cover
Contact Name
Khairunnisyah
Contact Email
nisyahk856@gmail.com
Phone
+6283802125747
Journal Mail Official
nisyak856@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mahakam Raya No.16 Lingkar Barat, Kec. Gading Cemp., Kota Bengkulu, Bengkulu 38225
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal manajemen informasi kesehatan
ISSN : 2527368X     EISSN : 26214385     DOI : -
Core Subject : Health,
JURNAL MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN is a journal that provides scientific writings for the exchange of ideas on theory, methodology and innovation related to the world of health, especially the scope of Medical Records and Health Information.
Articles 72 Documents
Redesain Map Rekam Medis di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu tahun 2020 Nofri Heltiani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i2.145

Abstract

Map rekam medis adalah sampul dari kertas tebal yang menyatukan semua lembar seorangpasien sehingga menjadi satu riwayat utuh, melindung berkas rekam medis di dalamnya agartidak mudah rusak serta mempermudah penyimpanan dan pencarian dan pemindahan berkasrekam medis. Berdasarkan hasil survei di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto ProvinsiBengkulu, map rekam medis belum sesuai dengan standar baik dari aspek anatomi maupunaspek fisik yang menyebabkan cenderung terjadinya kenaikan angka kerusakan map rekammedis dan kejadian misfile setiap harinya yang berdampak terganggunya pelayanan padapasien, sehingga untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan desain ulang pada map rekammedis. Tujuan penelitian ini adalah redesain ulang map rekam medis di Rumah Sakit KhususJiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian iniadalah deskriptif dengan menggunalan motode perancangan aplikasi corel draw. Subjekdalam penelitian ini adalah 4 orang petugas rekam medis di ruang penyimpanan dengan objekpenelitian adalah map rekam medis. Teknik pengumpulan data menggunakan metodeobservasional dan wawancara dengan pendekatan cross sectional. Intrument yang digunakandalam penelitiani ini adalah lembar observasi dan pedoman wawancara dengan menggunakandata primer yang diolah secara univariat. Hasil redesain map rekam medis di RSKJ SoperaptoBengkulu pada aspek fisik map rekam medis menggunakan bahan kertas duplex berbentuklandscape dengan ukuran 33x25 cm dan berwarna hijau cerah, pada aspek anatomi terdapatitem yang ditambahkan berupa heading (logo), introduction (kalimat perintah pengisian padamap rekam medis) dan type style (jenis huruf arial dengan font 14 dan 18). Sedangkan aspekisi terdapat tambahan item berupa identitas sarana pelayanan kesehatan, kalimat warning,kode warna pada nomor rekam medis dan tahun kunjungan serta tulisan vol ke … dari …
Kelengkapan Pengisian Formulir Informed Consent di Puskesmas Betungan Kota Bengkulu Azmi Gufran; Anggia Budiarti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i2.148

Abstract

Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/Per/2008 tentang standarpelayanan minimal kelengkapan pengisian lembar informed consent adalah 100%, artinyapengisian dari setiap komponen pada variabel identitas berdasarkan studi pendahuluan diPuskesmas Betungan Kota Bengkulu didapatkan hasil analisis kelengkapan pengisianinformed consent tidak mencapai 100%. Diketahui Kelengkapan pengisian variabelidentifikasi dan autentikasi informed consent di Puskesmas Betungan Kota Bengkulu Tahun2017. Metode : Jenis penelitian adalah deskriptif, sampel dalam penelitian ini adalah 79lembar informed consent tindakan medis dan pengambilan sampel menggunakan sistemrandom sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian dari 79sampel yang diteliti didapatkan presentase ketidaklengkapan tertinggi pada variabelidentifikasi yaitu komponen nomor RM 80% dan terendah yaitu nama pasien 6%.Ketidaklengkapan tertinggi pada variabel autentikasi yaitu nama terang dokter 85%, danterendah yaitu TTD pasien 19%. Diharapkan kepada Puskesmas Betungan Kota Bengkuluuntuk memperhatikan kelengkapan pengisian formulir informed consent yang di isi olehdokter dan tenaga medis, dimana formulir informed consent yang disimpan dalam rekammedis dapat digunakan sebagai alat bukti dalam keabsahan masalah hukum. Sertamensosialisasikan kepada dokter dan tenaga medis ruangan tentang kelebgkapan, pengertiandan manfaat formulir informed consent yang terisi dengan lengkap sebagai perlindunganhukum terhadap diri sendiri dan puskesmas. Dan memberi sanksi bagi petugas yang mengisirekam medis dengan tidak lengkap dan tidak benar, seperti memberikan teguran, memberikansurat peringatan dari kepala puskesmas, diberikan sanksi sesuai dengan hukum kesehatan dankode etik profesi.
Gambaran kepuasan pasien rawat jalan di tempat pendaftaran Puskesmas Babatan Kabupaten Seluma Shofia Aji Hidayatillah; Marissa Gita Putri
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i2.150

Abstract

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif, untukitu diperlukan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang selaras dengan tujuan untukmengakses pelayanan kesehatan yang bermutu. Berbagai cara akan dilakukan setiap oranguntuk mendapatkan pengobatan yang baik, salah satunya dengan berobat ke pelayanankesehatan seperti di Rumah Sakit maupun Puskesmas. Puskesmas merupakan pusatpengembangan kesehatan yang memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadukepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok, dikembangkan sebagai ujung tombakpelayanan kesehatan di Indonesia yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab ataspemeliharan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya tanpa mengabaikan mutupelayanan kepada individu. Puskesmas harus memiliki mutu pelayanan kesehatan yang baikdan berkualitas guna memberikan kepuasan pada pasien yang dapat dirasakan manfaatnyaoleh masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif melalui pendekatankuantitatif dengan menggunakan 4 item penilaian dengan skala likert. Populasi penelitian iniadalah pasien rawat jalan yang berobat di UPT Puskesmas Babatan Kecamatan SukarajaKabupaten Seluma dengan jumlah 100 responden yang bertujuan untuk mengetahuigambaran kepuasan pasien rawat jalan di tempat pendaftaran. Dari hasil penelitianBerdasarkan Indikator Pelayanan di TPPRJ Puskesmas Babatan dilihat dari segi Kecepatanpetugas dalam memberikan pelayanan sebanyak 55 (55,0%) orang pasien merasa cukup puaskarena petugas membantu pasien dalam memperoleh obat sehingga membantu kecepatandalam menyelesaikan pelayanan pasien. Untuk Indikator kenyamanan lingkungan sebanyak37 (37%) pasien merasa tidak puas dikarenakan ruang pelayanan yang kurang bersih danrapih. Pada indikator prosedur pelayanan sebanyak 37 (37%) pasien merasa cukup puas halini karena pasien merasa petugas menjalankan tugas sesuai dengan prosedur, kehandalan dankemampuan. Dan untuk indikator persyaratan pelayanan pasien di Puskesmas BabatanKecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma sebanyak 58 (58%) pasien merasa cukup puaskarena persyaratan yang mudah dan tidak terbelit-belit sesuai dengan kebutuhan pasien untukmendapatkan pelayanan.
Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Penyebab Utama Kematian Pada Pasien Perdarahan Intrakranial di RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu Rina Andalia; Elsari
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v4i1.156

Abstract

Perdarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang tengkorak dan perdarahan bisaterjadi didalam otak atau sekeliling otak, setiap perdarahan akan menimbulkan kerusakanpada sel-sel otak. Berdasarkan data Instalasi Rekam Medis RSUD Dr. M.Yunus Bengkuluperdarahan intrakranial merupakan kasus kematian tertinggi pada tahun 2018 dengan kodediagnosis penyebab utama kematian adalah I62. Namun masih terdapat ketidaktepatan kodediagnosis penyebab utama kematian. Hal ini disebabkan oleh adanya berkas rekam medisyang tidak terulis diagnosanya oleh dokter dan ada berkas rekam medis yang tidak dikodeoleh coder, hanya ada SOP koding secara umum, serta belum pernah dilakukannya auditcoding di Instalasi Rekam Medis RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui sistem pengkodean diagnosis penyebab utama kematian pada pasien perdarahanintrakranial di RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu Tahun 20. Jenis penelitian yang digunakanpada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode observasionaldan wawancara dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalahberkas rekam medis pasien meninggal karena perdarahan intrakranial sebanyak 68 berkasrekam medis dengan sampel total populasi, menggunakan data primer dan data sekunderyang diolah secara univariat. Hasil analisa data, pelaksanaan pengkodean di RSUDDr.M.Yunus Bengkulu belum menggunakan ICD-10 Volume 2, ketepatan kode diagnosispenyebab utama kematian pada pasien poerdarahan intrakranial sebanyak 51 berkas (75%)dan tidak tepat sebanyak 17 berkas (25%) dan Faktor-faktor yang mempengaruhiketidaktepatan kode diagnosis penyebab utama kematian pada pasien perdarahan intrakranialyang meliputi Man; coder belum mengikuti workshop/pelatihan kaidah koding. Mechine;tidak adanya table Medical Mortality Data Sheet (MMDS) untuk membantu dalam penetapankode penyebab kematian. Methode; tidak adanya Standar Oprasional Prosedur (SOP) tentangsebab utama kematian.
Gambaran Kelengkapan Engisian Lembar Ringkasan Masuk dan Keluar pada Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Bengkulu Tengah Eke Nopriza; Anggia Budiarti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v4i1.159

Abstract

Lembar ringkasan masuk dan keluar memuat informasi tentang identitas pasien, prosedurmasuk, ringkasan riwayat keluar serta nama dan tanda tangan dokter. Ketidaklengkapanpengisian lembar ringkasan masuk dan keluar akan berpengaruh kepada mutu dan pelayanan.Menurut Permenkes RI No. 129 standar kelengkapan pengisian rekam medis yaitu 100%.Berdasarkan survei awal yang dilakukan di RSUD Bengkulu Tengah pada 5 Berkas didapatiketidaklnegkapan pengisian lembar ringkasan masuk dan keluar pada item – item. Diketahuikelengkapan pengisian pada lembar ringkasan masuk dan keluar padaberkas rekam medisrawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Bengkulu Tengah Tahun 2018. Jenis penelitianadalah deskriptif dan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah berkas rekammedis rawat inap, teknik pengambilan sampel secara simple random sampling. Menggunakandata sekunder, diolah secara univariat. hasil analisis univariat dari 171 berkas rekam medisrawat inap pengisian lembar ringkasan masuk dan keluar 171 (100%) tidak lengkap, idetitaspasien 171 (100%) tidak lengkap, laporan penting 171 (100%) tidak lengkap, serta autentikasi102 (60%) tidak lengkap. Diharapkan tenaga rekam medis dapat mengadakan pengawasan,pengoreksian dan membuat standar operasional prosedur tentang pengisian rekam medis agarketidaklengkapan ringkasan masuk dan keluar tidak terjadi.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Ditinjau Dari Aspek Pendidikan dan Pengetahuan Petugas di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Polda Bengkulu Tahun 2020 Umita Sari; Deno Harmanto
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v4i1.161

Abstract

Dari 30 dokumen rekam medis yang disimpan di ruang filling Rumah Sakit BhayangkaraTk III Polda Bengkulu terdapat 20 dokumen rekam medis yang rusak, seperti cover danformulirnya robek, lembab, berdebu, bahan map dokumen rekam medis yang tipis, tidaktersusun dengan rapi, dan sempit bahkan saat petugas ingin mengambil dokumen dari boxfile terjadi robek pada bagian pinggir dokumen. petugas mengatakan sudah ada prosedurpengambilan dokumen akan tetapi petugas sering tidak melaksanakan sesuai prosedurdengan alasan ingin cepat-cepat memberikan pelayanan pasien. Seharusnya petugasmelaksanakan pemeliharaan terhadap dokumen rekam medis agar terjamin keselamatannyabaik fisik maupun informasi yang terkandung didalamnya. Diketahui pelaksanaanpemeliharaan dokumen rekam medis di ruang filling Rumah Sakit Bhayangkara Tk IIIBengkulu. Penelitian dilaksanakan dengan metode wawancara yaitu peneliti melakukanwawancara langsung kepada petugas rekam medis dalam pelaksanaan pemeliharaandokumen rekam medis di ruang filling rekam medis. Berdasarkan hasil penelitian 40% tatacara pemeliharaan dokumen rekam medis sudah dilaksanakan, namun masih 60%pemeliharaan dokumen rekam medis belum dilaksanakan dikarenakan kurang sumber dayamanusia untuk melakukan pemeliharaan dokumen rekam medis, serta 45% jenis-jenis saranapemeliharaan dokumen rekam medis yang ada, dan 55% jenis-jenis sarana yang tidak adadalam melaksanakan pemeliharaan dokumen rekam medis. Perlu melakukan pelatihantentang tata cara pemeliharaan dokumen rekam medis, dan menambahkan sarana yangbelum ada diruang penyimpanan dokumen rekam medis.
Analisis sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan di RSUD Kota Bengkulu Niska Ramadani; Subli; Alita Noviara
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v4i1.163

Abstract

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi untukmanajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasionalperusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologiinformasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Dalam pelayanan rekam medissistem informasi merupakan salah satu penunjang dalam mengolah data pelayanan rekammedis, salh satunya adalah pendaftaran rawat jalan. Tujuan dari perancangan sistem iniadalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai dalam pembuatanrancangan sistem yang baru untuk mengembangkan sistem yang lama. Sehinggadiharapkan sistem yang baru dapat membantu mengatasi kekurangan yang ada dan dapatmenghasilkan informasi serta laporan yang cepat dan tepat di RSUd Kota Bengkulu.Adapun sistem yang diusulkan merupakan langkah untuk mengefektifkan danmengefisiensikan sistem yang lama dengan menggunakan sistem yang baru. Instrumentpenelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan cara pengamatan(Observasi) data yang dikumpulkan dengan melihat secara langsung dari objek yangditeliti yaitu sistem pendaftaran pasien rawat jalan di RSUD Kota Bengkulu dan jugadengan pedoman wawancara data yang dikumpulkan dengan cara melakukan wawancarakepada bagian kepala rekam medis. hasil penelitian ini adalah membuat sebuahperancangan prosesdur yang dapat digunakan untuk mendukung proses sistem yangberjalan di RSUD Kota Bengkulu, dengan adanya konsep perancangan sistem pasienrawat jalan dapat mengembangkannya untuk kepentingan operasional rumah sakit dandapat digunakan untuk sistem aplikasi yang berkaitan dengan data pendaftaran rawatjalan.
Tinjauan Aspek Keamanan Dokumen Rekam Medis di Ruang Filling Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu Iin Alpita; Rahmadanti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v4i2.165

Abstract

Keamanan dan kerahasiaan merupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaandokumen rekam medis begitu juga dengan kemanan dalam ruang penyimpanan. Ruangpenyimpanan (filing) merupakan suatu tempat untuk menyimpan berkas rekam medis pasienrawat jalan, rawat inap dan merupakan salah satu bagian dari unit rekam medis yangbertanggung jawab dalam penyimpanan dan pengembalian kembali berkas rekam medis OlehKarena Itu ruang penyimpanan harus selalu di jaga dan dipelihara. Jenis penelitian yangdigunakan adalah deskriptif dengan rnenggambarkan data sebagai hasil penelitian denganpendekatan kualitatif dan rancangan cross sectional . Metode pengumpulan data penelitianmenggunakan observasi dan wawancara, teknik pengumpulan data menggunakan datasekunder. Subjek pada penelitian ini adalah 7 orang petugas rekam medis Rumah SakitRafflesia Bengkulu dengan membagikan kuesionerBerdasarkan hasil observasi dan wawancara di ruang filling Rumah Sakit RafflesiaBengkulu aspek keamanan ruang filling sudah terdapat adanya tanda peringatan untukmembatasi hak akses masuk keruang penyimpanan, namun belum adanya fenger print. Hal inimengakibatkan pintu di ruang filling terbuka bagi siapapun yang akan masuk keruang fillingsehingga orang yang tidak berkepentingan juga bisa mengkases ruang tersebut. Dari Aspekkeamanan fisik belum tersedia termehigrometer,dan sudah tersedia tabung APAR 3 kg untukmenghindari terjadinya kebakaran, tetapi belum tersedia pembersih serangga, serta kapur barusuntuk melindungi dokumen rekam medis dari bahaya serangga dan tikus hingga dapatmengakibatkan kerusakan, adanya debu dirak penyimpanan, belum ada alat deteksi panas danasap.
Tinjauan Pelaksanaan dan Evaluasi Sop Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Harapan Dan Doa Kota Bengkulu Liza Putri; Fera Yolanda
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v4i2.166

Abstract

Dalam pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Harapan dan Doa Kota Bengkulu terdiridari bagian pendaftaran, penyimpanan dan pendistribusian berkas rekam medis, pada kegiatantersebut sudah memiliki SOP dan Alur Pasien Rawat Jalan Poliklinik, serta SOP PendistribusianBerkas Rekam Medis. Namun, pada pelaksanaannya masih terdapat kendala dan permasalahanseperti lamanya waktu tunggu pada saat mendaftar, belum tersedianya rak sortir untuk masingmasing poliklinik, pendistribusian berkas rekam medis yang membutuhkan waktu yang lamasehingga menimbulkan permasalahan pada mutu pelayanan rekam medis, banyaknya keluhandari pasien terhadap waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pelaksanaan pelayanan rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Harapan dan DoaKota Bengkulu. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkankejadian yang diamati secara langsung. Metode yang digunakan adalah observasi yaitu penelitianyang mengamati secara langsung terhadap sumber penelitian. SOP pendistribusian berkas rekammedis di RSHD Kota Bengkulu berjumlah 0 % dinyatakan patuh, dan 100 % dinyatakan tidakpatuh, Waktu kegiatan pengisian format data sosial di RSHD Kota Bengkulu dari 10 pasiendapat diperoleh 1 (10%) dinyatakan cepat, dan 9 (90%) dinyatakan lambat, Waktu kegiatanpasien diwawancara untuk mendapatkan kelengkapan data pasien di RSHD Kota Bengkulu dari10 pasien dapat diperoleh 4 (40%) dinyatakan cepat, dan 6 (60%) dinyatakan lambat, Waktukegiatan mengentry data dan print di RSHD Kota Bengkulu dari 10 pasien dapat diperoleh 9(90%) dinyatakan cepat, dan 1 (10%) dinyatakan lambat, Waktu kegiatan pencarian berkasrekam medis di RSHD Kota Bengkulu dari 10 pasien dapat diperoleh 5 (50%) dinyatakan cepat,dan 5 (50%) dinyatakan lambat, Waktu pendistribusian berkas rekam medis di RSHD KotaBengkulu dari 10 pasien dapat diperoleh 5 (50%) dinyatakan cepat, dan 5 (50%) dinyatakanlambat.
Gambaran Kinerja dan Motivasi Petugas dalam Pelaksanaan Sensus Harian Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu Tahun 2019 Nofri Heltiani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v4i2.167

Abstract

Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) adalah kegiatan penghitungan pasien rawat inap yangdilakukan setiap hari pada setiap ruang rawat inap. SHRI berisi tentang mutasi keluar masukpasien selama 24 jam mulai dari pukul 00.00 s.d 24.00. Berdasarkan survei awal di RumahSakit Rafflesia Bengkulu setiap ruang rawat inap telah melaksanakan sensus harian rawatinap dan memiliki SOP akan tetapi dalam pelaksanaan tidak sesuai dengan SOP. Hal inidisebabkan karena pengiriman SHRI dari ruang perawatan ke ruang rekam medis dilakukanpada akhir bulan sehingga menyebabkan petugas rekam medis di bagian pelaporanmengalami kendala dalam pembuatan laporan rumah sakit setiap bulannya. Tujuan penelitianini adalah mengetahui gambaran kinerja dan motivasi petugas dalam pelaksanaan SHRI. Jenispenelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan metode observasioaldan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas rekam medis dengan sampelsebanyak 9 orang petugas rekam medis dengan teknik pengambilan sampel total populasi.Menggunakan data primer yang diolah dengan cara editing, coding, cleaning dan posecingserta dianalisis secara univariat. Hasil penelitian ini adalah kinerja petugas rekam medismemiliki kriteria baik dalam menyelenggarakan statistik dan pelaporan 77,8%, cukup dalammenyediakan formulir dan uraian tugas 44,4% serta kurang dalam mengambil SHRI danmerekapitulasi SHRI 33,3%. Sedangkan motivasi petugas rekam medis sebagian besarmemiliki motivasi tinggi dalam hal kesesuaian harapan dalam melaksanakan pekerjaan100%, suasana tempat kerja sesuai dengan pembagian tugas 77,8%, adanya pedomanpembagian tugas 77,8% dan interaksi antar sesama petugas 88,9%, namun masih ada yangmemiliki motivasi sedang dalam hal rasa keterpanggilan dan tuntutan untuk melaksanakantugas 44,4%, kesempatan meningkatkan pelayanan pengelolaan data rekam medis 66,7%, danfaktor fisik dan lingkungan 44,4%, bahkan masih ada yang memiliki motivasi rendah karenatidak adanya insentif yang diperoleh petugas setelah melaksanakan pekerjaan 66,7%.Sehingga diharapkan kepala rekam medis untuk melakukan monitoring dalam hal mengambildan/atau menerima sensus harian rawat inap setiap hari pada jam 8 pagi serta memberikaninsentif sesuai dengan hasil pekerjaan yang dilakukan