cover
Contact Name
Yoga Priastomo
Contact Email
yogapriastomo@uny.ac.id
Phone
+62274-586168115
Journal Mail Official
elemen@uny.ac.id
Editorial Address
Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Elemen Kimia
ISSN : -     EISSN : 3032448     DOI : 10.21831
Jurnal ilmiah yang dikelola oleh Prodi Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini menerbitkan artikel hasil penelitian di bidang kimia dan terapannya, dua kali dalam setahun pada April dan Oktober. Ruang lingkup jurnal ini meliputi seluruh bidang kimia dan aplikasinya, termasuk kimia teoritis, studi kimia lingkungan, anorganik, organik, kimia fisika, kimia analitik dan biokimia.
Articles 108 Documents
SINTESIS DAN KARAKTERISASI MEMBRAN SELULOSA ASETAT DARI AIR KELAPA UNTUK APLIKASI BATERAI ION LITHIUM Inang Sekar Pawestri Inang Sekar Pawestri; Marfuatun Marfuatun
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pendopingan dan pengaruh konsentrasi LiCl terhadap nilai konduktivitas dan karakter membran selulosa asetat ditinjau dari gugus fungsi, sifat mekanik, serta foto permukaannya.Fermentasi dari air kelapa menggunakan Acetobacter xylinum menghasilkan selulosa Nata de Coco. Sintesis selulosa asetat menggunakan asam asetat anhidrida dan katalis asam sulfat pekat. Selulosa asetat didoping dengan 10%, 20%, 30%, 35%, 40%, dan 45% LiCl dan dicetak sebagai membran polimer elektrolit selulosa asetat. Pendopingan LiCl dilakukan dengan dua metode tiap variasi konsentrasinya, yaitu blending dan coating. Nilai konduktivitas membran selulosa asetat hasil pendopingan didapatkan dari I-V meter Elkahfi 100. Sifat mekanik dianalisis menggunakan Tensile Strength Tester, foto permukaan menggunakan mikroskop optik, dan untuk analisis gugus fungsi menggunakan FTIR-ATR.Semakin tinggi konsentrasi pendopingan LiCl, konduktivitas kedua jenis metode pendopingan dari membran selulosa asetat semakin meningkat dan optimum pada konsentrasi 35% (blending) dan 45% (coating). Sifat mekanik kedua jenis membran yang dihasilkan rapuh. Foto permukaan membran blending lebih homogen daripada membran coating.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS BESI(III) DENGAN LIGAN 1,10-FENANTROLIN DAN ANION TRIFLUOROMETANASULFONAT Andi Kusyanto; KH.Sugiyarto KH.Sugiyarto
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian senyawa kompleks Fe(III) dengan ligan 1,10-fenantrolin dan aniontriflat bertujuan untuk mengetahui metode sintesis, formula dan berbagai karakteristiksenyawa kompleks yang terbentuk. Instrumen yang digunakan adalah spektrofotometerserapan atom (SSA), konduktometer, spektrofotometer UV-Vis larutan dan padatan,timbangan Gouy, spektrofotometer FTIR dan X-Ray Diffraction (XRD). Senyawa komplekstris-fenantrolinbesi(III) triflat disintesis dari prekusor FeCl3.6H2O dalam pelarutakuades, kemudian ditambahkan ligan 1,10-fenantrolin yang dilarutkan dalam pelarutetanol dengan perbandingan mol logam dan mol ligan 1 : 3. Ke dalam pencampuranlarutan tersebut, ditambahkan anion triflat berlebih yang dilarutkan dalam pelarutakuades.Hasil pengukuran AAS menunjukan kadar besi sebesar 4,913%. Pengukurandaya hantar listrik menggunakan konduktometer menunjukkan perbandingan muatankation : anion adalah 3 : 1. Dengan demikian kompleks yang mungkin adalah[Fe(phen)3](CF3SO3)3.5H2O. Pada pengukuran momen magnetik senyawa kompleksmenunjukkan nilai μeff 2,1-2,3 BM, jadi bersifat paramagnetik sesuai dengan satuelektron nir pasangan dengan kontribusi orbital. Spektra IR menunjukkan serapan khasatom N pada 1,10-fenantrolin dan adanya ion CF3SO3-. Spektra UV-Vis kompleksmenunjukkan tiga puncak pita serapan pada bilangan gelombang 19011,4 cm-1,25252,5 cm-1, dan 30030,03 cm-1. Analisis data XRD menunjukkan bahwa kompleks[Fe(phen)3](CF3SO3)3.5H2O mempunyai sistem kristal monoklinik dengan space grup C2/c dan nilai a = 10,781 Å, b = 24,53 Å, c = 13,286 Å, Z = 4, β = 103,130, V = 3422 Å.
SINTESIS SINAMIL BENZOAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI ANTARA BENZOIL KLORIDA DAN SINAMIL ALKOHOL HASIL REDUKSI SINAMALDEHIDA Maghisya Tri Oktanni; Cornelia Budimarwanti
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 3 (2017): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa sinamilbenzoat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dengansinamil alkohol hasil reduksi sinamaldehida.Penelitian inidimulai dengan mereduksi sinamaldehida menjadi sinamilalkohol menggunakan reduktor NaBH4 pada suhu kamar.Kemudian, hasil reduksi sinamaldehida direaksikan denganbenzoil klorida dan piridina pada suhu kamar selama 4 jam.Senyawa hasil reduksi sinamaldehida dan hasi reaksi esterifikasidiidentifikasi dengan menggunakan KLT, Spektrofotometer IR,dan spektrofotometer GC-MS.Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa reduksi sinamaldehida menghasilkan cairan berwarnakuning jerami yang mengandung sinamil alkohol dengan kadar81,31% dan rendemen 63,94%. Hasil reaksi esterifikasi antarabenzoil klorida dan sinamil alkohol menghasilkan cairan cokelatyang mengandung sinamil benzoat dengan kadar 12,44% danrendemen 5,78%.
SINTESIS SITRONELIL FORMIAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI FISCHER ANTARA ASAM FORMIAT DAN SITRONELOL HASIL REDUKSI SITRONELAL Prashinta Nita Damayanti; Cornelia Budimarwanti
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 4 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa sitronelol dari reduksi sitronelal menggunakan NaBH4 serta mensintesis senyawa sitronelil formiat melalui reaksi esterifikasi Fischer antara asam formiat dan sitronelol hasil reduksi sitronelal.Penelitian diawali dengan mereduksi sitronelal menjadi sitronelol menggunakan reduktor NaBH4 pada suhu 76oC. Kemudian, hasil reduksi sitronelal direaksikan dengan asam formiat melalui reaksi esterifikasi Fischer menggunakan katalis asam sulfat pekat pada suhu 46oC selama 2 jam. Senyawa hasil reduksi sitronelal dan hasil esterifikasi Fischer diidentifikasi menggunakan KLT, spektrometer IR, dan spektrometer GC-MS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa reduksi sitronelal menghasilkan sitronelol berupa cairan jernih tak berwarna dengan kemurnian 94,38 % dan rendemen 83,45%. Hasil reaksi esterifikasi Fischer antara asam formiat dengan sitronelol menghasilkan sitronelil formiat berupa cairan jernih tak berwarna dengan kemurnian 81, 43% dan rendemen 25, 09%.
STRUKTUR DAN DINAMIKA HIDRASI ION Zn2+ BERDASARKAN SIMULASI DINAMIKA MOLEKUL KLASIK Rogo Muafianto; Crys fajar Partana
Jurnal Elemen Kimia Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari struktur dan dinamika hidrasi ionZn2+ berdasarkan simulasi dinamika molekul klasik. Subjek penelitian ini adalah hidrasi ion Zn2+.Objek penelitian ini adalah sifat struktur dan dinamika ion Zn2+ dalam air. Langkah yang dilakukandalam penelitian ini yaitu penentuan himpunan basis, penentuan potensial 2-badan, dan analisis filetrajectory yang kemudian diolah lagi dan menghasilkan grafik RDF, ADF, CND dan pertukaran liganair antar kulit. Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa struktur dari sistem hidrasi ionZn2+ simulasi DM Klasik jumlah ligannya 8. Sifat dinamika dari hidrasi ion Zn2+ dengan H2Odiperlihatkan adanya perpindahan ligan antara kulit kedua dan kulit pertama yang diperoleh melaluisimulasi DM Klasik.
DAYA ADSORPSI ADSORBEN KULIT SALAK TERMODIFIKASI TERHADAP KROM (III) Wijayanti Wijayanti; Endang Widjajanti, LFX
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya adsorpsiadsorben kulit salak termodifikasi terhadap krom (III).Kulitsalak didelignifikasi menggunakan NaOH 0,1 M selama 12 jamkemudian dihaluskan hingga 50 mesh. Kulit salak kemudiandiaktivasi dengan perendaman di dalam HCl 1 M selama 24 jam.Karakterisasi adsorben dilakukan dengan FTIR dan SEM-EDS.Proses adsorpsi dilakukan pada variasi konsentrasi 5 mg/L, 6mg/L, 8 mg/L, 10 mg/L, 15 mg/L, 20 mg/L, 30 mg/L, 35 mg/L,dan 45 mg/L selama 90 menit. Konsentrasi krom (III) ditentukandengan SSA.`Hasil penelitian menunjukkan bahwa dayaadsorpsi asorben kulit salak termodifikasi terhadap krom (III)adalah 1,205 mg/g adsorben dengan konsentrasi awal adsorbat28,265 mg/L.
KARAKTERISASI FISIK ABU VULKANIK GUNUNG KELUD YANG DIHASILKAN DARI PERENDAMAN BERBAGAI KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA M.Sulthon Nur Harman Syah Putra; Hari Sutrisno
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sturktur kristal, kristalinitas, luas permukaan dan ukuran pori setelah perendaman dengan berbagai konsentrasi natrium hidroksida (NaOH) pada abu vulkanik gunung Kelud.Subjek penelitian ini adalah abu vulkanik dari gunung Kelud yang berada di daerah sekitar Sidokarto, Godean, Sleman, Yogyakarta yang direndam dengan berbagai konsentrasi larutan NaOH 0,5 M, 1 M, 1,5 M, 2,5 M, dan 5 M. Pengujian struktur kristal dan kristalinitas dilakukan dengan menggunakan alat XRD (X-Ray Diffraction) dengan bantuan program Fullprof dan U-Fit. Pengukuran luas permukaan dan ukuran pori menggunakan alat porosimeter Micromeritics ASAP 2020.Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa padatan abu vulkanik gunung Kelud sesudah perendaman dengan NaOH berbagai konsentrasi memiliki struktur kristal triklinik. Kristalinitas abu vulkanik sesudah perendaman dengan NaOH berbagai konsentrasi memiliki fase kristalin dan sedikit amorf. Analisis isoterm adsorpsi-desorpsi padatan abu vulkanik gunung Kelud didapatkan luas permukaan, diameter pori (4V/Aby BET), rata-rata ukuran pori BJH adsorpsi, rata-rata ukuran pori BJH desorpsi (nm) abu vulkanik sebelum perendaman dengan NaOH secara berturut-turut adalah 0,7525 (m²/g), 18,98080 (nm),35,1687 (nm), 19,4788 (nm) sedangkan dengan perendaman NaOH 1,5 M secara berturut- turut adalah 4,0816 (m²/g), 9,72835 (nm), 10,8990 (nm), 10,2964 (nm).
PERBANDINGAN VALIDASI METODE ANALISIS ION TEMBAGA(II) TANPA PENGOMPLEKS DAN DENGAN PENGOMPLEKS Na- DIETILDITIOKARBAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Niken Ambar Pratiwi; Sunarto Sunarto
Jurnal Elemen Kimia Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui validasi pengujian ion tembaga(II) tanpapengompleks dan dengan pengompleks Na-dietilditiokarbamat secara spektrofotometri UV-Visdengan parameter linearitas, batas deteksi, batas kuantifikasi, presisi, dan akurasi. Selain itu untukmenentukan metode yang mempunyai validitas yang lebih baik terhadap penentuan kadar iontembaga(II). Metode analisis ion tembaga(II) secara spektrofotometri UV-Vis yaitu menggunakankristal CuSO4.5H2O, penambahan NH4OH 5% sebagai pemberi suasana basa, dan Nadietilditiokarbamat1% sebagai reagen pengompleks. Hasil penelitian menunjukan persamaan garisregresi metode ion Cu(II) tanpa pengompleks Y= 0,020107x + 0,08664 dan metode Cu(DDTK)2 Y=0,12386x + 0,00879 dengan nilai r masing-masing sebesar 0,99568 dan 0,99431; batas deteksi0,1346 ppm dan 0,05203 ppm; batas kuantifikasi 0,44867 ppm dan 0,17345 ppm, presisi 2,5% dan3,29% , dan akurasi 94,56% dan 98,9%. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa metode analisis ionCu(II) dengan pengompleks Na-DDTK lebih baik dibanding tanpa pengompleks secaraspektrofotometri UV-Vis.Kata kunci: spektrofotometri UV-Vis, tembaga, validasi metode

Page 11 of 11 | Total Record : 108