Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

EKSTRAKSI SELULOSA BATANG TANAMAN JAGUNG (ZEA MAYS) METODE BASA Asmoro, Novian Wely; -, Afriyanti; -, Ismawati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.694 KB)

Abstract

Batang tanaman jagung merupakan salah satu limbah hasil pertanian yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi  NaOH pada proses ekstraksi selulosa dari batang tanaman jagung terhadap rendemen dan sifat fisik selulosa.Tahap dan metode penelitian meliputi: ekstraksi selulosa batang tanaman jagung melalui proses delignifikasi, pencucian, blanching, pengeringan dan pembuatan serbuk selulosa. Percobaan menggunakan waktu ekstraksi selama 60 menit dengan konsentrasi NaOH (K) dengan 5 tarafperlakuan yaitu K1= 10%, K2= 15%, K3= 20%, K4= 25% dan K5= 30%. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali dan masing-masing dianalisis dengan dua ulangan. Sehingga diperoleh unit percobaan  3x5x2 = 30 unit percobaan. Analisis produk selulosa secara fisik meliputi pengukuranrendemen, pH, Water Holding Capacity (WHC) dan Oil Holding Capacity (OHC). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan NaOH konsentrasi 25% pada proses ekstraksi selulosa batang jagung menghasilkan rendemen tertinggi sebesar 35,61%; nilai pH rata-rata sebesar 8,66. Kemampuan mengikat air (WHC) tertinggi sebesar 8,21 g/g dan kemampuan mengikat minyak (OHC) sebesar 9,76g/g. Keywords: Selulosa, batang tanaman jagung, Ekstraksi, Natrium Hidroksida
PENGARUH JENIS INOKULUM TERHADAP KANDUNGAN ASAM FOLAT PADA FERMENTASI TEMPE KEDELAI HITAM VARIETAS MALLIKA Wely Asmoro, Novian
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 2, No 1/Mei (2016): Jitek
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknosains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam folat merupakan salah satu vitamin yang sangat penting bagi tubuh. Asam folat dapat diperoleh dari biji-bijian,  telur,  hati,  sayuran hijau dan produk makanan fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulum tempe terhadap kandungan asam folat pada fermentasi tempe kedelai hitam var. Mallika.  Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: 1). Pembuatan inokulum tempe yang berasal dari biakan murni Rhizopusoligosphorus NRRL 2710, Rhizopusoryzae TKAA dan Rhizopusstolonifer L-153; 2). Analisis viabilitas spora pada inokulum yang telah dibuat; 3). Pembuatan tempe dari kedelai hitam varietas Mallika masing-masing menggunakan inokulum murni kemudian dilakukan analisis kandungan asam folatnya menggunakan metode Trienzyme-Microbiological Assay (AOAC 2004.05).  Hasil penelitian menunjukkan kedelai hitam varietas Mallika memiliki kandungan asam folat: 3,1 mg/kg kedelai. Perlakukan perendaman, perebusan dan pengukusan pada proses pembuatan tempe menurunkan kandungan asam folat menjadi 0,1 mg/kg kedelai, kemudian fermentasi tempe kedelai hitam selama 48 jam dengan menggunakan inokulum R. oryzae TKAA, R. stolonifer L-153 dan R. oligosporus NRRL 2710 masing-masing meningkatkan kandungan asam folat sebesar 0,9 mg/kg tempe; 1,7 mg/kg tempe dan 2,0 mg/kg tempe. Kandungan asam folat pada tempe kedelai hitam tertinggi diperoleh dari fermentasi menggunakan inokulum R. oligosporus NRRL 2710 yaitu sebesar 2,0 mg/kg tempe.
Kualitas Fisik Antimicrobial Edible Film (AmEF) dengan Ekstrak Daun Teh (Camellia sinensis) dari Gelatin Limbah Tulang Ayam Windyasmara , Ludfia; Pertiwiningrum, Ambar; Erwanto, Yuny; Asmoro, Novian Wely; Afriyanti, Afriyanti
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veter
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.126 KB) | DOI: 10.30862/jipvet.v9i1.3

Abstract

This study intends to find out the impact of green tea leaves’ concentration and heating temperature on the physical quality of the antimicrobial edible film (AmEF) made from chicken bone gelatin. This study also utilizes chicken bone waste, in oder to increase both monetary value and the usefulness of that waste. The bone gelatin will then be utilized as AMeF and combined with green tea leaves’ extract (Camellia sinensis) that used as sausage wrapper. Several stages have been taken placed as follow: chicken bone gelatin production; green tea leaves extraction; and tea leaves’ extract-AMeF production. cCompletely randomized design with the factorial pattern was used in this study. Data was statistically analyzed using uni-variate analysis with 5% significance rate. Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) will later be used to further test if there is a difference between each treatment. The physical qualities of AmEF that tested in this study include clarity, color, and thickness. The result of this study shows that a clarity value of AmEF was ranged between 0.62-2.12 abs, color was 0.87-2.60 abs, and 0.015-0.023 mm of thickness. The addition of tea extract and heating temperature have significant (P<0.05) effect on the clarity and color while have no effect on the thickness.
INTRODUKSI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) SEBAGAI PENDUKUNG DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DAWIS 1 RT 03/24 JEBRES Novian Wely Asmoro; Sri Hartati; Catur Budi Handayani
Dharmakarya Vol 10, No 4 (2021): Desember, 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v10i4.35495

Abstract

Pemahaman dan kepedulian masyarakat terkait diversifikasi pangan sangat penting dan memberikan kontribusi bagi ketahanan pangan masyarakat khususnya keluarga dalam lingkup kecil, terlebih lagi pada kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Dasawisma 1 (Dawis 1) RT 03/24 Kelurahan Jebres Kecamatan Jebres Surakarta merupakan lingkup organisasi kecil tingkat RT yang menjadi mitra kegiatan pengabdian masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian adalah pengenalan tepung Mocaf sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai diversifikasi dan ketahanan pangan. Metode kegiatan yang dilakukan melalui empat tahap antara lain: (1). sosialisasi diversifikasi pangan dan ketahanan pangan; (2). penyuluhan dan pemberian materi tepung Mocaf dan olahannya; (3). introduksi praktek mandiri olahan produk mocaf; (4). evaluasi kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang telah dilakukan melalui pembandingan hasil pretest dan postest. Kegiatan dinyatakan berhasil apabila terjadi peningkatan pemahaman peserta sebesar >75%. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah berjalan dengan baik dan diikuti 80% mitra yang menjadi sasaran. Berdasarkan evaluasi hasil kegiatan menunjukan adanya peningkatan pengetahuan bagi masyarakat mitra yaitu rata-rata peningkatan pemahanan sebesar 77,5%.
PERSEPSI DAN MINAT SISWA SMA/SMK TERHADAP PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN Hartati, Sri; Tari, A. Intan Niken; Asmoro, Novian Wely
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v3i1.84

Abstract

Penelitianinibertujuanuntukmengetahuipersepsi dan minat siswaSMA/SMK terhadapprodi THP.Penelitianinimerupakanpenelitiandeskriptifkuantitatif.Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetodesurvei.Instrumen yang digunakanadalahangket atau kuesioner.selanjutnyadiujireliabilitasnyasebagai instrumen. PopulasidalampenelitianiniadalahseluruhsiswakelasXI dan XIIdenganjumlah sekitar 100siswa yang diambil dengan sampling dari beberapa sekolah yang berada di wilayah Sukoharja dan sekitarnya. Teknikanalisis data dilakukandengan analisis diskriptif statistik dan korelasi sederhana dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa SMA/SMK tentang Prodi Teknologi Hasil Pertanian (THP) didominasi kategori sedang (71,13 %), positif (15,47%) dan negatif (13,40% ), demikian pula minat siswa SMA/SMK terhadap THP adalah 17,53% tinggi, 69,07% sedang dan 13,04% rendah.Tidak terdapat korelasi antara persepsi dan minat siswa SMA/SMK terhadap Prodi Teknologi Hasil Pertanian (THP).
Pendampingan Pengolahan Pupuk Organik Limbah Ternak Sapi di Kelompok Ternak Surowani Putriya Alifia; Lucky Sanjaya; Novian Wely Asmoro; David Maruli Nainggolan; Wahyu Siswanto; Ainur Komariah
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v3i2.2869

Abstract

ABSTRACTTiyaran, Bulu, Sukoharjo Regency has potential in the agricultural and livestock sectors. One of the service partners is the Surowani who has problems with livestock waste management. The purpose of the service activities carried out by the PPK Ormawa team of Universitas Veteran Bangun Nusantara is to improve the skills of partners in managing livestock waste.. This activity was carried out in several stages, namely mentoring and approaches in the form of discussions, counseling, demonstrations and direct practice related to the manufacture of organic fertilizer from cow dung waste. The results of the service activities concluded that public knowledge about cattle waste treatment increased up to 90%, and the ability to practice composting from cattle waste reached 80%. Keywords: cattle waste, compost, community service, organic fertilizer
EKSTRAKSI SELULOSA BATANG TANAMAN JAGUNG (ZEA MAYS) METODE BASA Novian Wely Asmoro; Afriyanti Afriyanti; Ismawati Ismawati
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 4, No 1 (2018): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.103 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v4i1.1710

Abstract

Batang tanaman jagung merupakan salah satu limbah hasil pertanian yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi  NaOH pada proses ekstraksi selulosa dari batang tanaman jagung terhadap rendemen dan sifat fisik selulosa. Tahap dan metode penelitian meliputi: ekstraksi selulosa batang tanaman jagung melalui proses delignifikasi, pencucian, blanching, pengeringan dan pembuatan serbuk selulosa. Percobaan menggunakan waktu ekstraksi selama 60 menit dengan konsentrasi NaOH (K) dengan 5 taraf perlakuan yaitu K1= 10%, K2= 15%, K3= 20%, K4= 25% dan K5= 30%. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali dan masing-masing dianalisis dengan dua ulangan. Sehingga diperoleh unit percobaan  3x5x2 = 30 unit percobaan. Analisis produk selulosa secara fisik meliputi pengukuran rendemen, pH, Water Holding Capacity (WHC) dan Oil Holding Capacity (OHC). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan NaOH konsentrasi 25% pada proses ekstraksi selulosa batang jagung menghasilkan rendemen tertinggi sebesar 35,61%; nilai pH rata-rata sebesar 8,66. Kemampuan mengikat air (WHC) tertinggi sebesar 8,21 g/g dan kemampuan mengikat minyak (OHC) sebesar 9,76 g/g. Kata kunci:  Selulosa, batang tanaman jagung, Ekstraksi, Natrium Hidroksida
Karakteristik Fisik dan Organoleptik Produk Mocatilla Chips dari Tepung Mocaf dan Jagung Novian Wely Asmoro; Sri Hartati; Catur Budi Handayani
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v1i1.1354

Abstract

The aim of this study was to determined the effect of mocaf flour and maize to the mocatilla chips physical properties and organoleptic properties. The study design using RAL method with one parameter added mocafflour as much as 0% as control, 15%, 30%, 45% and 60% (w / w). Each treatment using 3 experimental replicated unit. Analysis of texture products include mechanical testing, moisture content test and organoleptic test. Added mocaf flour ranging from 15% to 60% in the mocatilla chips no significant effect on water content but caused changes in texture becomes harder to value% deformation increased from 20.39% to 30.53%. Organoleptic characteristics on mocatilla chips has changed in color, taste, aroma and texture after adding mocaf flour compared with control, and overall the highest score of 4.6 panelists acceptance found on the product mocatilla chips with the addition of as much as 15%, so the addition of mocaf flour 15% can be used for the production mocatilla chips. it is not different physical characteristics and organoleptic with control (0% mocaf).
STUDI PENGARUH FAKTOR BUMBU, JENIS MINYAK DAN FREKUENSI PENGGORENGAN TERHADAP IMPURITIS MINYAK GORENG PASCA PENGGORENGAN TEMPE KEDELAI: The Effect of Speed Factors, Oil Type and Fried Frequency of Imported Fried Oil Post Fishing of Soybean Tempe Cindhe Putri Larasati; novian wely asmoro; Sri Hartati; Catur Budi Handayani
Pro Food Vol. 6 No. 1 (2020): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.308 KB) | DOI: 10.29303/profood.v6i1.124

Abstract

ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of seasoning and type of oil on the weight of impurities and water content of oil after soybean tempeh frying, and to know the effect of frying frequency on quality of cooking oil after soybean tempeh frying with chemical and physical parameters. The experimental design used in this study was a factorial completely randomized design with two treatments No Seasoning and Seasoning. The second treatment is the frying frequency. The first factor had 18 treatments and the second factor was 12 treatments, each treatment was repeated 2x so that the first factor was obtained 18x2 = 36 units of the experiment, the second factor 12x2 = 24 units of the experiment. Data were analyzed statistically using F. If the test shows significantly different results, followed by HSD test. Stage I to measure water content (gravimetric method) and the weight of impurities cooking oil after frying soybean tempeh. The influence of seasoning / no seasoning and the type of oil which gives the water content and weight of impurities in the highest post-frying soybean frying oil used for stage II research. Phase II tests the water content, weight of impurities (gravimetry), specific gravity (pycnometer), free fatty acids (titration), color (chromameter). The results showed that cooking oil with no seasoning tempeh frying and no oil had a significant effect on water content, while the weight of impurities had a significant effect on tempeh results without Bulk oil seasoning (TC) 28.25% and Bulk oil-seasoned tempeh BC) 31.23%. The frying frequency does not significantly affect the water content and specific gravity, but it has a significant effect on the weight of impurities with results, the frequency of 1 time frying (P1X) 30.1%, free fatty acids with a frequency of 3 times frying (P3X) 0.40% and at a frequency of 4 times frying (P4X) 0.35% and color L * at a frequency of 1 frying time (P1X) 60.54, a * with a frequency of 1 time frying (P1X) -0.51 and a frequency of 2 times the frying (P2X) 2.54, b * 1 time frying frequency (P1X) 29.26. Keywords: Frying frequency, Impurities, Oil, Oil quality ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh bumbu dan jenis minyak terhadap berat impuritis dan kadar air minyak pasca penggorengan tempe kedelai, serta mengetahui pengaruh frekuensi penggorengan terhadap mutu minyak goreng pasca penggorengan tempe kedelai dengan parameter fisik dan kimia. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Faktor pertama menggunakan tempe berbumbu/ tidak berbumbu serta jenis minyak dan faktor kedua frekuensi penggorengan. Faktor pertama mempunyai 18 perlakuan dan faktor kedua 12 perlakuan, masing-masing perlakuan diulang 2x sehingga diperoleh faktor pertama 18x2 = 36 unit percobaan, faktor kedua 12x2 = 24 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji F. Apabila memperlihatkan hasil berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji BNJ. Analisis pada tahap I yaitu kadar air (metode gravimetri) dan berat impuritis minyak goreng pasca penggorengan tempe kedelai. Tahap II menguji kadar air, berat impuritis (gravimetri), berat jenis (piknometer), asam lemak bebas (titrasi), warna (chromameter). Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak goreng pasca penggorengan tempe yang berbumbu/ tidak berbumbu dan jenis minyak tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, sedangkan terhadap berat impuritis berpengaruh nyata dengan hasil tempe tanpa bumbu minyak Curah (TC) 28,25% dan tempe berbumbu minyak Curah (BC) 31,23%. Pada frekuensi penggorengan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air dan berat jenis, namun berpengaruh nyata terhadap berat impuritis dengan hasil, frekuensi 1 kali penggorengan (P1X) 30,1%, asam lemak bebas dengan frekuensi 3 kali penggorengan (P3X) 0,40% dan pada frekuensi 4 kali penggorengan (P4X) 0,35% dan warna L* pada frekuensi 1 kali penggorengan (P1X) 60,54, a* dengan frekuensi 1 kali penggorengan (P1X) -0,51 dan frekuensi 2 kali penggorengan (P2X) 2,54, b* frekuensi 1 kali penggorengan (P1X) 29,26. Kata kunci: Frekuensi penggorengan, Impuritis, Minyak, Mutu minyak
Kualitas Fisik Antimicrobial Edible Film (AmEF) dari Gelatin Limbah Tulang Ayam dengan Ekstrak Daun Teh (Camellia sinensis) Ludfia Windyasmara; Novian Wely Asmoro; Muhammad Husein
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2019): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v3i1.558

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak daun teh hijau dan suhu pemanasan terhadap sifat fisik antimicrobial edible film (AmEF) dari gelatin tulang ayam. Selain itu memanfaatkan limbah tulang ayam, yang akan digunakan dalam pembuatan produksi gelatin, sehingga  akan menambah nilai jual dan nilai guna pada limbah tersebut. Produksi gelatin dari limbah tulang ayam tersebut, diharapkan mampu memanfaatkan gelatin sebagai AmEF dengan diberikan penambahan ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) yang nantinya sebagai pengemas sosis. Penelitian ini dirancang dalam beberapa tahap meliputi : Pertama, pembuatan gelatin tulang ayam; Kedua, ekstrak daun teh hijau; Ketiga, pembuatan AmEF ekstrak daun teh. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis unvariate dengan tingkat signifikasi 5%. Apabila terdapat perbedaan diantara perlakuan maka dilakuakan uji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). AmEF diuji karakteristik fisiknya meliputi rendemen, viskositas, dan pH. Hasilnya menunjukan AmEF memiliki nilai rendemen berkisar 4,03-6,99%, viskositas 8,15-19,08 cP, dan pH 3,9-4. Perlakuan penambahan konsentrasi ekstrak teh dan suhu pemanasan berbeda nyata (P<0.05) terhadap nilai viskositas dan pH serta tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen. Kata kunci : Antimicrobial edible film, Ekstrak daun teh (Camellia sinensis), Gelatin, Tulang ayam