cover
Contact Name
Nurul Arifiyanti
Contact Email
nurularifiyanti@uny.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpafip@uny.ac.id
Editorial Address
Jalan Colombo No. 1, Karangmalang, Yogyakarta, 55281, Indonesia
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Anak
ISSN : 23026804     EISSN : 25794531     DOI : 10.21831
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Pendidikan Anak is research, study and analysis related to early childhood include; development of moral and religious values, physical motor development, emotional social development, cognitive development, language development, artistic and creative development, parenting, parenting, management institution of early childhood education, early child development assessment, child development psychology, child empowerment, learning strategy, Educational tool play, instructional media, innovation in early childhood education and various fields related to Early Childhood Education.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak" : 13 Documents clear
PELATIHAN EMOTION COACHING UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ORANG TUA DALAM MERESPON MOMEN EMOSIONAL ANAK USIA 4-5 TAHUN Reno Intan; Farida Kurniawati; Eko Handayani
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.24444

Abstract

Tujuan penelitian adalah meningkatkan skor pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam merespon momen emosional anak usia 4 – 5 tahun, dengan menggunakan metode emotion coaching. Pelatihan diberikan selama tiga hari (N=12). Pengetahuan partisipan diukur menggunakan alat ukur yang terdiri dari dua bagian, yaitu kuesioner mengenai definisi emotion coaching dan kuesioner mengenai cara merespon momen emosional anak. Partisipan diberikan alat ukur yang sama di awal dan di akhir pelatihan, kemudian skor dibandingkan, untuk melihat perubahan pengetahuan. Kegiatan follow up dilakukan setelah dua minggu dengan alat ukur yang sama. Keterampilan partisipan merespon momen emosional anak yang terdapat dalam tayangan video, diukur dengan menggunakan ceklis emotion coaching. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan skor pengetahuan dan keterampilan pada partisipan. Pada follow up, partisipan menunjukkan penurunan skor pada pengetahuan emotion coaching, namun terdapat peningkatan pengetahuan mengenai cara merepon momen emosional anak. Disarankan pengukuran kembali, terhadap keterampilan partisipan dengan menggunakan metode langsung seperti observasi untuk memastikan efektivitas pelatihan. Kata Kunci : emotion coaching, orangtua, prasekolah, momen emosional, video
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KABUPATEN SLEMAN Nurtanio Agus Purwanto
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.26328

Abstract

Kepala sekolah merupakan salah satu elemen penting bagi kemajuan sekolah.  Dalam perannya seorang kepala sekolah menjalankan fungsi baik sebagai pendidik, pemimpin, pengelola, administrator, maupun sebagai supervisor. Sedangkan fungsi dari kepala sekolah adalah pendidik, pemimpin, pengelola, administrator, wirausahawan, pencipta iklim kerja dan supervisor. Pada tataran operasional tugas pokok kepala sekolah mencakup kegiatan menggali dan mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah secara terpadu dalam kerangka pencapaian tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik kepala sekolah sebagai leader  yang relevan untuk kondisi di lapangan. Informan penelitian pengawas sekolah di Kabupaten Sleman. Cara menentukan informan penelitian berdasarkan karakteristik wilayah binaan pengawas sekolah yaitu perkotaan dan pedesaan. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus mampu berperan sebagai (a) entrepreneur, (b) teladan dalam kepemimpinan pembelajaran (supervisor), (c) memiliki visi yang jelas; (d) mampu memotivasi warga sekolah untuk memajukan sekolah; (d) mampu membuat keputusan dengan tepat; dan (e) mampu mengembangkan budaya sekolah sesuai dengan perkembangan lingkungannya.Kata kunci: kepala sekolah, leader
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS TEMA ALAM SEMESTA UNTUK ANAK KELOMPOK B DI RA MIFTAHUL JANNAH PALEMBANG Ade Ulfa Septiana; Sri Sumarni; Rukiyah Rukiyah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.24440

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku cerita bergambar tema alam semesta. Pengembangan buku cerita bergambar tema alam semesta ini menggunakan kombinasi model pengembangan Rowntree dan evaluasi Tessmer.Model pengembangan Rowntree terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, pengembangan dan tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi dilakukan evaluasi formatif yang dikemukakan oleh Tessmer terdiri dari lima tahap, yaitu tahap self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group evaluation dan field test. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Hasil expert review diperoleh nilai rata-rata hasil penilaian dari para ahli pada Buku cerita bergambara tema alam semesta sebesar 3,84 (kategori sangat valid). Tahap one to one evaluation didapatkan rata-rata hasil observasi anak sebesar 81% (kategori baik sekali). Tahap small group evaluaion didapatkan hasil rata-rata observasi  sebesar 87% (kategori baik sekali). Dari semua tahap yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar tema alam semesta dinyatakan valid dan praktis bagi anak.Kata Kunci: pengembangan buku cerita bergambar, alam semesta, anak kelompok
EDI SUROJO MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN LOKAL BERBASIS KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI Fatimah Noor Isnaini
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.14546

Abstract

  AbstractBased on interviews with some teachers that introducing puppet and puppet story is very important for early childhood because it introduced wayang stories that give good values that can be imulated by young children.  But now, the puppet is not widely known. Research shows that teachers and principals from kindergarten yet have the ability to develop materials and instructional media about puppets kindergarten teachers and a lack of understanding about the puppet. Therefore, the media should be designed to introduce about puppet in early childhood. The author makes an Edi Surojo (Ensiklopedia Superhero Jowo) Three Dimensions as Media Recognition Based Local Culture Character For Early Childhood. The research methods that used for this program is a series of stages that are arranged systematically, the following steps are performed: Preparation general, content creation, design and manufacture. Media such as the Ensiklopedia Superhero Jowo is expected to be an alternative to introducing the local culture in early childhood and develop the values of character education through puppet. Continuous Potential of Ensiklopedia Superhero Jowo are becoming media for introducing the local culture in Indonesia. Ensiklopedia Superhero Jowo can facilitate teachers to introducing the local culture-based character in early childhood.Keywords: character education, puppet, javanesse superhero,  early childhood
EDI SUROJO MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN LOKAL BERBASIS KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI Fatimah Noor Isnaini; Metri Utami Krahayon; Hana Ika Safitri; Dwi Lestari
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.24445

Abstract

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dapat disimpulkan bahwa pengenalan tokoh wayang dan cerita wayang sangat penting dikenalkan sejak dini karena dalam cerita wayang mengandung petunjuk atau teladan yang dapat diteladani oleh anak usia dini. Namun sekarang ini wayang tidak banyak dikenal karena penelitian menunjukkan bahwa para guru dan kepala TK belum memiliki kemampuan dalam mengembangkan materi dan media pembelajaran wayang serta kurangnya pemahaman guru TK tentang wayang. Oleh karena itu, perlu dirancang media untuk mengenalkan tentang tokoh wayang pada anak usia dini. Penulis membuat sebuah media berbentuk  Edi Surojo (Ensiklopedia Superhero Jowo) Tiga Dimensi sebagai Media Pengenalan Kebudayaan Lokal Berbasis Karakter Untuk Anak Usia Dini. Metode yang diterapkan dalam melaksanakan program ini merupakan sebuah rangkaian tahapan yang disusun secara sistematis, berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan : Persiapan umum, pembuatan isi, dan pembuatan desain. Media seperti Ensiklopedia Superhero Jowo diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengenalkan kebudayaan lokal pada anak usia dini serta mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter melalui tokoh wayang. Potensi berkelanjutan Ensiklopedia Superhero Jowo adalah menjadi media dalam mengenalkan budaya-budaya lokal yang ada di Indonesia yaitu tokoh pewayangan. Dengan adanya Ensiklopedia Superhero Jowo dapat mempermudah guru dalam mengenalkan budaya lokal berbasis karakter pada anak usia dini. Kata Kunci: Pendidikan karakter, wayang, superhero jowo, anak usia dini
KEPUASAN STAKEHOLDERS PAUD TERHADAP KINERJA LULUSAN PROGRAM STUDI S1 PGPAUD FIP UNY Amir Syamsudin; Joko Pamungkas; Nur Hayati
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.24441

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan stakeholders PAUD atas kinerja lulusan program studi dan harapan stakeholders PAUD atas kinerja program studi S1 PGPAUD. Metode penelitian adalah survey terhadap stakeholders PAUD. Subjek penelitian sebanyak 48 orang lulusan program studi PGPAUD dan 48 orang kepala Taman Kanak-kanak yang tersebar di wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan. Kriteria subjek penelitian adalah kepala TK dari lembaga PAUD yang mempekerjakan lulusan program studi S1 PGPAUD FIP UNY minimal sebanyak satu orang dengan masa kerja minimal satu tahun. Instrumen penelitian adalah angket terbuka. Teknik analisis data adalah deskriptif kuantitatif. Temuan hasil penelitian terbagi pada dua bagian. Bagian pertama tentang kepuasan stakeholders terhadap kinerja lulusan. Integritas kepribadian dan penguasaan teknologi informasi dari lulusan sangat memuaskan para stakeholders. Profesionalisme dalam bekerja dan kemampuan mengembangkan diri secara mandiri dari lulusan memuaskan para stakeholders. Kemampuan bekerjasama, berkomunikasi, dan penguasaan bahasa asing (Inggris) dari lulusan cukup memuaskan para stakeholders. Bagian kedua tentang kinerja program studi PGPAUD dalam menyelenggarakan pendidikan. Interaksi pembelajaran, lingkungan belajar, dan pengalaman belajar di program studi PGPAUD termasuk dalam kategori cukup memuaskan para lulusan. Ada hubungan positif antara pembelajaran selama kuliah di program studi PGPAUD dengan penguasaan kompetensi oleh lulusan. Bobot hubungan positif tersebut bersifat lemah karena lebih kecil dari kriteria (0,487 0,500). Kata Kunci: kepuasan stakeholders, lembaga PAUD, kinerja lulusan
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL AUD TK MUSLIMAT NU 1 TUBAN Kholifah Kholifah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.24446

Abstract

Belakangan ini, masyarakat sekitar kita semakin banyak yang perilakunya melanggar norma, merugikan orang lain, dan tidak dapat menghargai sesama. Perilaku-perilaku tersebut merupakan indikasi tidak dimilikinya kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk mengelola dan mengendalikan emosi. Kecerdasan emosi diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan. Kemampuan ini seharusnya ditanamkan pada anak sejak usia dini agar tertanam kuat dan menjiwai perilaku anak. Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil, pertama dan utama tempat anak belajar apapun, melalui pembiasaan dan permodelan. Pola pengasuhan anak-anak menjadi tanggung jawab keluarga, karena hal tersebut dapat mempengaruhi dalam membentuk perilaku anak. Permasalahannya, apakah pola asuh orang tua dapat berpengaruh terhadap kecerdasan emosional anak usia dini dan pola asuh orang tua mana yang lebih besar dapat mempengaruhi kecerdasan emosional anak usia dini pada TK Muslimat NU I Tuban. Tujuannya, mendiskripsikan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosi anak usia dini dan mendiskripsikan pola asuh orang tua yang lebih besar dapat mempengaruhi kecerdasan emosi anak usia dini pada TK Muslimat NU I Tuban. Jenis penelitian ini ialah kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 67 siswa dan setelah sampel ditentukan secara purposive sampling, didapatkan sampel sejumlah 40 siswa. Metode pengumpulan data, meliputi angket pengukuran gaya orang tua/pola asuh orang tua, angket pengukuran kecerdasan emosional anak usia dini, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data statistik menggunakan program SPSS regresi linear berganda. Hasil penelitian ini ialah F hitung F tabel (33,144 2,641) dan signifikansi 0,05 (0,0000,05), artinya kecerdasan emosional anak usia dini dapat dipengaruhi secara bersama oleh empat macam gaya orang tua/pola asuh orang tua (X1, X2, X3, X4). Y’ = 51,959 + 0,016X1 + 0,199X2 + 0,184X3 + 0,293X4, artinya yang paling besar pengaruhnya di antara empat gaya orang tua/pola asuh orang tua ialah gaya orang tua/pola asuh orang tua pelatih emosi (X4). Kata Kunci: pola asuh orang tua, kecerdasan emosional
IMPLEMENTASI PROGRAM LITERASI BUDAYA MELALUI SANGGAR DONGENG ANAK DI DESA MOROREJO SLEMAN Yora Harlistyarintica; Ririn Nikmatul Kuffa; Sigit Apriyanto; Susi Susi; Nur Cholimah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.24442

Abstract

Program ini bertujuan untuk menggerakkan literasi atau melek budaya (salah satu unsur budaya: sistem mata pencaharian) dengan cara mendongengkan cerita pada anak-anak. Sehingga cerita-cerita yang didongengkan untuk anak-anak seperti cerita tentang kebiasaan petani bercocok tanam ke sawah, ladang, dan beternak. Metode yang digunakan dalam program ini berupa metode dongeng, bernyanyi, bermain, tanya jawab, karyawisata, penugasan, dan demonstrasi. Kegiatan yang dilakukan berupa mendengarkan cerita, membuat media cerita, bercerita, menggambar, dan jalan-jalan/karyawisata. Sasaran kegiatan ini berjumlah 10 anak berusia 4-8 tahun dari Dusun Plumbon Tengah, Mororejo, Tempel, Sleman. Pendidik dalam kegiatan ini yaitu tim pelaksana program kreativitas mahasiswa Program Literasi Budaya melalui Sanggar Dongeng Anak. Hasil dari kegiatan ini anak mampu menggambar dan bercerita tentang budaya (salah satu unsur: sistem mata pencaharian) di Desa Mororejo. Hasil cerita anak tersebut kemudian ditulis oleh tim program kreativitas mahasiswa yang kemudian dikumpulkan untuk dibukukan. Anak-anak terlihat antusias selama mengikuti kegiatan. Orang tua sangat mendukung kegiatan ini terlihat dari keterlibatannya dalam mendampingi anak. Kata Kunci: literasi budaya, sanggar dongeng, anak
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KABUPATEN SLEMAN Nurtanio Agus Purwanto
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.24448

Abstract

Kepala sekolah merupakan salah satu elemen penting bagi kemajuan sekolah.  Dalam perannya seorang kepala sekolah menjalankan fungsi baik sebagai pendidik, pemimpin, pengelola, administrator, maupun sebagai supervisor. Sedangkan fungsi dari kepala sekolah adalah pendidik, pemimpin, pengelola, administrator, wirausahawan, pencipta iklim kerja dan supervisor. Pada tataran operasional tugas pokok kepala sekolah mencakup kegiatan menggali dan mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah secara terpadu dalam kerangka pencapaian tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik kepala sekolah sebagai leader  yang relevan untuk kondisi di lapangan. Informan penelitian pengawas sekolah di Kabupaten Sleman. Cara menentukan informan penelitian berdasarkan karakteristik wilayah binaan pengawas sekolah yaitu perkotaan dan pedesaan. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus mampu berperan sebagai (a) entrepreneur, (b) teladan dalam kepemimpinan pembelajaran (supervisor), (c) memiliki visi yang jelas; (d) mampu memotivasi warga sekolah untuk memajukan sekolah; (d) mampu membuat keputusan dengan tepat; dan (e) mampu mengembangkan budaya sekolah sesuai dengan perkembangan lingkungannya.Kata kunci: kepala sekolah, leader
STIMULASI PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PAUD BAGI PENDIDIK PAUD DI KECAMATAN BANGUNTAPAN BANTUL Rina Wulandari; Nur Hayati; Muthmainnah Muthmainnah; Arumi Savitri Fatimaningrum
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.26330

Abstract

Kegiatan stimulasi Penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 PAUD yang bekerja sama dengan Himpaudi Kecamatan Banguntapan, Bantul bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan tentang penilaian pembelajaran. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan institusional yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Subyek penelitian sebanyak 84 pendidik PAUD di Kabupaten Bantul. Tindakan stimulasi diukur dengan menggunakan teknik tes, yaitu pretest  pada pra tindakan dan pottest setelah tindakan siklus 2. Analisis pretest menunjukkan bahwa terdapat 8 orang (14%) pada kategori tinggi, 41 orang (72%) pada kategori sedang, dan 8 orang (14%) pada kategori rendah. Analisis posttest menunjukkan bahwa terdapat 8 orang (14%) pada kategori tinggi, 45 orang (79%) pada kategori sedang, dan 4 orang (7%) pada kategori rendah. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pendidikan dalam menyusun perangkat pembelajaran meskipun hanya sebesar 7 % pada kategori sedang. Kata kunci: perangkat penilaian, kurikulum 2013 PAUD, perangkat pembelajaran.

Page 1 of 2 | Total Record : 13