cover
Contact Name
Dewi Yunita
Contact Email
dewi_yunita@usk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jimfp@usk.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk Hasan Krueng Kalee No. 3 Darussalam Banda Aceh, Indonesia 23111
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
ISSN : 26152878     EISSN : 26146053     DOI : http://dx.doi.org/10.17969/jimfp
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian (JIMFP) diterbitkan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Merupakan media jurnal elektronik sebagai wadah untuk penyebaran dan publikasi hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir dan atau sebagian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa strata satu (S1) Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala yang merupakan kewajiban setiap mahasiswa untuk mengunggah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk yudisium dan wisuda sarjana. Artikel ditulis bersama dosen pembimbingnya serta diterbitkan secara online setelah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan editor JIMFP. JIMFP menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari delapan Program Studi (Prodi), yaitu Prodi Agribisnis, Prodi Agroteknologi, Prodi Peternakan, Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Prodi Teknik Pertanian, Prodi Ilmu Tanah, Prodi Proteksi Tanaman dan Prodi Kehutanan. JIMFP terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu setiap bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Articles 1,028 Documents
Pengaruh Substitusi Ransum Komersil dengan Tepung Kulit Pisang Fermentasi +Feed Supplement terhadap Berat dan Persentase Organ Dalam Ayam Broiler Syafriadi Syafriadi; Muhammad Daud; Zulfan Zulfan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.946 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.1284

Abstract

 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi sebagian ransum komersil periode finisher dengan tepung kulit pisang kepok fermentasi+bungkil kelapa+feed supplement  terhadap berat dan persentase organ dalam ayam broiler.  Penelitian dilakukan  di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP),  Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, tanggal 1 April‒5 Mei 2016.  Penelitian ini menggunakan 100 ekor anak ayam broiler (DOC) strain lohman.  Perlakuan yang  dicobakan adalah pemberian tepung kulit pisang kepok fermentasi+bungkil kelapa+feed supplement sebanyak 0% (P1), 2,5%+1,5%+1% (P2), 5%+3%+1% (P3). 7,5%+4,5%+1% (P4), dan 10%+6%+1% (P5).  Parameter yang diamati meliputi  berat dan persentase organ saluran pencernaan (crop, gizzard, dan usus),  organ pembantu pencernaan (hati dan pankreas), organ sirkulasi (jantung, darah, dan limpa), lemak abdomen, dan organ nonkarkas bagian luar (bulu, kepala+leher, dan shank).  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa substitusi ransum komersil dengan tepung kulit pisang fermentasi sebanyak 10%+bungkil kelapa 6%+feed supplement 1% tidak berpengaruh nyata (P0.05) terhadap berat dan persentase semua organ dalam ayam broiler ayam broiler.  Meskipun secara statistik tidak berbeda nyata,  Penggunaan tepung kulit pisang fermentasi kepok fermentasi cenderung menurunkan persentase organ-organ nonkarkas bagian luar (bulu, kepala+leher, dan shank) ayam broiler.  Effect Utilization of Fermented Banana Peel + Coconut Meal + Feed Suplement to the Weight and Percentage of  Several Broiler Internal OrgansAbstrak: The aim of present study was to determine effect of partial substitution of commercial broiler finisher ration with a fermented banana peel+coconut meal+feed supplement to the weight and the percentage of  several broiler internal organs.  The study was conducted in Field Laboratory,  Livestock Department,  Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University,  April 1 until Mei5, 2016.   As many as 100 chicks,  strain lohmann, produced by PT. Japfa, Medan were used in this study. The treatment was the provision of fermented banana peel + coconut meal +  feed supplement with the level of  0% (P1), 2,5%+1,5%+1% (P2), 5%+3%+1% (P3). 7,5%+4,5%+1% (P4), and 10%+6%+1% (P5), respectively.   The parameters observed were the weight and percentage of  internal broiler organs (crop, gizzard, small intestine,  liver,  pancreas, hearth, blood, spleen, and abdominal fat) as well as external noncarcass organs (feather, head+neck, and shank).  The results of study showed that administration of  up to 10% fermentedbanana peel + 6% coconut meal + 1% feed supplement as partial substitution of  commercial finisher broiler ration was not significant effect (P0.05) on  the weight and percentage  of  internal   broiler organs.    Despite,   statistically  no significant differences were detected,  the percentage of  non carcass organs tend to decline  as  broilers fed the commercial rations partially substituted by  a fermented banana peel+coconut meal+feed supplement
Desain dan Uji Performansi Instrument Berbasis Teknologi Laser Photo-Accoustics untuk Uji Cepat Kualitas Mangga Aulia Ifnu Akbar; Zulfahrizal Zulfahrizal; Agus Arip Munawar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1106.143 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v2i3.3720

Abstract

Abstrak: Kandungan kadar gula pada buah mangga selalu dilakukan metode destruktif yaitu dengan cara mangga diperas sari buahnya dan dilihat oBrix dengan menggunakan alat refraktometer. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat laser Photo-Acoustics (LPAS) untuk mendeteksi cepat kadar gula pada buah mangga. Penelitian ini menggunakan alat laser He-Ne dan self developed LPAS single beam dengan sensor piezoelectric transducer dan bahan penelitian ini adalah mangga jenis udang yang diperoleh dari kebun sare Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan model prediksi yang dibangun dengan menggunakan metode Partial least square dengan metode koreksi baseline correction. Sebelum dibangun model prediksi data pencilan dideteksi dengan metode PCA yang digandeng dengan metode Hotelling T2 ellipse, kemudian dilanjutkan dengan analisis laboratorium untuk mendapatkan nilai acuan Y dalam membangun model prediksi. Dalam membangun model prediksi Parameter statistika yang biasa digunakan untuk mengevaluasi model yang dihasilkan adalah Nilai Error (RMSEC) , Nilai Koefisien Korelasi (r), Nilai Koefisien Determinasi (R2), dan RPD. Hasil penelitian menunjukan bahwa self developed laser Photo-Accoustics yang telah di desain oleh peneliti berjalan dengan optimal terlihat dari bentuk gelombang yang dihasilkan oleh instrument pengukur osiloscope pada analisis trancient tanpa adanya noise dan terdistribusi merata. Self developed LPAS ini juga mampu mendeteksi zat organik kadar gula dengan kisaran gelombang wavenumber 5849 cm-1 – 6210 cm-1 dan 7195 cm-1 – 7559 cm-1 , spektrum yang telah dikoreksi menggunakan baseline correction diperoleh nilai parameter statistiknya adalah nilai R2 sebesar 0,7531, nilai r sebesar 0,8678 , nilai error (RMSEC) sebesar 0,4018 dan nilai RPD sebesar 1,9159. model yang dihasilkan masih dalam prediksi kasar (sufficient performance).Design and Performance Test of Laser Photo-Acoustics Based Instrument for Rapid Test of Mango Quality  Abstrack: sugar content in mango fruit always done destructively by squeezed juice and seen oBrix by using  refractometer. This study aims to design a laser Photo-Acoustics (LPAS) tool to detect rapid sugar levels in mangoes. This research uses He-Ne laser and self developed LPAS single beam with piezoelectric transducer sensor and the material of this research is shrimp mango type obtained from Aceh Besar sare . This research uses prediction model which is by using Partial least square method with baseline correction. Prior to prediction model of detected data was projected by PCA method coupled with Hotelling T2 ellipse method, then continued with laboratory analysis to obtain reference Y in constructing prediction model. In constructing the prediction model the statistical parameters commonly used to evaluate the resulting model are Error Value (RMSEC), Correlation Coefficient (r), Coefficient of Determination (R2), and RPD. The results showed that the self developed laser Photo-Accoustics that has been designed by the researcher runs optimally visible from the waveform generated by the oscilloscope measuring instrument in trancient analysis in the absence of noise and distributed evenly. Self developed LPAS is also able to detect organic substances sugar levels with wavenumber wave range 5849 cm-1 - 6210 cm-1 and 7195 cm-1 - 7559 cm-1, the spectrum has been corrected using baseline correction obtained statistical parameter value is the value of R2 equal to 0.7531, r value of 0.8678, error value (RMSEC) of 0.4018 and RPD value of 1.9159. The resulting model is still in a sufficient prediction (sufficient performance).
Pemanfaatan Ekstrak Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) pada Stadia Pertumbuhan yang Berbeda sebagai Bioherbisida untuk Mengendalikan Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.) Muhammad Arief; Hasanuddin Hasanuddin; Siti Hafsah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.007 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.841

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stadia pertumbuhan dan konsentrasi ekstrak kirinyuh terhadap pertumbuhan gulma bayam duri, serta interaksi diantara kedua faktor tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu stadia pertumbuhan (vegetatif dan generatif) dan konsentrasi (10%, 20%, 30%, dan 40%). Hasil penelitian menunjukkan stadia pertumbuhan berpengaruh terhadap tinggi gulma pada 2 dan 3 MSA (Minggu Setelah Aplikasi), diameter batang pada 1, 2 dan 3 MSA, dan luas daun. Stadia pertumbuhan vegetatif lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan gulma bayam duri. Konsentrasi berpengaruh terhadap tinggi gulma pada 2 dan 3 MSA, diameter batang pada 2 dan 3 MSA, dan luas daun. Konsentrasi 40% merupakan penekanan terbaik terhadap tinggi gulma pada 2 dan 3 MSA, diameter batang pada 2 dan 3 MSA, dan luas daun bayam duri. Terdapat interaksi antara stadia pertumbuhan dan konsentrasi ekstrak kirinyuh terhadap tinggi gulma pada 2 dan 3 MSA, diameter batang pada 2 dan 3 MSA, dan luas daun bayam duri. Interaksi terbaik terdapat pada stadia pertumbuhan vegetatif dengan konsentrasi 40% yang efektif untuk mengendalikan bayam duri.
Pengaruh Lama Penyimpanan Sosis Daging Sapi Yang Ditambahkan Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Kadar Lemak Dan Antioksidan Hasanul Bahri; Yurliasni Yurliasni; Zuraida Hanum
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.663 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v8i2.24475

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh lama penyimpanan dan pemberian ekstrak daun pegagan terhadap kadar lemak dan antioksidan sosis daging sapi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pengolahan Daging Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Analisis kadar lemak dan analisis antioksidan dilakukan di Laboratorium Analisis Pangan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial  (RALF) yang terdiri dari 2 (dua) faktor yaitu : Faktor A (Penambahan ekstrak daun pegagan) terdiri dari: (A0 = 0% ekstrak daun pegagan, A1 = 5% ekstrak daun pegagan, A2 = 10% ekstrak daun pegagan). Fakror B (Lama penyimpanan) terdiri dari: B0 (0 hari), B1 (5 hari), B2 (10 hari). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 (kali), sehingga diperoleh 27 unit satuan percobaan. Berdasarkan hasil penelitian rataan kadar lemak tertinggi pada perlakuan A1B2 yaitu 8.15%, dan nilai terendah pada perlakuan A1B0 yaitu 5.23%. Sedangkan kadar antioksidan tertinggi pada perlakuan A2B1 yaitu 86%, dan nilai terendah pada perlakuan A2B2 yaitu 64,84%. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun pegagan dengan level dan masa penyimpanan berbeda berpengaruh terhadap kadar lemak dan antioksidan sosis daging sapi.Effect of Length of Storage of Beef Sausage Added With Gotu Kola Leaf Extract on Fat Content and Antioxidant LevelsAbstract. This study aims to see the effect of storage time and administration of Centella asiatica leaf extract on the levels of fat and antioxidants in beef sausage. This research was conducted at the Meat Processing Science and Technology Laboratory, Animal Husbandry Study Program, Faculty of Agriculture, University of Syiah Kuala. Analysis of fat content and antioxidant analysis was carried out at the Food Analysis Laboratory, Agricultural Product Technology Study Program, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Darussalam, Banda Aceh. This study used a Completely Randomized Factorial Design (RALF) which consisted of 2 (two) factors, namely: Factor A (addition of gotu kola leaf extract) consisted of: (A0 = 0% gotu kola leaf extract, A1 = 5% gotu kola leaf extract, A2 = 10% gotu kola leaf extract). Factor B (storage time) consists of B0 (0 days), B1 (5 days), and B2 (10 days). Each treatment combination was repeated 3 (times) so that 27 experimental units were obtained. Based on the research results, the highest average fat content was in the A1B2 treatment, namely 8.15%, and the lowest value was in the A1B0 treatment, namely 5.23%. Meanwhile, the highest antioxidant content was in the A2B1 treatment, namely 86%, and the lowest in the A2B2 treatment, namely 64.84%. This study concludes that the administration of gotu kola leaf extract with different storage levels and periods affects the fat and antioxidant content of beef sausage.
POTENSI BERBAGAI JENIS RIZOBAKTERI SEBAGAI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) DALAM MENINGKATKAN VIABILITAS DAN VIGOR BENIH KACANG TANAH Nadia Aulia Rizqi Jana; Nurhayati Nurhayati; Syamsuddin Syamsuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.345 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v8i1.23622

Abstract

Abstrak. Pemaanfaatan mikroorganisme rizobakteri atau dikenal sebagai plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) untuk meningkatkan mutu benih melalui perlakuan benih yang diintegrasikan dengan mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan rizobakteri pemacu pertumbuhan tanaman pada perlakuan benih kacang tanah terhadap viabilitas dan vigornya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh, mulai bulan januari hingga bulan maret 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial. Terdapat 27 satuan percobaan yang meliputi 8 taraf rizobakteri dan 1 kontrol dengan 3 ulangan. Jenis rizobakteri II NA 4, II NA 13 dan III KB 3 berbeda nyata terhadap penggunaan rizobakteri jenis II NA 1, II NA 14, II KB 5, III KB 1, dan III SPA 1, namun berbeda tidak nyata terhadap perlakuan kontrol pada parameter potensi tumbuh maksimum (PTM), daya berkecambah (DB) dan keserempakan tumbuh (KST), hal ini dikarena setiap jenis rizobakteri memiliki peranan yang berbeda-beda, walaupun rizokbakteri yang digunakan pada penelitian ini tidak terlalu berperan sebagai pemacu pertumbuhan tanaman, akan tetapi rizobakteri tersebut masih berpotensi untuk digunakan sebagai bioprotektan.Potential of Various Genus / Species of Rhizobacteria  as PGPR in Increasing the Viability and Vigor of Arachis hypogea LAbstract. Utilization of rhizobacterial microorganisms or known as plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) to improve seed quality through seed treatment that is integrated with microorganisms. This study aims to determine the effect of seed treatment using p1ant growth promoting rhizobacteria on the viabi1ity and vigor of peanut seeds. This research was conducted at the Seed Science and Technology Laboratory of the Agrotechno1ogy Study Program, Facu1ty of Agricu1ture, Syiah Kua1a University, Darussa1am Banda Aceh, from January to March 2022. This study used a comp1etely randomized design (CRD) with a non-factorial pattern. The factors studied were 8 levels of rhizobacteria and 1 control with 3 rep1ications so that there were 27 experimenta1 units. The types of rhizobacteria II NA 4, II NA 13 and III KB 3 were significantly different from the use of rhizobacteria types II NA 1, II NA 14, II KB 5, III KB 1, and III SPA 1, but not significantly different from the control treatment in terms of maximum growth potential (PTM), germination capacity (DB) and growth simultaneity (KST), this is because each type of rhizobacteria has a different role, even though the rhizobacteria used in this study were not very acts as a plant growth promoter, but these rhizobacteria still have the potential to be used as bioprotectants.
Keragaan Parameter Produksi Benih Kacang Panjang dengan Jarak Tanam dan Pupuk KNO3 Putih Erna Widiastuti; Ananti Yekti; Rajiman Rajiman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 4 (2022): November 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.648 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.21430

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan pupuk KNO3 putih terhadap produksi benih kacang panjang. Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Mei 2022 di Teaching Factory Karangsari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor, yang pertama adalah jarak tanam yaitu 30 x 60 cm; 40 x 60 cm; dan 50 x 60 cm. Sedangkan faktor kedua adalah dosis pupuk KNO3 putih yaitu berturut-turut tanpa perlakuan pupuk KNO3 putih; 20 kg/ha; 40 kg/ha; 60 kg/ha. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis varians (Anova), apabila berpengaruh nyata diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 5% dan 1%.  Parameter yang diamati meliputi umur berbunga, jumlah polong per tanaman, berat brangkasan per tanaman, berat benih per tanaman, dan produktivitas benih per hektar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak tanam dan pupuk KNO3 putih berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah polong per tanaman, berat brangkasan pertanaman, berat benih per tanaman, dan produktivitas benih per hektar. Namun, berpengaruh tidak nyata terhadap parameter umur berbunga. Hasil produksi benih kacang panjang yang optimal pada perlakuan jarak tanam 30 cm x 60 cm dan dosis KNO3 putih 40 kg/ha dengan rerata produktivitas benih per hektar sebesar 1684,47 kg/ha. Kata kunci : Jarak tanam, kacang panjang, produktivitas, pupuk KNO3 putih.  Parameters Study of Long Bean Seeds Production with Planting Distance and White KNO3 Fertilizer Abstract. This study aims to determine the effect of planting distance and white KNO3 fertilizer on long bean seeds production. The research has been carried out from February to May 2022 at the Karangsari Teaching Factory, Yogyakarta-Magelang Agricultural Development Polytechnic. The experimental design used in this study was a Factorial Randomized Group Design (RAK) with 2 factors, the first of which was the planting distance of 30 x 60 cm; 40 x 60 cm; and 50 x 60 cm. While the second factor is the dose of white KNO3 fertilizer, which is consecutively without white KNO3 fertilizer treatment; 20 kg of ha; 40 kg of ha; 60 kg of ha. The research data were analyzed using variance analysis (Anova), if the real effect was further tested with Duncan's Multiple Range Test (DMRT) levels of 5% and 1%.  The parameters observed included the flowering age, the number of pods per plant, the weight of the crop per plant, the weight of the seeds per plant, and the productivity of seeds per hectare. The results of this study showed that the spacing and white KNO3 fertilizer had a significant effect on the parameters of the number of pods per plant, the weight of the crop, the weight of seeds per plant, and the productivity of seeds per hectare. However, an unreal effect on the parameters of flowering age. The optimal production of long bean seeds at a spacing treatment of 30 cm x 60 cm and a dose of white KNO3 of 40 kg of ha with an average seed productivity per hectare of 1684.47 kg  of ha. Keywords: Plant spacing, long beans, productivity, white fertilizer.
Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.) Khairul Anwar; Trisda Kurniawan; Syamsuddin Syamsuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.603 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i3.20588

Abstract

Abstrak . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK yang tepat terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao serta untuk mengetahui interaksi antar kedua faktor tersebut. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kampung Badak, Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues dan Laboratorium Dasar Kampus USK PSDKU Gayo Lues. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4x3 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan dan 36 unit percobaan. Ada 2 faktor yang diteliti yaitu pengaruh komposisi media tanam dan pupuk NPK. Faktor pertama adalah komposisi media tanam (M) terdiri dari 3 taraf : M 1 = Tanah + Arang Sekam + Limbah Kulit Kopi (2:1:1), M 2= Tanah + Arang Sekam+ Limbah Kulit Kopi (1:1:2), M 3 = Tanah + Arang Sekam + Limbah Kulit Kopi (1:2:1). Faktor kedua adalah pupuk NPK (P) yang terdiri dari 4 taraf : N 0 = 0 g/tanaman (kontrol), N 1 = 2 g/tanaman, N 2 = 4 g/tanaman, N 3= 6 gr/tanaman. Analisis data menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 0,05. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter pangkal batang, jumlah daun umur 30, 45, 60, 75 dan 90 HST, bobot basah berangkasan, panjang akar, volume akar dan bobot kering berangkasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap panjang akar 90 HST serta berpengaruh nyata terhadap jumlah helai daun 60 HST. pertumbuhan terbaik bibit kakao yang diamati dari berat kering berangkasan dijumpai pada komposisi media tanam tanah : arang sekam : limbah kulit kopi (1:2:1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap tanaman dan jumlah helai daun umur 30 , 45, 60, 75 dan 90 HST, diameter pangkal batang umur 45, 60, 75 dan 90 HST, berat basah berangkasan, panjang akar, volume akar dan berat kering berangkasan umur 90 HST serta berpengaruh nyata terhadap diameter pangkal batang umur 30 HST. pertumbuhan terbaik bibit kakao ditemukan pada dosis pupuk NPK 6 g/tanaman. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK terhadap panjang umur 90 HST serta interaksi yang nyata terhadap jumlah helai daun umur 90 HST. Panjang akar umur 90 HST terbaik yang ditemukan pada kombinasi media tanam tanah : arang sekam : limbah kulit kopi (2:1:1) dengan dosis pupuk NPK 2 g/tanaman dan jumlah helai daun umur 90 HST terbaik ditemui pada kombinasi media tanam tanah : arang sekam : limbah kulit kopi (1:1:2) dengan dosis pupuk NPK 6 g/tanaman. volume akar dan berat kering berangkasan umur 90 HST serta berpengaruh nyata terhadap diameter pangkal batang umur 30 HST. pertumbuhan terbaik bibit kakao ditemukan pada dosis pupuk NPK 6 g/tanaman. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK terhadap panjang umur 90 HST serta interaksi yang nyata terhadap jumlah helai daun umur 90 HST. Panjang akar umur 90 HST terbaik yang ditemukan pada kombinasi media tanam tanah : arang sekam : limbah kulit kopi (2:1:1) dengan dosis pupuk NPK 2 g/tanaman dan jumlah helai daun umur 90 HST terbaik ditemui pada kombinasi media tanam tanah : arang sekam : limbah kulit kopi (1:1:2) dengan dosis pupuk NPK 6 g/tanaman. volume akar dan berat kering berangkasan umur 90 HST serta berpengaruh nyata terhadap diameter pangkal batang umur 30 HST. pertumbuhan terbaik bibit kakao ditemukan pada dosis pupuk NPK 6 g/tanaman. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK terhadap panjang umur 90 HST serta interaksi yang nyata terhadap jumlah helai daun umur 90 HST. Panjang akar umur 90 HST terbaik yang ditemukan pada kombinasi media tanam tanah : arang sekam : limbah kulit kopi (2:1:1) dengan dosis pupuk NPK 2 g/tanaman dan jumlah helai daun umur 90 HST terbaik ditemui pada kombinasi media tanam tanah : arang sekam : limbah kulit kopi (1:1:2) dengan dosis pupuk NPK 6 g/tanaman. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK terhadap panjang umur 90 HST serta interaksi yang nyata terhadap jumlah helai daun umur 90 HST. Panjang akar umur 90 HST terbaik yang ditemukan pada kombinasi media tanam tanah : arang sekam : limbah kulit kopi (2:1:1) dengan dosis pupuk NPK 2 g/tanaman dan jumlah helai daun umur 90 HST terbaik ditemui pada kombinasi media tanam tanah : arang sekam : limbah kulit kopi (1:1:2) dengan dosis pupuk NPK 6 g/tanaman. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK terhadap panjang umur 90 HST serta interaksi yang nyata terhadap jumlah helai daun umur 90 HST. Panjang akar umur 90 HST terbaik yang ditemukan pada kombinasi media tanam tanah : arang sekam : limbah kulit kopi (2:1:1) dengan dosis pupuk NPK 2 g/tanaman dan jumlah helai daun umur 90 HST terbaik ditemui pada kombinasi media tanam tanah : arang sekam : limbah kulit kopi (1:1:2) dengan dosis pupuk NPK 6 g/tanaman. Effect of Planting Media Composition and NPK Fertilizer Dosage on Cocoa Seed Growth (Theobroma cacao L.)Abstract. This study aims to determine the effect of the composition of the planting medium and the right dose of NPK fertilizer on the growth of cocoa plant seeds and to determine the interaction between these two factors. This research was carried out in Badak Village, Dabun Bracelet District, Gayo Lues Regency and the Basic Laboratory of the USK PSDKU Gayo Lues Campus. This study used a 4x3 factorial randomized block design (RAK) with 3 replications, so there were 12 treatment combinations and 36 experimental units. There are 2 factors studied, namely the influence of the composition of the planting media and NPK fertilizer. The first factor is the influence of the composition of the planting medium (M) consisting of 3 levels: M1= Soil + Husk Charcoal + Coffee Peel Waste (2:1:1), M2=Soil + Husk Charcoal + Coffee Peel Waste (1:1:2 ), M3 = Soil + Husk Charcoal + Coffee Peel Waste (1:2:1). The second factor was NPK fertilizer (P) which consisted of 4 levels: N0 = 0 g/plant (control), N1 = 2 g/plant, N2 = 4 g/plant, N3 = 6 g/plant. Data analysis used ANOVA and continued with the Honest Significant Difference (BNJ) at 0.05 level. Parameters observed were plant height, stem diameter, number of leaves at 30, 45, 60, 75 and 90 DAP, dry weight of stem, root length, volume of root and dry weight of root. The results showed that the composition of the growing media had a very significant effect on root length at 90 DAP and significantly affected the number of leaves at 60 DAP. The best growth of cacao seedlings observed from dry weight was found in the composition of the growing media: soil: husk charcoal: coffee husk waste (1:2:1) The results showed that the dose of NPK fertilizer had a very significant effect on plant height and number of leaves at 30, 45, 60, 75 and 90 DAP, stem diameter at 45, 60, 75 and 90 DAP, dry weight, root length, root volume and dry weight at 90 DAP and significantly affected the diameter of the stem at 30 DAP. The best growth of cocoa seedlings was found at a dose of 6 g/plant of NPK fertilizer. There was a very significant interaction between the composition of the growing media and the dose of NPK fertilizer on root length at 90 DAP and a significant interaction with the number of leaves at 90 DAP. The best root length at 90 DAP was found in the combination of soil: husk charcoal: coffee husk waste (2:1:1) with a dose of NPK fertilizer of 2 g/plant and the best number of leaves at 90 DAP was found in the combination of soil: charcoal. husk : coffee husk waste (1:1:2) with a dose of NPK fertilizer 6 g/plant.
Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill,) Zulman Zulman; Ainun Marliah Ainun Marliah; Hasanuddin Hasanuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.575 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i2.20047

Abstract

Abstrak. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) mengandung vitamin C, A dan Fe serta potasium yang dapat membantu penyerapan makanan dalam pencernaan dan menurunkan tekanan darah tinggi, sehingga banyak dibutuhkan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Salah satu teknik budidaya tanaman tomat yang dilakukan untuk meningkatkan produksi tomat adalah dengan cara menggunakan pemupukan dan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk bokashi kotoran kambing dan tiga varietas tanaman tomat serta interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Mei - Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 3 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Ada dua faktor yang diteliti yaitu pupuk bokashi kotoran kambing dan varietas tomat. pupuk bokashi terdiri dari 4 taraf yaitu 6 ton ha-1,  9 ton ha-1, 12 ton ha-1dan 15 ton ha-1 dan varietas terdiri dari 3 yaitu Servo F1, Lumina F1 dan Permata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk bokashi kotoran kambing berpengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman dan diameter batang umur 15, 30 dan 45 HST, umur berbunga, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, jumlah buah per tandan, bobot buah per buah dan potensi hasil. Pertumbuhan dan hasil tanaman tomat cenderung lebih baik dijumpai pada pupuk bokashi 9 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varietas tanaman tomat berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST, umur berbunga, bobot buah pertanaman, jumlah buah per tandan, bobot buah per buah dan potensi hasil, berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 15 HST namun berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang umur 30 dan 45 HST dan jumlah buah per tanaman. Pertumbuhan dan hasil tanaman tomat terbaik dijumpai pada varietas Servo F1 dan Lumina F1. Terdapat interaksi yang tidak nyata antara pupuk bokashi kotoran kambing dan varietas tomat terhadap tinggi tanaman dan diameter batang umur 15, 30 dan 45 HST, umur berbunga, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, jumlah buah per tandan, bobot buah per buah dan potensi hasil. Effect of Goat Manure Bokashi Fertilizer on Growth and Yield of Three Tomato Plant Varieties (Lycopersicum esculentum Mill.)Abstract. Tomatoes (Lycopersicum esculentum Mill.) contain vitamins C, A and Fe as well as potassium which can help the absorption of food in digestion and reduce high blood pressure, so it is needed by the increasing population. One of the tomato cultivation techniques used to increase tomato production is by using fertilization and high yielding varieties. This study aims to determine the effect of goat manure bokashi fertilizer and three varieties of tomato plants and the interaction between these two factors on the growth and yield of tomato plants, this study was carried out from May - August 2021. This study used a factorial randomized block design (RAK). 4 x 3 with 3 replications, so there are 36 experimental units. There are two factors studied, namely goat manure bokashi fertilizer and tomato varieties. bokashi fertilizer consists of 4 levels, namely 6 tons ha-1, 9 tons ha-1, 12 tons ha-1and 15 tons ha-1 and varieties consist of 3 namely Servo F1, Lumina F1 and Permata. The results showed that goat dung bokashi fertilizer had no significant effect on plant height and stem diameter at 15, 30 and 45 DAP, flowering age, number of fruit per plant, fruit weight per plant, number of fruit per bunch, fruit weight per fruit and yield potential. Growth and yield of tomato plants tend to be better found in bokashi fertilizer 9 tons ha-1. The results showed that the treatment of tomato plant varieties had a very significant effect on plant height at 15, 30 and 45 DAP, flowering age, fruit weight, number of fruit per bunch, fruit weight per fruit and yield potential, significantly affected stem diameter at 15 DAP. but had no significant effect on stem diameter at 30 and 45 DAP and the number of fruits per plant. The best growth and yield of tomato plants were found in Servo F1 and Lumina F1 varieties. There was no significant interaction between goat manure bokashi fertilizer and tomato varieties on plant height and stem diameter at 15, 30 and 45 DAP, flowering age, number of fruits per plant, fruit weight per plant, number of fruit per bunch, fruit weight per fruit and yield potential.
Pengaruh Perendaman Kitosan dan Gelatin Selama Penyimpanan Terhadap Mutu Fisik, Kimia dan Organoleptik Keumamah Dengan Kemasan Berbeda. Resaldy Novrianto; Normalina Arpi; Fahrizal Fahrizal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.244 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i1.19250

Abstract

Keumamah adalah hasil olahan tradisional Aceh yang terbuat dari ikan tongkol, tuna ataupun cakalang yang direbus kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Tekstur keumamah setengah kering tidak sekeras keumamah kering, tapi kurang awet. Pelapisan edible coating berbasis khitosan dapat berfungsi sebagai pengawet alami keumamah sehingga dapat memperpanjang masa simpan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mempelajari pembuatan keumamahsetengah kering dengan atau tanpa penambahan kitosan dan atau gelatin, menentukan karakteristik mutu kimia, organoleptik dan melihat perubahan selama penyimpanan 25 dan 30 hari dalam kemasan tidak vakum atau vakum.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 3 faktor yaitu faktor perendaman (K),K1= tanpa bahan perendam (kontrol), K2= perendaman dengan larutan kitosan 1,5%, dan K3= perendaman dalam campuran larutan kitosan 1,5% dan gelatin 3%. Faktor kedua, pengemasan (P), P1= pengemasan tidak vakum, dan P2= pengemasan vakum. Faktor ketiga,masa penyimpanan (L), L1 = 25 hari, L2= 30 hari.Analisis yang dilakukan adalah penentuan kadar air, angka lempeng total, pH, kadar protein, dan uji organoleptik deskripsi aroma, warna, tekstur dan overall.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air, jumlah mikroorganisme, pH , dan protein lebih rendah pada keumamah yang dikemas vakum. Kadar airkeumamah dalam kemasan tidak vakum 11,53 % dan yang dikemas vakum 8,26%, nilai angka lempeng berkisar antara 15 x 106 koloni/g –  300 x 106 koloni/g. Nilai rata-rata pH 7,19. Nilai rata-rata protein sebesar 4,21. Nilai rata-rata aroma yaitu sebesar 4,09 (kuat).Nilai rata-rata warna sebesar 3,08 (netral). Nilai rata-rata tekstur sebesar 3,08 (netral) dan untuk nilai rata-rata overall yaitu sebesar 2,58 (netral).
Pemberian Beberapa Macam Amelioran Untuk Memperbaiki Sifat-sifat Kimia Tanah Sawah Nur Avifah; Zainabun Zainabun; Yadi Jufri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.712 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i1.18367

Abstract

Beberapa masalah pada tanah sawah adalah rendahnya kandungan bahan organik tanah akibat adanya pembakaran sisa panen, mengangkut  sisa hasil panen berupa jerami padi keluar lahan, disamping itu juga akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida  yang terus menerus sehingga terjadinya pencemaran lahan sawah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembalikan bahan organik tanah adalah dengan pemberian bahan  amelioran tanah antara lain  pupuk kandang  sapi, kompos jerami padi, kirinyu dan juga biochar sekam padi untuk meningkatkan aktivitas mikrobia tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan beberapa macam amelioran baik secara tunggal maupun kombinasi dapat memperbaiki sifat-sifat kimia tanah sawah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non-faktorial dengan 7 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 21 unit percobaan. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu A (kontrol) tanpa masukan, B (pemberian kompos jerami padi), C (pemberian pupuk hijau), D (pemberian pupuk kandang sapi), E (Kombinasi pemberian kompos jerami padi + biochar), F (Kombinasi pemberian pupuk kandang sapi + biochar), dan G (Kombinasi pemberian pupuk hijau + biochar). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian beberapa macam amelioran mampu memperbaiki sifat kimia tanah sawah. Pemberian amelioran kompos jerami padi (perlakuan B) mampu memperbaiki pH tanah dari 7,73-8,12 terjadi peningkatan 0,39. Pemberian amelioran kombinasi pupuk kandang sapi + biochar (perlakuan F) mampu memperbaiki C-Organik tanah dari 1,12 % - 1,21 % terjadi peningkatan 0,09 %. Pemberian amelioran pupuk hijau (perlakuan C) mampu meningkatkan P-Total dari 0,10 % - 0,11 % terjadi peningkatan 0,01 %. Pemberian amelioran kompos jerami padi + biochar (perlakuan E) mampu memperbaiki nilai P-Tersedia tanah dari 33,75-36,67 mg kg-1 terjadi peningkatan 2,91 mg kg-1.  Pemberian amelioran pupuk kandang sapi  (perlakuan D) mampu memperbaiki sifat kimia tanah K-dd tanah dari 0,55-0,74 cmol kg-1 terjadi peningkatan 0,91 cmol kg -1. Kata kunci : Amelioran, Sifat kimia, Tanah sawah.

Page 4 of 103 | Total Record : 1028