cover
Contact Name
Muladi Putra Mahardika
Contact Email
muladimahardika@yahoo.com
Phone
+6285327061300
Journal Mail Official
parapemikir@poltektegal.ac.id
Editorial Address
Jalan Mataram No 9 Kota Tegal
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
Parapemikir Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 20895313     EISSN : 25495062     DOI : 10.30591
Core Subject : Health, Science,
Parapemikir journals based on the results of research in the field of Pharmacy science and community covering Social Behavior and Pharmacy Administration including Pharmacy, Biopharmaceuticals, Drug Submission Systems, Physical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Microbiology and Biotechnology Pharmacy, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Chemistry , Pharmaceutical Chemistry, Biological Pharmacy, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Marketing, Alternative Medicine, Pharmacy Management, Farmakoekonomi, Farmakoepidemiology, Social Pharmacy, Pharmacy Policy.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi" : 6 Documents clear
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI PEKTIN DARI KULIT BUAH PEPAYA (Carica papaya) DENGAN METODE REFLUKS OLEH IKATAN APOTEKER INDONESIA KOTA TEGAL Nurnisawti Nurniswati; Purgiyanti Purgiyanti; Joko Santoso
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v5i2.385

Abstract

Selama ini kita hanya mengenal pepaya sebagai penghasil buah dan daun serta bunganya lazim untuk disayur. Padahal buah ini sebenarnya  merupakan  komoditas penting. Pektin terkandung dalam seluruh bagian tanaman pepaya seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah. Namun kandungan pektin terbesar terdapat pada bagian buahnya. Pada buah muda perekat sel disebut protopektin atau bakal pektin. Sementara pada buah matang protopektin tersebut berubah menjadi pektin. Kandungan pektin yang ada pada buah pepaya yaitu sekitar 7 gram. Refluks merupakan suatu metode isolasi yang digunakan untuk melakukan reaksi kimia dalam larutan yang mmerlukan suhu tinggi.       Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasi PoliTeknik Harapan Bersama Tegal, mengenai Isolasi dan identifikasi pektin dari kulit buah Pepaya (Citrurica papaya). Buah Pepaya diambil kulitnya untuk didapatkan hasil rendemennya. Proses isolasi dilakukan dengan metode refluks menggunakan pelarut aquadest 300 ml dan HCl sampai pH asam selama 1 jam dengan suhu 800C. Ada tidaknya kandungan pektin dapat dilakukan dengan uji organoleptis, uji reaksi warna dengan larutan iodium, sedangkan uji mutu standar pektin dapat dilakukan dengan uji kadar air, dan uji kadar abu.       Berdasarkan penelitian diperoleh hasil rendemen pektin rata-rata sebesar 1,81% sedangkan hasil rata-rata untuk standar mutu pektin dengan uji kadar air sebesar 9% dan uji kadar abu sebesar 8,73%. Standar pektin murni untuk kadar air maksimum 12%, dan kadar abu maksimum 10%. Pektin dari kulit buah Pepaya (Citrurica papaya) sudah memenuhi standar mutu IPPA ((Internasional Pektin Producers Association). Kata Kunci : Pepaya, Pektin, Refluks, Rendemen
PENENTUAN KADAR AIR LAPIS TUNGGAL MENGGUNAKAN PERSAMAAN BRUNAUER-EMMETT-TELLER (BET) DAN GUGGENHAIM-ANDERSON-deBOER (GAB) PADA BUBUK TEH Hatmiyarni Tri Handayani; Purnama Darmadji
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v5i2.386

Abstract

Pada era globalisasi, industri teh Indonesia akan menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan akan diadakannya perdagangan bebas dan semakin mudahnya mobilitas faktor produksi sebagai akibat kemajuan di bidang teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. Upaya-upaya untuk meningkatkan eksistensi dan daya saing teh Indonesia di pasar Internasional dapat dilakukan melalui perbaikan mutu dan fleksibilitas produk teh sesuai dengan selera konsumen. Bubuk teh merupakan hasil pengeringan pucuk teh hijau segar dengan spray dryer. Selama penyimpanan maupun distribusi, bubuk teh mudah mengalami kerusakan akibat penyerapan uap air dari lingkungannya, sehingga menyebabkan turunnya mutu bubuk teh dan berpengaruh terhadap tingkat penerimaan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk penentuan  penyimpanan dan distribusi bubuk teh.Untuk menentukan kadar air lapis tunggal BET (Brunauer-Emmet-Teller) diperlukan data aw / (1-aw)M. Selanjutnya dibuat kurva regresi linier dengan aw sebagai sumbu X dan aw / (1-aw)M sebagi sumbu Y, sehingga dari kurva tersebut didapat persamaan garis lurus. Sedangkan untuk menentukan kadar air lapis tunggal GAB (Guggenhaim-Anderson-deBoer) diperlukan program GAB (Guggenhaim-Anderson-deBoer) yang selanjutnya data aw dan kadar air seimbang tersebut dimasukkan ke dalam program dan nantinya akan dihasilkan nilai Mo, C dan K. Selanjutnya dibuat kurva regresi linier dengan aw sebagai sumbu X dan aw / (1-aw)M sebagi sumbu Y sehingga dari kurva tersebut didapat persamaan garis lurus.Hasil penelitian kadar air lapis tunggal (Mo) untuk persamaan BET pada sampel Tanpa MD 100 gr dengan penambahan PEG 3,5 gr dan sampel MD 100 gr dengan penambahan PEG 3,5 gr setelah jadi bubuk, Sampel Tanpa MD 100 gr dengan penambahan PEG 3,5 gr dan sampel MD 100 gr dengan penambahan PEG 3,5 gr saat masih jadi larutan berturut – turut adalah 3,6% (db) dan  berada pada aw= 0,22; 3,6% (db) dan  berada pada aw= 0,22; 3,6% (db) dan  berada pada aw= 0,2; dan 3,8% (db) dan  berada pada aw= 0,23. Sedangkan untuk kadar air lapis tunggal GAB berturut – turut adalah 2,7% (db) dan berada pada aw = 0,1; 2,7% (db) dan berada pada aw = 0,1; 2,7% (db) dan berada pada aw = 0,095; dan 3,1% (db) dan berada pada aw = 0,11 Kata kunci : Bubuk Teh, Kadar Air Seimbang, Aktivitas Air, Kadar Air Lapis Tunggal BET, Kadar Air Lapis Tunggal GAB
KOMUNIKASI NON VERBAL PADA PEMULIHAN PASIEN MELAHIRKAN SECARA BEDAH CAESAR Agus Susanto
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v5i2.388

Abstract

Proses pemulihan pasien melahirkan secara bedah Caesar lebih lama dibandingkan dengan melahirkan normal. Proses pemulihan tersebut tidak hanya tergantung pada pemberian obat-obatan semata namun diperlukan adanya komunikasi. Selain komunikasi verbal, komunikasi non verbal perlu dilakukan dalam membantu pasien untuk segera pulih kondisinya. Penelitian ini ditujukan untuk memberikan gambaran tentang bentuk komunikasi non verbal dalam pemulihan pasien melahirkan secara bedah Caesar di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta Barat. Penelitian dilaksanakan berdasarkan metode kualitatif dan bersifat deskritif dengan mengadakan wawancara kepada 5 pasien melahirkan secara bedah Caesar dan observasi di lingkungan rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim medis (dokter dan perawat)  dan keluarga berperan dalam membangun komunikasi non verbal untuk membantu pemulihan pasien. Bentuk dari komunikasi yang paling banyak muncul adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh, sentuhan dan intonasi. Pendampingan suami merupakan bentuk komunikasi non verbal yang paling diperlukan oleh pasien selama proses kelahiran sampai dengan pemulihan pasien melahirkan di rumah sakit. Kata Kunci : komunikasi  non verbal, bedah caesar dan pemulihan
PENGARUH PENAMBAHAN POLIVINIL ALKOHOL (PVA) TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN GEL KAYU MANIS Sari Prabandari; Rizki Febriyanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v5i2.381

Abstract

 Gel adalah bentuk sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecil senyawaan organik atau makromolekul senyawa organik, masing-masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan. Gelling agent yang digunakan adalah PVA. Masalah penelitian ini adalah : Adakah pengaruh konsentrasi polivinil alkohol terhadap sifat fisik sediaan gel kayu manis (Cinnamomum burmanii) ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi PVA dan mengetahui konsentrasi berapakah yang berpengaruh terhadap sifat fisik gel kayu manis (Cinnamomum burmanii).Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Formulasi yang dibuat yaitu dengan konsentrasi PVA 12,5 %, 13,5 % dan 14,5%. Objek yang diteliti adalah bentuk fisik gel kayu manis. Variabel penelitian ini meliputi konsentrasi PVA dan bentuk fisik gel ekstrak maserasi kayu manis. Uji fisik gel meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat.Hasil penelitian dari pengujian sifat fisik yang dilakukan menunjukkan adanya pengaruh dari perbandingan konsentrasi polivinil alkohol yang digunakan pada sediaan gel kayu manis. Terlihat dari uji fisik yang telah dilakukan masing-masing konsentrasi PVA memiliki syarat uji fisik yang dilakukan. Kata Kunci: gel, polivinil alkohol, kayu manis
NILAI pH, TITIK LELEH DAN VISKOSITAS PADA GELATIN KULIT DOMBA ASAL BREBES YANG DIKATALIS BERBAGAI KONSENTRASI NaOH Muhammad Hasdar; Yuniarti Dewi Rahmawati
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v5i2.387

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pH, titik leleh dan viskositas gelatin kulit domba Brebes yang di katalis dengan berbagai konsentrasi NaOH dan selanjutnya dibandingkan dengan sifat-sifat gelatin komersial yang distandarkan oleh SNI dan GMIA. Rancangan acak lengkap pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan digunakan sebagai desain penelitian. Tiga waktu curring (2, 4, dan 6 jam) dan tiga konsentrasi bahan (0.1%, 0.2%, 0.3% b/v) digunakan sebagai perlakuan. Bahan baku berupa kulit domba umur 1 - 2  tahun dan NaOH sebagai pengkatalis. Penelitian ini menghasilkan pH gelatin 5,44 – 6,01, Titik leleh 29,77 – 30,74oC dan Viskositas 1,89 – 2,11 cP. Gelatin yang diproduksi dari kulit domba asal Brebes menggunakan pengkatalis jenis NaOH memiliki sifat yang mirip dengan gelatin komersial yang distandarkan SNI dan GMIA. Kata kunci : Brebes, domba, gelatin, NaOH, Kulit 
ANALISA KADAR VITAMIN DAN MINERAL BUAH KARIKA DIENG (CARICA PUBESCENS LENNE) DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DAN AAS Kusnadi Kusnadi; Inur Tivani; Wilda Amananti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v5i2.384

Abstract

Buah-buahan sangat penting untuk dikonsumsi sebagai tambahan nutrisi makanan. Manfaat buah-buahan dan sayuran sebagai sumber mineral utama, beberapa jenis buah-buahan dan sayuran juga mengandung mineral Fe, Ca dan P. Salah satu buah yang dapat dibuat untuk manisan adalah buah carica dari Dieng. Proses pembuatan manisan diprediksi kemungkinan dapat merusak struktur vitamin dan mineral dalam buah Carica. Penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara konsentrasi vitamin A, vitamin C, mineral, P, Fe pada 5 merk produk manisan buah karica segar. Konsentrasi vitamin C menunjukan adanya penurunan konsentrasi karena vitamin C mudah rusak oleh air, suhu, dan pH. Sedangkan, vitamin A menunjukan penurunan konsentrasi  karena vitamin A mudah rusak ketika pengolahannya dengan pemanasan disertai oksigen dan suhu tinggi dan direbus dengan air yang mendidih. Buah segar karika mengandung vitamin C sebesar 65,12 mg / 100g, vitamin A sebesar 1771,1 mg / 100 g, Ca sebesar 24 ppm, Fe 1,2 ppm, P 0,0254%. Pada 5 merek produk manisan carica yang berbeda mengandung vitamin C sekitar 24-30mg / 100g, vitamin A sekitar 300-500 mg / 100 g, mineral Ca sekitar 5-9 ppm, mineral Fe sekitar 0,58-0,8ppm, dan mineral P sekitar 0,003-0,008%. Waktu lamanya proses mendidih pada proses pembuatan manisan carica dapat mempengaruhi konsentrasi vitamin C. Waktu optimal proses mendidih dengan konsentrasi tinggi vitamin C adalah 10 menit. Kata Kunci : vitamine, mineral, karika dieng,

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 3 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 4 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 3 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi More Issue