cover
Contact Name
Mahadri Dhrik
Contact Email
maharathi_dasa@yahoo.co.id
Phone
+62-82237088860
Journal Mail Official
ahpjournal@farmasimahaganesha.ac.id
Editorial Address
Jl. Tukad Barito No.57, Renon, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80226
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Acta Holistica Pharmaciana
ISSN : -     EISSN : 26568233     DOI : -
This journal is a general pharmacy with a holistical approach pharmacy journal that covers all aspects of pharmaceutical topics (but not limited to) such as : Clinical Pharmacy Community Pharmacy Pharmaceutics Pharmaceutical Chemistry Biotechnology Pharmacy Pharmacognosy Phytochemistry Pharmacoeconomic Other pharmaceutical topics....
Articles 57 Documents
FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI PVP SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIKNYA Repining Tiyas Sawiji
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 1 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan pengikat dapat mempengaruhi sifat fisik tablet kunyah. PVP merupakan bahan pengikat sintetik yang berkemampuan sebagai pengikat kering. Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan salah satu tanaman obat herba yang berkhasiat sebagai antioksidan, antimual, dan antihipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh PVP sebagai bahan pengikat dan mengetahui konsentrasi PVP yang dapat menghasilkan formula terbaik, sehingga menghasilkan tablet kunyah ekstrak kelopak bunga rosella yang berkualitas. Ekstrak kelopak bunga rosella diperoleh dengan metode maserasi menggunakan alkohol 70%. Dalam penelitian ini dibuat tiga formula menggunakan bahan pengikat PVP dengan variasi konsentrasi PVP 5,0%, 7,5%, dan 10,0% menggunakan metode granulasi basah. Granul yang dihasilkan diuji sifat fisiknya meliputi waktu alir, sudut diam, dan susut pengeringan. Granul kemudian dicetak menjadi tablet. Tablet kunyah yang dihasilkan diuji sifat fisiknya meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan tanggapan rasa. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan Kolmogorov-Smirnov, anava satu jalan, Tukey test menggunakan program SPSS 12.0 for windows dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PVP dengan berbagai variasi konsentrasi tidak berpengaruh terhadap keseragaman bobot akan tetapi berpengaruh terhadap kekerasan dan kerapuhan tablet kunyah. Konsentrasi PVP 5,0% merupakan formula yang terbaik, karena dengan konsentrasi PVP yang kecil sudah dapat memenuhi syarat sifat fisik dan evaluasi terhadap tanggapan rasa. Kata kunci : PVP, Rosella (Hibiscus sabdariffa L.), Tablet Kunyah
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK PENDERITA PENYAKIT PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT WIRABUANA PALU PERIODE JULI-DESEMBER 2017 Viani Anggi
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 1 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia adalah infeksi atau peradangan pada paru-paru yang terjadi pada kantung udara (alveolus). Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka kematiannya yang tinggi, tidak hanya di negara maju tapi juga di negara berkembang seperti afrika selatan dan asia tenggara. Penggunaan antibiotik bertujuan untuk mengobati penyakit infeksi sehingga penggunaannya sangat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan antibiotik pada pasien anak penderita penyakit pneumonia di Rumah Sakit Wirabuana Palu Periode Juli-Desember 2017. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu dengan memberikan gambaran dengan cara yang akurat tentang Evalusi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Penderita Penyakit Pneumonia di Rumah Sakit Wirabuana Palu Periode Juli-Desember 2017. Hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi penggunaan antibiotik berdasarkan tepat indikasi nilainya 100%, tepat obat nilainya 100%, tepat pasien 100% dan tepat dosis nilainya 94,28%. Pemberian antibiotik lebih mengutamakan antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yaitu Cefadroxil (14,3%), cefotaxime (48,6%), cefixime (20%) dan ceftriaxone (17,1%).
ANALISIS KANDUNGAN HIDROKUINON DALAM KRIM RACIKAN PENCERAH WAJAH YANG BEREDAR DI PASAR MASOMBA KOTA PALU SULAWESI TENGAH DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) Viani Anggi
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 1 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang analisis kandungan Hidrokuinon dalam krim racikan pencerah wajah yang beredar di pasar Masomba Kota Palu dengan metode kromatografi Lapis Tipis. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak kandungan Hidrokuinon yang terdapat dalam krim racikan tersebut dan untuk mengetahui berapa kandungan yang terdapat dalam krim racikan tersebut dengan metode kromatografi lapis tipis. Penelitian ini menggunakan pustaka metode ACM INO 03 dengan parameter identifikasi menggunakan metode kromatografi lapis tipis menggunakan 3 sampel krim racikan pencerah wajah yang beredar di pasar Masomba. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis krim racikan pemutih menggunakan kromatografi lapis tipis, selanjutnya setelah didapatkan hasil analisis data dilakukan teknik pengolahan data dengan membandingkan hasil kualitaf dan kuantitatif yang diperoleh dari BPOM kota Palu dengan standar PERMENKES RI No.445/menkes/per/v/1998 tentang standar kandungan Hidrokuinon dalam krim pencerah wajah. Hasil yang diperoleh dari penelitian kualitatif yaitu krim pencerah wajah yang beredar di kota Palu tidak mengandung Hidrokuinon,jumlah kandungan hidrokuinon pada krim pencerah wajah yang beredar di pasar masomba tidak mengandung hidrokuinon
KAJIAN SENYAWA AKTIF DAN KEAMANAN TANAMAN OBAT TRADISIONAL DI INDONESIA SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN MALARIA Elisabeth Oriana Jawa La; Putu Dian Marani Kurnianta
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 1 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit menular dengan tingkat prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia. Penyakit malaria menjadi semakin serius karena meningkatnya jumlah parasit malaria (Plasmodium) yang resisten terhadap obat-obat antimalaria. Banyaknya keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia memotivasi banyaknya penelitian dan pencarian bahan obat baru untuk berbagai terapi, terutama untuk penyakit malaria. Pemanfaatan tanaman obat sebagai agent antimalaria sudah banyak dilakukan dan dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian, banyak senyawa aktif terkandung dalam tanaman yang diklaim sebagai tanaman antimalaria, baik berupa tanaman utuh, simplisia, maupun ekstrak, dan senyawa isolasi. Artikel review ini menggunakan metode studi literatur dari berbagai referensi tentang pemanfaatan dan penggunaan obat tradisional. Beberapa tanaman obat telah diteliti memiliki efek farmakologi sebagai obat malaria. Tanaman-tanaman yang memiliki efek antimalaria antara lain, Sambiloto (Andrographis paniculata Nees), Mundu (Garcinia dulcis Kurz), Anting-anting (Acalypha indica L.), Johar (C. siamea Lamk), Pasak bumi (Eurycoma longifolia jack), Ketumpang (Tridax procumbens L), Cocor bebek (Kalanchoe blossfeldiana Poelln), dan Talikuning (Anamirta cocculus). Meskipun efek samping dari obat-obatan tradisional relatif kecil, tetapi keamanan obat-obatan tradisional dalam praktik klinis yang baik harus dipertimbangkan. Kata kunci : Tanaman Obat ,Malaria, Plasmodium, Antimalaria, Keamanan Abstract Malaria is one of the infectious diseases with high prevalence. This disease has become extremely serious because of the resistance of its parasites. The abundance of biodiversity in Indonesia spurs a lot of researches for new medicinal ingredients of various treatments, especially malaria. The use of medicinal plants as antimalaria agents has been widely carried out and developed. Based on the results of research about antimalaria agent in the form of whole plants, simplicia, extract and isolated compounds, many active compounds were found in the plants. This article is a literature study to review traditional medicines from various references. Some medicinal plants have been studied to demonstrate pharmacological effects as antimalaria. These plants are for example; Sambiloto (Andrographidis paniculata Nees), Mundu (Garcinia dulcis Kurz), Anting-anting (Acalypha indica L.), Johar (C. siamea), Pasak bumi (Eurycoma longifolia jack), Ketumpang (Tridax procumbens L), Cocor bebek (Kalanchoe blossfeldiana Poelln), and Talikuning (Anamirta cocculus). Although the side effects of the traditional medicines are relatively small, but safety of traditional medicines for their good clinical practice should be considered. Key words: Medicinal plants, Malaria, Plasmodium, Antimalaria, safety
EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA YOGYAKARTA TAHUN 2017 Siwi Padmasari
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 1 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Skizofrenia adalah sindrom heterogen kronik yang ditandai dengan pikiran yang tidak terkontrol, delusi, halusinasi, perubahan perilaku sosial dan fungsi psikososial yang tidak normal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap akan menyebabkan tahapan yang lebih parah dan kronis, tahapan kekambuhan sering terjadi, dan bertahan lama sehingga pasien perlu perawatan di rumah sakit. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola penggunaan obat antipsikotik dan evaluasi rasionalitas penggunaan obat antipsikotik yang diberikan kepada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta periode 2017. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional yang merupakan bagian dari metode deskriptif non-eksperimental. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pendekatan retrospektif pada 97 data rekam medis pasien yang menderita skizofrenia dan menerima terapi antipsikotik, dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Grhasia pada periode 2017. Pengambilan sampel data rekam medis pasien skizofrenia dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil: Berdasarkan hasil data penelitian, pola pengobatan dengan obat antipsikotik untuk pasien yang didiagnosis skizofrenia paling banyak adalah obat antipsikotik atipikal dikombinasikan dengan antipsikotik tunggal. Berdasarkan data dari evaluasi rasionalitas penggunaan obat antipsikotik dibandingkan dengan American Psychiatric Association 2010 dan SPM Rumah Sakit Grhasia, didapatkan hasil adalah 100% tepat indikasi, 100% tepat pasien, 100% tepat obat dan 100% tepat dosis obat.Kesimpulan: Rasionalitas penggunaan obat antipsikotik mencapai 100% berdasarkan kriteria tepat indikasi, tepat pasien, tepat penggunaan obat dan tepat dosis obat. Parameter klinik kembali dalam keadaan tenang dari Rumah Sakit Grhasia sebesar 89%. Kata kunci: skizofrenia, antipsikotik, rasionalitas penggunaan obat
RISK FACTORS OF ADVERSE EFFECTS IN ACTIVE PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS WITH CATEGORY 1 TREATMENT Ilil Maidatuz Zulfa
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 2 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Category 1 treatment of active pulmonary tuberculosis (TB) takes 6-8 months that can expose patients to adverse effects. The severity of adverse effects occur can affects patients adderence that lead to loss to follow-up. The recent study was aimed to analyze risk factors that might have contribution to the occurence of adverse effects in active pulmonary TB patients received category 1 treatment. A cross sectional study with open questionnaire was conducted to active pulmonary TB patients who undergo treatment follow-up at RS Paru Karang Tembok Surabaya. Gender, ages, diabetes melitus status, body weight, and length of treatment were analyzed as potential risk factors of the number of adverse effects occur through poisson regression The result derived from 41 patients analyzed showed that gender (OR: 0,842, 95% CI: 0,550-1,287, p>0,05), ages (OR: 0,997, 95% CI: 0,986-1,009, p>0,05), body weight (OR: 0,992, 95% CI: 0,976-1,010, p>0,05), diabetes melitus status (OR: 1,197, 95% CI: 0,773-1,856, p>0,05), and length of treatments (OR: 1,007, 95% CI: 0,989-1,025, p>0,05) have no significant risk to the number of adverse effects patients suffered from In the present study , gender, age, body weight, diabetes mellitus status, and the length of TB treatments have being taken have no significant contribution to the number of adverse effects occured. However, further study with higher sample size to confirm the result need to be conducted.
TINJAUAN KOMPARATIF STUDI MENGENAI EFEKTIVITAS BIAYA ANTIDIABETES ORAL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 Heny Dwi Arini; Putu Dian Marani Kurnianta
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 2 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang jumlah penderitanya terus meningkat. Terlebih lagi, diabetes mellitus merupakan penyakit yang tidak bisa sembuh total, bahkan butuh perawatan lama dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan efektivitas terapi diabetes melitus. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas terapi tersebut adalah dengan menganalisa obat antidiabetes dalam aspek farmakoekonomi, yaitu dengan analisis efektivitas biaya. Dari beberapa studi literatur, dapat diketahui bahwa tiap antidiabetes oral menghasilkan efektivitas dan biaya yang berbeda-beda. Untuk melihat antidiabetes oral mana yang paling cost effective adalah dengan melihat nilai ACER atau ICER. Semakin rendah nilai ACER, semakin cost effective obat tersebut. Golongan antidiabetes oral tunggal dengan efektivitas biaya terbaik berdasarkan perbandingan pada beberapa literatur adalah golongan biguanid (metformin). Sedangkan, golongan antidiabetes oral kombinasi dengan efektivitas biaya terbaik adalah kombinasi obat golongan biguanid (metformin) dengan obat golongan sulfonilurea (glimepirid atau glibenklamid).
KAJIAN PEMILIHAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS Mahadri Dhrik; A.A. N. Putra Riana Prasetya
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 2 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu komorbid yang berperan penting terhadap terjadinya komplikasi kardiovaskular pada PGK-HD adalah hipertensi. Berdasarkan pedoman KDOQI (Kidney Disease Outcomes Quality Initiative) target pengendalian tekanan darah yang diharapkan pada pasien dialisis adalah tekanan darah pre-HD < 140/90 mmHg dan tekanan darah post-HD <130/80 mmHg. Prevalensi keberhasilan pengendalian tekanan darah pada kondisi ini cukup rendah yang hanya mencapai 10-20%. Tekanan darah pre-HD > 140/90 mmHg diasosiasikan dengan terjadinya gagal jantung serta left ventrikel hipertrophy (LVH), sedangkan tekanan darah post-HD <130/80 mmHg diasosiasikan dengan peningkatan angka mortalitas. Adanya interdependensi yang tinggi antara hipertensi dan PGK khususnya yang telah berada pada stadium akhir dan menjalani hemodialysis menyebabkan perlunya suatu kajian yang menyeluruh mengenai pilihan terapi serta pertimbangan-pertimbangan esensial yang harus diperhatikan dalam manajemen terapi hipertensi pada pasien dengan PGK-HD. Berbagai perubahan fisiologis pada pasien hemodialisis dapat menyebabkan terjadinya hipertensi pada pasien PGK-HD. Pada pasien PGK-HD adanya volume overload merupakan penyebab utama munculnya hipertensi, dimana ketidakmampuan ginjal untuk membuang kelebihan sodium dan air menyebabkan tingginya volume ekstraseluler sehingga meningkatkan cardiac output dan berimplikasi pada peningkatan tekanan darah. Antihipertensi golongan ACE-I dan ARB memegang peranan penting dan merupakan pilihan untuk dikombinasikan dengan antihipertensi lain jika tekanan darah tetap tidak terkontrol. Pada kondisi komorbid tertentu maka dibutuhkan pilihan antihipertensi yang tepat pada komorbid tersebut. Ketika terjadi hipertensi resisten maka regimen seharusnya telah mendekati dosis maksimum dari paling sedikit 3 obat dengan mekanisme farmakologi yang berbeda antara lain ACEI, calcium channel blocker (CCB), b-blocker, antiadrenergik dan vasodilator langsung.
UJI EFEK ANALGESIK INFUS DAUN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) PADA MENCIT JANTAN Dewa Anom Dwi Lestari
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 2 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Telah Dilakukan Uji Efek Analgesik Infus Daun Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) Pada Mencit Jantan (Mus Musculus.L) menggunakan metode rangsang panas pada suhu 55˚C. Pada penelitian ini digunakan hewan uji berupa mencit jantan yang dibagi dalam lima kelompok masing-masing terdiri dari 6 ekor mencit. Kelompok pembanding diberi asetosal 1,4 mg/0,5 ml, kelompok kontrol diberi aquades 0,5 ml, kelompok uji diberi infus daun mengkudu konsentrasi 5%, 10% dan 20% masing-masing 0,5 ml. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode statistik (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan waktu munculnya respon mencit (pertama kali menjilat kakinya), pada kelompok yang diberi infus daun mengkudu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, infus daun mengkudu memiliki efek analgesik pada mencit. Kata kunci: Analgesik, infus, daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)
SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL 96% SARGASSUM POLYCYSTUM DAN PROFILE DENGAN SPEKTROFOTOMETRI INFRARED Pramudita Riwanti
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 2 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan mengambil peran dalam memberi aktivitas farmakologi yang berbeda sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan pemanfaatan rumput laut Sargassum polycystumdengan melakukan skrining fitokimia. Skrining fitokimia bertujuan memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang terkandung dalam tanaman. Dalam penelitian ini digunakan Sargassum polycystumyang diambil dari daerah Sumenep, Madura. Ekstrak dibuat dengan mengekstraksi simplisia S.polycystumdengan pelarut etanol 96% menggunakan metode maserasi dan perbandingan pelarut dan serbuk yaitu 1:4. Hasil uji skrining menunjukkan bahwa S.polycystumpositif mengandung senyawa golongan alkaloid, glikosida, steroid/triterpenoid, saponin, flavanoid, polifenol, dan tanin. Hasil profiling dengan FTIR juga menunjukkan adanya gugus fungsi senyawa aromatik, karbonil, alifatik dan alcohol.