cover
Contact Name
Mohamad Ervandi
Contact Email
m.ervandi@umgo.ac.id
Phone
+628114358552
Journal Mail Official
m.ervandi@umgo.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Mansoer Pateda, Desa Pentadio Timur, Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Location
Kab. gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis)
ISSN : -     EISSN : EISSN298     DOI : -
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) (E-ISSN 2985-9824) is a journal published and managed by the Program Study Animal Husbandry, Muhammadiyah University of Gorontalo. it is a peer reviewed journal published Two times a year on (Januari and Juli) and now actively using Open Journal System (OJS). This journal mediates the dissemination of researchers from various disciplines and review Nutrition and Animal Feed, Feed Science and Technology, Livestock Biotechnology, Animal Reproduction and Physiology, Breeding and Genetics, Animal Production, Animal Behaviour, Socio-Economic Livestock, and Animal Products Science and Technology. The access to entrire articles in this journal is free. The editorial goal is to provide a forum exchange and an interface between academia, industry, government and society in the filed of animal science and technology.
Articles 14 Documents
Review: Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Produksi Susu Sapi Perah Primasatya Nugraha; Rifa’i Rifa’i; Camal Adi Maskur; Mohamad Ervandi
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) Vol 2, No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 The production of dairy cow milk is a vital aspect in the livestock industry that requires a profound understanding of the factors influencing the quantity and quality of the produced milk. This study aims to compile a comprehensive literature review related to the factors affecting the production of dairy cow milk. Factors influencing the production of dairy cow milk include Genetics, Feed and Nutrition, Health Management, Environmental Conditions, Reproduction Management, Maintenance Management, and Technology Utilization. The role of technology and innovation is crucial in enhancing production efficiency, along with management strategies that can be adopted to optimize the potential of dairy cow milk production.Keywords: production, milk, dairy cowProduksi susu sapi perah merupakan aspek vital dalam industri peternakan yang memerlukan pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor yang memengaruhi kuantitas dan kualitas susu yang dihasilkan. kajian ini bertujuan untuk menyusun tinjauan literatur yang komprehensif terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi perah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi perah diantaranya yaitu Genetik, Pakan dan Nutrisi, Manajemen Kesehatan, Kondisi Lingkungan, Manajemen Reproduksi, Manajemen Pemeliharaan, dan Penggunaan Teknologi. Peran teknologi dan inovasi penting dalam meningkatkan efisiensi produksi serta strategi manajemen yang dapat diadopsi untuk mengoptimalkan potensi produksi susu sapi perah.Keywords:   Produksi, Susu, Sapi Perah
Analisa Tingkat Keberhasilan Program Inseminasi Buatan Pada Ternak Sapi di Kabupaten Gorontalo Ishak W Isa; Ramlan Pomolango; Ishak Korompot; Susan Mokoolang; Widiastuti Ardiansyah
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) Vol 1, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the success rate of artificial insemination programme implementation in Gorontalo District. The method used in this research is survey method. The type of research conducted is descriptive quantitative research using secondary data and primary data to be able to describe or explain descriptively about the Artificial Insemination (IB) programme of cattle in Gorontalo Regency. The results showed that in Gorontalo District, the S/C ratio was 1.44, indicating 1-2 inseminations and then the cattle became pregnant. The number of cattle that did not show re-breeding or Non Return Rate (NRR) was 66% and the percentage of pregnancy (Conception Rate) for one time IB was 54.78%, the success rate of Artificial Insemination in Gorontalo Regency can be categorised as good.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program inseminasi buatan ternak sapi di Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dan data primer untuk dapat menggambarkan atau menjelaskan secara deskriptif tentang program Inseminasi Buatan (IB) ternak sapi di Kabupaten Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kabupaten Gorontalo angka S/C rasio 1.50 yang menunjukkan 1-2 kali inseminasi kemudian ternak mengalami kebuntingan. Jumlah ternak sapi yang tidak memerlihatkan birahi kembali atau Non Return Rate (NRR) adalah sebesar 66 % dan persentase kebuntingan (Conception Rate) untuk satu kali IB adalah sebesar 54.78%, Tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan di Kabupaten Gorontalo dapat dikategorikan baik. 
Korelasi Suhu Air Pencucian Ambing Terhadap Produksi Dan Kadar Lemak Susu Sapi PFH Pasca PMK Di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Ardea Farachiko Satria Gading; Puguh Surjowardojo; Rifa’i Rifa’i
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) Vol 1, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the correlation between the udder washing temperature in the milking process and the amount of production and fat content of FHB cow's milk produced. The material used in this study were FHB dairy cows for the 2-4 lactation period and 3-4 lactation months with a total of 30 heads which were divided into 2 udder washing water temperatures, namely water temperature 19-23oC and 38oC. The method used in this research is observation and data collection using purposive sampling method. The data obtained were analyzed using the correlation test method. The results of the research that has been done show that the average milk production at udder washing water temperatures of 19 – 23oC is 13.56 ± 5.01 Kg/day and at 38oC udder washing water temperatures is 11.2 ± 5.33 Kg/day while for the average fat content at udder washing water temperature of 19 – 23oC was 4.34 ± 0.71% and at 38oC udder washing water temperature was 4.21 ± 0.73%. The correlation coefficient between udder washing water temperature and milk production has a value of -0.03 with a very weak and negative correlation, while the correlation coefficient between udder washing water temperature and milk fat content has a value of -0.0002 with a correlation value that is too small or not correlated.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi suhu pencucian ambing pada proses pemerahan terhadap jumlah produksi dan kadar lemak susu sapi PFH yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang pada bulan Januari 2023. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi perah PFH periode laktasi 2 – 4 dengan bulan laktasi 3 – 4 dengan total 30 ekor yang terbagi ke dalam 2 perlakuan suhu air pencucian ambing yaitu suhu air 19 – 23oC dan 38oC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan dan pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode uji korelasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rata – rata produksi susu pada suhu air pencucian ambing 19 – 23oC sebesar 13,56±5,01 Kg/hari dan pada suhu air pencucian ambing 38oC sebesar 11,2±5,33 Kg/hari sementara untuk rata – rata kadar lemak pada suhu air pencucian ambing 19 – 23oC sebesar 4,34±0,71% dan pada suhu air pencucian ambing 38oC sebesar 4,21±0,73%. Koefisien korelasi antara suhu air pencucian ambing terhadap produksi susu memiliki nilai -0,03 dengan korelasi sangat lemah dan negatif sementara koefisien korelasi antara suhu air pencucian ambing dengan kadar lemak susu memiliki nilai -0,0002 dengan nilai korelasi tidak berkorelasi.
Pengaruh Pemberian Azolla (Malla) Dalam Ransum Pakan Terhadap Konsumsi Pakan Ayam Petelur Dian Afikasari; Camal Adi MAskur; Agus Tria Budi Waluyo; Mishbahul Akbar
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) Vol 2, No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Penelitian ini bertujuan mengetahui pemberian tepung Azolla di dalam ransum terhadap konsumsi pakan ayam petelur. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi peneliti, peternak dan masyarakat dalam pengembangan dan memanfaatkan Azolla yang dapat dijadikan sebagai alternatife pakan dalam rangka mendukung usaha ayam petelur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan P0 (pakan komersil + tanpa tepung azolla), P1 ( pakan komersil + pemberian tepung azolla 5%), P2 (pakan komersil  + pemberian tepung azolla 10%). Data Hasil Penelitian diuji dengan menggunakan ANOVA. Uji lanjut untuk mengetahui adanya perbedaan antar kelompok dilakukan dengan uji DUNCAN. Nilai konsumsi pakan terendah terdapat pada perlakuan P2 yang berbeda nyata dengan perlakuan P1 dan P0.Rata-rata nilai konsumsi pakan ayam petelur selama satu bulan perlakuan masing-masing sebesar (gram) 120,14; 119,19; dan 117,16. Azolla dapat dijadikan alternatif penambahan protein dalam ransum pakan ayam petelur, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian konsumsi pakan terendah pada perlakuan P2 117,16 g/ekor/hari. Hasil penelitian sesuai dengan konsumsi ransum normal untuk ayam petelur fase layer yaitu berkisar 100 – 120 g/ekor/hari.   
Pengaruh Penambahan Tepung Jahe (Zingiber Officinale) Dalam Ransum Terhadap Performans Burung Puyuh Hikmawati Hikmawati; Mohamad Ervandi
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) Vol 1, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Quail is one of the poultry that grows relatively fast and the maintenance process does not require a long time. Optimal growth is determined by genetic and environmental factors because it can affect the overall appearance and productivity of an animal. Ginger is one of the medicinal plants that can increase the endurance of livestock, so that it can increase productivity and quality of livestock products. The purpose of this study was to determine the effect of ginger flour added to the ration on the growth of quail. The research design used was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications, namely: R0= without adding ginger flour in the ration; R1 = 100% Ration added with 0.5% Ginger flour; R2= 100% Ration added with 1% Ginger flour; R3= 100% Ration added with 1.5% Ginger flour. The results of the analysis of variance showed that the addition of ginger flour in the ration had a very significant effect (P<0.01) on ration consumption, body weight gain and quail ration conversion during the study. The R3 treatment (1.5% addition of ginger flour) was the best treatment for body weight gain and quail ration conversion.Burung puyuh merupakan salah satu ternak unggas yang pertumbuhannya relatif cepat dan proses pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama. Pertumbuhan yang optimal, ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan karena dapat mempengaruhi seluruh penampilan dan produktivitas seekor ternak. Jahe merupakan salah satu tanaman obat-obatan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternak, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil ternak. Tujuan untuk mengetahui pengaruh tepung jahe yang ditambahkan dalam ransum terhadap pertumbuhan burung puyuh. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan yaitu : R0= tanpa ditambahkan tepung jahe dalam ransum ; R1= 100% Ransum ditambahkan dengan 0,5% tepung Jahe ; R2= 100% Ransum ditambahkan dengan 1% tepung Jahe ; R3= 100% Ransum ditambahkan dengan 1,5% tepung Jahe. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung jahe dalam ransum memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum burung puyuh selama penelitian. Perlakuan R3 (penambahan 1,5% tepung jahe) merupakan perlakuan yang terbaik terhadap pertambahan bobot badan dan konversi ransum burung puyuh
Telaah Kritis Permasalahan Peternakan Sapi Potong Di Kabupaten Probolinggo Camal Adi Maskur; Dian Afikasari; Mohamad Ervandi
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) Vol 1, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 The economic welfare of breeders is one of the government's goals in implementing various development programs in the livestock secto.  In implementing the program, there are problems faced by beef cattle breeders in Probolinggo Regency. This study aims to examine and study in depth the problems faced by beef cattle breeders in Probolinggo Regency. This research was conducted in Probolinggo Regency. This research uses a descriptive method with a qualitative approach. The data collection method used Focus Group Discussion (FGD) with groups of beef cattle breeders and documentation to collect secondary data. The analysis tool used is the Problem Tree Analysis. The results showed that the problems faced by breeders in Probolinggo Regency included nurseries, inadequate infrastructure, limited access to capital, human resources who did not master technology, uncertain natural conditions and the lack of ability of breeders to handle livestock healthKesejahateraan merupakan salah satu tujuan pemerintah dalam pelaksanaan berbagai program. Dalam pelaksanaan program terdapat permasalahan yang dihadapi peternak sapi potong di Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan mengkaji secara mendalam permasalahan yang dihadapi peternak sapi potong di Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan Focus Group Discussion (FGD) dengan kelompok peternak sapi potong dan dokumentasi untuk menghimpun data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Pohon Masalah (Problem Tree Analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa permasalahan yang dihadapi peternak di Kabupaten Probolinggo meliputi Pembibitan, Infrastrukur belum memadai, akses modal terbatas, Sumber daya manusia tidak menguasai teknologi,kondisi alam tidak menentu dan Kurangnya kemampuan peternak dalam penanganan kesehatan ternak.
Hubungan Antara Volume Ambing Dan Panjang Puting Terhadap Produksi Susu Sapi Perah Friesian Holstein Di Desa Pesanggrahan Kota Batu Ignacia Farah Marshaniswah; Puguh Surjowardojo
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) Vol 2, No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 The Purpose of this study was to determine the relationship between udder volume and teats length with milk production in Friesian Holstein dairy cows in Pesanggrahan Village, Batu City, East Java. The research was conducted for one month from August to September 2023. The materials used were 30 Friesian Holstein dairy cows in lactation phase 2-3 and lactation month 2-3. The method used was case study method. Parameters measured included udder volume, teats length and milk production. Analysis of the relationship between research variables using correlation analysis and simple linear regression, where udder volume and teats length as independent variables (X) and milk production as the dependent variable (Y). The results showed that there was a relationship between udder volume and milk production and a very weak relationship between teats length and milk production. The conclusion of this study is that udder volume has a relationship with milk production, while teats leght has a insignificant relationship with milk production so that teats leght only affects milking effectiveness. Thus, udder volume is a considered more relevant as a variable in predicting the amount of milk produced by dairy cows.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara volume ambing dan panjang puting dengan produksi susu pada sapi perah Friesian Holstein di Desa Pesanggrahan, Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian dilakukan selama satu bulan dari bulan Agustus hingga September 2023. Materi yang digunakan adalah 30 ekor sapi perah Friesian Holstein periode laktasi II-III dan laktasi bulan ke 2-3. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Parameter yang diukur meliputi volume ambing, panjang puting dan produksi susu. Analisis hubungan antar variabel penelitian menggunakan analisis korelasi dan regresi linier sederhana, dimana volume ambing dan panjang ambing sebagai variabel bebas (X) dan produksi susu sebagai variabel terikat (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara volume ambing dengan produksi susu dan terdapat hubungan yang sangat lemah antara panjang ambing dengan produksi susu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah volume ambing memiliki hubungan dengan produksi susu, sedangkan panjang ambing memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan produksi susu sehingga panjang ambing hanya berpengaruh terhadap efektivitas pemerahan. Dengan demikian, volume ambing dianggap lebih relevan sebagai variabel dalam memprediksi jumlah susu yang dihasilkan oleh sapi perah
Suplementasi Tepung Kunyit (Curcuma Longa Linn) Dalam Ransum Terhadap Performan Perumbuhan Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica) Ifah Syarifah; Mohamad Ervandi
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) Vol 1, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turmeric is a plant that contains essential oils and curcumin, which can be used as a medicine that can increase the immune system of livestock and help the digestive process. This study aims to examine the growth of quails using turmeric flour in rations. The research material used was 100 female quails aged 1 week. The study was designed using a completely randomized design (CRD) which consisted of 4 treatments with 5 replications, namely: R0 = without the use of turmeric flour as a control; R1 = ration using 1% turmeric flour; R2 = ration using 2% turmeric flour; R3 = ration with the use of 3% turmeric flour. The variables observed were ration consumption, body weight gain, and ration conversion. The results showed that the treatment had a significant effect (P<0.05) on consumption and conversion rations, and a very significant effect (P<0.01) on body weight gain. Based on the results of the study, the use of turmeric flour (Curcuma Longa Linn) in rations at a level of 1% could provide the best results for ration consumption, changes in body weight and ration conversion in quail livestock.Kunyit merupakan salah satu tanaman yang mengandung minyak atsiri dan curcumin, dapat digunakan sebagai obat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternak dan membantu proses pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan burung puyuh dengan penggunaan tepung kunyit dalam ransum. Materi penelitian yang digunakan adalah 100 ekor burung puyuh betina umur 1 minggu. Penelitian didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan yaitu: R0 = tanpa penggunaan tepung kunyit sebagai kontrol ; R1 = ransum dengan penggunaan tepung kunyit 1% ; R2 = ransum dengan penggunaan tepung kunyit 2% ; R3 = ransum dengan penggunaan tepung kunyit 3%. Peubah yang diamati yaitu konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap konsumsi dan konversi ransum, dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahan bobot badan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan tepung kunyit (Curcuma Longa Linn) dalam ransum pada level 1 % dapat memberikan hasil yang terbaik terhadap konsumsi ransum, pertabahan bobot badan dan konversi ransum pada ternak puyuh. 
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Padat Terhadap Produksi Rumput Gajah Pakchong Andi Nur Insani; Mariam Mariam
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) Vol 1, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine the effect of providing organic fertilizer on the production of elephant grass CV. Pakchong for fresh ingredients and dry ingredients. This research used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatments and 4 replications. The treatment consists of P1 = No Fertilizer (Control), P2 = Compost Fertilizer ½ ton/ha, P3 = Compost Fertilizer 1 Ton/hectare, P4 = Compost Fertilizer 2 Tons/hectare. The research results showed that the average production of Pakchong elephant grass consisting of fresh material was 2346.25 kg/hectare and dry material production was 14523.50kg/hectare. Statistical analysis showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on all parameters. It can be concluded that the effect of providing organic fertilizer on the production of Pakchong elephant grass does not have an optimal effect in the aspect of fresh material and dry material production, but the resulting production is relatively profitable for use as animal feed.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik padat terhadap produksi rumput gajah cv. Pakchong terhadap bahan segar dan bahan kering. Penelitian ini  menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari P1 = Tanpa Pupuk (Kontrol), P2 = Pupuk Kompos ½ ton/ hektar, P3 = Pupuk Kompos 1 Ton/hektar, P4 = Pupuk Kompos 2 Ton/hektar. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata produksi ruput gajah pakchong yang terdiri dari bahan segar yaitu 2346.25 kg/hektar dan produksi bahan kering 14523.50kg/hektar. Analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap semua parameter. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemberian pupuk organik padat terhadap produksi rumput gajah pakchong tidak memberi efek yang optimal dalam aspek produksi bahan segar dan bahan kering tetapi produksi yang dihasilkan relatif menguntungkan untuk dijadikan sebagai pakan ternak. 
Pengaruh Substitusi Protein Tepung Ikan dengan Protein Tepung Maggot BSF Terhadap Panjang Usus Burung Puyuh Muhammad Yusuf; Mariam Mariam; Andi Nur Insani
JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis) Vol 2, No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi protein tepung ikan dengan protein tepung maggot BSF terhadap panjang usus burung puyuh. Penelitian ini menggunakan 60 ekor burung puyuh betina yang dipelihara sejak berumur 1 minggu disebuah kandang batteray yang berukuran 90 x 60 x 30 cm yang terbuat dari bambu dan kawat ram. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan lima ulangan, dibagi secara acak berdasarkan perlakuan sebagai berikut: P0 Ransum tanpa penambahan tepung Maggot BSF, P1=Tepung Maggot BSF 3,183%(6.67% protein kasar tepung ikan), P2=Tepung Maggot BSF 6,370% (3.34% protein kasar tepung ikan), P3=Tepung Maggot BSF 9.565% (0% protein kasar tepung ikan). Variabel yang diamati adalah panjang duodenum, total panjang jejenum dan ileum. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan software IBM SPSS Statistics 25. Hasil analisis menunjukkan substitusi protein tepung ikan dengan protein tepung maggot BSF berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap panjang usus burung puyuh meliputi duodenum, secara berturut-turut paling panjang adalah P3, P1, P0 dan

Page 1 of 2 | Total Record : 14