cover
Contact Name
Venny Patricia
Contact Email
jomlr@poltekkesbanten.ac.id
Phone
+6281367723320
Journal Mail Official
jomlr@poltekkesbanten.ac.id
Editorial Address
Jl. Syech Nawawi Al Bantani No.12, Kelurahan Banjarsari Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Tangerang, Banten 15121
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Journal of Medical Laboratory Research
ISSN : -     EISSN : 29642892     DOI : 10.36743
Core Subject : Health, Science,
Journal of Medical Laboratory Research is a scientific journal published by Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten. The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have achieved in the area of medical laboratory sciences. This Journal particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of medical laboratory areas. It covers the parasitology, bacteriology, virology, hematology, clinical chemistry, toxicology, food and drink chemistry, and any sciences that cover sciences of medical laboratory area.
Articles 13 Documents
Kontaminasi Staphylococcus aureus pada Tester Bedak Padat Aminah Aminah; Nabillah Nurachmawaty; Hamtini Hamtini
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 1 (2022): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.497 KB) | DOI: 10.36743/jomlr.v1i1.426

Abstract

Penggunaan kosmetik dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota kulit sehingga menimbulkan permasalahan seperti dermatitis, psoriasis, hingga jerawat. Kosmetik yang tidak higienis dan digunakan secara bergantian dapat menjadi sumber penularan bakteri penyebab infeksi kulit. Staphylococcus aureus sebagai penyebab utama infeksi kulit dan jaringan lunak dapat menular melalui benda-benda yang terkontaminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kontaminasi Staphylococcus aureus pada tester bedak padat di toko kosmetik di wilayah Pasar Kemis Kota Tangerang. Sebanyak sepuluh sampel usap bedak padat dikumpulkan dari total sepuluh toko yang ada Sampel usap digoreskan pada media mannitol salt agar (MSA) untuk pengamatan koloni. Koloni tunggal berbeda yang tumbuh disubkultur untuk pemeriksaan mikroskopik menggunakan pewarnaan Gram dan uji katalase/koagulase. Dari sepuluh sampel yang diperiksa, empat diantaranya terkontaminasi Staphylococcus. Dua sampel terkontaminasi kombinasi bakteri, dan satu sampel terkontaminasi bakteri yang seragam. Dalam penelitian ini ditemukan kontaminasi bakteri yang dicurigai sebagai S. aureus, S. intermedius, dan S. epidermidis. Sehingga disimpulkan bahwa pada tester bedak padat dapat terjadi kontaminasi S. aureus dan berpotensi untuk ditularkan dari satu pelanggan toko ke pelanggan lainnya.
Uji Efektivitas Perasan Buah Bintaro (Cerbera manghas) Terhadap Kematian Kecoa Amerika (Periplaneta americana) Barlian Barlian; Bagus Muhammad Ihsan; Novika Dewi Ana
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 1 (2022): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.934 KB) | DOI: 10.36743/jomlr.v1i1.429

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui efektvitas perasan buah bintaro (Cerbera manghas) terhadap kematian kecoa amerika (Periplaneta americana). Hewan uji yang digunakan yaitu kecoa amerika berjumlah 180 ekor. Rancangan yang digunakan adalah rancang acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 pengulangan. Perlakuan variasi konsentrasi yang digunakan yaitu 15%, 30%, 45%, 60% dan 75%. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Kruskal wallis, hasil perhitungan uji Kruskal wallis menunjukkan Asym.Sig > 0.05 (0,076 > 0,05) artinya tidak terdapat jumlah kematian yang signifikan pada variasi konsentrasi perasan, Sehingga dapat disimpulkan bahwa perasan buah bintaro (Cerbera manghas) tidak efektif sebagai insektisida nabati terhadap kecoa amerika (Periplaneta americana) dan pada variasi konsentrasi perasan tertinggi yaitu 75% dapat mengakibatkan kematian 67% pada kecoa amerika (Periplaneta americana). Untuk penelitian lebih lanjut dapat menggunakan metode ekstraksi agar senyawa yang terkandung dalam tanaman dapat bekerja lebih optimal.
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Endofit pada Batang dan Daun Tanaman Songgolangit (Tridax procumbens (Lour.)) Hamtini Hamtini; Wida Nurhati; Mellysa Rahmita; Citra Trisna; Juli Rahmawati; Shufiyani Shufiyani
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 1 (2022): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.141 KB) | DOI: 10.36743/jomlr.v1i1.430

Abstract

Bakteri endofit adalah bakteri yang hidup di dalam jaringan tumbuhan secara simbiotik dengan membentuk koloni selama periode tertentu dari siklus hidupnya dan dapat menghasilkan metabolit sekunder. Salah satu tanaman yang memiliki potensi untuk dikembangkan bakteri endofit dari obat tradisional adalah tanaman Songgolangit (Tridax procumbens (Lour)). Tanaman ini merupakan tanaman herba menahun yang digunakan sebagai tanaman obat yang hampir seluruh bagian tanamannya dapat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri endofit serta mengetahui jenis bakteri endofit yang terdapat pada batang dan daun tanaman Tridax procumbens. Bakteri endofit diisolasi dari batang dan daun tanaman Tridax procumbens menggunakan metode sterilisasi permukaan kemudian dikulturkan pada media Trypticase Soy Agar (TSA) + antibiotik nistatin 100 ppm lalu diidentifikasi melalui pewarnaan Gram serta dilakukan preservasi bakteri endofit pada agar miring Trypticase Soy Agar (TSA) dan gliserol 40%. Hasil penelitian diperoleh 25 isolat bakteri endofit yang terdiri dari 16 isolat bakteri pada batang dan 9 isolat bakteri pada daun tanaman Tridax procumbens. Isolat bakteri endofit yang diperoleh dari pengamatan Gram didapatkan hasil 17 isolat bakteri endofit Gram (+) dan 8 isolat bakteri endofit Gram (-). Jumlah bakteri endofit di dalam tanaman tidak dapat ditentukan secara pasti, namun bakteri endofit dapat dideteksi dengan mengisolasi pada media agar dan Teknik isolasi yang tepat.
Gambaran C-Reaktif Protein (CRP) Pada Pasien Demam Tifoid di Laboratorium Klinik Pinang Sari 2 Hanny Siti Nuraeni; Muhammad Arief Fadillah; Khayan Khayan; Tomy Saputra
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 1 (2022): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.463 KB) | DOI: 10.36743/jomlr.v1i1.431

Abstract

Demam tifoid adalah penyakit sistemik akut pada saluran pencernaan yang masih menjadi masalah kesehatan global bagi masyarakat dunia yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Angka kejadian demam tifoid di Indonesia diperkirakan sekitar 350-810 per 100.000 penduduk dan morbiditas yang cenderung meningkat setiap tahun sekitar 500-100.000 penduduk dengan angka kematian sekitar 0,6-5 %. Angka kejadian demam tifoid berbeda di setiap daerah. Berdasarkan laporan dari 31 RS di kota Tangerang demam tifoid menepati urutan ke tiga dari sepuluh penyakit teratas di kota tangerang. Dengan pasien rawat inap sebanyak 4.979 kasus. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran C-Reaktif Protein (CRP) pada pasien demam tifoid di Klinik Pinang Sari 2. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Klinik Pinang Sari 2. Metode yang dilakukan adalah imonokromatografi dengan alat epithod 616 yang terdapat hasil widal pada pasien dengan titer O >1/320 atau H >1/320. Hasil penelitian dari 40 sampel terdapat 37 (92,5%) sampel yang menunjukan hasil tinggi (>5g/dl) dan 3 (7,5%) sampel menunjukan hasil normal (<5g/dl). Pada hasil widal dengan titer 0 >1/320 tinggi CRP sebanyak 17 (42,5%) sampel dan dengan titer >1/320 tinggi CRP sebanyak 0 (0%) sampel.
Hubungan Kadar Trigliserida Dengan Kadar Glukosa Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RS Krakatau Medika Mardyana Nizar; Rizka Amelia
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 1 (2022): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.919 KB) | DOI: 10.36743/jomlr.v1i1.432

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi dan kerja insulin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kadar trigliserida dengan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RS Krakatau Medika. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 32 pasien dengan kriteria inklusi tertentu akan dijadikan sebagai sampel. Metode pemeriksaan kadar trigliserida menggunakan kimia analyzer. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan kadar trigliserida pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan presentase 71,9% berjumlah 23 pasien. Distribusi frekuensi kadar trigliserida berdasarkan usia pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan presentase 56,3% pada rentang usia 50-79 tahun. Berdasarkan indeks massa tubuh didapat presentase tertinggi dengan nilai IMT >27 (obesitas) sebesar 93,8%. Berdasarkan uji statistik menunjukan adanya hubungan antara kadar trigliserida dengan kadar glukosa (p=0,001 < 0,005).
Kadar CD4 Sebelum dan Sesudah Pemberian Obat Antiretroviral (ARV) Pada Pasien Positif HIV di RSU Kota Tangerang Selatan Citra Trisna; Aminah Aminah; Mochammad Rezza Wahyudi
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 1 (2022): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.286 KB) | DOI: 10.36743/jomlr.v1i1.434

Abstract

Kasus HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan global termasuk di Indonesia. Kasus HIV/ AIDS di Provinsi Banten menduduki urutan ke-8 provinsi dengan kasus HIV/ AIDS tertinggi. Human Immunodeficiency Virus (HIV) menyerang sistem imunitas yang menyebabkan penderitanya menjadi rentan terserang penyakit. Jika HIV tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan penderita jatuh pada kondisi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Penanganan HIV/AIDS dilakukan dengan terapi Antiretroviral yang bertujuan untuk menekan replikasi virus. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kadar CD4 sebelum dan sesudah diberikan terapi ARV. Desain penelitian kuantitatif eksperimental dengan pendekatan pre dan post terapi. Pengambilan sampel dilakukan kepada 82 pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan. Analisa data dilakukan dengan dengan uji T berpasangan pada data berdistribusi normal. Hasil penelitian berdasarkan kelompok rentang usia, persentase tertinggi yaitu pada kelompok usia 26-35 tahun sebanyak 26 orang (31,71%). Persentase jenis kelamin laki-laki lebih tinggi daripada perempuan yaitu sebanyak 63 orang (76,83%). Berdasarkan persentase stadium klinis, persentase tertinggi didapatkan pada stadium ke IV sebanyak 47 orang (57,31%). Jumlah CD4 rata-rata sebelum pengobatan adalah 200,146 sel/µL meningkat menjadi rata-rata 262,598 sel/µL setelah mendapat pengobatan ARV. Hasil Paired T Test didapatkan nilai p value < 0,05, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada nilai CD4 pasien sebelum dan sesudah pemberian obat ARV. Pemantauan dalam mengkonsumsi ARV untuk melihat keberhasilan pengobatan harus menjadi perhatian pasien HIV.
Perbandingan Kadar Kolestrol Darah Kapiler Metode POCT dengan Serum Metode Enzimatik CHOD-PAP pada Mahasiswa TLM Poltekkes Banten Nining Kurniati; Wawan Sofwan Zaini; Annida Millati Rohmah
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 2 (2023): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.301 KB)

Abstract

Kolesterol merupakan senyawa yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh berupa lemak, dan sekitar seperempat kolesterol yang dihasilkan dalam tubuh sekitar 70% kolesterol dari hasil sintetis dalam liver dan sisanya diperoleh dari asupan makanan. Asupan makanan yang mengandung kolesterol tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Dampak dari fenomena Covid-19 yaitu sistem pembelajaran daringsehingga berkurangnya aktivitas fisik yang memungkinkan terjadinya kenaikan berat badan. Penggun aan alat tes cepat untuk pemeriksaan kadar kolesterol sering digunakan karena mudah dan praktis. Namun resiko tingkat kesalahan tinggi jika tidak memperhatikan beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis rata-rata kadar kolesterol darah kapiler metode POCT dengan serum metode enzimatik CHOD-PAP yang melibatkan 30 responden, kemudian dilakukan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu membandingkan rata-rata kadar kolesterol darah kapiler metode POCT dengan serum metode enzimatik CHOD-PAP dan mengetahui korelasi IMT dengan kadar kolesterol. Range pengukuran kadar kolesterol menggunakan metode POCT yaitu 126-244 mg/dL dan nilai rata-rata 175,00 mg/dL. Range pengukuran kadar kolesterol menggunakan metode enzimatik CHOD-PAP yaitu 131-262 mg/dL dan nilai rata-rata 176,77 mg/dL. Hasil pemeriksaan selanjutnya dianalisis menggunakan uji statistik menggunakan uji T dengan nilai p= 0,884 > 0,05 dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Hasil tabulasi data IMT dengan kadar kolesterol yaitu tidak adanya hubungan khusus dengan hasil dominan pada nilai normal. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan sampel pasien hiperkolesterolemia.
Eksplorasi Fungi Endofit pada Rumput Jekeng (Cyperus iria L.) Hamtini Hamtini; Yuni Trisna Lestari; Nining Kurniati; Diana Rinawati
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 2 (2023): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.113 KB)

Abstract

Fungi endofit merupakan fungi yang hidup di dalam sistem jaringan tumbuhan tanpa menimbulkan efek negatif pada tanaman inangnya. Fungi endofit mampu menghasilkan senyawa bioaktif seperti antibakteri, antikanker, antivirus dan antifungi. Rumput jekeng (Cyperus iria L.) adalah tumbuhan yang termasuk gulma teki yang hidup musiman (annual) ataupun tahunan (parenial), sering ditemukan di lading terbuka, pertanian, padang rumput, tepi jalan, dan pinggiran sungai. Rumput jekeng biasanya tumbuh di negara tropis dan subtropis, salah satunya adalah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya fungi endofit pada rumput jekeng (Cyperus iria L.) Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan uji laboratorium sterelisasi permukaan akar, batang dan daun, isolasi fungi endofit secara makroskopis. Hasil isolasi fungi endofit diperoleh 9 isolat fungi yaitu AK 3, BT 4, DN 1.1, DN 1.2, DN 1.3, DN 4.1, DN 4.2, DN 5.1 dan DN 6. Karakteristik morfologi dari jenis fungi yang di dapat yaitu bagian depan seperti powdery, velvery, cottony dan wolly, untuk warna ada yang berwarna hijau, abu-abu, putih kekuningan, hijau tepian putih, putih krem, dan hijau gelap.
Analisis Nilai Cycle Threshold (CT) pada Pasien COVID-19 dengan Komorbiditas dan Tanpa Komorbiditas Wulan Fitriani Safari
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 2 (2023): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.876 KB)

Abstract

Pasien dengan penyakit penyerta (komorbiditas) termasuk dalam kelompok rentan terhadap morbiditas dan mortalitas terkait COVID-19. Deteksi virus dengan RT-PCR dari sampel pernapasan banyak digunakan untuk mendiagnosis dan memantau infeksi SARS-CoV-2. Namun, beberapa faktor dan variabel dapat menyebabkan tes negatif palsu sehingga nilai Cycle threshold (Ct) digunakan untuk mendiagnosis atau memprediksi infeksi SARS-CoV-2. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai Ct pada pasien COVID-19 dengan komorbiditas dan tanpa komorbiditas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data yang diambil adalah data rekam medis RSUD Pasar Rebo, Jakarta. Data dianalisis menggunakan SPSS dengan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan Komodibitas tertinggi yang ditemukan adalah hipertensi, diikuti diabetes mellitus, ganguan fungsi hati dan ginjal, Hiperkoagulasi, ganguan ginjal dan koagulaton defect, anemia dan koagulopati. Pasien COVID-19 dengan komordibitas yang memiliki nilai Ct tinggi sebanyak 10 orang (33,33%), nilai Ct sedang sebanyak 14 orang (46,67%), nilai Ct rendah sebanyak 6 orang (20%). Pasien COVID-19 tanpa komordibitas yang memiliki nilai Ct tinggi sebanyak 10 orang (33,33%), nilai Ct sedang sebanyak 18 orang (60%), nilai Ct rendah sebanyak 2 orang (6,67%). Hasil Uji Mann Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan nilai Ct pada pasien COVID-19 dengan komorbiditas dan tanpa komorbiditas.
Gambaran Kadar Kolesterol Total pada Penikmat Kopi Susu Usia 20-50 Tahun di RT.002 RW.003 Desa Sirnagalih Kota Tangerang Muhammad Arief Fadillah; Nia Murniawati
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 2 (2023): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.348 KB)

Abstract

Kolesterol total adalah jumlah kolesterol yang dibawa dalam semua partikel pembawa kolesterol dalam darah, termasuk High Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), dan Very Low Density Lipoprotein (VLDL). Kadar kolesterol total yang meningkat dapat menyebabkan timbulnya penyakit tidak menular seperti jantung. Faktor resiko yang dapat meningkatkan kadar kolesterol total adalah konsumsi makanan lemak jenuh, rokok, alkohol dan konsumsi kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran kadar kolesterol total pada penikmat kopi susu usia 20-50 tahun di RT. 002 RW. 003 Desa Sirnagalih Kota Tangerang. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan teknik purposive sampling sebanyak 34 responden. Hasil penelitian diperoleh bahwa penikmat kopi susu dengan kadar kolesterol total normal sebanyak 15 orang (44,1%), Borderline sebanyak 13 orang (38,2%), dan tinggi sebanyak 6 orang (17,6%), kadar kolesterol tinggi dengan berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebesar 5 orang (83,3%), kadar kolesterol total meningkat pada rentang usia 40-50 tahun sebanyak 6 orang (100%), dan kadar kolesterol meningkat pada penikmat kopi susu dengan banyaknya konsumsi kopi susu 5 gelas per hari sebanyak 5 orang (83,3%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar kolesterol total tinggi sebagian besar terjadi pada responden berjenis kelamin laki-laki , pada rentang usia 40-50 tahun dengan konsumsi kopi 5 gelas perhari.

Page 1 of 2 | Total Record : 13