cover
Contact Name
Lalu Arifin A Bakti
Contact Email
arifin.ab@unram.ac.id
Phone
+62811390177
Journal Mail Official
arifin.ab@unram.ac.id
Editorial Address
Jl. Majapahit No.62, Gomong, Kec. Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Journal of Soil Quality and Management
Published by Universitas Mataram
ISSN : 29647398     EISSN : 29629535     DOI : https://doi.org/10.29303/jsqm
Core Subject : Agriculture, Social,
Journal of Soil Quality and Management (JSQM) is open access, published by Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, Mataram University, contains scientific articles form of original research results and an overview of aspects of land and land management that includes: Soil Fertility, Soil Chemistry, Soil Biology, Soil Physics, Pedology Land Information Systems, Soil and Water Quality, Environmental Science Biogeochemistry, Structure, Function of Ecosystems and land Land Recovery Carbon Dynamics and Climate Changes
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management" : 10 Documents clear
Konsistensi Sistem Prakiraan Iklim Musiman Menggunakan Indikator ENSO di Daerah Tipe Iklim D3 dan D4 Kabupaten Lombok Tengah Lara Miga Wahyuni; Fahrudin Fahrudin; Mahrup Mahrup
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.16

Abstract

The purpose of this study was to determine the consistency of seasonal climate forecasts using the ENSO phenomenon. The ENSO indicator categorized with El Nini, Neutral and La Nina were coorelated to rainfall categorized with Below Normal, normal and above normal. The research was carried out in the D3 dan D4 type of climate in ccentral Lombok regency.  The method used in this research is descriptive method, which is a method aimed at solving problems by collecting data, compiling, analyzing, interpreting data, and drawing conclusions. This research was conducted in Central Lombok in climate types D3 and D4 covering the areas of Kopang, Mantang, Praya, Puyung, Pringgarata, Penujak, Mujur, Pujut, and Janapria. Using monthly rainfall data for ± 50 years from 1970-2019. Rainfall data were taken at Kopang, Mantang, Praya, Puyung, Pringgarata stations for type D3 and Penujak, Mujur, Pujut, and Janapriafor type D4. SOI data can be accessed at http://www.bom.gov.au/climate/current/soi2.shtml. The results showed that from 1970-2019 (50 years) there was a consistent value in all areas that were predicted, namely above 50% and inconsistency below 50%. Consistency describes how accurate the results of the forecast are. If the percentage of the consistency value is above 50%, it means that it is better to predict using the forecasting method by looking for consistency than using the average. Therefore, if you use a forecasting system, if an El Nino phenomenon occurs there will be a shortage of water, you can adjust the planting time, prepare irrigation water first, reduce the planting area, and delay the planting time first.Keywords: Climate Variations, SOI, Rainfall, Climate D3 and D4
Pengaruh Pupuk Organik Cair Limbah Tahu dan Urea Terhadap Infeksi Mikoriza, Serapan P, dan Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Ayu Dian Fataya; I Putu Silawibawa; Ni Wayan Dwiani Dulur
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.22

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of liquid organic fertilizer from tofu waste and urea on mycorrhizal infections, P uptake, and growth in groundnut (Arachis hypogaea L.). The research method used is an experimental method with seven treatments and three replications. The research was conducted in May-August 2020 in the rice fields of Dasan Tebu Village, Ombe Baru Village, Kediri District, West Lombok Regency. The treatments used were P0 (Without Treatment), P1 (Urea 50 kg / ha + POC (Liquid Organic Fertilizer) 10,000 L / ha), P2 (Urea 50 kg / ha + POC 15,000 L / ha), P3 (Urea 50 kg / ha + POC 20,000 L / ha), P4 (Urea 100 kg / ha + POC 10,000 L / ha), P5 (Urea 100 kg / ha + POC 15,000 L / ha), P6 (Urea 100 kg / ha + POC 20,000 L / ha). The parameters observed in this experiment consisted of mycorrhizal infections, initial-late soil pH, P - available soil early to late, tissue P content in plants, P uptake, wet stover weight, dry stover weight, and plant growth. The experimental results show thatThe treatment of tofu and urea waste liquid organic fertilizer (POC) affected soil pH, plant P uptake, and dry weight, while it had no effect on soil availability P parameters, mycorrhizal infections, plant tissue P content, plant wet stubble weight, and plant height. , the highest plant P uptake was in the average P6 treatment (Urea 100 kg / ha + POC 20,000 L / ha), which was 10.43 g, plant growth (dry crop weight), had the highest average in treatment P4 (Urea 100 kg / ha + POC 10,000 L / ha), which is 22.79 g.Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair limbah tahu dan urea terhadap infeksi mikoriza, serapan P, dan pertumbuhan pada tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan tujuh perlakuan dan tiga ulangan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2020 di lahan sawah Dusun Dasan Tebu, Desa Ombe Baru, Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Perlakuan yang digunakan adalah P0 (Tanpa Perlakuan), P1 (Urea 50 kg/ha + POC (Pupuk Organik Cair) 10.000 L/ha), P2 (Urea 50 kg/ha + POC 15.000 L/ha), P3 (Urea 50 kg/ha + POC 20.000 L/ha), P4 (Urea 100 kg/ha + POC 10.000 L/ha), P5 (Urea 100 kg/ha + POC 15.000 L/ha), P6 (Urea 100 kg/ha + POC 20.000 L/ha). Parameter yang diamati pada percobaan ini terdiri atas infeksi mikoriza, pH tanah awal-akhir, P-tersedia tanah awal-akhir, kadar P jaringan pada tanaman, serapan P, berat berangkasan basah, berat berangkasan kering, dan pertumbuhan tanaman. Hasil percobaan menunjukkan bahwa Perlakuan Pupuk Organik Cair (POC) limbah tahu dan urea berpengaruh terhadap pH tanah, serapan P tanaman, serta berat berangkasan kering, sedangkan tidak berpengaruh pada parameter P terssedia tanah, infeksi mikoriza, kadar P jaringan tanaman, berat berangkasan basah tanaman, dan tinggi tanaman, serapan P tanaman yang tertinggi terdapat pada rata-rata perlakuan P6 (Urea 100 kg/ha + POC 20.000 L/ha), yakni sebesar 10, 43 g, pertumbuhan tanaman (berat breangkasan kering), memiliki rata-rata yang tertinggi pada perlakuan P4 (Urea 100 kg/ha + POC 10.000 L/ha), yakni sebesar 22,79 g.
KONVERSI INTENSITAS PENYINARAN MATAHARI SEBAGAI DASAR ESTIMASI VARIASI SPASIAL EVAPORASI DI PULAU LOMBOK Mahrup Mahrup; BAIQ NOVIA WAHYU HERLIANA; I Nym Soemeinaboedhy
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.44

Abstract

Abstrak: Radiasi sinar matahari yang diterima permukaan bumi adalah penyebab terjadinya penguapan. Penelitian Deskriptif telah dilakkan, yang bertujuan untuk  melakukan estimasi evaporasi dan menentukan variasi spasialnya berbasis intensitas penyinaran matahari normal (Direct Normal Irradiation, DNI)  di Pulau Lombok. Data penelitian berupa data DNI diakses dari Global Solar Atlas dan dikonversi menjadi satuan mm/hari setara dengan potensi rerata evaporasi di pulau Lombok. Adapun nilai evapotranspirasi potensial (ETo), dihutng berdasarkan rumus Holdredge, berbasis suhu rata-rata udara setempat.   Data yang digunakan dalam penelitian, yaitu, intensitas DNI,  suhu udara dan rentang ketinggian tempat di atas permukaan laut. Hasil penelitian menunjukan, bahwa   intensitas penyinaran mathari di Pulau Lombok bevariasi secara spasial berdasarkan variasi faktor topografi; rerata intensitas DNI harian secara bertahap menurun, dari dataran rendah (0-200 mdpl) sebesar 4,75 kWh/m,  dataran medium (>200-700 mdpl)  3,6 kWh/m2 dan  dataran tinggi (>700 mdpl) 2,9 kWh/m2 DNI. Faktor. Nilai rerata evaporasi 5,3 mm/hari, dan ETo 3,5 mm/hari. Koefisien lapse, yaitu penurunan suhu udar sebagai fungsi ketinggian tempat 5,8oC/1000 m dpl.
Uji Efektivitas Biochar Plus Terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Serapan Unsur Hara n dan P Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata strut.) R. Sri Tejowulan Tejowulan; ema rohmania; Sutriono Sutriono
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.61

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menghasilkan biochar plus dari campuran pupuk phonska dan biochar tempurung kelapa. Untuk melihat efektivitas penggunaan biochar plus pada tanaman jagung manis. Untuk mengetahui efek pemberian biochar plus terhadap pertumbuhan, hasil, dan serapan unsur hara N dan P pada tanaman jagung manis. Untuk mengetahui hubungan (korelasi) antara hasil analisis tanah dengan pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Mataram dan analisis tanah dilakukan di Laboratorium Kimia dan Fisika Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram yang dimulai pada bulan November 2020-April 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan P0 : 9,7 kg Tanah + 0,30 kg Biochar + 0% Phonska, P1 : 9,7 kg Tanah + 0,30 kg Biochar + 0,24 g (20%) Phonska, P2 : 9,7 kg Tanah + 0,30 kg Biochar + 0,48 g (40%) Phonska, P3 : 9,7 kg Tanah + 0,30 kg Biochar + 0,72 g (60%) Phonska, P4 : 9,7 kg Tanah + 0,30 kg Biochar + 0,96 g (80%) Phonska, P5 : 9,7 kg Tanah + 0,30 kg Biochar + 1,20 g (100%) Phonska, P6 : 9,7 kg Tanah + 1,20 g (100%) Phonska. Hasil penelitian menunjukkan Aplikasi biochar plus berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman, berat berangkas basah tanaman, berat berangkas kering akar, dan tidak berpengaruh yaitu non signifikan terhadap jumlah daun, berat berangkas basah akar, dan berat berangkas kering tanaman. Pemberian biochar plus memberikan hasil tinggi tanaman dan berangkasan basah tanaman yang lebih baik dibandingkan dengna perlakuan pemberian pupuk phonska saja atau tanpa phonska. Serapan N dan P menunjukkan bahwa perlakuan P6 memiliki nilai tertinggi, yaitu serapan P bagian atas tertinggi dengan nilai 24,35 mg/tan, dan pada akar 0,72 mg/tan, serta nilai serapan N bagain atas tertinggi yaitu 101,35 mg/tan dan pada akar 3,90 mg/tan. Hasil analisis regresi korelasi menunjukkan adanya korelasi positif antara pertumbuhan dan hasil tanaman. Nilai koefisien korelasi tertinggi diperoleh pada korelasi P-tersedia tanah inkubasi dengan N-jaringan tanaman bagian atas (r= 0,97).
Pemetaan Status Nitrogen pada Lahan Sawah di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Sabrina Octavia; Padusung Padusung; Zaenal Arifin
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status hara nitrogen dan sebarannya pada lahan sawah pasca panen dan setelah pemupukan urea pertama di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Narmada serta Laboratorium Kimia dan Biologi Tanah Fakultas Petanian Universitas Mataram, pada bulan April sampai Mei 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survei di lapangan disertai dengan pengambilan sampel tanah didukung analisis tanah di laboratorium dan pengumpulan data sekunder yaitu peta penggunaan lahan dan peta administrasi. Parameter pengamatan N-Total (Metode Kjeldahl), pH (Metode Elektrometri), dan C-Organik (Metode Walkley and Black) serta kuisioner. Interpretasi data dalam peta status hara menggunakan metode interpolasi IDW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran N-Total tanah pada lahan sawah pasca panen terdapat satu kriteria yaitu sedang dengan presentase luas 50,02%, dan pada lahan sawah setelah pemupukan urea pertama terbagi atas tiga kriteria yaitu sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan persentase luas 28,81% untuk kriteria sedang, presentase 13,43% untuk kriteria tinggi dan 7,74% untuk kriteria sangat tinggi.
Keanekaragaman Makrofauna Tanah Di Bawah Naungan Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri blume) Di Hutan Sekunder Senaru Lombok Utara Lale Rima Ilmu Tanah; Lolita Endang Sosilawati; Baharuddin
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.125

Abstract

Makrofauna tanah merupakan indikator perubahan penggunaan lahan yang paling sensitif sehingga dapat digunakan sebagai prediktor atau indikator perubahan kualitas lahan. Peran penting makrofauna tanah di lahan pertanian adalah menjaga kualitas lingkungan dan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman makrofauna tanah di bawah naungan tanaman porang di Hutan Sekunder Senaru Lombok Utara. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi, yaitu pengambilan sampel langsung di lokasi penelitian dengan menggunakan lubang perangkap (pit fall trap) dan pemilahan manual (hand sorting). Parameter yang diamati adalah indeks keanekaragaman (H`). Ditemukan 2 filum dari makrofauna tanah yang terdiri dari 4 kelas dengan 9 ordo dan 11 famili. Filum Arthropoda sebagian besar dalam kelas Insecta, yang terdiri dari 6 ordo, dan 8 famili, sedangkan filum Mollusca yang terdiri dari 1 kelas, 1 ordo, dan 1 famili. Kelimpahan fauna tanah (makrofauna tanah) dalam suatu ekosistem sangat bergantung pada kondisi lingkungan tempat organisme tersebut hidup dan berkembang. Indeks keanekaragaman makrofauna tanah yang ditentukan di lokasi penelitian berkisar antara 0,05 hingga 0,44 termasuk dalam kategori rendah berdasarkan nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener yaitu H’ < 1 rendah, H’ 1-3 sedang, dan H’ >3 tinggi, dari tiga lokasi penelitian yaitu tanaman porang berumur 3 tahun, tanaman porang berumur 2 tahun dan tidak ada tanaman porang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur tanaman porang tidak mempengaruhi keberadaan makrofauna tanah, tetapi keberadaan makrofauna tanah dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
Karakteristik Kimia Tanah Dari Lahan Agroforestri Kawasan Hutan Pendidikan Universitas Mataram Di Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara Vilia Rosalina; Lalu Arifin Aria Bakti; Sukartono Sukartono
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to evaluate the chemical characteristics of the soil from agroforestry land on various types of land cover in the Unram Educational Forest, Senaru Village, Bayan District, North Lombok Regency. This research was carried out in the Senaru Educational Forest, North Lombok and soil analysis was carried out at the Soil Chemistry and Biology Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Mataram in September-November 2022. The method used in this study was a descriptive method using a field survey technique. The descriptive method begins with data collection, data analysis and data interpretation. Soil chemical characteristics (pH, C-organic, Cation Exchange Capacity (CEC), Nitrogen, Phosphorus, and Potassium) were obtained by analysis in the laboratory. The results of this study indicate that the chemical characteristics of the soil in the Senaru Educational Forest Area with Special Purposes (KHDTK) are relatively the same. In general, soil fertility status, especially nutrient status (pH, C-organic, Cation Exchange Capacity (CEC), Nitrogen, Phosphorus, and Potassium) ranges from good to very good.
Pengaruh Aplikasi Bahan Organik dan Teknik budidaya (Konvensional dan Aerobik) Terhadap Beberapa Sifat Fisika Tanah Serta Pertumbuhan padi Beras Merah Pada Bedeng Permanen Agnia Mawaddah; I Gusti Made Kusnarta; Ni Wayan Dwiani
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi bahan organik dan teknik budidaya (konvensional dan aerobik) terhadap beberapa sifat fisika tanah serta pertumbuhan padi beras merah pada bedeng permanen dengan melaksanakan percobaan lapangan di Desa Beleke, kecamatan Gerung, kabupaten Lombok Barat dimulai dari bulan Maret sampai dengan Desember 2020. Percobaan menggunakan Rancangan petak terbagi (Split Plot Design) dengan dua faktor; faktor pertama teknik budidaya (T) meliputi konvensional (T1), aerobik menggunakan bedeng permanen (T2), dengan 3 blok dan empat perlakuan yaitu tanpa bahan organik (L0); sekam padi (L1); abu sekam padi (L2), abu sekam padi dan pupuk kandang sapi (L3). Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara teknik budidaya konvensional dengan penambahan abu sekam padi dan pupuk kandang sapi berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 54 hst dengan nilai tertinggi 83,11 cm. Interaksi aantara teknik budidaya aerobik pada bedeng permanen dengan penambahan abu sekam padi dan pupuk kandang sapi berpengaruh terhadap jumlah daun dengan nilai terbanyak 91,77 helai dan sifat fisika tanah (BV Tanah) dengan nilai terendah 0,865 g/cm3. Teknik budidaya konvensional berpengaruh terhadap sifat fisika tanah yaitu kapasitas lapang dengan nilai tertinggi 23,46% dan kadar lengas maksimum tanah dengan nilai tertinggi 56,07%.
Pemetaan Alih Fungsi Lahan Di Gili Tarawangan Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Andika Ditya Rahman; Lalu Arifin Aria Bakti; Bustan Bustan
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.148

Abstract

Gili Trawangan ialah sebuah pulau wisata yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Pemenang, Desa Gili Indah, yang terletak pada koordinat lintang dan bujur : -8.350785, 116.038628 memiliki luas ± 340 ha, Gili Trawangan sebuah pulau wisata yang cukup banyak diminati oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Maka dari itu penyediaan prasarana haruslah memadai sehingga para pengunjung mendapatkan pelayanan yang bagus dan merasa nyaman untuk datang ke Gili Trawangan. Sehingga para pengusaha investor berlomba-lomba untuk mencari lahan perkebunan milik warga Gili Trawangan untuk dijadikan sebagai tempat membangun hotel, villa dan restaurant karena kedepannya sangat menguntungkan bagi para pengusaha. Ketersediaan lahan di Gili Trawangan yang kurang juga menjadi kendala tersendiri, dengan demikian terpaksa melakukan alih fungsi lahan perkebunan kelapa menjadi daerah pariwisata untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan penggunaan lahan di Gili Trawangan untuk mengetahui laju alih fungsi yang terjadi dari tahun 2013 sampai 2021 serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kualitatif. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan ArcGis 10.4, yang mana tahapan-tahapannya meliputi koreksi geometrik, dan interpretasi citra. Data yang digunakan adalah data citra satelit dengan periode perekaman dari tahun 2013-2021. Hasil analisis menunjukan bahwa perubahan tata guna lahan yang terjadi pada Gili Trawangan selama kurun waktu sembilan tahun, dari tahun 2013 sampai dengan 2021 yaitu sebesar 136,19 Ha dengan laju alih fungsi sebesar 434,96%. Perubahan terjadi pada lahan perkebunan, lahan vegetasi non budidaya, dan lahan terbuka menjadi lahan sarana dan prasarana wisata. Faktor-faktor yang menyebabkan alih fungsi lahan yaitu banyak terjadinya pembangunan sarana dan prasarana pariwisata. Faktor lainnya yaitu dari segi ekonomi hasilnya lebih menguntungkan dibandingkan dengan menjadi petani kelapa, dan dapat membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.
Evaluasi Kelas Kesesuian Lahan Skala Semi Detail Pada Lokasi Budidaya Temabau Virginia (Nicotiana tabacum) di Kabupetan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Fahrudin Fahrudin; Padusung Padusung
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pertemakauan di NTB memang sudah mendunia, bukan hanya dari segi produksi tapi juga kuwalitas yang mumpuni setelah Berazil. Melihat besarnya budidaya tembakau di Lombok yang hampir terdapat di semua Kabupaten dan merupakan salah satu komoditi andalan yang sudah lama dikembangkan, sehingga perlu dilakukan evaluasi lahan yang tepat dalam mendukung pengembangan budidaya tembakau khususnya tembakau “Virginia Lombok”. Hasil evaluasi lahan yang dilakukan di Kabupaten Lombok Timur di 4 Kecamatan yang merupakan sentral budidaya tembakau memperlihatkan bahwa kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2), dengan melakukan beberapa upaya perbaikan untuk meningkankan potensi lahan. Ada beberapa faktor penghambat yang ditemukan dil apangan curah hujan yang telalu tinggi mencapai 1457 mm/tahunnya, retensi hara (rerata KTK: 44.42 %meq; pH [H20] 6,73; K-tersedia: 3,51 serta kandungan BO: <1,19%). Selain itu tingkat kelerengan andil dalam menghabat budidaya tembakau karena akan mempercepat laju limpasan permukaan. Dengan ada faktor penghambat maka perlu diadakan upaya perbaikan untuk meningkatkan kelas kesesuain lahan seperti: Pembuatan saluran irigasi memadai, Pembuatan embung, penyemprotan zat kapur untuk menekan tingkat kebasaan pada tanah (pH >7,5), dan Penambahan Bahan organik dengan pengembalian sisa tanaman atau mengurangi menggunakan pupuk sintetik

Page 1 of 1 | Total Record : 10