cover
Contact Name
Amaq Fadholly
Contact Email
Amaqfadholly@apps.ipb.ac.id
Phone
+6285784750924
Journal Mail Official
jvetbiomed@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
Jalan Agatis Kampus IPB Dramaga, Bogor, 16680, Jawa Barat, Indonesia
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Veteriner dan Biomedis
ISSN : -     EISSN : 29872257     DOI : https://doi.org/10.29244/jvetbiomed
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Veteriner dan Biomedis bertujuan untuk menerbitkan dan menyebarluaskan kajian ilmiah hasil penelitian, pemikiran, dan kajian analisis-kritis mengenai penelitian bidang ilmu kedokteran hewan dan ilmu biomedis. Jurnal Veteriner dan Biomedis menerima artikel ilmiah dengan ruang lingkup penelitian di bidang Kedokteran Dasar Veteriner, Reproduksi Veteriner, Kesehatan Masayarakat Veteriner, Klinik Veteriner, Mikrobiologi Medis, Biologi Molekular, Biomedis, dan topik kajian lainnya yang relevan.
Articles 17 Documents
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Klebsiella sp.: In Vitro Aprilia Hardiati
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.1.1-4.

Abstract

Klebsiella sp. termasuk famili Enterobacteriaceae yang oportunistik terdapat pada hewan maupun manusia. Ekstrak bawang adalah bahan alam yang mudah didapatkan dan bersifat antibakteri. Penelitian bertujuan melihat aktivitas antibakteri bawang putih terhadap pertumbuhan Klebsiella sp. Metode penelitian adalah uji re-identifikasi isolat Klebsiella sp., pembutatan ekstrak bawang putih, uji fitokimia, dan uji aktivitas antibakteri metode difusi sumuran. Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara in vitro menggunakan ekstrak bawang putih konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Kontrol positif menggunakan kloramfenikol dan control negative menggunakan akuades. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p < 0,05). Ekstrak bawang putih mampu bekerja sebagai antibakteri terhadap Klebsiella sp. Ekstrak bawang putih konsentrasi 20% dan 40% memiliki daya hambat sedang, sedangkan ekstrak bawang putih konsentrasi 60%, 80%, dan 100% memiliki daya hambat kuat. Kesimpulannya, semua konsentrasi bawang putih yang diujikan mampu menghambat pertumbuhan Klebsiella sp. Namun, daya hambat yang dihasilkan dari ekstrak bawang putih masih belum mampu menghambat Klebsiella sp. sebaik antibiotik komersil.
Studi Kasus: Keberhasilan Terapi Pada Kasus Intoksikasi Kucing Kunkun Intan Permatasari Hermawan
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.1.5-8.

Abstract

Latar belakang: Intoksikasi adalah suatu keadaan gangguan yang disebabkan karena tertelannya suatu agen toksik. Studi kasus : Kucing Kunkun betina, domestic, berwarna putih, mengalami lemas, kejang-kejang, muntah, dikarenakan kucing menelan cairan wipol dan kucing belum divaksin. Hasil pemeriksaan dan Terapi : Berat badan kucing 2 kg dengan suhu tubuh 35°C, frekuensi nafas 28 kali/menit, frekuensi pulsus 100 kali/menit, turgor lebih dari 2 detik, membrane mukosa pucat. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dengan hematologi, dari hasil hematologi menunjukkan Leukositosis, Limfositosis, Anemia mikrositik hipokromik. Dari hasil anamnesa, gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang diganosa pada kasus ini adalah Intoksikasi. Terapi pada kasus ini diberikan terapi cairan, dan juga pemberian obat diazepam, atropine, glucortin, neokaolana dan transfer factor. Kesimpulam : Setelah empat hari terapi, pasien mengalami perubahan yang signifikan sehingga diperbolehkan rawat jalan.
MORFOLOGI SEL DARAH MERAH ITIK MANILA YANG DIPAPAR PADA BERBAGAI KONSENTRASI LARUTAN NaCl HIPOTONIS Anisa Rahma
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.1.9-14.

Abstract

Bentuk sel darah merah dapat dipengaruhi oleh pemberian larutan yang memiliki konsentrasi berbeda. ImageJ dapat dimanfaatkan untuk mengukur perubahan morfologi sel darah merah. Analisis morfologi sel darah merah dilakukan pada 60 sampel darah yang diberi perlakuan NaCl dengan konsentrasi bertingkat (NaCl 0.6%, NaCl 0.7%, NaCl 0.8%, NaCl 0.9%). Sampel natif darah diamati pada menit ke- 2, -4, -6, -8, dan -10. Sel darah merah diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40 kali. Data hasil pengamatan diolah menggunakan imageJ untuk menganalisis sirkulariti serta perubahan dimensi. Hasil penelitian memperlihatkan terjadi peningkatan sirkulariti dan nilai dimensi sel darah merah pada konsentrasi 0.6% menit ke-2, konsentrasi 0.7% menit ke-4, dan pada konsentrasi 0.8% pada menit ke-8. Hal ini menggambarkan bahwasanya terjadi perubahan bentuk sel darah merah yang ditandai dengan adanya peningkatan sirkulariti dan dimensi sel darah merah ketika sel darah merah dipapar pada konsentrasi NaCl yang berbeda-beda.
Komparasi karakteristik anatomi skelet ekstremitas kaki depan komodo (varanus komodoensis) dengan biawak air (Varanus salvator) Nurhidayat
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.1.15-22.

Abstract

Komodo dan biawak air merupakan hewan yang memiliki kekerabatan yang dekat namun memiliki peran ekologi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati komparasi anatomi ekstremitas kaki depan komodo (Varanus komodoensis) dan biawak air (Varanus salvator) serta hubungan dengan perilaku alamiahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa os scapula dan os coracoidea pada komodo menyatu menjadi os coracoscapula, sedangkan pada biawak air terpisah oleh syndesmosis. Pada komodo, terdapat crista deltiodea yang diduga berhubungan dengan perilaku menggali liang komodo yang lebih besar dibandingkan liang biawak air. Komodo memiliki dua buah crista pectoralis sedangkan biawak air hanya memiliki satu buah crista pectoralis. Perbedaan ini diduga berhubungan dengan sifat arboreal pada komodo muda yang tidak ditemukan pada biawak air. Komodo memiliki olecranon yang berkembang, sedangkan biawak air memiliki olecranon yang relatif kecil. Pada ossa carpi komodo, terdapat dua buah os pisiforme sedangkan biawak air hanya memiliki satu buah os pisiforme. Perbedaan ini diduga untuk meningkatkan fleksibilitas pergelangan kaki depan komodo saat berburu sedangkan biawak air tidak terlalu membutuhkan perilaku berlari untuk mengejar mangsanya.
Pemanfaatan Jamu Sambiloto, Temulawak, Madu, dan Jahe terhadap Performa Ayam Broiler Aulia Andi Mustika
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.1.23-28.

Abstract

Sediaan herbal sebagai aditif pakan telah memberikan keuntungan dalam peternakan dengan merangsang pertumbuhan, meningkatkan efisiensi pakan dan efek imunomodulator, sehingga menghasilkan angka kematian, morbiditas dan keseluruhan performa yang lebih baik pada unggas. Tujuan dari penelitian ini yaitu menguji pengaruh pemberian jamu berbahan baku sambiloto, temulawak, madu, dan jahe terhadap performa ayam broiler. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan dan tujuh ulangan. Perlakuan pertama merupakan kontrol, ayam broiler yang tidak diberi jamu. Tiga perlakuan selanjutnya, ayam yang diberi tambahan jamu konsentrasi bertingkat 5%, 10%, dan 15%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian jamu meningkatkan performa ayam broiler secara nyata (P<0,05) dan peningkatan terbaik berada pada kelompok konsentrasi 5% dan 10%. Meliputi peningkatan konsumsi pakan dan air minum, pertambahan bobot badan, bobot hidup, bobot karkas dan konversi pakan tanpa disertai peningkatan bobot jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan limpa. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian jamu kombinasi sambiloto, temulawak, madu, dan jahe dapat meningkatkan performa ayam broiler.
Potensi Ekstrak Buah dan Daun Labu Siam (Sechium edule) sebagai prebiotik bakteri lactobacillus casei Min Rahminiwati
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.1.29-36.

Abstract

Lactobacillus casei merupakan salah satu bakteri saluran pencernaan yang memberi dampak positif terhadap kesehatan tubuh inang. Pertumbuhan bakteri ini dipengaruhi oleh beragam jenis karbohidrat terutama karbohidrat yang resisten terhadap enzim pencernaan.Adanya kandungan serat pangan dalam labu siam, memungkinkan ekstrak air labu siam (Sechium edule) dapat digunakan sebagai nutrisi untuk bakteri probiotik seperti Lactobacillus casei. Potensi ekstrak buah dan daun labu siam sebagai prebiotik dikaji terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus casei menggunakan metoda dilusi untuk penentuan KTM dan menggunakan metoda difusi kertas cakram yang diresapi ekstrak buah dan daun labu siam pada konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25% untuk menentukan LDT. Hasil pengujian menunjukkan konsentrasi tumbuh minimum ialah konsentrasi 10%. Rata-rata LDT buah labu siam pada konsentrasi tersebut sebesar 2,40 mm sedangkan pada daun labu siam yaitu 1,99 mm. sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah dan daun labu siam berpotensi sebagai prebiotik.
Pengujian Efektifitas Obat Penyembuhan Luka Gentavar® Pada Hewan Model Tikus Dan Uji Klinis Pada Anjing Hamdika Yendri Putra
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.1.37-44.

Abstract

Sebagai organ pelindung hampir di seluruh bagian tubuh, kulit sangat mudah mengalami cidera. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas kandidat obat penyembuh luka pada hewan model tikus .Tujuan lain penelitian ini adalah untuk menguji secara klinis sediaan yang digunakan pada hewan anjing. Hewan coba tikus dibuat model luka terbuka dengan metode insisi. Luka sayat dibuat sepanjang 1 cm pada bagian punggung tikus. Kemudian liakukan pengolesan sediaan. Dilakukan observasi selama 14 hari. Parameter yang diamati berupa kondisi luka dan histopatologi. Penelitian pada anjing dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada luka terbuka anjing. Pengamatan dilakukan selama 7 hari terhadap kondisi luka. Persembuhan lebih cepat ditemukan apda kelompok tikus yang dioleskan sedian dua kali dosis dibandingkan dengan kontrol positif. Perbaikan yang ditemukan terlihat dari proporsi isa luka, pengamatan kondisi luka dan histopatologi. Pada hewan anjing ditemukan persembuhan lebih cepat ditemukan pada kelompok yang diberikan sediaan salep uji dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan sediaan. Sediaan Gentavar® memiliki khasiat dalam penyembuhan luka lebih efektif dibandingkan dengan kontrol positif. Efek maksimal ditemukan pada pemberian dua kali dosis sediaan.
Daun dan Biji Srikaya (Annona squamosa L.) dan Potensinya sebagai Antikanker Amaq Fadholly
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.1.45-50.

Abstract

Srikaya (Annona squamosa) secara tradisional sudah lama digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Potensi senyawa-senyawa dalam srikaya sebagai antikanker membuat daun dan biji srikaya sering digunakan sebagai obyek penelitian. Tulisan ini memuat beberapa hasil penelitian daun dan biji srikaya sebagai antikanker baik secara in vitro maupun in vivo. Penelusuran kepustakaan menggunakan peramban Google Scholar, Scopus, PubMed, ScienceDirect, dan SpringerLink. Srikaya memiliki senyawa yang berpotensi seperti diterpene, alkaloid, acetogenin, siklopeptida, flavonoid, tannin, dan saponin sebagai kandidat antikanker. Daun dan biji srikaya terbukti memiliki aktivitas antikanker Studi lebih lanjut tentang mekanisme aktivitas antikanker terhadap setiap senyawa yang berperan sebagai antikanker sangat penting dilakukan agar dapat dijadikan sebagai rerefensi yang utuh dalam penerapan ilmu farmasi, biomedis ataupun pertanian.
Identifikasi Telur Fasciola sp. Berdasarkan Pemeriksaan Koprologi dan Efektivitas Albendazole pada Sapi Limosin Salma Salas Sholekhah; Shelly Kusumarini
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 2 (2023): September
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.2.59-64.

Abstract

Fasciolosis merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan pencernaan dan penurunan produktivitas ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. Dampak infeksi Fasciolosis pada ternak adalah menurunnya berat badan, terdapatnya lesi pada hepar, rusaknya hepar akibat sirosis hingga kematian. Infeksi Fasciolosis dapat menyebabkan kerugian ekonomi apabila tidak dilakukan pengobatan dengan tepat. Pengobatan infeksi Fasciola sp. dapat menggunakan antelmintik seperti albendazole atau nitroxinil. Sapi ras limosin yang berada di peternakan rakyat desa Kucur, Kabupaten Malang terdiri atas dua ekor sapi betina yang berumur 1,5 dan 2 tahun yang berada dalam satu kandang. Dilakukan pemeriksaan feses pada kedua sapi menggunakan metode natif. Berdasarkan hasil pemeriksaan feses yang dilakukan, ditemukan adanya telur cacing pada sapi betina berumur 1,5 tahun. Metode dilanjutkan menggunakan Parfitt and Banks untuk mengkonfirmasi telur Fasciola sp. Hasil pemeriksaan menunjukkan telur bentuk oval, terdapat operculum dan berwarna kuning keemasan. Sapi yang terinfeksi Fascilosis diberikan terapi albendazole. Dilakukan pemeriksaan feses pada hari ke 0, 3 dan 7 post terapi. Efek dari pemberian albendazole terhadap sapi ras limosin yang terinfeksi Fasciola sp. mencapai 100% pada hari ke-7 dengan tidak ditemukannya telur didalam feses.
Pengaruh Pemeliharaan Intensif pada Kambing Terhadap Infeksi Parasit Cacing Gastrointestinal di Desa Rajabasa Lama Kabupaten Lampung Timur Vindo Rossy Pertiwi; Otto Sahat Martua Silaen
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 2 (2023): September
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.2.72-76.

Abstract

Ternak kambing merupakan alternatif bagi pemenuhan kebutuhan protein hewani karena memiliki siklus reproduksi yang lebih cepat dibandingkan sapi dan kerbau. Pemeliharaan intensif yang tidak tepat dapat berdampak negatif pada kesehatan kambing, terutama terkait dengan infeksi parasit cacing gastrointestinal. Desa Rajabasa Lama salah satu wilayah yang potensial untuk ternak kambing. Namun ternak sebagian besar dikandangkan dengan model panggung di area dekat rumah. Hal ini dapat menjadi masalah kesehatan bagi ternak dan manusia. Pada penelitian ini menggunakan sampe feses kambing sejumlah 50 ekor dengan menggunakan metode natif dan apung. Hasil penelitian menunjukan adanya telur Oesophagostomum sp. (36%), telur Strongyloides sp. (22%), dan telur Moniezia sp. (8%). Kejadian infeksi parasit di Desa Rajabasa Lama dapat dipengaruhi oleh faktor pemeliharaan. Secara umum, pemeliharaan kambing di wilayah tersebut dilakukan secara intensif. Sistem pemeliharaan intensif yaitu menempatkan ternak di dalam kandang dan tidak digembalakan serta dapat akibat dari pemberian pakan berupa rumput hijauan dan tambahan berupa onggok. Kesimpulan dari penelitian ini adalah infeksi parasit cacing gastrointestinal merupakan masalah yang signifikan dalam pemeliharaan kambing di Desa Rajabasa Lama, Kabupaten Lampung Timur. Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah pengendalian dan pencegahan infeksi perlu diterapkan secara efektif.

Page 1 of 2 | Total Record : 17