cover
Contact Name
Nor Isnaeni Dwi Arista
Contact Email
dewi.arista@apps.ipb.ac.id
Phone
+6285642677396
Journal Mail Official
jassu@journal-iasssf.com
Editorial Address
Kukusan, Depok City, Indonesia 16425
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Agrosociology and Sustainability
ISSN : 30251362     EISSN : -     DOI : -
Aim: a multi-disciplinary journal in agriculture, botany, and environmental application in social and science field. Scope: 1. Agrosociology: plant science, agroecology, agroforestry, agricultural extension, farmer empowerment, agriculture issue (conflict, mitigation, extensification, and regulation), agribussiness and agroeconomy. 2. Sustainability: sustainable agriculture (permaculture, biodynamics, organic, integrated, conservation, and precision farming), biosecurity, environmental health (climate change and mitigation), Waste management (society behaviour, circular economy, zero waste), food security, and sustainable development.
Articles 5 Documents
Toleransi varietas jagung (Zea mays) terhadap cekaman kekeringan pada fase perkecambahan dan vegetatif menggunakan tingkat konsentrasi PEG 6000 Virgiana Fitri Utari
Journal of Agrosociology and Sustainability Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jassu.v1i1.2023.56

Abstract

Corn (Zea mays L) is the second strategic commodity after rice. Limitations and uncertainties in water supply due to global warming are factors causing drought stress on agricultural land. One strategy to develop maize on dry land is to develop drought-tolerant varieties. This study aimed to determine the effect of PEG 6000 with different concentrations of four maize varieties on the drought stress tolerance of maize during the germination and vegetative phases. This research was from August to November 2020 at BPTP Banten and the Soil and Agro-climate Laboratory, Department of Agroecotechnology, Faculty of Agriculture, Sultan Ageng Tirtayasa University. This study used a Completely Randomized Factorial Design (CRD) which consisted of two factors and three replications. The first factor is the corn variety which has four levels, namely A1 (Nasa-29), A2 (JH-27), A3 (JH 45), and A4 (Lamuru). The second factor is the concentration of PEG 6000 which consists of 5 levels, namely B1 (Control), B2 (5%), B3 (10%), B4 (15%), and B5 (20%). The results showed that each concentration of PEG 6000 produced varying results. Increasing concentrations of PEG 6000 decreased yields on vigor index, germination, root length, plumula length, seedling dry weight, and drought stress sensitivity index.
Kajian agro sosiologi dan potensi metabolit sekunder bunga telang (Clitoria ternatea) sebagai peningkat imunitas tubuh Anita Hazimah Putri; Jon Yawahar
Journal of Agrosociology and Sustainability Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jassu.v1i1.2023.57

Abstract

In the context of agro-sociology, butterfly pea (Clitoria ternatea) is studied as one of the plants with high economic, health, and environmental value. Flower can be used as a raw material of herbal medicines that can improve human health, primarily in terms of immunity. The processing of secondary metabolites can help increase the added value of the pond farm itself. Some of the secondary metabolite compounds in strawberries that potentially boost the immune system among others are flavonoids, alkaloids and polyphenols. Flavonoid compounds including anthocyanins can help protect body cells from free radical damage and increase the production of white blood cells. Gulf flowers also contain alkaloids such as clitorine and cyanidine that have antimicrobial and antioxidant properties, thus helping inhibit the growth of bacteria and viruses that cause infections and diseases. Gulf flowers also contain polyphenols such as caffeic acid and chlorogenic acid that have anti-inflammatory and anti-cancer properties. With the potential of this secondary metabolite, the sustainable farming of strawflower continues to float in Indonesia, along with the awareness of a healthy lifestyle and back to nature of society.
Analisis faktor dan persepsi pemuda desa terhadap pekerjaan petani Cahyo Bagus Tri Nugroho; Sugihardjo; Putri Permatasari; Sapja Anantanyu
Journal of Agrosociology and Sustainability Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jassu.v1i1.2023.58

Abstract

Pekerjaan petani merupakan menjadi mata pencaharian utama di pedesaan. Mata pencaharian petani didominasi oleh orang tua lebih dari 50 tahun termasuk di Kecamatan Sumberlawang. Mayoritas penduduk Kecamatan Sumberlawang bermata pencaharian sebagai petani sebanyak 14.122 jiwa, angka tersebut paling tinggi dibandingkan mata pencaharian lain. Namun taraf hidup dan luas lahan pertanian tidak terkait dengan minat pemuda desa, oleh sebab itu mereka cenderung bekerja di kota setelah tamat sekolah. Ketidaktertarikan bekerja di desa disebabkan kurangnya minat pada profesi pertanian. Di Sumberlawang memiliki prosentase 18,89% pemuda berusia 15-29 tahun, jumlah yang cukup besar dan dapat bermanfaat bagi keberlangsungan pertanian jika pemuda tersebut tidak pindah ke kota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk persepsi kaum muda tentang pekerjaan pertanian dan persepsi kaum muda tentangnya. Partisipan dalam penelitian ini adalah pemuda berusia 15 hingga 29 tahun. Sampel sebanyak 98 pemuda diambil dengan menggunakan metode proporsional random sampling. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengAnalisis data menggunakan  software program IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor berikut mempengaruhi persepsi kaum muda tentang pekerjaan pertanian: pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman pribadi, akses informasi, dan kosmopolitan. Persepsi pemuda baik tentang pendapatan, sedangkan persepsi tentang pensiun netral, persepsi tidak baik, terutama kebanggaan petani, pengembangan karir, persepsi buruk terhadap pertanian.
Analisis keuntungan integrated farming system pada usahatani padi pedesaan Wawan Ariawan
Journal of Agrosociology and Sustainability Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jassu.v1i1.2023.89

Abstract

Pertumbuhan pertanian Indonesia sangat penting untuk diperhatikan karena potensi sumber daya alam yang sangat besar yang dapat menopang pendapatan nasional. Sektor pertanian menjadi perhatian utama karena menyediakan pangan bagi masyarakat dan menjadi tumpuan kemajuan negara. Sistem pertanian terpadu dapat membantu petani menghasilkan produk pertanian organik berkualitas tinggi yang bebas dari kontaminasi bahan kimia. Namun, kesadaran petani untuk mengelola sistem pertanian terpadu dan budidaya padi organik penting untuk dianalisa, apakah produk dapat bersaing secara optimal di pasar dan keuntungan optimal diperoleh petani. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem usaha tani pada budidaya padi sistem pertanian terpadu dalam suatu kelompok tani di pedesaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian yaitu salah satu yakni Desa Gentungan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dengan nama kelompok “Tani Mulya I” yang memproduksi beras organik dengan jumlah responden 30 petani. Data dikumpulkan dari sumber primer dan sekunder dengan tujuan (1) Analisis data pertanian pedesaan; (2) Analisis masukan sistem pertanian terpadu digunakan secara internal; (3) Analisis budidaya padi dan pertanian terpadu untuk menentukan pendapatan pertanian, biaya dan keuntungan beras organik. Hasil penelitian menunjukkan pertanian organik di masa depan beras organik di pedesaan memiliki peluang yang besar karena petani dalam sistem pertanian terpadu dapat meminimalkan input internal yang dibutuhkan selama produksi beras organik dengankeuntungan Rp. 21.929.197,85/ha/MT.
Tata kelola industri kelapa sawit berkelanjutan dalam mendukung ketahanan energi nasional Jamaludin Zainal Abidin
Journal of Agrosociology and Sustainability Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jassu.v1i1.2023.136

Abstract

Indonesia menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar dunia. Hal ini adalah peluang bagi pemerintah Indonesia dalam pengembangan biodiesel sebagai pengganti bahan bakar fosil. Pada industri sawit, penilaian industri sawit berkelanjutan dilakukan dengan menggunakan skema Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk standar berkelanjutan yang diakui internasional dan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk standar yang diakui secara nasional. Skema sertifikasi berkelanjutan diharapkan dapat menjadikan industri sawit menjadi industri pertanian yang berkelanjutan. Namun, isu deforestasi dan legalitas tanah perkebunan menjadi persoalan utama dalam industri sawit berkelanjutan. Hal ini menjadi tantangan bagi pengembangan biodiesel di Indonesia agar mendapatkan pengakuan pasar sawit internasional terutama Uni Eropa yang ketat terhadap isu keberlanjutan industri kelapa sawit. Permasalahan utama dalam industri sawit berkelanjutan adalah tata kelola industri kelapa sawit yang masih belum efektif. Dalam pembahasan ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan kesenjangan kebijakan pada industri sawit dengan aktual pelaksanaannya melalui tinjauan literatur penelitian sebelumnya. Peneliti membagi menjadi dua permasalahan utama kesenjangan kebijakan yakni pada industri hulu dan industri hilir, khususnya pengembangan biodiesel sebagai energi baru dan terbarukan.  Rekomendasi kebijakan dalam mendukung hal tersebut diantaranya adalah penguatan skema sertifikasi berkelanjutan ISPO di Indonesia, penyelesaian legalitas tanah perkebunan, pencegahan deforestasi, fragmentasi kelembagaan dan kebijakan di Industri hilir, peningkatan teknologi dan infrastruktur sebagai upaya meningkatkan daya saing industri sawit Indonesia di pasar dunia Internasional, serta industri sawit dapat menjadi solusi dalam mendukung ketahanan energi baik secara nasional maupun secara global.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2023 2023