cover
Contact Name
Muhammad Muharram
Contact Email
jatimas@unik-kediri.ac.id
Phone
+6282232209148
Journal Mail Official
jatimas@unik-kediri.ac.id
Editorial Address
Kadiri University, Agriculture Faculty Building G-103 Selomangleng #1, Pojok, Mojoroto Kediri City, East Java Province, Indonesia 64115
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat
Published by Universitas Kadiri
ISSN : 28092422     EISSN : 28092414     DOI : https://doi.org/10.30737
Core Subject : Agriculture, Social,
JATIMAS aims to provide a platform for publishing reports and research findings on community service activities conducted in rural areas, with a specific emphasis on addressing the needs and challenges faced by rural communities. The journal seeks to promote knowledge sharing and innovative approaches to enhance the well-being and development of rural areas. The journal scope includes (but is not limited to): 1. Community Service Activities: The journal welcomes reports on a wide range of community service activities undertaken in rural areas or related to agricultural activities, such as healthcare initiatives, educational programs, infrastructure development projects, environmental conservation efforts, social welfare projects, and more. These reports should highlight the impact and outcomes of the activities, providing valuable insights for future initiatives. 2. Rural Community Development: Manuscripts focusing on strategies, policies, and best practices for rural community development are encouraged. This may include topics such as capacity building, entrepreneurship, sustainable livelihoods, local governance, social inclusion, and empowering marginalized groups within rural communities. 3. Agricultural Innovations and Practices: The journal covers agricultural topics relevant to rural areas, including but not limited to agricultural practices, techniques, innovations, and technologies. Contributions may explore areas such as crop cultivation, livestock management, agroforestry, sustainable farming methods, organic agriculture, and the use of modern tools and machinery in rural farming. 4. Sustainable Resource Management: Manuscripts addressing the sustainable management of natural resources in rural areas are of particular interest. This includes research on land use planning, water resource management, soil conservation, biodiversity preservation, and the adoption of renewable energy sources in rural communities. 5. Policy and Governance: The journal encourages articles examining policy frameworks and governance mechanisms that influence rural development and agricultural practices. These may include analyses of government policies, regulations, funding mechanisms, and institutional arrangements relevant to rural community service and agricultural sectors. 6. Case Studies and Experiences: The journal welcomes case studies and practical experiences from researchers, practitioners, and community members engaged in rural community service and agricultural activities. These reports should provide valuable insights into successful models, challenges encountered, lessons learned, and recommendations for future endeavours. JATIMAS seeks to foster interdisciplinary collaboration, bridge the gap between research and practice, and contribute to the overall development and sustainability of rural areas worldwide.
Articles 50 Documents
Produksi Pupuk Organik Cair (POC) dengan memanfaatkan Mikro Organisme Lokal (MOL) di Desa Jegreg Kabupaten Nganjuk Nina Lisanty; Junaidi Junaidi
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1668

Abstract

Sampah selalu menjadi masalah utama di seluruh dunia. Pengelolaan sampah masih menjadi hal yang sulit dilakukan. Padahal sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti misalnya sampah organik yang diolah sedemikian rupa menjadi pupuk organik cair untuk menyuburkan lahan pertanian dan tanaman. Pelatihan produksi pupuk organik cair dilakukan di Desa Jegreg Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk dengan memanfaatkan mikroorganisme lokal yang tersedia secara bebas di lokasi tersebut. Tim Pengabdian kepada Masyarakat memberikan ceramah, pelatihan, dan bimbingan produksi pupuk organik cair bagi masyarakat mitra dengan hasil bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat mitra dalam produksi pupuk organik cair dan pemanfaatan produk untuk lahan pertanian mereka. Beberapa bahan dan peralatan sudah Tim persiapkan terlebih dahulu beberapa hari sebelum hari pelaksanaan mengingat kegiatan ini membutuhkan waktu persiapan yang cukup lama. Tim sengaja memilih untuk menggunakan nasi sebagai media penangkapan mikroorganisme lokal dan bahan serta alat-alat sederhana agar masyarakat mitra lebih mudah untuk mengaplikasikan hasil pelatihan di kemudian hari.
Pemberdayaan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Melelui Pendampingan Hidroponik Ratna Zulfarosda; Vita Fibriyani
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1669

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) terhadap masyarakat yang tergabung dalam anggota Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Setia Abadi Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan dilakukan dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam melakukan praktek tanam hidroponik di lingkungan sekitar. Mitra sasaran sangat antusias untuk melakukan penanaman sistem hidroponik, namun belum mengetahui teknik tanam hidroponik secara detil. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terutama dalam segi ekonomi. Metode yang diterapkan yakni melakukan identifikasi kebutuhan mitra, perancangan sistem dan instalasi hidroponik, pembuatan instalasi hidroponik, instalasi hidroponik di uji, dan pendampingan operasional. Hasil identifikasi kebutuhan mitra yang diperoleh dari pengisian kuisioner menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Krapyakrejo belum mengetahui sistem budidaya hidroponik. Sebagian besar masyarakat menanam tanaman hias seperti aglonema, sirih gading, calathea dan janda bolong. Sebagian kecil masyarakat menanam tanaman pangan seperti cabai dan sawi. Rata-rata masyarakat menanam dengan media tanah baik secara langsung maupun pada pot. Perancangan dan pembuatan instalasi hidroponik dilakukan dengan pertimbangan kemampuan mitra yakni instalasi minimalis ukuran 24 lubang tanam. Tahap uji coba penggunaan instalasi dilakukan dengan pengarahan cara perawatan instalasi. Pendampingan operasional tidak hanya dengan pemaparan materi (teoritis), tetapi juga praktek/demonstrasi semai hingga pindah tanam.
Seed treatment pada benih jagung manis dalam menekan penyakit bulai (downy mildew) untuk meningkatkan hasil produksi di masa pandemi Supandji Supandji; Muhammad Muharram
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1673

Abstract

Kehadiran pandemi COVID-19, membuat sistem disektor pangan dari proses produksi, distribusi hingga konsumsi (hulu hingga hilir) telah mengalami banyak perubahan besar. Salah satu komoditas tanaman pangan yakni jagung perlu perhatian khusus pada saat pandemi ini.Karena tidak boleh terjadi kegagalan panen, agar kebutuhan pangan pada saat pandemi tetap terpenuhi. Banyak penyebab terjadinya kegagalan panen jagung, yang terutama disebabkan oleh serangan bulai (Peronosclerospora maydis). Pencegahan serangan bulai dapat dilakuan dengan cara seed treatment dengan fungisida. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim pelaksana melakukan diskusi dengan tujuan untuk: 1) menjelaskan perihal tentang maksud dan tujuan rencana pengabdian kepada masyarakat; 2) mendata masalah-masalah yang dihadapi masyarakat; 3) melakukan diskusi tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit bulai jagung melalui metode pengolahan benih dengan menggunakan fungisida; 4) menentukan jadwal dan lokasi pelaksanaan rencana pengabdian masyarakat. Pengamatan dilapang dilaksanakan ketika tanaman berumur 13 HST, hasil menunjukkan bahwa serangan penyakit bulai pada jagung terjadi mulai 24 hari setelah tanam. Perlakuan seed treatment pada benih jagung menunjukkan hasil yang lebih baik jika di bandingkan kontrol.
Penyuluhan teknologi penyimpanan benih kacang panjang sebagai upaya menanggulangi hama pasca panen di Desa Klepek Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri Agustia Dwi Pamujiati; Nugraheni Hadiyanti
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1676

Abstract

Kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Klepek Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri bertujuan untuk memberikan solusi untuk kendala beberapa petani penanam benih kacang panjang. Salah satu kendala yang dihadapi petani di sana yaitu banyaknya benih yang ditolak (rejected) oleh mitra perusahaan benih dikarenakan benih mengalami kerusakan terserang oleh hama kutu-kutuan. Kegiatan penyuluhan ini merupakan kerjasama Fakultas Pertanian Universitas Kadiri dengan PT. East West Seeds Indonesia. Pemaparan materi dilakukan secara lengkap oleh kedua pemateri dan dilanjutkan dengan diskusi. Diskusi berjalan dengan lancar dan baik. Audients antusias dengan apa yang telah dipaparkan oleh pemateri. Hasil kegiatan penyuluhan ini yaitu peserta penyuluhan mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang teknik penyimpanan benih kacang panjang yang benar serta mengetahui jenis-jenis hama pasca panen yang umumnya menyerang hasil biji-bijian pasca panen khususnya kacang panjang. Dengan begitu, para petani kemitraan benih kacang panjang dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan dalam prakteknya dilapang. Penyuluhan ini bermanfaat sekali bagi petani kemitraan benih kacang panjang karena dapat menjawab dan memberi solusi terhadap permasalahan yang selama ini dihadapi oleh petani kemitraan benih kacang panjang.
Pelatihan pembuatan abon ikan sebagai alternatif pengolahan hasil tangkapan laut pada masa pandemi, di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek Wiwiek Andajani; Djoko Rahardjo; Yasinta Rizki Amelia
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1687

Abstract

Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek berada di pinggir laut, dengan luas 2.785,412 Ha, mempunyai penduduk 12.685 jiwa, yang terdiri 6.459 jiwa laki-laki dan 6.226 jiwa wanita. Sebagian besar bekerja sebagai nelayan, di mana 4.291 KK keadaan sosial ekonominya hidup dibawah garis kemiskinan. Bulan Agustus - September, terjadi puncak panen raya, mulai ikan teri hingga ikan besar, seperti ikan tuna, kakap, tongkol dan lain sebagainya. Ikan dipasarkan di Tempat Pelelangan Ikan di lingkup Pelabuhan Prigi Nusantara, ke pedagang luar daerah dan konsumen langsung yang datang sebagai pengunjung wisata. Tetapi sejak pandemi kegiatan ekonomi tersebut terhenti, sehingga perlu solusi untuk membantu menangani permasalahan tersebut, mengingat ikan mudah rusak atau busuk, serta penurunan harga sangat merugikan pendapatan nya. Maka perlu solusi dan pendampingan untuk mengelola dan mengolah tangkapan lautnya, dan disesuaikan dengan program pemerintah untuk memanfaatkan potensi daerah dalam penguatan ketahanan pangan daerah. Tujuan kegiatan memberikan pelatihan pengolahan abon ikan laut, dan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat petani nelayan , yaitu istri petani nelayan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan keluarga, menggunakan metode pendekatan dengan prinsip partisipatif dan metode pelaksanaannya adalah langsung melakukan demo pelatihan pembuatan abon ikan tuna dan sebagai pesertanya adalah 6 orang ibu petani nelayan, di bagi menjadi 2 kelompok, karena kondisi pandemic maka harus memperhatikan protokol kesehatan. Hasilnya bahwa dapat menjadi salah satu solusi pengolahan ikan laut, dan istri petani nelayan sangat antusias sekali mengikuti peltihan pengolahan abon ikan tuna untuk ketahan pangan keluarga, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
Pemberdayaan ibu-ibu PKK Desa Kebagoran, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen melalui pelatihan pembuatan pestisida nabati Umi Barokah; Rahmat Joko Nugroho; Nurlaila Fatmawati
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1691

Abstract

Ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan pertanian yang harus ditangani secara bersama. Tidak hanya mengandalkan pemerintah, masyarakat dimulai dari lini terkecil yaitu keluarga yang diwadahi oleh organisasi Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) harus aktif berperan dalam kegiatan meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) memiliki tujuan agar Ibu-Ibu PKK mampu memanfaatkan pekarangan yang ada dengan menanami tanaman kebutuhan sehari-hari guna mencukupi kebutuhan pangan keluarganya. Namun demikian, dalam pelaksanaannya Ibu-Ibu PKK mengalami kendala dalam pemeliharaan tanaman ketika tanaman ada serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu perlu sekali dilakukan pelatihan pembuatan pestisida nabati kepada Ibu-Ibu PKK agar Ibu-Ibu tersebut dapat mengerti dan memahami serta mampu membuat pestisida nabati sendiri dan mampu mengaplikasikan ke tanaman yang ada di pekarangan masing-masing. Kegiatan dilakukan dengan pemberian materi tentang pestisida nabati mulai dari pengertian, bahan yang dapat digunakan, manfaat dan kelemahan serta cara mengaplikasikannya dan setelah itu dilanjutkan dengan praktek membuat pestisida nabati dengan bahan dasar daun sirsak dan tembakau bersama Ibu-Ibu PKK Desa Kebagoran, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen. Hasil kegiatan sangat bermanfaat bagi Ibu-Ibu PKK Desa Kebagoran, ini dapat terlihat dari pengetahuan dan pemahaman Ibu-Ibu PKK setelah diadakan kegiatan pengabdian meningkat drastis yaitu lebih dari 81.8% pengetahuan dan pemahaman tentang pestisida nabati meningkat. Ini dapat diketahui dari kuisioner yang diberikan ke peserta kegiatan. Kegiatan pemberdayaan Ibu-Ibu PKK melalui pelatihan pembuatan pestisida nabati sangat bermanfaat bagi Ibu-Ibu PKK Desa Kebagoran karena dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memelihara tanaman dengan membuat pestisida nabati sehingga harapannya tanaman yang ada di pekarangan peserta kegiatan dapat tumbuh dengan baik dan dapat berproduksi dengan optimal.
Penguatan Informasi tentang Pengelolaan KRPL di Kelurahan Krapyakrejo, Pasuruan Ratna Zulfarosda
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1694

Abstract

Kelompok KRPL di Kota Pasuruan biasa ditemui di lokasi pekarangan warga atau di lingkungan kantor kelurahan, salah satunya terdapat di Kelurahan Krapyakrejo. Anggota KRPL telah membudidayakan berbagai jenis tanaman sayuran dan toga. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan wawasan pengelolaan KRPL dan berbagi pengalaman praktek terkait budidaya tanaman. Kegiatan dilakukan dengan meninjau kondisi mitra KRPL, pemaparan materi dan dilanjutkan dengan diskusi. Tanaman yang dibudidayakan antara lain: cabe rawit, cabe merah, brokoli, tomat, terong, sawi, kangkung, jahe, lengkuas, dan sere. Selain wawasan tentang budidaya tanaman, anggota KRPL diberikan informasi terkait dana bantuan pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan KRPL. Diskusi yang dilakukan antara lain kendala serangan hama penyakit, efek naungan terhadap pertumbuhan tanaman, pemilihan varietas yang cocok dibudidayakan di dataran rendah, penggunaan pestisida organik, serta pembuatan kompos.
Membangun budaya bertani pada remaja untuk mendukung ketahanan pangan keluarga di Desa Nglaban Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk Widi Artini; Eko Yuliarsha Sidhi; Gina Septi Ghofiliani
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1712

Abstract

Tujuan pengabdian masyarakat adalah membangun persepsi yang baik terhadap pertanian dan menumbuhkan budaya bertani pada anak remaja agar kegiatan bertani menjadi kesenangan dan kebiasaan. Dengan menerapkan teknik vertikultur di lahan pekarangan rumah diharapkan akan dapat mengubah pandangan. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2019 di desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan, pelatihan, pendampingan praktik serta monitoring dan evaluasi. Dengan metode penyuluhan dan pelatihan teknologi vertikultur ini berhasil menimbulkan persepsi yang positif serta minat para remaja untuk melanjutkan kegiatan pertanian. Para remaja dapat mempraktikkan budidaya dengan teknik vertikultur dan menyatakan menyukai kegiatan ini setelah melihat hasil dari pekerjaan yang dilaksanakan bersama dengan tim pendamping. Para remaja rajin melanjutkan pemeliharaan terhadap tanaman yang dibudidayakan hingga panen dan ingin mempraktikannya secara mandiri di rumah masing-masing dengan berbagai jenis tanaman pangan semusim yang diinginkan. Dengan dimulai dari membangun persepsi dan rasa senang akan timbul keinginan untuk melaksanakan yang kemudian akan menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Dengan terbentuknya kebiasaan pada sesoreng, maka jika ada ruang dan waktu dan kesempatan akan timbul keinginan untuk mempraktikan, karena menurut teori Habitus , kabiasaan adalah penggerak pikiran.
Budidaya tanaman sayur dengan metode hidroponik sederhana dalam memanfaatkan botol bekas untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dalam masa pandemi covid-19 Saptorini Saptorini; Tutut Dwi Sutiknjo
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1714

Abstract

Secara keseluruhan sampah plastik akan sangat sulit terurai oleh alam. Pencemaran lingukungan bermula dari jumlah sampah yang semakin banyak, oleh karena itu perlu dilakukan pendekatan agar terhindar dari kerusakan lingkungan. Sampah non organik yang paling banyak ialah bekas wadah minuman kemasan. Tingkat kepedulian warga untuk mengurangi sampah, apalagi wadah minuman kemasan bisa dibilang jauh dari harapan. Berbagai macam cara dapat dilaksanakan seperti menambah pemahaman dan pendampingan kepada masyarakat berkenaan bagaimana metode mengolah sampah non organik khususnya wadah minuman kemasan atau wadah plastik lainnya. Alih fungsi wadah minuman kemasan bekas diperuntukan untuk penunjang hidroponik kemungkinan besar menjadi salah satu cara yang tepat meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola wadah minuman kemasan bekas. Pelatihan pembuatan hidroponik bisa dijadikan sarana kepada masyarakat tentang potensi usaha hidroponik dengan menggunakan wadah minuman kemasan bekas. Selepas dari hal ini bisa menjadi piliha kegiatan untuk masyarakat, terlebih pada masa pagebulk ini serta mendukung progam kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, serta memerlukan waktu selama 30 hari.
Sosialisasi tata kelola tanah aset desa berdasarkan UndangUndang no. 6 tahun 2014 tentang desa di Desa Suko Kecamatan Sukomoro Kabupaten Probolinggo Galuh Adi Wijaya; David Fajar Setiawan
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1715

Abstract

Desa mempunyai otonomi desa dalam mengelola daerahnya. Semua aset desa wajib di manfaatkan sebesar-besarnya dan di nikmati oleh masyarakat bukan golongan. Tanah Bengkok sebagai aset desa wajib di manfaatkan sebesar-besarnya dan pemanfaatan tanah aset desa tersebut sudah tercantum dalam UU No. 6 tahun 2014 tentang desa yang wajib di ketahui oleh masyarakat Desa Suko. Peneliti dalam hal ini akan menjelaskan pengabdian ini dengan metode deskriptif kualitatif yang didukung data primer dan sekunder. Data primer akan diperoleh oleh pengabdi dengan melakukan wawancara dengan kepala desa, sekertaris desa, tokoh desa dan warga. Sedangkan data sekunder akan di dapatkan dengan mengambil beberapa referensi yang ada pada buku maupun jurnal dan penelitian yang ada. Teknik pengumpulan data akan mereduksi dari hasil observasi, wawancara di tempat kejadian dan dokumentasi. Keabsahan data yang di suguhkan pengabdi akan di lakukan triangulasi. Hasil penelitian ini adalah sosialisasi berjalan dengan baik dengan menemukan 3 masalah baru yang ditemukan di lapangan saat sosialisasi dan berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan warga Desa Suko.