cover
Contact Name
Mahadri Dhrik
Contact Email
maharathi_dasa@yahoo.co.id
Phone
+62-82237088860
Journal Mail Official
ahpjournal@farmasimahaganesha.ac.id
Editorial Address
Jl. Tukad Barito No.57, Renon, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80226
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Acta Holistica Pharmaciana
ISSN : -     EISSN : 26568233     DOI : -
This journal is a general pharmacy with a holistical approach pharmacy journal that covers all aspects of pharmaceutical topics (but not limited to) such as : Clinical Pharmacy Community Pharmacy Pharmaceutics Pharmaceutical Chemistry Biotechnology Pharmacy Pharmacognosy Phytochemistry Pharmacoeconomic Other pharmaceutical topics....
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2023): Acta Holistica Pharmaciana" : 5 Documents clear
Aktivitas Antibakteri Jamur Lingzhi Terhadap Bakteri Salmonella typhi: A Literature Review Sindy Indra Viantika; Hadi Rotus Solihah; Zakinah Smith; Rahma Dita Avriani; Lela Kumala Sari Dewi; Maulidya Hasanah; Ajeng Pratiwi; Dea Silvia Ramadhani; Atika Wahyu Andini; Amira Zanuba Azaria; Prasetyo Handrianto
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 1 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i1.103

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Negara Indonesia memiliki tanah yang subur karena letak geografisnya yang berada di kawasan tropis, sehingga memiliki banyak hasil pertanian, salah satunya adalah tumbuhan jamur. Ganoderma lucidum merupakan jamur yang banyak digunakan untuk penelitian baik dari segi aktivitas biologis maupun efek farmakologisnya Ganoderma lucidum adalah sumber yang sangat berharga dari zat aktif biologis yang dapat digunakan sebagai antibakteri atau antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri Ganoderma lucidum terhadap bakteri Salmonella typhi dengan berbagai macam pelarut pada metode difusi cakram. Desain penelitian ini adalah literature review. Peneliti melakukan pencarian naskah melalui database resmi dan sumber pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Jumlah artikel yang diresume adalah 3 artikel nasional dan 2 artikel internasional. Berdasarkan hasil resume ke lima artikel tersebut diketahui bahwa ekstrak jamur lingzhi (Ganoderma lucidum) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella sp. Zona hambat terbesar dengan kategori kuat sebesar 20.60 mm diperoleh dengan menggunakan metode uji antibakteri difusi kertas cakram. Metode ekstraksi yang digunakan adalah soxhletasi dengan konsentrasi ekstrak 40μg/ml dan menggunakan pelarut aseton. Zona hambat terkecil kategori sangat lemah sebesar 0 mm diperoleh dengan konsentrasi ekstrak 50mg/ml yang menggunakan metode difusi kertas cakram dan pelarut etilasetat. Perlu dilakukan pengujian ulang untuk membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak Ganoderma lucidum terhadap bakteri Salmonella typhi dengan jenis pelarut dan konsentrasi yang berbeda.
Evaluasi Terapi Aspirin dan Non Aspirin Terhadap Nilai PTT aPTT Pada Kejadian Stroke Berulang di RSUD Dungus Madiun Palupi Nawangsari
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 1 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i1.119

Abstract

Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung cepat selama lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukan penyebab selain daripada gangguan vaskular. Pencegahan stroke berulang salah satunya, menggunakan terapi antiplatelet sebagai pengencer darah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran, perbandingan perbedaan terapi aspirin dan non aspirin pada kejadian stroke berulang di RSUD Dungus Madiun. Jenis penelitian adalah Desain deskriptif kuantitatif dengan metode cohort pada data rekam medis, hasil laboratorium PTT aPTT. Jumlah data dan sampel sebanyak 10 pasien. Karakteristik pasien dengan jenis kelamin yang mengalami stroke didominasi 60% laki-laki 40% perempuan pada rentang usia 55-64 tahun sebanyak 50%, riwayat merokok sebanyak 60% dan dengan penyakit penyerta terbanyak yaitu hipertensi dan hiperlipidemia 40%. Pengunaan terapi aspirin sebanyak 50% dan non aspirin sebanyak 50%. Terapi aspirin maupun non aspirin tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap nilai PTT aPTT, tidak terdapat kejadian stroke berulang pada penggunaan terapi aspirin maupun non aspirin.
Gambaran Penggunaan Simvastatin aan Atorvastatin Pada Pasien Jantung Koroner di RSUD Drs. Saydiman Magetan Agus Nur Bakti
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 1 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i1.121

Abstract

Hiperlipidemia merupakan salah satu ketidaknormalan pada kadar lemak dalam darah yang dikenal dengan dislipidemia. Gejala hiperlipidemia merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan kadar lipid dalam plasma meliputi peningkatan trigliserida dan kolesterol total, peningkatan LDL (Low Density Lipoprotein) dan penurunan HDL (High Density Lipoprotein). Pengobatan hiperlipidemia yaitu menggunakan obat golongan statin (simvastatin,atorvastatin). Hasil penelitian ini menunjukan pasien laki laki ada 51 pasien (56%), pasien perempuan ada 40 pasien (44%). Usia 25-44 sebanyak 2 pasien (2%), usia 45-64 sebanyak 45 pasien (50%), usia >65 sebanyak 44 pasien (48%). Gambaran penggunaan obat simvastatin dan atorvastatin diketahui bahwa yang di beri terapi simvastatin+atorvastatin sebanyak 2 pasien (2%), yang diberi terapi atorvastatin sebanyak 89 pasien (98%).Hasil penelitian ini bisa disimpulkan bahwa gambaran terapi yang diberikan pada pasien jantung koroner di RSUD dr. Sayidiman Magetan obat yang paling banyak di gunakan adalah atorvastatin 20 mg sebanyak 89 pasien (98%).
Analisis Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas II Denpasar Selatan Heny Dwi Arini
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 1 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i1.139

Abstract

Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu layanan yang diberikan kepada pasien di puskesmas. Evaluasi mutu pelayanan puskesmas perlu dilakukan untuk menilai serta dapat mencapai standar yang ditentukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian serta dimensi apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di Puskesmas II denpasar selatan tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling pada sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran kepuasan pelayanan menggunakan metode SERVQUAL. Analisis data meliputi karakteristik demografi pasien, tingkat kepuasan pelayanan kefarmasian, serta dimensi yang mempengaruhi kepuasan pasien. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pelayanan farmasi pada Puskesmas II Denpasar Selatan masih tergolong belum memuaskan, yang ditunjukkan dengan nilai gap/selisih secara keseluruhan sebesar -0,137 dan setiap dimensi juga masih menunjukkan nilai gap/selisih dengan nilai negatif, yakni dimensi bukti fisik (tangible) (-0,142), dimesi kehandalan (reliability) (-0,155), dimensi daya tanggap (responsivennes) (-0,134), dimensi asuransi (assurance) (-0,118) dan dimensi empati (emphaty) (-0,137). Berdasarkan hasil diagram kartesius, dimensi yang perlu ditingkatkan oleh Puskesmas II Denpasar Selatan adalah dimensi kehandalan (reliability).
Gambaran Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi pada Karyawan Rumah Sakit Bangli Medika Canti yang Memperoleh Vaksin COVID-19 Pande Made Desy Ratnasari
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 1 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i1.154

Abstract

Hingga saat ini belum ditemukan obat terkait infeksi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), sehingga organisasi dunia dan pemerintah Indonesia menggalakkan pemberian vaksin untuk menurunkan penyebarannya. Setelah pemberian vaksinasi, dapat muncul beberapa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang menandakan vaksin telah bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran KIPI yang terjadi setelah pemberian vaksinasi COVID-19 berdasarkan jenisnya pada karyawan di Rumah Sakit BMC Bangli. Rancangan penelitian adalah cross-sectional dengan jenis observasional. Penelitian melibatkan 250 sampel yang memenuhi kriteria inklusi (karyawan yang memperoleh vaksinasi COVID-19) serta kriteria eksklusi (tidak bersedia menjadi responden) yang dilaksanakan pada bulan Desember 2022. Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase dengan bantuan software Microsoft Excel lalu dipaparkan dalam bentuk tabel. Karakteristik demografi responden didominasi perempuan (80,00%), berusia 26-30 tahun (48,40%), bekerja sebagai perawat (45,20%) dan berat badan <75kg (92,80%). Mayoritas responden tidak memiliki alergi obat ataupun makanan (100,00%), tanpa riwayat komorbid (99,60%) dan tidak terinfeksi COVID-19 sebelumnya (92,00%). Jenis vaksin yang dominan digunakan pada dosis pertama dan kedua adalah Sinovac (71,60%; 53,20%), dosis ketiga yaitu Moderna (94,80%) serta dosis keempat yaitu Moderna (59,20%). Gambaran KIPI yang banyak dialami berupa pegal di area suntikan (88,80%), nyeri di area suntikan (82,80%) dan bengkak di area suntikan (59,20%). Waktu munculnya KIPI adalah 1 jam setelah vaksinasi (15,64%) dengan durasi kejadian paling banyak selama 1 hari (15,92%) serta penanganan yang dilakukan dengan obat parasetamol (16,16%). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa vaksin COVID-19 yang beredar aman digunakan serta mayoritas KIPI yang terjadi setelah pemberian vaksin tidak parah dan memberikan perlindungan terkait infeksi.

Page 1 of 1 | Total Record : 5