cover
Contact Name
A. M. Muslihin
Contact Email
am_muslihin@unimudasorong.ac.id
Phone
+6282344635331
Journal Mail Official
am_muslihin@unimudasorong.ac.id
Editorial Address
Ketua Penyunting A.M. Muslihin (Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong) Wakil Ketua Penyunting Irwandi (Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong) Penyunting Pelaksana: Lukman Hardia (Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong) Angga Bayu Budianto (Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong) Reviewer Fathurrahman (Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong) Anang Triyoso (Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong) Febrian Andi Hidayat (Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong) Pelaksana Tata Usaha: Indri Anugrah Ramadhani (Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong) Fitrianti (Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong)
Location
Kota sorong,
Papua barat
INDONESIA
Jurnal Etnofarmasi
ISSN : -     EISSN : 29624355     DOI : -
Core Subject : Health,
JURNAL ETNOFARMASI adalah jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Farmasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. Jurnal ini yang bertujuan untuk menerbitkan serta menyebarluarkan hasil penelitian, studi, dan kajian dibidang Farmasi. JURNAL ETNOFARMASI diterbitkan sebanyak dua kali dalam setahun yaitu bulan Januari dan Juli. Artikel yang sudah diterima akan diterbitkan dalam bentuk online dan cetak, JURNAL ETNOFARMASI juga dapat diakses secara gratis oleh pembaca
Articles 19 Documents
PENGARUH KONSENTRASI ASAM HIALURONAT TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK COENZYM Q10 DALAM SISTEM NANOSTRUCTURE LIPID CARRIER (NLC) Nuhidayah Sarifuddin; Lukman Hardia
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 1 (2021): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.328 KB)

Abstract

Koenzim Q10, sering juga dikenal sebagai ubiquinone, koenzim Q10 atau Q10, larut dalam lipid dan secara alami terdapat pada tumbuhan, hewan, dan mitokondria. Coenzyme Q10 berfungsi sebagai antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Asam hialuronat dikenal sebagai polimer hidrofilik yang berasal dari polisakarida yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan penetrasi perkutan dengan mengubah komposisi sel stratum korneum yang tersusun rapat untuk meningkatkan permeabilitas kulit. Nanoructured Lipid Carrier merupakan modifikasi dari sistem SLN yang terdiri dari campuran lipid padat dan cair (minyak), distabilkan dengan larutan surfaktan berair, merupakan salah satu metode untuk meningkatkan penetrasi obat melalui stratum korneum karena memiliki beberapa keunggulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan asam hialuronat terhadap karakteristik Nanostructure Lipid Carrier (NLC) sebagai anti aging. Pemeriksaan karakteristik meliputi organoletis, pH, ukuran partikel dan indeks polidispersitas dilakukan. Hasil pemeriksaan organoleptik koenzim NLC Q10-HA diperoleh warna jingga tua, konsistensi cair, bau khas lipid dan tekstur lembut. Hasil pengukuran pH sediaan berkisar antara 5,12-5,43. Hasil pengujian ukuran partikel berkisar antara 120-151 nm dan distribusi ukuran partikel berkisar antara 0,205-0,248.
EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL KAPUK RANDU (CEIBA PENTANDRA GAERTH) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA MENCIT Lukman Hardia; Nuhidayah Sarifuddin; Retna Parica Lanipi
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 1 (2021): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1232.224 KB)

Abstract

Kapuk randu (Ceiba pentandra Gaerth.) secara turun temurun telah dipercaya dan digunakan oleh masyarakat Papua sebagai salah satu pengobatan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah sebagai obat bagi penderita Diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hipoglikemik ekstrak etanol biji kapuk randu (Ceiba pentandra Gaerth.) terhadap mencit jantan (Mus musculus). Penelitian ini menggunakan hewan uji mencit jantan sebanyak 15 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 3 ekor mencit jantan. Kelompok I diberi suspensi Na-CMC 1 % (kontrol negatif), kelompok II, III dan IV diberi ekstrak etanol biji kapuk randu masing-masing 10,5 mg/kg BB, 21 mg/kg BB, 42 mg/kg BB, dan kelompok V diberi tablet glibenklamid 0,433 mg/kg BB yang disuspensikan dengan Na-CMC 1% (kontrol positif). Pemberian dilakukan dengan cara peroral dengan volume pemberian 1 mL/30 g BB, dan pengukuran kadar glukosa darah dilakukan setelah jam ke-1, 2, 3, 4, dan 5 dengan menggunakan glukometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengukuran kadar glukosa darah mencit jantan pada kelompok I, II, III, IV dan V yaitu 19,59%, 50,43%, 64,43%, 65,31%, dan 54,33%. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji kapuk randu (Ceiba pentandra Gaerth.) terhadap mencit jantan (Mus musculus) tidak ada perbedaan efek dengan kontrol positif suspensi tablet glibenklamid 0,433 mg/kg BB sehingga memberikan efek hipoglikemik.
UJI EFEKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (SAUROPUS ADROGYNUS (L) MERR) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS) Retna Parica Lanipi; Lukman Hardia; Nuhidayah Sarifuddin
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 1 (2021): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.903 KB)

Abstract

Daun katuk adalah daun yang memiliki kandungan kimia seperti flavonoid, saponin, dan polifenol, yang diduga mempunyai efek dalam menurunkan kadar kolesterol darah, oleh karena itu telah dilakukan penelitian tentang uji efektivitas antihiperkolesterolemia ekstrak etanol daun katuk (Sauropus adrogynus (L) Merr.) terhadap tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh ekstrak daun katuk terhadap penurunan kadar kolesterol total terhadap tikus putih jantan dan untuk menentukan dosis yang efektif yang dapat menurunkan kadar kolesterol total darah tikus putih jantan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik analisis sidik ragam (ANSIRA) pada taraf kepercayaan 95% yang menggunakan 25 ekor tikus putih jantanyang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, tiap perlakuan terdiri dari 5 ekor tikus putih jantan. Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol negatif yang diberi suspensi Na.CMC 0,5%, kelompok II sebagai kelompok kontrol positif yang diberi suspensi simvastatin, kelompok III, IV dan V diberi ekstrak daun katuk masing-masing dengan dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB dan 600 mg/kg BB. Semua kelompok perlakuan diberi pakan tinggi kolesterol. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variasi dosis ekstrak daun katuk memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total darah tikus putih jantan. Berdasarkan uji lanjut (BNJ) diperoleh hasil bahwa ekstrak daun katuk yang efektif adalah 400 mg/kg BB
OPTIMASI FORMULA FAST DISINTEGRATING TABLET CETIRIZINE HCL DENGAN FILLER BINDER AVICEL PH 102, STARCH 1500 DAN MANITOL DALAM KOMPLEKS INKLUSI β- SIKLODEKSTRIN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN Vincentia Santy Assem; Lukman Hardia
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 1 (2021): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1113.005 KB)

Abstract

Cetirizine HCl merupakan antagonis reseptor histamin-1 yang digunakan sebagai antihistamin dengan aksi panjang. Formulasi cetirizine HCl dalam sediaan fast disintegrating tablet cetrizine HCl dalam kompleks inklusi β-siklodekstrin merupakan alternatif yang tepat untuk meningkatkan kenyamanan dengan rasa yang menyenangkan dan cepat hancur di mulut. Penelitian ini bertujuan mengoptimasi dan mengevaluasi pengaruh dari optimasi starch 1500, manitol avicel dan PH 102 terhadap wetting time, waktu hancur, kerapuhan, kekerasan, rasa dan pelepasan obat pada fast disintegrating tablet cetirizine HCl dalam kompleks inklusi β–siklodekstrin. Metode simplex lattice design diaplikasikan untuk mengoptimasi fast disintegrating tablet cetirizine HCl dalam kompleks inklusi β-siklodekstrin. Menggunakan variabel starch 1500, manitol dan avicel PH 102, sebagai variabel bebas. Daerah optimum ditentukan dengan superimposed contour plot dari wetting time, waktu hancur, kerapuhan, kekerasan, jumlah obat yang terlepas pada menit 1 dan dissolution efficiency menggunakan software Design Expert. Hasil menunjukkan variabel starch 1500 berpengaruh terhadap peningkatan wetting time, waktu hancur dan pelepasan obat. Peningkatan manitol meningkatkan mutu rasa dan kekerasan, serta menurunakan wetting time, waktu hancur dan kerapuhan. Avicel PH 102 dapat membantu proses wicking sehingga menurunkan waktu hancur. Interaksi antara manitol dan avicel PH 102, starch 1500 dan avicel PH 102 serta interaksi antara ketiga variabel menurunkan wetting time dan pelepasan obat. Diperoleh formula optimum fast disintegrating tablet cetirizine dalam kompleks inklusi β–siklodekstrin dengan kombinasi komponen starch 1500 : 0 mg, manitol : 103,218 mg, avicel PH 102 : 11,782 mg.
EFEK UMBI SINGKONG (Manihot utilissima Pohl.) DALAM MENURUNKAN TINGKAT KEMERAHAN MUKOSA LAMBUNG TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ASPIRIN Vincentia Santy Assem; Lukman Hardia
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 1 (2021): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1362.127 KB)

Abstract

Umbi singkong (Manihot utilissima Pohl.) secara empiris digunakan untuk obat maag. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek menurunkan tingkat kemerahan mukosa lambung pada perasan segar umbi singkong, suspensi dan bubur pati singkong pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi dengan aspirin dosis 150 mg/KgBB. Penelitian ini menggunakan metode The Post test – Only Control Group Design. Tikus sebanyak 35 ekor dibagi menjadi 6 kelompok. Kemudian masing- masing diberi, K1 (aqua destilata 2,5 mL/200gBB), K2 (aqua destilata 2,5 mL/200gBB), K3 (sukralfat 0,18 mL/200gBB), K4 (perasan segar umbi singkong 2,5 mL/200gBB), K5 (suspensi pati singkong 2,5 mL/200gBB) dan K6 (bubur pati singkong 2,5 mL/200gBB) secara peroral. Sebelum perlakuan tikus dipuasakan selama 24 jam. Setelah 10 menit perlakuan kelompok 2, 3, 4, 5 dan 6 diinduksi dengan aspirin dosis 150mg/KgBB dan dibiarkan selama 12 jam. Kemudian tikus dikorbankan menggunakan eter dan lambungnya lambungnya diangkat untuk diperiksa adanya ulcer kemudian diskor. Data yang diperoleh dianalisis dengan Kruskal-Wallis Test dan uji Mann-Whitney Test dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan segar umbi singkong, suspensi dan bubur pati singkong memiliki aktivitas antiulcer pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi dengan aspirin dosis 150 mg/KgBB.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN SENYAWA MINYAK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) DAN MINYAK NILAM (Pogostemon cablin B.) SEBAGAI ANTI REPELLENT DENGAN METODE GC-MS Atri Sri Ulandari
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 (2022): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.608 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara beriklim tropis dan kaya akan beraneka ragam flora, berbagai jenis tanaman yang memiliki banyak manfaat dapat tumbuh dengan mudah di Indonesia, salah satu diantaranya yaitu tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri (essensial oil). Minyak atsiri jeruk nipis juga banyak digunakan dalam industri parfum, kosmetika, farmasi, sabun dan aromaterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan senyawa yang terdapat di dalam minyak atsiri jeruk nipis dan minyak nilam sebagai anti repellent. Tahapan penelitian yang dilakukan: 1) ekstraksi minyak jeruk nipis dengan teknik destilasi air dan ekstraksi minyak nilam dengan teknik destilasi uap-air 2) karakterisasi minyak atsiri jeruk nipis dan minyak nilam3) identifikasi minyak jeruk nipis dan minyak nilam menggunakan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan rendemen dari minyak atsiri jeruk nipis 0,09% dan minyak nilam 0,65%. Hasil karakterisasi minyak jeruk nipis diperoleh indeks bias 1,475 dan massa jenis 0,87 g/mL. Karakteristik minyak nilam diperoleh indeks bias 1,508 dan massa jenis 0,981 g/mL yang kedua minyak telah memenuhi syarat SNI. Analisis GCMS minyak jeruk nipis mengandung senyawa limonen sebesar 36,32% dan minyak nilam mengandung senyawa patchouli alkohol sebesar 46,42%.
ISOLASI, SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FUNGI ENDOFIT TANGKAI DAUN MURBEI (Morus alba L.) Irwandi Irwandi; Ratih Arum Astuti
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 (2022): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.85 KB)

Abstract

Fungi endofit merupakan fungi yang hidup di bagian dalam tanaman yang berpotensi penghasil metabolit sekunder yang mirip atau sama dengan tanaman inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi isolat fungi dari tangkai daun murbei (Morus alba L) memiliki aktivitas antioksidan dan menentukan golongan senyawa metabolit sekunder dari tangkai daun murbei (Morus alba L) yang aktif sebagai antioksidan. Isolasi fungi endofit dilakukan dengan teknik isolasi langsung pada medium PDAC (Potato Dekstrosa Agar) ditambahkan kloramfenikol 0,2 g/L, selanjutnya dilakukan pemurnian isolat dan didapatkan 2 isolat yaitu isolat MAIRP dan MAIRH. Kemudian dilakukan fermentasi menggunakan medium PDY, setelah itu diekstraksi menggunakan etil asetat. Ekstrak etil asetat selanjutnya dilakukan uji kualitatif menggunakan lempeng KLT setelah itu disemprotkan DPPH 0,04 mM. Hasil yang didapatkan yang mempunyai aktivitas Antioksidan yaitu isolat MAIRP. Hasil uji kuantitatif pengujian aktivitas Antioksidan IC50 298,044 µg/mL yang termasuk kategori sedang. Hasil dari skrining fitokimia ekstrak etil asetat hasil fermentasi fungi yang diisolasi dari tangkai daun murbei (Morus alba L.)Diduga kuat mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, dan polifenol.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Lidah Buaya Terhadap Penyembuhan Luka Full Thickness Ratih Arum Astuti; Irwandi Irwandi; A.M. Muslihin
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 (2022): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.786 KB)

Abstract

Pengobatan tradisional dari tanaman herbal dan produk alam banyak digunakan oleh masyarakat sebagai perawatan dalam penyembuh luka. Tanaman lidah buaya (Aloe vera) terkonfirmasi memiliki efek terapetik dalam penyembuhan luka. Adanya kegagalan pada proses penyembuhan luka dapat menyebabkan ulserasi kronik bahkan infeksi. Pemilihan jenis sediaan yang sesuai akan memberikan keuntungan baik membantu penetrasi obat ke lapisan kulit maupun penggunaanya yang mudah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol lidah buaya dalam bentuk sediaan spray pada mencit model luka full thickness. Penelitian ini dilakukan dengan desain random matched post test only control group. Mencit yang digunakan adalah Balb/C jantan yang dibuat dalam 4 kelompok yaitu KS (kontrol grup), KN (basis spray), KP (oxoverin), KL (spray ekstrak etanol lidah buaya 1%). Pembuatan spray lidah buaya terdiri dari ekstrak etanol lidah buaya, DMSO dan aquabidest. Terapi dilakukan selama 14 hari dengan parameter rasio luas luka yang dianalisis menggunakan One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok ekstrak etanol lidah buaya 1% secara signifikan dapan menurunkan rasio luas luka (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah sediaan spray lidah buaya 1% mempercepat penyembuhan luka full thickness dengan pengaplikasian mudah dan resiko kontaminasi yang rendah.
UJI FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus adrogynus (L) Merr) Retna Paricca Lanipi; Ratih Arum Astuti; Lukman Hardia; Angga Bayu Budianto
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 (2022): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.549 KB)

Abstract

Daun katuk mengandung antioksidan yang tinggi seperti, protein dari daun katuk yang mampu melancarkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung, serat dapat menurunkan kadar kolesterol dengan meningkatnya ekskresi garam empedu dan kolesterol melalui fases maka garam empedu yang mengalami siklus enterohepatik juga berkurang, berkurangnya garam empedu yang masuk ke hati dan berkurangnya absorbsi kolesterol akan menurunkan kadar kolesterol sel hati, hal ini akan meningkatkan pengambilan kolesterol dari darah akibatnya akan menurunkan kadar kolesterol darah, vitamin B1 untuk kestabilan suhu tubuh dan membantu metabolisme karbohidrat, vitamin C dalam tubuh adalah untuk sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin, absorbsi dan metabolisme besi, absorbsi kalsium, mencegah infeksi, mencegah kanker, penyakit jantung, pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak.Tekanan darah tinggi juga dapat disebabkan oleh kadar kalsium didalam darah yang sangat rendah, oleh karena itu telah dilakukan penelitian tentang uji flavonoid ekstrak etanol daun katuk (Sauropus adrogynus (L) Merr.). Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah daun katu memiliki senyawa kimia yang dapat digunakan dalam berbagai pengobatan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun katuk memiliki kandungan kimia seperti alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan polifenol.
Uji Toksisitas Subkronik Kombinasi Ekstrak Etanol Kunyit Dan Jahe Terhadap Fungsi Hepar Tikus Putih Angga Bayu Budianto; Irwandi Irwandi; A.M. Muslihin; Ratih Arum Astuti
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 (2022): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.096 KB)

Abstract

Rimpang kunyit dan jahe merupakan tanaman tradisional yang berkhasiat sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas subkronik kombinasi ekstrak etanol rimpang kunyit dan jahe terhadap perubahan kadar SGPT, SGOT dan gambaran histopatologi organ hepar pada tikus putih. Metode ekstraksi yang digunakan adalah sokhletasi dengan pelarut etanol 70%. Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus putih galur wistar jantan dan betina sebanyak 50 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negatif (Tween 2%), dosis I (400 mg/kgBB), dosis II (700 mg/kgBB), dosis III (1000 mg/kgBB) selama 28 hari dan kelompok satelit (1000 mg/kgBB) ditambah 14 hari. Data hasil pemeriksaan SGPT dan SGOT dianalisis dengan menggunakan One Way Anova, hari terakhir tikus dikorbankan untuk dilihat gambaran histopatologi organ hepar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi ekstrak etanol rimpang kunyit dan jahe secara oral tidak memberikan efek toksik pada organ hepar tikus putih jantan dan betina yang dilihat dari hasil pemeriksaan kadar SGPT dan SGOT serta diamati dari parameter histopatologi.

Page 1 of 2 | Total Record : 19