cover
Contact Name
Katon Abdul Fatah
Contact Email
katonfath@gmail.com
Phone
+628975841020
Journal Mail Official
katonfath@gmail.com
Editorial Address
Desa, Metuk No.008 RT.002 RW. 001, Kec, Mojosongo Kab, Boyolali, 57322
Location
Kab. boyolali,
Jawa tengah
INDONESIA
MERDEKA: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
ISSN : -     EISSN : 30267854     DOI : https://doi.org/10.62017/merdeka.v1i1
Core Subject : Education,
MERDEKA: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Jurnal ini merupakan jurnal ilmiah multidisiplin yang bersifat peer-review dan terbuka. Jurnal ini terbit 6 kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober dan Desember. Fokus dan ruang lingkupnya meliputi: Ilmu Sosial, Humaniora, Politik, Pendidikan, Ilmu Teknik, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Desain Komunikasi Visual, Manajemen, Ekonomi dan Akuntansi, Kewirausahaan dan Bisnis. MERDEKA: Jurnal Ilmiah Multidisiplin menerima makalah dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 156 Documents
Memahami Kecerdasan Emosional dan Spiritual Melalui Lensa Islam Fadila Elma Ramadhani; Khusnul Khotimah
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i2.196

Abstract

Kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) merupakan dua aspek penting dalam kehidupan manusia. EQ berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengelola emosinya sendiri dan orang lain, sedangkan SQ berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memahami dan menghayati makna hidup. Dalam Islam, kedua aspek kecerdasan ini ditekankan dalam ajarannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kecerdasan emosional dan spiritual dalam Islam. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis kualitatif dengan teknik studi pustaka. Data primer penelitian ini adalah pemikiran Baharuddin & Ismail mengenai kecerdasan spiritual, serta perspektif Muhammad Ustman Najati mengenai kecerdasan emosional. Data sekundernya meliputi berbagai karya para peneliti terdahulu yang membahas topik terkait. Hasil dari penelitian ini adalah unsur-unsur kecerdasan emosional dalam Islam meliputi: mengendalikan emosi marah; mengendalikan keserakahan; mengendalikan rasa takut; mengendalikan cemburu, benci, dan iri; mengendalikan rasa sombong dan berbangga diri; memiliki rasa malu. Berkaitan dengan kecerdasan spiritual, terdapat beberapa indikator pembentuk kecerdasan spiritual Islam, diantaranya keimanan, ketaqwaan, tidak meninggalkan shalat lima waktu, berdzikir, membaca Al-Qur’an, berdoa, puasa Ramadhan, berzakat, mengikuti aktivitas masjid, shalat malam, menimba ilmu, beramal, dan melakukan perjalanan untuk mengamati keadaan sekitar. Selain itu, terdapat empat domain pembentuk kecerdasan spiritual Islam yaitu al-qalb, ar-ruh, an-nafs, dan al-‘aql.
METODE TEMATIS DALAM MEMAHAMI TEKS AL-QUR’AN (MODERNITAS PENAFSIRAN MUHAMMAD ‘ALĪ AL-ṢĀBŪNĪ) Wildan Hidayat
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian tentang al-Qur`an dalam khazanah intelektual Islam tidak pernah usai. Setiap generasi memiliki tangung jawab masing-masing untuk menyegarkan kembali kajian sebelumnya, yang di anggap out date. Ali al-Sabuni dan model tafsir tematisnya merupakan salah satu cikal dari kemunculan metode tafsir kontemporer diantaranya dipicu oleh kekhawatiaran yang akan ditimbulkan ketika penafsiran al-Qur`an dilakukan secara tekstual, dengan mengabaikan situasi dan latarbelakang turunnya suatu ayat sebagai data sejarah yang penting. Metode tafsir modern adalah metode penafsiran al-Qur`an yang menjadikan problem kemanusiaan yang ada sebagai semangat penafsirannya. Persoalan yang muncul dikaji dan dianalisis dengan berbagai pendekatan yang sesuai dengan problem yang sedang dihadapinya serta sebab-sebab yang melatar belakanginya. merujuk pada temuan ulam kontemporer, yang dianut sebagian pakar al-Qur`an pemilahan metode tafsir al-Qur`an kepada empat metode (1). Ijmali (global) (2). Tahlili (analis) (3). Muqarin (perbandingan) (4). Maudlu`i (tematik), ditambah satu metode lagi, yaitu metode kontekstual (menafsirkan al-Qur`an berlandaskan pertimbangan latar belakang sejarah, sosiologi, budaya, adat istiadat, dan pranata-pranata yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat Arab sebelum dan sesudah turunnya al-Qur`an termasuk dalam kategori tafsir modern.
Analisis Kurangnya Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di SDN 066653 Kec. Medan Helvetia Christopel Silitonga; Siti Sugiarti Mawaddah; Altagracia Munthe; Dita Suryani
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini bermaksud untuk mengetahui tingkat minat siswa terhadap proses pembelajaran matematika di kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, pengumpulan data melalui wawancara, catatan dan observasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada salah satu guru kelas V. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa siswa Kelas V SD Negeri Kechi NEGERI 066653 sedang belajar Matematika. Di Medan Helvetia masih banyak siswa yang tidak tertarik dengan pelajaran matematika, terkesan pasif dan tidak responsif terhadap pembelajaran, seperti tidak mampu menyelesaikan soal matematika. Kesimpulan Pembelajaran Matematika Kelas 5 di SDN 066653 Kec. Medan Helvetia menghadapi banyak tantangan terkait minat dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika. Faktor penyebab permasalahan ini antara lain keengganan untuk terlibat dengan materi matematika, kurangnya pemahaman dasar, dan kurangnya minat siswa terhadap literasi. Ada beberapa metode yang dapat digunakan guru untuk mengatasi permasalahan tersebut. Artinya pertama pergi ke perpustakaan, kedua memilih metode belajar yang tepat, dan ketiga menggunakan media pembelajaran.
The Important Role of Parents in Guiding Children in the Digital Era 4.0 Damayanti Nababan; Elsa Yulinarda Yahya Nainggolan; Louisa Silalahi; Ayu Pasaribu; Sri Sinambela; Saryna Natalia Purba; Agnesia Mahulae; Sonia Hutauruk; Rizki Lumbantobing; Indah Gultom; Fourman Simatupang
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The role of parents in guiding children in the digital era 4.0 is becoming increasingly crucial along with advances in technology. In an ever-growing digital environment, parents play an important role as facilitators and companions for their children. This article reviews how parents can guide their children in understanding and managing the impact of technology positively. An approach that involves open communication, understanding online risks and developing digital skills together is key to ensuring that children can face digital challenges wisely. By understanding their role as mentors and actively involving themselves, parents can help shape a young generation that is able to use technology responsibly in this dynamic digital era. In the digital era 4.0, the challenges faced by children in facing technological advances require a proactive and caring role from parents. This research discusses the central role of parents as supervisors and educators in guiding their children to face the complex digital world. Open communication and a deep understanding of technology are key to creating a safe and educational environment. Parents need to develop digital literacy with their children, facilitate understanding of online etiquette, and provide adequate guidance regarding the use of digital devices. In addition, this article highlights the need for parents as positive role models, helping children build critical and emotional skills to face the challenges of the digital era. Thus, the role of parents is not only limited to supervision, but also to active guidance to create a generation that is intelligent, responsible and digitally skilled.
PENTINGNYA PASTORAL KONSELING TERHADAP MASA PERKEMBANGAN REMAJA YANG MENGALAMI KRISIS PERHATIAN Rawatri Sitanggang; Elsa Yulinarda Yahya Nainggolan; Giovani Jandriano Lubis; Sri Melati Sinambela; Agnesia Carmelita Mahulae; Sonia Putri Hutauruk
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja dimulai pada  usia 12-16 tahun. Pada masa ini, masyarakat biasanya  masih sangat mudah terpengaruh, sehingga  remaja memerlukan perhatian dan bantuan khusus. Hal ini diperlukan agar remaja  tidak terlibat dalam hal-hal  negatif. Anak-anak perlu menerima cinta sejati dari orang tuanya. Bentuk  kasih sayang yang sebenarnya bisa berupa pelukan hangat, ciuman di kening, belaian, dan kata-kata yang menenangkan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang dibingkai dengan  metode deskriptif kualitatif  yang berupaya menggambarkan kompleksitas permasalahan yang  diteliti. Dalam penelitian ini, metode deskriptif kualitatif  digunakan untuk menggambarkan perubahan kondisi keberfungsian keluarga di  masyarakat. Selain itu, jika konselor dapat menciptakan suasana percaya, remaja dapat dengan mudah dan  aman membicarakan masalah apa pun yang  dihadapinya. Maka disini dimensi kepercayaan sangat penting dalam proses konseling. Rasa empati ini harus diciptakan karena menunjukkan keterlibatan kita  yang mendalam terhadap segala permasalahan anak didik. Perhatian juga mendukung perasaan pulihnya seseorang  dari masalah yang dihadapinya
PENGARUH PERCERAIAN ORANGTUA BAGI PSIKOLOGIS ANAK Helen Siburian; Angelia Merry Christanti Hutabarat; Irawati Adelia br sianturi; Abdel jessica Lase; Saryna Natalia Purba; Rawarti Sitanggang
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak perceraian terhadap psikologi anak. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1)  menguraikan makna dan tujuan pernikahan, (2)  jelaskan alasan perceraian, (3) jelaskan perubahanperilaku anak setelah perpisahan orang tua. Psikologi anak bisa berubah secara radikal karena  tekanan yang disebabkan oleh masalah keluarga yaitu perceraian. Fokus pada studi ini adalah: Bagaimana kondisi psikologis anak dari keluarga  bercerai? Apa dampak perceraian terhadap lingkungan sosial anak? Bagaimana dengan anak-anak  menghadapi situasi keluarga yang tidak sempurna? Penelitian ini menggunakan metode  deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif yang digunakan adalah kualitatif  pendekatan studi kasus.
­­­Model Pengelolaan Konflik Dan Penerapannya Dalam Meningkatkan Kualitas Lembaga Pendidikan Nihlah Nafa’ani; Siti Aulia Damayanti; Mu’alimin
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan ­­­menganalisis model pengelolaan konflik dan penerapannya dalam meningkatkan kualitas lembaga pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis literatur kualitatif, yang melibatkan pencarian, pengumpulan, dan sintesis informasi dari berbagai sumber literatur yang relevan. Kajian literatur review dilakukan terhadap tujuh artikel jurnal nasional. Studi ini mengungkap model pengelolaan konflik yang efektif dalam lembaga pendidikan, langkah-langkah penerapannya, dan dampak yang dihasilkan, serta tantangan yang dihadapi oleh lembaga. Hasil analisis literatur menunjukkan bahwa pengelolaan konflik dalam suatu lembaga pendidikan penting dilakukan untuk menjaga keharmonisan dan keberlangsungan lembaga pendidikan itu sendiri. Perlu adanya pengadopsian beberapa model pengelolaan konflik yang efektif terutama bagi peningkatan kualitas lembaga, seperti kolaboratif, mediasi, dan transformasional. Dimana masing-masing model memiliki pendekatan yang berbeda dalam penyelesaian konflik. Penerapan model pengelolaan konflik yang baik, akan berdampak pada peningkatan hubungan yang positif antar anggota, peningkatan partisipasi orang tua dan kinerja siswa, serta berkembangnya kompetensi dan reputasi dari suatu lembaga pendidikan. Namun, dalam penerapannya juga dihadapkan pada beberapa tantangan, termasuk resistensi terhadap perubahan, kesulitan komunikasi, dan ketidakcukupan pelatihan dan keterampilan. Studi literatur ini juga memberikan wawasan yang komprehensif tentang manajemen konflik dalam konteks lembaga pendidikan yang dapat menjadi panduan bagi mereka yang ingin meningkatkan lingkungan pendidikan yang kondusif, mendukung pertumbuhan holistik peserta didik, dan membantu menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing.
PERAN GURU PROFESIONAL PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGHADAPI DEKADENSI MORAL DI ERA GLOBALISASI Tasya Khoirunnisa; Askari Zakariah; Novita
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Jurnal ini berisi tentang fenomena kemorosotan moral yang menjadi salah satu problematika dalam pendidikan Islam. Tujuan penulisan ini adalah untuk melihat bagaimana peran guru profesional pendidikan Islam dalam menghadapi dan mengatasi problematika pendidikan Islam yakni dekadensi moral yang terjadi pada generasi muda di era globalisasi saat ini. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kajian pustaka yang dilakukan dengan cara mengumpulkan teori atau informasi yang menjadi dasar penelitian, kemudian menjawab pertanyaan ideologis utama penelitian yang terdiri dari seleksi, pengumpulan data awal dari data pendukung dan penarikan kesimpilan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya melalui pendidikan Islam, seorang guru profesional berperan dalam mengatasi salah satu problematika pendidikan Islam yakni kemorosotan moral atau disebut dekadensi moral. Seorang pendidik dalam melaksanakan tanggung jawabnya harus memenuhi kompetensi prasyarat agar dapat menjadi seorang guru profesional. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul maka diperlukan pendidik yang terampil. Seorang guru yang berkualitas diperlukan untuk mengembangkan siswa yang unggul yang nantinya akan menjadi penerus atau generasi masa depan. Dengan terciptanya pendidikan khususnya dalam pembentukan karkter melalui guru profesional, maka akan tercipta seorang generasi yang unggul sehingga menutup jalan terjadinya kemorosotan moral.
MODEL PEMBINAAN WARGA GEREJA MENURUT TITUS Angelia Merry Christanti Hutabarat; Kristin Manik; Sweet Tri Sonya C. Hutajulu; Andar gunawan Pasaribu
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i2.271

Abstract

Model pembinaan warga gereja menurut kitab Titusadalah penekanan pada nilai-nilai moral, ketertiban, dan kepemimpinan yang baik. Pembinaan melibatkan pengajaran yang bijaksana, keteladanan dalam hidup, serta dorongan untuk hidup saleh dan bertanggung jawab dalam masyarakat. Kitab Titus menguraikan pedoman untuk pemimpin gereja dan memberikan arahan mengenai bagaimana menjalani kehidupan yang berlandaskan iman Kristen.Tujuan pembinaan warga gereja menurut kitab Titus adalah  mencakup pengembangan karakter Kristen yang kuat, pertumbuhan rohaniah, dan kesiapan untuk melayani dalam komunitas gereja dan masyarakat. Kitab Titus menekankan pentingnya ketertiban, disiplin, dan keteladanan dalam kepemimpinan gereja. Pembinaan ini bertujuan untuk membentuk komunitas yang memiliki nilai-nilai moral yang tinggi, saling mendukung, dan siap memberikan pelayanan yang berdampak positif dalam lingkungan sekitarnya.KemudianMetode pembinaan warga gereja menurut kitab titus adalah Kitab Titus memberikan pedoman tentang metode pembinaan warga gereja, termasuk melalui pengajaran yang sesuai dengan ajaran Kristen, memberikan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari, dan melibatkan pemimpin gereja dalam memberikan bimbingan rohaniah. Pembinaan juga mencakup pemberian tanggung jawab dalam pelayanan gereja, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, dan mengembangkan kepemimpinan yang baik. Keseluruhan, metode pembinaan warga gereja menurut Kitab Titus melibatkan pendekatan holistik yang menggabungkan aspek pengajaran, keteladanan, dan pelayanan aktif dalam komunitas gereja.Langkah -langkah pembinaan warga gereja menurut kitab Titus adalah pengajaran ajaran kristen dan Keteladanan kepemimpinan.
Peran Camera Person dalam Produksi Film Dokumenter “Kemana Kampung Dolar?” Hisyam Lutfi Haykal; Arrya Dianta
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i2.312

Abstract

Kampung dolar atau disebut juga muara beting ini terletak di kecamatan muara gembong kabupaten Bekasi provinsi Jawa Barat, “Kemana kampung dolar?” ini film dokumenter yang menceritakan tentang hilangnya kampung dolar karena terdampak abrasi air laut, abrasi air laut disebabkan oleh dua faktor yaitu alam dan manusia, faktor alam mencangkup pemanasan global sehingga menyebabkan mencairnya kutub utara dan kutub selatan, faktor manusia pencipta menyimpulkan karena perusakan wilayah pesisir contoh pembabatan hutang mangrove di pesisir serta pengambilan pasir laut sehingga ombak laut tidak terbendung selain itu pengambilan air tanah juga mengakibatkan penurunan permukaan tanah yang menjadi faktor selanjutnya. Film dokumenter kemana kampung dolar ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan informasi kepada khalayak tentang bencana abrasi air laut itu sendiri, pencipta berharap dengan menonton film dokumenter ini khalayak sadar akan bahaya abrasi itu sendiri dan mulai peduli akan lingkungan serta menggunakan air tanah dengan bijak. Dalam pengkaryaan ini pencipta karya berperan sebagai camera person. Seorang camera person memiliki peran pada setiap prosesnya seperti pra produksi-produksi-pasca produksi. Pekerjaan terberat seorang camera person ialah pada proses produksi yang sangat benar-benar memperhatikan segala pengambilan gambar dan juga teknis kamera. Alasan pencipta ingin membuat karya ini supaya memberikan tayangan yang informatif, edukatif, serta menghibur masyarakat. Melalui film dokumenter ini segala informasi dapat tersampaikan sesuai fakta dan kenyataan.

Page 1 of 16 | Total Record : 156