cover
Contact Name
Bayu Eka Riarsa Thira
Contact Email
bayu.thira@stikesrespati-tsm.ac.id
Phone
+6281223004727
Journal Mail Official
lppm@stikesrespati-tsm.ac.id
Editorial Address
Jl. Singaparna KM. 11 Cikunir Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat 46181
Location
Kab. tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan BIDKEMAS Respati
ISSN : 20879822     EISSN : 29882699     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan BIDKEMAS STIKes Respati Tasikmalaya, terlahir dari motivasi dan inovasi para dosen untuk ikut berkiprah mengembangkan dunia riset dalam bidang kesehatan. Adanya tuntutan informasi yang semakin berkembang maka keberadaan jurnal kesehatan BIDKEMAS ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi lingkungan akademik khususnya bidang kesehatan dan berdaya guna bagi institusi lainnya yang sangat membutuhkan informasi riset dalam lingkup profesi Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan BIDKEMAS akan diterbitkan setiap pertengahan tahun (6 bulan sekali) dan memuat hasil riset untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baik dalam kebidanan maupun kesehatan masyarakat. Keberadaan jurnal BIDKEMAS mendapatkan pengelolaan khusus dari dewan redaksi sehingga setiap terbitan diharapkan mampu mendapatkan penerimaan yang baik dikalangan pengguna.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019" : 10 Documents clear
Hubungan Frekuensi Akses Situs Pornografi Oleh Remaja Dengan Sikap Remaja Tentang Seksual Pranikah Di SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun 2018 Liani Wulandari; Dede Gantini; Nita Nurvita
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.96

Abstract

Sikap seksual pranikah pada remaja dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa (akses situs pornografi di internet), lembaga pendidikan dan lembaga agama. Sikap tersebut dapat berupa sikap positif dan sikap negatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan frekuensi akses situs pornografi dengan sikap remaja tentang seksual pranikah. Metode penelitian ini menggunakan survey research method dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas VII dan VIII yang berjumlah 680 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratifield random sampling sebanyak 252 orang. Remaja yang memiliki frekuensi akses situs pornografi dengan kategori rendah memiliki sikap seksual pranikah dengan kategori positif sebanyak 181 orang dan pada remaja dengan frekuensi akses situs pornografi kategori sedang memiliki sikap seksual pranikah dengan kategori negatif sebanyak 58 orang. Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh hasil tingkat signifikansi (ρvalue) sebesar 0,000, hal ini menunjukkan bahwa nilai ρvalue kurang  dari α (0,000 kurang dari 0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa terdapat hubungan signifikan antara frekuensi akses situs pornografi dengan sikap remaja tentang seksual pranikah di SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya.
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN POLA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA DI SMAN 2 SINGAPARNA KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2018 Tupriliany Danefi; Fenty Agustini
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.100

Abstract

Wanita mempunyai risiko terkena anemia paling tinggi terutama pada remaja putri. Selain itu tingginya angka pernikahan dini/remaja (48%) menyumbangkan dampak yang tinggi terhadap kejadian anemia yang merupakan implikasi kehamilan dari remaja yang anemia yaitu sebanyak 48 per 1000 kehamilan. Menurut data hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7%. Prevalensi anemia pada wanita di Indonesia sebesar 23,9 % dengan penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan 18,4% penderita berumur 15-24 tahun. Berdasarkan hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Singaparna tahun 2014 didapatkan data bahwa dari 59 ibu hamil usia kurang dari 20 tahun sebanyak 18,6% mengalami anemia. Kejadian anemia pada ibu hamil sangat erat kaitannya dengan kejadian anemia pada masa remaja.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hubungan status gizi dan pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja di SMAN 2 Singaparna Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross sectional. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi di SMAN 2 Singaparna dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 77 siswi.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan siswi yang mengalami anemia sebanyak 29,9% dan yang tidak anemia sebesar 70,1%. Hasil tabulasi silang mengenai status gizi dengan anemia didapatkan sebanyak 25,7% siswi dengan status gizi baik mengalami anemia, sedangkan sebanyak 71,4% siswi dengan status gizi kurang mengalami anemia dengan hasil uji statistik diperoleh p value 0,012 kurang dari alpha (0,05). Untuk pola menstruasi dengan kejadian anemia didapatkan sebanyak 28,6% siswi dengan pola menstruasi normal mengalami anemia , sedangkan sebanyak 37,5% siswi dengan pola menstruasi tidak normal mengalami anemia dengan hasil uji statistik diperoleh p value 0,597 lebih besar dari alpha (0,05).Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri dan tidak ada hubungan antara pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri. Saran bagi sekolah Perlu adanya kerjasama dengan fasilitas kesehatan supaya bisa mengadakan penyuluhan tentang gizi remaja di sekolah dan makanan kaya zat besi sehingga remaja memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi dan masalah anemia pada remaja putri.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI AKSEPTOR KB AKTIF TERHADAP PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI DESA CIGALONTANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIGALONTANG TAHUN 2018 Hapi Apriasih; Tupriliany Danefi
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.101

Abstract

Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat jumlahnya sehingga menempatkannya di urutan keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar didunia. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa pemakaian kontrasepsi di antara wanita berstatus kawin di Indonesia meningkat dari 60% pada tahun 2002-2003 menjadi 63,3 %. Peningkatan terbanyak terjadi pada pemakaian metode kontrasepsi suntik. Pemakaian IUD menurun selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Dalam RPJMN 2015 – 2019 tertulis bahwa program pemerintah untuk lima tahun kedepan salah satunya adalah Peningkatan pelayanan KB dengan menggunakan MKJP. Dalam Notoatmodjo (2005) rendahnya jumlah Pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor predisposing yaitu faktor pengetahuan, nilai atau kepercayaan dan sikap, serta faktor pemungkin yaitu fasilitas, biaya, jarak dan ketersediaan trasnfortasi sedangkan faktor penguat yaitu dari dukungan suami dan keluargaTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi akseptor KB aktif terhadap penggunaan kontrasepsi jangka panjang di Desa Cigalontang Wilayah Kerja PKM Cigalontang tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross sectional. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB aktif dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 448 akseptor KB aktif.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa 85% responden menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan 15% responden tidak menggunakan MKJP. Hasil tabulasi silang didapatkan faktor yang berhubungan dengan partisipasi akseptor KB aktif terhadap penggunaan MKJP adalah paritas (p value 0,000), pekerjaan (p value 0,000), status sosio ekonomi (p value 0,000), dan dukungan suami (p value 0,000) dengan kuranf dari alpha (0,05), sedangkan variabel pengetahuan (p value 0,164), dan sikap (p value 0,071) tidak berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi jangka panjang dengan lebih dari alpha (0,05).Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara paritas, pekerjaan, status sosio ekonomi, dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi MKJP dan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan penggunaan kontrasepsi MKJP. Saran meningkatkan konseling KB pada calon akseptor KB oleh tenaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang metode MKJP dengan menggunakan media yang efektif serta meningkatkan keterlibatan suami dalam ber KB.
GAMBARAN POLA ASUH BAYI PADA IBU YANG MENIKAH USIA DINI DI KECAMATAN PAMULIHAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2018 UPUS PIATUN KHODIJAH; WINDY NOVIANITA HIDAYAT
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.102

Abstract

Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu. Saat ini banyak ditemukan kasus yang sering terjadi pada anak karena orangtua yang menikah usia dini menjadikan orangtua sebagai sosok penelantar. Orangtua yang menikah usia dini belum ada kestabilan emosi sedangkan orangtua adalah teladan pertama bagi pembentukan kepribadian anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh bayi pada ibu yang menikah usia dini di kecamatan pamulihan kabupaten sumedang.Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Pamulihan. Populasi dalam penelitian ini adalah 52 ibu bayi yang menikah usiakurang dari sama dengan 20 tahun di Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang menggunakan total sampling. Analisis datanya berupa analisis univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pola asuh bayi pada ibu yang menikah usia dini di Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang adalah baik.Pola asuh ibu yang baik diperoleh dari adanya pendidikan kesehatan dari petugas kesehatan Lima indikator dari pola asuh yang sudah baik, yaitu praktik menyusui dan pemberian MP-ASI, pengasuhan psikososial, penyiapan makanan, kebersihan diri dan sanitasi lingkungan dan praktek kesehatan dirumah dan pola pencarian kesehatan sebagian besar berkategori baik. Namun dalam indikator perawatan dan perlindungan ibu terhadap anaknya masih kurang. Saran pada penelitian ini petugas kesehatan perlu menjaga dan meningkatkan kegiatan penyuluhan atau memberikan pembekalan kepada ibu yang akan melakukan pernikahan dini, sehingga ibu muda sudah mempunyai bekal untuk menghadapi hidup sebagai seorang ibu.
DETERMINAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG OLEH WANITA USIA SUBUR DI DESA BEUSI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Roschidah Putri Rizani
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang oleh wanita usia subur. Jenis penelitian adalah Kuantitatif dengan metode non eksperimen (observasional analitik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubunngan yang signifikan antara umur, jumlah anak, pengetahuan, sikap, efek samping, status kesehatan dan biaya terhadap pemilihan MKJP oleh WUS di desa Beusi Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka 2014 dengan nilai p value kurang dari 0,05. Dan yang merupakan faktor dominan terhadap pemilihan MKJP adalah penghasilan.Simpulan dari hasil penelitian diharapkan agar memilih metode kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan dan dapat memanfaatkan program pemerintah terkait Keluarga Berencana bersubsidi bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, sehingga tetap dapat menggunakan MKJP sebagai upaya pencegahan resiko tinggi pada akseptor.
HUBUNGAN TEKNIK HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI SMK PELITA AL-IKHSAN KECAMATAN UJUNG JAYA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2015 Yanti Susan; Yuli Yuliani
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.104

Abstract

Dismenorea dapat dialami lebih dari setengah wanita yang sedang menstruasi, dan prevalensinya sangat bervariasi. Salah satu teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri adalah dengan teknik hipnoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan teknik hipnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri haid pada remaja putri di SMK Pelita Al-Ikhsan Kecamatan ujungjaya Kabupaten Sumedang Tahun 2015. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan teknik hipnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri haid pada remaja putri di SMK Pelita Al-Ikhsan Kecamatan ujungjaya Kabupaten Sumedang Tahun 2015.Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Total sampling yaitu seluruh remaja putri di SMK Pelita Al-Ikhsan Kecamatan Ujung Jaya Kabupaten Sumedang Tahun 2015 dengan jumlah 119 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri menyatakan nyeri sedang pada saat mengalami haid dan setelah dilaksanakan hipnoterapi sebagian besar nyeri berkurang dengan skala nyeri ringan. Terdapat hubungan teknik hipnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri haid pada remaja putri di SMK Pelita Al-Ikhsan Kecamatan Ujung Jaya Kabupaten Sumedang dengan nilai p sama dengan 0,003 atau kurang dari α sama dengan 0,05.Saran pada penelitian ini yaitu agar remaja putri dapat melakukan hipnoterapi secara mandiri untuk mengatasi nyeri pada saat haid sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSU DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERIODE TAHUN 2016 Wulan Nur Insani; Erni Saraswati
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.105

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan disabilitas neonatus, bayi, dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RSU Daerah Kabupaten Sumedang, diantaranya usia ibu, tingkat pendidikan, anemia, PEB, dan kehamilan kembar. Faktor-faktor tersebut akan dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tiap-tiap variabel dan hubungan antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen.Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Adapun data yang digunakan adalah data sekunder seluruh ibu bersalin dari rekam medis RSU Daerah Kabupaten Sumedang sejumlah 3.741 ibu dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling dengan jumlah 362 sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan faktor PEB dan kehamilan kembar memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian BBLR dengan masing-masing nilai p sama dengan 0,001 dan p sama dengan 0,000 sehingga hipotesis diterima. Sedangkan faktor usia ibu, tingkat pendidikan ibu, dan anemia memperlihatkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan terhadap kejadian BBLR dengan masing-masing nilai p sama dengan 0,45, p sama dengan 0,100, dan p sama dengan 0,573 dengan keputusan hipotesis ditolak.Simpulan dan saran dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan harus mendapat perhatian khusus dari tenaga kesehatan agar kejadian BBLR dapat diturunkan dan bagi faktor-faktor yang dinyatakan tidak berhubungan pada penelitian ini tetap perlu diwaspadai.
PERSEPSI DAN KEBIASAAN MASYARAKAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI IBU DAN BAYI DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2018 sinta Fitriani; annisa Rahmidini
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.128

Abstract

Latar belakang : Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas SDM. Pemenuhan asupan gizi bagi ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi asupan gizi ibu hamil antara lain faktor pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran persepsi ibu yang memiliki balita usia 12 – 23 Bulan di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna tahun 2018. Metode penelitian :Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 12 – 23 bulan di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna yaitu 164 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampel dimana seluruh sasaran dijadikan sampel dalam penelitian. Instumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang mengukur persepsi dan kebiasaan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan gizi. Analisis data dilakukan dengan cara univariat yang disajikan dalam bentuk table distrubusi frekwensi dan dijelaskan secara narasi. Hasil penelitian: Mayoritas responden memiliki persepsi bahwa ibu hamil porsi makannya harus lebih besar yaitu 89 orang (54,3%), ibu hamil yang mengkonsumsi ikan beresiko akan mendapatkan anak dengan cacingan yaitu 78 orang (47,6%),ibu hamil yang mengkonsumsi kacang hijau akan memiliki anak dengan rambut yang tebal adalah 111 orang (67,7%), ibu hamil yang mengkonsumsi air es beresiko mendaptkan anak dengan berat badan besar yaitu 113 orang (68,9%),ibu hamil yang mengkonsumsi makanan pedas mendaptkan anak dengan muka dengan kemerah merahan yaitu 105 orang (64%), hamil yang mengkonsumsi air kelapa mudan akan mendapatkan anak yang berkulit putih dan bersih yaitu 117 orang (71,3%), Responden memiliki kebiasaan membuang ASI pertama karena dianggap basi yaitu 72 orang (43,9%), responden ibu memiliki kebiasaan memberikan MPASI sebelum bayi berusia 6 bulan yaitu 62 orang (37,9 %). Saran : Masyarakat lebih meningktkan upaya pencarian informasi kesehatan melalui berbagai aktifitas seperti penyuluhan dalam forum pertemuan masyaraat, media cetak maupun elektronik.
GAMBARAN PENGETAHUAN, SUMBER INFORMASI DAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER CERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH PUSKESMAS SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2018 Santi Susanti; Widya Maya Ningrum; Hariyani Sulistyoningsih
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.321

Abstract

Pendahuluan. Kanker serviks merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia. Kanker ini adalah jenis kanker kedua yang paling umum pada perempuan. Dialami lebih dari 1,4 juta perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia berdasarkan data yang diperoleh kanker leher Rahim menempati urutan kedua dari kanker pada wanita. Tasikmalaya merupakan kota dengan angka kejadian tertinggi di Indonesia (kementrian kesehatan, 2018). Penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku deteksi dini kanker serviks pada pasangan usia subur (PUS) di wilayah puskesmas Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2018. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini seluruh pasangan usia subur (PUS) di wilayah puskesmas Singaparna berjumlah 5.760 orang. Sampel size dihitung dengan menggunakan rumus Lameshow (1991) yaitu 374 sampel. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil. Sebagian besar respoden mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang tentang kanker serviks yaitu 245 (65,5%). Sumber informasi kanker serviks sebagian besar diperoleh melalui media televisi 277 (74,1%). Sebagian kecil responden sudah melaksanakan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks yaitu 18 orang (4,8%). Simpulan. Pengetahuan responden tentang kanker serviks dan perilaku deteksi dini kanker serviks masih kurang. Sumber Informasi lebih banyak didapatkan melalui media televise. Saran untuk pasangan usia subur dapat secara aktif mencari informasi tentang kaner serviks dengan berkonsultasi langsung ke petugas kesehatan atau media informasi lainnya. Petugas kesehatan hendaknya meningkatkan program edukasi tentang kanker serviks kepada masyarakat.
GAMBARAN PERSEPSI KELIRU TENTANG GIZI PADA IBU HAMILYANG MEMILIKI BALITA STUNTING DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA TAHUN 2019 chanty Yunie HR; Rita Ayu N
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.332

Abstract

Budaya pada masa kehamilan dan persalinan di sebagian daerah telah terjadi pergeseran namun di sebagian lain masih dipertahankan. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh O’Neil (2006) bahwa semua budaya yang diwariskan cenderung untuk berubah tetapi ada kalanya juga dipertahankan. Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara singkat yang dilakukan di Di Wilayah Desa Cikunir Kabupaten Tasikmalayaterdapat ibu hamil yang memiliki kepercayaan-kepercayaan tentang acara makanan dan kebiasaan makan yang sudah turun-temurun dilakukan seperti contoh larangan untuk makan dipiring besar, makanan pedas, nanas, duren, tape dan yang lainya dengan alasan akan membahayakan kesehatan bayi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil sebanyak 41 orang pada tahun 2018. jumlah sampel sebanyak 41 orang. Pengumpulan data primer diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ibu hamil mengubah persepsi keliru tentang mitos gizi pada masa kehamilan sebagai upaya pencegahan kejadian stunting sebanyak 18 orang (43,9%), Yang Melakukan Budaya/Tradisi Syukuran Empat Bulanan dan Tujuh Bulanan sebanyak 32 yang melakukan (78,0%), Memiliki Pantangan sebanyak 12 pantangan (29,3%). Bagi ibu hamill hendaknya lebih memperhatikan kesehatan selama kehamilan, dengan cara mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang (makan makanan bergizi) dan tidak ada pantangan pada ibu selama kehamilan dan sering memeriksakan kehamilan kepada petugas kesehatan/bidan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10