cover
Contact Name
Eka Indra Setyawan
Contact Email
ekaindrasetyawan@unud.ac.id
Phone
+6281364892853
Journal Mail Official
indrasetyawan@ymail.com
Editorial Address
Department of Pharmacy Udayana University
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi (WSNF)
Published by Universitas Udayana
ISSN : -     EISSN : 29861772     DOI : https://doi.org/10.24843/WSNF.2022.v01.i01
Workshop dan Seminar Nasional Farmasi (WSNF) adalah sebuah kegiatan bertaraf nasional yang menyelenggarakan kegiatan workshop dan seminar kefarmasian untuk mengembangkan intelektualitas, softskill, wawasan, dan pengalaman peserta. Program ini merupakan program kerja Himpunan Mahasiswa Prodi Farmasi (HIMAFARMA) Prodi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana. Kegiatan ini juga didukung dengan adanya seminar prosiding yang memungkinkan peserta untuk mempublikasikan penelitiannya yang orisinal, kreatif, dan inovatif dalam bidang kefarmasian dan kesehatan ke masyarakat.
Articles 51 Documents
Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Waktu Pengadukan terhadap Karakteristik Sabun Pada Opaque Lidah Buaya (Aloe vera L.) Pande Putu Ayu Laksmi Dewi; Eka Indra Setyawan
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p01

Abstract

Sabun kecantikan komersial sekarang ini menggunakan senyawa sintetis yang tidak baik jika digunakan dalam jangka waktu panjang. Salah satu bahan alami yang dapat ditambahkan dalam sabun kecantikan adalah lidah buaya (Aloe vera Linn). Lidah buaya mengandung lignin yang dapat menjaga kelembaban dan elastisitas kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan NaOH serta waktu pengadukan terhadap kualitas sabun padat lidah buaya yang dihasilkan. Lidah buaya diformulasikan dalam sediaan sabun dengan variasi konsentrasi NaOH yang berbeda (6%, 8%, dan 10%) dan waktu pengadukan yang divariasikan (15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit, dan 35 menit) pada kecepatan 300 rpm untuk memperoleh kondisi optimum pembuatan sabun yang menghasilkan sabun dengan karakteristik yang memenuhi standar SNI. Parameter kualitas yang diamati meliputi uji organoleptik, pH, tinggi busa, kadar air, dan kadar alkali bebas. Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan uji Anova satu arah dan uji lanjutan Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa waktu pengadukan berpengaruh signifikan terhadap organoleptis, nilai pH, dan kadar alkali bebas, sedangkan konsentrasi NaOH memberikan perbedaan nyata pada organoleptis, dan tinggi busa, kadar air, kadar alkali bebas, dan pH sabun padat. Kondisi proses dengan kualitas sabun padat lidah buaya terbaik yaitu sabun yang dibuat dengan konsentrasi NaOH 8% dan waktu pengadukan selama 35 menit yang menghasilkan sabun dengan pH 8,55, kadar alkali bebas 0,085%, kadar air 12,45%, dan tinggi busa 5,7 cm.
Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Mangifera laurina, Ruellia tuberosa L. dan Leucobryum sp. pada Luka Penderita Diabetes Rodesia Mustika Roza; Fitmawati; Hari Kapli; Fitra Suzanti
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p02

Abstract

Mangifera laurina termasuk salah satu mangga liar di Sumatra yang memiliki kandungan antioksidan, fenol dan flavonoid yang tinggi. Tanaman Ruellia tuberosa L dan Leucobryum sp. diketahui memiliki sifat antibakteri. Perpaduan tiga tumbuhan ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengobati luka pada penderita diabetes menggantikan antibiotik, karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten. Tujuan penelitian ini adalah menguji aktivitas ekstrak metanol kombinasi tiga jenis tanaman (Mangifera laurina, Ruellia tuberosa L dan Leucobryum sp) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan S. epidermidis ATCC 12228. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan metanol 70%. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan konsentrasi ekstrak sebesar 10% dengan metode kertas cakram pada medium Mueller Hinton Agar (MHA), diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Kontrol positif yang digunakan adalah antibiotik kloramfenikol 30µg/disc dan DMSO 10% sebagai kontrol negatif. Hasil zona hambat yang terbentuk dibandingkan dengan Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI). Hasil uji kombinasi ekstrak M. laurina, R. tuberosa L dan Leucobryum sp. terhadap S. aureus ATCC 6538 diperoleh kisaran zona hambat 7,55±0,35-10,05±0,54 mm. Zona hambat terbesar pada perlakuan P2 (perbandingan 3:2:3) dan zona hambat terkecil pada perlakuan P5 (perbandingan 2:1:3). Zona hambat yang terbentuk terhadap S. epidermidis ATCC 12226 berkisar 7,88±0,11-8,28±0,81 mm. Zona hambat terbesar pada perlakuan P6 (perbandingan 1:3:2) dan yang terkecil perlakuan P5 (perbandingan 2:1:3). Pada perlakuan P1-P4 tidak terbentuk zona hambat. Berdasarkan CLSI, zona hambat yang terbentuk ≤ 12 mm termasuk kategori resisten. Zona hambat kloramfenikol terhadap S. aureus termasuk kategori sensitif, akan tetapi terhadap S. epidermidis termasuk kategori resisten. Kombinasi ekstrak metanol Mangga liar M. laurina, R. tuberosa dan Leucobryum sp. berpeluang sebagai kandidat antibiotik.
Pemanfaatan Ikan Gabus (Channa striata) dalam Pengobatan Osteoarthritis A.A Ayu Dessy Satriani Putri; Sita Udayanti; Putu Ita Purnama Dewi; Rini Noviyani
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p03

Abstract

Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang sering terjadi pada proses penuaan. Di seluruh dunia, jumlah penyakit degeneratif terus bertambah. Salah satu penyakit degeneratif yang sering dialami yaitu osteoarthritis. Di Indonesia, prevalensi osteoarthritis adalah 7,30% dan bertambahnya usia maka angka kejadian osteoarthritispun semakin tinggi, dimana pada usia 45-54 tahun terjadi 11,08%, usia diatas 75 tahun sebesar 18,85%. Untuk menghilangkan nyeri osteoarthritis, digunakan obat nonsteroid antiinflamasi (NSAID) dan NSAID spesifik COX-2 akan tetapi terapi farmakologis ini kurang optimal dan memiliki efek samping. Akibatnya, pengobatan komplementer dan alternatif semakin populer maka digunakan obat herbal yang bersumber dari ikan salah satunya adalah ikan gabus (Channa striata). Ikan gabus dipercaya dapat mengurangi pembengkakan pada osteoarthritis dikarenakan efek antiinflamasi, analgesik dan penyembuhan luka. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan ikan gabus dalam pengobatan osteoarthritis. Metode yang digunakan pada pembuatan artikel review ini yaitu studi pustaka atau literatur. Pustaka atau literatur yang digunakan merupakan jurnal nasional maupun internasional yang membahas mengenai penggunaan ikan gabus untuk pengobatan osteoarthritis yang dipublikasikan secara online dari berbagai situs seperti Google Scholar, Science Direct, Researchgate, Pubmed, dan Springerlink. Hasil menunjukkan bahwa ikan gabus (Channa striata) dapat mengurangi pembengkakan jaringan lunak sendi dan juga mengurangi kepadatan protein gen produk (PGP) 9.5- imunoreaktif serabut saraf di membran sinovial. Pemberian ekstrak Channa striata bisa menjadi alternatif baru untuk pengobatan osteoarthritis, karena aman dan terkait dengan pengurangan nyeri yang signifikan secara statistik, perbaikan gejala, dan kualitas hidup pada pasien dengan osteoarthritis.
Studi Literatur Aktivitas Antiinflamasi sebagai Penyembuh Luka Tumbuhan Obat Terpilih Berdasarkan Ramuan Usada Tiwas Panggung Laksmi Dewi; Made Agus Gelgel Wirasuta
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p04

Abstract

Usada Tiwas Panggung merupakan usada yang akhir pengobatannya diberikan mantra sepuluh aksara suci. Dalam Usada Tiwas Panggung, pengobatan luka borok dapat diobati dengan menggunakan tanaman Mesua ferrea, Areca catechu, Terminalia bellirica, dan Cocos nucifera. Riview artikel ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi dan penyembuh luka berdasarkan efek empiris mengobati luka borok pada Usada Tiwas Panggung dengan melakukan studi literatur berbagai hasil penelitian yang telah di publikasikan secara online menggunakan search engine seperti Google Schoolar, Science Direct, Elsevier, dan PubMed dalam lingkup nasional dan internasional. Berdasarkan hasil studi literatur yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa tanaman terpilih memiliki efek farmakologi yang sesuai dengan efek yang dijelaskan dalam usada yaitu antiinflamasi sebagai penyembuhan luka. Pada Mesua ferrea L, senyawa aktif yang diduga berperan sebagai penyembuh luka adalah tannin dan flavonoid. Selain itu tanaman Mesua ferrea juga memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi yaitu dengan cara menghambat denaturasi protein, menghambat pelepasan lisosom, dan menghambat aktivitas lipoksigenase. Pada Areca catechu , senyawa aktif yang diduga berperan sebagai penyembuh luka adalah alkaloid arekolin, polifenol, dan tanin. Pada Terminalia bellirica, senyawa aktif yang diduga berperan sebagai penyembuh luka adalah asam galat dan tanin. Pada Cocos nucifera, senyawa aktif yang diduga berperan sebagai penyembuh luka adalah lauric acid. Berdasarkan potensi yang dimiliki oleh tanaman obat terpilih, maka perlu dilakukan pengujian lebih lanjut mengenai penentuan senyawa aktif yang berperan dalam tanaman dan batas maksimal dosis yang dapat digunakan dari tanaman terpilih. Sehingga nantinya dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif yang sudah terbukti secara ilmiah dan dapat dipercaya oleh masyarakat.
Pemanfaatan Ekstrak Ikan Gabus (Channa striata) untuk Penyembuh Luka pada Pasien Diabetes Mellitus (Ulkus Diabetikum) Sita Udayanti; Rini Noviyani
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p05

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolisme karbohidrat yang membuat penederita mengalami kenaikan kadar glukosa darah yang disebabkan sekresi insulin. Penderita diabetes melitus rentang dengan adanya komplikasi ulkus diabetikum (luka diabetes). Di Indonesia, prevalensi ulkus diabetikum bagian ekstremitas bawah sebanyak 76,63% dan bagian ekstremitas atas sebanyak 23,37%. Salah satu cara untuk mempercepat penyembuhan luka dan menjaga kestabilan gula darah adalah dengan melakukan perawatan kaku secara rutin dengan menggunakan ekstrak ikan gabus (Channa striata). Ikan ini memiliki banyak khasiat seperti mempercepat pentembuhan luka dan sebagai antiinflamasi. Penyusunan artikel ini untuk mengetahui pemanfaatan dari penggunaan ikan gabus sebagai penyembuhan luka pada diabetes melitus. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel review ini yaitu studi pustaka. Pustaka yang digunakan merupakan jurnal nasional maupun internasional yang membahas mengenai penggunaan ikan gabus untuk penyembuhan luka pada diabetes melitus yang diterbitkan secara online dari berbagai situs seperti Science Direct, Google Scholar, Pubmed, dan Elsevier. Hasil menunjukkan bahwa ikan gabus (Channa striata) mampu mempercepat proses penyembuhan luka pada beberapa percobaan yang telah dilakukan, baik menggunakan hewan uji maupun langsung diberikan kepada pasien post operasi. Salah satu hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pasien penderita ulkus diabetikum sebagai kelompok control sebanyak 16 orang yang menerima perawatan standar NaCl 0,9% selama 21 hari dan kelompok intervensi sebanyak 16 orang yang menerima hydrogel ekstrak ikan gabus dosis 675.675 selama 21 hari. Diperoleh hasil bahwa pemberian ekstrak ikan gabus kepada pasien ulkus diabetikum pada kelompok intervensi efektif untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Dari studi pustaka dapat disimpulkan bahwa ikan ini dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penyembuhan luka.
Potensi dan Mekanisme Kerja Berbagai Tanaman Herbal dalam Membantu Mengatasi Obesitas Dewa Julio Angga Purnama
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p06

Abstract

Obesitas adalah salah satu ancaman kesehatan yang sangat serius dan dihadapi semua negara. Masalah kesehatan ini sering berasosiasi dengan penyakit lain seperti diabetes dan gangguan kardiovaskuler. Penyebab obesitas pada seseorang bervariasi mulai dari genetik sampai gaya hidup. Didukung konsep back to nature dan pemanfaatan kekayaan nabati mendorong masyarakat untuk menggunakan obat-obatan yang berasal dari alam sebagai alternatif terapi. Pada review ini, disajikan daftar tanaman herbal serta mekanisme kerjanya mengatasi obesitas yang disusun dalam bentuk narasi dari hasil penelusuran literatur di beberapa search engine seperti PubMed, ScienceDirect, SpringerLink dan Google Scholar menggunakan kata kunci “herbal treatment, obesity, medicine plant dan mechanism of herbal medicine”. Dari hasil penelusuran diperoleh sebanyak 35 artikel penelitian yang membahas berbagai jenis tanaman serta uji dan mekanisme kerja yang didukung dengan hasil laboratorium. Kesimpulannya, terdapat banyak tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mengatasi obesitas melalui berbagai target farmakologi, terutama melalui modulasi faktor kaskade pensinyalan seluler AMPK, faktor transkripsi PPARℽ, PPARα dan C/EBP atau protein-protein lipogenik seperti SREBP-1c, ACC, FAS, PL dan LPL.
Potensi Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) sebagai Bahan Aktif Produk Kecantikan Alami yang Ramah Lingkungan Ni Putu Indah Widyantari; Pande Made Nova Armita Sari
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p07

Abstract

Antusiasme masyarakat menggunakan produk kecantikan semakin meningkat dengan penggunaan produk lokal yang berbahan dasar alam atau back to nature. Hal ini dikarenakan, penggunaan produk kecantikan alami yang ramah lingkungan mampu menghasilkan produk yang memiliki harga lebih terjangkau, efek samping yang kecil, serta memberikan manfaat yang setara dengan produk berbahan kimia. Rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) menjadi salah satu tanaman berlandaskan kearifan lokal Usada Bali yang mengandung berbagai senyawa bioaktif golongan minyak atsiri dan flavonoid, seperti cardamonin, pinoscembrin, pinostrobin, alpinetin, kuersetin, kaempferol, dan naringin. Sehingga, rimpang ini diduga memiliki beberapa aktivitas biologis seperti antiinflamasi, antioksidan, antibakteri, serta antifotoaging. Review artikel ini bertujuan memberikan informasi mengenai potensi rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) sebagai bahan aktif dalam beberapa produk kecantikan alami dan ramah lingkungan dari berbagai jurnal ilmiah. Review artikel ini dibuat dengan metode studi literatur menggunakan artikel penelitian yang dipublikasikan lima tahun terakhir baik artikel nasional maupun internasional terakreditasi yang diperoleh melalui database online serta memenuhi kriteria inklusi. Hasil yang diperoleh yaitu rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, fotoprotektor, serta anti-aging. Sehingga, rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) memiliki potensi sebagai bahan aktif produk kecantikan alami yang ramah lingkungan seperti lotion, krim, sabun cair, lipstik, body butter, pasta gigi, dan suplemen oral. Penelitian lebih lanjut terkait formulasi sediaan produk kecantikan alami lainnya menggunakan rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) perlu lebih dikembangkan untuk mendapatkan hasil produk kecantikan yang lebih beragam.
Literature Review: Formulasi Obat Kumur Pencegah Infeksi Rongga Mulut Berbasis Nanopartikel Perak Ekstrak Daun Keji Beling Ni Wayan Sukma Pramitha Sari1; Sagung Chandra Yowani
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p08

Abstract

Kesehatan rongga mulut berpengaruh terhadap kualitas hidup serta status gizi masyarakat sebab rongga mulut merupakan organ terluar pada sistem pencernaan yang berinteraksi langsung dengan lingkungan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar RI Tahun 2018, permasalahan rongga mulut di Indonesia mencapai 57,6%. Kesehatan rongga mulut penting diperhatikan untuk menghindari timbulnya permasalahan pada kesehatan, seperti infeksi oleh bakteri patogen di mulut. Salah satu upaya menjaga kesehatan mulut adalah dengan menggunakan obat kumur. Namun, obat kumur dengan bahan aktif kimia sintetis yang dalam jangka panjang berisiko pada kesehatan. Maka dari itu, perlu dikembangkan sediaan obat kumur berbahan herbal dengan sistem penghantaran obat nanopartikel yang mudah menyebar. Daun keji beling (Strobilanthes crispus) adalah satu tanaman lokal yang berpotensi sebagai antibakteri di rongga mulut. Kajian pustaka ini bertujuan untuk memaparkan formulasi obat kumur herbal berbasis nanopartikel perak dengan ekstrak daun keji beling sebagai bahan aktif antibakteri. Metode yang digunakan dalam penelusuran pustaka, yaitu review naratif terhadap berbagai literatur ilmiah. Berdasarkan hasil kajian pustaka, daun keji beling berpotensi sebagai antibakteri dengan adanya kandungan senyawa bioaktif berupa flavonoid, alkaloid, saponin, butirolakton, asam heksanadioat, dan asam asetat. Ekstraksi maserasi daun keji beling dengan menggunakan etanol menghasilkan senyawa polifenol yang berperan dalam sintesis nanopartikel perak. Nanopartikel perak ekstrak etanol daun keji beling digunakan sebagai bahan aktif dalam formula obat kumur. Di samping itu, gliserin, sakarin, mentol, natrium benzoat, peppermint oil, tween 80, asam benzoat, citrus oil, dan natrium bikarbonat dapat digunakan sebagai eksipien yang menunjang formula obat kumur herbal.
Review Aktivitas Analgesik Kenanga (Cananga odorata) dan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dalam Usada Tenung Tanyalara I Gusti Agung Krisna Larashati; Anak Agung Gede Rai Yadnya Putra
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p09

Abstract

Pemanfaatan obat tradisional termasuk ke dalam kekayaan budaya Indonesia yang didasarkan pada pengetahuan dan kepercayaan berbagai etnis. Usada Tenung Tanyara merupakan naskah tulisan yang memuat sistem pengobatan enam golongan penyakit yakni demam, gangguan pernapasan, gangguan sistem pencernaan, nyeri tubuh, bengkak, dan gatal pada kulit. Usada Tenung Tanyalara memuat tanaman herbal yang digunakan untuk mengurangi rasa nyeri yakni Cananga odorata dan Curcuma xanthorrhiza. Nyeri merupakan rasa tidak nyaman yang berkaitan dengan adanya gangguan pada tubuh atau adanya kerusakan pada jaringan. Tujuan penulisan review artikel ini adalah mengetahui keselarasan efek farmakologi dan toksisitas tanaman terpilih dengan efek empiris yang terdapat dalam Usada Tenung Tanyalara sebagai analgesik serta batas keamanan dosis dalam penggunaannya melalui studi preklinik dan klinik. Artikel dibuat dengan melakukan studi literatur dari berbagai hasil penelitian yang dipublikasikan secara online di lingkup nasional dan internasional. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh informasi bahwa Cananga odorata dan Curcuma xanthorriza dapat mengurangi rasa nyeri melalui uji in vivo dan uji klinik dalam bentuk ekstrak maupun minyak atsiri. Aktivitas analgesik pada Cananga odorata diduga disebabkan oleh senyawa E)-β-caryophyllene yang dapat menginduksi penurunan COX-2 sehingga mengurangi rasa nyeri yang timbul. Pada Curcuma xanthorrhiza, aktivitas analgesik diduga berasal dari senyawa xanthorrhizol dengan mekanisme mereduksi COX-2 dan iNOS sehingga mengurangi produksi prostaglandin dan mengurangi timbulnya nyeri. Dosis toksik Cananga odorata dan Curcuma xanthorrhiza adalah > 5000 mg/kg BB sehingga dikategorikan tidak toksik. Berdasarkan studi literatur, disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian efek farmakologis pada penggunaan empiris Usada Tenung Tanyalara dengan hasil uji ilmiah sebagai analgesik dan dianggap aman untuk digunakan.
Pemanfaatan Getah Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) sebagai Bahan Aktif Formulasi Pasta Gigi Ida Ayu Gendari; Sagung Chandra Yowani
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p10

Abstract

Pengetahuan seseorang mengenai permasalahan gigi dan mulut sangat penting dalam mendukung perilaku untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut tidak dapat disepelekan, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan rutin menyikat gigi menggunakan sediaan pembersih gigi seperti pasta gigi. Getah daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan salah satu bahan alam yang dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans penyebab masalah gigi dan mulut. Review artikel ini bertujuan untuk merangkum penelitian terbaru tentang aktivitas antibakteri dan formulasi pasta gigi dari getah daun jarak pagar. Metode penulisan artikel ini berupa studi literatur dari jurnal nasional dan internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata diameter daya hambat getah daun jarak pagar terhadap bakteri Streptococcus mutans tergolong dalam kategori kekuatan daya hambat kuat. Berdasarkan studi literatur getah daun jarak pagar mampu digunakan untuk bahan aktif formulasi pasta gigi karena memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab masalah gigi dan mulut yaitu Streptococcus mutans. Komponen penting untuk menghasilkan formulasi pasta gigi terbaik yaitu zat aktif getah daun jarak pagar dan bahan pengikat dengan konsentrasi 1,5%.