cover
Contact Name
Muladi Putra Mahardika
Contact Email
muladimahardika@yahoo.com
Phone
+6285327061300
Journal Mail Official
parapemikir@poltektegal.ac.id
Editorial Address
Jalan Mataram No 9 Kota Tegal
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
Parapemikir Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 20895313     EISSN : 25495062     DOI : 10.30591
Core Subject : Health, Science,
Parapemikir journals based on the results of research in the field of Pharmacy science and community covering Social Behavior and Pharmacy Administration including Pharmacy, Biopharmaceuticals, Drug Submission Systems, Physical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Microbiology and Biotechnology Pharmacy, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Chemistry , Pharmaceutical Chemistry, Biological Pharmacy, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Marketing, Alternative Medicine, Pharmacy Management, Farmakoekonomi, Farmakoepidemiology, Social Pharmacy, Pharmacy Policy.
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi" : 18 Documents clear
Pembuatan Spray Herba Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) Sebagai Anti Nyamuk Culex s.p Taufiq Taufiq; Husnul Khatimah
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4628

Abstract

Lemongrass plants herbs is known as the scent and it has fragrant and invigorating , also has a volatile oil content . The womb on oil volatile lemongrass wangi ( Cymbopogon nardus L ) there are three components namely sitronelal , sitronelol and geraniol that has the potential as an insecticide vegetable ( repellent mosquito ). The purpose of this research is to produce preparation spray leaves and stems lemongrass wangi ( Cymbopogon nardus L ) as anti mosquito culex s.p . Spray used to the way sprayed without direct contact with the hand so that the contamination microorganism more low . Spray herbaceous lemongrass fragrant ( Cymbopogon nardus L ) made into 4 formulation with the f0 0 %  individually concentration , f1 % 10 , f2 % 15 , 20 % f3 . The stability physics spray herbaceous fragrant cymbopogon nardus lemongrass ( i ), covering the organoleptik the ph of refuse and the mosquito. The evaluation results f0 test ph , formula one , f2 , f3 order is 5 .The results of the power turning mosquito shows that power turning more effective where the f3 with a capacity of turning of 69,07 % . This proved that spray a volatile oil of citronella fragrant ( Cymbopogon nardus L )) can be used as repellent.
Pengaruh Proporsi Lipid Cair Dan Surfaktan Terhadap Aktivitas Antioksidan Pada NLC Resveratrol Padusitrada Padusitrada; Siti Aisiyah; Reslely Harjanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4323

Abstract

Resveratrol adalah bahan alam yang dilaporkan mempunyai potensi antioksidan melalui pengujian in vitro metode DPPH•, ABTS•+, DMPD•+, total aktivitas antioksidan, kemampuan pereduksi serta aktivitas pengkhelat terhadap Fe2+. Resveratrol mempunyai kelarutan yang rendah dalam air yang akan berpengaruh pada bioavailabilitasnya. Sehingga dibuat sistem NLC sebagai sistem pembawa yang sesuai untuk meningkatkan kelarutan resveratrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi proporsi lipid cair dan surfaktan terhadap efisiensi penjerapan, pelepasan obat, dan aktivitas antioksidan serta menentukan formula NLC resveratrol dengan efek paling baik terhadap ketiga faktor tersebut. Pembuatan sistem NLC menggunakan variasi proporsi lipid cair dan surfaktan dengan metode emulsifikasi yang kemudian dilanjutkan dengan sonikasi. Formula NLC resveratrol yang dibuat dilakukan pengujian meliputi uji penjerapan, uji pelepasan obat, dan uji aktivitas antioksidan. Hasil pengujian penjerapan, formula 4 dengan konsentrasi lipid cair dan surfaktan paling tinggi menunjukkan penjerapan paling tinggi. Hasil pada uji pelepasan obat, formula 2 dengan konsentrasi lipid cair tinggi sedangkan surfaktan rendah menunjukkan pelepasan paling tinggi. Hasil aktivitas antioksidan tidak terpengaruh terhadap perbedaan variasi konsentrasi lipid cair (asam oleat) maupun surfaktan (tween 80).
Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Venny Kurnia Andika
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4287

Abstract

Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan jenis buah tropis yang mudah ditemukan di Indonesia. Buah naga merah kaya akan manfaat terutama bagi kesehatan karena mengandung flavonoid, fenolik dan alkaloid. Kulit buah naga yang terdiri dari 30-35% bagian buah seringkali dibuang sebagai sampah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Kulit buah naga merah kaya akan antosianin yaitu pigmen merah alami  yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan diduga berkorelasi dengan aktivitas senyawa sitotoksik yang berpotensi sebagai sediaan herbal dan tidak menutup kemungkinan dapat menjadi obat antikanker. Suatu senyawa yang memiliki aktivitas antitumor dan antikanker berkorelasi dengan tingginya kandungan toksik dalam senyawa tersebut. Pengujian dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) untuk mengetahui nilai LD50  dan nilai mortalitas larva Artemia salina yang diujikan pada sampel. Penelitian dilakukan dengan menguji ekstrak etanol kulit buah naga pada larva Artemia salina dengan 11 tingkatan konsentrasi (1,9 ppm, 3,9 ppm, 7,8 ppm, 15,6 ppm, 31,25 ppm, 62,5 ppm, 125 ppm, 250 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm) selama 24 jam. Hasil pengujian dilanjutkan dengan menghitung jumlah persentase kematian (mortalitas) larva uji. Analisis probit dilakukan untuk menentukan nilai LC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah naga merah bersifat toksik dengan nilai LC50 sebesar 45,46117684 µg/mL.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Pengelolaan Obat -Obat Lasa (Look A like Sound A like) Di Apotek Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal Sari Prabandari; Susiyarti Susiyarti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4641

Abstract

Look-Alike Sound-Alike (LASA) adalah obat-obatan yang perlu diwaspadai (high-alert medication), yaitu obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan serius (sentinel event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pengelolaan obat LASA di Apotek Wilayah Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal. Metode penelitian menggunakan observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan April 2022. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 50 apoteker dan tenaga kefarmasian di Apotek wilayah kecamatan tegal barat, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Apoteker Penanggung Jawab Apotek dan tenaga farmasi yang bekerja pada lokasi 16 Apotek yang berbeda. Pengujian dengan menggunakan One Way Anova.Tingkat Pengetahuan terhadap Pengelolaan obat LASA pada responden di Apotek wilayah Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal memiliki skala pengetahuan baik dengan total 83,2%, dan untuk tingkat pengelolaan obat LASA responden memiliki tingkat pengelolaan baik dengan total 87.8%. Terdapat hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pengelolaan obat LASA dengan diperoleh hasil bahwa F Hitung F Tabel, dengan nilai F hitung sebesar 3,81 dan F Tabel 2, 311.
Pengaruh Polimorfisme P2Y12 Pada Penggunaan Antiplatelet Terhadap Kejadian Stroke Berulang oktaviarika dewi hermawatiningsih; Rahmawati Raising
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4414

Abstract

Stroke merupakan keadaan defisit neurologik secara fokal dan global. Salah satu pengobatan yang digunakan adalah antiplatelet seperti clopidogrel yang dapat menghambat pembentukan trombus yang bisa menurunkan angka kematian. Dalam perkembangan pengobatan, terdapat variasi respon pasien terhadap terapi clopidogrel. Variasi respon tersebut seperti polimorfisme reseptor P2Y12 yang berdampak pada farmakokinetik dan farmakodinamil dari clopidogrel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyetahui pengaruh kejadian polimorfisme reseptor P2Y12 terhadap kejadian stroke berulang. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yaitu dengan cara pemeriksaan polimorfisme genetik P2Y12 dan dilakukan pemantauan setiap bulan untuk mengetahui kejadian stroke berulang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dari 20 sampel diperoleh jenis polimorfime P2Y12 homozygot (wild type), untuk kejadian stroke berulang diperoleh 4 sampel yang mengalami kejadian stroke berulang, dan analisis pengaruh polimorfisme P2Y12 terhadap kejadian stroke berulang diperoleh nilai signifikansi 0,05, sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara polimorfisme P2Y12 terhadap kejadian stroke berulang.
Aktivitas Gel Peel-Off Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Terhadap Propionibacterium acnes Arief Azis; Rosdiana Rosdiana
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4341

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera .L) memiliki efek antibakteri terhadap Propionibacterium acnes 10% dan 15 %. Ekstrak daun kelor dibuat dalam sedian masker gel peel-off dengan konsentrasi 10% dan 15%. Pengujian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium yang dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Akademi Farmasi Yamasi Makassar, kemudian dilakukan pengujian aktivitas antibakteri Masker Gel Peel Off Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera .L) dengan metode sumuran dan Medium Agar (NA) sebagai media dan diinkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37oC. Kemudian dilakukan pengamatan dengan mengukur zona hambat yang terjadi pada masing-masing konsentrasi sediaan pada bakteri uji Propionibacterium acnes. Didapatkan hasil zona hambat konsentrasi 10% terlihat diameter 5,183mm, dan konsentrasi 15% terlihat diameter 8,776mm dengan hasil penghambatan pertumbuhan bakteri yang dikategorikan sedang (5-10mm). Kesimpulan penelitian menyatakan Sediaan masker gel peel-off ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) dengan konsentrasi 15% lebih baik dibandingkan dengan konstrasi 10%.
Formulasi Dan Evaluasi Fisik Sediaan Gel Sampo Minyak Atsiri Bunga Chamomile (Matricaria recucita L.) Dengan Variasi Konsentrasi HPMC Umi Nafisah; Yunita Diyan Permata Sari; Lola Nur Latifah
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4435

Abstract

Rambut merupakan bagian terluar dari tubuh sehingga tidak terlepas dari efek buruk paparan sinar matahari, polusi, bahan kosmetik dan bahan pembersih lainnya. Radikal bebas dapat berasal dari polusi, debu, maupun diproduksi secara kontinyu sebagai konsekuensi dari metabolisme. Untuk melindungi diri dari radikal bebas, tubuh menghasilkan senyawa anti radikal bebas yang disebut dengan antioksidan. Minyak atsiri chamomile memiliki efektivitas antioksidan yang baik pada konsentrasi 0,5% - 10%. Pada formulasi sediaan gel sampo diperlukan bahan tambahan, salah satunya bahan pengental, seperti hidroksil propil metal selulosa (HPMC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan evaluasi fisik serta pengaruh variasi konsentrasi viscosity agent terhadap uji mutu fisik gel sampo minyak atsiri bunga chamomile. Formula sediaan gel sampo dibuat dengan variasi konsentrasi HPMC 2%, 2,5%, dan 3%. Konsentrasi minyak atsiri bunga chamomile 0,5%. Semua formula dilakukan uji fisik organoleptis, homogenitas, uji tinggi busa, uji pH, uji viskositas, uji kadar air, dan uji stabilitas dipercepat. Formulasi sediaan gel sampo minyak atsiri bunga chamomile dengan variasi konsentrasi HPMC memenuhi parameter sediaan sampo yang baik menurut SNI 06-2692-1992. Hasil uji stabilitas dipercepat pada ketiga formula menunjukkan sediaan yang stabil dan tidak memisah selama penyimpanan pada suhu ekstrim. Variasi konsentrasi viscosity agent berpengaruh signifikan viskositas sediaan sampo. 
Cycling Test Body Butter Maserat Biji Coffea canephora Dengan Variasi Asam Stearat Ni Made Dharma Shantini Suena; Ni Kadek Putri Krismawati; I Gede Made Suradnyana
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.2704

Abstract

Maserat air biji kopi hijau (Coffea canephora) mengandung senyawa asam klorogenat yang berperan utama sebagai antioksidan sehingga baik untuk memelihara kesehatan kulit. Body butter merupakan sediaan krim dengan kandungan butter yang lebih tinggi dari sediaan semisolida yang lain, sehingga baik digunakan sebagai pelembab kulit. Fluktuasi suhu cenderung menyebabkan krim tidak stabil, akibat perubahan sifat fisika kimia emulgatornya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik body butter maserat air biji kopi hijau (Coffea canephora) dengan variasi kadar asam stearat sebelum dan sesudah cyling test. Body butter diformulasikan dengan variasi kadar asam stearat 2% (F1) dan 6,5% (F2). Uji stabilitas fisik body butter dilakukan menggunakan metode cycling test yaitu dengan meletakkan sediaan pada suhu 4°C±2°C selama 24 jam kemudian dipindahkan pada suhu 40°C±.2°C selama 24 jam (satu siklus). Perlakuan ini dilakukan sebanyak 6 siklus. Uji stabilitas fisik body butter dilakukan sebelum dan sesudah cycling test yang meliputi pengamatan organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat. Hasil penelitian menunjukkan sediaan body butter F1 dan F2 mengalami perubahan dari segi organolpetis, homogenitas dan pH. pH body butter kedua formula mengalami penurunan namun masih memenuhi syarat yang ditentukan yaitu 4,5 - 7,0. Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna daya sebar antara F1 sebelum dan sesudah cycling test. Sedangkan daya sebar F2 memiliki perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah cycling test. Dilihat dari uji daya lekat kedua formula menunjukkan nilai p 0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara F1 dan F2 baik sebelum maupun sesudah cycling test dengan nilai p 0,05.
Pengaruh Variasi Minyak Sawit dan Zaitun terhadap Kualitas Sabun Padat Non-SLS Ekstrak Daun Jambu Biji Merah (Psidium Guajava) Alik Kandhita Febriani; Rifqi Ferry Balfas; Chumayroh Chumayroh
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4711

Abstract

Produk kosmetik berupa sabun tanpa SLS merupakan produk yang diformulasi untuk orang yang mengalami iritasi karena adanya kandungan SLS. Ekstrak daun jambu biji merah dikenal memiliki aktivitas antibakteri melawan bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acne. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan suatu sediaan sabun muka padat tanpa SLS dengan variasi minyak sawit dan zaitun dari ekstrak etanol 96% daun jambu biji merah. Penelitian diawali dengan pembuatan ekstrak dari simplisia daun jambu biji merah (Psidium guajava) dengan metode maserasi. Kemudian ekstrak diformulasikan menjadi tiga formula sabun padat. Tiga formula ini dibedakan dari perbandingan minyak yang digunakan yaitu minyak sawit dan minyak zaitun. Formulasi dilakukan dengan memanaskan campuran minyak sawit dan zaitun sampai suhu 70oC. Campurkan larutan NaOH 45% (b/v) yang dibuat dengan melarutkan 9 gr NaOH dalam 20 mL akuades sambil diaduk secara terus menerus. Suhu dijaga antara 70-80oC sampai tercapai trace. Setelah itu campuran sabun dicetak dan dibiarkan untuk proses curing sampai 1 minggu.  Setelah itu sediaan sabun padat dilakukan uji fisik sediaan sabun padat sesuai SNI. Hasilnya ketiga formulasi memenuhi standar SNI untuk kadar air, tinggi busa, dan pH. Pada uji organoleptik, formula I, II, dan III menghasilkan sabun yang keras, agak lunak, dan agak keras. Formula III adalah formula terbaik dengan hasil sabun yang agak keras, kadar air memenuhi standar SNI, dan uji tinggi busa tertinggi yang telahn memenuhi standar SNI. Jenis minyak dan perbandingan antara minyak sawit dan zaitun berpengaruh terhadap tekstur dan busa sabun yang dihasilkan.
Formulasi dan Uji Iritasi Spray Gel Ekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Ness. Bl. Syn) Pada Kelinci Jantan Galur New Zealand Tris Harni Pebriani; Wulan Kartika Sari; Rika Sebtiana Kristantri
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4385

Abstract

Kulit Kayu manis mengandung minyak atsiri sinamaldehide yakni senyawa polifenol yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan, dengan cara menghambat aktivitas radikal bebas. Ekstrak kulit kayu manis diformulasikan ke dalam sediaan spray gel dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% kemudian diaplikasikan pada permukaan kulit kelinci untuk mengetahui tingkat iritasi sediaa spray gel kulit kayu manis pada kelinci jantan dewasa galur New Zealand. Sediaan diaplikasikan pada kulit punggung kelinci yang telah dibersihkan dari bulunya kemudian dibagi menjadi 5 bagian, yaitu bagian pertama tanpa perlakuan sediaan, bagian kedua diaplikasikan basis spray gel, bagian ke-3 diaplikasikan spray gel ekstrak 10%, ke-4 diaplikasikan spray gel ekstrak 20%, dan ke-5 diaplikasikan spray gel ekstrak 30%. Pengamatan dilakukan terhadap adanya bercak kemerahan (eritema) dan pembengkakan atau adanya cairan (edema) setelah sediaan diaplikasikan pada kulit punggung kelinci selama 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sediaan spray gel ekstrak kulit kayu manis 10%, 20% dan 30% secara berturut-turut memiliki indeks iritasi primer 0,04; 0,02 dan 0,00. Indeks iritasi tersebut termasuk ke dalam kategori respon iritasi sangat ringan (negligible). Kata kunci – Kulit Kayu Manis, Spray Gel, Uji Iritasi, Kelinci

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 3 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 4 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 3 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi More Issue