cover
Contact Name
Admin Vokatif
Contact Email
jurnalvokatif@gmail.com
Phone
+6285261455244
Journal Mail Official
jurnalvokatif@gmail.com
Editorial Address
https://etdci.org/journal/vokatif/EditorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Vokatif: Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, dan Sastra
ISSN : -     EISSN : 30465931     DOI : http://dx.doi.org/10.51574/Vokatif
Jurnal Vokatif: Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, dan Sastra merupakan jurnal dengan double blind peer reviewed yang berkaitan dengan Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, Sastra dan budaya. Tujuan artikel ini adalah untuk mempublikasikan penelitian dengan kualitas terbaik yang memperluas pemahaman tentang bagaimana individu mengonstruksi, mengolah, mengkomunikasikan, menerapkan, dan memahami Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, Sastra dan budaya. Jurnal Vokatif: Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, dan Sastra menyambut baik penelitian kuantitatif, kualitatif serta penelitian mixed dengan analisa yang berkualitas tinggi. Jurnal ini berfokus pada penelitian tentang Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, dan Sastra. Kami mendorong penulis untuk mengirimkan artikel yang melanjutkan, memperluas, memodifikasi, atau menantang temuan yang telah diterbit pada suatu jurnal. Partisipan yang diharapkan dalam jurnal ini meliputi para peneliti yang berkonsentrasi pada Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, Sastra dan budaya.
Articles 13 Documents
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN SEBAGAI WACANA PROFESIONALISME PENDIDIK (TINJUAN ANALISIS WACANA KRITIS) Harsia Harsia; Sehe Madeamin
Jurnal Vokatif: Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, dan Sastra Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggungjawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.Sebagai pengajar, guru harus memiliki tujuan yang jelas, membuat keputusan secara rasional agar peserta didik memahami keterampilan yang dituntut oleh pembelajaran.Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (journey),yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orangtua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. Bahasa memang merupakan alat untuk berpikir, melalui pengamatan yang dilakukan dan menyusun kata-kata serta menyimpan dalam otak, terjadilah pemahaman sebagai hasil be;lajar. Hal tersebut selalu mengalami perubahan dalam setiap generasi, dan perubahan yang dilakukan melalui pendidikan akan memberikan hasil yang positif. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru.Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Tuntutan akan kepribadian sebagai pendidik kadang-kadang dirasakan lebih berat disbanding profesi lainnya Dengan kesadaran bahwa ia tidak mengetahui sesuatu maka ia berusaha mencarinya melalui kegiatan penelitian. Usaha mencari sesuatu itu adalah mencari kebenaran, seperti seorang ahli filsafat yang senantiasa mencari, menemukan dan mengemukakan kebenaran.Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas merupakan yang universal dan oleh karenanya semua kegiatannya ditopang, dibimbing dan dibangkitkan oleh kesadaran itu Guru dan peserta didik bekerjasama mempelajari cara baru, dan meninggalkan kepribadian yang telah membantunya mencapai tujuan dan menggantinya sesuai dengan tuntutan masa kini. Proses ini menjadi suatu transaksi bagi guru dan peserta didik dalam pembelajaran.
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNKAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGRI II WALENRANG Yolan; Suparman Suparman; Besse Herdiana
Jurnal Vokatif: Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, dan Sastra Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan membuat karangan argumentasi dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas VII SMP Negeri II Walenrang. Penetapan sampel dengan menggunakan jumlah keseluruhan populasi yakni sebanyak 11 orang siswa. Penarikan sampel menggunakan Total Sampling Technique. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mesdeksripsikan situasi sampel yang sedang diteliti. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menulis paragraph argumentasi dengan menggunakan penerapan media gambar siswa SMP Negeri 1 Walenrang pada pertemuan I belum meningkat, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada pertemuan II. Pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan II menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 90% atau 10 siswa yang mencapai nilai 70 ke atas, kemudian 4% atau 1 siswa yang memperoleh nilai di bawah 70.
PENERAPAN MEDIA FLASH CARD TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PESERTA DIDIK KELAS I SDN 636 BUNTU SINAJI KECAMATAN BASSE SANGTEMPE KABUPATEN LUWU Rahman
Jurnal Vokatif: Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, dan Sastra Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk untuk mendeskripsikan penerapan media Flash card dalam peningkatan kemampuan membaca peserta didik kelas 1 SDN 636 Buntu Sinaji Kecamatan Basse Sangtempe Kabupaten Luwu. Hasill penelitian ini menunjukkan bahwa telah mengalami peningkatan kemampuan membaca peserta didik pada kelas I SDN 636 Buntu Sinaji dengan menerapkan media flasd card. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai rata-rata kemampuan mambaca peserta didik pada siklus I sebesar 63 kategori tidak tuntas yang terdiri dari 10 peserta didik yang mengikuti tes. Jumlah peserta didik yang mencapai indikator keberhasilan hanya ada 3 orang dan yang belum tuntas sebanyak 7 orang. Sedangkan rata-rata kemampuan membaca peserta didik pada siklus II sebesar 92,5 dan tes diikuti oleh 10 peserta didik. Jumlah siswa yang mencapai indikator keberhasilan meningkat menjadi 9 orang dan 1 peserta didik yang belum mencapai nilai ketuntasan sesuai dengan KKM yang ditetapkan adalah 75.Berdasarkan hasil observasi dan hasil kemampuan membaca peserta didik, dapat dianalisis bahwa secara umum kegiatan pembelajaran pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan media pembelajaran media flasd card pencapaian indikator hasil belajar peserta didik memperoleh nilai rata-rata 92,5 berkategori tuntas.

Page 2 of 2 | Total Record : 13