cover
Contact Name
Herin Setianingsih
Contact Email
herin.setianingsih@hangtuah.ac.id
Phone
+6282257037541
Journal Mail Official
putra.abdullah@hangtuah.ac.id
Editorial Address
Jl. Gadung no. 1 Komplek Barat RSAL dr. Ramelan Surabaya 60111 Jawa Timur
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Surabaya Biomedical Journal
Published by Universitas Hang Tuah
ISSN : -     EISSN : 2808649X     DOI : https://doi.org/10.30649/sbj.v1i1
Core Subject : Health, Science,
The scope of the journal includes: - marine medicine - hyperbaric medicine - general medicine - dentistry - nursing - related health sciences - pharmacy
Articles 64 Documents
Heat Shock Protein (HSP) 70 dalam apoptosis dan inflamasi Verna Biutifasari
Surabaya Biomedical Journal Vol 1 No 3 (2022): Mei
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v1i3.35

Abstract

Semua organisme menunjukkan respon homeostasis ketika organisme tersebut mengalami perubahan yang cepat dalam lingkungannya. Kemampuan organisme untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya sangat penting untuk kelangsungan hidup, dan kemungkinan merupakan kekuatan pendorong integral dalam evolusi. Heat shock protein (Hsp) adalah kelompok protein yang ekspresinya meningkat sebagai respons terhadap injuri. Hsp berfungsi sebagai molekul chaperone, degradasi protein, menghambat apoptosis. Peningkatan kadar Hsp terjadi setelah stres. Hsp mempunyai peran sentral dalam homeostasis seluler. Sistem penamaan atau nomenklatur Hsp berdasarkan berat molekulnya dan macam Hsp. Salah satu Hsp yang sering dipelajari adalah Hsp-70 Tujuan dari penulisan review ini adalah menjelaskan tentang Hsp serta peranan pada apoptosis dan inflamasi.
Pengaruh Tingkat Stres Saat Kuliah Daring Terhadap Binge Eating Disorder Hansel Filipi; Annisa Ullya Rasyida
Surabaya Biomedical Journal Vol 2 No 1 (2022): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i1.36

Abstract

The outbreak of the Covid-19 virus in Indonesia in 2020 caused many changes in the government sector, work and even education. Online learning has several impacts from various sides, both for educators and on students, one of which is increased stress. Stress has various effects, one of which is eating disorder, therefore the researcher wanted to know whether there is an effect of stress level during online lectures on binge eating disorder. This research is an analytic observational study, with a cross sectional type. This study used a sample of 238 respondents, and the sampling used the quota sampling method. In taking the sample, the researcher used the DASS-42 and BES questionnaires, assisted by the google form instrument. Data processing was carried out statistically using = 0.05 and hypothesis testing using Spearman correlation. Measurement of stress levels showed that 159 respondents had normal stress levels, 38 respondents had mild stress levels, 23 respondents had moderate stress levels, 14 respondents had severe stress levels, and 4 respondents had very severe stress levels. In the measurement of binge eating disorder, there were 212 respondents with no/mild BED levels, 22 respondents with moderate BED levels, and 4 respondents with severe BED levels. The data above was tested for Spearman correlation, and obtained significant results (α = 0.000), where there is an influence between stress levels and binge eating disorder. The level of stress affects the severity of binge eating disorder, therefore it is necessary to do adequate stress management to avoid the possible effects of binge eating disorder, as well as the effects of other stress.
ANGINA STABIL Wienta Diarsvitri
Surabaya Biomedical Journal Vol 2 No 1 (2022): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i1.39

Abstract

Tujuan Penelitian: Penyakit jantung dan pembuluh darah masih merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, serta membutuhkan biaya kesehatan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membahas faktor resiko, patogenesis dan tata laksana angina stabil. Metode : Penelitian literature review ini menggunakan 14 artikel dengan kriteria inklusi artikel yang dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional antara tahun 2017-2021, berbahasa Indonesia atau Inggris, dan dapat diakses full text. Artikel didapatkan dari mesin pencari PubMed, Google Scholar dan Cochrane dengan beberapa kata kunci. Hasil : Angina stabil terjadi saat endotelium dari arteri terpapar dengan berbagai faktor risiko seperti dislipidemi, hormon vasokonstriktor, hasil glikosidasi terkait hiperglikemi, sitokin pro inflamasi dari jaringan adiposa atau produk bakteri tertentu, yang menyebabkan peningkatan ekspresi molekul adesi pada bagian dalam dinding arteri. Pada angina stabil remodeling arteri yang sering dijumpai adalah lesi aterosklerosis dengan negative remodelling (tipe stenosis). Sekitar sepertiga pasien dengan angina stabil yang telah mendapatkan terapi farmakologis dan revaskularisasi melaporkan keluhan angina kronis Kesimpulan : Keberhasilan terapi angina stabil tidak hanya ditentukan oleh terapi farmakologi, namun juga modifikasi gaya hidup dan faktor resiko.
Gambaran Tentang Pengaruh Musim Terhadap Kejadian Pneumonia Anak di Kabupaten Natuna Tahun 2020-2021 Rendy Andromeda Anwar
Surabaya Biomedical Journal Vol 2 No 1 (2022): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i1.40

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh musim terhadap kejadian pneumonia anak di Kabupaten Natuna pada tahun 2020 hingga 2021. Metode yang digunakan adalah deksriptif kualitatif. Sementara, data primer adalah laporan jumlah anak-anak penderita pneumonia pada tahun 2020 hingga 2021. Data sekunder adalah artikel-artikel studi terdahulu dan juga yang bisa mendukung dalam melengkapi penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada tren fluktuasi pada kejadian pneumonia anak setiap dua bulan. Meskipun begitu, data menunjukkan bahwa tidak selalu tepat setiap dua bulan karena jarak dari kejadian terakhir tahun 2020 adalah pada bulan September kemudian ditemukan kejadian pneumonia anak pada bulan Januari 2021. Sehingga, dapat dilihat bahwa jaraknya tidak selalu setiap dua bulan. Setelahnya tidak ditemukan lagi adanya penderita. Meskipun begitu kejadian terbanyak memang pada bulan-bulan periode musim hujan yaitu pada Januari-Februari di mana masing-masing pada Januari 2020 terdapat satu kejadian pneumonia anak dan pada Februari 2021 ditemukan satu lagi kejadian pneumonia anak. Dua kejadian lain terjadi pada bulan Mei 2020 dan bulan September 2020.
Wanita 7 Orang Anak dengan Kanker Serviks Siti Cholishotul Himmah Cholishotul
Surabaya Biomedical Journal Vol 2 No 1 (2022): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i1.41

Abstract

Abstrak Pendahuluan : Kanker serviks adalah neoplasma ganas yang menyerang jaringan serviks yang berbentuk silindris dan menonjol. Kanker serviks merupakan kanker ganas yang banyak menyebabkan kematian dan sering terjadi pada wantia usia 30 – 50 tahun. Menikah diusia dini <20 tahun, Multipatner dan multiparitas meningkatkan resiko terjadinya kanker serviks. Laporan Kasus : Wanita 62 tahun asal laren, Lamongan. Pasien di diagnosis dengan Kanker serviks. Datang dengan keluhan keputihan selama 2 minggu dan diikuti dengan perdarahan selama 4 hari, pasien menopouse diusia 60 tahun. Adanya portio yang rapuh dan uterus mebesar. Pasien memiliki riwayat menikah diusia 13 tahun dan memiliki 7 anak dari tiga suami yang berbeda. Pembahasan : Kanker serviks merupakan suatu keganasan yang ikut menyumbang jumlah kematian terbesar karena. Penyebab kanker serviks sendiri utamanya dari HPV (Human Papilloma Virus). Penyembuhan kanker serviks bisa melalui operatif dan non opeatif. Prognosis kanker serviks tergantung dari stadium penderita. Kata kunci : Kanker Serviks, Keputihan, Perdarahan, Multiparitas, Multiseksual Abstract Background : Cervical cancer is a malignant neoplasm that causes cervical tissue to form cylindrical and protruding. Minangkabau cervical cancer is a malignant cancer that causes death and death at the age of 30-50 years. Married at an early age <20 years, multi-partners and multiparity increase the risk of cancer attacks. Case presentation : A 62-year-old woman from Laren, Lamongan. The patient was diagnosed with cervical cancer. Coming with complaints of vaginal discharge for 2 weeks and followed by bleeding for 4 days, the patient was menopausal at the age of 60 years. There is a fragile portio and an enlarged uterus. The patient has a history of being married at the age of 13 years and has 7 children from three different husbands.Discussion : Cervical cancer is a malignancy that contributes to the largest number of deaths due to: The main cause of cervical cancer is HPV (Human Papilloma Virus). Cervical cancer healing can be through operative and non-operative. The prognosis of cervical cancer depends on the stage of the patient. Keyword: Cervical Cancer, Vaginal discharge, Bleeding, Multiparity, Multisexual
Karakteristik Pasien Dewasa yang Terdiagnosis COVID-19 dengan Komorbid Penyakit Kardiovaskular yang Dirawat di RSPAL dr. Ramelan Surabaya Bulan Juni - Agustus 2021 Lidya Prillyarista Herlambang
Surabaya Biomedical Journal Vol 2 No 1 (2022): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i1.42

Abstract

COVID-19 is a disease caused by SARS-CoV-2. This disease quickly developed into a worldwide pandemic. In China, comorbidities are found in a quarter of COVID-19 patients. Cardiovascular comorbidity ranks third most compared to other comorbidities. However, in Indonesia there is no data related to the characteristics of COVID-19 patients with comorbidities and what types of cardiovascular disease are found.The design of this research is descriptive research with quantitative research methods. This research data was obtained by total sampling technique from medical record data. This research was conducted at RSPAL dr. Ramelan Surabaya in June – August 2021 because on that month, Indonesia experienced the highest spike in COVID-19 cases. The results showed that COVID-19 patients with cardiovascular comorbidities disease have positive RT-PCR results and are dominated by leukocytosis, neutrophilia, lymphopenia, high level of D-dimer, and pneumonia bilateral. The cardiovascular disease that become the most common comorbidity is hypertension.
PENGARUH PUASA INTERMITEN MENGGUNAKAN METODE PUASA DAUD TERHADAP KADAR SGOT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) ALIRAN WISTAR YANG DIINDUKSI PARACETAMOL Eric Mayo Dagradi; Judya Sukmana; Indri Ngesti Rahayu
Surabaya Biomedical Journal Vol 2 No 1 (2022): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i1.43

Abstract

Background: Intermittent fasting is done with one day of fasting and one day of eating as usual so that it can reduce oxidative stress, inhibit apoptosis and tissue damage which will reduce degenerative diseases. Fasting can activate SIRT1 and SIRT3 to prevent apoptosis by decreasing reactive oxygen species and inhibiting the mitochondrial permeability transition pore component. The accumulation of free radicals is one of the mechanisms that play a role in liver damage so that the SGOT enzyme present in the liver cells will leave and enter the blood circulation, so that the number of these enzymes in the blood increases. Objective : To prove that there was a decrease in the levels of SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) in male white rats (Ratus norvegicus) of the wistar strain which were fasted intermittently by the Daud fasting method after being induced by Paracetamol. Method : The research design used is a laboratory experimental research type where the method used is randomized the post only control group design. The experimental animals used were white rats (Rattus norvegicus) wistar strain 2-3 months old with an initial body weight of 150-200gr as many as 32 tails. During the fasting treatment, the research subjects were not given diet and drinking, while the non-fasting subjects were given a standard diet and drank regularly were divided into four groups, namely negative control with a water probe that was filtered for 10 days and 1ml of 1% CMC-Na, positive control with a probe. filtered water for 10 days and induction of paracetamol 400mg/kgBW, treatment 1 with standard diet and induction of paracetamol and treatment 2 with intermittent fasting and induction of paracetamol. Results: The results of this study indicate that One-Way ANOVA test obtained p value = 0.384. (p > 0.05) then H0 was accepted, there was no significant difference between the SGOT levels of the experimental animal group that was given a standard diet, the experimental animal group that was given intermittent fasting, the experimental animal group that was given a standard diet and paracetamol and the experimental animal group that was given intermittent fasting and paracetamol treatment. Conclusion: There is no effect of intermittent fasting with the Dawood fasting method on decreasing SGOT levels in male white rats (Rattus norvegicus) Wistar strain induced by paracetamol. Keywords: intermittent fasting, SGOT, paracetamol
Kejadian Ablasio Retina Regmatogen Pada Miopia Tinggi: Sebuah Laporan Kasus Ni Luh Ayu Made Intan Edyassari Putriutami; Fitria Kusumastuti; I Ketut Edy Sudiarta
Surabaya Biomedical Journal Vol 2 No 1 (2022): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i1.44

Abstract

Latar Belakang: Ablasio retina adalah salah satu kelainan mata yang dapat mengancam penglihatan dan dapat menyebabkan kebutaan. Ablasio retina regmatogen merupakan jenis ablasio yang paling sering ditemukan dan memerlukan penatalaksanaan bedah yang segera dan komprehensif untuk mencegah terjadinya gangguan penglihatan dan kebutaan yang permanen. Insiden kasus ablasio retina regmatogen secara global adalah 1 dibanding 10.000 kasus per tahunnya. Miopia tinggi merupakan salah satu faktor resiko dari ablasio retina regmatogen. Ilustrasi Kasus: Pasien laki-laki berusia 25 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan mata kanan kabur mendadak dan pandangan seperti tertutup tirai hitam sejak 4 jam sebelum ke rumah sakit setelah mengangkat benda berat dengan riwayat penggunaan kacamata OD S-11.0 D dan OS S-10.0 D. Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus OD light perception (+) dengan total detach pada retina, retinal tear pada jam 11-12, macula off, RM (-). Pasien menjalani vitrektomi pars plana dengan tamponade perfluorocarbon dan endolaser. Pasien mengalami peningkatan tajam penglihatan setelah menjalani tindakan tersebut. Kesimpulan: Seorang laki-laki berusia 25 tahun dengan riwayat miopia tinggi mengalami ablasio retina regmatogen setelah melakukan aktifitas mengangkat benda berat. Tindakan vitrektomi pars plana dengan tamponade perfluorocarbon dan endolaser telah dilakukan pada pasien ini dan memberikan hasil attachment dan hasil tajam penglihatan yang relatif baik.
PROFIL DAN ETIOLOGI FLUOR ALBUS DI POLIKLINIK OBSTETRI-GINEKOLOGI RSPAL DR. RAMELAN SURABAYA I Ketut Edy Sudiarta
Surabaya Biomedical Journal Vol 2 No 2 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i2.45

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang. Sepanjang hidup hampir setiap wanita pernah mengalami keputihan. Angka kejadiannya belum diketahui secara pasti, tetapi WHO melaporkan 75% wanita pernah mengalami keputihan, sedangkan 25% wanita Eropa dilaporkan pernah mengalami keputihan. Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan. Kenyataannya memang tidak semua kasus keputihan merupakan keadaan patologis. Keputihan yang bersifat patologis sebagian besar disebabkan oleh Gardnerella vaginalis, Trikomonas, kandida albikan, Neisseria gonorrhoea, Chlamydia trachomatis. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profile dan sebaran kuman kasus fluor albus di poliklinik Obstetric-Ginekologi Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut DR. Ramelan Surabaya Periode Oktober 2019 sampai Desember 2021. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif, dengan menggunakan total sampling yang diambil dari rekam medis pasien yang terdiagnosis fluor albus. Hasil : Selama kurun waktu penelitian didapatkan 49 sampel dengan frekuensi terbanyak adalah usia produktif masing-masing 20 orang (41%) yaitu masing-masing pada kelompok usia 35 – 44 tahun dan 45 – 54 tahun, pendidikan SMA sebanyak 26 orang (53%),31 sampel (63%) ibu rumah tangga, 41 orang (84%) multipara, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari swab vaginaadalah Haemophylus vaginalis sebanyak 17 orang (35%). Kesimpulan : Profile dan gambaran mikroskopik dari 49 sampel penelitian didapatkan mayoritas pada kelompok usia 35 – 44 tahun dan 45 – 54 tahun masing-masing 20%, pendidikan SMA 53%, ibu rumah tangga 63%, multipara 84%, dan hasil pemeriksaan mikroskopik swab vagina adalah Haemophylus vaginalis.
KARAKTERISTIK PASIEN LEIOMYOMA UTERI PADA MASYARAKAT PESISIR DI LUMAJANG TAHUN 2019-2021 Alief Qobidh Al Bashor Arifin
Surabaya Biomedical Journal Vol 2 No 2 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i2.52

Abstract

Leiomyoma uteri merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi perempuan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap morbiditas dan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik pasien leiomyoma uteri pada masyarakat pesisir di RSUD dr. Haryoto Lumajang periode 2019-2021. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain observasional, menggunakan pendekatan retrospectif pada periode Januari 2019 sampai dengan Desember tahun 2021. Pengambilan data sekunder sesuai kriteria inklusi, dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2022 di RSUD dr. Haryoto Lumajang. Data dianalisis secara univariat dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kasus leiomyoma uteri masyarakat pesisir yang dirawat di RSUD dr. Haryoto Lumajang terdapat peningkatan sejumlah 6 orang (20%) tahun 2020, menjadi 10 orang (33%) tahun 2021. Karakteristik pasien diantaranya, faktor usia yang sebagian besar usia reproduksi >40 tahun (73,4%), paritas primipara dan nullipara (53,3%), penggunaan kontrasepsi/ KB Pil Kombinasi dan Suntik 1 bulan (34%), IMT 25-29,9 atau obesitas tingkat 1 (34%). Kesimpulan penelitian ini bahwa karakteristik pasien leiomyoma uteri masyarakat pesisir di RSUD dr. Haryoto Lumajang sebagian menunjukkan adanya faktor risiko memicu terjadinya kasus tersebut, diantaranya faktor usia, paritas, penggunaan KB dan BB/ IMT. Perlu adanya informasi kesehatan secara berkala terutama tentang kesehatan reproduksi untuk deteksi awal terjadinya leiomyoma uteri dan juga kasus reproduksi lain seperti dengan pemeriksaan IVA (Inspection Visual with Acetic acid).