cover
Contact Name
Sumiyadi
Contact Email
sumiyadi@upi.edu
Phone
+6282394025377
Journal Mail Official
riksabahasa@upi.edu
Editorial Address
Gd. Sekolah Pascasarjana Lt. 6. Jl. Setiabudhi No. 229, Isola, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154, Indonesia.
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
ISSN : 24609978     EISSN : 26230909     DOI : -
Riksa Bahasa merupakan jurnal yang mempublikasikan kumpulan artikel hasil penelitian-penelitian dan telaah di bidang bahasa, sastra, tradisi lisan dan pembelajarannya. Jurnal ini dikelola oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2019): Riksa Bahasa Vol. 5 No. 2 November 2019" : 15 Documents clear
MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) Pahala Theofilus
Riksa Bahasa Vol 5, No 2 (2019): Riksa Bahasa Vol. 5 No. 2 November 2019
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/rb.v5i2.21759

Abstract

Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangsaannya potensi peserta didik Model Pembelajaran VCT adalah merupakan teknik pendidikan nilai di mana peserta didik dilatih untuk menemukan, memilih, menganalisis, membantu siswa dalam mencari dan memutuskan mengambil sikap sendiri mengenai nilai-nilai hidup yang ingin diperjuangkannya. Pada dasarnya bersifat induktif, berangkat dari pengalaman-pengalaman kelompok menuju ide-ide yang umum tentang pengetahuan dan kesadaran diri. Menurut Taniredja keunggulan VCT memiliki keunggulan untuk pembelajaran afektif yaitu mampu mengundang, melibatkan, membina dan mengembangkan potensi diri siswa terutama mengembangkan potensi sikap. Selain itu juga mampu mengklarifikasi/menggali dan mengungkapkan isi pesan materi yang disampaikan selanjutnya akan memudahkan bagi guru untuk menyampaikan makna/pesan nilai/moral. Kelemahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran nilai atau sikap adalah proses pembelajaran dilakukan secara langsung oleh guru, artinya, guru menanamkan nilai-nilai yang dianggapnya baik tanpa memperhatikan nilai yang sudah tertanam dalam diri siswa. Akibatnya, sering terjadi benturan atau konflik dalam diri siswa karena ketidakcocokan antara nilai lama yang sudah terbentuk dengan nilai baru yang ditanamkan oleh guru. Siswa sering mengalami kesulitan dalam menyelaraskan nilai lama dan nilai baru.
KAJIAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK Edwanda Agung Somantri
Riksa Bahasa Vol 5, No 2 (2019): Riksa Bahasa Vol. 5 No. 2 November 2019
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/rb.v5i2.21754

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengkaji tentang Model Pembelajaran Investigasi Kelompok yang ada pada buku “Models of Teaching” edisi kesembilan karya Joyce Weill, 2016. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berupa analisis isi (content analysis). Sumber data adalah Model Pembelajaran Investigasi Kelompok yang ada pada buku “Models of Teaching” karya Joyce Weill, 2016 yang tergolong ke dalam jenis Model Pembelajaran Interaksi Sosial salah satu jenis dari Model Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning). Berdasarkan hasil analisis model pembelajaran tersebut dikemukakan tentang isi, prinsip reaksi, dan beberapa karya tulis yang telah menggunakan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI BERBASIS JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA Rina Maulina Augustin
Riksa Bahasa Vol 5, No 2 (2019): Riksa Bahasa Vol. 5 No. 2 November 2019
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/rb.v5i2.21760

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengambangkan model pembelajaran multiliterasi berbasis jurnalistik dalam pembelajaran menulis teks berita. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Data penelitian akan diperoleh dari hasil kuesioner, wawancara, dokumen tugas siswa, materi pembelajaran teks berita. Kompetensi multiliterasi yang dikembangkan adalah kompetensi linguistik, literasi informasi, dan kreativitas. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, siswa diminta untuk membaca kritis, kreatif, kompetensi linguistik, visual, audiovisual, dan spasial. Kedua, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil bacaannya tersebut lalu didiskusikan bersama teman-temannya. Ketiga, siswa diminta untuk membuat sebuah berita sesuai dengan fakta.
NILAI MORAL DALAM NOVEL CANTIK ITU LUKA KARYA EKA KURNIAWAN Hendra Kurnia Pulungan
Riksa Bahasa Vol 5, No 2 (2019): Riksa Bahasa Vol. 5 No. 2 November 2019
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/rb.v5i2.21755

Abstract

Pemilihan novel Cantik itu Luka sebagai bahan tulisan karena ceritanya banyak menampilkan atau menyampaikan persoalan kehidupan yang sangat menarik, serta banyak terdapat pesan moral yang sangat bermanfaat bagi pembaca. Cerita ini tentang jaman penjajahan yang menampilkan berbagai aspek kehidupan dan permasalahan yang disampaikan dengan bahasa-bahasa yang sangat menarik dan mudah dimengerti, dengan demikian akan memudahkan pembaca untuk menentukan pesan moral yang dimaksud. Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan, pemilihan novel Cantik itu Luka sebagai bahan tulisan adalah salah satu hal yang tepat untuk menyampaikan informasi tentang moral kepada para pembaca.
INTERJEKSI DALAM NOVEL ORANG-ORANG BIASA KARYA ANDREA HIRATA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA Ade Anggraini Kartika Devi; Wini Tarmini
Riksa Bahasa Vol 5, No 2 (2019): Riksa Bahasa Vol. 5 No. 2 November 2019
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/rb.v5i2.21744

Abstract

Interjeksi sebagai bagian dari unsur stile memberikan kontribusi dalam membangkitkan nada. Melalui interjeksi, penulis novel mengungkapkan perasaan dan suasana batin para tokohnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan penggunaan interjeksi dalam novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian dikumpulkan dengan metode simak yang dilanjutkan dengan teknik catat lalu dianalisis menggunakan metode distribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interjeksi yang digunakan berupa aduh, ah, ai, aih, ha, hmmm, hus, jeh, o, oh, oi, ojeh, dan sip. Bentuk tersebut diklasifikasikan atas bentuk primer dan sekunder. Adapun makna yang ditemukan ialah makna emotif, volitif, dan kognitif. Selanjutnya, hasil penelitian dapat didayagunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai bahan ajar.
EKSISTENSI TOEFL DAN SETING AKADEMIK Suharyanto H. Soro
Riksa Bahasa Vol 5, No 2 (2019): Riksa Bahasa Vol. 5 No. 2 November 2019
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/rb.v5i2.21761

Abstract

Studi ini berangkat dari keinginan peneliti untuk menemukan hubungan antara Indeks Prestasi Akademik dengan nilai the Test of Englsih as a Foreign Language (selanjutnya disebut TOEFL) mahasiswa. Eksistensi TOEFL sebagai barometer kemampuan seseorang dalam memahami bahasa Inggris sebagai bahasa sejagat. Di Indonesia kedudukan bahasa Inggris sebagai foreign language dan menjadi mata pelajaran wajib bagi siswa SMP, SMU, dan mahasiswa perguruan tinggi (optional for university). Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan Performance analysis. Data dalam penelitian ini berupa data tertulis dan data lisan bersumber dari academic setting. Sampel atau objek studi yang diteliti dipilih berdasarkan purposive sampling. Dari sampel tersebut, peneliti menguraikan hal-hal yang dapat ditafsirkan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan tes TOEFL dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan bahasa Inggris seseorang sebagai bahasa antar benua atau bahasa sejagat raya. Pihak penyelenggara memberlakukan administration charge sebagai salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti tes TOEFL. Dalam konteks ini, peserta berpersepsi bahwa TOEFL Program has its comercial content, karena peserta diwajibkan membayar tes TOEFL sesuai dengan kebijakan masing-masing institusi. Seperti mahasiswa di universitas Jenderal Achmad Yani setiap mengikuti tes TOEFL dikenakan charge sebesar Rp 35.000 per mahasiswa, dengan persyaratan minimal 10 peserta. Di samping itu, Score TOEFL memiliki korelasi positif terhadap Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa.
MEMBANGUN BUDAYA LITERASI MELALUI TRADISI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA SISWA Kurniati Kurniati
Riksa Bahasa Vol 5, No 2 (2019): Riksa Bahasa Vol. 5 No. 2 November 2019
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/rb.v5i2.21756

Abstract

Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran yang mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mengomunikasikan nilai-nilai budaya melalui perilaku dan penggunaan bahasa dalam beragam konteks yang berkaitan dengan pekerjaan. Oleh karena itu, untuk terampil berbahasa dengan empat keterampilan, peserta didik memerlukan proses pembelajaran yang menarik. Pendidikan berbasis budaya menjadi alternatif yang layak digunakan untuk memperbaiki proses pendidikan dan meningkatkan wacana literasi sekolah. Kekuatan budaya bertujuan untuk mengurangi hal negatif perilaku peserta didik. Konsep ini dapat menggali berbagai unikum kearifan lokal (local genius). Penerapan tradisi “dak kawa nyusah” (daerah Bangka) yang memiliki makna “tidak mau bersusah payah” dijadikan memiliki nilai budaya yang bermakna positif dengan mengakronimkan kata. Tradisi ini dijadikan sebagai desain pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan penerapan dilakukan dengan melibatkan berbagai kompetensi bahasa, kebahasaan dan sastra. Penerapan tradisi dengan makna positif, yaitu tradisi; “tugas semester diisi” (jadwal kegiatan tetap), dak; “diam beraksi” (membaca), kawa; “kenali wacana” (memahami jenis karya), nyusah; “nyanyikan usaha” (berbagai bentuk apresiasi), merupakan metode pembelajaran dengan membaca, memahami, menguraikan, dan menyajikan, untuk mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan gerakan literasi sekolah. Selain mempunyai fungsi sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) tindakan tradisi juga dapat menyiasati perbedaan individual peserta didik dan menguatkan pendidikan karakter di sekolah.
KEDIDAKTISAN DI DALAM GENRE FIKSI ANAK “FIKSI REALISTIK” (Film Pendek Berseri Nusa dan Rara) Cut Nuraini
Riksa Bahasa Vol 5, No 2 (2019): Riksa Bahasa Vol. 5 No. 2 November 2019
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/rb.v5i2.21751

Abstract

Sebuah cerita fiksi realistik mempunyai daya tarik tersendiri bagi pembaca. Anak dapat memperoleh dan belajar berbagai pengalaman dari orang lain tanpa harus mengalaminya sendiri yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk mengambil sikap dalam kehidupannya. Salah satu jenis isi dari cerita fiksi realistik ialah cerita keluarga di pihak lain, dimaksudkan sebagai cerita yang mengangkat hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari di tengah keluarga. Film Pendek berseri “Nusa dan Rara” merupakan salah satu jenis karya sastra bergenre Fiksi Realistik, di mana kedidaktisan tersebut tersaji dalam teknik-teknik pengungkapan setiap unsurnya dan prinsip-prinsip kedidaktisan pendidikan dan pengajaran dalam karya sastra secara logis dan sistematis.
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 CIJAMBE Sukma Aditya
Riksa Bahasa Vol 5, No 2 (2019): Riksa Bahasa Vol. 5 No. 2 November 2019
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/rb.v5i2.21762

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penemuan masalah yang didapat pada saat peneliti melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa keterampilan menulis cerpen pada peserta didik masih rendah. Kemudian pendapat itu kembali dikuatkan oleh peneliti dengan melaksanakan pretest. Pembelajaran yang terkesan monoton tanpa menggunakan metode problem solving pembelajaran berdampak pada rendahnya minat peserta didik terhadap kegiatan menulis. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam pembelajaran menulis cerpen. Metode problem solving menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Metode problem solving dapat memberikan pembelajaran yang lebih efektif dalam pembelajaran menulis cerpen. Adapun hal hal yang dihimpun dalam rumusan masalah adalah mengenai bagaimana perencanaan, bagaimana proses dan bagaimana hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian PTK (Penelitian Tindakan Kelas), sampel penelitian sebanyak 34 peserta didik. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis cerpen menggunakan metode problem solving dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menulis cerpen. Hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan hasil penelitian pada setiap siklusnya. Hasil pelaksanaan tindakan penelitian ini pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Berawal dari nilai rata rata peserta didik pada pra siklus yang hanya 56,1, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 62,9. Meskipun begitu, tingkat ketuntasan peserta didik pada siklus I masih sangat rendah yaitu hanya 7 orang atau 20,58% peserta didik yang dapat mencapai KKM. Pada siklus II kembali terjadi peningkatan pada semua aspek baik nilai ataupun aktivitas peserta didik. Pada siklus ke II nilai rata rata peserta didik meningkat menjadi 76,3. Di sini sudah mulai banyak peserta didik yang bisa mencapai batas KKM yaitu sebanyak 27 orang atau 79,4%. Akan tetapi hal itu dirasa belum cukup karena masih banyak juga peserta didik yang belum mencapai batas KKM. Kemudian dilanjutkan pada siklus III di mana pada siklus ini peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian karena dirasa sudah cukup dengan 100% peserta didik dapat mencapai nilai KKM. Selain itu, rata-rata nilai peserta didik juga meningkat menjadi 82,05 pada siklus ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peserta didik mengalami peningkatan pada setiap siklusnya dalam pembelajaran menulis cerpen menggunakan metode Problem Solving.
BENTUK KATA DAN REFERENSI FRASA PERNYATAAN KALA DALAM BAHASA SUNDA Mahmud Fasya
Riksa Bahasa Vol 5, No 2 (2019): Riksa Bahasa Vol. 5 No. 2 November 2019
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/rb.v5i2.21757

Abstract

Pada dasarnya pernyataan kala dalam suatu bahasa berkaitan dengan ungkapan waktu yang dinyatakan secara lingual tentang apakah sebuah kejadian, kegiatan, atau keadaan berlangsung pada waktu lampau, kini, atau mendatang dan dapat juga digunakan untuk menunjukkan apakah sebuah kejadian telah selesai atau belum. Di dalam penelitian ini diklasifikasi dan dianalisis pernyataan waktu secara struktural melalui teknik pengujian berupa substitusi, permutasi, parafrase, dan ekspansi. Setelah itu, dilakukan penafsiran nilai-nilai kearifan lokal tentang konsep waktu dalam masyarakat Sunda dan penyimpulan atau perampatan tentang implikasi kebudayaan dari nilai-nilai tersebut. Di dalam penelitian ini terungkap bahwa pernyataan kala bahasa Sunda hadir dalam bentuk kata. Kata terdiri atas kata monomorfemik dan polimorfemik. Di dalam bahasa Sunda, konsep pernyataan kala direalisasikan juga pada fitur lain. Bahasa Sunda memiliki fitur pernyataan kala berdasarkan keadaan alam, berdasarkan waktu ibadah, berdasarkan hari, berdasarkan musim, berdasarkan keadaan masyarakat, berdasarkan persawahan, dan berdasarkan waktu bertanam di ladang. Pola pernyataan kala tersebut menunjukkan bahwa orang Sunda selalu berusaha untuk menjaga harmoni antara manusia dan manusia, manusia dan alam, serta manusia dan Tuhannya.

Page 1 of 2 | Total Record : 15