cover
Contact Name
Gentio Harsono
Contact Email
admin_jhi@pushidrosal.id
Phone
+6281211859457
Journal Mail Official
infohid@pushidrosal.id
Editorial Address
Jl. Pantai Kuta V No.1 Ancol Timur, Jakarta Utara, Indonesia 14430
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Hidrografi Indonesia
ISSN : 26548011     EISSN : 30326664     DOI : https://doi.org/10.62703
Core Subject : Science,
Jurnal Hidrografi Indonesia adalah jurnal yang diasuh oleh Pusat Hidro - Oseanografi TNI Angkatan Laut yang berasosiasi dengan Dewan Hidrografi Indonesia (DHI), dengan tujuan menyebarluaskan informasi tentang perkembangan ilmu di bidang hidrografi dan oseanografi di Indonesia. Naskah yang dimuat pada jurnal ini adalah hasil penelitian maupun kajian konseptual berkaitan dengan bidang ilmu hidrografi dan oseanografi yang dilakukan oleh peneliti, akademisi, praktisi, mahasiswa baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Terbit pertama tahun 2018 dengan frekuensi terbit dua kali dalam satu tahun.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia" : 7 Documents clear
Perubahan Spasial Wilayah Pesisir Kabupaten Kendal Periode 1990-2020: Spatial Changes In The Coastal Area Of Kendal Regency Period 1990-2020 Adyatama, Kreshna; Setiawan, Riza Yuliratno; Priyono, Susilo Budi; Probosunu, Namastra
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i1.28

Abstract

Kabupaten Kendal merupakan salah satu wilayah di pesisir utara Pulau Jawa yang mempunyai peran perekonomian cukup besar. Morfologi pesisir Kabupaten Kendal bersifat dinamis dan berimplikasi pada kesejahteraan sosial ekonomi kota-kota pesisir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perubahan spasial wilayah pesisir pantai Kabupaten Kendal dalam tiga dekade terakhir (1990-2020). Gambar Landsat 5 TM, Landsat 7 ETM+, dan Landsat 8 OLI dengan interval 5 tahun antara tahun 1990 dan 2020 digunakan dalam penelitian ini. Interpretasi visual melalui digitalisasi pada layar adalah metode yang diadopsi dalam penelitian ini. Antara tahun 1990 hingga 2020, panjang garis pantai Kabupaten Kendal bertambah dari 41,82 km pada tahun 1990 menjadi 59,13 km pada tahun 2020. Kabupaten Kendal, Kecamatan Brangsong, dan sebagian Kabupaten Kaliwungu semuanya mengalami perubahan wilayah pesisir yang signifikan. Dengan luas abrasi 470.484 ha dan luas akresi 385.161 ha, abrasi dan akresi mendominasi wilayah pesisir Kabupaten Kendal bagian timur. Morfologi garis pantai, arus sejajar pantai, gelombang laut, dan sedimentasi diduga menjadi variabel yang mempengaruhi dinamika wilayah pesisir Kabupaten Kendal.
Variasi Waktu Iklim Perairan Utara Papua Menggunakan Analisis Empirical Orthogonal Function (EOF): Time Variation of Papua's Northern Water Climate using Empirical Orthogonal Function (EOF) Analysis Patrick W., Fressan; Purwanto, Budi; Harsono, Gentio; Kunarso, Kunarso; Malik, Kurnia
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i1.29

Abstract

Perairan khatulistiwa Pasifik Barat diketahui memiliki karakter oseanografi yang sangat dinamis. Perairan kawasan ini merupakan tempat berkumpulnya massa air yang berasal dari belahan bumi selatan dan belahan bumi utara Samudera Pasifik. Hal ini dipengaruhi langsung oleh beberapa fenomena iklim yang terjadi seperti ENSO, MJO, pola angin muson, dan lain sebagainya. Analisis EOF merupakan metode untuk menentukan pola dominan yang ditentukan oleh data dan berkembang dalam ruang dan waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena yang terjadi di Perairan Utara Papua selama 10 tahun terakhir. Data angin diunduh dari situs web https://www.ecmwf.int/en/forecasts/datasets menggunakan citra satelit Sentinel 5. Data terkini diunduh dari situs web https://resources.marine.copernicus.eu/ dengan resolusi spasial 0,25° x 0,25°. Data klorofil diunduh melalui website https://resources.marine.copernicus.eu/ dengan resolusi 0,25° x 0,25°. Analisis EOF dilakukan terhadap parameter kondisi perairan Papua Utara dengan menggunakan bahasa pemrograman FERRET yang terbagi menjadi 3 jenis yaitu analisis EOF Space, EOF Stat, dan EOF Tfunc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan utara Papua jika dilihat dari kondisi parameter perairan seperti angin, arus permukaan, dan klorofil, fenomena iklim yang terjadi adalah peristiwa ENSO, angin muson, dan fenomena MJO. Fenomena tersebut dapat mempengaruhi arus permukaan, angin, dan kadar klorofil di perairan utara Papua. Dengan adanya fenomena iklim tersebut, maka kondisi cuaca dan iklim di perairan utara Papua akan berbeda dengan cuaca di perairan lainnya.
Karakteristik Massa Air Lapisan Tercampur dan Lapisan Termoklin di Selat Lombok Pada Bulan November 2015: Water Mass Characteristics of The Mixed Layer and Thermocline Layer in The Lombok Strait in November 2015 Firdaus, Randi; Purwanto, Budi; Harsono, Gentio; Setiyono, Heryoso
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i1.30

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik massa air pada lapisan campuran dan lapisan termoklin. Karakteristik massa air pada penelitian ini adalah suhu, salinitas, kepadatan, stabilitas statis dan jenis air. Penelitian ini menggunakan data suhu, salinitas, kepadatan dan kedalaman yang berasal dari CTD. Data suhu dan Salinitas digunakan untuk menentukan jenis air menggunakan diagram T-S (Temperature-Salinity) menurut klasifikasi Wyrtki sedangkan data kepadatan dan kedalaman digunakan untuk menentukan stabilitas statis. Stratifikasi massa air diklasifikasikan berdasarkan nilai ambang batas >0,125 kg/m3 dari nilai kepadatan permukaan untuk lapisan piknoklin dan >0,5°C dari nilai suhu permukaan untuk lapisan termoklin. Hasil penelitian menunjukkan lapisan massa air terstratifikasi vertikal dan kedalaman lapisan campuran bervariasi antara 0-43 m untuk klasifikasi suhu dan 0-45 m untuk klasifikasi kepadatan, lapisan termoklin terdapat pada kedalaman 3-412 m. Stabilitas statis massa air bervariasi antara -15 sampai 30 siklus/jam dan nilai yang tinggi terdapat pada lapisan termoklin. Diagram T-S menunjukkan empat jenis air yang teridentifikasi: North Pacific Intermediate Water (NPIW) yang bercirikan salinitas minimum, North Pacific Subtropical Water (NPSW), North Indian Subrtopical Water (NISW) yang bercirikan salinitas maksimum, dan Australasian Mediterranean Water (AAMW) yang bercirikan salinitas maksimum. ditandai dengan salinitas maksimum.
Penghitungan Gelombang Signifikan Berdasarkan Data Angin di Waingapu Sumba Timur: Calculating Significant Waves Based on Wind Data in Waingapu, East Sumba Nugroho, Giant; Harsono, Gentio; Trismadi, Trismadi; Sutisna, Sobar; Gultom, Rudy A.G.
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i1.31

Abstract

Pelabuhan Waingapu, mempunyai posisi strategis sebagai pintu gerbang keluar masuk barang kebutuhan pokok dan perdagangan lainnya, menghubungkan pulau-pulau di sekitarnya seperti Pulau Flores, Pulau Timor, dan Pulau Sumbawa. Kelancaran distribusi logistik nasional akan berdampak jika aktivitas transportasi laut di perairan tersebut terganggu saat terjadi gelombang besar. Kapal-kapal pengangkut barang kebutuhan pokok umumnya menunda pelayarannya menunggu gelombang laut mereda. Salah satu kekhawatirannya adalah perkiraan tinggi gelombang yang dapat terjadi di perairan yang dilalui kapal-kapal yang keluar masuk Pelabuhan Waingapu. Salah satu perhitungan perkiraan tinggi gelombang signifikan adalah model Shore Protection Manual (SPM) yang digunakan Korps Insinyur Angkatan Darat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung tinggi gelombang signifikan selama satu dekade. Data arah dan kecepatan angin periode tahun 2004 hingga 2013 diperoleh dari Stasiun Meteorologi BMKG di Mau Hau Waingapu. Untuk keperluan analisis, data tersebut diubah menjadi data angin permukaan laut. Hasil penelitian menunjukkan tinggi gelombang signifikan adalah 2,5 meter dengan periode gelombang 7 detik dan durasi gelombang minimal 8 jam.
Hubungan Kondisi South Equatorial Current (SEC) Dengan Indeks Nino 3.4 di Samudra Pasifik Tahun 2010 – 2014: The Relationship of South Equatorial Current (SEC) Conditions with The Nino Index 3.4 In The Pacific Ocean, 2010 – 2014 Puspitasari, Dyah C.; Amron, Amron; Harsono, Gentio
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i1.38

Abstract

Samudera Pasifik merupakan tempat berkumpulnya massa air yang datang dari belahan bumi selatan melalui South Equatorial Current (SEC), sebelah utara Samudera Pasifik melalui North Equatorial Current (NEC), dan North Equatorial Counter Current (NECC). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi SEC saat ini di Samudera Pasifik dan menganalisis hubungan antara kondisi SEC saat ini dengan Nino3.4. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode laboratorium. Data yang diambil adalah data TRITON bouy 4 di garis khatulistiwa 156°BT. Hasil analisis harmonik dan analisis korelasi silang dalam suatu gambar grafik data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus SEC Samudera Pasifik pada bouy TRITON 4 menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2010 – Februari 2011 mempunyai kecepatan tertinggi sebesar 2,1 cm/s dengan arah arus dominan ke arah timur laut dan timur. Pada bulan Maret 2011 – Februari 2012 kecepatan arus tertinggi sebesar 1,5 cm/s dengan arah arus dominan ke arah timur dan berubah arah ke tenggara. Pada bulan Maret 2012 – Oktober 2013 kecepatan arus mulai menurun yaitu 1,5 cm/s dan arah arus menuju ke selatan kemudian membelok ke barat. Pada bulan November 2013 – Desember 2014 kecepatan tertinggi 3,8 cm/s dan arah arus berubah dari barat ke utara. Hasil korelasi silang SEC dengan NINO 3.4 menunjukkan level positif 0,62 dengan jeda waktu 2 bulan. Hal ini dapat diartikan bahwa NINO 3.4 mempengaruhi aliran SEC.
Pemetaan Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A untuk Menentukan Fishing Ground Potensial di Laut Maluku: Mapping The Distribution of Sea Surface Temperature And Chlorophyll-A to Determine Potential Fishing Grounds in The Maluku Sea Namira F.N., Riva; Harsono, Gentio; Wirasatya, Anindya; Sugianto, Deni N.; Kamija2, Kamija
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i1.39

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara maritim terbesar di dunia. Indonesia mempunyai wilayah perairan yang luas, dimana tiga perempat wilayahnya merupakan perairan sehingga keanekaragaman lautan sangat bervariasi. Suhu permukaan laut dan klorofil-a berperan besar di perairan. Suhu permukaan laut penting untuk diketahui karena merupakan indikator penting dalam memantau kondisi dan fenomena oseanografi serta pemanasan global. Pengetahuan mengenai variabilitas suhu permukaan laut dapat digunakan untuk mengetahui letak front, upwelling, potensi sebaran ikan, dan perubahan suhu yang terjadi di lautan. Tujuan kerja praktek ini adalah memetakan dan menganalisis sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut dengan menggunakan data Laut Maluku tahun 2002. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif. Data gambar SPL dan Klorofil-a dalam format Level 3 dan *.nc, kemudian dianalisis menggunakan software Ferret v6.85 dan kemudian diterjemahkan ke dalam fenomena yang terjadi. Data yang digunakan adalah data klorofil-a dan data suhu permukaan laut bulan Juli 2002. Diunduh dari laman http://oceanwatch.pfeg.noaa.gov/15022011 yaitu data Aqua Modis pada Level 3. Sebaran klorofil-a pada bulan Juli Tahun 2002 di Laut Maluku tertinggi sekitar 0,15-0,3 mg/m3 akibat adanya pasokan unsur hara dari daratan melalui limpasan sungai. Sedangkan untuk sebaran suhu permukaan laut bulan Juli 2002 di Laut Maluku nilai tertingginya berkisar 27°C, hal ini disebabkan oleh pengaruh angin muson timur dan kontak langsung antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. , sehingga terjadi upwelling. Potensi wilayah penangkapan ikan di Laut Maluku terbagi menjadi dua, yaitu sangat potensial yang letaknya dekat daratan dan potensi sedang yang letaknya di laut lepas.
Halaman Depan JHI Vol 4 No 1 Dharma, Candrasa Surya
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-

Page 1 of 1 | Total Record : 7