutama skizofrenia kronik harus berkesinambungan dan terus menerus. Gangguan jiwa berat ini menahun dan akan terjadi kekambuhan sehingga perlu adanya kerjasama antara perawat dengan keluarga klien untuk pelaksanaan terapi. Terapi seperti terapi music, aromaterapi, massage, reflexology, terapi hewan, terapi sinema, yoga dan Social Skill Trainning. Perlu adanya penelitian lanjutan terkait dengan efek terapi SP terkait dengan kasus skizofrenia.