cover
Contact Name
Agung Purnomo
Contact Email
lppm@unusida.ac.id
Phone
+6231-7970999
Journal Mail Official
ncer@unusida.ac.id
Editorial Address
LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo. Rangkah Kidul, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61234. Telepon (031) 7970999
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
Nusantara Community Empowerment Review
ISSN : -     EISSN : 29866286     DOI : -
Nusantara Community Empowerment Review (NCER) merupakan jurnal ilmiah peer-review yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo. Jurnal ini diterbitkan dalam versi online dengan akses terbuka dan unduhan gratis. NCER menerbitkan artikel kegiatan pengabdian dan pemberdayaan pada masyarakat bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan, teknologi informasi dan komunikasi, agama, kesehatan, dan teknologi tepat guna. Nusantara Community Empowerment Review terbit dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli. e-ISSN 2986-6286
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 18 Documents
Pendampingan Kader Posyandu Balita dalam Upaya Penyuksesan Kegiatan BIAN di Desa Ngampelsari Sofa Mar’atus Sholichah; Arief Saputro; Ayussaihdal Husnayaini; Muhammad Hendrik Prayitno; Sulaiman; Tri Wahyuni
Nusantara Community Empowerment Review Vol. 1 No. 2 (2023): Nusantara Community Empowerment Review
Publisher : LPPM UNUSIDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/ncer.v1i2.966

Abstract

Posyandu merupakan tempat yang memberikan pelayan kesehatan untuk masyarakat. Peran posyandu sangat penting untuk mengamati tumbuh kembang buah hati. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan upaya kegiatan BIAN di Desa Ngampelsari. Pada pelaksanaannya, posyandu memiliki banyak program kerja salah satunya adalah BIAN (Badan Imunisasi Anak Nasional). Kementerian kesehatan menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang menurun signifikan akibat Covid-19. Kegiatan pada pengabdian masyarakat ini melibatkan mahasiswa untuk turut andil dalam mensukseskan BIAN serta berperan aktif dalam kegiatan posyandu, program yang di utamakan adalah jemput pasien dari RW (Rukun Warga) ke RW sesuai posko yang sudah sediakan. Pada pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdapat 3 tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini meliputi, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembang. Mitra pengabdian masyarakat adalah Desa Ngampelsari di Sidoarjo. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini sangat baik dan sesuai dengan harapan. Kegiatan BIAN ini dapat dikatakan berhasil karena dalam pelaksanaannya telah terpenuhi sesuai dengan sasaran awal yang berjumlah 509 anak dengan kata lain telah mencapai persentase 100%. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu pemerataan imunisasi anak di Indonesia. Posyandu is a place that provides health services to the community. The role of posyandu is very important to observe the growth and development of children. This community service aims to increase the efforts of BIAN activities in Ngampelsari Village. In practice, Posyandu has many work programs, one of which is BIAN (National Child Immunization Agency). The Ministry of Health held National Child Immunization Month (BIAN) to catch up on routine immunization coverage which has decreased significantly due to Covid-19. This community service activity involves students taking part in the success of BIAN and playing an active role in Posyandu activities, the priority program is to pick up patients from RW (Rukun Warga) to RW according to the posts that have been provided. In the implementation of this community service activity, there are 3 stages namely planning, implementation, and evaluation. The methods used in carrying out these activities include weighing, measuring children's height and head circumference, evaluating growth and development, as well as counseling and counseling on growth and development. The community service partner is Ngampelsari Village in Sidoarjo. The results obtained from this activity are very good and in line with expectations. This BIAN activity can be said to be successful because in its implementation it has fulfilled the initial target of 509 children, in other words, it has reached a percentage of 100%. The existence of this activity is expected to help the equal distribution of child immunization in Indonesia.
Pengembangan Buku Resep Olahan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Kelompok PKK Desa Kalidawir Berbasis Adobe Illustrator Murtaji Ni’amillah; Muawwinatul Laili; Nur Qori Romadhona; Abdur Rosid; Adji Setiawan
Nusantara Community Empowerment Review Vol. 1 No. 2 (2023): Nusantara Community Empowerment Review
Publisher : LPPM UNUSIDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/ncer.v1i2.968

Abstract

Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia telah merenggut banyak korban. Untuk mengurangi penyebaran virus covid-19 pemerintah telah menyarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, salah satunya melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA). Potensi TOGA sebagai imunomodulator telah disosialisasikan di lingkungan Kecamatan Tanggulangin, salah satunya di Desa Kalidawir. Kalidawir merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Tanggulangin yang mempunyai potensi untuk mengelola TOGA. Salah satu usaha yang dilaksanakan oleh tim PKK desa Kalidawir yaitu mensosialisasikan TOGA melalui pembuatan buku resep olahan TOGA menjadi berbagai olahan pangan. Tetapi tim PKK Desa Kalidawir mengalami kesulitan untuk membuat buku resep tersebut karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Desa Kalidawir. Oleh karena itu pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Kalidawir bertujuan untuk mengembangkan buku resep olahan TOGA. Metode yang digunakan dalam proses pengembangan adalah ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Tetapi pada pengabdian masyarakat ini, hanya dilakukan tiga tahapan yaitu Analysis, Design, dan Development. Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan angket. Teknik wawancara dilakukan untuk menganalisis kebutuhan tim PKK Desa Kalidawir. Pada tahap design pengabdi menggunakan Adobe Illustrator dan Paint Tool Sai. Pada tahap development pengabdi melakukan proses validasi produk kepada ahli design visual dan mendapatkan hasil bahwa buku resep olahan TOGA layak digunakan oleh masyarakat khususnya Desa Kalidawir. The Covid-19 pandemic that occurred in Indonesia has claimed many victims. To reduce the spread of the Covid-19 virus, the government has advised the public to increase their immune system, one of which is through the use of family medicinal plants (TOGA). The potential of TOGA as an immunomodulator has been socialized in the Tanggulangin Subdistrict, one of which is in Kalidawir Village. Kalidawir is one of the sub-districts in Tanggulangin District that has the potential to manage TOGA. One of the efforts carried out by the PKK team in Kalidawir village was to socialize toga by making a recipe book for processing TOGA into various food preparations. However, the Kalidawir Village PKK team had difficulty making the recipe book due to limited human resources (HR) in Kalidawir Village. Therefore, the community service carried out in Kalidawir Village aims to develop a TOGA recipe book. The method used in the development process is ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). But in this community service, only three stages are carried out, namely Analysis, Design, and Development. The data collection instruments used were interviews and questionnaires. The interview technique was conducted to analyze the needs of the Kalidawir Village PKK team. At the design stage, the servant uses Adobe Illustrator and the Paint Tool Sai. At the development stage, the servant carries out a product validation process with visual design experts and gets the result that the TOGA recipe book is suitable for use by the community, especially Kalidawir Village.
Kegiatan Berbasis Pendidikan sebagai Upaya Khidmah kepada Masyarakat di Desa Sumokali Nadziyah Shofiroh; Lily Oktavia; Fahriyatul Usnania; Fikriyah Hanim; Fifi Lathifa Fachrur
Nusantara Community Empowerment Review Vol. 1 No. 2 (2023): Nusantara Community Empowerment Review
Publisher : LPPM UNUSIDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/ncer.v1i2.976

Abstract

Pengabdian masyarakat dalam bidang pendidikan adalah salah satu kegiatan sivitas akademika UNUSIDA di desa Sumokali Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Pengabdian masyarakat adalah sarana untuk menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, isi dari Tri Dharma Perguruan tinggi ada tiga poin yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sumokali maka terjadi sinergisme antara mahasiswa perguruan tinggi dengan masyarakat sebagai wujud knowledge demokrasi. Metode yang digunakan dalam program pendampingan pembelajaran yaitu dengan memberikan pendampingan proses belajar secara eksklusif dan memberikan metode pembelajaran yang menyenangkan, misalnya dengan pemberian materi melalui nyanyian, permainan, kuis dan lain sebagainya. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar akan pentingnya sebuah pendidikan sebagai upaya mencerdaskan anak bangsa dan meningkatkan minat belajar siswa-siswi SDN Sumokali dan MI Sumokali dengan pengajaran yang menyenangkan. Wujud pengabdian dilakukan melalui kegiatan pengajaran di SDN Sumokali, MINU Sumokali dan kegiatan bimbingan belajar “Rumah Pintar” di balai Desa Sumokali. Hasil pengabdian ini memberikan gambaran antusias dan naiknya semangat siswa-siswi SDN Sumokali dan Madrasah Ibtidaiyah NU Sumokali dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Community service in the field of Education is one of the activities of the UNUSIDA academic community in Sumokali Village, Candi District, Sidoarjo Regency. Community service is a means to apply the Tri Dharma of Higher Education, and the content consists of three points: Education and teaching, research and development, and community service. Through community service activities in Sumokali Village, there is synergy between university students and the community as a form of democratic knowledge. The method used in the learning assistance program is by providing exclusive learning process assistance and fun learning methods, for example, by providing material through songs, games, quizzes, etc. The purpose of this service is to give the surrounding community the importance of Education to educate the nation's children and increase students' interest in learning at SDN Sumokali and MI Sumokali with fun teaching. Service is carried out through teaching activities at Sumokali Elementary School, Sumokali MINU, and "Smart House" tutoring activities at the Sumokali Village Hall. The results of this service provide an overview of the enthusiasm and increased enthusiasm of the students of SDN Sumokali and Madrasah Ibtidaiyah NU Sumokali in carrying out teaching and learning activities.
Peningkatan Motivasi Belajar melalui Kegiatan Bimbingan Gratis di Desa Tulangan untuk Mencapai SDG’s Poin ke-4 Pendidikan Berkualitas Nur Afia; Laily Muzdalifah; Nuzula Firdausi; Tiya Wigati; Doa Gadis Kristina
Nusantara Community Empowerment Review Vol. 1 No. 2 (2023): Nusantara Community Empowerment Review
Publisher : LPPM UNUSIDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/ncer.v1i2.977

Abstract

Pada prakarsa bimbingan belajar, kegiatan pengabdian masyarakat ini berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Balai Desa Tulangan adalah tempat berlangsungnya bimbingan belajar. Materi tersedia dari TK hingga SMP, dan materi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Pelaksanaan untuk sesi bimbingan belajar adalah Senin sampai Kamis dari pukul 18:00 sampai 19:00 WIB. Guru (tutor) membimbing dan menginstruksikan siswa saat mengerjakan pekerjaan rumah (PR), serta mengajari mereka tentang konsep yang mungkin belum sepenuhnya mereka pahami selama pengajaran di kelas. Semua mata pelajaran dan tingkat kelas tercakup dalam bimbel ini, kecuali mata pelajaran bahasa Inggris tingkat sekolah menengah pertama. Tahap perencanaan, pelaksanaan kegiatan, penilaian kegiatan, dan penyusunan laporan membentuk kegiatan bimbingan belajar ini. Luaran dari kegiatan bimbingan belajar ini adalah sejauh mana kepuasan orang tua atau wali terhadap peningkatan prestasi akademik anaknya di sekolah setelah mengikuti kegiatan bimbingan belajar ini. Hal ini dikarenakan setelah mengikuti bimbingan belajar, anak-anak merasa lebih termotivasi untuk mengerjakan tugas sekolah (PR) dengan baik, dan tidak ada tugas yang diabaikan karena ada seorang guru (tutor) yang membimbing mereka. Pengulangan materi yang diajarkan oleh tutor sepulang sekolah juga membantu siswa lebih memahami materi yang mereka pelajari di kelas, dan siswa serta lulusan baru dapat menggunakan waktu luang mereka di sore hari untuk terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti aktif mengajar di kelas. The tutoring initiative, this community service activity, seeks to improve the quality of education. The Tulangan Village Hall is the place for tutoring to take place. Materials are available from Kindergarten to Middle School and tailored to children's needs. Implementation for tutoring sessions is Monday to Thursday from 18:00 to 19:00 WIB. The teacher (tutor) guides and instructs students when doing homework (PR) and teaches them about concepts they may need help understanding during class teaching. All subjects and class levels are covered in this tutoring, except for junior high school-level English subjects. The stages of planning, implementing activities, evaluating activities, and compiling reports form this tutoring activity. The output of this tutoring activity is the extent to which parents or guardians are satisfied with the increase in their child's academic achievement at school after participating in this tutoring activity. This is because after attending tutoring, children feel more motivated to do their schoolwork (homework) well, and no assignments are neglected because there is a teacher (tutor) who guides them. Repetition of the material taught by tutors after school also helps students better understand the material they are learning in class, and students and recent graduates can use their free time in the afternoon to engage in activities that benefit society, such as actively teaching in class.
Pemanfaatan Lahan Kosong dan Sampah Plastik sebagai Ruang Terbuka Hijau di Desa Lebo Anggraini Dwi Lestari; Ayu Lucy Larassaty; Rizka Amalia Widyani; Mochammad Julianto Ikhsyan; Ria Ayu Setyorini
Nusantara Community Empowerment Review Vol. 1 No. 2 (2023): Nusantara Community Empowerment Review
Publisher : LPPM UNUSIDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/ncer.v1i2.979

Abstract

Pada era modern yang geografis semakin padat dan teknologi terus berkembang pesat, pentingnya ruang terbuka hijau sebagai oase alami untuk rekreasi dan keseimbangan lingkungan semakin meningkat. Kegiatan program kerja ruang terbuka hijau bertujuan untuk membantu masyarakat dalam hal pengelolaan sampah plastik dan ruang publik yang sudah ada. Salah satu sampah plastik yang digunakan adalah gelas dan botol plastik. Melalui pengamatan awal, beberapa masalah yang tampak terkait pengelolaan sampah plastik dan penggunaan ruang terbuka publik yakni masyarakat kurang memaksimalkan penggunaan ruang terbuka publik yang sudah ada. Keterbatasan pengolahan lahan yang ada untuk menjadikannya ruang terbuka hijau. Belum ada kesadaran masyarakat terkait pengolahan sampah plastik untuk menjadi barang yang bernilai guna, dan belum ada bentuk usaha dalam memanfaatkan sampah plastik menjadi bagian dari ruang terbuka hijau. Mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah Karang Taruna Desa Lebo. Melihat dari prioritas penanganan bersama mitra, maka solusi utama yang perlu diterapkan adalah 1) pengetahuan manajemen pengelolaan sampah plastik yang tergorganisir untuk menjadi barang bernilai guna dan 2) penerapan ruang terbuka hijau sebagai solusi pemaksimalan penggunaan lahan kosong untuk kawasan desa berwawasan lingkungan. In the modern era, where geography is increasingly dense, and technology continues to develop rapidly, the importance of green open spaces as natural oases for recreation and environmental balance is increasing. Green open space work program activities aim to assist the community in managing plastic waste and existing public spaces. One of the plastic trash bags used is glass and plastic bottles. Through initial observations, some problems related to managing plastic waste and public open spaces are that people are not maximizing the use of existing public open spaces. Limited processing of existing land to make it a green open space. There needs to be public awareness regarding the processing of plastic waste into useful-value goods, and there is no form of business in utilizing plastic waste to become part of green open spaces. The partner in implementing this activity is the Youth Organization of Lebo Village. Looking at the priority of handling with partners, the main solutions that need to be implemented are 1) management knowledge of organized plastic waste management to become value-added goods and 2) application of green open spaces as a solution to maximizing the use of vacant land for an environmentally sound village environment.
Pengembangan Sistem Data Terpadu Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kelurahan Sidokare Berbasis Aplikasi Web sebagai Sarana Dokumentasi Data Bagus Satriya; Arda Surya Editya; Ragil Satria; Moch. Ilham Firmansyah; Anjar Miharsih; Siti Nurhalizah
Nusantara Community Empowerment Review Vol. 1 No. 2 (2023): Nusantara Community Empowerment Review
Publisher : LPPM UNUSIDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/ncer.v1i2.984

Abstract

Pedagang kaki lima atau disingkat PKL merupakan sekumpulan orang yang melakukan kegiatan usaha perdagangan atau jasa yang cenderung berpindah-pindah tempat. Keberadaan pedagang kaki lima di area pinggir jalan menimbulkan keresahan bagi masyarakat khususnya bagi para pengguna jalan seperti menimbulkan kemacetan serta mengganggu ruas jalan. Oleh sebab itu, perlunya diadakan sebuah penertiban para pedagang kaki lima. Upaya yang dapat dilakukan yakni melakukan pendataan untuk mengetahui berapa jumlah para pedagang kaki lima. Design penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem data terpadu berbasis aplikasi website untuk memudahkan pemerintah kelurahan Sidokare menindaklanjuti penertiban pedagang kaki lima. Street vendors are people who carry out trading or service business activities and tend to move from place to place. Street vendors in the roadside area create unrest for the community, especially for road users, such as causing congestion and disturbing roads. Therefore, it is necessary to conduct an order for street vendors. Efforts can be made to collect data to find out how many street vendors are. This research design uses observation and interview methods. The results of this study are an integrated data system based on a website application to make it easier for the Sidokare sub-district government to provide control of street vendors.
Optimalisasi Web Desa Guna Penyampaian Informasi melalui Pelatihan Desain dan Pembuatan Website di Desa Berbek Budianto; Fajar Nur Yasin; Mohammad Tholabah; Ari Nurwika Yulianto; Muhammad Sugianto; Bima Putra; Muhammad Taufiq
Nusantara Community Empowerment Review Vol. 1 No. 2 (2023): Nusantara Community Empowerment Review
Publisher : LPPM UNUSIDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/ncer.v1i2.989

Abstract

Sesuatu yang tidak dapat dihindari di dunia ini adalah kemajuan dari teknologi, yang dimana kemajuan teknologi itu sendiri berjalan sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan manusia. Teknologi dibagi menjadi beberapa bagian seperti teknologi transportasi, informasi, komunikasi, medis dan konstruksi. Pengabdian masyarakat di Desa Berbek ditemukan beberapa kekurangan dari teknologi informasi. Pertama, tidak adanya website pribadi milik desa. Kedua, kurang adanya minat serta pengetahuan pemuda Berbek terhadap desain grafis. Metode pelaksanaan program pembuatan website yaitu menggunakan langkah wawancara dengan perangkat desa, pihak IT mengenai konsep web yang akan dibuat dan berbagai informasi yang akan dimasukkan dalam website. Kedua, Pelatihan pengenalan desain grafis diikuti oleh 15 peserta, yang menggunakan metode ceramah, tanya jawab, berdiskusi kepada peserta mengenai berbagai macam desain dan praktik. Something unavoidable in this world is the progress of technology, where the progress of technology itself goes according to the development of human science. Technology is divided into several sections: transportation, information, communication, medical and construction technology. Community service in Berbek Village found several deficiencies in information technology: There is no village-owned personal website. There needs to be more interest and knowledge of Berbek youth in graphic design. The method of implementing the website creation program is using interviews with village officials and IT regarding the web concept that will be created and various information that will be included on the website. The Graphic Design Introduction Training was attended by 15 participants, who used the lecture, question and answer method, discussing various designs and practices with participants.
Peran Pengabdian Masyarakat dalam Membina Santri Mewujudkan Masjid Nyaman dan Pusat Kegiatan Umat di Pesantren Nurul Ikhlas Sepande Sidoarjo Ahmad Rojab Awwaluddin Ardiansyah; Muhammad Mustaqim; Abdulloh Hamid Muqorrobin
Nusantara Community Empowerment Review Vol. 1 No. 2 (2023): Nusantara Community Empowerment Review
Publisher : LPPM UNUSIDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/ncer.v1i2.992

Abstract

Pengabdian masyarakat merupakan wujud nyata dari tugas dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni aspek pengabdian. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, maka terjadi sinergi antara perguruan tinggi dengan masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pemahaman kepada santri setempat tentang mewujudkan masjid yang nyaman dan fungsi serta peran masjid sebagai pusat kegiatan umat. Melalui kegitan menjadi relawan kegiatan masjid, sosialisasi fungsi dan peran masjid dan edukasi keutamaan masjid. Metode yang dilakukan yaitu observasi dan wawancara tetang pemahaman tentang masjid. Pentingnya mewujudkan masjid yang nyaman serta memanfaatkan masjid sebagai mana fungsi dan perannya yang tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah yang nyaman melainkan juga sebagai pusat kegiatan umat seperti pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Community service is a concrete manifestation of the duties of lecturers and students in carrying out the Tri Dharma of Higher Education, namely the aspect of service. Community service activities create a synergy between universities and the community. The purpose of this service is to provide understanding to local students about creating a comfortable mosque and the function and role of the mosque as a center for community activities through volunteering for mosque activities, socializing on the tasks and roles of mosques, and educating the virtues of mosques. The method used is observation and interviews about the understanding of the mosque. The importance of creating comfortable mosques and utilizing mosques according to their functions and roles is not only used as a comfortable place of worship but also as a center for community activities such as education, economy, and health.

Page 2 of 2 | Total Record : 18