cover
Contact Name
Imam Ghozali
Contact Email
imam.ghozali@fkip.untan.ac.id
Phone
+6285245261967
Journal Mail Official
tacet@fkip.untan.ac.id
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia.
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni
ISSN : 29886988     EISSN : 29885388     DOI : https://dx.doi.org/10.26418/tacet
Core Subject : Art,
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni menerima artikel ilmiah asli di semua cabang Pendidikan seni dan aplikasinya dari hasil penelitian/non penelitian pendidikan dan kajian seni, dengan topik meliputi: Studi konseptual, Studi teoritis dan eksperimental, Penggunaan metode komputasi, Proses pembelajaran seni, Metode pembelajaran seni, Media pembelajaran seni, Praktik seni, Pergelaran seni, Pameran seni, Etika dan estetika karya seni, globalisasi seni budaya Seni-seni tradisi, dan Studi multidisiplin yang melibatkan seni.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2023): Oktober 2023" : 5 Documents clear
PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN “MINBA” PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PONTIANAK Susanti Susanti
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 2, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v2i2.72993

Abstract

Berdasarkan observasi yang dilkukan peneliti selaku guru mata pelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 21 Pontianak, perkembangan “minba” atau minat dan bakat pada peserta didik sudah ada dan perlu diarahkan. Namun, permasalahan dalam penelitian ini adalah peserta didik belum menunjukkan minat dan bakat yang dimiliki ketika mengikuti pembelajaran Seni Budaya serta belum diketahui secara pasti potensi yang dimiliki dalam diri peserta didik. Hal itu dilatarbelakangi kurangnya rasa percaya diri, kurangnya konsentrasi, dan kurangnya motivasi pada diri peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 21 Pontianak pada mata pelajaran Seni Budaya. Sumber data menggunakan observasi, wawancara tidak terstruktur dengan sebagian peserta didik di kelas VIII, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dengan melibatkan ahli akademisi Perguruan Tinggi dan Kepala Sekolah. Analisis data menggunakan sistematika: 1) pengumpulan data, 2) kondensasi data; 3) penyajian data; dan 4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa peran guru dalam pengembangan minat dan bakat peserta didik adalah sebagai fasilitator, motivator, dan mediator. Selain itu, guru perlu melihat dinamika dan iklim tumbuh kembang peserta didik di jenjang menengah pertama bahwa terdapat peran yang diarahkan pada teman sebaya.
Peningkatan Hasil Belajar Menggambar Ragam Hias Melalui Teknik Pointilis Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Pontianak Miyanti Miyanti
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 2, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v2i2.73005

Abstract

Ragam hias merupakan salah satu materi pembelajaran seni budaya siswa kelas IX di SMPN 3 Kota Pontianak.  Dalam pelaksanaan pembelajaran didapati siswa yang kesulitan untuk mengembangkan kreativitasnya karena keterbatasan pengetahuan teknik yang mereka miliki. Hal tersebut memerlukan penanganan untuk mengatasinya, salah satunya adalah dengan menerapkan teknik pointilis dalam menggambar. Teknik lukis pointilis memanfaatkan kemampuan mata dan pikiran manusia untuk menggabungkan semua titik menjadi suatu rangkaian yang utuh. Teknik ini dapat dilihat dengan lebih jelas ketika melihatnya dari kejauhan. Metode penilitian menggunakan penelitian tindakan kelas melalui 2 siklus. Setiap siklus menggunakan tahapan, perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pengambilan data melalui pengamatan langsung saat proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar menggambar ragam hias dengan teknik pointilis. Pada siklus I hasil ketuntasan kelas mencapai 60 % dengan rerata nilai sebesar 75,3, sedang pada siklus II hasil ketuntasan kelas mencapai 100 % dengan rerata nilai 84,5%. Dari analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggambar dengan menggunakan teknik pointilis dapat meningkatkan hasil belajar pada materi menggambar ragam hias, dengan berbagai kreativitas siswa.
PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK SEBAGAI BENTUK PERILAKU ASERTIF PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMAN 1 PONTIANAK yu widiyanto; Aline Rizky Oktaviari Satrianingsih
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 2, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v2i2.73090

Abstract

Ansambel musik merupakan materi pembelajaran seni budaya yang melibatkan keaktifan dari peserta didik. Proses pembelajaran ansambel musik tidak hanya menekankan pada capaian keterampilan bermusik peserta didik saja, namun juga sikap afektif yang dapat diperhatikan dari perilaku asertif peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengamatan perilaku asertif peserta didik yang muncul saat proses pembelajaran ansambel musik. Peserta didik adalah siswa dan siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Pontianak yang mempelajari materi seni budaya. Proses pembelajaran berlangsung dengan metode drill and practice  dan metode tutor sebaya. Berdasarkan analisis data pengamatan, didapatkan hasil penelitian yaitu pembelajaran ansambel musik merupakan proses belajar peserta didik untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan rekan sebaya. Kegiatan belajar tersebut menumbuhkan kesadaran untuk menghormati diri sendiri dan orang lain. Proses pembelajaran ansambel musik terdiri dari pemaparan materi oleh guru yang aktif disimak oleh peserta didik; kemudian guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dalam memilih lagu, memilih alat musik, dan membagi bagian lagu;  Proses latihan siswa didampingi dan diarahkan oleh guru; Siswa menampilkan hasil proses latihan ansambel musik dengan kompak dan harmonis. Selain dari faktor internal yang mendorong siswa untuk dapat menampilkan musik ansambel dengan maksimal. Terdapat faktor eksternal seperti fasilitas dari pihak sekolah dan dukungan dari orang tua, memberikan pengaruh pada perilaku percaya diri peserta didik untuk dapat menampilkan hasil yang terbaik.   Kata kunci: ansambel musik, perilaku asertif, seni budaya
PEMBELAJARAN TARI KREASI MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SMAN 1 PRINGSEWU Aldi Firmansyah; Afrizal Yudha Setiawan; Nabilla Kurnia Adzan
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 2, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v2i2.69689

Abstract

Abstrak Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswa kelas XI yang berjumlah 36 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui tiga tahapan yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pada proses pembelajaran tari menggunakan model Group Investigation di SMAN 1 Pringsewu sudah terlaksana sesuai dengan prosedur. Terdapat indikator yang dilakukan dalam pembelajaran tari menggunakan model Group Investigation yaitu (1) pendahuluan (apresepsi); (2) penjelaskan materi pelajaran; (3) pembagian tim dan penjelasan tugas tim; (4) pelaksanaan tugas kelompok; (5) pengawasan oleh guru; (6) presentasi hasil diskusi; (7) pemberian tanggapan terhadap kelompok; (8) membuat kesimpulan; (9) pemberian kuis/tugas individu; (10) evaluasi hasil kerja; (11) pemberian penghargaan dan penutup. Model pembelajaran group investigation di SMA Negeri 1 Pringsewu sebagai hasil belajar individu dalam kelompok dengan krtiteria penilaian siswa mampu melakukan pembelajaran tari dengan adanya peningkatan rasa percaya diri dalam mengemukakan ide, menyusun gerak tari serta berhasil memecahkan suatu permasalahan pembelajaran dengan adanya kerja sama yang dilakukan secara berkelompok. Kata Kunci: Pembelajaran tari, Model pembelajaran kooperatif, Group Investigation  Abstract This study used qualitative descriptive method. The source of data in this study was cultural arts teachers and class XI students totaling 36 people. Data collection techniques are carried out through observation, interviews, and documentation. Data is analyzed through three stages, namely, data reduction, data presentation, and conclusions. The results showed that the dance learning process using the Group Investigation model at SMAN 1 Pringsewu had been carried out in accordance with the indicators. There are indicators carried out in dance learning using the Group Investigation model , namely (1) introduction (reception); (2) explanation of the subject matter; (3) team division and explanation of team tasks; (4) implementation of group tasks; (5) supervision by teachers; (6) presentation of discussion results; (7) responding to the group; (8) make conclusions; (9) the provision of individual quizzes/assignments; (10) evaluation of work results; (11) Awarding and Concluding. Group investigation learning at SMA Negeri 1 Pringsewu as a result of individual learning in groups with assessment criteria students are able to do dance learning with an increase in confidence in expressing ideas, composing dance movements and successfully solving a learning problem with cooperation carried out in groups. Keywords: : Dance learning, Cooperative learning model, Group Investigation
Fungsi Kesenian Tari Orang-Orang Bertopeng di Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat Septi Murti Andini
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 2, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v2i2.75604

Abstract

The Background of this research is to explore the art function of Masked People’s dance in Mega Timur Village, sungaiambawang district, Kubu Raya regency, west Kalimantan province. The purposes of this research are 1. To describe the art function of Masked People’s dance in Mega Timur village, sungai ambawang district, Kubu Raya regency, west Kalimantan province. 2. To describe art performance of masked people’s dance in mega timur village, Sungai Ambawang district, Kuburaya regency, west Kalimantan province. The researcher uses analysis theories about function, traditional art, traditional dance, art performance, cukture and relevant research. Specifically problems in this research are 1. How about the function of masked people’s dance in Mega Timur village, Sungai Ambawang district, Kuburaya regency, west Kalimantan province? 2.How about art performance of masked people’s dance in Mega Timur village, Sungai Ambawang district, Kuburaya regency, west Kalimantan province?. This research uses descriptive method with the form of qualitative research. The research approach uses an anthropological approach. The collecting data in this research is interview result with proper interviewees and know about art performance of Masked People’s dance in Mega Timur village, Sungai Ambawang district, Kubu Raya regency, west Kalimantan province. Techniques of data collection are observation, interview and documentation, Techniques of data analysis are data reducation, data description and research finding. Techniques of data validity testing uses observation extension technique and triangulation technique.

Page 1 of 1 | Total Record : 5