cover
Contact Name
Ahmad Syauqi
Contact Email
sainsalami@unisma.ac.id
Phone
+6288210204258
Journal Mail Official
syauqi.fmipa@unisma.ac.id
Editorial Address
FMIPA Lanti 1 Gedung Usman bin Affan Kompleks Unisma Jl. MT. Haryono 193
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sains Alami (Known Nature)
ISSN : -     EISSN : 26571692     DOI : https://doi.org/10.33474/j.sa-v6i1.2023
Alami menunjuk kepada material yang ada dalam makhluk hidup (ciptaan). Semua senyawa yang ada dalam tubuh makhluk hidup dan sintesis oleh peristiwa biokimia merupakan produk organik. Proses perubahan menuju mineralisasi oleh mikroorganisme merupakan peristiwa dekomposisi dan dalam hal ini juga terjadi dalam suatu kehidupan. Selanjutnya, biogeokimia; studi proses-proses biologi pada tanah/lahan merupakan suatu perputaran zat dan hal ini sangat penting dalam kehidupan. (Natural refers to the material that exists in living things (creation). All compounds that exist in the body of living things and are synthesized by biochemical events are organic products. The process of change towards mineralization by microorganisms is a decomposition event and in this case also occurs in a life. Furthermore, biogeochemistry; study of biological processes on soil/land is a cycle of matter and this is very important in life).
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2023)" : 7 Documents clear
Pengaruh Aplikasi Silika pada Pertumbuhan Tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap Resistensi Hama Penggerek Batang (Chilo infuscatellus) dan Pucuk (Scirpophaga excerptalis) di Balittas Karangploso Malang Silvia Annisa; Nur Asbani; Hasan Zayadi; Sama' Iradat Tito
Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : FMIPA UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/j.sa.v5i2.13135-2

Abstract

This study aimed to determine the effect of silica application on the growth of sugarcane (Saccharum officinarum L.) Malang 52 varieties and the resistance of stem borer (Chilo infuscatellus) and shoots (Scirpophaga excerptalis). This research was conducted at the Experimental Garden of Balittas Karangploso, Malang, East Java. Pest identification activities were carried out at the Entomology Research Group Laboratory. The study was conducted from October 2020 to February 2021. The experiment was arranged in a Randomized Block Design (RAK) with 5 treatments and 3 replications. The research parameters included plant height, stem hardness, leaf hardness, leaf chlorophyll content, percentage of stem borer and shoot borer attack intensity. The results showed that the growth of sugarcane varieties Malang 52 significantly affected plant height, stem hardness, leaf hardness, leaf chlorophyll content and affected the percentage intensity of stem borer (Chilo infuscatellus) and shoot borer (Scirpophaga excerptalis) attacks. Keywords : Stem borer (Chilo infuscatellus), Shoot borer (Scirpophaga excerptalis), Silica, Sugarcane (Saccharum officinarum L.) Malang 52 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi silika terhadap pertumbuhan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) varietas Malang 52 dan dan resistensi hama penggerek batang (Chilo infuscatellus) dan pucuk (Scirpophaga excerptalis). Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Balittas Karangploso, Malang, Jawa Timur. Kegiatan identifikasi hama dilakukan di Laboratorium Kelompok Peneliti Entomologi. Penelitian dilakukan dari bulan Oktober 2020 sampai Februari 2021. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Parameter penelitian meliputi  tinggi tanaman, kekerasan batang, kekerasan daun, kadar klorofil daun, presentase intensitas serangan hama penggerek batang dan penggerek pucuk. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan tanaman tebu varietas Malang 52 secara signifikan berpengaruh terhadap tinggi tanaman, kekerasan batang, kekerasan daun, kadar klorofil daun serta berpengaruh terhadap persentase intensitas serangan hama penggerek batang (Chilo infuscatellus) dan penggerek pucuk (Scirpophaga excerptalis). Kata kunci : Penggerek batang (Chilo infuscatellus), Penggerek pucuk (Scirpophaga excerptalis), Silika, Tebu (Saccharum officinarum L.) Malang 52
Uji Abnormalitas Spermatozoa Sapi Limousin (Bos Taurus) Berdasarkan Umur Kedewasaan di BBIB Singosari Malang Mustafidah Nur Izajati; Hari Santoso; Husain Latuconsina
Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : FMIPA UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/j.sa.v5i2.14629-2

Abstract

The purpose of this study was to compare the age of limousine cattle (Bos Taurus)  on the quality of spermatozoa at the Singosari Center for Artificial Insemination, Malang. The research method was carried out experimentally using limousine cattle aged 3 years, 5 years and 12 years. Limousine cattle semen collection was carried out directly in the field using a set of artificial vaginal tools to obtain optimal sperm quality. Data were analyzed by IVOS II in order to include spermatozoa concentration, consistency, motility of spermatozoa. Data analysis using IVOS II. The results showed that the lowest spermatozoa abnormality values were found in males aged 5 years with a mean value 0f 3.7333, and males aged 3 years with an average value of 5.0101, the highest spermatozoa abnormality values were found in males aged 12 years with a mean value of 6.4377. the conclusion from the results of this study is that the highest spermatozoa abnormality value is a male aged 12 years and the lowest spermatozoa abnormality value is a male aged 5 years. Keywords: Artificial Insemination (AI), Effect of Age, Abnormality, Spermatozoa, Limousine Cattle ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan umur sapi limousin terhadap kualitas spermatozoa di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang. Metode penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan sapi limousin (Bos taurus) umur 3 tahun, 5 tahun dan 12 tahun. Penampungan semen sapi limousin (Bos taurus) dilakukan secara langsung di lapangan menggunakan seperangkat alat vagina buatan guna mendapatkan kualitas spermatozoa optimal. Data dianalisis dengan IVOS II agar meliputi konsentrasi spermatozoa, konsistensi, motilitas spermatozoa. Analisis data menggunakan IVOS II. Hasil nilai abnormalitas spermatozoa terendah terdapat pada pejantan yang berumur 5 tahun dengan nilai rerata 3.7333, dan pejantan yang berumur 3 tahun dengan nilai rerata 5.0101, nilai abnormalitas spermatozoa tertinggi terdapat pada pejantan yang berumur 12 tahun dengan nilai rerata 6.4377. kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah nilai abnormalitas spermatozoa tertimggi yaitu pejantan umur 12 tahun dan nilai abnormalitas spermatozoa terendah yaitu pejantan umur 5 tahun. Kata kunci: Inseminasi Buatan (IB), Pengaruh Umur, Normalitas, Abnormalitas, Spermatozoa, Sapi Limousin.
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Kotoran Rusa Bawean (Axis kuhlii) dan Kotoran Kambing (Capra aegagrus hircus) terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa) Zuhria binti Suhnin; Saimul Laili; Tintrim Rahayu
Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : FMIPA UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/j.sa.v5i2.15400-2

Abstract

Goat dung (Capra aegagrus hircus) and bawean deer dung (Axis kuhlii) are grouped into groups with the same texture. The value of the ratio of C / N goat pukan is generally still above >30 While deer dung has a ratio level of C / N >35. This research took place at Jl Tambak Desa Tambak Keramat Kec.Tambak pulau bawean. The study was conducted from August 2021 to September 2021.The study used a complete randomized design experiment (RAL) using three 10 repetition treatments. The research data is analyzed by using ANOVA. If there is a significant influence, then the analysis continues with the BNT (Real Difference Tere¬cil) test of 5%.The results showed that the treatment that has a high and very good effect on the growth of lettuce plants (Lactuca sativa) treatment (P1), while in the treatment (P2) shows unfavorable results for the growth of lettuce plants (Lactuca sativa). Keywords: Bawean Deer Dung, Goat Dung, Lettuce ABSTRAK Kotoran kambing (Capra aegagrus hircus) dan kotoran rusa bawean (Axis kuhlii) dikelompokkan menjadi satu golongan dengan tekstur yang sama Nilai rasio C/N pukan kambing umumnya masih diatas >30 Sedangkan kotoran rusa mempunyai tingkat rasio C/N >35. Penelitian ini bertempat di Jl Tambak Desa Tambak Keramat Kec.Tambak pulau bawean dilakukan dari agustus 2021 sampai dengan bulan september 2021.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap  menggunakan tiga perlakuan 10 pengulangan.Data penelitian dianalisis dengan menggu­nakan ANOVA.Apabila terdapat pengaruh yang signifikan, maka analisis  dilanjut­kan dengan uji BNT (Beda Nyata Terke­cil) 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang berpengaruh yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan tanaman selada (Lactuca sativa) adalah perlakuan campuran tanah humus dengan kotoran rusa bawean (P1) terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun berat basah dan kering tanaman selada, sedangkan pada perlakuan campuran tanah humus humus dengan kotoran kambing yang masih fresh (P2) menunjukkan  hasil yang tidak signifikan bagi pertumbuhan tanaman selada (Lactuca sativa). Kata kunci: Kotoran Rusa Bawean, Kotoran Kambing, Selada
Pemeliharaan Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) dengan Frekuensi Pemberian Pakan Berbeda di UPT BBI Sukorejo Gondang Legi Malang Fitriyah Ningsih; Hari Santoso; Saimul Laili
Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : FMIPA UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/j.sa.v5i2.15511-2

Abstract

In fish farming, it is necessary to pay attention to the difference in concentration between the environmental media and the concentration of body fluids so that osmoregulation can be maintained. Factors that affect the growth and survival of fish in addition to feed is water quality. Temperature can affect fish activity in growth,  respiration,  and reproduction. The high temperatures can reduce dissolved oxygen and affect the appetite of fish. optimum temperature for fish appetite at 25 C – 35 C. The purpose of this study was to compare the effect of different feed frequencies on the growth and survival of carp (Cyprinus carpio L.) at UPT BBI Sukorejo Gondang legi. The research method was direct practice in the field using a RAK, consisting of three treatments, namely: T1 = fed 1 time/day (pk 07.00), T2 = fed 2 times/day (pk 07.00 and pk 17.00) and T3 = fed 3 times/day (07.00 pk, 12.00 pk and 17.00 pk) with six replications. The results showed that there was a significant difference in the frequency of feeding different to the growth rate and survival of carp. The conclusion of this study is that the frequency of feeding different significantly affects the growth and survival of carp where the best survival is the third treatment. Keywords: feed efficiency, growth and survival of goldfish (Cyprinus carpio L) ABSTRAK Budidaya ikan memerlukan perbedaan konsentrasi dari konsentrasi cairan tubuh dan media lingkungan hidup agar osmoregulasi bisa pertahankan. Faktor yang berpengaruh pada kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan mas adalah pakan, kualitas air, dan suhu. Suhu berpengaruh pada aktivitas ikan di proses pertumbuhan, pernapasan, serta proses reproduksi. Suhu paling sesuai  untuk makan ikan berkisar 25 ᵒC – 35 ᵒC. Penelitian ini bertujuan membandingkan antara pengaruh pemberian pakan dengan frekuensi  berbeda terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan ikan mas yang ada di UPT BBI Sukorejo Gondang legi. Penelitian ini bertempat di BBI Gondang Legi di bulan juni-juli 2021. Penelitian dilaksanakan memakai pratik langsung lapangan memakai RAK dengan  tiga perlakuan berikut : P1 = diberi pakan 1 kali/hari (pk 07.00), P2 = diberi pakan 2 kali/hari (pk 07.00 dan pk 17.00) dan P3 = diberi pakan 3 kali/hari (pk 07.00, pk 12.00  dan pk 17.00) dengan enam kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan angka laju pertumbuhan 95.00 dan kelangsungsan hidup 147.00 bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap frekuensi pemberian pakan yang berbeda terhadap kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan ikan mas. Kesimpulan penelitian ini yaitu dengan frekuensi pemberian pakan berbeda maka akan  berpengaruh signifikan terhadap kelulushidupan serta pertumbuhan  ikan mas. Kelulushidupan paling baik ada diperlakuan ke tiga. Kata kunci : Efesiensi Pakan, Pertumbuhan dan kelulus hidupan Ikan Mas (Cyprinus carpio L)
Perbandingan pH dan BJ Susu Sapi (Bos taurus taurus) pada Pemerahan Pagi dan Sore di KUD Argopuro Krucil Probolinggo Eka Fitriah; Ratna Djuniwati L; Majida Ramadhan
Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : FMIPA UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/j.sa.v5i2.16257-2

Abstract

Milk is a source of animal protein that has a strategic role in human life. BJ and pH are physical parameters that determine the quality of milk. Milking is done twice a day, namely in the morning and evening, different milking time intervals will produce different milk compositions. The purpose of this study was to compare the pH, and BJ (specific gravity) of morning and evening milked milk. The method used is observation and the analysis used is the t test. The results of the analysis using the t test showed that the pH and BJ of milk were significantly different (P>0.05) in the morning and afternoon milking. pH and BJ at the time of milking in the morning and evening according to SNI No 01-3141-2011, regarding the quality of cow's milk. Keywords: Specific Gravity, KUD Argopuro Krucil, pH,  milking morning afternoon. ABSTRAK Susu merupakan sumber protein hewani yang mempunyai peran strategis dalam kehidupan manusia. BJ dan pH merupakan parameter fisika yang ikut menentukan kualitas susu. Pemerahan susu dilakukan dua kali dalam sehari yaitu di waktu pagi dan sore hari, interval waktu pemerahan yang berbeda akan menghasilkan komposisi susu yang berbeda. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk membandingkan pH, dan BJ (berat jenis) pada susu pemerahan pagi dan sore.  Metode yang digunakan yaitu observasi dan analisis yang digunakan adalah uji t.  Hasil analisis menggunakan uji t menunjukkan bahwa pH, dan BJ susu berbeda nyata (P>0,05) pada pemerahan pagi dan sore. pH dan BJ pada waktu pemerahan pagi dan sore hari sesuai  dengan SNI No 01-3141-2011, tentang kualitas susu sapi. Kata kunci: Berat Jenis, KUD Argopuro krucil, pH, pemerahan pagi sore
Pengaruh Variasi Konsentrasi Indole Butyric Acid (IBA) pada Anggrek (Dendrobium hybrid) terhadap Pertumbuhan dan Survival dalam Media Cocopeat Dewi Anjar Setyowati; Tintrim Rahayu; Gatra Ervi Jayanti; Dita Agisimanto
Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : FMIPA UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/j.sa.v5i2.16959-2

Abstract

Orchids have endemic flowers with high aesthetic value and are widespread throughout Indonesia. One of the widely cultivated orchid varieties is the Dendrobium Orchid. The orchid cultivation process requires special handling, especially in the growing environment, which must be by the plant’s original habitat, so that plant growth and development become more optimal, especially the planting medium and the provision of nutrients must be appropriate. This study aimed to determine the optimal concentration of IBA on the growth of orchid plants (Dendrobium hybrid) and to determine the optimal variation of IBA concentration on the survival of orchid plants in cocopeat media. The research method was carried out experimentally using the Randomized Block Design (RAK). To compare the growth between the concentration of IBA and root growth has given four treatments: P1: 0.25 ml/L, P2: 0.50 ml/L, P3: 0, 75ml/L, P4: 1ml/L each treatment was given three replications and each replication contained four plant seeds with a total of 48 plant seeds. Observation parameters included root length, number of new roots, leaf length, number of leaves, plant length, plant wet weight, and plant survival. The optimal concentration of IBA on orchid growth at a concentration of 0.25 ml/L IBA optimal orchid growth was found in the parameters of the number of new roots. Plant length at a concentration of 0.75 ml/L IBA optimal orchid growth was found in root length and planted wet weight parameters. In the survival parameters of orchid plant life, the optimal concentration of IBA was found at a concentration of 0.25 ml/L. Keywords: Orchid, growth, orchid survival, and IBA ABSTRAK Anggrek memiliki bunga endemik yang memiliki nilai estetika tinggi dan menyebar luas di seluruh Indonesia. Salah satu varietas anggrek yang banyak dibudidayakan yaitu Anggrek Dendrobium. Proses budidaya anggrek memerlukan penanganan khusus terutama pada lingkungan tumbuh yang harus sesuai dengan habitat asli tanaman, agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi lebih optimal terutama media tanam dan pemberian unsur hara harus tepat. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui konsentrasi pemberian IBA yang optimal terhadap pertumbuhan tanaman angrek (Dendrobium hybrid) serta untuk mengetahui pemberian variasi konsentrasi IBA yang optimal terhadap survival kehidupan tanaman anggrek (Dendrobium hybrid) dalam media cocopeat. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK).untuk membandingkan pertumbuhan antara konsentrasi IBA terhadap pertumbuhan akar yang diberi 4 perlakuan : P1:0,25 ml/L, P2:0,50ml/L, P3: 0,75ml/L, P4: 1ml/L masing-masing perlakuan di berikan 3 ulangan dan setiap ulangan terdapat 4 bibit tanaman dengan jumlah keseluruhan 48 bibit tanaman. Parameter pengamatan meliputi panjang akar, jumlah akar baru, panjang daun, jumlah daun, panjang tanaman, berat basah tanaman, dan survival tanaman. Konsentrasi IBA yang optimal terhadap pertumbuhan anggrek pada konsentrasi 0,25 ml/L IBA pertumbuhan anggrek yang optimal terdapat pada parameter jumlah akar baru .Pada konsentrasi 0,50 ml/L IBA pertumbuhan anggrek yang optimal terdapat pada parameter panjang daun, jumlah daun, dan panjang tanaman. Pada konsentrasi 0,75 ml/L IBA pertumbuhan anggrek yang optimal terdapat pada parameter panjang akar dan berat basah tanaman. Pada parameter survival kehidupan tanaman anggrek konsntrasi pemberia IBA  yang optimal terdapat pada konsentrasi 0,25 ml/L. Keywords: Anggrek, pertumbuhan, survival anggrek, dan IBA
Kandungan Hemiselulosa pada Serat Kasar Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Fatmawati Fatmawati; Ahmad Syauqi; Majida Ramadhan
Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : FMIPA UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/j.sa.v5i2.17443-2

Abstract

Water hyacinths can grow quickly, so efforts are needed to deal with them so as not to disturb and damage the environment. The cell wall of hyacinth plants contains lignocellulose. The purpose of this study is to determine the quantity of hemicellulose molecules from the results of hydrolysis on the presence of a component of the crude fiber of hyacinth (Eichhornia crassipes). The methods used in this study were the Wendee crude fiber analysis method and the Chesson-Datta method of hemicellulose hydrolysis. The study used quantitative descriptive methods. The results of the analysis of hyacinth crude fiber in every 1gram of dried hyacinth powder contain an average crude fiber weight contained minerals in the leaves of 30.9% and 48.6% in the roots. Hydrolysis of hemicellulose obtained the average hemicellulose contained in hyacinth leaves 11.2% and roots 19.7%. Keywords: Hyacinth, Crude fiber, Hemicellulose ABSTRAK Eceng gondok dapat tumbuh dengan cepat, sehingga diperlukan upaya untuk menanganinya agar tidak mengganggu dan merusak lingkungan. Dinding sel tanaman eceng gondok mengandung lignoselulosa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kuantitas molekul hemiselulosa dari hasil hidrolisis pada keberadaan komponen serat kasar eceng gondok (Eichhornia crassipes). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis serat kasar Wendee dan hidrolisis hemiselulosa metode Chesson-Datta. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil analisis serat kasar eceng gondok dalam tiap 1gram serbuk eceng gondok kering mengandung rata-rata berat serat kasar terkandung mineral pada daun 30.9% dan 48,6% pada akar. Hidrolisis hemiselulosa didapatkan rata-rata hemiselulosa yang terkandung dalam daun eceng gondok 11,2% dan akar 19,7%. Kata kunci: Eceng gondok, Serak Kasar, Hemiselulosa

Page 1 of 1 | Total Record : 7