cover
Contact Name
Khairunnisyah
Contact Email
nisyahk856@gmail.com
Phone
+6283802125747
Journal Mail Official
nisyak856@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mahakam Raya No.16 Lingkar Barat, Kec. Gading Cemp., Kota Bengkulu, Bengkulu 38225
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal manajemen informasi kesehatan
ISSN : 2527368X     EISSN : 26214385     DOI : -
Core Subject : Health,
JURNAL MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN is a journal that provides scientific writings for the exchange of ideas on theory, methodology and innovation related to the world of health, especially the scope of Medical Records and Health Information.
Articles 72 Documents
APLIKASI REKAM MEDIS PADA PUSKESMAS TALANG TINGGI Niska Ramadani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i2.32

Abstract

Information technology is currently growing fast, which allows users to receive information quickly. Users needs is different,, such as communication, education, business, entertainment, economy, health and others. One example of its users in the health sector is the medical records information system. Medical record is a collection of facts or evidence of a patient's condition, past and present medical history and treatment written by the health professionals that provides patient care.The objective to be achieved in this research is to make a medical record application of patients at Puskesmas Talang Tinggi using programming language Visual Basic 6.0The research method used in this research is from conventional system to computerized system with the stages is old system analysis, new system analysis, system design, system implementation and system test.The software used in making this application is visual basic and using microsoft access database. The results of the report in the show using crystal report.
TINJAUAN PELAKSANAAN PEMISAHAN DAN PEMUSNAHAN BERKAS REKAM MEDIS AKTIF DAN INAKTIF DI RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU Nofri Heltiani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i2.33

Abstract

Berkas rekam medis inaktif pada rak penyimpanan tidak selamanya akan disimpan, karena jumlah rekam medis di rumah sakit terus bertambah. Pemisahan dan pemusnahan rekam medis merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi penumpukan berkas rekam medis di ruang penyimpanan.Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu hanya mempunyai satu ruang penyimpanan rekam medis aktif dan tidak mempunyai ruang penyimpanan rekam medis inaktif secara khusus.Rekam medis inaktif disimpan di ruang penyimpanan rekam medis aktif dikarenakan ruang tersebut sudah penuh, dan ada sebagian rekam medis inaktif yang disimpan di dalam kardus serta hanya diletakkan di lantai dekat rak penyimpanan.Untuk mengurangi berkas rekam medis inaktif tersebut rumah sakit melakukan pemusnahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan pelaksanaan pemisahan dan pemusnahan berkas rekam medis aktif dan inaktif di Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan rancangan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah berkas rekam medis periode tahun 2012-2016 sebanyak 78.408, dengan sampel sebanyak 78.408 berkas rekam medis dengan teknik pengambilan sampel total populasi. Menggunakan data primer dan sekunder, diolah secara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.Hasil penelitian ini adalah pemisahan dan pemusnahan berkas rekam medisaktif-inaktif belum sesuai dengan SOP karena banyak tahapan yang tidak laksanakan.Fasilitas yang digunakan untuk melakukan pemusnahan meliputi tempat, alat pencacah dan komputer. Pelaksanaan penilaian berkas rekam medis yang akan dimusnahkan berdasarkan tata cara penilaian yang terdapat pada prosedur pemusnahan berkas rekam medis.Diharapkan Rumah Sakit Rafflesia Bengkulumemiliki SOP tentang pemisahan dan pemusnahan berkas rekam medis.
Gambaran Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Kode Diagnosa Pasien Jiwa dengan Skizofrenia Pada DRM Rawat Inap Ruang Murai B di RSKJ Soeprapto Bengkulu Nova Oktavia
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i2.34

Abstract

Kualitas data dan informasi pelayanan kesehatan membutuhkan keakuratan dan kekonsistenan data yang dikode. Penetapan diagnosis seorang pasien merupakan kewajiban, hak, dan tanggungjawab dokter (tenaga medis) terkait Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode bertanggung jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnosis yang telah ditetapkan oleh tenaga medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui ketepatan kode diagnose dan tingkat pengetahuan petugas RM pada ruang Murai B (pendidikan, SOP, dan Buku ICD) DRM di unit RM RSKJ Soeprapto Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan deskriptif. Sampel penelitian ini terdiri dari 83 DRM dan 20 petugas RM, dengan teknik pengambilan sampel Systematic Random Sampling. Untuk mendapatkan data ketepatan kode diagnose menggunakan lembar observasi, untuk mendapatkan data pengetahuan menggunakan kuesioner dan untuk mendapatkan data tentang SOP dan Buku ICD menggunakan pedoman wawancara. Setelah data terkumpul dianalisis secara univariat (menggunakan tabel dan narasi). Hasil penelitian ini di dapatkan bahwa dari 83 DRM 44 (53,01%) dengan kode diagnosa tidak tepat. Dari 20 petugas rekam medis manyoritas berpengetahuan kurang yaitu 14 (70%). Penentuan kode diagnosa tidak sesuai SOP karena dilakukan oleh Dokter. Dokter dalam memberi kode diagnosa penyakit tidak berpedoman pada buku ICD-10. Diharapkan peningkatan frekuensi pelatihan pada petugas yang belum mengikuti pelatihan dan perlunya dokter diikutkan dalam pelatihan mengenai penentuan kode diagnosis.
Tinjauan Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inapp Lama Berdasarkan Standar Pelayanan Miniman (SPM) di RSUD Kabupaten Lebong tahun 2018 Putri Octasari; Rendi Tri Setiawan
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i1.129

Abstract

Penyediaaan dokumen rekam medis (DRM) merupakan salah satu bagian pelayanan rekam medis. Menurut hasil obervasi awal di RSUD Kabupaten Lebong diketahui lama waktu penyediaan DRM rawat inap lama melebihi SPM < 15 menit, yang berdampak pada lamanya waktu tunggu pasien. Tujuan penelitian ini diketahui faktor-faktor dan rata-rata lama waktu penyediaan DRM pasien rawat inap lama. Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan deskriptif yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap sampel penelitian, penyajian data secara narasi. Populasi penelitian ini adalah pasien lama yang akan di rawat inap, sampel 28 pasien. Teknik sampling yang digunakan non probality sampling dengan jenis consecutive sampling. Data diolah secara univariat. Hasil analisa univariat diketahui faktor-faktor mempengaruhi waktu penyediaan DRM yaitu processing time rata-rata 2.27 menit karna tidak adanya nomor antrian pendaftaran, waiting time rata-rata 4.37 menit karna tidak adanya SOP pengisian DRM, storge time rata-rata 4.19 menit karna tidak adanya buku ekspedisi, inspection time rata-rata 1.47 menit karna tidak berjalanya assembling dan moving time rata-rata 4.13 menit karna tidak adanya sarana dalam distribusi DRM dan total waktu penyediaan DRM rata-rata yaitu 16.05 menit. Diharapkan pembuatan nomor antrian pendaftaran, pembuatan SOP pengisian DRM, Pembuatan buku ekspedisi, melakukan assembling dan menyediakan saran untuk distribusi DRM.
Tinjauan Indeks Kepuasan Masyarakat di Loket Pendaftaran Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara TK III Kota Bengkulu Tahun 2019 Ravinda Dewasari; Liendy Tresia
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i1.130

Abstract

Kepuasan pelayanan publik khususnya di instansi rumah sakit sangatlah penting dan sangat berpengaruh terhadap kunjungan masyarakat yang melakukan pengobatan. Menurut hasil observasi dengan cara wawancara pada masyarakat khususnya keluarga pasien yang mendaftarkan pasien rawat inap di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI) berdasarkan wawancara diketahui bahwa dari jumlah 10 orang yang diwawancarai terdapat 4 orang yang mengatakan puas dan 6 orang mengatakan kurang puas terhadap pelayanan kenyamanan lingkungan dan kecepatan pelayanan yang diberikan oleh petugas TPPRI, hal ini disebabkan oleh kebersihan yang kurang dan ruang tunggu yang kurang memadai untuk keluarga pasien yang mendaftarakan pasien di loket pendaftaran rawat inap . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Indeks Kepuasan Masyarakat di loket pendaftaran rawat inap Rumah Sakit RS Bhayangkara TK III Polda Bengkulu Kota Bengkulu tahun 2019. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi adalah keluarga pasien yang mendaftarkan pasien rawat inap dan sampel sebanyak 110 keluarga pasien dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan pengolahan data editing, coding, cleaning dan prosesing ponden dan analisis data menggunakan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomo 25 Tahun 2004. Indek Kepuasan Masyarakat terhadap kecepatan petugas 3,24 (puas), kesopanan petugas 3,28 (sangat puas), kepastian jadwal 3,42 (sangat puas), prosedur pelayanan 3,15 (puas), kejelasan petugas 3,33 (sangat puas), kedisiplinan petugas 3,23 (puas), tanggung jawab petugas 2,32 (cukup puas), keadilan dalam mendapatkan pelayanan 2,25 (cukup puas), keamanan dalam pelayanan 2,53 (puas), kenyamanan lingkungan 2,69 (puas) dan Indeks Kepuasan Masyarakat rata-rata 2,94 (puas). Saran sebaiknya petugas dibekali pelatihan dan workshop agar lebih memperhatikan keadilan dalam memberikan pelayanan kepada keluarga pasien yang mendaftarakan pasien di Tampat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI).
Gambaran Kelengkapan Pengisian Formulir Ringkasan Masuk dan Keluar Pada Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Harapan dan Doa Kota Bengkulu Deno Hermanto; Fandji Sunandar Sebarta
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i1.137

Abstract

Berasarkan suvei yang di Rumah Sakit Harapan Dan Doa Kota Bengkulu dengan melakukanobservasi petugas tidak dapat membuat laporan rumah sakit dengan akurat dikarenakan datayang dihasilkan tidak lengkap/tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dari hasil observasi padalembar ringkasan masuk dan keluar sebanyak 30 berkas rekam medis yang di ambil secara acakdi unit filling rekam medis masih ditemukan ketidaklengkapan pada formulir ringkasan masukdan keluar pada item identitas pasien, kode ICD, diagnosa pasien dan autentifikasi. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui gambaran kelengkapan pengisian formulir ringkasan masuk dankeluar pada berkas rekam medis di Rumah Sakit Harapan Dan Doa Kota Bengkulu tahun 2020.Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian deskriptif dengan rancangan CrossSectional, yaitu penelitian hanya melakukan observasi dan pengukuran variabel pada satu saattertentu saja. Subjek dalam penellitian ini dalah berkas rekam medis rawat inap. Objek dalampenelitian ini adalah berkas rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Harapan Dan Doa KotaBengkulu. Dari 30 berkas data kelengkapan pengisian formulir dilakukan analisis sertadisediakan dalam bentuk table dan narasi. Diketahui dari 30 formulir ringkasan masuk dan keluarterdapat ketidaklengkapan pengisian identitas pasien (70%) yang disebabkan pada pengisianpenanggung jawab dan alamat penanggung jawab yang tidak lengkap, ketidaklengkapanpengisian kode diagnosis (73,3%), ketidaklengkapan diagnosis (53,3%) dan ketidaklengkapanpengisian autentikasi (66,6%) yang disebabkan pada pengisian nama dan tanda tangan dokteryang tidak lengkap. Hal ini dikarenakan belum dilaksanakannya laporan KLPCM(ketidaklengkapan pengisian catatan medis) pada Rumah Sakit Harapan Dan Doa Kota BengkuluSebaiknya dilakukan pengawasan terhadap petugas bagian filling, dilakukan seminar/pelatihantentang dampak KLCPM terhadap rumah sakit, membuat SOP serta membuat laporanketidaklengkapan pengisian catatan medis (KLPCM).
Tinjauan Kelengkapan Lembar Laporan Operasi Caesar di Rumah Sakit Raflesia Bengkulu Devia Julia Syafitri; Indri
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i1.138

Abstract

Laporan operasi yaitu Formulir yang menjelaskan prosedur pembedahan terhadap pasienyang memuat sekurang-kurangnya diagnosis post dan pre operasi, nama dokter bedah danasisten, perdarahan, prosedur dan tanggal, waktu serta tanda tangan dan nama dokter yangbertanggung jawab, sebagai bukti perjalanan penyakit dan pengobatan. Laporan operasi harussegera dibuat setelah pembedahan dan dimasukkan dalam rekam kesehatan. Bila terjadipenundaan dalam pembuatannya maka informasi tentang pembedahan harus dimasukkandalam catatan perkembangan, perlu diperhatikan catatan operasi yang terlalu singkat dapatmengakibatkan ketidakjelasan urutan prosedur dan hal tersebut dapat menimbulkanpermasalahan serius terutama bila sampai di pengadilan. Berdasarkan survey pra-penelitian diRumah Sakit Raflesia Bengkulu pada 30 berkas rekam medis pasien diketahui bahwa terdapat11 (36,66%) laporan operasi caesar yang lengkap 19 (63,33%) laporan operasi caesar tidaklengkap yang disebabkan karena tidak dilakukannya analisis kuantitatif rekam medis sertatidak adanya protap yang menjelaskan batas kewenanga pengisian laporan operasi. Haltersebut dapat berpengaruh pada kualitas dan mutu rekam medis dan pengajuan klaim JKNyang dapat menyebabkan pending klaim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipengisian lembar laporan operasi caesar di Rumah Sakit Raflesia Bengkulu Tahun 2020.Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptifkuantitatif dengan metode obaservasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dansampel penelitian ini adalah 150 berkas rekam medis pasien operasi caesar. Data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diolah dengan cara editing, coding,cleaning dan processing serta dianalisis secara univariat. Hasil penelitian ini adalah reviewkelengkapan identifikasi pasien pada lembar operasi caesar dikatakan lengkap pada itemnama pasien (86%), nomor rekam medis (80%) dan tanggal lahir/umur (87%), reviewpencatatan diagnosa pre dan post pada lembar operasi caesar dikatakan lengkap pada itemdiagnosa pre-operasi (97%) dan diagnosa post-operasi (98%), review autentikasi padaleembar operasi caesar dikatakan lengkap pada nama lengkap dokter (84%) dan tanda tangandokter (93%) dan review teknik pencatatan pada leembar operasi caesar dikatakan lengkappada perbaikan kesalahan (96%) dan menutup area kosong (93%). Diharapkan instalasirekam medis untuk melakukan analisis kuantitatif berkas rekam medis dan membuat standaroperasional prosedur tentang pengisian rekam medis agar ketidaklengkapan pengisian lembarlaporan operasi tidak terjadi.
Gambaran Penggunaan Tempat Tidur Menurut Ruangan di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu Iin Desmiany Duri; Frisya Anggita
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i1.140

Abstract

Penggunaan tempat tidur unit rawat inap Rumah Sakit perlu diperhatikan karena unit rawatinap merupakan unit yang penting bagi suatu Rumah Sakit. Rumah Sakit Khusus JiwaSoeprapto Bengkulu memperhatikan efisiensi penggunaan tempat tidur, sebagai evaluasipenggunaan tempat tidur di Unit Rawat Inap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihatgambaran penggunaan tempat tidur di setiap ruangan yang ada di rumah sakit sertamengetahui rata-rata seluruh ruangan dari setiap indikator perhitungan penggunaan tempattidur. Penelitian ini dilakukan menggunakan data sekunder dan dianalisis secara kualitatif.Hasil penelitian ini di dapatkan dari semua indkator yaitu BOR, ALOS, TOI dan BTO masihbelum sesuai dengan standar Depkes. Dengan nilai rata-rata BOR 38,18% dengan nilaiStandar Depkes 60-86%, ALOS 30,85 Hari dengan nilai Standar 6-9 hari, TOI 57,6 haridengan nilai standar Depkes 1-3 hari dan BTO 6,92 kali dengan Nilai Standar 40-50 kali
Analisis Lama Waktu Tunggu Pelayanan Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin Tahun 2020 Marlin Sutrisna
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i2.143

Abstract

Waktu tunggu adalah waktu yang dipergunakan oleh pasien untuk mendapatkan pelayananrawat jalan dari tempat pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter. Tujuanpenelitian ini adalah Untuk mengetahui waktu tunggu pasien di poliklinik penyakit dalamterhadap pelayanan rekam medis di rumah sakit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin Bengkulu.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah 140 berkasrekam medis di rumah sakit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin Bengkulu, dengan tehnikpengambilan sampel total sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi langsung.Analisis secara univariat. Hasil analisis univariat menunjukkan tentang lama waktu tunggudikategorikan lama yaitu 18 menit dari 42 berkas pasien (71,5%), dikategorikan cepat 7menit (28,5%). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, lama waktu tunggu pelayanan pasiendikategorikan lama . untuk mengurangi lama waktu tunggu, seharusnya pihak rumah sakitlebih memperhatikan tentang lama waktu tunggu pelayanan, sebaiknya di pendaftaran rawatjalan menggunakan sistim komputerisasi maka akan memperlancar pelaksanaan kegiatansehingga berakibat pada waktu tunggu pasien menjadi lebih cepat.
Tinjauan Penggunaan Singkatan Baku Pada Penulisan Diagnosa Dalam Laporan Morbiditas Rawat Inap di Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu Tahun 2020 Sri Andika Sopiawati; Deno Harmanto
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i2.144

Abstract

Banyaknya penggunaan singkatan tidak baku pada penulisan diagnosis dalam laporanmorbiditas rawat inap, menyebabkan petugas pelaporan sering keliru dalam memberikankode diagnosa penyakit berdasarkan ICD-10, sedangkan tingkat pemahaman danpengetahuan petugas rekam medis dibagian pengelolaan yang cukup. sehingga menyebabkankeakuratan morbiditas tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlahgambaran penggunaan singkatan baku pada penulisan diagnosa dalam laporan morbiditasrawat inap. Sampel penelitian pengambilan sampel dilokasi dengan menggunakan teknikrandom sampling yaitu pengambilan Berkas rekam medis Secara acak dengan menggunakanundian. Hasil penelitian dari 88 sampel jenis diagnosa pada pelaporan morbiditas rawat inapFebruari 2019, didapat sampel yang menggunakan singkatan baku 58 diagnosa (65%), dantidak baku 30 diagnosa (35%). Belum ada sosialisasi terbaru, belum ada SOP, belum adaevaluasi buku petunjuk teknis singkatan baku, belum dibuat buku daftar singkatan diagnosasesuai kebijakan Rumah Sakit. Ditemukan adanya singkatan diagnosa yang tidak baku padapelaporan morbiditas rawat inap. Saran : Membuat buku daftar singkatan diagnosa sesuaikebijakan rumah sakit, sosialisasi kepada tenaga kesehatan khususnya Koder tentangpenggunaan singkatan diagnosa baku di rumah sakit, evaluasi pembuatan buku, membuatstandar operasional prosedur (SOP).