cover
Contact Name
Achsan
Contact Email
kjif@unjani.ac.id
Phone
+6222-6629821
Journal Mail Official
kjif@unjani.ac.id
Editorial Address
FAKULTAS FARMASI UNIVERSETAS JENDERAL ACHMAD YANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman PO BOX 148, Cimahi, Jawa Barat, 40531, Indonesia
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 23546565     EISSN : 25023438     DOI : https://doi.org/10.26874/kjif.v6i1.135
Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi (KJIF) merupakan media publikasi ilmiah dalam bidang kefarmasian yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI Jawa Barat). Ruang lingkup artikel yang diterbitkan adalah: Farmasetika, Kimia Farmasi, Kimia Analisa, Farmasi Fisika, Farmakognosi dan Etnobotani, Natural Produk, Farmakologi dan Toksikologi, Praktik Kefarmasian dan Farmasi Rumah Sakit, Farmakogenomik, Farmakoekonomi, Studi Kasus dan Uji Klinis.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2013)" : 7 Documents clear
EFEK ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN CERME (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) PADA TIKUS WISTAR BETINA Afifah Bambang Sutjiatmo; Elin Yulinah Sukandar; Ririn Sinaga; Redya Hernawati; Suci Nar Vikasari
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.1

Abstract

Cerme (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) merupakan salah satu tumbuhan yang oleh sebagian masyarakat Indonesia digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan kadar kolesterol tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antikolesterol ekstrak etanol daun cerme pada tikus Wistar betina, dan menguji salah satu mekanisme kerjanya melalui uji efek penghambatan penyerapan kolesterol di saluran cerna. Ekstrak etanol dibuat dengan menggunakan seperangkat alat Soxhlet. Induksi kolesterol pada hewan uji dilakukan dengan pemberian kolesterol murni 400 mg/kg bb per oral dan 0,01% propiltiourasil dalam air minum ad libitum. Ekstrak etanol daun cerme diberikan pada dosis 22,5 dan 45 mg/kg bb, dan sebagai pembanding digunakan ezetimibe 0,9 mg/kg bb. Parameter yang diukur adalah bobot badan, kadar kolesterol dalam serum dan kadar kolesterol dalam feses. Hasil pengujian dianalisis statistik menggunakan Uji-t. Hasil uji persen relatif kadar kolesterol dalam serum menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun cerme dosis 22,5 da n 45 mg/kg bb mampu menghambat pembentukkan kolesterol jika dibandingkan terhadap kontrol pada hari ke-14, dimana efek penghambatan pembentukkan kolesterol terbaik ditunjukkan oleh ekstrak etanol dosis 45 mg/kg bb. Hasil uji persen relatif kadar kolesterol dalam feses menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun cerme dosis 22,5 dan 45 mg/kg bb memiliki efek penghambatan penyerapan kolesterol jika dibandingkan terhadap kontrol mulai hari ke 3 sampai hari ke 14. Hasil pengujian bobot badan hewan yang diberi sediaan uji ekstrak etanol cerme dan pembanding ezetimibe tidak menunjukkan peningkatan mulai hari ke 3 sampai hari ke 14. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa efek antikolesterol dari ekstrak etanol daun cerme berkaitan dengan kemampuannya menghambat penyerapan kolesterol di saluran cerna.
FORMULA SEDIAAN LOSION ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIAH BUAH COKLAT (Theobroma cacao L.) Fahrauk Faramayuda; Fikri Alatas; Tresa Tri Rayani
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.4

Abstract

Penelitian tentang formulasi sediaan losion antioksidan ekstrak etanol kulit buah coklat dengan konsentrasi 0,0864% dan 0,1728% telah dilakukan. Penetapan IC50 dilakukan berdasarkan perhitungan persamaan regresi linier antara larutan uji dan persentase peredaman. Formulasi losion dimulai dengan orientasi basis dengan parameter organoleptik, homogenitas, pH dan viskosita. Diketahui bahwa losion dengan konsentrasi asam stearat 2,5% dan triatanolamin 0,2% adalah basis losion terbaik. Evaluasi formulasi termasuk evaluasi fisik (organoleptis, homogenitas, viskositas dan stabilitas) dalam evaluasi kimia (pH dan stabilitas aktivitas antioksidan). Evaluasi aktivitas antioksidan formula yang mengandung lauran 1, 1-diphenyl-2-picrylhidrazyl menggunakan spektrofotometri UV-Vis menunjukan bawa formula yang mengandung 0.1728% enstak etanol kulit buah coklat memberikan aktivitas anti oksidan terbaik dab stabil selama penyimpanan.
KHASIAT UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) SEBAGAI HERBAL ANTIMIKROBA KULIT Ririn Puspadewi; Putranti Adirestuti; Rizka Menawati
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.21

Abstract

Umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr.) merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang berasal dari Amerika tropis. Secara empiris umbi bawang dayak sudah digunakan masyarakat lokal untuk mengobati luka dan obat bisul. Berkaitan dengan hal tersebut, telah dilakukan penelitian untuk melihat aktivitas antimikrobanya terhadap mikroba kulit yaitu Staphylococcus aureus dan Trichophyton rubrum. Serbuk simplisia diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi dalam pelarut etanol 96% redestilasi. Ekstrak diuji terhadap kedua mikroba di atas yang sering terlibat dalam pembentukan  luka. Pengujian ekstrak etanol terhadap kedua mikroba uji dilakukan denganmenggunakan metode difusi agar dengan teknik lubang perforasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan konsentrasi hambat minimum (KHM) adalah 1% dengan diameter hambat (14,49±0,51) mm dan menghambat pertumbuhan Trichophyton rubrum dengan KHM 15% dengan diameter hambat (15,06±0,42) mm. Ekstrak etanol dengan konsentrasi 1% berpotensi sama dengan Tetrasiklin HCl pada konsentrasi 0,06% dengan diameter hambat (14,03±0,42)mm untuk Staphylococcus aureus. Hasil pengujian terhadap Trichophyton rubrum menunjukkan ekstrak etanol 15% berpotensi hampir sama dengan ketokonazol pada konsentrasi 0,2% dengan diameter hambat sebesar (14,00±0,61) mm. Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa bahan uji mengandung senyawa flavonoid, polifenol, alkaloid, kuinon, tanin, steroid, monoterpenoid dan seskuiterpenoid.
PEMANTAUAN KUALITAS JAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DI KOTA CIMAHI Soraya Riyanti; Okky Irnawati Sutardi; Julia Ratnawati
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.22

Abstract

Jamu pegal linu merupakan salah satu obat tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.246/Menkes/Per/V/1990 BAB V Pasal 23 bahwa segala jenis obat tradisional dilarang mengandung bahan kimia hasil isolasi atau sintetik yang berkhasiat obat. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat deskriptif. Objek penelitian adalah lima merk jamu pegal linu yang diperoleh dari beberapa toko jamu yang beredar di daerah Cimahi. Pengujian kualitas jamu pegal linu meliputi parameter spesifik, non spesifik dan pemeriksaan lain, sedangkan untuk mengidentifikasi bahan kimia obat dilakukan dengan metode reaksi warna. Dari lima merk jamu yang dianalisis, empat sampel memenuhi persyaratan kualitas, sedangkan satu sampel tidak memenuhi karena tidak mencantumkan nomor kode produksi dan bahkan mengandung bahan kimia obat berupa metampiron. Tetapi dari empat sampel tersebut, dua diantaranya tidak mencantumkan nomor kode produksi. Jaminan keamanan, kemanfaatan, dan mutu jamu adalah hak asasi konsumen, sehingga diharapkan Dinas Kesehatan setempat dan BPOM dapat melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap obat-obat tradisional yang beredar di daerah Cimahi.
FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL DARI EKSTRAK ETANOL DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) DAN MADU HITAM (Apisdorsata) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Titta H Sutarna; Ahmad Ngadeni; Resi Anggiani
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.23

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi sediaan masker gelantioksidan yang mengandung ekstrakdaun teh hijau dan madu hitam. Penelitian diawali dengan pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun teh hijau dengan metode reduksi radikal bebas larutan 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil menggunakan spektrofotometri sinar tampak dan pengujian vitamin C pada madu hitam. Pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun teh hijau memberikan nilai IC50sebesar 3,17µg/mL. Madu hitam menunjukkan positif mengandung vitamin C setelah dilakukan identifikasi. Formulasi sediaan masker gel yang dibuat yaitu F0 (basis tanpa zat aktif), F1 (basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga IC50 (0,000317%)), F2 (basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga 50xIC50(0,0158%)), F3 (basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga 100xIC50(0,0317%)),, F4 (basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga IC50 + madu hitam 0,25%, F5 ( basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga IC50+ madu hitam 0,5%, F6 (basis + konsentrasi ekstrak etanol daun teh hijau seharga IC50+ madu hitam 1%. Evaluasi sediaan masker gel meliputi, pemeriksaan organoleptis dan homogenitas, pH,viskositas, waktu kering sediaan dan pengujian stabilitas antioksidan. F2 memberikan aktivitas peredaman radikal bebas yang baik dan lebih tinggi dari produk yang ada di pasaran. F4, F5, F6 menunjukkan peningkatan aktivitas peredaman radikal bebas.
EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (Melia azedarach Linn) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN Linda P Suherman; Faizal Hermanto; Mochammad Luthfi Pramukti
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.24

Abstract

Mindi merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan di masyarakat sebagai antidiare.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antidiare ekstrak etanol daun mindi terhadap mencit Swiss Webster jantan.  Ekstrak etanol dibuat dengan menggunakan seperangkat alat Soxhlet. Pengujian efek antidiare dilakukan dengan metode transit intestinal dan metode proteksi diare yang  diinduksi oleh Oleum ricini. Data dianalisis statistik menggunakan Uji-t dan Anova. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok uji ekstrak etanol daun mindi (DM) 295 mg/kg bb pada menit ke 120,  DM 442 mg/kg bb pada menit ke 150–180 dan DM 590 mg/kg bb pada menit ke 60-150 mengurangi frekuensi diare dan berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Bobot feses  DM 295 mg/kg bb lebih besar dan berbedabermakna dibandingkan kelompok kontrol pada menit ke 30 dan 150 (p<0,05). Sedangkan bobot feses  DM 442 mg/kg bb pada menit ke 60 dan 150 dan  DM 590 mg/kg bb pada menit ke 60 , 150 dan  180 lebih kecil dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). DM 590 mg/kg bb memperbaiki konsistensi feses dan berbedabermakna dibandingkan kelompok kontrol terutama pada menit ke 60-150 (p<0,05). DM 442dan 590 mg/kg bb menghambat waktu timbul diare dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05) dan waktu timbul diare DM 590 mg/kg bb lebih lama dan sebanding jikadibandingkan dengan loperamid 0,26 mg/kg bb (p>0,05). DM 442 mg/kg bb menurunkan durasi diare dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Rasio panjang usus yang ditempuh marker terhadap panjang usus keseluruhan menunjukan bahwa DM 295, 442 dan 590 mg/kg bb menghambat gerak peristaltik usus dan berbeda bermaknadibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Hasil pengujian menunjukkan ekstrak etanol daun mindi memiliki efek antidiare dan dosis 590 mg/kg bb menunjukkan efek terbaik pada pengujian antidiare dengan metode proteksi yang diinduksi oleh Oleum ricini dan metode transit intestinal.
PENGGUNAAN TEPUNG AGAR SEBAGAI PENGIKAT DALAM TABLET ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BAWANG MERAH Dhadhang Wahyu Kurniawan; Adi Yugatama; Rahajeng Puput Aryani
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.25

Abstract

Bawang merah telah terbukti secara empirik dan ilmiah memiliki khasiat sebagai antidiabetes. Diabetes mellitus merupakan penyakit serius dan menjadi salah satu penyebab kematian di berbagai negara berkembang. Dalam perkembangannya telah banyak penelitian mengenai bawang merah sebagai antidiabetes. Tujuan penelitian ini adalah memformulasi sediaan tablet dari ekstrak bawang merah sebagai antidiabetes dengan menggunakan bahan pengikat tepung agar. Tablet ekstrak etanol bawang merah ini dibuat dengan menggunakan metode granulasi basah yang memvariasikan jumlah tepung agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet ekstrak etanol bawang merah dengan bahan pengikat tepung agar yang telah dibuat memenuhi persyaratan fisik sesuai standar farmakope Indonesia dan beberapa literatur standar. Tablet yang dihasilkan berwarna coklat, memenuhi persyaratan ketika dilakukan pemeriksaan fisik meliputi, sifat alir granul, keseragaman ukuran tablet, keseragaman bobot tablet, kekerasan tablet, friabilitas tablet, dan waktu hancur tablet. Berdasarkan hasil analisis statistik ANAVA satu arah dengan derajat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa variasi penambahan jumlah tepung agar (0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 2,0%) kurang memberikan perbedaan yang bermakna antar formula tablet.

Page 1 of 1 | Total Record : 7