cover
Contact Name
Fadli Kurnia
Contact Email
fadli.kurnia@univpancasila.ac.id
Phone
+6221-7864730
Journal Mail Official
Jurnal.artesis@univpancasila.ac.id
Editorial Address
Department of Civil Engineering 3rd Floor at Faculty of Engineering Building Lenteng Agung Raya St, Srengseng Sawah, Jagakarsa, South Jakarta, DKI Jakarta 12640
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Artesis
Published by Universitas Pancasila
ISSN : 28096231     EISSN : 28094441     DOI : https://doi.org/10.35814/artesis
Artesis Journal is scientific journal published periodically every 6 (six) months (in May and November) by Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering - Universitas Pancasila. It contains papers related to student or student-lecturer research activities. Artesis Journal has an area of expertise consisting of Structural Engineering, Construction Engineering & Management, Geotechnical Engineering, Water Resources Engineering, and Transportation Engineering.
Articles 75 Documents
PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAAN PELANGGAN KERETA REL LISTRIK (KRL) JAKARTA KOTA-BOGOR Saputra
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 1 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i1.2713

Abstract

Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line berperan sebagai salah satu transportasi umum utama pada daerah Jabodetabek, sehingga faktor-faktor dalam pelayanan pelanggan harus mendapatkan perhatian khusus. Konsep kepuasan pelanggan merupakan penilaian tingkat kepuasaan seorang pelanggan atau pengguna jasa setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan dan persepsi terhadap jasa tersebut.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan pada pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta Kota – Bogor dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden melalui google form dengan menggunakan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 63 Tahun 2019 sebagai dasar dalam pertanyaan kuesioner. Data diolah menggunakan statistik yaitu uji validitas, uji reliabilitas dan metode Customer Satisfaction Index (CSI). Berdasarkan 100 responden, diperoleh hasil pertanyaan-pertanyaan kuesioner bersifat valid dan reliabel. Sedangkan untuk mengukur dan mengetahui kepuasan pelanggan menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) dinyatakan pengguna KRL Jakarta Kota – Bogor puas dengan presentase kepuasan sebesar 63,07%.besar 63,07%.
ANALISIS METODE PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA JEMBATAN WAI NAMLAY DI PROVINSI MALUKU Dinda Rismayanti Tehuayo; Erna Savitri
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 1 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i1.2870

Abstract

Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Pembangunan jembatan yang sedang dilakukan di Provinsi Maluku saat ini khusunya Wilayah Pulau Seram II terdapat 12 jembatan salah satunya adalah Jembatan Wai Namlay. Pembangunan jembatan ini milik Kementrian Pekerjaan Umum dan dikerjakan oleh Wira Karsa Konstruksi Jembatan ini merupakan penggantian ulang dari jembatan Wai Namlay yang lama yang mengalami kerusakan parah akibat gempa yang terjadi di wilayah Provinsi Maluku. Dengan kondisi ini maka sangat diperlukan perencanaan pondasi pada struktur jembatan Wai Namlay, terutama pada daya dukung pondasi tersebut. Oleh karena itu, dalam Tugas Akhir ini akan dilakukannya analisa perbandingan daya dukung pondasi dengan metode yang berbeda yaitu Metode Luciano Ducourt dan Metode Meyerhoff. Hal ini dikarenakan berdasarkan perolehan data N-Spt memungkinkan untuk di lakukannya analisa daya dukung pondasi menggunakan kedua metode tersebut. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keamanan dari perhitungan daya dukung Pondasi Tiang Pancang Pada Jembatan Wai Namlay di Provinsi Maluku bila dihitung dengan metode yang berbeda (Metode Luciano Ducourt dan Metode Meyerhoff). Berdasarkan hasil perhitungan pada titik BH.1 Metode Meyehoff menghasilkan nilai daya dukung sebesar 625,075 Ton dan metode Luciano Ducort sebesar 523,438. Untuk titik AB.1 Metode Meyerhoff mengahsilkan nilai daya dukung sebesar 654,596 Ton dan metode Luciano Ducort sebesar 551,258 Ton. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua metode memenuhi syarat dapat dilihat dari hasil perhitungan Gaya T > harga Daya Dukung Tiang Tunggal (Qa), dan harga Qag > dari harga Beban Vertikal yang Terjadi (Q).
PEMETAAN KAWASAN RAWAN EROSI MENGGUNAKAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION) Abdurrohim Karyadinata Putra
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 1 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i1.2871

Abstract

DAS Ciliwung Tengah terletak di Kabupaten Bogor Jawa Barat dan Administratif Depok, yang memiliki topografi datar hingga bergunung dengan kemiringan lereng yang bervariasi dan curah hujan tahunan hingga 4839.67 mm/tahun yang memungkinkan terjadinya bahaya erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi luas daerah yang memiliki tingkat bahaya dan menghitung nilai erosi (Ton/Ha/Tahun) pada Kawasan Ciliwung Tengah berdasarkan USLE menggunakan data penginderaan jauh berupa citra Landsat 8 OLI dan analisis SIG, serta menganalisis faktor yang dominan terhadap bahaya erosi tanah di Sub Ciliwung Tengah menggunakan analisis statistik. Metode USLE menggunakan lima parameter, yaitu indeks panjang dan kemiringan lereng (LS) diperoleh dari peta kemiringan lereng, indeks erosivitas hujan (R) diperoleh dari perhitungan erosivitas hujan, pengelolaan tanaman (C) dan indeks konservasi lahan (P) yang diperoleh dari interpretasi citra dan survei lapangan, serta indeks erodibilitas tanah (K) yang diperoleh dari peta jenis tanah. Pengolahan data dan analisis overlay parameter erosi dan perhitungan erosi menggunakan metode USLE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahaya erosi di Sub DAS Ciliwung Tengah terdiri dari tiga kelas, yaitu rendah sebesar 18.29 – 773 Ton/Ha/Tahun seluas 14,476.22 Ha dengan persentase 92.17%, sedang sebesar 774 – 1,548 Ton/Ha/Tahun seluas 0.28% dengan luas 43.95 Ha, dan berat sebesar 1,549 – 2,340 Ton/Ha/Tahun seluas 1,185.57 Ha dengan persentase 7.55%. Pemetaan tingkat bahaya erosi ini akan sangat membantu dalam menentukan tindakan pengelolaan dan konservasi lahan yang baik dan sesuai di daerah penelitian
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PADA PEKERJAAN DINDING DRYWALL (PARTISI ROCKWOOL) DAN BATAKO PRESS Intan Purnama Ajar; Akhmad Dofir
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 1 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i1.2872

Abstract

Inovasi dalam dunia konstruksi tidak hanya pada perumahan saja, pembangunan gedung bertingkat tinggi pun juga sudah banyak menggunakan inovasi baru. Inovasi dalam pembangunan tidak hanya pada bentuk bangunan, namun pada material juga telah ada inovasi baru, baik dari segi struktur dan arsitektu. Contohnya saja pada pada item pekerjaan arsitektur yaitu pada penggunaan dinding, saat ini material dinding tidak hanya menggunakan dinding bata namun juga sudah berkembang. Saat ini penggunaan material ada juga yang menggunakan drywall, batako press, bata ringan. Penggunaan dinding batako press membuat pekerjaan finishing menjadi lebih efisien dalam segi biaya dan namun tidak efektif dalam segi waktu pelaksanaan. Salah satu pekerjaan pada proyek konstruksi yang mempunyai volume pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang cukup besar adalah pekerjaan dinding. Dengan volume dan jumlah tenaga kerja yang besar tentu diperlukan biaya yang cukup besar pula untuk menyelesaikannya, maka produktifitas tenaga kerja harus dimaksimalkan guna meminimalisasi anggaran dan waktu penyelesaian proyek. Dari hasil perhitungan biaya langsung dan tidak langsung, total biaya untuk pekerjaan batako press adalah Rp 4.900.752.783,- sedangkan total biaya untuk Dry Wall (Partisi Rockwool) adalah Rp 6.521.088.783,-. Sehingga material batako press lebih ekonomis dibandingkan dengan Drywall (partisi Rockwall) Dari hasil analisis perhitungan lama waktu pekerjaan antara batako press dan Dry Wall untuk pekerjaan dinding, didapatlah lama waktu pekerjaan batako press adalah 219 hari dan pekerjaan Dry Wall adalah 61 hari. Total biaya dinding batako press lebih murah sekitar 62% dibandingkan dengan dinding partisi dengan rockwool. Total waktu pekerjaan dinding batako press lama sekitar 50% dibandingkan dengan dinding partisi dengan rockwool.
ANALISA SPASIAL TERHADAP KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI DAS CIMANUK Restu Prabu Arifin; Dwi Ariyani
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 1 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i1.2873

Abstract

Sungai Cimanuk yang berada Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu sumber daya air yang sangat bermanfaat untuk masyarakat di sekitar sungai Cimanuk salah satunya adalah dalam bidang pertanian. Dari tahun ke tahun sering terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi sector non pertanian yang dapat mempengaruhi kebutuhan air irigasi dan ketersediaan irigasi di DAS Cimanuk. Seperti berdasar data tutupan lahan tersedia lahan pertanian di tahun 2009 seluas 99.440 Ha, tahun 2011 seluas 119.631 Ha dan tahun 2017 seluas 119.472 Ha. Dari data luas area tersebut didapatkan ketersediaan air debit andalan di DAS Cimanuk untuk tahun 2009 didapatkan maksimum 887,38 m3/detik dan minimum 0 m3/detik, tahun 2010 didapat maksimum 1819,14 dan minimum 0 m3/detik, tahun 2011 didapat maksimum 1819,14 m3/detik dan minimum 0 m3/detik, dan tahun 2017 didapat maksimum 1671,31 m3/detik dan minimum 0 m3/detik. Sedangkan kebutuhan air irigasi di das cimanuk untuk tahun 2009 didapat maksimum 416,97 m3/detik dan minimum 18,24 m3/detik, tahun 2011 didapat maksimum 543,26 m3/detik dan minimum 22,91 m3/detik, dan tahun 2017 didapat maksimum 493,69 m3/detik dan minimum 22,87 m3/detik. Maka neraca air yang didapatkan pada tahun 2009 terjadi defisit di bulan Januari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember, Tahun 2011 terjadi defisit pada bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember dan pada tahun 2017 Febuari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober,dan Desember.
ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL KONSTRUKSI GUDANG Muhammad Ridho Satrio; Akhmad Dofir
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 2 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i2.3215

Abstract

Estimasi biaya konseptual ialah perkiraan awal untuk memprediksi biaya proyek berdasarkan perhitungan dan analisa pengalaman yang dilakukan dengan terbatas atau tidak adanya informasi desain dan rekayasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktorryang berpengaruhhpada biaya pembangunannkonstruksi gudang dan bagaimanaa membuattmodellberdasarkan faktor-faktorr dengan menggunakan metode ANN. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya konstruksi gudang yaitu lokasi proyek, topografi tanah, tipe pondasi, luas bangunan, tipe superstruktur, tinggi bangunan, bentuk bangunan, tipe atap, tahun pembangunan, durasi proyek. Setelah menguji model dilakukan Analisa hasil penelitian untuk dapat hasil yang akurat, kemudian divalidasi bahwa model tersebut mampu memprediksi data pengujian dengan tingkat kesalahan sebesar 22%. Berdasarkan AACE, klasifikasi akurasi estimasi yaitu Low : -15% sampai -20% dan High : +20% sampai +50%. Sehingga permodelan diatas sudah sesuai dengan AACE.
KAJIAN FASILITAS PEDESTRIAN PADA JALAN SILIWANGI, KOTA TANGERANG SELATAN Jaya Satria Asmara; Irfan Ihsani; Nuryani Tinumbia
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 2 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i2.3216

Abstract

Suatu kota selalu mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan berkembangnya sarana dan prasarana kota tersebut. Pertumbuhan penduduk yang tinggi berakibat pada peningkatan mobilitas masyarakat. Pergerakan utama manusia adalah dengan berjalan kaki, sehingga sewajarnya fasilitas untuk pejalan kaki menjadi prioritas utama dalam pembentukan sistem transportasi kota. Pada kenyataannya fasilitas pedestrian justru tidak diperhatikan keadaannya, salah satunya adalah pada koridor Jalan Siliwangi di Kota Tangerang Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi fisik fasilitas pedestrian yang dilakukan dengan tiga metode, yaitu meninjau fasilitas pedestrian di lapangan dan membandingkannya dengan ketentuan teknis yang berlaku, menggunakan analisis walkability index (WI), dan terakhir menganalisis tingkat persepsi masyarakat mengenai kepuasan dan kepentingan fasilitas pedestrian dengan customer satisfactory index(CSI) dan importance-perfomance analysis(IPA). Berdasarkan pengamatan langsung, fasilitas pedestrian di sepanjang jalan yang terdapat trotoar hanya 1,6 km dari total panjang jalan 2,6 km, dengan lebar jalur di antara 80- 120 cm serta tidak adanya fasilitas penyeberangan, secara hal ini tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Permen PU No 03 Tahun 2014 dan No 14 Tahun 2017. Pada penilaian WI sendiri, nilai yang diperoleh sebesar 53,05 dan termasuk kategori kuning, yang berarti cukup baik untuk berjalan. Namun, berdasarkan tingkat persepsi, nilai kepuasan masyarakat hanya sebesar 49,69%, menunjukan masyarakat kurang puas terhadap fasilitas pedestrian. Berdasarkan tiga analisis tersebut, ketersediaan fasilitas penyeberangan menjadi poin yang perlu diperhatikan, selain karena tidak memenuhi ketentuan, mayoritas masyarakat juga sangat tidak puas dalam menilai fasilitas penyeberangan dan keamanan dalam menyeberang, sehingga perlu menjadi prioritas perbaikan dan peningkatannya
ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DAN TENAGA KERJA Vinny Aviyani; Akhmad Dofir
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 2 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i2.3217

Abstract

Proyek Pembangunan PKL Higienis Kementerian PUPR mengalami kendala di lapangan sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan pekerjaan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dibutuhkan peran manajemen konstruksi dalam rangka pengawasan proyek agar tercapainya hasil yang maksimal. Langkah yang dilakukan yaitu dengan merencanakan dan menganalisis estimasi waktu dan rencana anggaran biaya proyek konstruksi pada pekerjaan struktur dengan penambahan jam kerja dan tenaga kerja menggunakan metode time cost trade off agar pembangunan proyek tersebut dapat selesai tepat waktu. Hasil dari analisis didapatkan adalah estimasi waktu pelaksanaan proyek dengan metode Time Cost Trade Off adalah 155 hari kalender, lebih cepat 7 hari kalender dari normal duration (162 hari kalender). Biaya yang timbul akibat penambahan jam kerja yaitu Rp.6.729.001.682,- lebih besar Rp.822.324.128,- dari normal cost (Rp.5.906.677.554,-) dan biaya yang timbul akibat penambahan tenaga kerja yaitu Rp.5.936.467.971,-. lebih besar Rp.29.790.417,- dari normal cost (Rp.5.906.677.554,-).
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT Prima Jiwa Osly; Fathia Robiyatul Adawiyah; Nuryani Tinumbia
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 2 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i2.3218

Abstract

Pembangunan berkelanjutan adalah konsep pembangunan yang menyesuaikan antara kepentingan pembangunan dengan pengelolaan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berlangsung secara terus menerus dan konsisten dengan cara menjaga kualitas hidup, yang berjalan bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Kota Administrasi Jakarta Pusat merupakan salah satu wilayah yang peningkatan jumlah penduduknya bertambah dengan cukup pesat. Faktor lainnya adalah karena secara geografis Jakarta Pusat berada di tengah Ibukota Jakarta. Yang akan semakin banyak perkembangan serta pembangunan infrastruktur seperti perkantoran, apartment ataupun ruko yang dapat mengakibatkan semakin berkurangnya RTH yang menyebabkan berkurangnya daerah resapan air karena adanya alih fungsi lahan, dari yang sebelumnya terbuka alami menjadi terbangun. Tujuan dari penelitian ini dilakukan guna mengetahui besaran kebutuhan RTH berdasarkan kebutuhan oksigen serta ingin mengetahui preferensi masyarkat mengenai kebutuhan dan pengadaan RTH di Jakarta Pusat. Dengan analisis yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan RTH berdasarkan oksigen dengan metode Gerakis, 1974 yang dikembangkan Wijayanti,2003. Dan analisis yang digunakan untuk mengetahui preferensi masyarakat adalah dengan analytical hierarchy process (AHP). Berdasarkan hasil analisis dengan memproyeksikan 10 tahun kedepan 2021-2031, kebutuhan RTH di Jakarta Pusat belum memenuhi 30% dari luas kota. Luas RTH berdasarkan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan pada tahun 2021 seluas 2368,89 hektar, sedangkan luas RTH yang tersedia baru 905,180 hektar atau sekitar 18,81%. Dan perlu menambahkan RTH seluas 538,72 hektar atau 11,19% untuk mencapai 30% minimal perwujudan RTH. Berdasarkan preferensi mengenai pengembangan RTH di Kota Jakarta Pusat, aspek lingkungan mendominasi dengan 65,47% jika dibandingkan dengan aspek lainnya. Dengan memprioritaskan pembangunan penghijauan yang ditunjang dengan kriteria manfaat RTH dan pemanfaatan ruang.
POLA PERJALANAN PENGGUNA MRT MENUJU STASIUN LEBAK BULUS GRAB Achmad Abitia Prakoso; Wita Meutia
Jurnal ARTESIS Vol 1 No 2 (2021): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v1i2.3219

Abstract

Pembangunan Infrastruktur merupakan salah satu bagian penting dalam perkembangan suatu wilayah dan negara yang merupakan salah satu tugas dan kewajiban dari pemerintah baik pusat maupun daerah. MRT (mass rapid transportation) merupakan transportasi massa untuk perkotaan. Stasiun Lebak Bulus Grab yang berlokasi di Jakarta Selatan menjadi titik awal rute transportasi MRT hal ini dipicu oleh tingginya tingkat kemacetan di Jakarta selatan. Dalam Tata Kota lokasi yang paling ideal untuk membangun sarana transportasi adalah di pinggiran kota. Daerah Lebak Bulus Grab berbatasan langsung dengan Provinsi Banten sehingga masyakarat yang berada disekitar lingkar luar Jakarta dapat menjangkau transportasi MRT. Ada bebarapa cara untuk mencapai Stasiun Lebak Bulus seperti angkutan umum, kendaraan pribadi, bersepeda, berjalan kaki dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola perpindahan antar moda dalam mencapai Stasiun MRT Lebak Bulus Grab. Metode penelitian menggunakan kuesioner dengan responden adalah pengguna MRT yang menuju Stasiun Lebak Bulus Grab. Berdasarkan analisis diperoleh preferensi orang untuk berjalan kaki sekitar 20%, angkutan umum online dan konvensional sekitar 75%, kendaraan pribadi sekitar 5%. Untuk fasilitas yang digunakan pengguna MRT dalam mencapai stasiun tersebut diperoleh ojek online 53%, ojek biasa 5%, angkot 4% busway 13%, metromini/kopaja 2%, sepeda 1%, jalan kaki 20%, kendaraan pribadi 2%.