cover
Contact Name
Adithya Kusuma Whardana
Contact Email
snartek@tau.ac.id
Phone
+6282232508828
Journal Mail Official
adithya@tau.ac.id
Editorial Address
Jl. Swadarma Raya No.58, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan,12250
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi (TAU SNAR- TEK)
ISSN : -     EISSN : 27156982     DOI : https://doi.org/10.47970/snarstek.v2i1
Informatika dan Elektro : Kecerdasan Buatan, Machine Learning & Deep Learning, IoT Innovation (IoT For Smart Farming, IoT For Health Care, IoT For Smart Access, etc.) Blockchain, Mobile Application, Cloud Computing, Data Mining & Web Mining, Bio-Informatics, IT Strategies, Emerging Cyber Threats in Industry Sector (e.g., cyber terrorism, hactivism, next generation firewalls, etc.), Technology Innovation for Disaster Mitigation and Management, Distributed & Parallel Computing, Virtual Reality & Augmented Reality, Business Intelligence and Knowledge Management, Rekayasa Perangkat Lunak, Risk Management (IT audits, security metrics), Enterprise System ( Health Information Management & Technology, Human Resources Information Systems, Supply Chain Information Systems, CRM & Decision Support Systems), Innovation and Technological Entrepreneurship, e-Goverment, Sistem Informasi Geografis, Power System and Analysis, Electronic and Circuit, Control System, electrical Machine and Power Electronic, Biomedic, Telecommunication Network, Wireless Communication, Mechatronics and Robotics, Embedded System (Sensor and Actuator) Ruang lingkup bidang Perencanaan dan Infrastruktur : Bangunan Hijau, Arsitektur Vernakular, Perumahan dan Permukiman, Eco Tourism, Urban Heat Island, Transit Oriented Development, Building Information Modelling, Perencanaan Berbasis Masyarakat, Perencanaan Kota Berkelanjutan, Perencanaan Wilayah, Pelestarian Cagar Budaya, Perencanaan Tanggap Bencana, Arsitektur Lansekap, Sains Bangunan, Teknologi Bahan Bangunan, Manajemen Proyek, Manajemen Konstruksi, Manajemen Infrastruktur, Sumber Daya Air, Coastal Engineering, Teknik Struktur, Transportasi, Geologi Rekayasa, Rekayasa Lingkungan, Manajemen Kebencanaan Ruang lingkup bidang Kebumian dan Energi : Teknik Perminyakan, Teknik Reservoar, Drilling & Completion, Enhanced Oil Recovery, Fasilitas Migas/Pabum, Optimasi Produksi, Bisnis dan Manajemen, Petrofisika, Eksplorasi, Petroleum System, Geologi Perminyakan, Struktur Geologi dan Tektonika, Sedimentologi dan Stratigrafi, Seismik – Akusisi, Proses dan Analisis, Energi Non-Konvensional, Energi Terbarukan, Lingkungan dan Mitigasi Bencana
Articles 50 Documents
Pentingnya Pelaksanaan Penyelidikan Tanah yang Tepat untuk Proyek Geoteknik di Kawasan Waterfront Area, Studi Kasus Jetty Dumai, Sumatera, Indonesia Adecar Nugroho; Merdeka Sandi Tazakka; Budiwan Adi Tirta
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi stratigrafi yang unik di kawasan waterfront area sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik di daerah sekitarnya, selain itu proses erosi-sedimentasi juga mempengaruhi keberadaan endapan lunak di daerah tersebut. Situasi unik ini meningkatkan variasi stratigrafi dalam ruang lingkup kondisi lokal/setempat. Kasus jetty Dumai merupakan salah satu kasus dimana kesalahan dalam interpretasi tanah pada fase perencanaan berujung pada timbulnya masalah yang terjadi setelah konstruksi berakhir. Setelah proses konstruksi, jetty ditemukan bergoyang sebelum beroperasi. Setelah dilakukan investigasi, ditemukan bahwa jetty dibangun diatas kondisi tanah yang lebih buruk dari yang telah direncanakan pada fase desain. Oleh karena itu penyelidikan tanah yang tepat harus dilakukan untuk meminimalkan risiko kesalahan pada fase perencanaan dalam menginterpretasi profil tanah di kawasan water front area.
Kajian Semiotika Iklan Media Luar Ruang yang terletak di Path dalam Image of The City Studi Kasus : Kota Jakarta dan Bandung Raden Mohamad Wisnu Ibadi
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berasal dari kata Out-of Home Advertising yang digunakan di Amerika dan Outdoor Advertising di Eropa untuk menamakan jenis media periklanan ini, maka obyek penelitian kajian ini dapat didefinisikan sebagai iklan media ruang luar, yaitu segala bentuk media periklanan yang berada di luar rumah. Saat ini di Indonesia, terutama di daerah perkotaannya, periklanan media ruang luar lambat laun bertambah semakin marak menguasai estetika visual dan tata ruang kota, menjadi permasalahan visual fisik kota. Dengan mengambil teori Kevin Lynch dari bukunya Image of The City. Penelitian kali ini membatasi pada elemen Path yang terdapat di kota Jakarta dan Bandung.
Identifikasi Alterasi Dan Mineralisasi Emas Menggunakan Data Geologi Dan Geofisika Di Daerah Gunung Gupit, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Ulyl Aidi Al-Abshor; Sava Sintya Larasati; Okta Dwi Puspita
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian menggunakan pengukuran Geofisika metode Geolistrik Induced Polarization (IP) guna mengindikasikan keberadaan mineral emas di Gunung Gupit, Desa Ngadiharjo, Borobudur, Magelang. Gunung Gupit merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang terdapat indikasi alterasi dan mineralisasi emas akibat proses hidrotermal. Proses hidrotermal tersebut dipengaruhi oleh keberadaan struktur geologi yang berkembang akibat pertemuan 3 lempeng di Indonesia. Daerah penelitian merupakan prospek emas bertipe sulfidasi tinggi yang termasuk bagian dari Perbukitan Menoreh yang melampar di bagian utara Pegunungan Kulon Progo. Berdasarkan pengamatan di lapangan terdapat litologi batuan berupa lava andesit, breksi autoklastik, breksi andesit, dan tuff yang telah mengalami alterasi dan mineralisasi yang didominasi oleh mineral oksida dengan alterasi bertipe adv argilik dengan kehadiran mineral hematit, mangaan, jarosit, dan lempung silika. Selain itu ditemukan alterasi propilitik dengan kehadiran mineral epidot, klorit, gutit, pirit, dan lempung silika. Kemudian terdapat adanya tekstur urat kuarsa, vuggy silica, dan stockwork yang telah terisi oleh pirit, kalkopirit, dan emas yang dikontrol oleh patahan berarah barat daya – timur laut. Hal tersebut didukung dengan pengukuran menggunakan metode geolistrik IP konfigurasi dipole-dipole sebanyak 4 lintasan. Pengukuran menggunakan metode IP dapat memperlihatkan variasi resistivitas (tahanan jenis) dan chargeability (waktu menyimpan arus listrik) batuan bawah permukaan berdasarkan perhitungan arus listrik, beda potensial, dan waktu yang dibutuhkan kedua kutub kembali pada kondisi awal setelah mengalami polarisasi. Penampang resistivitas dan chargeability yang dihasilkan mengindikasikan keberadaan mineral sulfida pada daerah low resistivity dan high chargeability di zona lempungan dengan struktur geologi urat kuarsa serta pada daerah high resistivity dan high chargeability berupa stockwork dalam zona intrusi. Selain itu terdapat pemodelan 3D chargeability menunjukkan perkiraan mineral sulfida yang terdapat pada zona alterasi dan mineralisasi yang diduga mengandung deposit emas. Sehingga dengan melakukan penelitian menggunakan data geologi dan geofisika diharapkan dapat mengidentifikasi keterdapatan alterasi dan mineralisasi di Gunung Gupit, Ngadiharjo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Analisis Sedimentologi Formasi Ngrayong Daerah Mulyoagung, Jawa Timur: Karakter Reservoar Hidrokarbon Ideal di Zona Cekungan Rembang Jevon Albern Telaumbanua; Rian Cahya Rohmana; Carolus Prasetyadi; Achmad Subandrio
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zona Rembang dikenal sebagai salah satu cekungan penghasil migas di Indonesia, terutama karena peran besar salah satu reservoarnya yang terkenal, yaitu Formasi Ngrayong. Penelitian yang di daerah Mulyoagung, Tuban, akan menggunakan data geologi, sedimentologi dan paleontologi. Analisis sedimentologi pada Formasi Ngrayong dilakukan agar mengetahui karakter reservoar hidrokarbon yang ideal dan dapat membantu menginterpretasi Formasi Ngrayong yang berada di bawah permukaan. Formasi Ngrayong di daerah penelitian didominasi oleh batupasir kuarsa, warna putih kekuningan hingga putih kemerahan, setempat berwarna merah karena mengandung mineral oksida. Ukuran butir pasir halus dan semakin ke atas pasir kasar, derajat pembundaran membulat tanggung-menyudut tanggung, terpilah baik-buruk, kemas terbuka, terdiri dari 90-100% kuarsa, silika. Setempat Batupasir kuarsanya bersifat gampingan dengan persentase karbonat 10-20% dan dibeberapa temapat terdapat cerat karbon (karbonan). Berdasarkan karakteristik litologi, tekstur serta struktur sedimen, terdapat 8 (delapan) litofasies yakni, Planar Crossbedding Sandstone (Spc), Paralel Lamination Sandstone (Slm), Paralel Stratified Sandstone (Ss), Trough Crossbedding Sandstone (Stc), Planar Stratified Packstone (Ps), Paralel Laminated Packstone (Pl), Massive Sandstone (Ms), dan Paralel Stratified Claystone (Cs). Tebal lapisan 14 cm hingga 2,4 meter, sedangkan berdasarkan penampang geologi di peta geologi daerah penelitian, tebal formasi ini lebih dari 481,5 meter. Analisis profil, interpretasi litofasies serta didukung oleh aspek kimia dan biologi pada Formasi Ngrayong menunjukkan asosiasi batuan pada lingkungan shoreface (muka pantai), tepatnya pada middle shoreface. Kehadiran batugamping packstone, baik sebagai selingan maupun sisipan menandakan lingkungan middle shoreface yang berasosiasi dengan sub-lingkungan inner ramp pada lingkungan pengendapan batuan karbonat.
Optimasi Pemanfaatan Existing Hot Oil System dari Train Sebelumnya Untuk Menujang Proses Pemanasan Medium Pada Train Baru di Kilang Pengolahan Gas X Dona Novita Umar; Eva Fathul Karamah
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main processes at the gas processing plant are separation between gas, condensate and water, separation of acid gas (CO2 and H2S), drying of gas and decreasing of Dew point gas. To support the main process, gas processing plants also need utilities such as electricity, heating, gas fuel processing, nitrogen production, water treatment and air treatment. What is discussed in this research is the heating facility for Reboiler. This heating facility is called a hot oil system. The gas processing plant X currently has 2 trains with a design capacity of 310 MMSCFD gas capacity and a condensate capacity design of 13,500 BPD while actual feed gas is higher 352 MMSCFD. The design of the separation of CO2 acid gas is 5% mol and H2S 1000 ppm while the actual concentration of acid in the feed gas is lower, CO2 2% mol and H2S 700 ppm and. Furthermore, in the near future field X will be developed with the addition of gas production of 95 MMSCFD which is planned to be facilitated by the construction of a new train (Train 3). Normally a gas processing train will be equipped with all its supporting facilities, but this research will examine how to optimize the addition of Train 3 by optimizing the utilization of the heating system by existing hot oil system from trains 1 and 2, due to the heat duty capacity of the existing hot oil system is estimated to be excessive and can still facilitate the heating needs of Train 3. The goal will be to save investment costs if this optimization is successfully implemented.
Penerapan Sistem Analitik Untuk Data Bawah Permukaan Sebagai Penentu Kualitas Reservoir Irvina Kamalitha Zunaidi; Praswasti PDK Wulan; Fajril Ambia
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oil and gas reserves in Indonesia have an important role in the lives of their people. Therefore, data on oil and gas reserves in Indonesia are very necessary. In addition, the quality of the reserves itself determines the development of the oil and gas industry going forward. Since the government has aggressively encourage the use of natural gas and at present the government does not yet have data on Indonesia's gas reserves efficiently, this study presents a concept so that the government can easily see the quality of gas reserves. In this study, data management was carried out by grouping raw data according to each category. The data calculated using the Bayesian statistical method. This statistical assessment is a prediction model or percentage of data quality trust and definition of limits in grouping data quality. The percentage number of the prediction model appears based on suggestions according to the user's perspective. Data quality prediction models determine the quality of the reservoir. The role of reservoir quality is very large in determining future business. The results of research conducted by researchers labeling the classification of well status of On Production produces a high average accuracy with 81% precision, 98% recall, and 89% f-measured.
Pengaplikasian Metode Penginderaan jauh dan Pendekatan Geologi Sederhana dalam Kajian Masalah Penurunan Tanah di Wilayah Pesisir Semarang dan Demak: Studi Komparasi antara Asumsi Umum dan Alternatif Sinatrya Diko Prayudi; Hayat Safi’i; Najib Najib
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The land subsidence occurring in the coastal of Semarang City and Demak Regency is one of the geological disaster issues that is quite interesting to discuss. With the subsidence rate ranging from 10 cm/year and the proof on the surface can be observed through the naked-eye, causing the local government to look at this problem seriously enough to know the main problems. Referring to some research, a strong suspicion arises as an influencing factor, namely over-exploitation of groundwater that high enough to overdo the coastal area which causes the aquifer to be depleted underneath and triggers aquifer compaction, making the layer become unstable and triggers land subsidence at surface. The assumptions made in Semarang City are not in line with what happened in the coastal area of Demak Regency, because the area does not over-exploited, but its territory now submerged by seawater. In research carried-out using a methodology that includes literature study, analysis of remote sensing imagery data, and regional geological approaches. Several literature studies found indicate that there are other factors that trigger land subsidence with addition to groundwater problem, namely the existence of subsurface geological structures where the appearance on surface is not visible, with intersecting directions. The distribution of areas subject to the structure based on results of the remote sensing analysis includes areas where intensive land subsidence occurred on one side and areas not affected on the other. The movement of these subsurface structures is thought to trigger an increase or decrease in subsurface rock blocks and cause quaternary alluvium deposits above become unstable based on the geological approach. Some of these conditions triggered the emergence of new assumptions besides factors from groundwater extraction in the study area.
Pengaplikasian Olah Data Penginderaan Jauh, Pendekatan dan Permodelan Geologi dalam Kajian Bencana Likuifaksi di Wilayah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah Sinatrya Diko Prayudi; Rino Dwi Hutama; Aska Zakiya; Thomas Triadi Putranto; Devina Trisnawati
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Liquefaction is a natural phenomenon on the earth surface of the earth that quite dangerous to deadly if occurs in area with high population density. The case of Sigi Regency which took place on 28 September 2018 as a domino effect of 7,4 magnitude earthquake with an epicenter distance of 80 km from Palu City or 90 km from Petobo area, Sigi Regency. The aftershock that occur propagate below the surface, condensing and mixing loose material that accumulates with ground water when reaches target area. Those disasters had been predicted since 2012 by a number of researchers opened society mind about after impact phenomena from a main disaster that followed. The main result of this research focused on giving simple explanation about how the liquefaction occur in timescale using combination of remote sensing, geoscience data, and 3D-modelling. Through the analyzing of Landsat 8 as main remote sensing data from different acquisition time, it was found that there were significant changes in land use appearance between before and after the disaster. The topography shown through Digital Elevation Model (DEM) data presented both 3D and cross section increase the potential indication for liquefaction material movement that tends to descend the slope, from east to west. The geological approach taken refers to the literature study related to regional condition of study area which includes lithology – sedimentology, and structural geology. The result of the regional geology study found the combination of unconsolidated rocks in form of alluvium (Qa) – Pakuli Formation (Qp) and interaction of Palu – Koro fault line as deriving factor of liquefaction. Another factor such hydrogeology and geotechnical aspect indicated to play a role as a sufficiently strong trigger factor for the disaster to occur. From some aspect above are further overlayed in simple geological 3D-modelling to explain the sequence of events that occur and the role of each factor in causing liquefaction in the case study area.
INTERPRETASI SEISMIK DALAM MENENTUKAN ZONA POTENSIAL HIDROKARBON DI FORMASI JATIBARANG DAN TALANGAKAR, SUB-CEKUNGAN JATIBARANG, CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA Ilham Nur E.N Iskandar; Rian Cahya Rohmana; Widi Atmoko
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sub-Cekungan Jatibarang berada di Timut-Laut Cekungan Jawa Barat Utara yang memiliki cadangan hidrokarbon yang baik dan didukung oleh adanya petroleum system yang menjadikan cekungan ini sangat potensial. Reservoir pada Sub-cekungan Jatibarang yakni batulempung pada Formasi Jatibarang, batupasir pada Formasi Talangakar, batugamping pada Formasi Baturaja, batupasir dan batugamping pada Formasi Cibulakan Atas dan batugamping pada Formasi Parigi. Penelitian ini akan mecari zona potensial hidrokarbon, khususnya di Formasi Talangakar dan Formasi Jatibarang dengan menggunakan data seismik. Dalam menentukan zona potensial hidrokarbon dilakukan beberapa tahapan yakni interpretasi seismik seperti well seismik tie, picking top formation and picking fault, time and depth structure map. Penelitian ini menggunakan 14 data seismik 2D dan didukung oleh 11 data log sumur. Hasil dari interpretasi seismik pada daerah telitian, didapatkan 4 zona hidrokarbon potensial. Zona TA-1, TA-2 dan TA-3 berada di Formasi Talang Akar dan Zona VC-2 berada di Formasi Jatibarang.
Identifikasi Reservoar Hidrokarbon Resistivitas Rendah: Studi Kasus Di Formasi Cibulakan Atas, Cekungan Jawa Barat Utara Dan Formasi Gumai, Sub-Cekungan Jambi Rian Cahya Rohmana; Jarot Setyowiyoto; Salahuddin Husein; Yosse Indra
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zona reservoar hidrokarbon produktif yang memiliki nilai resistivitas rendah, kurang diperhatikan pada awal eksplorasi akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini. Identifikasi reservoar resistivitas rendah akan dilakukan di Formasi Cibulakan Atas, Cekungan Jawa Barat Utara dan di Formasi Gumai, Sub-Cekungan Jambi. Dipilihnya kedua formasi karna petroleum system pada msaing-masing cekungan terbukti bekerja dengan baik. Dilihat dari faktor geologi, umur kedua formasi relatif sama, terbentuk pada Miosen Awal hingga Miosen Tengah. Litologi penyusun pada kedua formasi yakni batuan sedimen silisiklastik serta sisipan batugamping dengan lingkungan pengendapan adalah laut dangkal. Kedua formasi ini terbentuk di cekungan pada saat post-rift (sag basin). Identifikasi zona reservoar yang memiliki nilai resistivitas rendah dilakukan pada Sumur RCR-1, RCR-2 dan RCR-3 pada Formasi Cibulakan Atas dan Sumur RCR-4, RCR-5 dan RCR-6 pada Formasi Gumai. Identifikasi zona reservoar resistivitas rendah dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan data well log, mud log dan didukung data drill stem test (DST). Hasil identifikasi didapatkan dua zona potensial reserovar resistivitas rendah dimasing-masing sumur pada Formasi Cibulakan Atas. Pada sumur di Formasi Gumai, didapatkan empat zona potensial di sumur RCR-4, dua zona potensial di sumur RCR-5 dan RCR-6. Berdasarkan identifikasi ini, dapat disimpulkan bahwa kedua formasi menyimpan potensi reservoar hidrokarbon resistivitas rendah yang dapat diproduksi.