cover
Contact Name
Danang
Contact Email
garuda@apji.org
Phone
+6285885852706
Journal Mail Official
ansel@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ronggowarsito No.8, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50174, Semarang, Provinsi Jawa Tengah, 50173
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
ISSN : 29639840     EISSN : 29639727     DOI : 10.55606
Core Subject : Religion, Education,
Pendidikan Kristen Pastoral dan Konseling Kepemimpinan Misiologi Sejarah Gereja Homiletika Hermeneutika Biblika Sistematika Musik Gereja
Articles 77 Documents
Analisa Kejadian 12:1-9 Tentang Tuhan Memanggil Abraham Menjadi Berkat Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya Yus Oktofianus Fanggi
Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jutipa.v1i1.77

Abstract

Dan Kejadian 12:1-9 memberikan penjelasan Panggilan Abraham adalah dasar dan penopang bangsa Israel dalam posisinya sebagai bangsa dan sebagai gereja. bersama Atas panggilan Abraham, bangsa dan gereja dapat bersatu dan seragam Artikel ini berfokus khusus pada sejarah satu orang, yaitu Abraham dan keturunannya. Tuhan tidak kehancuran ciptaannya. Tetapi Dia mulai bekerja dengan satu Umat ​​pilihan-Nya dan umat yang Dia pilih untuk direformasi Di dalam dunia.[1] Kejadian 12:1-9 menjelaskan panggilan Abraham untuk meninggalkan tanah nenek moyangnya dan pergi ke tanah yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya. Di sana Tuhan melindungi dan memberkatinya. Kejadian 12:1-3 adalah berita panggilan Abraham dan janji Tuhan yang akan diterima Abraham. Kejadian 12:4-9 adalah jawaban atau respon Abraham terhadap panggilan Tuhan. Metode yang digunakan untuk menghimpun data bagi penulisan ini didasarkan pada penelitian perpustakaan dan metode deskriptif. Pada teks Kejadian 12 ini pemanggilan Allah kepada Abraham secara tiba tiba. Pemanggilan itu datang kepada Abraham tanpa petunjuk mengenai waktu, tempat, juga tidak ada keterangan lengkap tentang Abraham selain hanya silsilah singkat dan data keluarga dari ayat-ayat sebelumnya. [1] Sandy Lane West, Handbook to the Bible (Bandung: Kalam Hidup, 2015), 144.
Studi Deskriptif Tentang Tanggung Jawab Orangtua Kristen Dalam Mendidik Anak Berdasarkan Alkitab Arju Arju; Abad Jaya Zega
Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jutipa.v1i1.79

Abstract

Pendidikan anak adalah merupakan tanggungjawab penuh dari orang tua sejak anak tersebut terbentuk dalam kandungan ibunya. Tanggung jawab ini merupakan tugasnya kepada Tuhan secara khusus maupun kepada masyarakat secara umum. Demikian juga dalam Alkitab yang mengajarkan tugas dan tanggungjawab orangtua dalam mendidik anak-anak mereka dengan tujuan agar anak-anak mereka menjadi anak yang takut dan hormat kepada Tuhan. Prinsip pendidikan kepada anak dalam perspektif iman Kristen dapat dilakukan dalam segala situasi dan kondisi sebagaimana tertulis dalam Firman Tuhan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang tanggungjawab orangtua dalam mendidik anak berdasarkan Alkitab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber literatur sebagai referensi untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas. Berdasarkan penelitian ini maka diperoleh hasil bahwa orang tua memiliki tanggungjawab untuk mendidik anak-anak mereka, sebagai pengajar, pembimbing, teladan, dan pelindung. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa orangtua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak mereka supaya menjadi anak yang takut dan hormat kepada Tuhan. Sebagai saran bagi orangtua agar bertindak sebagai pengajar, pembimbing, teladan, dan pelindung bagi anak-anak mereka.
Peran Guru Pak Dalam Penerapan Literasi Baca Tulis Di SDTK PNIEL Deritno Deritno; Yane Henderina Keluanan
Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jutipa.v1i1.80

Abstract

Dalam proses pembelajaran, guru memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan kemampuan literasi membaca menulis pada nara didiknya. Pada bagian ini guru dituntut untuk membuat nara didiknya dapat membaca dan menulis dengan baik, akan tetapi kebanyakan siswa yang menganggap renda bahkan tidak membudidayakan hal tersebut yang di lakukan oleg guru. Selain itu, kemampuan literasi baca tulis siswa di SDTK Pniel masih tergolong rendah. Dalam Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono Penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang alami. Literasi baca tulis sangat di perlukan untuk mengembangkan keterampilan berdasarkan 4 kompetensi dalam pendidikan. Literasi baca tulis merupakan bagian keterampilan yang paling penting di miliki siswa untuk memperoleh keterampilan lainnya. Setiap siswa harus mampuh mengembangkan keterampilanya. Kesimpulan : Literasi baca tulis memiliki kedudukan, fungsi, dan peran sangat mendasar dan utama. Dengan demikian literasi ini tidak hanya mendasari makna keseluruhan jenis literasi yang ada sekarang, tetapi juga menjadi tiang pokok dan landasan penguasaan kemampuan literasi lainnya.
Efektivitas Metode Pembelajaran Menggunakan TIK Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Kristen Yuferlinus Waruwu
Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jutipa.v1i1.81

Abstract

Memasuki period digital dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat, telah membawa perubahan yang signifikan dalam percepatan dan inovasi penyelenggaraan pendidikan diberbagai belahan dunia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru, bahwa practitioner harus memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, fokus penelitian ini yakni pemanfaatan teknologi informasi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Kristen dalam pendidikan sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman dan langkah- langkah praktis pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran di sekolah- sekolah. Tulisan ini memakai metode penelitian kualitatif dengan pendekatanan kepustakaan untuk menyajikan masalah, analisis dan pengumpulan data. Penelitian kualitatif mengacu pada makna, konsep, definisi, dan deskripsi terhadap sesuatu yang diteliti oleh peneliti atau penulis. practitioner pendidikan agama Kristen harus dapat berinovasi dengan teknologi informasi dan komunikasi agar practitioner dapat mengerti dan memahami setiap perkem bangan dan kemajuan zaman yang akan lebih menuntut practitioner untuk lebih kreatif. Sebagai kesimpulannya bahwa Guru PAK akan berupaya meningkatkan tanggung jawab lewat mengikuti pelatihan tahun ini dengan tujuan agar lebih mengetahui cara memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
SIGNIFIKANSI METODE MENGAJAR GURU PAK DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DAN IMLIKASINYA BAGI PAUD SETIA BANEARA SUMATRA UTARA Serliana Sasmita; Yeremia Hia
Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jutipa.v1i1.82

Abstract

Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pembelajaran formal, non formal dan/atau informal. Pendidikan anak usia dini melalui pendidikan formal berlangsung di TK (Taman Kanak-kanak), rauadutul atfali dan bentuk lain yang sejenis. Sementara itu, Paud berlangsung melalui bentuk pendidikan informal yang disebut KB (kelompok bermain), (TPA) (Taman kanak-kanak dan bentuk lain yang serupa.[1] Dan PAUD Setia Baneara mencoba melakukannya melalui kedua jalur, yaitu formal dan informal, dalam arti tidak hanya menitikberatkan pada pendidikan tetapi juga mencakup permainan agar anak tidak bosan. Disini dibutuhkan peran seorang guru yang tidak hanya fokus pada dunia pendidikan anak, tetapi juga fokus pada karakteristik anak, seperti anak tidak hanya memiliki kepandaian yang besar, namun juga memiliki akhlak baik. [1] Pengalaman Penulis,Masa Pelayanan Satu Tahun,(2022-2023).
Keteladanan Yesus Dalam Mengasihi Berdasarkan Injil Yohanes Dan Aplikasinya Bagi Guru PAK Masa Kini Restu Gulo; Mei Mesrawati Zega
Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jutipa.v1i2.83

Abstract

Melakukan kekerasan terhadap murid, suka membeda-bedakan status suku dan ras serta melayani dengan motivasi yang salah dengan berfokus pada kepentingan diri sendiri merupakan pelayanan yang dilakukan tanpa kasih. Tujuan dari artikel ini adalah membahas wujud kasih Yesus yang dapat diteladani oleh guru pendidikan agama kristen yang kurang merealisasikan kasih terseut dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Penelitian ini menggunakan metode kaulitatif dengan pendekatan kepustakaan. Hasil penelitian wujud kasih Yesus yang perlu diteladani oleh guru agama kristen adalah sebagai berikut: Tidak pilih kasih terhadap murid, peduli dengan murid, kesabaran, suka mengampuni, rela berkorban dan teladan dalam pengajarannya.
Meretas Tipe Kepemimpinan Militeristis Dalam Kepemimpinan Kristen Di Era Disrupsi Digital Mega Intan Tambunan; Trivena Br Nadeak; Ibelala Gea
Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jutipa.v1i2.84

Abstract

Peningkatan tipe kepemimpinan militeristis dalam kekristenan di era disrupsi digital ini juga dipicu oleh adanya covid-19 yang melanda negara Indonesia dan membuat percepatan-percepatan teknologi yang semakin meningkat. Adapun inti masalah yang akan dibahas dalam artikel ini adalah bagaimana kekurangan dan kelebihan kepemimpinan tipe militeristis, melihat bagaimana kepemimpinan Kristen diera disrupsi digital. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengajak para pembaca mengerti tipe kepemimpinan militeristis ini di dalam kekristenan di era disrupsi digital ini, Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data metode kualitatif. Pemimpin Kristen harus siap dengan digitalisasi sistem pengajaran praktis dan efisien sehingga tidak ada ketertinggalan teknologi yang terjadi. Maka dari itu dibutuhkan seorang pemimpin Kristen yang membuka matanya lebar-lebar terhadap era disrupsi digital.
Peran Guru PAK Dalam Menanamkan Nilai Nilai Moral Bagi Peserta Didik Usia 7-12 Tahun Risnayanti Risnayanti; Yane Henderina Keluanan
Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jutipa.v1i2.85

Abstract

Dalam proses pembelajaran, guru PAK memiliki peran yang sangat penting untuk mendidik anak-anank dalam menanamkan nilai-nilai moral yang sangat baik serta mendidik anak menjadi anak yang taat beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan pengamatan peneliti pada anak usia 7-12, bahwa guru mempunyai peran penting dalam memfasilitasi peserta didik dalam proses penanaman nilai karakter religius dilingkungan sekolah. Tujuannya adalah untuk mengetahui peran guru PAK dalam mengembangkan moral peserta didik SD. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode study literatur research atau studi kepustakaan dengan mengkaji berbagai jurnal yang memiliki kaitan atau hubungan dengan peran orangtua dan guru dalam mengembangkan moral peserta didik sekolah dasar di era revolusi industri 4.0. Metode studi kepustakaan menurut Sugiyono (2018) adalah suatu metode yang mana mengumpulkan kajian teori dan referensi yang bersumber dari literatur literatur ilmiah. Kesimpulan: yaitu guru PAK perlu mensosialisasikan dan membudayakan lingkungan sekolah dalam menegakkan nilai-nilai akhlak dan moral yang benar melalui contoh dan teladan yang baik. Selain itu dalam pengembangan dan penanaman moral pada peserta didik perlu dilakukan control dan bimbingan, pengawasan, evaluasi dan tindak lanjut dari perilaku moral anak tersebut.
Penerapan Pola Pendidikan Israel Menurut Kitab Taurat Bagi Pak Masa Kini Antonius Laoli
Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jutipa.v1i2.87

Abstract

The pattern of Israelite education found in the Torah has values that can be applied in the context of education today. The pattern is a holistic approach to education, which includes moral and ethical education, respect for authority, and character development. Thus, the application of Israel's education pattern found in the Torah can help build a young generation with integrity and quality. Thus, in this study, the author or researcher uses or qualitative method approach involving in data collection and analyzing the data obtained. Overall, the Israeli education pattern is an educational system that includes the development of technical skills, the formation of student character and morals, the teaching of Jewish religion and culture, inclusive education, and the development of technological skills, all of which are designed to create competent and globally minded human resources. In conclusion, the application of Israel's pattern of education according to the Torah has also proven successful in Israel and can serve as an example for other countries in developing an effective education system. Nonetheless, it should be kept in mind that the Israeli education pattern cannot always be applied directly in other countries, due to different cultural differences and social contexts.
Urgensi Figur Seorang Ayah Sebagai Imam Dalam Keluarga Rezeki Gulo; Agus Mawarni Harefa
Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jutipa.v1i2.88

Abstract

The urgency of the head of the family as a priest in the household is the most basic and essential thing that must be understood by a father figure. Nowadays, there are not a few heads of families who do not understand the nature of themselves as priests in their household. The result is that many families lose their way because they have not experienced good spiritual maturity. For this reason, the head of the family is expected to be a true priest in his family. Of the many, one that must be fulfilled by the head of the family to fulfill his responsibility is to guide his family members to become children of God and live like Christ. This study uses a qualitative method with a library approach. The purpose of this research is to examine case studies with a literature approach while at the same time finding solutions as a form of thought offering.