Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Peningkatan Nilai Tambah Produk melalui Pengolahan Bakso Ikan Skala Rumah Tangga bagi Pembudidaya Gurami Kabupaten Tulungagung Nina Lisanty; Agustia Dwi Pamujiati; Rasyadan Taufiq Probojati
Journal of Dedicators Community Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdc.v6i2.3058

Abstract

The Covid-19 pandemic has harmed freshwater fish cultivators, mainly gourami. Cultivators complained and were threatened with bankruptcy because not only have the selling price been low since the start of the pandemic, but the price of feed has also continued to rise. The situation encouraged gourami cultivators to switch to other types of cultured fish, like catfish and ornamental fish such as koi. The Community Service Team initiated to offer a solution in increasing the added value of gourami through processing it into nutritious fishball. The main result of this activity was to increase the added value of the product to increase selling value, product quality, industrial productivity, employment, income, and the welfare of gourami cultivators and their families. The activity was carried out by applying a participatory approach model and training in processing and producing gourami fishball for several groups of cultivators in several villages in Kalidawir District, Tulungagung. After the training was conducted and the fishball product was created, an organoleptic test was carried out to determine public acceptance of the product.
BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN MANGGA PODANG SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BOLU KUKUS DI KELURAHAN MOJOROTO KOTA KEDIRI Tjatur Prijo Rahardjo; Widi Artini; Agustia Dwi Pamujiati; Djoko Rahardjo; Eko Yuliarsha Sidhi; Mariyono
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 6 No 02 (2023): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v6.i02.a6444

Abstract

Pemanfaatan mangga podang di Kelurahan Mojoroto Kota Kediri masih terbatas hanya untuk buah meja dan jus. Padahal mangga podang berpotensi dijadikan produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi seperti bolu kukus. Selain itu, bolu mangga juga dapat dijadikan oleh-oleh khas daerah. Maka dari itu perlu dilakukan sosialisasi dan bimbingan teknis pemanfaatan mangga podang sebagai bahan baku bolu kukus. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan pendampingan serta tahap evaluasi. Sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakta ini adalah ibu PKK Kelurahan Mojoroto Kota Kediri. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa peserta bimbingan teknis antusias terhadap sosialisasi yang telah diberikan. Selan itu, peserta juga dibimbing untuk melakukan uji kesukaan terhadap produk bolu mangga podang yang telah diproduksi. Peserta bimbingan teknis juga mendapatkan nilai diatas 80 untuk hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa proses transfer ilmu telah berhasil dilakukan. Peserta bimbingan teknis juga ada yang berkeinginan untuk mengembangkan pembuatan bolu mangga podang sebagai bisnis skala kecil.
Pemetaan Sebaran Ternak Kambing di Kabupaten Sidoarjo Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Ahmad Haris Hasanuddin Slamet; Dini Nafisatul Mutmainah; Sekar Ayu Wulandari; Agustia Dwi Pamujiati; Siska Elvani
JURNAL ILMIAH SAINS TEKNOLOGI DAN INFORMASI Vol. 1 No. 2 (2023): April
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.733 KB) | DOI: 10.59024/jiti.v1i2.116

Abstract

Kabupaten Sidoarjo merupakan yang memiliki potensi besar dalam pengembangan ternak ruminansia, salah satunya adalah kambing. Jumlah ternak kambing di Kabupaten Sidoarjo tahun 2020 mencapai 41.190 yang tersebar di seluruh kecamatan yaitu 16 kecamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemetaan sebaran populasi ternak kambing di Kabupaten Sidoarjo menggunakan SIG. Informasi sebaran ternak kambing bermanfaat untuk mempercepat pengelolaan informasi sebaran ternak di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan data deskriptif kuantitatif yaitu data spasial berupa peta administrasi, peta kedalaman laut, dan data sebaran ternak di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menghasilakan output berupa peta sebaran ternak di Kabupaten Sidoarjo, dimana dapat memberikan informasi sebaran ternak kambing per kecamatan pada tahun 2018 dan 2020. Data sebaran ternak kambing di seluruh kecamatan menunjukkan fluktuatif. Terdapat tiga kecamatan yang selalu konsisten dalam jumlah sebaran ternaknya yang tinggi yaitu Kecamatan Tarik, Krian, dan Balongbendo. Ketiga kecamatan tersebut jauh dari pusat kota dan memiliki kepadatan penduduk di bawah 2500 penduduk/km2. Tingkat kepadatan penduduk kurang memungkinkan tersedianya lahan yang lebih luas. Faktor lain yang menjadi pendukung dalam pengembangan ternak adalah ketersediaan aliran sungai yang cukup banyak, karena akan menunjang ketersediaan hijauan sebagai bahan pakan ternak.
Penyuluhan teknologi penyimpanan benih kacang panjang sebagai upaya menanggulangi hama pasca panen di Desa Klepek Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri Agustia Dwi Pamujiati; Nugraheni Hadiyanti
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i1.1676

Abstract

Kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Klepek Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri bertujuan untuk memberikan solusi untuk kendala beberapa petani penanam benih kacang panjang. Salah satu kendala yang dihadapi petani di sana yaitu banyaknya benih yang ditolak (rejected) oleh mitra perusahaan benih dikarenakan benih mengalami kerusakan terserang oleh hama kutu-kutuan. Kegiatan penyuluhan ini merupakan kerjasama Fakultas Pertanian Universitas Kadiri dengan PT. East West Seeds Indonesia. Pemaparan materi dilakukan secara lengkap oleh kedua pemateri dan dilanjutkan dengan diskusi. Diskusi berjalan dengan lancar dan baik. Audients antusias dengan apa yang telah dipaparkan oleh pemateri. Hasil kegiatan penyuluhan ini yaitu peserta penyuluhan mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang teknik penyimpanan benih kacang panjang yang benar serta mengetahui jenis-jenis hama pasca panen yang umumnya menyerang hasil biji-bijian pasca panen khususnya kacang panjang. Dengan begitu, para petani kemitraan benih kacang panjang dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan dalam prakteknya dilapang. Penyuluhan ini bermanfaat sekali bagi petani kemitraan benih kacang panjang karena dapat menjawab dan memberi solusi terhadap permasalahan yang selama ini dihadapi oleh petani kemitraan benih kacang panjang.
Komparasi Penghasilan Perkebunan Tebu Antara Metode Lahan Penyewaan dan Lahan Mandiri Mochamad Jabar Rozaq Zuhdi; Tutut Dwi Sutiknjo; Eko Yuliarsha Sidhi; Agustia Dwi Pamujiati; Djunaedi Djunaedi; Kresna Widigdo Margo Utomo
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 3 No. 2 (2023): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v3i2.4721

Abstract

The plantation subsector plays a significant role in Indonesia's agricultural sector, providing a considerable supply of raw materials for the processing industry. Sugarcane is one of the key commodities in this subsector. This study aims to: 1) Identify the income from sugarcane farming under a leasing system compared to direct ownership and 2) Determine the factors contributing to the income disparity between sugarcane farmers who use the leasing system and those under direct ownership. This research applied a quantitative descriptive method to provide an overview of sugarcane farming operations in both systems. From the study results, under the direct ownership system, although the initial costs were somewhat high, fertilizer and seeds were lower, leading to a lower total production cost of approximately IDR39,334,028.00. On the other hand, the seed and fertilizer costs were relatively high under the leasing system, resulting in a total production cost of IDR45,500,578.00. Even though the revenue from the leasing-based sugarcane farming was higher than that of direct ownership, the net income from direct ownership sugarcane farming was greater than the leasing system, creating an income difference of around IDR4,745,305.00 or an added value increase of 11.84% compared to the income of leasing-based sugarcane farmers. The t-test was used for comparative analysis, and it was found that t-calculated 0.594 < t-table 1.782, indicating no significant difference between the two systems, and both are equally profitable. Subsektor perkebunan memegang peranan penting dalam bidang pertanian Indonesia, berkontribusi besar dalam pasokan bahan baku untuk industri pengolahan. Salah satu komoditi kunci dalam subsektor ini adalah tebu. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendapatan dari usaha tani tebu dalam sistem penyewaan dibandingkan dengan kepemilikan langsung. Selanjutnya penelitian ini juga bisa mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap komparasi pengasilan petani tebu yang menggunakan lahan sewa dengan lahan kepemilikan pribadi. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kuantitatif untuk memperoleh gambaran tentang operasi usaha tani tebu dalam kedua sistem tersebut. Dari hasil studi, pada sistem kepemilikan langsung, meskipun biaya awal cukup tinggi, namun biaya untuk pupuk dan benih lebih rendah, sehingga total biaya produksi menjadi lebih rendah, yaitu sekitar Rp39.334.028,00. Sementara pada sistem sewa, biaya benih dan pupuk relatif tinggi, yang mengakibatkan total biaya produksi mencapai Rp45.500.578,00. Meski penerimaan dari usaha tani tebu berbasis sistem sewa lebih tinggi dibandingkan dengan sistem kepemilikan langsung, namun pendapatan bersih dari usaha tani tebu sistem kepemilikan langsung lebih besar dibandingkan dengan sistem sewa, menciptakan perbedaan pendapatan sekitar Rp4.745.305,00 atau peningkatan nilai tambah sebesar 11,84% dibandingkan dengan pendapatan petani tebu sistem sewa. Uji t digunakan untuk analisis komparatif, dan ditemukan bahwa t-hitung 0,594 < t-tabel 1,782, yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kedua sistem, dan keduanya sama-sama menguntungkan.
Manajemen Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hias Sukulen di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri Yesy Nur Gunariyati; Wiwiek Andajani; Tutut Dwi Sutiknjo; Agustia Dwi Pamujiati; I Gusti Gede Heru Marwanto; Dione Tabita Shipya
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 3 No. 2 (2023): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v3i2.4722

Abstract

Kediri Regency is one of the regencies in East Java with a large population and livelihoods from agriculture. Rapid global development means that more and more agricultural land is relocated, and its use is restricted for other purposes that are considered more profitable and produce maximum results. The alternative used is succulent cultivation. Rembang Village, Ngadiluwih District, is one of the villages that develops and cultivates ornamental plants in the Kediri Regency. The objectives of this study are: (1) to find out how business management, especially the marketing management of succulents, is. (2) to determine the internal and external factors affecting succulent cactus plant marketing. (3) to determine the right business development strategy for marketing succulent cactus plants. The data analysis method used SWOT analysis, and to achieve the goal, the data was processed in Microsoft Excel, and the results were presented in tabular form and explained clearly. The results of this study were for the strategy of developing succulent ornamental plants, marketing management of succulent ornamental plants was well designed and planned to achieve profits in the company. In the application of SWOT analysis, the IFAS value was 0.7, and the EFAS value was 0.2, located in quadrant I, which means aggressive growth.  This condition was very profitable for traders because strengths and opportunities could be utilized and overcome the problem of weaknesses and threats for the company, so the strategy applied was the S-O strategy. Kabupaten Kediri yaitu salah satu Kabupaten di Jawa Timur dengan jumlah penduduk yang besar dan  bermatapencaharian  dari  pertanian.  Perkembangan  global  yang  sangat  pesat  berarti semakin banyak lahan pertanian yang direlokasi dan dibatasi penggunaannya untuk keperluan lain yang dianggap lebih menguntungkan dan membuahkan hasil yang maksimal. Alternatif yang digunakan adalah budidaya sukulen. Desa Rembang Kecamatan Ngadiluwih merupakan salah satu desa yang mengembangkan dan membudidayakan tanaman hias di Kabupaten Kediri. Maksud dari penelitian ini adalah: (1) Memahami cara mengelola bisnis, terutama dalam pemasaran  tanaman  sukulen.  (2)  Mengidentifikasi faktor-faktor internal  dan eksternal  yang berpengaruh pada pemasaran tanaman kaktus sukulen. (3) Menentukan strategi yang cocok untuk mengembangkan bisnis dalam memasarkan tanaman kaktus sukulen. Metode analisis data dengan menggunakan analisis SWOT dan untuk mencapai tujuan, data diproses di Microsoft Excel lalu hasil disajikan dalam  bentuk tabel  dan dijelaskan dengan jelas.  Hasil penelitian menyebutkan bahwa perencanaan strategi pengembangan bisnis tanaman hias sukulen yang telah dirancang dengan baik, bertujuan untuk mencapai keuntungan perusahaan. Dalam penerapan analisis SWOT, ditemukan nilai IFAS sebesar 0,7 dan nilai EFAS sebesar 0,2, yang menempatkan perusahaan pada kuadran I yang mengindikasikan pertumbuhan yang agresif. Kondisi ini sangat memberikan keuntungan pedagang karena mereka dapat memanfaatkan kekuatan dan peluang sambil mengatasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu, strategi S-O dapat dilaksanakan.  
Edukasi Pengolahan Pangan Lokal Berbasis Ubi Jalar di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk Agustia Dwi Pamujiati; Wiwiek Andajani; Nugraheni Hadiyanti; Lailatul Azkiyah; Rasyadan Taufiq Probojati; Nina Lisanty; Ahmad Haris Hasanudin Slamet
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i3.7986

Abstract

Ubi jalar merupakan salah satu jenis pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan. Desa Sumengko Kecamatan Sukomoro menjadi salah satu produsen ubi jalar di Kabupaten Nganjuk. Namun pemanfaatan ubi jalar di Kecamatan Sukomoro masih terbatas. Padahal ubi jalar dapat diolah menjadi diversifikasi produk pangan dengan nilai ekonomi tinggi.  Maka dari itu perlu dilakukan edukasi tentang pengolahan pangan lokal berbasis ubi jalar dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang potensi serta pemanfaatan ubi jalar. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu tahap preparasi, tahap sosialisasi, tahap pelatihan dan pendampingan serta evaluasi yang dilaksanakan pada bulan April 2022. Sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah warga Dusun Gang-gang Malang Desa Sumengko Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk sebanyak 20 orang. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan baik dan lancar. Peserta mengikuti kegiatan secara runtut dari awal hingga akhir. Peserta kegiatan ini antusias dan memberikan respon positif dalam mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengolahan pangan lokal berbasis ubi. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil evaluasi yang baik. Para peserta mendapatkan nilai rata-rata post test (84,3) lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata pre test (66,5). Hal ini berarti bahwa transfer ilmu yang dilakukan pada pengabdian kepada masyarakat ini berhasil dilakukan. Sweet potato is one of the local foods. It has the potential to be developed. Desa Sumengko Kecamatan Sukomoro became one of the sweet potato producers in Kabupaten Nganjuk. However, the utilization of sweet potatoes in Kecamatan Sukomoro is still limited. Even though sweet potatoes can be processed into diversified food products with high economic value, it is necessary to educate about local sweet potato-based food processing to increase public knowledge about the potential and utilization of sweet potatoes. The methods used in this community service are the preparation stage, the socialization stage, and the training and mentoring stage. This community service activity targets the Gang-gang Malang, Sumengko Village, Sukomoro District, Nganjuk, and Regency residents. The results of community service show that community service activities run well and smoothly. Participants took part in the activity coherently from start to finish. Participants in this activity were enthusiastic and responded positively to participating in socialization activities and sweet potato-based local food processing training.