cover
Contact Name
Alvan Maulana Azzayni
Contact Email
alvanmaulanaazzayni@gmail.com
Phone
+6282140898548
Journal Mail Official
journal@idpublishing.org
Editorial Address
Gg. Broto Manunggal V, Brajan, Tamantirto, Kec. Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Callus: Journal of Agrotechnology Science
ISSN : 3025910X     EISSN : 3025910X     DOI : https://doi.org/10.47134/callus.v1i1
Core Subject : Agriculture,
Focus Callus: Journal of Agrotechnology Science the official journal of the Indonesian Society for Agronomy, publishes primary research paper, review article, policy analysis and research notes and preliminary results in all areas of agronomy. Manuscripts could be written either in English or in Indonesia. Scope Callus: Journal of Agrotechnology Science covers agronomy in broad sense including plant production, genetic and plant breeding, plant physiology, plant ecology, plant biotechnology, seed science and technology, horticulture, and soil science.
Articles 5 Documents
Pengaruh Konsentrasi Dan Waktu Pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (Pgpr) Terhadap Hasil Produksi Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) Shinta Khuzzaimatul Laili; Iskandar Umarie; Bejo Suroso
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 1 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v1i1.1856

Abstract

Abstrak: Terung (Solanum Melongena L.) adalah tumbuhan yang menghasilka buah yang berasal dari india dan sri lanka yang saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Setiap 100 g terung mengandung 26 kalori; 1 g protein; 0,2 g hidrat arang; 25 IU vitamin A; 0,04 g vitamin B; dan 5 g vitamin C. Terung juga dapat dijadikan sebagai obat, karena terung sendiri mengandung alkaloid, solonin, dan juga solosodin yang dapat dijadikan sebagai obat. Proses budidaya yang dilakukan oleh petani di Indonesia tidak bisa lepas dengan penggunaan pupuk kimia, padahal hal tersebut dapat menyebabkan pencemeran lingkungkan dan juga dapat menghilakan mikroorganisme penyubur yang berasal dari tanah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dapat memberikan Plant Growth Promothing Rhizobacteria (PGPR) merupakan sekelompok mikroorganisme tanah yang menguntungkan bagi tanah dan juga bagi tanaman, karena mikroorganisne ini secara aktif mengkolonisasi daerah perakaran (rizosfir) dan berkembang dengan baik pada tanah yang kaya akan bahan organik. Plant Growth Promothing Rhizobacteria (PGPR) memiliki peran utama sebagai biofertilizer, biostimulan dan bioprotektan. Akan tetapi dalam pemberian Plant Growth Promothing Rhizobacteria (PGPR) harus memperhatikan konsentrasi dan waktu yang akan diberikan karena dengan hal tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil produksi tanaman terung. Metode pembuatan Plant Growth Promothing Rhizobacteria (PGPR) yatu dengan membuat biang bakteri yang berasal dari 100 gr akar bambu dan air yang difermentasi selama 3-4 hari. Setelah itu membuat larutan nutrisi yang berbahan molase, terasi, dedak bekatul, kapur sirih, dan air. Semua bahan direbus sampai mendidih lalu didiamkan sampai dingin setalah itu dicampur dengan larutan biang dan difermentasi selama 20 hari. Kosentrasi yang diberikan adalah 30 ml/liter, 40 ml/liter, dan 50 ml/liter. Sedangkan waktu pemberian Plant Growth Promothing Rhizobacteria (PGPR) adalah 7 hst, 14 hst, 21 hst, dan 28 hst. Hasil dari penelitian ini menujukkan konsentrasi 50 ml/liter dengan waktu pemberian 7 hst dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter tinggi tanaman , jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah pertanaman.
Potensi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (glycine max (l.) Merril) terhadap pemberian zpt bonggol pisang dan poc urin kelinci Erwanto; Iskandar Umarie; Bejo Suroso
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 1 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v1i1.1857

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan satu diantara berberapa jenis tanaman pangan di Indonesia yang popular dikalangan masyarakat. Setiap tahun kebutuhan kedelai di Indonesia terus meningkat, sejalan dengan perkembangan industri dan bertambahnya jumlah penduduk. Akan tetapi meningkatnya kebutuhan terhadap kedelai setiap tahun ini tidak dapat diikuti oleh meningkatnya produksi dan malah produksinya mengalami penurunan. Untuk mencukupi kebutuhan kedelai maka harus melakukan upaya untuk meningkatkan produksinya. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) dari bonggol pisang dan pupuk organik cair (POC) dari urin kelinci. Penelitian ini bertempat di Universitas Muhammadiyah Jember. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok factorial yang tersusun sebanyak 9 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu B0= 0 ml/L B1= 150 ml/L B2= 300 ml/L U0= 600 ml/L U1= 800 ml/L U2= 1000 ml/L. Hasil penelitian menunjukan perlakuan ZPT Bonggol Pisang memberikan perbedaan yang nyata pada parameter jumlah cabang, umur berbunga, jumlah polong, jumlah polong berisi. Pada perlakuan POC Urin Kelinci menunjukkan perbedaan yang nyata pada parameter tinggi tanaman 28 dan 42 HST, jumlah cabang, jumlah cabang produktif, jumlah bintil akar, jumlah bintil akar produktif, dan jumlah polong. Pada interaksi ZPT Bonggol Pisang dan POC Urin Kelinci menunjukkan perbedaan nyata pada parameter tinggi tanaman 28 HST dan berat kering tanaman.
Pengaturan Jarak Tanam Jajar Legowo Dan Dosis Pupuk Organikcair Urine Kelinci Terhadap Pertumbuhandan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccunsur Harata Strut) Miftahul jamil; Hudaini Hasbi; oktarina oktarina
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 1 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v1i1.1858

Abstract

Nilai ekonomi jagung manis yang tinggi sehingga peningkatan produksi jagung manis harus terus dilaksanakan agar dapat memenuhi keperluan pasar. Tujuan dari penelitian yang dituliskan guna mengukur pengaruh dosis pupuk organik cair urin pada kelinci serta jarak tanam jajar legowo terhadap perkembangan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccunsur harata Strut). Penelitian yang dituliskan memakai dua komponen dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan tiga ulangan yakni: faktor yang pertama jajar legowo J1 (2:1) J2 (3:1) J3 (4:1), sedangkan faktor kedua dosis pupuk organik cair urine kelinci K0 (Tanpa POC) K1 (1500 ml/plot) K2 (2100 ml/plot) K3 (2700 ml/plot). Tinggi pada tanaman umur 28 serta 42 HST, diameter pada batang 42 HST, panjang tongkol, bobot tongkol per tanaman, dan bobot tongkol per m2 berpengaruh secara nyata terhadap Jajar Legowo. Perawatan yang paling efektif diterima di J1 (2:1). Parameter tinggi pada tanaman pada 28 hst, diameter 28 dan 42 hst, jumlah pada daun 28 dan 42 hst, panjang pada tongkol, serta berat tongkol per tanaman sangat dipengaruhi oleh dosis POC. Perlakuan K3 (2700 ml/plot) memberikan hasil terbaik. Metrik tinggi pada tanaman 42 hst, diameter pada batang 38 serta 42 hst, umur berbunga, dan berat tongkol per tanaman dipengaruhi secara nyata oleh interaksi dosis jajar legowo dan POC.
Respon pertumbuhan dan hasil tanaman terung (solanum melongena l.) Terhadap perbedaan penggunaan mulsa organik dan konsentrasi poc urine kelinci Holida pradani; bagus tripama; Bejo Suroso
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 1 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v1i1.1859

Abstract

Produksi perlu ditambah seiring meningkatnya permintaan terung. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.) terhadap Variasi Penggunaan Mulsa Organik dan Konsentrasi POC. 2 faktor dalam penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dalam 3 ulangan. Faktor yang pertama mulsa organik M1 (Tanpa mulsa) M2 (Jerami) M3 (Seresah daun bambu) M4 (Alang – alang), dan faktor yang kedua konsentrasi POC urine kelinci K1 (12 ml/l) K2 (18 ml/l) K3 (24 ml/l). Mulsa organik berpengaruh secara nyata terhadap parameter. Jumlah pada daun 14, 28, dan 42 hst, tinggi pada tanaman 14, 28, serta 42 hst, temperatur tanah, kelembapan tanah, panjang buah, diameter, berat perbuah dan berat perplot. Perlakuan terbaik ada pada M2. Konsentrasi POC urine pada kelinci berpengaruh secara nyata terhadap parameter tinggi tanaman 42 hst, tempratur tanah, umur berbunga panjang buah, diameter buah, berat perbuah, berat perplot. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan K3. Interaksi antara mulsa organik dan POC urine kelinci berbeda secara nyata terhadap parameter tinggi tanaman 14 hst ,tempratur tanah, panjang buah, diameter buah, berat perbuah.
Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kompos Azola Dan Poc Urine Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max (L) Merril) Faruk Nuzul Firdaus; Iskandar Umarie; Hudaini Hasbi
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 1 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v1i1.1860

Abstract

Kedelai (Glycine max L. (Merill) merupakan komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan akan gizi Kebutuhan kedelai di Indonesia pada setiap tahunnnya selalu meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita. Kebutuhan rata-rata kedelai sebanyak 2,2 juta ton/tahun, namun produksi kedelai dalam negeri hanya sekitar 800 ribu-900 ribu ton. Salah satu upaya peningkatan produksi yaitu dengan pengaplikasian pupuk organic kompos azolla dan poc urine sapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian pupuk kompos azola terhadap pertumbahan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L.) Meril), untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian poc urine sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, untuk mengetahui interaksi pemberian dosis kompos azola dengan poc urine sapi terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian ini menggukan (RAK) 2 faktor yang disusun secara factorial dengan 3 kali ulangan. dosis pemberian pupuk kompos azolla (A) dan dosis pemberian POC Urin sapi. (U). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kompos azzolla dengan dosis 250 gram memberikan pengaruh yang terbaik terhadap parameter tinggi tanaman tanaman, bintil akar produktif jumlah cabang, jumlah cabang produktif dan jumlah polong berisi. Perlakuan POC urine sapi dengan dosis 150 ml memberikan pengaruh terbaik pada parameter jumlah bintl akar dan bintil akar produktif. interaksi antara kompos azzolla dan poc urine sapi berpengaruh nyata terhadap bintil akar dan bintil akar produktif.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2023 2023