cover
Contact Name
Fatma Wati
Contact Email
sajaratununiflor1980@gmail.com
Phone
+6281337006311
Journal Mail Official
sajaratununiflor1980@gmail.com
Editorial Address
Jalan Sam Ratulangi Kelurahan Paupire, Kab. Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 85311
Location
Kab. ende,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Sajaratun
Published by Universitas Flores
ISSN : -     EISSN : 28098293     DOI : https://doi.org/10.37478/sajaratun
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Sajaratun ini dulu diterbitkan pertama kali bulan Mei 2016 dengan nama Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Program Studi Pendidikan Sejarah UNIFLOR dan diterbitkan 2 kali setahun dalam bulan Mei dan November. Sekarang akan diterbitkan dengan nama SAJARATUN dan terbit pada bulan Juni dan Desember.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2021 (November 2021)" : 6 Documents clear
MAKNA RITUAL ADAT “TUNO MANUK” DI DESA DEMONDEI KECAMATAN WOTAN ULUMADO KABUPATEN FLORES TIMUR Brigita Juliantrisny Usfunan
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2021 (November 2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v6i2.1463

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah proses pelaksanaan ritual adat Tuno Manuk dalam sistem kepercayaan masyarakat di Desa Demondei Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur dan 2) Apa makna ritual adat Tuno Manuk bagi kehidupan masyarakat di Desa Demondei Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur? Tujuan dalam Penelitian ini adalah: Untuk mengetahui proses pelaksanaan ritual adat Tuno Manuk dalam sistem kepercayaan masyarakat di Desa Demondei Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur.Dan untuk mengetahui makna yang terdapat dalam ritual adat Tuno Manuk dalam sistem kepercayaan masyarakat di Desa Demondei Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur. Teori yang digunakan adalah Teori Religi oleh Preusz, beliau mengatakan bahwa: pusat dari setiap sistem religi dan kepercayaan didunia ini adalah ritus dan upacara. Metode yang digunakan yakni: penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah para informan, baik informan kunci maupun informan pendukung yang berjumlah 7 orang. Teknik pengumpulan data: wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yakni: 1)  pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, 4) verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pelaksanaan ritus Tuno Manuk merupakan momen untuk menjalin kembali solidaritas, rasa persaudaraan dan kekeluargaan diantara sesama, khususnya diantara anggota keluarga dalam kelima suku asli masyarakat di Desa Demondei  yakni: Suku Bubun, Suku Narek, Suku Lagadoni, Suku Kayan, dan Suku Ariana. Sedangkan makna dari ritual Tuno Manuk ini adalah: pertemuan antara orang-orang yang masih hidup dengan roh para leluhur dan wujud tertinggi, sekaligus menjadi simbol kehadiran dan tempat untuk berkomunikasi dengan wujud tertinggi melalui perantaraan dengan nenek moyang. Kesimpulannya bahwa: Tuno Manuk juga sebagai sebuah penghormtan kepada Rera Wulan Tanah Ekan dapat dimengerti sebagai suatu upacara untuk mempersembahkan hasil panen selama setahun, suka duka, kebahagiaan dan kehidupan yang telah berlalu, dan memohon pernyertaan serta perlindungan untuk hari hidup selanjutnya kepada Wujud Tertinggi dan Para Leluhur.
RITUAL ADAT KENDA KE’O SEBAGAI LAMBANG PENGHORMATAN ADIK TERHADAP KAKAK DI DESA TENDAREA KECAMATAN NANGAPANDA KABUPATEN ENDE Inosensius K Seku
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2021 (November 2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v6i2.1464

Abstract

Tujuan ritual adat Kenda Ke’o: (1) Untuk mengetahui sejarah ritual adat Kenda Ke’o di Desa Tendarea Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende, (2) Untuk mengetahui proses pelaksanaan ritual adat Kenda Ke’o di Desa Tendarea Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende, dan (3) Untuk mengetahui   nilai  yang terkandung dalam ritual adat Kenda Ke’o di Desa Tendarea Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Teknik pengumpulan digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun  teknik analisis data melalui tahapan sebagai berikut : pengumpulan data, reduksi data, display atau penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual adat Kenda Ke’o merupakan ritual adat yang diwariskan oleh para leluhur sangat bermakna dan bernilai tinggi. Dalam ritual adat Kenda Ke’o ini adik harus membayar (baik berupa uang atau emas) kepada kakaknya karena sudah melangkahi dalam hal menikah atau bersuami terlebih dahulu. Ritual ini dilaksanakan pada saat belis diantar oleh keluarga laki-laki dan keluarga perempuan duduk bersama yang disebut weti bako. Pada saat weti bako ini, keluarga lelaki berbicara tentang maksud kedatangannya, di antaranya adalah memberikan belis yang dibawanya sebagai membayar denda kepada kakak tersebut. Dengan dilakukannya ritual adat Kenda Ke’o ini menunjukkan rasa hormat dan juga sebagai pertanda permintaan maaf adik kepada kakaknya karena sudah melangkahi kakaknya dalam menikah
POLITIK DAN NASIONALISME PEMIKIRAN TAN MALAKA TAHUN 1919-1949 Nurhidayanti Nurhidayanti; Samingan Samingan; Marianus Ola Kenoba
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2021 (November 2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v6i2.1465

Abstract

ABSTRAK :Peran tokoh Tan Malaka untuk Indonesia dalam bentuk pemikiran serta sikap nasionalisme yang ditunjukannya menjadi penting untuk diteliti secara mendalam. Masalah yang diteliti di dalam penelitian ini, yaitu: 1) bagaimana biografi Tan Malaka dan karyanya? 2) bagaimana perjuangan politik Tan Malaka di Indonesia? 3) bagaimana nasionalisme pemikiran Tan Malaka di Indonesia?. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui biografi Tan Malaka dan karyanya 2) untuk mengetahui perjuangan politik Tan Malaka di Indonesia 3) untuk mengetahui nasionalisme pemikiran Tan Malaka di Indonesia. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah (Historical Methods). Langkah-langkah dalam penelitian metode sejarah meliputi: heuristik, verifikasi (kritik sumber), interpretasidan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tan Malaka terlahir dan berasal dari ranah Minang yang subur dan asri.Sejak belia, Tan Malaka menunjukan tipikal pribadi yang berkemauan keras dan agamis.Tan Malaka di didik di dalam lingkungan keluarga yang taat pada agama.Berbekal pengetahuan yang diperoleh selama mengeyam pendidikan di Belanda, telah memungkinkan untuk mendobrak sistem pengetahuan politiknya.Ketika kembali ke Indonesia, Tan Malaka memiliki semangat perjuangan yang tinggi untuk menentang kolonialisme serta imperialisme Belanda yang menduduki Indonesia.Gagasan-gagasan tertulis tokoh nasional ini memperlihatkan bahwa Tan Malaka adalah seorang nasionalis sejati.  
LOCE: MEDIUM PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM MERAWAT MEMORI KOLEKTIF Paula Heleonora Beatrix Tas
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2021 (November 2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v6i2.1466

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (a) Apa tantangan kaum perempuan di Desa Golo Ros dalam merawat memori kolektif? (b) Apa makna kultur tikar (loce) dalam sistem pengetahuan masyarakat di Desa Golo Ros?. Tujuan penelitian ini adalah (a) Mengetahui tantangan kaum  Perempuan dalam merawat memori Kolektif di Desa Golo Ros Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur (b) Mengetahui makna kultur tikar (Loce) dalam sistem pengetahuan masyarakat di Desa Golo Ros Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan kualitatif serta teknik pengumpulan data berupa, (1) observasi, (2) wawancara, (3) dokumentasi. Teknik analisis data digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifkasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tantangan yang dihadapi oleh kaum perempuan dalam merawat memori kolektif dalam budaya menganyam tikar (rojok loce) yakni: kemajuan Iptek, ketersediaan bahan baku, dan pengalaman dalam melakukan aktivitas menganyam. Selanjutnya, makna kultur tikar (loce) merupakan bagian dari pengetahuan kultural yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi pendahulu ke generasi berikutnya. Ditemukan pula bahwa skill mengayam tikar (loce), diperoleh melalui jalan pengamatan, bertanya pada pengayam yang lebuh tua usianya, dan mempratekannya secara intens. Maka dari itu dapat dijelaskan tradisi di daerah Manggarai mengharuskan masyarakat untuk memiliki tikar (loce). Dari pokok pikiran di atas dapat dijelaskan bahwa setiap masyarakat dapat belajar dengan cara berlatih atau bertanya kepada para penganyam tikar (rojok loce)
MAKNA TRADISI PARU UDU DALAM RITUAL JOKA JU DI DESA MBULIWARALAU KECAMATAN WOLOWARU KABUPATEN ENDE Rahayu Sukalumba
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2021 (November 2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v6i2.1473

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1.Bagaimana Proses Tradisi Paru Udu dalam ritual Joka Ju di Desa Mbuliwaralau Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende ? 2.Apa Makna Tradisi Paru Udu dalam Tradisi Paru Udu di Desa Mbuliwaralau Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende? Penelitian Bertujuan untuk untuk mengetahui  Proses Tradisi Paru Udu dalam ritual Joka Ju di Desa Mbuliwaralau Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende dan untuk mengetahui  Makna Tradisi Paru Udu dalam ritual Joka Ju di desa Mbuliwaralau Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende. Untuk membahas masalah dan mencapai tujuan tersebut Peneliti gunakan teori kebudayan oleh Cliffort Geertz ( dikutip oleh Pujileksono, 2015:25 ) Kebudayaan  adalah  sesuatu kita memahami dari makna pada hidup kita dan mengacu pada suatu pola makna-makna yang diwujudkan dalam simbol- simbol yang dialihkan secara historis, suatu sistem gagasan- gagasan yang diwarisi  yang diungkapkan dalam bentuk-bentuk simbolik yang dengannya manusia menyampaikan, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan mereka mengenai sikap dan pendirian mereka terhadap  kehidupan. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. Untuk pengumpulan data Peneliti gunakan teknik, Wawancara, Dokumentasi, dan Observasi. Teknis analisis data digunakan model interaktif melalui tahapan Reduksi data, Pemaparan Data, dan Penarikan Kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Proses Tradisi Paru Udu dalam ritual Joka Ju yaitu terdapat beberapa tahap yaitu Pai Nelu ( Pengumuman Hari Pelaksanaan),  Pana Manu, (menganbil ayam, beras dan prlengkapan lainnya),  Po’o Are (Menanak Nasi), Kuwi Roe (Proses Ritual, dan Paru Udu (lari ke arah bagian timur perbatasan perkampungan yang diikuti oleh seluruh masyarakat Desa Mbuliwaralau). Di samping itu, Tradisi Paru Udu dalam Ritual Joka Ju terdapaat beberapa makna yakni: Makna Sosial, selalu berhubungan dengan orang lain dalam masyarakat, Makna Rohani, sebagai wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas penolakan bala terhadap roh jahat yang datang besama angin,  Makna budaya sebagai hasil karya manusia yang disadari akan menjadi adat istiadat, dan Makna Ekonomi, akan mendapatkan hasil Panen untuk memperjualbelikan oleh masyarakat Mbuliwaralau
CUT NYAK DIEN : RATU PERANG ACEH DALAM MELAWAN PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA TAHUN 1878-1908 Siti Khaidah Soraya; Samingan Samingan; Yosef Tomi Roe
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2021 (November 2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v6i2.1475

Abstract

Perang Aceh merupakan Perang Sabil yang dilakukan oleh rakyat Aceh untuk membelah tanah air tercinta karena kolonial Belanda dianggap kafir dan harus diperangi. Peang Aceh merupakan perang terlama dalam sejarah Indonesia yang bersifat kedaerahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis empat permasalahan yaitu (1) bagaimana Biografi Cut Nyak Dien (2) bagaimana latar belakang Perang Aceh, (3) bagaimana proses perjuangan Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh, (4) bagaimana dampak perjuangan Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh. dalam penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui biografi Cut Nyak Dien, (2) mengetahui latar belakang Perang Aceh, (2) mengetahui biografi Cut Nyak Dien, (3) mengetahui proses perjuangan Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh dan (4) dampak dari perjuangan Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh. Dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah yang meliputi empat tahap penelitian yaitu pengumpulan data (heuristik), kritik sumber (verifikasi), interpretasi, dan penulisan sejarah (historiografi). Hasil penelitian ini menunjukan Perang Aceh merupakan perang terlama dalam sejarah Indonesia yang terjadi sekitar tahun 1873-1904. Perang ini terjadi karena Belanda melanggar perjanjian Traktak Sumatera dan Sultan Aceh diminta mengakui kedaulatan Belanda. Hal ini merupakan penghinaan terhadap sultan Aceh. Terjadilah perang antara rakyat Aceh dengan Pasukan Belanda. Perang Aceh ini melibatkan semua golongan baik bangsawan, kaum ulama maupun rakyat biasa. Perang Aceh dipimpin oleh seorang perempuan, yaitu Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien merupakan anak seorang uleebalang yang memiliki jiwa kesatria dan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsanya. Taktik perang yang dilakukan oleh Cut Nyak Dien adalah berperang di dalam hutan dengan berpindah-pindah tempat untuk membingungkan pasukan Belanda. Taktik dan strategi ini berhasil dan membuat Belanda kewalahan dan sulit menemukan keberadaan Cut Nyak Dien beserta pasukannya. Akhir perang ini berujung pada penghianatan dari laskar anggota perang yang berujung pada penangkapan Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien ditangkap oleh Belanda kemudian diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1908. Identitas Cut Nyak Dien selama berada dipengasingan disembunyikan oleh Belanda agar tidak ada pergolakan yang terjadi. Perjuangan Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh memberikan pengaruh atau dampak yang begitu besar baik dalam bidang agama, sosial budaya maupun bidang politik. Cut Nyak Dien kemudian dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional atas perjuangannya dalam mempertahankan tanah airnya dari cengkaraman penjajah.

Page 1 of 1 | Total Record : 6