cover
Contact Name
Mahadri Dhrik
Contact Email
maharathi_dasa@yahoo.co.id
Phone
+62-82237088860
Journal Mail Official
ahpjournal@farmasimahaganesha.ac.id
Editorial Address
Jl. Tukad Barito No.57, Renon, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80226
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Acta Holistica Pharmaciana
ISSN : -     EISSN : 26568233     DOI : -
This journal is a general pharmacy with a holistical approach pharmacy journal that covers all aspects of pharmaceutical topics (but not limited to) such as : Clinical Pharmacy Community Pharmacy Pharmaceutics Pharmaceutical Chemistry Biotechnology Pharmacy Pharmacognosy Phytochemistry Pharmacoeconomic Other pharmaceutical topics....
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2023): Acta Holistica Pharmaciana" : 5 Documents clear
Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Pasien tentang Swamedikasi Batuk Heny Dwi Arini; Agustina Nila Yuliawati; Ni Putu Ayu Mita Permata Dewi
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 2 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i2.155

Abstract

Batuk merupakan salah satu keluhan yang sering diobati dengan cara swamedikasi. Swamedikasi adalah pengobatan pada diri sendiri dengan membeli obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dokter. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah tingkat pendidikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien tentang swamedikasi batuk dan mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan pasien tentang swamedikasi batuk di Apotek Kimia Farma Sempidi. Penelitian analitik observasional dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purvosive sampling dengan kriteria inklusi pasien tidak buta huruf, melakukan swamedikasi batuk, berusia 17-64 tahun. Pasien yang beprofesi sebagai tenaga kesehatan dieksklusikan dari penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan sebanyak 66 responden tentang swamedikasi batuk dengan tingkat pengetahuan terbanyak dalam kategori cukup dan pada tingkat pendidikan SMA/SMK (38%). Uji statistika menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan pasien tentang swamedikasi batuk (p=0,350).
Optimasi Komposisi Emulgator Formulasi Lotion Dengan Bahan Aktif Ceramide dan Vitamin C Menggunakan Metode SLD Repining Tiyas Sawiji; Ni Putu Valtina; Kadek Mita Wulandari Putri; Ni Made Ayu Sukma Dewi; Novia Hayyu Nurjana; Putu Agus Rama Adityawan
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 2 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i2.156

Abstract

Kulit merupakan bagian tubuh yang memiliki peranan penting, permasalahan kulit yang sering terjadi yaitu kusam, kering hingga hiperpigmentasi sehingga diperlukan perlindungan agar tidak menyebabkan kerusakan berlebih pada kulit. Body lotion adalah salah satu kosmetika untuk perawatan kulit yang memiliki fungsi mengurangi dehidrasi pada kulit dan sebagai sumber lembab bagi kulit. Setil alkohol dan CMC-Na adalah agen emulgator yang sering digunakan dalam body lotion. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi proporsi emulgator dalam formulasi sediaan lotion dan menguji karakteristik fisik sediaan lotion serta uji hedonik yang berkaitan dengan kepuasan dan kenyamanan responden terhadap sediaan lotion yang telah dioptimasi. Optimasi formula dilakukan menggunakan metode simplex lattice design (SLD) pada software Design Expert 10.0.3. Desain D-optimal mixture akan digunakan untuk mengoptimasi konsentrasi dari emulgator berdasarkan karakteristik fisiknya yaitu viskositas dan daya sebar. Formulasi lotion optimum menggunakan campuran setil alhokol dan CMC-Na sebagai emulgator kemudian dievaluasi kembali terkait sifat-sifat fisik seperti homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, serta dilakukan uji hedonik. Komposisi setil alkohol dan CMC-Na sebagai emulgator berpengaruh terhadap karakteristik fisik sediaan lotion. Hasil formula optimum menggunakan software Design Expert yaitu formula 5 dengan kombinasi setil alkohol 1,75% dan CMC-Na 2,25% sebagai emulgator yang memliki daya sebar 5,03; pH 6,5; dan viskositas 2900 sebagai syarat suatu sediaan body lotion.
Profil Pelayanan Resep di Apotek Wilayah Kecamatan Denpasar Barat I Nyoman Gede Tri Sutrisna
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 2 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i2.161

Abstract

Apotek merupakan sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Kegiatan pelayanan kefarmasian semula hanya berfokus pada pengelolaan obat berlalih menjadi pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian harus mampu berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain maupun pasien. Bentuk interaksi tersebut salah satunya adalah pelayanan resep yang dilakukan. Untuk itu dilakukan penelitian mengenai profil pelayanan resep di apotek di wilayah Kecamatan Denpasar Barat. Penelitian menggunakan metode purposive sampling. Data dari pelelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diberikan dan diawab oleh apoteker dan tenaga teknis kefarmasian pada masing masing apotek yang terpilih. Kuesioner tersebut berisi sebelas indikator pelayanan resep di apotek yaitu pemberian nomor resep, pemeriksaan skrining administratif, pemeriksaan skrining farmasetik, pemeriksaan skrining terapetik, validasi penerimaan resep, pemeriksaan penyiapan obat, validasi penyiapan obat, pemeriksaan penyerahan obat, validasi penyerahan obat, pemeriksaan pengarsipan resep dan validasi pengarsipan resep. Dari hasil perhitungan dan analisis data diperoleh skor rata-rata pada setiap indikator sebagai berikut; indikator pemberian nomor resep 2,67 dengan klasifikasi baik, pemeriksaan skrining administratif 2,73 dengan klasifikasi baik, pemeriksaan skrining farmasetik 2,92 dengan klasifikasi baik, skrining terapetik 2,67 dengan klasifikasi baik, validasi penerimaan resep 2,98 dengan klasifikasi baik, pemeriksaan penyiapan 2,96 obat dengan klasifikasi baik, validasi penyiapan obat 3,00, pemeriksaan penyerahan obat 3,00 dengan klasifikasi baik, validasi penyerahan obat 2,79 dengan klasifikasi baik, pengarsipan resep 2,77 dengan klasifikasi baik, validasi pengarsipan resep 2,75 dengan klasifikasi baik.
Gambaran Distribusi Obat Indikator di Instalasi Farmasi Kabupaten Klungkung Anom Eka Kharisma
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 2 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i2.162

Abstract

Obat indikator adalah obat-obat yang dipilih sebagai obat pendukung program kesehatan ibu, kesehatan anak, penanggulangan dan pencegahan penyakit, pelayanan kesehatan dasar esensial. Agar obat indikator dapat diterima oleh unit pelayanan, maka dilaksanakan distribusi obat oleh Instalasi Farmasi Kabupaten. Pendistribusian obat yang efektif dapat menjamin ketersediaan jenis dan jumlah obat indikator dari Instalasi Farmasi secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan unit pelayanan.Jenis penelitian adalah deskriptif-retrospektif. Data kuantitatif diperoleh dari SBBK, LPLPO Puskesmas bulan Januari sampai dengan Maret 2020 dan kartu stok gudang Instalasi Farmasi Kabupaten Klungkung. Hasil penelitian, diperoleh bahwa distribusi obat indikator di Instalasi Farmasi Kabupaten Klungkung belum terlaksana secara maksimal. Diantaranya ketepatan distribusi obat indikator diperoleh hasil sebesar 88,89% yang menunjukkan belum sesuainya distribusi yang dilakukan IFK Klungkung dengan standar yaitu 100%. Tingkat ketersediaan obat yang sudah baik dan memenuhi standar yaitu sebesar 93,24% serta rata-rata waktu kekosongan obat yang memperoleh hasil sebesar 1,68% dan belum memenuhi standar yaitu 0%. Simpulan penelitian adalah gambaran distribusi obat indikator di Instalasi Farmasi Kabupaten Klungkung belum dilaksanakan secara maksimal dan harus diperbaiki ke depannya untuk menjamin ketersediaan jenis dan jumlah obat indikator di unit pelayanan.
Kajian Pola Penggunaan Obat Pada Penderita Traveller’s Diarrhea Dengan Infeksi di Sebuah Klinik di Ubud - Bali Nyoman Gede Tri Sutrisna; Mahadri Dhrik; Dewa Ayu Sintya
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 2 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i2.163

Abstract

Traveller’s Diarrhea adalah salah satu jenis diare yang sering dialami oleh para wisatawan yang dapat terjadi karena adanya infeksi bakteri, virus, parasit dan malabsorbsi. Pada pengobatan traveller’s diarrhea yang disebabkan oleh infeksi umumnya menggunakan antibiotik yang disertai obat penunjang lainnya. Tingginya penggunaan antibiotik pada penderita traveller’s diarrhea merupakan salah satu faktor resiko terjadinya resistensi antibiotik yang semakin meningkat. Untuk itu dilakukan penelitian untuk menganalisis pola penggunaan obat pada penderita traveller’s diarrhea dengan infeksi di UbudCare Clinic. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross - sectional dan jenis penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif yang dilakukan secara restropektif dengan menganalisis resep pada rekam medis yang tersedia. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara non random, purposive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dari bulan Januari 2019 – Februari 2020. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh sampel penelitian sebanyak 54 penderita dengan hasil yaitu penyebab infeksi utama pada penderita traveller’s diarrhea adalah amoebiasis + bakteri (59,26%). Antibiotik yang paling banyak digunakan pada penelitian ini adalah ciprofloxacin (70,37%), kombinasi ciprofloxacin+metronidazole (16.66%), azithromycin (5,56%) dan cefixime (5.56%). Sedangkan, sebagai terapi simtomatis yang paling banyak diberikan adalah antidiare seperti loperamid HCL (40.74%) dan attapulgit (22,22%), antipiretik yaitu paracetamol (31,48%), antiemetik yaitu ondansentron (44,44%), hyoscine-butylbromide tunggal (1,85%), dan terapi suportif seperti oralit (53,70%) dan probiotik (35,19%). Berdasarkan studi pemeriksaan literatur, penggunaan obat diatas telah sesuai dengan pedoman pengobatan diare.

Page 1 of 1 | Total Record : 5