cover
Contact Name
Dewi Yunita
Contact Email
dewi_yunita@usk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jimfp@usk.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk Hasan Krueng Kalee No. 3 Darussalam Banda Aceh, Indonesia 23111
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
ISSN : 26152878     EISSN : 26146053     DOI : http://dx.doi.org/10.17969/jimfp
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian (JIMFP) diterbitkan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Merupakan media jurnal elektronik sebagai wadah untuk penyebaran dan publikasi hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir dan atau sebagian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa strata satu (S1) Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala yang merupakan kewajiban setiap mahasiswa untuk mengunggah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk yudisium dan wisuda sarjana. Artikel ditulis bersama dosen pembimbingnya serta diterbitkan secara online setelah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan editor JIMFP. JIMFP menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari delapan Program Studi (Prodi), yaitu Prodi Agribisnis, Prodi Agroteknologi, Prodi Peternakan, Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Prodi Teknik Pertanian, Prodi Ilmu Tanah, Prodi Proteksi Tanaman dan Prodi Kehutanan. JIMFP terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu setiap bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Articles 31 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019" : 31 Documents clear
Evaluasi Debit Puncak Sub DAS Krueng Seulimum Kabupaten Aceh Besar Intan Ridha Putri; Muhammad Rusdi; Hairul Basri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.078 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i2.11072

Abstract

Abstrak. Pemanfaatan lahan yang kurang bijak oleh masyarakat dapat menyebabkan terjadinya gangguan ekosistem seperti terganggunya tata air pada suatuDAS sehingga bisa mengakibatkan terjadinya banjir dan erosi. Karakteristik banjir cenderung makin besar ditandai dengan peningkatan debit puncak.Dilihat dari penyebabnya, peristiwa banjir tersebut banyak disebabkan karena adanya alih fungsi lahan dan pemanfaatan lahan yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya perubahan debit puncak yang terjadi pada tahun 2010 dan 2017 pada Sub DAS Krueng Seulimum Kabupaten Aceh Besar.Penelitian ini dilaksanakan pada Sub DAS Krueng Seulimum Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan menggunakan data atribut dan data spasial. Data atribut berupa data curah hujan harian maksimum tahun 2010 dan 2017. Data spasial berupa citra satelit penggunaan lahan tahun 2010 diperoleh melalui google earth pro, citra satelit penggunaan lahan tahun 2017 diperoleh melalui SAS Planet. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien limpasan meningkat dari 0,056 tahun 2010 menjadi 0,061 tahun 2017. Nilai debit puncak mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2010 nilai debit puncak sebesar 32,896 m3/dt menjadi 39,102 m3/dt pada tahun 2017. Hal ini dikarenakan adanya perubahan penggunaan lahan pada hutan sehingga kemampuan daya serap tanah terhadap air hujan semakin menurun. Secara umum kondisi Sub DAS Krueng Seulimum masih tergolong baik karena peningkatan nilai koefisien limpasan dan debit puncak tidak terlalu signifikan.Of Peak Discharge Evaluation On Sub Watershed Of Krueng Seulimum Aceh Besar DistrictAbstract.  Unwise use of land by society can cause of disturbance ecosystem as disturbed water system on watersheds that result in occurrence flood and erosion. The characteristics of floods tend to be greater marked by an increase in peak discharge. Seen from causes, events flood that is many because existence take over function land and utilization land that is not right. This research aim for knowing the magnitude changes in the peak discharge that occur in 2010 and 2017 on Subwatershed of Krueng Seulimum Aceh Besar District. The research was conducted on Subwatershed of Krueng Seulimum Aceh Besar District. This research use descriptive survey method using attribute data and spatial data. Attribute data in the form of maximum daily rainfall data in 2010 and 2017. Spatial data form of land use satellite imagery in 2010 was obtained through google earth pro, satellite imagery of land use in 2017 was obtained through SAS Planet.The study states use value coefficient runoff increase from 0,056 in 2010 to be 0,061 in 2017. Peak discharge value experience increase, where in 2010 the peak discharge value amounting to 32,896 m3/dt becomes 39,102 m3/dt in 2017. This is due to land use changes in the forest so that the capability to absorption land agains rain water descreases. In generally condition on Sub watershed of Krueng Seulimum  still classified good because the increase in values runoff coefficient and peak discharge  is not too significant.
Evaluasi Kesesuaian Lahan pada Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Organik Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah Ghalib Auliansyah; Fachruddin Fachruddin; Yuswar Yunus
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.256 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i2.10911

Abstract

Abstrak.  Komoditas kopi identik dengan kehidupan masyarakat Aceh Tengah, karena sebagian besar penduduk di wilayah dataran tinggi ini menggantungkan hidupnya dari komoditas kopi. Evaluasi kesesuaian lahan pada tanaman kopi Arabika organik sangat penting untuk mengoptimalkan produktivitas tanaman tersebut. Hasil penelitian menunjukkan kelas kesesuaian lahan aktual di Kecamatan Pegasing dengan analisis lahan seluas 7.800,69 ha adalah sangat sesuai (S1) seluas 2.851,28 ha (36,55%), cukup sesuai (S2) 3.616,56 ha (46,36%) dan tidak sesuai (N) seluas 1.332,85 ha (18,72%) dengan faktor pembatas terberat ketersediaan air (wa) pada semua SPL, resistensi hara (nr) pada SPL 1, 3 dan 4 serta kemiringan lereng pada semua SPL.Evaluation of Land Suitability on Organic Arabica  Coffee Plants (Coffea arabica L.) Using Geographic Information Systems (GIS) in Pegasing District Middle of Aceh RegencyAbstract. Coffee commodities are identical to the life of the people of Middle Aceh, because most of the population in this highland region depends on the commodity of coffee. Evaluation of land suitability in organic Arabica coffee plants is very important to optimize the productivity of these crops. The results showed the actual land suitability class in Pegasing District with an analysis of an area of 7,800.69 ha was very suitable (S1) covering an area of 2.851,28 ha (36,55%), quite suitable (S2) 3.616,56 ha (46,36%) and incompatible (N) covering an area of 1,332.85 ha (18.72%) with the heaviest limiting factor of water availability (wa) in all SPL, nutrient resistance (nr) in SPL 1, 3 and 4 and slope slope in all SPL.
Pengaruh Pemberian Jus Daun Sirih (Piper Betle L.) terhadap Uji Organoleptik dan Mikrobiologi Dendeng Daging Ayam Salma Warni Salma Warni; Cut Aida Fitri; Dzarnisa Dzarnisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.475 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i2.11126

Abstract

Abstrak.  Dendeng adalah olahan curing dengan memotong dalam bentuk lembaran tipis dan  dikering secara tradisional yang merupakan hasil proses pengeringan dan, kemudian diberi garam dapur, bumbu rempah-rempah serta gula, seperti ketumbar, bawang merah, bawang putih, dan jahe hasil olahan  merupakan hasil proses curing dan pengeringan dengan memotong dalam bentuk lembaran tipis dendeng yang beredar di pasaran kebanyakan mengandung kadar gula 20-52%, kadar lemak 1,0-17,4%, kadar garam 0,4-0,6%,  serat kasar 0,4-15,5% dan aw0,4-0,5. Pengawetan salah satu cara daging agar dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.Dendeng tergolong bahan makanan semi basah yaitu bahan pangan yang mempunyai kadar air tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, yaitu antara 15-50%. Daging direndam jus daun sirih (0,10,15,20,) kemudian diolah menjadi dendeng. Variabel yang diukur meliputi warna, aroma, rasa, keempukan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap 4x5 dan dilanjut dengan uji mikrobiologi. Hasil menujukan bahwa semakin tinggi konsentrasi jus daun sirih berpengaruh nyata ( 0,05) terhadap  warna, rasa, aroma, keempukan.presentase jus daun sirih berpengaruh sangat nyata ( 0,01) terhadap total mikroba dendeng daging ayam dengan pemberian jus daun sirih. Daging  ayam menujukan batasan cemaran  bakteri lebih tinggi dari ketetepan SNI yaitu 1,10x105 CFU/gram, sedangkan menurut SNI batasan cemaran maksimum cemaran mikroba dalam pangan yaitu 1x105 CFU/gram. Kata kunci : Dendeng, daging ayam , Daun sirih, ,Total mikroba(EFFECT OF GOOD LEAF LEAVES (Piper betle L.) ON ORGANOLEPTIC TEST AND MICROBIOLOGY OF CHICKEN)Abstract. Dendeng is traditionally processed dried produce which is the result of drying process and curing by cutting in the form of thin slices of jerky on the market mostly contain 20-52% sugar content, 0.4-0.6% salt content, fat content 1.0 -17.4%, crude fiber 0.4-15.5% and aw 0.4-0.5. one way of preserving meat to be stored for long periods of time. Fillet is classified as semi-saturated food that is food that has water content is not too hig, which is between 15-50%. Meat soaked betel leaf juice (0, 10, 15, 20,) then processed into jerky. The variables measured include color, aroma, taste, tenderness. The research design used was Completely Randomizedt  Designt 4x5  continued with microbiology test. The results showed that the higher concentration of betel leafl juice significantly (0.05) to the color, flavor, aroma, tenderness. The percentage of betel leaf juice had a very significant effect (0,01) on total of chicken jerky microbial with betel leaf juice. Chicken meat pointed to the limits of bacterial contamination higher than ketetepan SNI that is 1.10x105 CFU / gram, whereas according to SNI limit maximum contamination of microbial contamination in food that is 1x105 CFU / gram. Keywords: Chiken meat, Betle leaf, Dendeng, Micrbiologi
Efektifitas Konsentrasi NAA (Naphtalene Acetic Acid) dan Kinetin Terhadap Pertumbuhan Tunas Pisang Raja (Musa paradisiaca L.) Secara In Vitro Nura Luthfia; Marai Rahmawati; Mardhiah Hayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.481 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i2.10983

Abstract

Abstrak. Pisang raja adalah salah satu jenis pisang unggul dan diminati masyarakat karena dapat dimakan baik segar maupun dalam bentuk olahan dengan rasa dan aroma yang khas. Produksi pisang raja mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir. Solusi untuk mendapatkan persediaan bibit dalam jumlah banyak yaitu dengan cara kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi NAA dan Kinetin yang tepat serta interaksi antara keduanya terhadap pertumbuhan tunas pisang raja secara kultur jaringan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala pada bulan April hingga Agustus 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial 3x3 dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu konsentrasi NAA (3 taraf yaitu 1, 2 dan 3 ppm). Faktor kedua yaitu konsentrasi Kinetin (3 taraf yaitu 2,5, 5 dan 7,5 ppm) yang diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan persentase hidup eksplan tertinggi yaitu pada kombinasi NAA 1 ppm dan kinetin 5 ppm. Persentase eksplan hidup terendah yaitu pada kombinasi NAA 1 ppm dan kinetin 2,5 ppm, NAA 2 ppm dan kinetin 2,5 ppm, NAA 3 ppm dan kinetin 2,5 ppm dan NAA 3 ppm dan kinetin 5 ppm.Effectiveness of NAA and Kinetin Concentration on Shoot Growth of Raja Banana (Musa paradisiaca. L) by In VitroAbstract. Banana plantain is one of the superior and popular species of bananas because it can be eaten both fresh and in processed form with a distinctive taste and aroma. The production of plantain has experienced a decline in the last few years. Solution to get a large number of seedlings by tissue culture. This study aimed to obtain the concentration of NAA and Kinetin is right and the interaction between them on the basis of plantain shoot growth tissue culture . This research was carried out in the Tissue Culture Laboratory of Agriculture Faculty, Syiah Kuala University in April to August 2018. This study used  a Completely Randomized 3x3 Factorial Design with 2 treatment factors. The first factor is NAA concentration ( 3 levels, namely 1, 2 and 3 ppm ) . The second factor is the Kinetin concentration ( 3 levels, 2.5 , 5 and 7.5 ppm ) repeated 3 times . The results showed the highest percentage of explant life was in the combination of NAA 1 ppm and kinetin 5 ppm. The percentage of the lowest live explant is 1 ppm NAA combination and 2.5 ppm kinetin , 2 ppm NAA and 2.5 ppm kinetin , 3 ppm NAA and 2.5 ppm kinetin and 3 ppm NA A and 5 ppm kinetin. 
pengaruh dosis kompos limbah kulit kopi dan fungi mikoriza arbuskular terhadap pertumbuhan serta hasil tanaman melon Mohammad Ebigail
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.945 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i2.11027

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji dosis kompos limbah kulit kopi dan mikoriza serta interaksi diantara keduanya yang paling efektif untuk meningkatkan produksi tanaman melon yang menggunakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu : Faktor I Dosis kompos limbah kulit buah kopi (K) K0 = 0 g polibag-1, K1 = 188 g polibag-1, K2 = 376 g polibag-1 dan K3 = 564 g polibag-1 Faktor II : Dosis mikoroza (M) M0 = 0 g polibag-1, M1 = 10 g polibag-1, M2 = 15 g polibag-1 dan M3 = 20 g polibag-1. Hasil penelitian menunjukan penggunaan dari kompos limbah limbah kulit buah kopi berpengaruh sangat nyata. terhadap diameter buah dan berpengaruh nyata terhadap berat buah, dosis kompos terbaik dijumpai pada perlakuan K2 (376 g polibag-1). Terdapat interaksi sangat nyata akibat penggunaan kompos limbah kulit buah kopi dan fungi mikoriza terahadap diameter buah dan berat buah, interaksi terbaik dijumpai pada perlakuan K3M2 (564 g polibag-1 dan 15 g polibag-1).Kata kunci: produksi, melon, kompos limbah kulit kopi, mikoriza arbuskularTHE EFFECT OF COMPOSTE USE OF WASTE COFFEE SKIN AND ARBUSCULAR MICORIZA FUNCTION ON PRODUCTION OF MELON (Cucumis melo L.)ABSTRAKThis study aims to examine the dosage of coffee skin waste compost and mycorrhiza and the interactions between the two of the most effective ways to increase melon production using Factorial Randomized Block Design (RBD) with 2 treatment factors, namely: Factor I dose of coffee fruit skin waste compost (K ) K0 = 0 g polybag-1, K1 = 188 g polybag-1, K2 = 376 g polybag-1 and K3 = 564 g polybag-1 Factor II: Dosage of mycorrhiza (M) M0 = 0 g polybag-1, M1 = 10 g polybag-1, M2 = 15 g polybag-1 and M3 = 20 g polybag-1. The results showed that the use of compost of coffee fruit peel waste had a very significant effect. on fruit diameter and significantly affected fruit weight, the best compost dose was found in K2 treatment (376 g polybag-1). There was a very real interaction due to the use of coffee fruit skin waste compost and mycorrhiza fungi on fruit diameter and fruit weight, the best interactions were found in K3M2 treatment (564 g polybag-1 and 15 g polybag-1).
Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Varietas Ateng Keumala Irawati Irawati; Erita Hayati; Ashabul Anhar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.73 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i2.11015

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian  mikoriza dan konsentrasi pupuk organik cair dari limbah kulit pisang terhadap pertumbuhan bibit kopi arabika varietas Ateng Keumala. Penelitian ini dilaksanakan di lahan perkebunan kopi milik petani di kampung Beranun Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah dari bulan Juni sampai September 2018.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 2 x 4 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 24 satuan percobaan dan uji F yang signifikan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur taraf  5% . Faktor pertama  adalah pemberian mikoriza dengan 2 taraf yaitu kontrol (M0) dan 10 g/tanaman (M1). Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk organik cair limbah kulit pisang dengan 4 taraf yaitu kontrol, 2%, 4% dan 6% ml/L. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter pangkal batang, panjang akar, berat berangkasan basah, dan berat berangkasan kering. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pemberian mikoriza tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. Konsentrasi pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 60 HSPT, namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter pangkal batang, panjang akar, berat berangkasan basah, dan berat berangkasan kering. Perlakuan terbaik di jumpai pada konsentrasi pupuk organik cair limbah kulit pisang 4% ml/L. Terdapat interaksi yang nyata pada jumlah daun umur 30 HSPT.The Influence Of Mycorrhiza and Concentration Liquid Organic fertilizer BananaSkin Waste On Growth Coffea Breed Arabika (Coffea arabica L.) VARIETAS ATENG KEUMALA arabica L.) Variety Of Ateng KeumalaAbstract. PenelitianResearch ini this bertujuan u ntuk aims for mengetahui knowing pengaruh influence pemberian gift mikoriza mycorrhiza dan and konsentrasi concentration pupuk fertilizer organik organic cair liquid dari from limbah waste kulit skin pisang banana terhadap to pertumbuhan growth bibit kopi arabika arabica coffee seeds varietas varieties Ateng Ateng Keumala . Keumala. Penelitian Research ini this dil aksana kan on account, right di in lahan land perkebunan kopi milik coffee plantation owned petani the farmer di in kampung village Beranun Brave Kecamatan Bandar Kabupaten District of Bandar District Bener Right Meriah dari bulan Festive of the month Juni June sampai September 2018. until September 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan This research uses Design Acak Random Kelompok (RAK) pola Group (RAK) pattern faktorial 2 x 4 dengan 3 ulangan , sehingga terdapat 24 satuan percobaan dan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur taraf 5 % pada uji F yang signifikan. factorial 2 x 4 with 3 replications, so that there are 24 experimental units and continued with an honest real difference test of 5 % level in a significant F test. F aktor Factor pertama a dalah first is it pemberian gift mikoriza mycorrhiza dengan 2 taraf with 2 levels yaitu that is kontrol (M 0 ) dan 10 g/ tanaman (M 1 ) . control (M0) and 10 g /plant  (M1). Faktor kedua adalah konsentrasi The second factor is concentration pupuk fertilizer organi k cair organic liquid limbah waste kulit skin pisang banana dengan 4 taraf with 4 levels yaitu kontrol , 20% namely control, 2%, 40%, dan 60% ml/l., 4% and  6% ml/L. P arameter yang diamati adalah tinggi Parameter observed is high tanaman , jumlah plant height, amount daun , diameter pangkal batang , leaf, stem diameter,  root lengthakar , berat, berangkasan basah , danwet weightberangkasan, and dryberat weight berangkasan. Hasil Results penelitian research menunjukan showing bahwa , pemberian mikoriza tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. that , the administration of mycorrhizae did not significantly affect all observed parameters. Konsentrasi pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 60 HSPT, namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter pangkal batang, panjang akar, berat berangkasan basah, dan berat berangkasan kering. The concentration of liquid organic fertilizer had a significant effect on the parameters of plant age 60 diafter day transflanting, but did not significantly affect the parameters of plant height, number of leaves, stem base diameter, root length, wet weight, and dry weight. Perlakuan terbaik di jumpai pada konsentrasi pupuk organik cair limbah kulit pisang 40 % ml/l ( P 2 ) . The best treatment was found at a concentration of  4%  ml / L of banana peel liquid organic fertilizer . There were significant interactions on the number of leaves aged 30 diafter day transflanting.
Pengaruh Dosis Mulsa Ampas Tebu terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Samsia Nst; erita Hayati; Mardhiah Hayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.737 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i2.7449

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis mulsa ampas tebu dan varietas bawang merah serta interaksi antara keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala yang berlangsung dari bulan Juli sampai September 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 3x3 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah dosis mulsa ampas tebu dengan 3 taraf  (5, 10 dan 15 ton/ha). Faktor kedua adalah varietas dengan 3 taraf (Bima Brebes, Vietnam dan Bangkok). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis mulsa ampas tebu berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 10, 20 dan 30 HST, berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi per rumpun, jumlah anakan per rumpun, diameter umbi, bobot berangkasan basah, bobot basah umbi, bobot berangkasan kering, bobot kering umbi, serta potensi hasil bawang merah. Pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah terbaik dijumpai pada dosis mulsa ampas tebu 15 ton/ha. Varietas bawang merah berpengaruh sangat nyata terhadap semua peubah yang diamati. Penggunaan varietas terbaik dijumpai pada varietas Vietnam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang tidak nyata antara dosis mulsa ampas tebu dengan varietas bawang merah terhadap semua peubah.Effect of Dose Bagasse Mulch on The Growth and Yield Some varieties of  Shallot (Allium ascalonicum L.)Abstract. This study aimed to determine the effect of best dose mulch bagasse, varieties and interaction between the bagasse mulch with variety to growth and yield of the shallot. This research was conducted in Experimental Farm Agricultural Faculty of Syiah Kuala University, from July toSeptember 2017. This study used a randomized block design factorial 3 x 3 with three duplications. The first factor is the dose bagasse mulch 3 levels (5, 10 and 15 t ha-1). The second factorvariety of shallot 3 levels (Bima Brebes, Vietnam and Bangkok). The results showed that the dose of bagasse mulch very significant effect on plant height age 10, 20 and 30 DAP, not significant effect on number of tillers per clump, number of bulb, bulb diameter, wet stover weight, wet bulb weight, dry stover weight, dry bulb weight , anda potential yield. The growth and yield of the best shallot seen in dose bagasse mulch 15 t ha-1. The variety of shallot has very significant effect on all variables. The best use of variety is found in Vietnam varieties. The result showed that there was no significant interaction between the bagasse mulch withvariety against all variables.
Penambahan CMC, Gum Xanthan, dan Pektin sebagai Stabilizer pada Sirup Air Kelapa Maulidita Agustina; Fahrizal Fahrizal; Eti Indarti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.835 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i2.10966

Abstract

Abstrak. Sirup air kelapa merupakan minuman ringan berupa larutan kental dengan cita rasa air kelapa yang diolah melalui proses evaporasi. Selama penyimpanan, timbul lapisan di permukaan sirup air kelapa yang diduga merupakan lemak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jenis stabilizer terbaik untuk sirup air kelapa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu jenis stabilizer (M) yang terdiri atas 3 taraf yaitu M1=CMC (0,75%), M2=xanthan gum (0,075%), dan M3=pektin (0,5%) Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis stabilizer tidak berpengaruh nyata terhadap pH, total padatan terlarut, dan kestabilan emulsi. Berdasarkan perhitungan skor prioritas, CMC dan xanthan gum memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan pektin. Berdasarkan perhitungan harga bahan penstabil dikalikan konsentrasi penstabil yang digunakan dalam pembuatan sirup, xanthan gum diperoleh sebagai penstabil yang lebih baik dibandingkan CMC dan pektin.The Addition of CMC, Gum Xanthan, and Pectin as The Stabilizers in Coconut Water SyrupAbstract. Coconut water syrup is a soft drink in the form of thick solution with the taste of coconut water which processed through evaporation. During storage, fat layer appeared on the surface of coconut water. The purpose of this research is to obtain the best stabilizer for coconut water syrup. This research used a Randomized Complete Design (RBD) with one factor that is the type of stabilizer (M), consist of 3 levels which are M1 = CMC (0.75%), M2 = xanthan gum (0.075%), and M3 = pectin (0,5%). The result shows that the type of stabilizer has no significant effect on pH, total dissolved solids, and emulsion stability. The priority score calculation shows that CMC and xanthan gum obtain a higher value than pectin. Based on the calculation of the stabilizers’ price multiplied by the stabilizers’ concentration, xanthan gum is a better stabilizer than CMC and pectin.
Pengaruh Lokasi Sumber Rizobakteri Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Koloni (Phytophthora palmivora) Patogen Penyebab Busuk Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Secara In Vitro Ricka Rizkiana; Tjut Chamzurni; Syamsuddin Syamsuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.691 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i2.11010

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi sumber isolat rizobakteri terhadap daya hambat pertumbuhan koloni patogen penyebab busuk buah kakao secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh dari bulan September sampai November 2018, menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial. Faktor yang diamati yaitu jumlah isolat rizobakteri yang berpotensi dalam mengahambat pertumbuhan koloni patogen penyebab busuk buah kakao dari dua lokasi pengambilan yang berbeda yaitu dari Tripa dan Gleumpang Minyeuk dengan 3 kali ulangan pada tiap perlakuan yang dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur pada taraf 5% pada hasil uji F yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan pengambilan rizobakteri dari dua lokasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap daya hambat pertumbuhan koloni patogen penyebab busuk buah kakao, yang dijumpai pada perlakuan isolat rizobakteri GM 8/2 dengan daya hambat 58,23% dan GM 8/3 dengan daya hambat 51,59% dengan aktifitas penghambat sedang. Juga berpengaruh sangat nyata terhadap laju penghambat pertumbuhan koloni patogen penyebab busuk buah kakao yang dijumpai pada perlakuan isolat rizobakteri TRI 4/7 dengan rerata laju penghambatan 4,76 mm/hari. Isolat rizobakteri yang mampu dalam melarutkan fosfat dijumpai pada perlakuan TRI 3/11, TRI 4/6, TRI 6/14, TRI 7/4, TRI 8/2, TRI 8/4, TRI 8/8, TRI 8/9, GM 3/6, GM 5/6, GM 6/1, GM 6/5, GM 7,/9, GM 8/3, GM 8/8 dan GM 8/11. The Effect Of Source Rizobacteria On The Inhibitory Power Of Growth Colony (Phytophthora palmivora) Pathogens Causes Of In Vitro Rotten Cocoa Fruit (Theobroma cacao L.)  Abstract. This study aims to determine the effect of the location sources of rhizobacterial isolates on the inhibitory power of growth of pathogens causing cocoa fruit rot by in vitro method. This research was carried out at the Seed Science and Technology Laboratory of the Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala Darussalam University Banda Aceh from September to November 2018, used a non factorial Completely Randomized Design. The factors observed were the number of rhizobacterial isolates which had the potential to inhibit the growth of pathogens causing cacao fruit rot from two different locations, namely Tripa and Gleumpang Minyeuk with 3 Repeat times for each treatment were followed by an Honest Real Difference Test at the level of 5% on a significant F test result. The results of this study indicate rhizobacterial uptake from two different locations had a very significant effect on the growth inhibitory power of cacao rotten pathogenic colonies, which was found in the treatment of GM 8/2 rhizobacterial isolates with inhibition of 58.23% and GM 8/3 with inhibitory power 51.59% with moderate inhibiting activities. It also has a very significant effect on the rate of growth of the inhibitor of cacao rotten fruit pathogens found in the treatment of TRI 4/7 rhizobacterial isolates with an average inhibition rate of 4.76 mm / day. Rhizobacterial isolates capable of dissolving phosphate were found in the treatment of TRI 3/11, TRI 4/6, TRI 6/14, TRI 7/4, TRI 8/2, TRI 8/4, TRI 8/8, TRI 8/9, GM 3/6, GM 5/6, GM 6/1, GM 6/5, GM 7, 9, GM 8/3, GM 8/8 and GM 8/11.
Deteksi Formalin Pada Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Dengan Teknologi Hidung Elektronik (Electronic Nose) Irfan Maibriadi; Ratna Ratna; Agus Arip Munawar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1187.002 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i2.10935

Abstract

Abstrak,  Tujuan dari penelitian ini adalah mendeteksi kandungan dan kadar formalin pada buah tomat dengan menggunakan instrument berbasis teknologi Electronic nose. Penelitian ini menggunakan buah tomat yang telah direndam dengan formalin dengan kadar 0.5%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan buah tomat tanpa perendaman dengan formalin (0%). Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 18 sampel. Pengukuran spektrum beras menggunakan sensor Piezoelectric Tranducer. Klasifikasi data spektrum buah tomat menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) dengan pretreatment nya adalah Gap Reduction. Hasil penelitian ini diperoleh yaitu: Hidung elektronik mulai merespon aroma formalin pada buah tomat pada detik ke-8.14, dan dapat mengklasifikasikan kandungan dan kadar formalin pada buah tomat pada detik ke 25.77. Hidung elektronik yang dikombinasikan dengan metode principal component analysis (PCA) telah berhasil mendeteksikandungan dan kadar formalin pada buah tomat dengan tingkat keberhasilan sebesar 99% (PC-1 sebesar 93% dan PC-2 sebesar 6%). Perbedaan kadar formalin menjadi faktor utama yang menyebabkan Elektronik nose mampu membedakan sampel buah tomat yang diuji, karena semakin tinggi kadar formalin pada buah tomat maka aroma khas dari buah tomat pun semakin menghilang, sehingga Electronic nose yang berbasis kemampuan penciuman dapat membedakannya.Detect Formaldehyde on Tomato (Lycopersicum esculentum Mill) With Electronic Nose TechnologyAbstract, The purpose of this study is to detect the contents and levels of formalin in tomatoes by using instruments based on Electronic nose technology. This study used tomatoes that have been soaked in formalin with a concentration of 0.5%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5% and tomatoes without soaking with formalin (0%). The samples in this study were 18 samples. The measurements of the intensity on tomatoes aroma were using Piezoelectric Transducer sensors. The classification of tomato spectrum data was using the Principal Component Analysis (PCA) method with Gap Reduction pretreatment. The results of this study were obtained: the Electronic nose began to respond the smell of formalin on tomatoes at 8.14 seconds, and it could classify the content and formalin levels in tomatoes at 25.77 seconds. Electronic nose combined with the principal component analysis (PCA) method have successfully detected the content and levels of formalin in tomatoes with a success rate at 99% (PC-1 of 93% and PC-2 of 6%). The difference of grade formalin levels is the main factor that causes Electronic nose to be able to distinguish the tomato samples tested, because the higher of formalin content in tomatoes, the distinctive of tomatoes aroma is increasingly disappearing. Thereby, the Electronic nose based on  the olfactory ability can distinguish them. 

Page 1 of 4 | Total Record : 31