cover
Contact Name
Onne Akbar Nur Ichsan
Contact Email
onneichsan@gmail.com
Phone
+6285642443977
Journal Mail Official
P3M@ITPA.ac.id
Editorial Address
Jln. Masik Siagim No.75 Simpang Mbacang Kel. Karang Dalo, Kota Pagar Alam, SUM-SEL, Indonesia
Location
Kota pagar alam,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal BETAHPA
ISSN : 29863589     EISSN : 30316138     DOI : https://doi.org/10.36050
This journal focused on agricultural technology and sciences such as food science and engineering, agroindustrial technology and management, agricultural product development, agriculture engineering, food and nutrition evaluation, food safety, food process engineering, nutraceuticals, functional food, environmental management, food and agricultural product quality management, also biosystem and bioprocess engineering
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 Desember (2023): JURNAL BETAHPA (Besemah Teknologi Hasil Pertanian)" : 6 Documents clear
NILAI pH, KEKENTALAN, DAN ANALISIS FINANSIAL YOGURT DENGAN PENAMBAHAN AIR KELAPA MUDA Ahmad Mustangin; Hendri Bastian; Narsih
Jurnal BETAHPA Vol. 2 No. 2 Desember (2023): JURNAL BETAHPA (Besemah Teknologi Hasil Pertanian)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yogurt merupakan produk hasil fermentasi berbahan baku susu dengan Bakteri Asam Laktat (BAL) seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococus thermophillus sebagai agen fermentor. Air kelapa muda mempunyai potensi yang baik sebagai bahan tambahan dalam pembuatan yogurt karena kandungan zat gizinya yang baik. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penambahan air kelapa muda terhadap pH dan viskositas yogurt serta menghitung analisis finansial produk. Tahapan membuat yogurt diawali dengan mengukur susu UHT sebanyak 500 ml untuk setiap perlakuan, kemudian ditambahkan air kelapa muda dengan konsentrasi kontrol (0 ml),  P1 50 ml, P2 75 ml, P3 100 ml, P4 125 ml, diinokulasi 5% yogurt plain dan diinkubasi selama 9 jam. Produk yogurt yang dihasilkan dianalisa nilai pH, viskositas dan analisis finansial. Hasil penelitian menunjukan penambahan air kelapa muda memberikan penurunan nilai pH yogurt berkisar antara 4,37 – 3,87, viskositas yogurt berkisar antara 31,33 dpa.s – 9,33 dpa.s dan kelayakan finansial dengan R/C 1,59, BEP harga 15.700 dan BEP unit 1.859.
Penggunaan Metode Life Cycle Assessment (LCA) Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan Dampak Lingkungan Pada Industri Kelapa Sawit Maisarah; Rahmad Dian
Jurnal BETAHPA Vol. 2 No. 2 Desember (2023): JURNAL BETAHPA (Besemah Teknologi Hasil Pertanian)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan aktivitas manusia, maka kegiatan antropogenik menghasilkan peningkatan polutan ke lingkungan dari limbah kegiatan industri, salah satunya industri kelapa sawit yang masif di Indonesia. Life Cycle Assessment (LCA) atau Penilaian Siklus Hidup adalah alat untuk menganalisis dampak lingkungan dari proses produksi atau jasa. Aktivitas manusia telah memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran udara akibat mesin, pencemaran air dan tanah akibat penggunaan pupuk dan pestisida, serta konsumsi air yang berlebihan. Artikel ini memaparkan penerapan LCA pada sektor perkebunan kelapa sawit sebagai pendukung pengambil keputusan. Pendekatan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analysis Item (PRISMA) digunakan untuk mengidentifikasi, menyaring, dan memasukkan artikel yang relevan. Mengidentifikasi artikel terkait penilaian siklus hidup di sektor perkebunan kelapa sawit yang memenuhi syarat untuk analisis menjadi salah satu metode penulisan. Temuan menunjukkan bahwa tren penelitian tentang LCA di sektor perkebunan kelapa sawit terbagi atas subsistem perkebunan kelapa sawit dan industri pabrik kelapa sawit. Satuan fungsional yang digunakan pada LCA bervariasi (massa, energi, waktu, dan luas area). Batas sistem juga bervariasi dari cradle to gate, gate to gate, maupun cradle to grave. Dampak lingkungan yang ditemukan dalam artikel tersebut adalah parameter global warming potential (GWP), asidifikasi, dan parameter eutrofikasi. Didapatkan hasil bahwa penilaian LCA dapat menjadi salah satu pendukung pengambilan keputusan dengan berorientasi pada dampak lingkungan negatif terkecil yang dihasilkan dari suatu proses. Sehingga konsep sustainability dan green economy dapat tercapai dengan adanya penilaian LCA pada industri kelapa sawit.
PENGARUH METODE PENGUPASAN TERHADAP SIFAT FISIK SAYURAN Syerina Raihatul Jannah; Willy Wijayanti
Jurnal BETAHPA Vol. 2 No. 2 Desember (2023): JURNAL BETAHPA (Besemah Teknologi Hasil Pertanian)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sayuran adalah jenis makanan banyak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Sayuran mengandung kadar air yang tinggi sehingga umur simpannya lebih singkat. Oleh karena itu, sayuran dapat dilakukan pemrosesan salah satunya pengupasan untuk memperpanjang umur simpan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengupasan terhadap kinerja pengupasan dan kualitas produk yang dikupas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Parameter yang diamati, yaitu lamanya waktu pengupasan dan kualitas fisik daging sayur setelah dikupas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengupasan sayur yang paling efektif adalah pengupasan dengan NaOH dimana waktu yang di butuhkan untuk pengupasan sayur rata-rata selama 52,85 detik sedangkan rendemen yang dihasilkan rata-rata 87,85% karena waktu yang dibutuhkan untuk mengupas sayur tersebut relatif singkat dibandingkan dengan metode yang lain dan rendemen yang dihasilkan juga cukup banyak.
Uji Kimia Sirup Jeruk Gerga (Citrus Nobilis Sp.) dengan Variasi Kadar Gula dan Sari Buah Jeruk Gerga Desta Ria Erika; Inka Rizki Padya
Jurnal BETAHPA Vol. 2 No. 2 Desember (2023): JURNAL BETAHPA (Besemah Teknologi Hasil Pertanian)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gerga orange is one of the potential crops in Pagaralam City. However, not many people know the contents of gerga oranges. As the planting area increases, there is also an increase in the number of gerga orange products. This results in abundant fruit stocks. One of the weaknesses of the Gerga orange fruit is that it is perishable and its shelf life is relatively low. The high water content in Gerga orange fruit causes the orange to become soft and easily rot on the surface and inside the skin. Fruit with high water content can experience mechanical damage, decreased fruit mass, respiration rate, and high transpiration rate. Therefore, during harvest and post-harvest a handling process is required. This research aims to determine the chemical characteristics of gerga orange syrup with variations in sugar content and orange juice. The ratio of orange juice has a significant effect on the water content, pH, and total sugar of gerga orange syrup. Variations in sugar content have a significant effect on the water content, pH and total sugar of Gerga orange syrup. This shows that variations in sugar content and Gerga orange juice affect the chemical characteristics of Gerga orange syrup. The interaction between fruit juice and variations in sugar content did not have a significant effect on the water content, pH and total sugar of gerga orange syrupGerga orange is one of the potential crops in Pagaralam City. However, not many people know the contents of gerga oranges. As the planting area increases, there is also an increase in the number of gerga orange products. This results in abundant fruit stocks. One of the weaknesses of the Gerga orange fruit is that it is perishable and its shelf life is relatively low. The high water content in Gerga orange fruit causes the orange to become soft and easily rot on the surface and inside the skin. Fruit with high water content can experience mechanical damage, decreased fruit mass, respiration rate, and high transpiration rate. Therefore, during harvest and post-harvest a handling process is required. This research aims to determine the chemical characteristics of gerga orange syrup with variations in sugar content and orange juice. The ratio of orange juice has a significant effect on the water content, pH, and total sugar of gerga orange syrup. Variations in sugar content have a significant effect on the water content, pH and total sugar of Gerga orange syrup. This shows that variations in sugar content and Gerga orange juice affect the chemical characteristics of Gerga orange syrup. The interaction between fruit juice and variations in sugar content did not have a significant effect on the water content, pH, and total sugar of gerga orange syrup.
KUALITAS MIKROBIOLOGI, KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI DARI PASAR TRADISIONAL SAMPAI KE KONSUMEN DI BOGOR Anggia Martiana; Willy Wijayanti
Jurnal BETAHPA Vol. 2 No. 2 Desember (2023): JURNAL BETAHPA (Besemah Teknologi Hasil Pertanian)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Daging sapi segar dikenal sebagai bahan pangan yang bernilai gizi tinggi namun mempunyai sifat mudah rusak yang disebabkan oleh proses fisik, kimia, dan mikrobiologi. Daging sapi yang dijual di pasar seringkali terkontaminasi oleh bakteri, karena proses penyiapan daging di pasar kurang memperhatikan aspek sanitasi sehingga perlu dilakukan pengujian kualitas daging untuk mengetahui gambaran jumlah populasi mikroorganisme. Pengujian ini menggunakan daging sapi segar yang berasar dari Pasar Anyar Bogor, serta dari penjual sate dan Pasar Dramaga Bogor dengan berbagai waktu pembelian. Parameter yang diamati terdasarkan karakteristik kimia meliputi nilai pH dan aktivitas air (AW), karakteristik mikrobiologi meliputi Total Plate Count (TPC) dan pengujian e. coli, serta karakteristik organoleptik meliputi tekstur, warna, dan aroma. Hasil pengujian menunjukkan pada karakteristik kimia, nilai pH yang didapat berkisar antara 4,66 hingga 5,13, sedangan nilai AW yang didapat berkisar antara 0,832 hingga 0,894. Sedangkan untuk karakteristik mikrobiologi, pada TPC jumlah bakteri yang didapatkan berkisar antara 1.8 x 10-3 hingga TBUD, serta 7.4 x 107 hingga TBUD untuk jumlah e.coli. Hasil karakteristik organoleptik daging sapi yang berasal dari pasar Anyar pukul 02.00 dan 07.00 WIB termasuk dalam kategori mutu I dalam ketentuan SNI, sedangkan daging yang berasal dari pasar Dramaga pukul 08.00 WIB termasuk dalam kategori mutu III.
Karakter Fisik Pati Sukun Sebagai Pengental pada Saus Tomat dan Pembentuk Gel pada Cendol Bovi Wira Harsanto; Novian Wely Asmoro; Retno Widyastuti
Jurnal BETAHPA Vol. 2 No. 2 Desember (2023): JURNAL BETAHPA (Besemah Teknologi Hasil Pertanian)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah sukun mengandung pati yang tinggi sehingga dapat diolah menjadi pati sukun. Produk pati diketahui dapat berperan sebagai agen pengental dan pembentuk gel. Pada bidang pangan, sifat pengental dapat diterapkan pada pembuatan saus tomat dan sifat pembentuk gel dapat diterapkan pada pembuatan cendol. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penambahan pati sukun terhadap produk saus tomat dan cendol. Penelitian diawali dengan pengamatan sifat pasta dari pati sukun, seperti sifat pasta, uji warna, dan swelling power. Selanjutnya, pembuatan saus tomat dilakukan menggunakan prinsip pemasakan setelah pencampuran bubur tomat, bumbu, pati sukun, gula, dan garam. Sementara itu, pembuatan cendol dilakukan menggunakan prinsip pemasakan dan pendinginan di atas air es setelah pencampuran tepung beras, pati sukun, pewarna pandan, dan garam. Saus tomat dan cendol berbasis pati sukun diamati melalui kenampakan fisik produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati sukun memiliki nilai L sebesar 95,16 (warna putih cerah) dan swelling power sebesar 14,99 g/g. Sementara itu, viskositas puncak dan viskositas setback dari pati sukun berturut-turut sebesar 4795 cP dan 1731 cP, yang tergolong tinggi sehingga berpotensi untuk dijadikan pengental dan pembentuk gel pada produk pangan. Pada penerapannya, pati sukun dengan konsentrasi 1,3, dan 5% mampu mengentalkan saus tomat. Selain itu, pati sukun yang dicampur dengan tepung beras mampu membentuk gel yang kokoh pada cendol. Penelitian ini menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengaplikasian pati sukun pada produk pangan, seperti saus tomat dan cendol, serta menjadi area riset yang menjanjikan untuk dieksplorasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 6