cover
Contact Name
Nurwulan Adi Ismaya
Contact Email
nurwulanadiismaya@wdh.ac.id
Phone
+62813388757886
Journal Mail Official
phrase@wdh.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Jl.Pajajaran No 1. Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, 15417 No. Telp : (021) 7471628
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Pharmaceutical Science Journal
ISSN : 28078535     EISSN : 29861993     DOI : 10.52031/Phrase
Core Subject : Health,
Pharmaceutical Science Journal is a periodical scientific journal published by Pharmacy Major in STIKes Widya Dharma Husada. Pharmaceutical Science Journal accepts scientific papers in the form of research reports (original article research papers), systematic review, and meta analysis with focus and scope: Pharmaceutical Technology Pharmacology and Toxicology Pharmaceutical Chemistry Pharmaceutical Biology Clinical and Community of Pharmacy Management of Pharmacy Biopharmaceutics Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology Pharmacocinetics Alternative Medicines Cosmetic Technology
Articles 50 Documents
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI OBAT ANALGESIK, MASYARAKAT RW 04 DESA TREMBULREJO BLORA PERIODE APRIL TAHUN 2021 Melizsa - Melizsa; Siti Novy Romlah; Istikholul Laiman
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 2, No 2 (2022): PHRASE (PHARMACEUTICAL SCIENCE) JOURNAL VOL 2 NO 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v2i2.391

Abstract

Self-medication or self-medication is a community effort in dealing with complaints of illness. In practice, self- medication will cause drug-related problems, this is due to a lack of understanding about drugs and functions. The level of knowledge is one of the factors that facilitate proper self-medication behavior. Analgesics area a class of drugs to treat mild to severe pain. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge on self-medication behavior of analgesic drugs in RW 04 Trembulrejo village. This research is an analytical survey research with cross sectional technique. Sampling used non-random sampling with purposive sampling technique. The sample used in this study was 163 respondents. The result of this study indicate that respondents have less knowledge of 11,04%, 72,40% of respondents are classified as good enough, and 16,56% are classified as good. Then the behavior of self-medication showed that 2,45% pf respondents had self-medication behavior classified as lacking, 67,49% of respondentswere classified as moderate, and29,45% were classified as good. Based on the Spearman rank correlation test, there was a significant correlation with the calculated r value of 0,516 and the p value of 0,000 which showed that there was a fairly strong and significant relationship between the level of knpwledge on self-medication behavior of analgesic drugs and the direction of the positive relationship.
FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK (HANDSANITIZER) EKSTRAK ETANOL DAUN BABANDOTAN (Ageratum conyzoides Linn.) DENGAN BASIS HPMC TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus cory Imawati. imawati
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 2, No 1 (2022): PHRASE (PHARMACEUTICAL SCIENCE) JOURNAL VOL 2 NO 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v2i1.237

Abstract

The disease is often derived from microorganisms with one of the spread through the hands. Microorganisms are often found in the hands one of them is the bacterium staphylocococus aureus. Ethanol extract of babandotan leaves has been proven to have antibacterial activity to staphylococcus aureus bacteria . The purpose of this research is to develop gel preparation of antiseptic with active ingredient that is ethanol extract from babandotan leaves. The extraction method used was maceration with 70% ethanol solvent. The dosage formulation was prepared with HPMC (Hydroxy propyl methyl cellulose) as a gelling agent with 2% constraction. The concentration of ethanol extract of babandotan leaves used was 80%. Antibacterial testing method used is disc diffusion method. Gel handsanitizer tested its physical properties include viscosity test, organoleptic test, homogeneity test, spreading test and PH. Babandotan leaves ethanol extract with 80% concentration had antibacterial activity obtained by 11 mm inhibition zone and after gel formulation (Handsanitizer) was obtained the average of 8,8 mm inhibition zone. Organoleptic results show a good handsanitizer gel.
POLA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI SUATU RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT DI JAKARTA, INDONESIA: STUDI RETROSPEKTIF Ilham Arief; Gina Aulia; Rifqi Sonia Putra
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 3, No 2 (2023): Pharmaceutical Science Journal Vol 3 No 2, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v3i2.623

Abstract

Pengelolaan dan pengendalian resistensi Antibiotik dimulai dengan mengetahui pola peresepan di Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali pola penggunaan antibiotik di suatu rumah sakit gigi dan mulut di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari catatan penggunaan antibiotik di rekam medis dari bulan Januari sampai dengan September 2021. Data-data yang diambil termasuk obat antibiotik yang diberikan, usia, jenis kelamin, diagnosis, dan jenis antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin paling banyak diberikan antibiotik yaitu perempuan (60,01%) dengan kelompok usia terbanyak yaitu usia 26-45 tahun 43,54%. Jenis antibiotik yang paling banyak diresepkan pada pasien adalah sefadroksil 500mg sebanyak 25,83%, klindamisin 300mg 15,56% dan Amoksisilin 500mg 6,7%. Diagnosis paling banyak diberikan antibiotik yaitu impaksi gigi (35,4%), diikuti oleh nekrosis pulpa (22,6%). Jenis perawatan terbanyak diberikan antibiotik yaitu ekstraksi gigi (52,0%), diikuti oleh odontektomi (44,7%).
UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK UMBI BATANG ROTAN (Calamus Rotang L.) TERHADAP CACING GELANG AYAM ( Ascaridia Galli ) SECARA IN VITRO SULASTRI HERDANINGSIH; Mela Khofifah
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v1i1.168

Abstract

Umbi batang rotan ( Calamus Rotang L.) Antelmintik merupakan obat yang digunakan untuk memberantas atau mengurangi cacing dari dalam tubuh manusia atau hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antelmintik ekstrak umbi batang rotan ( Calamus Rotang L.) pada cacing Ascaridia galli secara in vitro. Hewan uji yang digunakan sebanyak 75 ekor, yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan 3 replikasi. Penelitian dilakukan dengan uji aktivitas menggunakan cacing Ascaridia galli yang direndam dalam ekstrak umbi batang rotan ( Calamus Rotang L.) dengan konsentrasi 0,5%; 0,75%; dan 1%. Pada kontrol positif digunakan  Piperazine sitrat 0,9 % dan larutan fisiologis NaCl 0,9 % sebagai kontrol negatif. Hasil pengujian aktivitas ekstrak umbi batang rotan menunjukkan bahwasemuakonsentrasi ekstrak yang digunakan mendapatkan hasil yang sama mortalitasnya pada Ascaridia galli dimana secara berturut-turut dari konsentrasi 0,5%; 0,75%; dan 1% menunjukkan rata-rata mortalitas sebesar 100%; 100%; dan 100%. Mortalitas Pada kontrol positif Piperazine sitrat 0,9 % sebesar 100 %. Pada kontrol negatif terdapat 1 cacing yang mengalami paralisis sehingga rata-rata mortalitas 6,66%. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Kemudian dilakukan skrining fitokimia. 
GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK GELORA MEDIKA Kurnia Kusumawati; Marcel Haggai; Sumartini Sumartini
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 3, No 1 (2023): Pharmaceutical Science Journal Vol 3 No 1, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v3i1.503

Abstract

Pelayanan kefarmasian dimaksudkan untuk meningkatkan mutu hidup dari pasien. Salah satu cara mengetahui kualitas pelayanan kefarmasian di apotek adalah dengan melakukan survey kepuasan terhadap pelanggan. Kualitas pelayanan berdasar pada lima dimensi kualitas pelayanan yaitu tangibles, reliability, responsiveness, empathy dan assurance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek Gelora Medika. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 101 responden, pria atau wanita, berusia 18 sampai 60 tahun dan membeli obat di apotek gelora medika pada bulan April dan mei 2022. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas lalu dianalisa menggunakan statistik. Hasil penelitian menunjukkan konsumen yang merasa puas sebanyak 79%; merasa sangat puas 13%; dan merasa cukup puas 8%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek Gelora Medika berjalan baik. 
Gambaran Pengetahuan Penggunaan Insulin Pen Pasien Dibetes Mellitus RS Bhakti Kartini Bekasi Aripin Aripin; Fachdiana Fidia; Nia Nuria Achmad
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v1i1.161

Abstract

Diabetes Mellitus adalah suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Bagi pasien Diabetes Mellitus tipe 1 dan beberapa  pasien Diabetes Mellitus tipe 2 terapi insulin wajib hukumnya. Kesalahan terapi insulin cukup sering ditemukan, bahkan terapi insulin termasuk dalam lima besar pengobatan berisiko tinggi bagi pasien di Rumah Sakit terkait dengan kondisi hiperglikemia dan hipoglikemia. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman pasien tentang obat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan obat  dapat menyebabkan kegagalan terapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan penggunaan insulin pen pasien Diabetes Mellitus RS Bhakti Kartini Bekasi Periode Februari-April 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini terdapat 3 jurnal dengan hasil yang berbeda, dimana jurnal pertama tingkat pengetahuan cukup, jurnal kedua tingkat pengetahuan baik, dan jurnal ketiga tingkat pengetahuan rendah
REVIEW ARTIKEL: TINJAUAN AKTIVITAS FARMAKOLOGI KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa aggregatum group) nurihardiyanti nurihardiyanti; Tania Rizki Amalia; Andriyani Rahmah Fahriati
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 2, No 2 (2022): PHRASE (PHARMACEUTICAL SCIENCE) JOURNAL VOL 2 NO 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v2i2.413

Abstract

Herbal medicine is widely used and trusted by the community . and trusted by the public to treat various diseases.One of the plants that is often used is onion. Shallots are widely used or often consumed by the public as a kitchen spice, which is widely known by the public. In addition, red onion is often used by the community for alternative medicine because this plant is widely available in the community and is easy to obtain, only the skin is discarded because it is considered useless and is only used as waste. Shallot skin has many pharmacological activities, especially if it is in the form of an extract. The pharmacological activities of bay leaves include antibacterial, anti-inflammatory, antidiabetic, antioxidant, hepatoprotector and hyperuricemia. The content of onion skin is allicin, aliin, phenolic acid, flavonoids, quercetin, saponins, flavonoids, polyphenols, saponins, terpenoids and alkaloids, onion skin also contains various chemical compounds, namely proteins, minerals, sulfur anthocyanins, kaemferol, carbohydrates, and fiber. . In this review, primary data searches are conducted online, in the form of national and international journals, books and ebooks. The results obtained from several journals and other sources can be known various kinds of pharmacological activities of onion peel extract.
Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antidiabetes Oral dengan Karakteristik Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Klinik Utama Al-Amin Medical Center Nia Juniati; Eddy Suhardiana; Gina Septiani Agustien
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 3, No 2 (2023): Pharmaceutical Science Journal Vol 3 No 2, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v3i2.635

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 menjadi masalah kesehatandunia. Keberhasilan terapi penyakit termasuk penyakit diabetes melitus sangat dipengaruhi oleh kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. Rendahnya tingkat kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor tersebut yaitu karakteristik dari pasien itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepatuhan dengan karakteristik pasien penderita diabetes melitus tipe 2 di Klinik Utama Al-Amin Medical Center. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner MMAS-8. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik observasional dengan desain cross sampling. Hasil penelitian menunjukkan umur (p-value 0,131, p>0,05), jenis kelamin (p-value 0,784, p>0,05), Pendidikan (p-value 0.177, p>0,05), pekerjaan (p-value 0,341, p>0,05), keluarga di bidang kesehatan (p-value 0,041 p<0,05), dan jenis pengobatan antidiabetik (p-value 0,321, p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara kepatuhan dengan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan jenis pengobatan antidiabetic. Tetapi ada hubungan antara kepatuhan dengan adanya keluarga di bidang kesehatan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT ANALGESIK PADA SWAMEDIKASI DI MASYARAKAT RT 05 RW 04 KEDAUNG PAMULANG Melizsa - Melizsa
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 2, No 1 (2022): PHRASE (PHARMACEUTICAL SCIENCE) JOURNAL VOL 2 NO 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v2i1.231

Abstract

Latar Belakang, masyarakat di era pandemi covid 19 banyak yang terpapar berbagai macam penyakit seperti nyeri pada tubuh. Mayoritas masyarakat, lebih memilih melakukan swamedikasi. Swamedikasi merupakan kegiatan mengobati diri sendiri yang menggunakan obat tanpa resep dokter, dilakukan secara tepat serta bertanggung jawab, namun banyak terjadi kesalahan pengobatan pada swamedikasi karena kurangnya pengetahuan masyarakat. Tingkat pengetahuan adalah faktor yang paling penting ketika melakukan swamedikasi, agar ketepatan penggunaan obat dalam swamedikasi dapat terwujud serta mengurangi resiko kesalahan dalam pengobatan. Tujuan, dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui swamedikasi masyarakat di RT 05 RW 04 Kedaung Pamulang pada penggunaan obat analgesik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional serta responden yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 175 responden. Responden dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian, menunjukan responden dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak  10 responden (5,71%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 113 responden (64,57%), dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 52 responden (29,71%). Responden yang dikatakan tepat dalam swamedikasi sebanyak 120 responden (68,57%), Responden yang dikatakan tidak tepat sebanyak 55 responden (31,43%). Berdasarkan uji chi square di dapatkan hasil signifikasi 0,01<0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan ketepatan penggunaan obat analgesik secara swamedikasi.
Review Artikel : Pemanfaatan Tanaman Sirih (Piper betle L) sebagai Obat Tradisional Lourensa Octaviane Hermanto; Jocellyne Nibea; Kimberly Sharon; Dela Rosa
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 3, No 1 (2023): Pharmaceutical Science Journal Vol 3 No 1, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v3i1.502

Abstract

Tanaman sirih (Piper betle L) adalah jenis tanaman merambat yang kerap dijadikan sebagai obat atau ramuan tradisional. Bagian yang pada umumnya digunakan untuk dibuat menjadi obat tradisional adalah daunnya karena pada bagian tersebut banyak mengandung senyawa turunan fenol. Daun sirih memiliki khasiat sebagai antiseptik pada obat kumur mulut, pembersih area kewanitaan, antidislipid media, antioksidan, antibakteri dan masih banyak lagi manfaatnya. Pemanfaatan daun sirih telah digunakan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Penulisan review jurnal ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan tanaman sirih pada berbagai macam penyakit dan juga jenis-jenis tanaman sirih yang digunakan. Metode yang dilakukan adalah dengan studi literatur dalam bentuk pengambilan data dari berbagai jurnal yang terakreditasi dan tidak terakreditasi dalam kurun waktu 10 tahun. Penelusuran jurnal dilakukan dengan dengan kata kunci obat tradisional tanaman sirih, kandungan daun sirih , manfaat daun sirih. Hasil yang diperoleh adalah bahwa tanaman sirih (Piper betle L) memiliki berbagai macam manfaat yang dapat digunakan sebagai antihipertensi, antibakteri, antidislipidemia, antioksidan, antiseptik, penyembuhan luka karena terdapat senyawa-senyawa metabolit sekunder yang memiliki efek sebagai obat dan paling banyak ditemukan pada daun.